Selain bahwa setiap individu memiliki intelegensi yang berbeda-beda, ternyata intelegensi pun memiliki berbagai jenis. Dalam hal ini terdapat teori yang paling mutakhir tentang jenis-jenis intelegensi, yaitu teori Multiple Intelligence 'kecerdasan majemuk' yang dikemukakan oleh Dr. Howard Gardner.
Sekitar dua puluh lima tahun yang lalu, Dr. Howard Gardner menemukan sebuah teori tentang kecerdasan. Ia mengatakan bahwa manusia lebih rumit daripada apa yang dijelaskan dari tes IQ atau tes apapun itu. Ia juga mengatakan bahwa orang yang berbeda memiliki kecerdasan yang berbeda. Pada tahun 1983 Howard Gardner dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence, mengusulkan tujuh macam komponen kecerdasan, yang disebutnya dengan Multiple Intelegence (Intelegensi Ganda). Intelegensi ganda tersebut meliputi: (1) kecerdasan linguistic-verbal dan (2) kecerdasan logiko-matematik yang sudah dikenal sebelumnya, ia menambahkan dengan komponen kecerdasan lainnya yaitu (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan ritmik-musik, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal. Sekarang tujuh kecerdasan tersebut di atas sudah bertambah lagi dengan satu komponen kecerdasan yang lain, yaitu (8) kecerdasan naturalis.
1. Kecerdasan Linguistic-Verbal
Kecerdasan ini berupa kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa, menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor, guru.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
Mampu membaca, mengerti apa yang dibaca.
Mampu mendengar dengan baik dan memberikan respons dalam suatu komunikasi verbal.
Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, mampu membaca karya orang lain.
Mampu menulis dan berbicara secara efektif.
Tertarik pada karya jurnalism, berdebat, pandai menyampaikan cerita atau melakukan perbaikan pada karya tulis.
Mampu belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan melalui diskusi, ataupun debat.
Peka terhadap arti kata, urutan, ritme dan intonasi kata yang diucapkan.
Memiliki perbendaharaan kata yang luas, suka puisi, dan permainan kata.
Profesi: pustakawan, editor, penerjemah, jurnalis, tenaga bantuan hukum, pengacara, sekretaris, guru bahasa, orator, pembawa acara di radio / TV, dan sebagainya.
2. Kecerdasan Logiko-Matematik
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran.. Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
Mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu dan prinsip sebab-akibat.
Mampu mengamati objek dan mengerti fungsi dari objek tersebut.
Pandai dalam pemecahan masalah yang menuntut pemikiran logis.
Menikmati pekerjaan yang berhubungan dengan kalkulus, pemograman komputer, metode riset.
Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti, membuat hipotesis, merumuskan dan membangun argumentasi kuat.
Tertarik dengan karir di bidang teknologi, mesin, teknik, akuntansi, dan hukum.
Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret.
Profesi: auditor, akuntan, ilmuwan, ahli statistik, analisis / programer komputer, ahli ekonomi, teknisi, guru IPA / Fisika, dan sebagainya.
3. Kecerdasan Spasial-Visual
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
Senang mencoret-coret, menggambar, melukis dan membuat patung.
Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual lainnya.
Kaya akan khayalan, imaginasi dan kreatif.
Menyukai poster, gambar, film dan presentasi visual lainnya.
Pandai main puzzle, mazes dan tugas-lugas lain yang berkaitan dengan manipulasi.
Belajar dengan mengamati, melihat, mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna.
Menggunakan bantuan gambar untuk membantu proses mengingat.
Profesi: insinyur, surveyor, arsitek, perencana kota, seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, pilot, pematung, dan sebagainya.
4. Kecerdasan Ritmik-Musik
Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh oleh musik. Kecerdasan musikal merupakan suatu alat yang potensial karena harmoni dapat merasuk ke dalam jiwa seseorang melalui tempat-tempat yang tersembunyi di dalam jiwa (Plato). Musik dapat membantu seseorang mengingat suatu gerakan tertentu, perhatikan seseorang atau sekelompok orang yang sedang menari atau berolahraga senam ritmik mesti selalu disertai dengan alunan musik.
Banyak pakar berpendapat bahwa kecerdasan musik merupakan kecerdasan pertama yang harus dikembangkan dilihat dari sudut pandang biologi (saraf) kekuatan musik, suara dan irama dapat menggeser pikiran, member ilham, meningkatkan ketakwaan, meningkatkan kebanggan nasional dan mengungkapkan kasih saying untuk orang lain.
Kecerdasan musikal dapat member nilai positip bagi siswa karena: (a) meningkatkan daya kemampuan mengingat; (c) meningkatkan prestasi/kecerdasan; (c) meningkatkan kreativitas dan imajinasi.
Suatu studi yang dikutip oleh May Lim (2008) menunjukkan bahwa sekelompok siswa yang kepadanya diperdengarkan musik selama delapan bulan mengalami peningkanan dalam IQ spatial sebesar 46% sementara kelompok kontrol yang tidak diperdengarkan musik hanya meningkat 6%.Mungkin sering kita melihat ada siswa atau orang yang lebih suka belajar bila ada musik yang diperdengarkan (Gaya belajar auditory). Pada orang ini informasi akan lebih mudah tersimpan di dalam memorinya , karena mereka mampu mengoasiasikan irama musik dengan informasi pengetahuan yang mereka baca meskipun kadang-kadang mereka tidak menyadarinya.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
Menyukai banyak jenis alat musik dan selalu tertarik untuk memainkan alat musik.
Mudah mengingat lirik lagu dan peka terhadap suara-suara.
Mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam sebuah lagu.
Senang mengumpulkan lagu, baik CD, kaset, atau lirik lagu.
Mampu menciptakan komposisi musik.
Senang improvisasi dan bermain dengan suara.
Menyukai dan mampu bernyanyi.
Tertarik untuk terjun dan menekuni musik, baik sebagai penyanyi atau pemusik.
Mampu menganalisis / mengkritik suatu musik.
Profesi: DJ, musikus, pembuat instrumen, tukang stem piano, ahli terapi musik, penulis lagu, insinyur studio musik, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, penulis lirik lagu, dan sebagainya.
5. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk membangun hubungan yang penting antara pikiran dengan tubuh, yang memungkin tubuh untuk memanipulasi objek atau menciptakan gerakan. Secara biologi ketika lahir semua bayi dalam keadaan tidak berdaya, kemudian berangsur-angsur berkembang dengan menunjukkan berbagai pola gerakan, tengkurap, "berangkang", berdiri, berjalan, dan kemudian berlari, bahkan pada usia remaja berkembang kemampuan berenang dan akrobatik.
Kecerdasan ini amat penting karena bermanfaat untuk (a) meningkatkan kemampuan psikomotorik, (b) meningkatkan kemampuan sosial dan sportivitas, (c) membangun rasa percaya diri dan harga diri dan sudah barang tentu (d) meningkatkan kesehatan.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara trampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, perasaan, dan mampu bekerja dengan baik dalam menangani objek.
Memiliki kontrol pada gerakan keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak.
Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field trip, role play, permainan yang menggunakan fisik.
Senang menari, olahraga dan mengerti hidup sehat.
Suka menyentuh, memegang atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari.
Suka belajar dengan terlibat secara langsung, ingatannya kuat terhadap apa yang dialami atau dilihat.
Profesi: ahli terapi fisik, ahli bedah, penari, aktor, model, ahli mekanik / montir, tukang bangunan, pengrajin, penjahit, penata tari, atlet profesional, dan sebagainya.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya, kemudian memberikan respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal memiliki kemampuan sedemikian sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang lain.
Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No man is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih mudah menjalani hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan "bermasyarakat" akan (a) mudah menyesuaikan diri, (b) menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial, (b) berhasil dalam pekerjaan.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain, pandai menjalin hubungan sosial.
Mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku, dan harapan orang lain.
Memiliki kemampuan untuk memahami orang lain dan berkomunikasi dengan efektif, baik secara verbal maupun non-verbal.
Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kelompok yang berbeda, mampu menerima umpan balik yang disampaikan orang lain, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.
Mampu berempati dan mau mengerti orang lain.
Mau melihat sudut pandang orang lain.
Menciptakan dan mempertahankan sinergi.
Profesi: administrator, manager, kepala sekolah, pekerja bagian personalia / humas, penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, ahli psikologi, tenaga penjualan, direktur sosial, CEO, dan sebagainya.
7. Kecerdasan Intrapersonal.
Oliver Wendell Holmes berpendapat: Apa yang didepan dan apa yang ada di belakang kita adalah hal yang kecil dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita. Inilah kira-kirapandangan yang dianut oleh orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal ini. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang menyangkut kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.
Orang-orang dengan kecerdasan ini selalu berpikir dan membuat penilaian tentang diri mereka sendiri, tentang gagasan, dan impiannya. Mereka juga mampu mngendalikan emosis mereka untuk membimbing dan memperkaya dan memperluas wawasan kehidupan mereka sendiri.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
Mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, serta mampu menyalurkan pikiran dan perasaan.
Termotivasi dalam mengejar tujuan hidup.
Mampu bekerja mandiri, mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan dan mau meningkatkan diri.
Mengembangkan konsep diri dengan baik.
Tertarik sebagai konselor, pelatih, filsuf, psikolog atau di jalur spiritual.
Tertarik pada arti hidup, tujuan hidup dan relevansinya dengan keadaaan saat ini.
Mampu menyelami / mengerti kerumitan dan kondisi manusia.
Profesi: ahli psikologi, ulama, ahli terapi, konselor, ahli teknologi, perencana program, pengusaha, dan sebagainya.
8. Kecerdasan Naturalis.
Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan serta menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan.
Menurut Wilson dalam Anxs (2007), kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali berbagai jenis flora dan fauna serta kejadian alam, misalnya asal-usul binatang, pertumbuhan tanaman, terjadinya hujan, manfaat air bagi kehidupan, tata surya, dan kejadian alam lainnya. Kecerdasan naturalis ini berkaitan dengan wilayah otak bagian kiri, yakni bagian yang peka terhadap pengenalan bentuk atau pola kemampuan membedakan dan mengklasifikasikan sesuatu. Jika anak dengan mudah dapat menandai pola benda-benda alam, dan mengingat benda-benda alam yang ada di sekitarnya, maka anak dapat dikatakan memiliki kecerdasan naturalis tinggi.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
Suka mengamati, mengenali, berinteraksi, dan peduli dengan objek alam, tanaman atau hewan.
Antusias akan lingkungan alam dan lingkungan manusia.
Mampu mengenali pola di antara spesies.
Senang berkarir di bidang biologi, ekologi, kimia, atau botani.
Senang memelihara tanaman, hewan.
Suka menggunakan teleskop, komputer, binocular, mikroskop untuk mempelajari suatu organisme.
Senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna.
Senang melakukan aktivitas outdoor, seperti: mendaki gunung, scuba diving (menyelam).
Profesi: dokter hewan, ahli botani, ahli biologi, pendaki gunung, pengurus organisasi lingkungan hidup, kolektor fauna / flora, penjaga museum zoologi / botani dan kebun binatang, dan sebagainya.
Other intelligences have been suggested or explored by Gardner and his colleagues, including spiritual, existential and moral intelligence. Gardner excluded spiritual intelligence due to what he perceived as the inability to codify criteria comparable to the other "intelligences". Existential intelligence (the capacity to raise and reflect on philosophical questions about life, death, and ultimate realities) meets most of the criteria with the exception of identifiable areas of the brain that specialize for this faculty. Moral capacities were excluded because they are normative rather than descriptive.
Dalam buku terbarunya, 'Intelligence Reframed : Multiple Intelligence for The 21st Century' (1999), Howard Gardner, menambahkan dan menjelaskan 9 kecerdasan, yaitu:
9. Kecerdasan Eksistensial (kecerdasan makna)
Anak belajar sesuatu dengan melihat 'gambaran besar', "Mengapa kita di sini?" "Untuk apa kita di sini?" "Bagaimana posisiku dalam keluarga, sekolah dan kawan-kawan?". Kecerdasan ini selalu mencari koneksi-koneksi antar dunia dengan kebutuhan untuk belajar.
8 KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER
Seorang ahli riset dari Amerika, Prof. Howard Gardener, mengembangkan model kecerdasan "multiple intelligence" yang artinya bermacam-macam kecerdasan. Maksudnya setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan.
Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:
1. KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
Ciri-ciri:
1. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka mendengarkan cerita.
2. Anda membaca apa saja; buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk.
3. Anda merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri anda baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya, anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan atau menulis mengenai sesuatu hal.
4. Anda suka membumbui percakapan anda dengan hal-hal menarik yang baru saja anda baca atau dengar.
5. Anda suka mengerjakan teka-teki silang,bermain scrable atau bermain puzzle. Anda dapat mengeja dengan sangat baik.
6. DLL
2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal).
Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental (mencongak).
2. Anda tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu hal.
3. Anda merasa mudah melakukan perencanaan keuangan. Anda menetapkan target dalam bentuk angka dalam bisnis dan hidup anda.
4. Anda senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci. Anda sering menyiapkan, memberi nomor dan menetapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
5. Anda senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur.
6. DLL
3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat).
Ciri-ciri:
1. Anda menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Anda memilki citra rasa yang baik akan warna.
2. Anda cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau handycam.
3. Anda bisa menulis dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu. Anda dapat menggambar dengan cukup baik.
4. Anda merasa mudah membaca peta atau melakukan navigasi, anda memilki kemampuan mengerti arah yang baik.
5. Anda menikmati permainan seperti puzzle.
6. DLL
4. KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar.
Ciri-ciri:
1. Anda dapat memainkan alat musik.
2. Anda dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
3. Anda biasanya dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja.
4. Anda sering mendengarkan musik. Anda bahkan kadang kala menghadiri konser musik. Anda suka -bahkan butuh- mendengarkan lagu sambil anda bekerja.
5. Anda mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari anda mengikuti irama lagu itu.
6.DLL
5. KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
2. Anda lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
3. Orang sering kali datang kepada anda untuk meminta nasihat. 4. anda adalah orang penuh simpati.
5. Anda lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual seperti renang dan lari.
6. DLL
6. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri.
Ciri-ciri:
1. Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan pribadi.
2. Anda serimg menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
3. Anda menetapkan tujuan anda.
4. Anda adalah seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan anda memutuskan sendiri keputusan anda.
5. Anda mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak anda bagikan atau ungkapkan kepada orang lain.
6. DLL
7. KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan.
Ciri-ciri:
1. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
2. Anda cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri.
3. Anda senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari.
4. Anda tidak keberatan jika diminta untuk menari.
5. Setiap kali anda pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan yang sangat menantang dan "mengerikan" secara fisik seperti jet coaster.
6. DLL
8. KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan.
Ciri-ciri:
1. Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
2. Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman.
3. Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan kesehatan.
4. Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat anda berjalan di alam dan anda bisa "membaca" cuaca.
5. Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka memancing.
6. Dll.
Dari delapan kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan anda dan mana yang belum digunakan secara maksimal?
Dengan mengetahui bahwa kita memiliki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, kita akan dapat berbenah diri dan meningkatkan kemampuan kita. Therefore, Which one or some of them are yours?
Sumber:
bem.pefe.ui.ac.id
B. KARAKTERISTIK INTELEGENSI/KECERDASAN
Ada delapan karakteristik intelegensi/kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner, yaitu intelegensi berbahasa/linguistik, intelegensi logis-matematis, intelegensi visual-spasial, intelegensi kinestetis, intelegensi musikal, intelegensi naturalis, dan intelegensi interpersonal, serta intelegensi intrapersonal. Mari kira bahas kecerdasan tersebut satu per satu.
1. Intelegensi Berbahasa (Linguistik)
Intelegensi berbahasa mencakup kemampuan-kemampuan berpikir den-an kata-kata, seperti kemampuan untuk memahami dan merangkai kata dan kalimat baik lisan maupun tertulis. Anak dengan intelegensi/kecerdasan ini memiliki kepekaan terhadap makna dan susunan kata-kata dan mereka sering menggunakan perbendaharaan kata yang luas. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi berbahasa.
a. Senang membaca buku atau apa saja, bercerita atau mendongeng.
b. Senang berkomunikasi, berbicara, berdialog, berdiskusi, dan senang berbahasa asing.
c. Pandai merighubungkan atau merangkai kata-kata atau kalimat baik lisan maupun tertulis. Pandai menafsirkan kata-kata atau paragraf baik secara lisan maupun tertulis. Senang mendengarkan musik dan sebagainya dengan baik.
d. Pandai mengingat dan menghafal.
e. Mudah mengungkapkan perasaan baik lisan maupun tulisan
2. Intelegensi Logis-Matematis
Intelegensi Logis-Matematis adalah kemampuan berpikir dalam penalaran atau menghitung, sepertikemampuan menelaah masalah secara logis, ilmiah dan matematis. Intelegensi/kecenderungan ini membuat anak memiliki kemampuan mengenali pola-pola suatu kejadian dan susunannya, mereka senang bekerja dengan angka, ingin mengetahui sejauh mana cara kerja suatu benda. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi logis-matematis.
a. Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau meran-kai teka-teki.
b. Senang dan pandai berhitung dan bermain angka.
c. Senang mengorganisasikan sesuatu, menyusun skenario.
d. Mampu berpikir logis, baik induktif maupun deduktif
e. Senangsilogisme.
f. Senang berpikir abstraksi dan simbolis
g. mengoleksi benda-benda dan mencatat koleksinya.
3. Intelegensi Visual Spasial
Intelegensi visual spasial, yaitu kemampuan berpikir dalam citra dan ,rambar. Seperti kemampuan untuk membayangkan bentuk suatu ebjek. Anak dengan Intelegensi/kecerdasan ini memiliki kemampuan memahami alam secara akurat dan menciptakan ulang aspek-aspek alam seperti menggambar pemandangan. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi visual spasial.
a. Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik, tabel.
b. Peka terhadap citra, warna, dan seba`;ainya.
c. Pandai memvisualisasikan ide.
d. Inlajinasinya aktif.
e. Mudah menemukan jalan dalam ruang.
f. Mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut.
g. Senang membuat rumah-rumahan dari balok
h. Mengenal relasi benda-benda dalam ruang.
Mahasiswa sekalian, kita telah membahas 3 karakteristik Intelegensi, apakah Anda sudah dapat memahami. ketiga karakteristik Intelegensi tersebut? Jika belum, Anda dapat membacanyu sekali lagi! Jlka sudah, "Bagus". Mari kita lanjutkan pembahasan jenis kccerdasan berikutnya.
4. Intelegensi Musikal
Intelegensi musikal adolah kemampuan berpikir den-an nnd,l, ritme, irama, dan melodi juga pada suara alam. Anak dentan Intelegensi ini memiliki kepekaan terhadap pola titi nada, melodi, ritme dan nada. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kenuunpuan dalam Intelegensi musikal.
a. Pandai mengubah atau mencipta musik.
b. Gemar mendengar dan atau memainkan alat musik
c. Senang dan pandai bernyanyi, bcrscnandung
d. Pandai menooperasikan musik serta menjag,i ritme.
e. Mudah menangkap musik.
f. Peka terhadap suara dan musik.
g. Dapat membedakan bunyi berbagai alat musik.
h. Bergerak sesuai irama, seperti mengetukkan jari sesuai irama.
5. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Intelegensi kinestetik tubuh, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan gerakan tubuh termasuk gerakan.motorik otak yang mengendalikan tubuh seperti kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan dengan mudah dan cekatan. Anak den-an intelegensi ini mampu menggunakan tubuh secara terampil dan menangani benda-benda denaan tanokas, umumnya mereka lebih mudah mengingat Sesuatu dengan melakukan aerakan daripada melihat atau mendengar. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi kinestetik.
a. Senang menari, akting.
b. Pandai dan aktif dalam olah raga tertentu.
c. Mudah berekspresi dengan tubuh.
d. Mampu memainkan mimik.
e. Cenderung menggunakan bahasa tubuh.
f. Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi.
g. Senang dan efektif berpikir sambil beijalan, berlari, dan berolah raga.
h. Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk.
i. Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.
j. Senang kegiatan di luar rumah.
6. Intelegensi Intrapersonal
lntelegensi intrapersonal adalah kemampuan berpikir untuk memahami diri sendiri, melakukan retleksi diri dan bermetakognisi. Intelegensi ini menjadikan anak memiliki kemampuan menggunakan kehidupan emosional untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain. Anak dengan kecerdasan ini biasanya suka mencatat apapun yang dipikirkan dan dirasakan, mampu menentukan dan memutuskan sendiri lanbkah yang akan dipilih, menyadari kelebihan dan keterbatasinnya, gemar menikmati rekreasi sendirian seperti menyendiri di kamar sambil mendencarkan musik. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi intrapersonal.
a. Mampu menilai diri sendiri/introspeksi diri, bermeditasi.
b. Mudah mencelola dan menguasai perasaannya.
c. Sering mengamatj dan mendengarkan.
d. Bisa bekerja sendirian dengan baik.
e. Mampu mencananbkan tujuan, menyusun cita-cita dan rencana hidup yang jelas.
f. Beijiwa independen/bebas.
g. Mudah berkonsentrasi.
h. Keseimbangan diri. .
i. Senang mengekspresikan perasaan-perasaan yang berbeda.
j. Sadar akan realitas spiritual.
Mahasiswa sekalian, telah enam (6) karakteristik kecerdasan yang kita bahas. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam mempelajarinya'? Jika ya, Anda dapat membacanya lagi atau mencatat hal-hal yang belum jelas yang bisa Anda bahas dengan teman dalam kegiatan tutorial. Jika sudah jelas, "bagus". Mari kita lanjutkan dengan jenis kecerdasan berikutnya.
7. Intelegensi Interpersonal (Sosial)
Intelegensi interpersonal adalah kemampuan berkoMLinikasi dan berinteraksi den-an orang lain. Anak yang mudah memahami orang lain dan mementingkan relasi, memiliki kecerdasan interpersonal yang baik. Anak denban kecerdasan – ini biasanya memiliki banyak teman, menyukai permainan yang memiliki banyak teman, cenderung jadi penengah di antara teman-temannya, menjadi pemain tim yang istimewa karena mampu bekerjasama dengan baik dengan kata lain terampil berhubungan dengan orang lain. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan d,ilam inteleaensi interpersonal.
a. Mampu berorganisasi, menjadi pemimpin dalam suatu organisasi.
b. Mampu bersosialisasi, menjadi mediator, bermain dalam kelompok/klub, bekeija sama dalam tim.
c. Senang permainan berkelompok daripada individual.
d. Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain.
e. Senano berkomunikasi verbal dan non-verbal.
f. Peka terhadap teman.
g. Suka memberi feedhack.
h. Muduh mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8. Intelegensi Naturalis
Intelegensi Naturalis adalah kemampuan untuk menuthami gejala alam. Anak dengan kecerdasan ini mampu mengenali dan mcnoelompokkan sejumlah binatang atau tanaman, ini biasanya banyak benada di luar ruangan, suka mengumpulkan batu-batuan dan menangkap serangga, senang berhubunaan dengan alam seperti merawat tanaman atau bin,Uanc. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi naturalis.
a. Senang terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang, berinteraksi den-an binatang, berburu.
b. Pandai melihat perubahan alam, meramal cuaca, meneliti tanaman.
c. Senang kegiatan di alam terbuka.
Anda janban terjebak dengan urutan pembahasan kedelapan intelegensi tersebut. Penomoran tersebut hanya dilakukan untuk memudahkan dalam pembahasan saja. Pada dasarnya, kedelapan intelegensi ini memiliki kekuatan dan bobot yang sama. Hasil pengembangan suatu jenis intelegensi akan sangat terbantung pada baaaimana kita menempatkannya. Untuk lebih jelasnya dapat Anda lihat padl gambar berikut.
Gambar 7.1
Karakteristik Intelegensi (Sumber: Rose Et Nicholl, 2002, ha1.150)
Untuk memperdalam pemahanutn Anda mengenai nuueri di atas, kerjakanlah IiltIhlln berikut!
1) Apa yang dimaksud den-an Multiple Intelligensi? Jelaskan jawaban Anda!
2) Bayaimana pendapat Anda tentang pendapat yang mengatakan bahwa seseoran;g hanya memiliki satu intelegensi saja? Jelaskan alasan Anda!
3) Buatlah contoh kemampuan untuk setiap jenis intelcgensi! Setiap jcnis intelegensi minimal 3 contoh kemampuan.
4) Jelaskan persamaan dan perbedaan pendapat Ornstein dan Gardner tentanu otak manusia!
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Coba Anda baca kembali pendapat/hasil temuan Ornstein dan Gardner, kemudian Anda tentukan siapa yan- menjelaskan tentang multiple intelegensi. Setelah itu, Anda jelaskan pengertian mulfiplc intelegcnsi dengan bahasa Anda sendiri.
2) Untuk dapat menyatakan pendapatt terhadap pernyataan orang lain Anda harus memahami benar tentang teori multiple intelegensi. Jiku Anda telah menguasai den-an baik, tentu Anda dapat menyatakan pendapat Anda dengan alasan yang jelas.
3) Untuk dapat membuat contoh-contoh setiap intelegensi, Anda harus memallami benar penoertian setiap inlelegcnsi tersebut. Oleh karena itu, pelajarilah setiap jenis intelegensi dengan baik kemudian Anda membuat contoh-contoh tersebut. Jika telah selesai, reba periksa kembali apakah contoh-contoh yang Anda buat tidak terbalik.
4) Coba Anda perhatikan latar belakang keahlian kedua tokoh tersebut dengan mengacu pada latar belakang keahliannya. Berdasarkan informasi tersebut, Anda akan dapat menjelaskan persamaan dan perbedaan pendapat keduanya.
RANGKUMAN
1. Pada dasarnya semua orang memiliki kedelapan potensi inteleaensi (bahasa/linguistik, logis-matematis, visual spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, musikal, dan naturalis karena semua orang memiliki struktur btak yang sama, hanya saja sering intelegensi tersebut tidak terasah den-an baik. Dengan mengasah seluruh intelegensi anak, berarti kita telah memberi anak jalan yang lebih mudah untuk mencapai tujuan hidup atau puncak kariernya.
2. Setiap intelegensi tidak berdiri sendiri, artinya setiap inteleyensi saling terkait satu sama lain.
3. Menurut Gardner dan Ormstein, kedelapan intelegensi tersebut diberi kesempatan yang sama melalui berbagai aktivitas dan stimulus sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu siswa.
4. Intelegensi seseorang dapat hilang sejalan dengan kerusakan otak, baik karena sakit ataupun kecelakaan.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Manakah dari peroyataan di bawah ini yang paling tepat'?
A. Kecerdasan tidak sama dengan IQ
B. Setiap orang memiliki berbagai jenis intelegensi/kecerdasan
C. Seseorang dikatakan cerdas bila memiliki IQ = 140
D. Setiap orang hanya memiliki satu jenis intelegensi/kecerdasan
2) Intelegensi/kecerdasan seseorang terletak pada ....
A. otaknya
B. pikirannya
C. kemampuannya
D. keahliannya
3) Salah satu kemampuan yang ternmsuk dalam kecerdasan berbahasa adalah ....
A. pandai berpidato
B. aktif bertanya
C. senang berdiskusi dan berorganisasi
D. pandai dan senang bernyanyi
4) Salah satu kemampuan yang termasuk dalam intelegensi/kecerdasan logis matematis adalah ....
A. pandai membuat skenario film
B. pandai membuat sketsa bangunan
C. senang merakit peralatan elektronik
D. senang melakukan penelitian
Petunjuk
Pilihlah A jika (1) dan (2) benar Pilihlah B jika (1) dan (3) benar Pilihlah C jika (2) dan (3) benar Pilihlah D jika (1), (2), dan (3) benar
5) Kemampuan yang termasuk dalam intelegensi/kecerdasan visual adalah ....
(1) pandai membuat desain rumah
(2) pandai meramal cuaca
(3) pekaterhadap warna
6) Setiap orang memiliki intelegensi/kecerd,rsan lebih dari satu sebab
(1) setiap orang mempunyai struktur otak utuh yang sama
(2) setiap jenis kecerdasan saling terkait
(3) intelegensi/kecerdasan berada di dalam pikiran manusia
7) Seseorang dikatakan cerdas bila ....
(1) mampu memecahkan masalahnya sendiri
(2) menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kelompoknya
(3) pandai menyesuaikan diri dalam situasi apa pun juLa
8) Kemampuan-kemampuan yang termasuk dalam jenis intelegensi/kecerdasan kinestetis adalah ....
(1) pandai menmenari
(2) senang dan pandai berolah raga
(3) pandai berakting
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif I yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Arti tingkat penguasaan : 90- 100%= baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama belum dikuasai.
9 Kecerdasan Menurut Gardner
Intellegence (Kecerdasan) katanya adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi nyata (Gardner; 1983;1993).
Multiple intelegencies = Kecerdasan Ganda meliputi;
1. Intelegensi Linguistik
2. Intelegensi matematis-Logis
3. Intelegensi Ruang-Spasial
4. Intelegensi Kinestetik-badani
5. Intelegensi Musik
6. Intelegensi Interpersonal
7. Intelegensi Intrapersonal
8. Intelegensi lingkungan/Naturalis (Perkembangan selanjutnya dari 7)
9. Intelegensi eksistensial (Perkembangan lebih lanjut dari 8)
Kekurangan atau problem, tapi juga mungkin kelebihan, dari teori kecerdasan ganda adalah, kecerdasan ini bisa berkembang terus, sebab tergantung syarat yang bisa dipenuhinya. Gardner (dalam Frame of Mind: The Theory of multiple Intelligences; 1985) menyatakan; "kecerdasan kandidat" dalam modelnya "lebih menyerupai pertimbangan artistic ketimbang penaksiran ilmiah" (hal 63). Dengan demikian, kecerdasan tambahan sebanyak apapun bisa dimasukkan kedalam model Gardner, karena menurutnya: "Tidak ada, dan tidak akan pernah ada, daftar kecerdasan manusia yang tidak terbantahkan dan diterima secara universal….kita bisa lebih mendekati tujuan itu jika kita berpegang hanya pada satu tingkat analisis (misalnya neurofisiologis)…." (hal 60). (Barbara K. Given, "Brain-Based Teaching", hal 75).
Gardner menetapkan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan agar dapat dimasukkan dalam teorinya; Empat diantaranya adalah;
1. Setiap kecerdasan dapat dilambangkan: misal matematika jelas ada lambang, Musik ada lambang (not dll), kinestetik ada lambang atau irama gerak dst, lambaian tangan, untuk selamat tinggal atau mau tidur dll.
2. Setiap Kecerdasan mempunyai riwayat perkembangan: artinya tidak seperti IQ yang meyakini bahwa kecerdasan itu mutlak tetap dan sudah ditetapkan saat kelahiran atau tidak berubah, MI (Multiple Intelligences) percaya bahwa kecerdasan itu muncul pada titik tertentu dimasa kanak-kanan, mempunyai periode yang berpotensi untuk berkembang selama rentang hidup, dan berisikan pola unik yang secara berlahan atau cepat semakin merosot seiring dengan menuanya seseorang. Kecerdasan paling awal muncul adalah Musik lalu Logis-Matematis.
3. Setiap Kecerdasan rawan terhadap cacat akibat kerusakan atau cedera pada wilayah otak tertentu. missal orang dengan kerusakan pada Lobus Frontal pada belahan otak kiri, tidak mampu berbicara atau Penulis dengan mudah,namun tanpa kesulitan dapat menyanyi,melukis dan menari. Orang yang lobus Temporalnya kanan yang rusak, mungkin mengalami kesulitan dibidang music tetapi dengan mudah mampu bicara, membaca dan menulis. Pasien dengan kerusakan pada Lobus oksipital belahan otak kanan mengkin mengalami kesulitan dalam mengenali wajah, membayangkan atau mengamati detail visual. (Thomas Amstrong, 1999, hal 8).
Kecerdasan linguistic ada pada belahan otak kiri, sementara music, spatial dan antarpribadi cenderung di belahan otak kanan. Kinestetik-jasmani menyangkut kortek motor, ganglia basal, dan serebellum (otak kecil). Lobus frontal mengambil peran penting pada kecerdasan intrapribadi (intrapersonal).
4. Setiap kecerdasan mempunyai keadaan akhir berdasar nilai budaya. Artinya tidak harus matematis-logis yang penting atau Spatial atau Musik atau…atau tergantung budaya masing-masing missal ada kemampun naik kuda, melacak jejak dll dalam budaya tertentu itu sangat-sangat penting dst.
Inilah empat syarat yang diberikan oleh Howard Gardner, makanya teorinya berkembang dari 7 Kecerdasan (Linguistik, Logis-Matematis, Musik, Spatial-Visual, Kenestetik, Intrerpersonal dan intrapersonal) Menjadi 9 (tambahan 2 yaitu; Naturalis dan terbaru Eksistensialis).
Adalah menarik sebagai contoh; bagaimana anda menghafal nomor telpon? Apakah anda mengulang-ngulang nomor tadi sebelum menelpon (ini berarti anda menggunakan teknik Liguistik) atau anda menbayangkan pola tombol yang harus anda tekan dalam pola peletakan tombol angka-angka (menggunakan metode Spatial-Visual) atau malah anda mengingat-ingat nada khas tiap-tiap angka (strategi Musikal).
B. Perincian Kecerdasan Majemuk (Sembilan Jenis Kecerdasan)
1. Kecerdasan linguistik,
adalah kecerdasan dalam mengolah kata. Ini merupakan kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargu-mentasi, meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Mereka senang bermain-main de¬ngan bunyi bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata (pun), dan tongue twister. Kadang-kadang mereka pun mahir dalam hal-hal kecil, sebab mereka mampu mengingat berbagai fakta. Bisa jadi mereka adalah ahli sastra. Mereka gemar sekali membaca, dapat menulis dengan jelas, dan dapat mengartikan bahasa tulisan secara luas. Jenis pemikiran inilah yang menghasilkan King Lear karya Shakespeare, Odyssey karya Homerus, dan Kisah Seribu Satu Malam dari Arab.
2. Logis-matematis,
adalah kecerdasan dalam hal angka dan hgika. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemrogram komputer. Newton menggunakan kecerdasan ini ketika ia menemukan kalkulus. Demikian pula dengan Einstein ketika ia menyu-sun teori relativitasnya. Ciri-ciri orang yang cerdas secara logis-mate-matis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional.
3. Kecerdasan Spasial
mencakup bapikir dalam gambar, serta kemampuan untuk mencerap, mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. Siapa pun yang merancang piramida di Mesir, pasti mempunyai kecerdasan ini. Demikian pula dengan tokoh-tokoh seperti Thomas Edison, Pablo Picasso, dan Ansel Adams. Orang dengan tingkat kecerdasan spasial yang tinggi hampir selalu mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
4. Kecerdasan musikal
Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi. Bach, Beethoven, atau Brahms, dan juga pemain gamelan Bali atau penyanyi cerita epik Yugoslavia, se-muanya mempunyai kecerdasan ini. Kecerdasan musikal juga dimiliki orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan yang mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu.
5. kinestetik-jasmani, adalah kecerdasan fisik.
Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan kete-rampilan dalam menangani benda. Atlet, pengrajin, montir, dan ahli bedah mempunyai kecerdasan kinestetik-jasmani tingkat tinggi. De¬mikian pula Charlie Chaplin, yang memanfaatkan kecerdasan ini untuk melakukan gerakan tap dance sebagai "Little Tramp". Orang dengan ke¬cerdasan fisik memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang, atau merakit model. Mereka juga menikmati kegiatan fisik, seperti berjalan kaki, menari, berlari, berkemah, berenang, atau berperahu. Mereka adalah orang-orang yang cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu.
6. kecerdasan Antarpribadi.
Ini adalah ke¬mampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Ke¬cerdasan ini terutama menuntut kemampuan untuk mencerap dan tang-gap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain. Direk-tur sosial sebuah kapal pesiar harus mempunyai kecerdasan ini, sama halnya dengan pemimpin perusahaan besar. Seseorang yang mempunyai kecerdasan antarpribadi bisa mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung jawab sosial yang besar seperti Mahatma Gandhi, atau bisa juga suka memanipulasi dan licik seperti Machiavelli. Namun, mereka semua mempunyai kemampuan untuk memahami orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, mereka dapat menjadi networker, perunding, dan guru yang ulung.
7. kecerdasan Intrapribadi atau kecerdasan dalam diri sendiri.
Orang yang kecerdasan intrapribadinya sangat baik dapat dengan mudah mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya. Contoh orang yang mempunyai kecerdasan ini, yaitu konselor, ahli teologi, dan wirau-sahawan. Mereka sangat mawas diri dan suka bermeditasi, berkontemplasi, atau bentuk lain penelusuran jiwa yang mendalam. Sebaliknya, mereka juga sangat mandiri, sangat terfokus pada tujuan, dan sangat disiplin. Secara garis besar, mereka merupakan orang yang gemar bela-jar sendiri dan lebih suka bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain. (Armstrong: 1999: 3-6)
8. Kecerdasan Naturalis (Lingkungan).
Gardner menjelaskan inteligensi lingkungan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural; kemampuan untuk memahami dan menikmati alam; dan menggunakan kemampuan itu secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
Orang yang punya inteligensi lingkungan tinggi biasanya mampu hidup di luar rumah, dapat berkawan dan berhubungan baik dengan alam, mudah membuat identifikasi dan kla-sifikasi tanaman dan binatang. Orang ini mempunyai kemamapuan mengenal sifat dan tingkah laku binatang, biasanya mencintai lingkungan, dan tidak suka merusak lingkungan hidup. Salah satu contoh orang yang mungkin punya inteligensi lingkungan tinggi adalah Charles Darwin. Kemampuan Dar¬win untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi serangga, burung, ikan, mamalia, membantunya mengembangkan teori evolusi.
Inteligensi lingkungan masih dalam penelitian lebih lanjut karena masih ada yang merasa bahwa inteligensi ini sudah termasuk dalam inteligensi matematis-logis. Namun, Gardner berpendapat bahwa inteligensi ini memang berbeda dengan inteligensi matematis-logis.
9. Kecerdasan Eksistensial,
intelegensi ini menyangkut kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang tidak puas hanya menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadarinya dan mencari jawaban yang ter¬dalam. Pertanyaan itu antara lain: mengapa aku ada, mengapa aku mati, apa makna dari hidup ini, bagaimana kita sampai ke tujuan hidup. Inteligensi ini tampaknya sangat berkembang pada banyak filsuf, terlebih filsuf eksistensialis yang selalu mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksistensi hidup manusia. Filsuf-filsuf seperti Sokrates, Plato, Al-Farabi, Ibn Sina, Al-Kindi, Ibn Rusyd, Thomas Aquinas, Descartes, Kant, Sartre, Nietzsche termasuk mempunyai inteligensi eksistensial tinggi.
Anak yang menonjol dengan inteligensi eksistensial akan mempersoalkan keberadaannya di tengah alam raya yang besar ini. Mengapa kita ada di sini? Apa peran kita dalam dunia yang besar ini? Mengapa aku ada di sekolah, di tengah teman-teman, untuk apa ini semua? Anak yang menonjol di sini sering kali mengajukan pertanyaan yang jarang dipikirkan orang, termasuk gurunya sendiri. Misalnya, tiba-tiba ia bertanya, "Apa manusia semua akan mati? Kalau semua akan mati, untuk apa aku hidup?"
Ingatlah bahwa meskipun Anda merasa sangat cocok dengan salah satu atau dua definisi di atas, sebenarnya Anda mempunyai semua kecerdasan itu. Tambahan lagi, setiap manusia normal dapat mengembangkan ketujuh jenis kemampuan itu sampai ke tingkat penguasaan tertentu. Setiap pribadi adalah unik, sebagaimana ketujuh/Delapan/Sembilan kecerdasan itu memperlihatkan bentuknya dalam kehidupan kita. Jarang sekali ada orang yang dapat mencapai tingkat penguasaan yang tinggi dalam enam, tujuh atau delapan kecerdasan tersebut. Ibn Sina atau Al Kindi mungkin beberapa orang dengan kecerdasan yang sangat banyak. Ia Dokter ulung, filosof, ahli bahasa, Negarawan, penulis dll, Al Kindi juga Dokter, Pemusik handal (konon katanya ia menyembuhkan penyakit orang dengan music), Filosof, penulis, penerjemah dengan penguasaan berbagai bahasa, dan pemilik kebun-binatang yang cukup luas dan lengkap. Rudolf Steiner, pemikir Jerman awal abad ke-20 juga. Ia adalah filsuf, penulis, dan ilmuwan. Ia juga menciptakan sistem dansa, teori warna, dan sistem berkebun, sekaligus pematung, ahli teori sosial, dan arsitek.