Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ambolodangge Kabupaten Konawe Selatan dan Labolatorium fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli. Untuk mencapai di Desa Ambolodangge, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan dapat dicapai melalui rute dari Kendari sampai Ambolodangge ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat selama ± 1 jam dengan jarak 48 km. Adapun lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar yaitu :
Gambar 4. Peta lokasi penelitian
B. Instrumen Penelitian
1. alat
Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel I. Daftar alat yang digunakan dalam penelitian
No
Alat dan Bahan
Kegunaan
Gambar
1
Palu Geologi
Digunakan untuk mengambil sampel
2
Kompas geologi tipe Digunakan untuk mengukur unsur kedudukan struktur “Brunton”
3
Global Position System Untuk penentuan (GPS) tipe Garmin koordinat
4
Kantong sample
5
Camera
Untuk menggambil gambar pada saat penelitian di lapangan
6
Buku lapangan
Tempat untuk mencatat hasil pengamatan dilapangan
7
SEM/DEX
Untuk menganalisa kandungan unsur carbon yang tredapat pada sampel batuan
8
Spidol permanen
Untuk sampel
titik
Untuk menyimpan sampel
menandai
kantung
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2. Daftar bahan yang digunakan dalam penelitian No. Nama Bahan Kegunaan 1. Sampel mineral Sebagai objek pengamatan grafit
Gambar
C. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama adalah persiapan. Tahap ke dua adalah pelaksanaan dan pengumpulan data penelitian lapangan. Tahap ketiga adalah analisis laboratorium berupa analisis secara SEM/EDS. 1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ada beberapa bagian yang harus dilaksanakan diantaranya: a. Perizinan, berupa pembuatan surat izin penelitian. b. Studi Literatur ( Desk Study) yaitu mengumpulkan informasi teori-teori maupun hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan analisa mineral grafit. c. Persiapan perlengkapan yaitu menyiapkan peralatan – peralatan yang digunakan dalam penelitian lapangan.
2. Tahap pengumpulan data
Pada tahapan pengumpulan data didasarkan pada pedoman yang sudah dipersiapkan dalam rancangan penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data primer yaitu : a. Data primer, berupa pengambilan sampel mineral grafit.
Sampel tersebut
diambil menggunakan palu geologi. Setelah itu, pengambilan sampel ditentukan titik koordinatnya dengan menggunakan GPS. Sampel yang telah diambil tersebut disimpan dalam kantung sampel dan diberi tanda untuk dianalisis dilaboratorium. b. Pengambilan gambar disetiap titik pengambilan sampel. 3. Pengolahan Data
Pengolahan
data
dalam
penelitian
ini,
dilakukan
dengan
analisisa
laboratorium. Pengolahan ini menggunakan metode SEM/DEX di daerah penelitian yaitu : a.
Analisisa SEM/DEX merupakan suatu alat yang digunakan untuk menganalisis komposisi senyawa yang terkandung dalam suatu sampel tersebut. Conto yang akan diuji dengan SEM/DEX akan digerus terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran butir dalam sampel mineral kemudian dipreparasi lebih lanjut menjadi lebih padat dalam suatu holder. Kemudian sampel tersebut disimpan pada specimen holder dengan menggunakan specimen chamber untuk melakukan
pemotretan. Data dari hasil analisis tersebut akan direkam oleh komputer dalam bentuk tabel. Dari hasil tersebut dapat dilihat jelas grafik presentase kandungan dalam sampel dan unsur yang terkandung di dalam mineral grafit tersebut.
D. Diagram Alir Penelitian
Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar berikut:
Mulai
Persiapan Perizinan Studi leteratur Persiapan perlengkapan
Pengumpulan Data
Data Primer 1. Pengambilan sampel 2. Pengambilan
-
Data Sekunder 1. Studi literatur (buku, jurnal) 2. Peta lokasi penelitian
Pengolahan Data SEM/EDS (scanning Electron MicroscopeEnergy Dispersive X-Ray) untuk menetukan kandungan unsur dan presentase yang terdapat pada sampel.
Hasil 1. Optimasi jumlah dump berdasarkan match factor. 2. Optimasi jumlah dump berdasarkan teori antrian.