TUGAS (9)
A. Berikanlah tanda lingkaran untuk bentuk kata sifat yang benar untuk kalimatkalimat kalimat di bawah ini !
(
,
(
01
)
,
02
)
(
,
)
03
(
,
)
04
(
,
)
05
(
, (
,
( (
06
)
07
)
,
08
)
,
09
) (
,
)
10
B. Pilihlah pasangan yang tepat untuk ayat-ayat di bawah ini ! (
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
A Di manakah Sara, istrimu ( Kejadian 18:9 ) ? B Di manakah Allahmu ( Mazmur 42:4 ) ? C TUHAN Allah Allah bapa-bapamu ( Ulangan 1:21 ) D Apakah nama puteranya pute ranya ( Amsal Amsal 30:4 ) ? E Adakah mereka tergolong pada kita ( Kejadian 34:23 ) ? F Pada hari bapa-bapa kalian kalian ( Yoel 1:2 ) G Bukankah ia bapamu ( Ulangan Ulangan 32:6 ) ? H Bukankah ini perkataanku perkat aanku ( Yunus 4:2 ) ? I Kalian & bapa-bapa kalian ( Yeremia 44:3 ) J Siapakah raja kemuliaan itu ( Mazmur 24:8 )? K Di manakah Allah mereka ( Yoel 2:17 ) ? L TUHAN Allah Allah bapa-bapanya ( 2 Tawarikh 30:19 )
53
17. KATA DEPAN ( PREPOSITIONS ) Bila dibandingkan dibandingkan dengan denga n bahasa-bahasa lain, maka bahasa Ibrani memiliki memiliki sedikit preposisi ( Kata Depan ). Ada sejumlah preposisi Ibrani yang tidak bisa dipisahkan dengan Kata Benda, dan ada pula yang dihubungkan dengan Awalan Penentunya. Sejumlah preposisi lainnya lainnya berdiri berd iri sendiri dan berfungsi hampir sama dengan preposisi prepo sisi dalam bahasa Inggris. 17.1. Inseparable Prepositions Bahasa Ibrani memiliki tiga Inseperable Prepositions berbentuk Awalan yang dibubuhkan langsung pada awal kata berikutnya ( Kata Benda ) dan tidak pernah berdiri sendiri. Inseperable Prepositions ini adalah : Preposisi
Artinya Dalam, di dalam, oleh, dengan
Seperti, bagaikan, menurut Kepada, bagi, untuk
Ketentuan-ketentuan Preposisi yang diberikan kepada kata-kata benda adalah sebagai berikut berikut : 17.1.1. Vokalisasi yang biasa untuk ketiga Preposisi ini adalah Shewa Bersuara. Contoh : Dalam Taurat. Menurut sebuah kata. Untuk perdamaian. 17.1.2. Di depan Shewa yang lain, ketiga Preposisi tersebut akan mendapat Khireq dan Shewa yang yang kedua itu tetap bersuara. Contoh Conto h : Menurut keadilan. Dengan kata-kata. Bagi Samuel.
17.1.3. Di depan
, ketiga Preposisi tersebut mendapat Khireq dan Shewa di bawah
Yod hilang. Contoh : Di Yerusalem.
54
Seperti Yehuda. Untuk Yerikho. 17.1.4. Di bawah Gutturals yang memiliki Shewa Gabungan, ketiga preposisi tersebut mendapat vokal penuh dari Shewa Gabungan itu. Contoh : Dalam pelayanan. Seperti Edom. Bagi penyakit. Catatan : Vokalisasi ketiga preposisi tersebut di atas, di depan nama-nama Allah memiliki kekhususan sebagai berikut : [1] Di depan kata
, ketiga preposisi tersebut mendapat Tsere ( bukan
Segol ) dan ‘alef kehilangan vokalnya. Contoh : Seperti Allah. Bagi Allah.
[2] Di depan kata
,
ketiga preposisi tersebut mendapat Patakh dan
‘alef kehilangan vokalnya. Contoh : Seperti TUHAN. Bagi Tuhan. 17.1.5. Bila ketiga preposisi itu bertemu dengan kata yang mendapat tekanan pada suku kata pertamanya, maka Shewa di bawah preposisi tersebut sewaktuwaktu berubah menjadi Qamets. Misalnya : Seperti ini. Kepada kekekalan. Kepada air. 17.1.6. Ketika ketiga preposisi tersebut diberikan kepada Kata Benda yang memiliki Awalan Penentu, maka
dari Awalan Penentu itu dihilangkan, dan
digantikan oleh Konsonan dari preposisi tersebut dengan vokalisasi dari
55
Awalan Penentunya. Misalnya Misalnya : Dalam tahun ITU. Menurut perjanjian ITU. Bagi lelaki ITU.
17.1.7. Inseperable Prepositions digabung dengan Dalam penggabungan antara
,
,
dan
perhatikan ragam-ragam
arti preposisi tersebut di bawah ini : 1
( Hakim-hakim 16:5 ) ( Kejadian 15:8 ) ( Hakim-hakim 6:15 )
Dalam hal apakah kekuatannya ? Melalui apakah aku tahu ? Dengan apa akan kuselamatkan ?
2
( Kejadian 47:8 ) ( Ayub 7:19 ) ( Mazmur 78:40 )
Berapa banyak tahun hidupmu ? Berapa lama Engkau tidak ..... Berapa kali mereka mereka ..... .... .
3
( Kejadian 4:6 ) ( Kejadian 27:46 )
Mengapa hatimu panas ? Apa gunanya aku hidup lagi ?
17.2. Indepen I ndependent dent Prepositions Pr epositions Ada beberapa preposisi yang berdiri sendiri, atau tanpa digabungkan langsung pada kata berikutnya ( kata benda ). Preposisi jenis ini berfungsi seperti preposisi dalam bahasa Inggris. Beberapa dari preposisi tersebut yang sangat umum dipakai adalah : Ke, ke dalam, ke arah.
Sebelum, di hadapan.
Atas, tentang.
Dengan, bersama.
Di antara.
Kepada, sehingga.
Sesudah, di balik.
Di bawah, sebaliknya. sebaliknya.
Di samping, di dekat.
56
17.3. Kata Depan Sekalipun preposisi
( dari, keluar dari ) termasuk dalam Independent
Prepositions, namun ketentuan untuk penulisan kata depan ini berbeda, sebagaimana dijelaskan di bawah ini : 17.3.1. Di depan kata benda yang memiliki Awalan Penentu, kata depan ini berdiri sendiri dan dihubungkan dengan kata berikutnya melalui garis Maqqef. Contoh : Dari kota ITU. Dari sang Imam. Dari rumah ITU. 17.3.2. Di depan kata benda tanpa Awalan Penentu, di mana konsonan pertama dari kata benda tersebut ter sebut bukan Gutturals, maka preposisi preposisi
ditulis “Mem plus
Khireq, plus Konsonan K onsonan pertama pertama dari Kata K ata Benda tersebut di-Dagesh Forte-kan”. Misalnya :
Dari satu rumah. Dari raja. Dari nabi. Bila konsonan pertama dari kata benda itu : 17.3.2.1. Memiliki Shewa, maka Dagesh Forte dihilangkan. Contoh : Dari Salomo.
17.3.2.2. Adalah Adalah
, maka Yod itu akan membisu sebagai huruf vokal ( Shewa &
Dagesh Forte hilang ). Misalnya : Dari Yerikho. 17.3.3. Di depan Kata Benda tanpa Awalan Penentu, di mana konsonan pertama dari kata benda tersebut adalah Gutturals, maka preposisi
ditulis “Mem
ditambah Tsere, Khireq diperpanjang menjadi Tsere sebagai kompensasi huruf Gutturals yang tidak bisa diduakalikan”. Misalnya :
Dari kota.
57
Dari kepala. Dari satu gunung.
17.3.4. Preposis Prepo sisii
dapat pula dipakai untuk mengekspresikan suatu
perbandingan. Misalnya Misalnya : Ia lebih besar daripada Samuel. Terang ITU lebih baik daripada kegelapan ITU. 17.4. Kata Ganti Penghubung ( Relative Pronoun ) Kata Ganti Penghubung ( Relative Pronoun ) dalam bahasa Ibrani adalah ( yang ) sering mengawali anak kalimat yang berisikan keterangan tentang kata terakhir sebelum
. Dengan kata lain Kata Ganti Penghubung ini berfungsi
sebagai keterangan tambahan dengan orang atau benda yang disebutkan sebelumnya. Misalnya : Bangsa yang di Mesir ITU. Para saudara lelaki yang dari Yerusalem.
Yang seringkali menjadi kesulitan adalah terjemahan dari dalam bahasa Indonesia tidak selalu dapat mewakili fungsi Terjemahan
, sebab kata “yang” secara tepat.
yang selalu dapat mewakili adalah ungkapan “dengan
keterangan sebagai berikut” . Tergantung Terga ntung konteks konte ks maka seringkali terjemahan ter jemahan di mana, dari mana, ke mana , paling tepat. Perhatikan cara pengungkapan khas Ibrani dan terjemahanny t erjemahannyaa di bawah bawa h ini ! Ibrani : Lihatlah tempat yang ia tinggal di situ ! Indonesia : Lihatlah tempat di mana ia tinggal. Ibrani : Lihatlah tempat yang ia datang dari sana ! Indonesia : Lihatlah tempat dari mana ia datang ! Ibrani : Lihatlah tempat yang ia pergi ke sana ! Indonesia : Lihatlah tempat ke mana ia pergi !
58
Ada pula kasus, di mana cara pengungkapan Ibrani mirip dengan cara bahasa Indonesia. Perhatikan contoh berikut di bawah ini :
Lihatlah orang ITU yang bukunya telah saya ambil. Catatan : [a] Pada umumnya
berdiri setelah sebuah kata yang dalam status tertentu
( misalnya dengan Awalan Penentu ). [b] Bentuk kata
tetap dan tidak terpengaruh oleh gender atau jumlah jumlah kata
yang diterangkannya. [c] Kata Sifat yang menyusul langsung setelah kata benda yang diterangkannya, tidak perlu p erlu menyisipkan menyisipkan
di antaranya. Misalnya :
Raja yang bijaksana.
TUGAS (10)
A. Berikanlah prefiks dengan preposisi
untuk kata-kata berikut di bawah ini,
pertama tanpa Awalan Penentu, kemudian dengan Awalan Penentu. Terjemahkan pula kedua bentuk bentuk dari setiap kata tersebut t ersebut ! 7
4
1
8
5
2
9
6
3
B. Berikan prefiks dengan preposisi
untuk kata-kata berikut di bawah ini !
11
06
01
12
07
02
13
08
03
14
09
04
15
10
05
16
59
C. Tempatkan Awalan Penghubung “Waw” untuk kata-kata atau ungkapanungkapan berikut di bawah bawah ini ! Terjemahkan pula setiap bentuk kata tersebut ! 1
10
05
01
2
11
06
02
3
12
07
03
4
13
08
04
5
14
09
D. Terjemahkanlah kalimat-kalimat di bawah ini ! Contoh :
Tidak ada buah di dalam kebun ITU. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
60
18. KATA KERJA BIASA ( STRONG VERBS ) Ada dua macam kata kerja dalam bahasa Ibrani. Klasifikasi pertama yakni Strong Verbs. Dan yang kedua adalah Weak Verbs. Disebut “kuat” ( Strong Verbs ) sebab tidak menyimpang dari pola dasar. Semua kata kerja “kuat” dikelompokkan dalam satu kelas. Dan Strong Verbs harus memiliki tiga konsonan dalam bentuk Qal Perfect Orang Ketiga Maskulin Tunggal, sebagaimana terlihat jelas dalam Lexicon ( Kamus ). Dengan demikian, secara otomatis, kata-kata kerja yang huruf tengahnya adalah vokal tergolong Weak Verbs. Lebih lanjut, kata-kata kerja yang memiliki satu atau dua konsonan Gutturals disebut juga Weak Verbs. Kata kerja lain dimasukkan ke dalam Weak Verbs bila kata kerja tersebut diawali dengan huruf Yod, Waw, atau Nun, atau bila huruf ketiganya sama dengan huruf keduanya. Demikian pula kata-kata kerja yang berakhir dengan huruf He, atau kata-kata kerja yang diawali & diakhiri oleh huruf ‘alef termasuk dalam Weak Verbs. Untuk sementara ini, kita akan membatasi diri pada Kata Kerja yang mengikuti pola dasar itu ( Strong Verbs ). 18.1. Bentuk Asal Kata Kerja Kata Kerja dalam bahasa Ibrani selalu terdiri atas TIGA KONSONAN saja, misalnya Menulis Bekerja. Memanggil Bentuk Asal atau Bentuk Dasar ini, yang sering dibubuhi awalan & akhiran serta mengalami mengalami banyak perubahan lainnya, dapat pula disebut “Kata Induk ” atau “Akar Kata”.
Pada umumnya kata kerja dihafal dalam bentuknya yang paling sederhana atau paling pendek. Dalam bahasa Inggris, bentuk asal kata kerja itu adalah Infinitive, misalnya : to write, to sing, to go. Dalam bahasa Yunani, bentuk yang biasanya dihafal adalah orang pertama tunggal, misalnya : Dalam bahasa Ibrani, bentuk asal kata kerja terdapat dalam bentuk orang ketiga, Maskulin, tunggal, misalnya misalnya :
( Ia telah menulis ). Namun demikian, bilamana
ditulis tanpa vokalisasi, maka terjemahannya adalah sebagai bentuk asal kata kerja : “menulis”. Bentuk ini dipakai untuk mendaftarkan kata kerja di dalam Kamus dan untuk penghafalan.
61
18.2. Pengertian Waktu Pada Kata Kerja Tata bahasa Ibrani tidak membedakan antara “waktu lampau”, “waktu kini”, dan “waktu yang akan datang”. Yang dibedakan pada kata kerja adalah hanya dari dua segi [a] Perbuatan Per buatan yang yang sudah selesai selesai ( Perfect ), [b] Perbuatan yang belum selesai ( Imperfect ). Bentuk-bentuk kata kerja yang menyatakan “perbuatan yang sudah selesai” dalam Tata bahasa Ibrani Tradisional disebut Perfect dalam arti sudah selesai, sempurna, dan tidak selalu dalam arti “waktu lampau”. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa Perfect dapat pula mencakup perbuatan pada waktu yang akan datang, bilamana yang berbicara memandang perbuatan itu sebagai perbuatan yang sudah selesai, sudah menjadi kenyataan pada waktu yang akan datang. Penggunaan Perfect seperti itu dalam bahasa Inggris disebut Future Perfect atau Prophetic Perfect , sebab sering ditemukan dalam ucapan para nabi. Misalnya : 700 tahun sebelum Kristus, nabi Yesaya berkata tentang Dia dalam Yesaya 9:1-3
“Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar ... Mereka telah bersukacita ... sebab kuk telah Kaupatahkan ... sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan ... Semua kata kerja yang dicetak tebal memakai Perfect biasa, namun dengan arti yang khusus, sebagaimana diuraikan di atas. 18.3. Kata Kerja K erja Biasa : PERFECT
Perfect ini dalam beberapa buku lain disebut Preterite. Sementara Sementara itu, Baker/Siahaan menyebutnya bentuk berakhiran, sebab memang kata induknya ditambah akhiranakhiran yang khas. Berikut di bawah inilah Pola Pembentukan Perfect yang lengkap dari Kata Kerja Biasa ( Strong Verbs ). Biasanya Daftar bentuk-bentuk kata kerja dimulai dengan
62
orang ketiga, Maskulin, tunggal, mengingat itulah bentuk kata kerja yang paling sederhana ( Tiga Konsonan yang ditemani oleh dua vokal; suku kata pertama memakai Qamets & suku kata kedua memakai Patakh ). Adapun akar kata kerja yang dipakai adalah
sebagai contoh yang cocok untuk
melatih pola pembentukan kata kerja, meskipun kata kerja tersebut hanya muncul tiga kali saja di dalam Perjanji Per janjian an Lama, dan d an art inya inya memang tidak menyenangkan, menyenangkan, yakni : mematikan. Akhiran-akhiran yang ditambahkan pada akar kata tersebut menyatakan Subyek & merupakan singkatan dari kata ganti orang. Seluruh Pola Pembentukan Perfect harus dikuasai secara mutlak sebab merupakan Pola Dasar yang akan diikuti oleh semua kata kerja yang lain. Pola Pembentukan PERFECT dari Strong Verbs Tunggal 3.Maskulin
Bentuk
Arti Dia (m) telah mematikan
3. Feminin
Dia (f) telah mematikan
2. Maskulin
Engkau (m) telah mematikan
2. Feminin
Engkau (f) telah mematikan
1.Maskulin/Feminin
Saya (m/f) telah mematikan
Jamak 3. Maskulin/Feminin
Mereka (m/f) telah mematikan
2. Maskulin
Kalian (m) telah mematikan
2. Feminin
Kalian (f) telah mematikan
1. Maskulin/Feminin
Kami/kita (m/f) telah mematikan
18.4. Subyek Kalimat Sebagaimana nyata dari bentuk-bentuk kata kerja tersebut, maka kata kerja Ibrani selalu terdiri atas subyek & predikat sekaligus. Dia telah menulis menulis ( Subyek Subyek ) ( Predikat ) Mereka telah menulis menulis ( Subyek Subyek ) ( Predikat ) Bilamana kalimat Ibrani mempunyai sebuah subyek yang berdiri sendiri ( di luar kata kerja ), maka :
Kata kerja biasanya mendahului subyek itu.
63
Bentuk kata kerja ( yang juga mempunyai unsur subyek ) harus mutlak bersesuaian dengan subyek yang berdiri sendiri, baik dalam hal gender, maupun dalam hal jumlah. Subyek dalam kata kerja itu tidak turut diterjemahkan. Contoh : Sang bapa telah membangun. Para putera telah menulis. Sang ibu telah mendengar. 18.5. Kata Penunjuk Obyek Untuk menjamin agar subyek dan obyek jangan dikacaukan, maka ada Kata Penunjuk Obyek
yang seringkali ditempatkan di depan sebuah obyek langsung yang
tertentu. Kata Penunjuk Obyek ini tidak perlu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Contoh : Sang Nabi telah mengingat sang raja. Seringkali Kata Penunjuk Obyek ini berbentuk Awalan yang dihubungkan dengan obyek melalui garis Maqqef, di mana Tsere dari
akan berubah menjadi Segol.
Misalnya : Allah Allah telah t elah memanggil Musa. Bila ada lebih dari satu obyek langsung dalam sebuah kalimat, maka Awalan Penunjuk obyek harus diulangi di depan setiap obyek tersebut. Misalnya :
Salomo telah membangun rumah ITU dan mezbah ITU.
18.6. Urutan Kata Dalam Kalimat Telah diuraikan sebelumnya, bahwa urutan yang umum dalam kalimat Ibrani adalah Predikat + Subyek + Obyek. Kata yang berdiri pada urutan pertama sebuah kalimat dianggap unsur kalimat yang terpenting. Dengan demikian kalimat Ibrani biasanya memberikan tekanan khusus kepada kata kerja, yang merupakan unsur keaktifan dalam sebuah kalimat.
Allah telah menciptakan langit ( Kejadian 1:1 ).
64
Akan tetapi urutan kata yang umum ini sewaktu-waktu dibalik untuk memberikan tekanan khusus kepada bagian kalimat yang lain. Misalnya : Saya yang telah TUHAN kirim. Saudara-saudaraku yang telah aku cari. Dan engkau, engkau harus memegang perjanjian-Ku. 18.7. Kata Kerja Dalam Bentuk Negatif Kata Ingkar
berarti “tidak” atau “bukan”. Dalam hubungan dengan kata kerja,
maka
berdiri langsung di depan kata kerja yang bersangkutan. Perhatikan
bahwa
dapat berdiri sendiri ataupun dihubungkan dengan kata berikutnya
melalui garis Maqqef ( vokalisasi tidak berubah ). Misalnya : Sang imam tidak memanggil memanggil sang putera. TUGAS (11)
Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia, dengan terlebih dahulu menganalisa kata kerjanya ! 1 2 3 4 5
18.8. Kata Kerja Biasa : Imperfect Imperfect
Sebagai kebalikan dari Perfect, maka Imperfect menyatakan perbuatan yang belum sempurna/selesai. Ada yang menyebutnya “Future”, Baker/Siahaan menyebutnya “Bentuk Berawalan”. Pola pembentukan Imperfect adalah kata kerja dasar ditambah dengan Awalan dan akhiran yang menyatakan subyek.
65
Pola Pembentukan IMPERFECT Dari Strong Verbs Tunggal 3.Maskulin
Bentuk
Arti Dia (m) akan mematikan
3. Feminin
Dia (f) akan mematikan
2. Maskulin
Engkau (m) akan mematikan
2. Feminin
Engkau (f) akan mematikan
1.Maskulin/Feminin
Saya (m/f) akan mematikan
Jamak 3. Maskulin
Mereka (m) akan mematikan
3. Feminin
Mereka (f) akan mematikan
2. Maskulin
Kalian (m) akan mematikan
2. Feminin
Kalian (f) akan mematikan
1. Maskulin/Feminin
Kami/kita (m/f) akan mematikan
18.9. Terjemahan Imperfect Ibrani Rumusan “perbuatan yang belum selesai” untuk Imperfect mempunyai arti yang cukup luas & perlu diketahui sehingga dapat menemukan terjemahan yang paling tepat dalam setiap setiap kasus. Imperfect dapat menyatakan : [1] Perbuatan Per buatan yang yang sedang berlangsung, baik sekarang maupun pada waktu lampau. [2] Perbuatan Per buatan yang yang terus-menerus atau berulang-ulang dilakukan. dilakukan ( ada niat ). [3] Perbuatan Per buatan yang yang hendak dilakukan [4] Perbuatan Per buatan yang yang akan berlangsung pada waktu yang akan datang. [5] Permintaan atau Perintah ( Yusif ). Arti ini muncul khususnya dalam bentuk kata kerja pada orang kedua & orang o rang ketiga. [6] Larangan. Imperfect yang didahului oleh
“jangan” adalah larangan
sementara ( temporer ). Misalnya : Jangan memberontak ( Bilangan 14:9 ) Jangan mengingat ( Mazmur 79:8 ).
[7] Larangan Ilahi. Larangan yang diucapkan oleh TUHAN sendiri memakai Imperfect yang didahului oleh
“tidak”. Misalnya :
66
Jangan mencuri ( Keluaran 20:15 ). Inilah bentuk larangan Ibrani yang paling tegas - bila diterjemahkan secara harfiah, menjadi “Engkau tidak akan mencuri”. Bentuk ini menyatakan menyatakan bahwa TUHAN menantikan ketaatan yang mutlak. Dalam pandangan TUHAN, mustahillah bahwa anggota umat-Nya masih akan mencuri, berdusta, membunuh, dan lain-lain. Oleh sebab itulah, maka bentuk perintah yang khas inilah yang dipakai untuk Dasa Titah dan larangan-larangan lain yang ditetapkan oleh TUHAN sendiri. 18.10. Menganalisa Bentuk Kata Kerja Ibrani Bila menganalisa/menjelaskan bentuk-bentuk kata kerja Ibrani, maka unsur-unsur berikut harus disebut : Akar Kata & artinya, tense, pelakunya orang keberapa, gender, bentuk dan terjemahannya. TUGAS (12)
A. Ayat-ayat di bawah ini berisi kata kerja Imperfect. Berikanlah terjemahan tepat dengan mengisi tanda garis bawah untuk : (a) Person, gender, dan jumlah jumlah kata kerja itu. (b) Akar kata kerja itu. 01
(a) ________________ ________________ (b)_________________
Dan dosa-dosamu .................................. ................................................. ............... 02 Dan .................................. ................................................... ....................atas ...atas Israel. 03 Dan .................. ......... .................. ................... ............. ... dunia dunia dengan adil. 04 Dan perintah-perintah-Ku .................................... 05 TUHAN akan .............................selamalamanya.
67
(a) ________________ ________________ (b) ________________ ________________ (a) ________________ ________________ (b) ________________ ________________ (a) ________________ ________________ (b) ________________ ________________ (a) ________________ ________________ (b) ________________ ________________
B. Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ke dalam bahasa Indonesia dengan menganalisa/memarsing setiap katanya terlebih dahulu ! 01 02 03 04
19. KATA BENDA BENTUK PERPENDEKAN 19.1. Pengertian Bentuk Perpendekan Perpaduan kata benda sering dipakai untuk menyatakan pemilik ( misalnya : “kuda raja” ), pencipta ( misalnya “Mazmur Daud” ), asal ( misalnya “Orang Yerikho” ), atau sifat ( misalnya “Kepala batu” ). Dalam bahasa Indonesia, kata yang diterangkan ( “kuda” ) langsung disusul oleh kata yang menerangkannya ( “raja” ). Dalam bahasa Ibrani, urutan yang sama berlaku. Misalnya : Kuda raja. Namun demikian, ada satu kekhususan pada perpaduan kata benda dalam bahasa Ibrani, yakni kata benda yang pertama ( yang diterangkan ) perlu diperpendek sejauh mungkin agar lebih terpadu dengan kata benda berikutnya. Yang dimaksudkan dengan “diperpendek” adalah bahwa kata benda tersebut dapat mengalami perubahan/kehilangan konsonan yang terakhir dan vokalisasinya akan berubah/diperingan agar tekanan suara lebih berpindah kepada kata benda yang kedua. Kata
pada contoh di atas termasuk jenis kata benda yang tidak dapat
diperpendek, sehingga bentuk biasa dengan bentuk perpendekan sama. Akan tetapi, banyak kata benda yang lain harus mengalami perpendekan itu. Misalnya : kata menjadi
bilamana dipadukan dengan kata benda yang lain. Contoh : Perkataan Allah.
Demikian pula untuk banyak kata benda yang lain. Namun demikian bentuk perpendekan ini lain untuk setiap kata benda menurut jenisnya & jumlahnya. Bentuk bentuk perpendekan ini tidak mungkin dihafal semua, namun prinsip perpendekan harus dipahami secara serius.
68
Dalam buku-buku Tata Bahasa Ibrani, bentuk perpendekan kata benda ini disebut “status Constructus” . Sementara itu, kata benda yang biasa dikenal dengan “status Absolutus” . Dalam kamus Ibrani, bentuk Constructus setiap kata benda dicatat secara khusus. Berikut di bawah ini ada beberapa contoh bentuk Constructus yang paling umum dipakai. A. MASKULIN Absolutus
Constructus
Kuda Jantan Kuda-kuda Jantan Raja Raja-raja Buku Buku-buku Tempat kudus Tempat-tempat kudus Perkataan Perkataan perkataan Putera Putera-putera Rumah Rumah-rumah
B. FEMININ Absolutus
Kuda jantan sang raja. Kuda-kuda jantan sang raja Raja Israel Raja-raja bumi ITU Kitab Musa Kitab-kitab Musa Tempat kudus TUHAN Tempat-tempat kudus TUHAN Perkataan TUHAN Perkataan perkataan TUHAN Putra Sang Imam Para putra sang Imam Rumah Daud Rumah-rumah Daud
Constructus
Kuda betina
Kuda betina sang raja Kuda-kuda betina sang raja Keadilan TUHAN Keadilan-keadilan TUHAN
Kuda-kuda betina Keadilan Keadilan-keadilan
69
Jiwa
Jiwa manusia ITU Jiwa-jiwa manusia ITU Tahun damai
Jiwa-jiwa Tahun Putri-putri
Para putri Salomo
Perhatikan bahwa ada beberapa bentuk Constructus yang tetap & yang mudah untuk diingat : [a] Untuk kata benda Maskulin Jamak, yang berakhir dengan
, akhiran
constructus selalu selalu [b] Untuk kata benda Feminin Tunggal yang berakhir dengan
, akhiran
constructus selalu selalu [c] Untuk kata benda Feminin Jamak, yang berakhir dengan
akhiran
constructus tetap 19.2. Constructus & Awalan Penentu Penentu Berhubung kata benda dalam status constructus harus sependek mungkin, maka kata tersebut tidak dapat memiliki Awalan Penentu. Dengan demikian, Awalan Penentu ditempatkan di depan kata benda yang kedua, yang bersifat menerangkan. Awalan Penentu tersebut berlaku juga untuk kata benda dalam status constructus. Contoh : Kuda jantan Sang Raja ( The Horse Hor se of The King ) 19.3. Constructus & Kata Sifat Sifat [a] Sama seperti dalam bahasa Indonesia, demikian pula dalam bahasa Ibrani perpaduan antara kata benda tidak boleh diganggu oleh kata lain, oleh sebab itu maka kata sifat untuk kata benda dalam bentuk constructus ditempatkan setelah kata benda kedua. [b] Kata sifat akan sesuai dengan kata bendanya dalam gender dan jumlah, namun memakai bentuk absolutus. [c] Kata sifat tersebut memakai Awalan Penentu yang tidak dapat dipakai oleh kata bendanya. Contoh : Kuda-kuda besar Sang Raja ( Yang besar adalah kudanya )
70
19.4. Constructus Construct us Dengan Beberapa Absolutus Bila satu kata benda yang berada dalam status constructus diterangkan melalui lebih dari satu kata benda, maka dalam hal ini kata yang diterangkan ( constructus ) harus diulangi di depan setiap kata yang menerangkan ( absolutus ). Contoh : “Allah yang empunya langit dan bumi” ( Kejadian 24:3 ) dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : Allah langit & Allah bumi ( Susunan kata ini jangan salah dimengerti seolah-olah ada dua Allah ).
TUGAS (13)
Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia, dengan menganalisa setiap katanya terlebih dahulu ! 1 2 3 4 5 6 7 8 9
71
20. AKHIRAN GANTI ( PRONOMINAL SUFFIXES ) Dalam bahasa Indonesia, kata ganti sering disingkatkan untuk dibubuhkan pada akhir kata benda, kata depan, atau kata kat a kerja. Bentuk kata kat a ganti yang dipersin dipersingkat gkat itu dapat “Akhiran Ganti”. Contoh : Ayahku, kepadamu, mengasihinya. disebut “Akhiran 20.1. Prinsip Dalam Bahasa Ibrani Dalam bahasa Ibrani, Akhiran Ganti ( Suffix ) dapat pula dibubuhkan pada kata benda, kata depan, dan kata kerja. Ada akhiran ganti tunggal & jamak , yang dapat ditambahkan kepada kata yang dalam bentuk tunggal ataupun jamak. Tatkala ditempatkan langsung pada kata benda, fungsi akhiran ganti ini sebagai possessive pronouns ( kata ganti milik ) . Ketika ditempatkan langsung kepada kata depan, akhiran ganti berfungsi sebagai obyek kata depan itu. Dan, tatkala tat kala ditempatkan langsung kepada kata kerja, maka secara normal berfungsi sebagai obyek langsung ( direct object ) dari kata kerja tersebut. Perhatikan bahwa kata benda yang mendapat akhiran ganti akan senantiasa muncul dalam bentuk perpendekan ( constructus ) , sebab fungsi akhiran ganti tersebut sama dengan fungsi kata benda kedua dalam perpaduan kata benda. Akhiran yang terdiri atas satu konsonan saja disebut “ringan”, dan yang terdiri atas dua konsonan disebut “berat” yang mengakibatkan perubahan/peringanan vokalisasi pada kata induk. induk. 20.2. Bentuk-bentuk Akhiran Ganti 20.2.1. Pada Inseperable Prepositions TUNGGAL 1. M/F.
Bentuk
&
:
Arti saya, -ku
JAMAK 1. M/F.
Bentuk
2. M.
-mu
2. M.
kalian
2. F.
-mu
2. F.
kalian
3. M
dia, -nya
3. M.
mereka
3. F.
dia, -nya
3. F.
mereka
Misalnya : di dalamku
bagi kita
di dalammu
bagi kalian
bagimu
di dalam kalian
72
Arti kami/kita
baginya
bagi mereka
di dalam kita
di dalam mereka
20.2.2. Pada Inseperable Prepositions TUNGGAL 1. M/F.
Bentuk
2. M.
( Preposisi Irregular ) :
Arti sepertiku
JAMAK 1. M/F.
sepertimu sepert imu
2. M.
2. F.
Bentuk
Arti seperti kami/kita
seperti kalian
2. F.
3. M
sepertiny sepert inyaa
3. M.
seperti mereka
3. F.
sepertiny sepert inyaa
3. F.
seperti mereka
20.2.3. Sejumlah Kata Depan menerima Dagesh Forte pada konsonan terakhir sebelum Akhiran Ganti ( sejumlah kata depan tersebut juga memiliki bentuk-bentuk alternatif lain tanpa menerima Dagesh Forte ).
(a)
“dengan” ( jangan dibingungkan dengan particle
, suatu tanda dari
Direct Object ) TUNGGAL 1. M/F.
2. M.
Bentuk
Arti denganku
JAMAK 1. M/F.
denganmu
2. M.
2. F.
Bentuk
Arti dengan kami/kita
dengan kalian
2. F.
3. M
dengannya
3. M.
3. F.
dengannya
3. F.
73
dengan mereka
(b)
“alone, by oneself, by itself”.
TUNGGAL 1. M/F.
Bentuk
2. M.
Arti olehku sendiri olehmu sendiri
2. F.
Bentuk
2. M.
Arti
oleh kalian sendiri
2. F.
3. M
olehnya sendiri olehnya sendiri
3. F.
(c)
JAMAK 1. M/F.
3. M.
oleh mereka sendiri oleh mereka sendiri
3. F.
“dengan”
TUNGGAL 1. M/F.
2. M.
Bentuk
Arti denganku
JAMAK 1. M/F.
denganmu
2. M.
2. F.
Arti dengan kita/kami
dengan kalian
2. F.
3. M
dengannya
3. M.
3. F.
dengannya
3. F.
(d) Kata Depan
Bentuk
dengan mereka
“dari, lebih lebih daripada” sebenarnya diduplikasikan diduplikasikan di depan
dari sejumlah Akhiran Ganti. Sebagai contoh : bentuk tunggal umum yang pertama
dibuat dari
secara harfiah berarti “dari,
dariku”. Dua huruf Nun Final itu diasimilasikan ke dalam huruf-huruf berikutnya dengan cara memberikan dua Dagesh Forte.
74
TUNGGAL 1. M/F.
Bentuk
Arti dariku
JAMAK 1. M/F.
Bentuk
Arti dari kita/kami
2. M.
darimu
2. M.
dari kalian
2. F.
darimu
2. F.
dari kalian
3. M
darinya
3. M.
dari mereka
3. F.
darinya
3. F.
dari mereka
Tidak semua bentuk itu it u memiliki memiliki duplikat
. Ada yang hanya sebagian saja
diduplikasikan ( 2/M/T , 2/F/T ), sebagian lain tidak sama sekali ( 2/M/J, 2/F/J, 3/M/J, 3/F/J ). Huruf Nun Final diasimilasi dalam semua situasi, kecuali sebelum ( 3/M/J, 3/F/J ), sebab
adalah Gutturals dan oleh karenanya tidak dapat menerima
Dagesh Forte. Dengan demikian, maka vokal sebelumnya harus diperpanjang dari Khireq ke Tsere. Perhatikan : Dua bentuk ( 3/M/T dan 1/M-F/J ) adalah persisi sama. Hanya dengan memperhatikan pada konteksnya saja, kita dapat membedakannya. (e) Sejumlah kecil Kata depan mengambil Akhiran Ganti yang sama dengan apa yang muncul dalam kata benda jamak. Dua yang paling umum dari kata depan tersebut adalah : <1>
( sebelum, di hadapan, di hadirat ) dan
dibentuk dari benda jamak
( kepada ).
yang adalah bentuk construct jamak dari kata , yang diterjemahkan dalam pengertian tunggal,
“wajah”, ditambah dengan kata depan
,”kepada”. “Kepada wajah”
berart i “di hadapan”. TUNGGAL 1. M/F.
Bentuk
Arti di hadapanku
JAMAK 1. M/F.
2. M.
di hadapan mu
2. M.
2. F.
di hadapan mu di hadapan nya
2. F.
3. M 3. F.
di hadapan nya
3. M. 3. F.
75
Bentuk
Arti di hadapan kita/kami di hadapan kalian
di hadapan mereka
<2> TUNGGAL 1. M/F.
( kepada ). Bentuk
Arti kepadaku
JAMAK 1. M/F.
2. M.
kepadamu
2. M.
Arti kepada kita/kami kepada kalian
2. F.
kepadamu
2. F.
kepada kalian
3. M
kepadanya
3. M.
kepada mereka
3. F.
kepadanya
3. F.
kepada mereka
20.2.4. Akhiran Ganti Pada Particle TUNGGAL 1. M/F.
Bentuk
2. M. 2. F. 3. M 3. F.
Arti -ku ( me ) -mu ( you ) -mu ( you ) -nya ( him ) -nya ( her )
( Kata Penunjuk Obyek ) JAMAK 1. M/F.
2. M. 2. F. 3. M
Bentuk
Bentuk
Arti kita/kami ( us )
2. M.
kalian ( you )
2. F.
kalian ( you )
3. M.
mereka ( them t hem )
3. F.
mereka ( them t hem )
20.2.5. Akhiran Ganti Pada Particle TUNGGAL 1. M/F.
Bentuk
( Lihatlah )
Arti Lihatlah, aku
JAMAK 1. M/F.
Lihatlah, engkau Lihatlah, engkau Lihatlah, dia
2. M.
Bentuk
Arti Lihatlah, kami/kita
Lihatlah, kalian
2. F. 3. M.
3. F.
3. F.
76
Lihatlah mereka
20.2.6. Akhiran Ganti Pada Kata Benda Akhiran Ganti bila dikenakan pada akhiran kata benda untuk menunjukkan kepemilikan. Hanya kata benda dalam status construct saja yang dapat menerima Akhiran Ganti. Demikianlah Demikianlah
, “kata-ku” dibentuk dari construct t unggal
dan Akhiran Ganti dari orang pertama ( m/f ) tunggal, secara harfiah berarti : “kata dariku”. Demikian pula
“kata-kataku” dibentuk dari construct jamak jamak
dan Akhiran Ganti dari orang pertama ( m/f ) jamak, dan arti harfiahnya adalah “kata-kata dariku”. Kata benda construct dengan Akhiran Ganti akan selalu diperlakukan sebagai definite walaupun ia tidak pernah mengenakan Awalan Penentu. Sebab adanya alasan ini, maka Kata Sifat dalam posisi sebagai atributif harus menempati bentuk yang tertulis dengan Awalan Penentu. 20.2.6.1. Akhiran Ganti Pada Pada Kata Benda Tunggal ( Maskulin Maskulin atau Feminin ) Tunggal
Jamak
1.M/F.
-ku
1.M/F.
kita/kami
2.M.
-mu
2.M.
kalian
2.F.
-mu
2.F
kalian
3.M.
-nya
3.M.
mereka
3.F.
-nya
3.F.
mereka
Contoh : Suaraku
Hukumku
Raja kami
Keadilannya
Kitabnya
Ratu kalian
Kata mereka
Tahun mereka
Kuda Jantanmu
Kuda betinamu
77
20.2.6.2. Akhiran Ganti Pada Pada Kata Benda Jamak ( Maskulin Maskulin atau Feminin ) Tunggal
Jamak
1.M/F.
-ku
1.M/F.
kita/kami
2.M.
-mu
2.M.
kalian
2.F.
-mu
2.F
kalian
3.M.
-nya
3.M.
mereka
3.F.
-nya
3.F.
mereka
Contoh-contoh : Allahku
Hukum-hukum-Mu
Raja-raja kami
Keadilan-keadilannya
Kitab-kitabnya
Ratu-ratu kalian kalian
Kata-kata mereka
Putri-putri mereka
Kuda-kuda Jantanmu
Kuda-kuda betinamu
TUGAS (14)
Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia, dengan terlebih dahulu memarsing/menganalisa setiap katanya ! 1 2 3 4 5 6 7 8 9
78