KOLORIMETRI
I.
TUJUAN ✔
Mempelajari beberapa metoda kolorimeter.
✔
Menera Menerapka pkan n metoda metoda Sistem Sistem Silend Silender er Hehner Hehner dan Bajeru Bajerum m Kompar Komparato ator r dalam penentuan kadar ion Cu 2+.
✔
I.
Menentukan konsentrasi Cu 2+ dalam larutan / cuplikan cuplikan tugas. tugas.
TEORI
Kolorimetri merupakan suatu metoda analisa kimia yang didasarkan pada tercapainya kesamaan besaran warna antara larutan sampel dengan larutan standar dengan menggunakan sumber cahaya polikromatis dan detektor mata. Metoda ini didasarkan pada penyerapan cahaya tampak dan energi radiasi lainnya oleh suatu larutan. Metoda ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun komponen yang belum bewarna, namun dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa bewarna yang merupakan fungsi dari kandun kandungan gan kompon komponenn ennya. ya. Jika Jika telah telah tercap tercapai ai kesama kesamaan an warna warna berarti berarti jumlah jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan Contohnya adalah larutan larutan nitrit nitrit dibuat dibuat berwarna berwarna ini dijadikan dijadikan dasar perhitungan perhitungan.. Contohnya dengan dengan pereaksi pereaksi sulfanilam sulfanilamida ida dan N-(1-naftil) N-(1-naftil)-etilen -etilendiami diamin. n. Jumlah Jumlah radias radiasii yang yang
diserap berbanding lurus dengan konsentrasi zat penyerap dalam larutan. Abso Absorb rbsi si sina sinarr UV atau atau sina sinarr tampa tampak k oleh oleh suat suatu u mole moleku kull umum umumny nyaa menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya panjang gelombang absorbsi maksimum maksimum dapat dikorelasikan dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada pada molekul yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk mengindentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan ultra violet dan sinar tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus pengabsorbsi.
Kolorimetri terbagi atas 2 metoda, yaitu :
a) Kolorimetri visual
Menggunakan mata sebagai detektor. b) Fotometri
Menggunakan fotosel sebagai detektornya. Metoda Metoda kolori kolorimet metri ri visual visual merupa merupakan kan metoda metoda yang yang konven konvensio sional nal dan sudah sudah jaran jarang g diguna digunakan kan karena karena tidak tidak akurat akurat.. Hal ini diseba disebabka bkan n karena karena mata mata hanya hanya seba sebaga gaii dete detekt ktor or untu untuk k meli meliha hatt kesa kesama maan an warn warna, a, buka bukan n seba sebaga gaii alat alat ukur ukur intensitas absorbsi. Metoda analisa kolorimetri visual ada 4 macam yaitu : 1) Meto Metoda da stan standa darr seri seri (met (metod odaa nesl nesler er)) : pada pada meto metoda da ini ini dibu dibuat at sede sedere reta tan n larutan standar dalam tabung yang berukuran sama dengan jenis yang sama pula. 2) Meto Metoda da kese keseim imba bang ngan an Pada Pada metoda metoda ini dilaku dilakukan kan dengan dengan cara memban membandin dingka gkan n laruta larutan n sampel sampel dengan dengan larutan larutan standar standar yang didasarkan didasarkan pada ketebalan ketebalan larutan larutan standar standar yang divariasikan. Metoda ini dibagi tiga, yaitu : –
sist sistem em slin slinde derr hec hechn hner er
–
bajer ajeru um com compe pera rato tor r
–
dubos bosq co colori lorime metr trii
1) Metoda pengenceran : menggunakan satu zat standar dan sejumlah buret yang
berisi berisi blanko. blanko. Kosentrasi Kosentrasi standar diencerkan diencerkan dengan blanko blanko sampai sampai terjadi terjadi kesamaan warna. 2)
Meto Metoda da stan standa darr sinte intesi siss : zat zat yang ang dis diselid elidik ikii dip dipero eroleh leh deng dengan an cara cara penam penambah bahan an sejuml sejumlah ah kompon komponen en standa standarr terhada terhadap p suatu suatu larutan larutan blanko blanko sampai terjadi kesamaan warna. Syarat-syrat Syarat-syrat menentukan menentukan kosentras kosentrasii dengan dengan metoda metoda kolorimetri kolorimetri visual visual
adalah sebagai berikut : A. Tinggi Tinggi larutan larutan konstan konstan (Constant (Constant Depht Depht Methods) Methods)
terbagi menjadi dua metoda :
1.
Tabung Nessler Pada Pada metoda metoda ini diguna digunakan kan beberap beberapaa tabung tabung reaksi reaksi berben berbentuk tuk silind silinder. er. Masing Masing-ma -masin sing g tabung tabung diisi diisi dengan dengan laruta larutan n stand standar ar dengan dengan
konsen konsentra trasi si terukur terukur dan bervar bervarias iasii dengan dengan tinggi tinggi laruta larutan n yang yang sama. sama. Tabung ini disusun pada rak tabung bercat hitam yang tidak mengkilat, agar agar tidak tidak memant memantulk ulkan an sinar sinar yang yang datang datang pada pada tabung tabung.. Kemudi Kemudian an larutan sampel dengan tinggi yang sama diletakkan di sela tabung-tabung terseb tersebut ut dan bandin bandingka gkan n warna warna larutan larutan standa standarr dan sampel sampel dengan dengan melihat dari atas tabung (vertikal). Jika ada warna larutan standar yang sama dengan sampel, berarti konsentrasi sampel sama dengan larutan standar tersebut. Atau jika warnanya berada diantara 2 warna larutan standar standar yang berdekatan, berdekatan, berarti konsentrasi konsentrasi sampel berada dalam range dari konsentrasi kedua larutan tersebut. 2.
Bajerum Comparator Pada Pada alat alat ini, ini, untu untuk k menc mencap apai ai kesa kesama maan an warn warnaa anta antara ra laru laruta tan n sampel dengan larutan standar dilakukan dengan cara menggeser larutan samp sampel el dise disepa panj njan ang g skal skalaa yang yang bera berada da di atas atas baje bajeru rum. m. Baje Bajeru rum m comparator ini merupakan suatu kotak transparan persegi panjang yang dibagi dibagi dua menuru menurutt diagon diagonal al bidang bidangnya nya.. Bagian Bagian depan depan dimana dimana skala skala tertera tertera,, diisi diisi dengan dengan laruta larutan n standa standard rd an bagian bagian lainny lainnyaa diisi diisi dengan dengan blanko. Pengamatan dialakukan dari bagian depan (horizontal).
B. Tinggi larutan berbeda (Variable Depth Methods)
terbagi menjadi dua metoda : 1.
Tabung Herner Tabu Tabung ng Hern Herner er beru berupa pa sepa sepasa sang ng sili silind nder er deng dengan an kera keran n untu untuk k mengeluarkan larutan dari dalam silinder yang warna larutannya lebih pekat pekat sehingga sehingga tingginya tingginya berubah, berubah, agar didapatkan didapatkan warna yang sama pada kedua silinder.
2.
Kolorimeter Dubosq Pada alat ini kesamaan warna didapatkan dengan cara mengatur tinggi rendah rendahnya nya pember pemberat at (plung (plunger) er),, agar agar tinggi tinggi laruta larutan n dalam dalam bejana bejana beru beruba bah h sehi sehing ngga ga dida didapa patk tkan an inte intens nsit itas as warn warnaa yang yang sama sama pada pada spiltfield.
Syarat metoda kolorimetri adalah larutan harus bewarna. Jika larutan tidak bewarna maka dilakukan dahulu pengomplekan dengan penambahan rea gen pewarna. Sedangkan syarat pewarnaan ini antara lain :
I.
–
warn warnaa yan yang g terb terben entu tuk k haru haruss sta stabi bill
–
reaks reaksii pew pewarn arnaa aan n haru haruss sel selek ekti tif f
–
laru laruta tan n har harus us tran transp spar aran an
–
kese kesens nsit itif ifan anny nyaa tin tingg ggii
–
kete ketepa pata tan n ula ulang ng ting tinggi gi
–
warna yang terbentuk terbentuk harus merupakan merupakan fungsi fungsi dari dari konsen konsentrasi. trasi.
PROSEDUR KERJA
3.1 3.1 Alat Alat dan dan bah bahan an ➢
Sepasang labu ukur 100 mL yang identik
➢
Pipa kaca berbentuk U
➢
Slang karet dan penjepitnya
➢
Satu set alat Bajerum Komperator
➢
Larutan standar Cu2+ 1000 ppm
➢
➢
NH4OH 1:1 Aquadest
3.1 3.1 Cara Cara kerj kerjaa A. Pemb Pembua uata tan n laru laruta tan n stan standa dar r 1.
Buat larutan standar Cu 2+ 100 ppm dengan memipet 25 mL larutan standar induk 1000 ppm ke dalam labu 250 mL, lalu tambahkan 25 mL NH 4OH 1:1 dan encerkan sampai tanda batas dengan aquades. Siapkan untuk 2 buah.
2.
Untuk Untuk silind silinder er hehner hehner,, dengan dengan bantua bantuan n slang slang dan pipa pipa U isap larut larutan an ini ke dalam gelas ukur I sehingga membentuk sistem bejana berhubungan.
3.
Laru Laruta tan n tuga tugass diis diisik ikan an seba sebany nyak ak 50 mL ke dala dalam m gela gelass ukur ukur II/s II/sil ilin inde der r sampel, lalu pasangkan bergandengan dengan silinder berisikan standar yang telah telah memben membentuk tuk sistem sistem bejana bejana berhub berhubung ungan an terhad terhadap ap labu labu ukur ukur standa standar r dengan latar belakang warna putih.
4.
Lak Lakukan ukan peng pengam amat atan an seca secara ra verti ertik kal terh terhad adap ap kedu edua laru laruta tan. n. Untu ntuk mendapatkan kesamaan warna dilakukan dengan mengatur tinggi rendahnya larutan standar.
5.
Untuk Untuk ketepa ketepatan tan pengam pengamatan atan,, alaslah alaslah gelas ukur ukur tersebu tersebutt dengan dengan kertas kertas putih putih dan tempatkan kedua gelas ukur berdekatan.
6.
Jika Jika telah tercapa tercapaii kesamaan kesamaan warna, warna, maka maka ukurlah ukurlah ketingg ketinggian ian larutan larutan standa standar. r. Konsentrasi sampel didapatkan dengan persamaan : Cx = skala larutan standar x C standar skala larutan sampel
A. Untu Untuk k Baj Bajeru erum m Com Compa para rato tor r 1.
Masukkan larutan standar ke dalam sisi Bajerum bagian depan, pada sisi belakangnya diisikan larutan balnko pada ketinggian yang sama.
2.
Masukkan larutan sampel ke dalam wadahnya dengan isi lebih kurang 2/3 bagian.
3.
Tempatkan wadah sampel pada bagian atas alat bajerum comperator.
4. Lakukan Lakukan pengamatan pengamatan secara horizontal horizontal lalu geser kedudukan kedudukan larutan sampel
sedemikian rupa sampai didapatkan tepat kesamaan pengamatan warna pada kedua sisi atas / bawah dengan latar belakang warna putih. 5.
Setelah didapatkan kesamaan warna, bacalah posisi skalanya dan konsentrasi tugas dapat dinyatakan sebagai berikut : Cx = skala yang terbaca x C standar skala larutan sampel
3.1 3.1 Skem Skemaa ala alatt 1.
Silinder hehner
2.
Baje Bajeru rum m ko komper mperat ato or
DAFTAR PUSTAKA
Kennedy.John. 1986. Analytical Chemistry Principle. Harcount Grace. New York : Javanovich Publisher Underwood, A.L. dan R.A. Day. 1999. Analisa Kimia Kuantitatif . Edis Edisii ke-5. ke-5. Jakarta : Erlangga Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik . Anorganik . Edisi ke-4. Jakarta : EGC
I.
PERH PERHIT ITUN UNGA GAN N DAN DAN PEMB PEMBAH AHAS ASAN AN
4.1 4.1 Perh Perhit itun unga gan n •
Pembuatan larutan standar 100 ppm dari larutan induk 1000 ppm dalam labu 250 mL V1. M1
•
=
V2. M2
V1 . 1000 1000 ppm =
250 mL . 100 ppm ppm
V1
=
25 mL
Penentuan konsentrasi larutan sampel ➢
Silinder Hehner Cx = VstandarVsampel x Cstandar = 21 mL100 mLx 100 ppm = 21 ppm
➢
Bajerum Comperator Cx = 13,7 mL20 x 100 ppm = 68,5 ppm
•
Persentase kesalahan % kesalahan = Vpercb-VsebVsebx100 % = 68,5 mL-60 mL60 mLx100% = 14,16 %
4.1 4.1 Pemb Pembah ahas asan an Pada praktikum mengenai kolorimeter ini, digunakan kolorimeter visual metoda yang digunakan adalah sistem silinder Hehner dan bajerum comperator.
Pada sistem silinder Hehner, alat yang digunakan yaitu 2 buah gelas ukur yang persis sama. Gelas ukur 1 digunakan sebagai tempat larutan sampel, sedangkan gelas ukur lainnya berisi larutan standar. Gelas ukur yang berisi larutan standar ini dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan pipa pipa U dan selang selang sehing sehingga ga memben membentuk tuk sistem sistem bejana bejana berhubungan. Kesamaan warna diperoleh dengan memvariasikan tinggi larutan standar standar dengan dengan mengurang mengurangii warna larutan yang paling pekat diantara keduanya keduanya larutan standar atau larutan sampel. Detektor yang digunakan adalah mata, dengan melihat secara vertikal. Pada bajerum comperator, sisi diagonal depannya diisi dengan larutan standa standarr dan pada pada diagon diagonal al belaka belakangn ngnya ya diisi diisi dengan dengan laruta larutan n blanko blanko dengan dengan keting ketinggia gian n yang yang sama. sama. Sampel Sampel diisik diisikan an dalam dalam wadah wadah dan diletak diletakkan kan diatas diatas bajerum. Kesamaan warna diamati dengan membandingkan warna larutan sampel dengan larutan standar pada bajerum comperator. Warna yang sama merupakan fungsi dari konsentrasi. Dilihat secara horizontal dengan menggunakan detektor mata. Larutan Larutan sampel sampel dibuat dibuat dengan dengan mengencerka mengencerkan n larutan Cu 2+ 1000 ppm menjadi 100 ppm. Pada pembuatan larutan standar Cu 2+ ini juga ditambahkan NH4OH 1:1 sebagai pengomplek dan terbentuklah komplek tetra amino kuprat (II). Selain itu penambahan NH4OH ini juga bertujuan untuk reagen pewarba yaitu mempertajam warna Cu sehingga warna yang akan diamati menjadi lebih jelas. Logam Logam Cu bereak bereaksi si dengan dengan amonia amonia memben membentuk tuk senyaw senyawaa komple komplek, k, yaitu :
Faktor Faktor-fak -faktor tor yang yang mempen mempengar garuhi uhi warna warna pada pada metoda metoda kalori kalorimet metri ri adalah: •
Untuk mendapatkan warna spesifik dibutuhkan kondisi tertentu.
•
Kepekaan detektor mata masing-masing orang berbeda.
•
Volume Volume reagen reagen pewarn pewarnaa seband sebanding ing dengan dengan volume volume larutan larutan Cu2+ yaitu sama-sama 25 mL. Dari percobaan di dapatkan dapatkan konsentras konsentrasii sampel sampel dengan dengan metoda metoda Silinder Silinder
Hehn Hehner er adal adalah ah 21 ppm ppm dan dan kons konsen entr tras asii samp sampel el deng dengan an meto metoda da Baje Bajeru rum m Komperator adalah 68,5 ppm. Dengan persentase kesalahan adalah 14,16 %.
I.
KESI KE SIM MPULAN ULAN DAN SARAN ARAN
5.1 5.1 Kesi Kesimp mpul ulan an Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1)
Kolo Kolori rime metr trii meru erupak pakan suat suatu u metod etodaa anal analis isaa yan yang did didasar asarka kan n pad pada tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan standar menggunakan sinar polikromatis dengan detektor mata.
2) Larutan Larutan standar standar yang digunakan digunakan pada percobaan ini adalah Cu ++ dan sebagai
pengompleknya digunakan NH4OH sehingga terbentuk komplek tetra amino kuprat (II). 3) Konsen Konsentra trasi si sampel sampel dengan dengan metoda metoda Silind Silinder er Hehner Hehner adalah adalah 21 ppm dan
konsentrasi sampel dengan metoda Bajerum Komperator adalah 68,5 ppm. 4) Pers Persen enta tase se kesa kesala laha han n adala adalah h 14,16 14,16 %. %.
5.1 Saran •
Teliti dalam pengenceran larutan standar Cu.
•
Teliti Teliti dalam dalam mengam mengamati ati kesama kesamaan an warna warna antara antara larutan larutan sampel sampel dengan dengan larutan standar.
•
Pahami prinsip percobaan dengan baik.