0
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
HIDROLISIS ENZIMATIK SELULOSA DARI BATANG PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN (PKMP)
Diusulkan Oleh:
Armalinda Pertiwi Dea Dhinniya P. M. Rafif Falih Alfa Sandy
(1114051009) Angkatan 2011 (1114051013) Angkatan 2011 (1214051051) Angkatan 2012 (1314051003) Angkatan 2013
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013
1
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN PKM-PENELITIAN . 1. Judul Kegiatan : HIDROLISIS ENZIMATIK SELULOSA DARI BATANG PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) 2. Bidang Kegiatan : PKM-P 3. KetuaPelaksanaKegiatan a. Nama : Armalinda Pertiwi b. NPM : 1114051009 c. Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian d. Universitas : Universitas Lampung e. Alamat Rumah : Jl. Raflesia blok F1/9 villa nusa indah Kel.Bojong Kulur Kec.Gunung Putri Bogor 16969 f. Email/Tlp :
[email protected]/ 082183353682 4. AnggotaPelaksana : 3 Orang a. DosenPendamping b. Nama : Ir. Sutikno, M.Sc., Ph.D c. NIDN : 19561401 198603 198603 1 002 d. Alamat rumah/Tlp : Rajabasa Permai Blok C/11 Bandar Lampung 35144/081369233221 35144/081369233221 5. Biaya Kegiatan Total : Rp. 12,183,000 Dikti : Rp. 12,183,000 Sumber Lain :6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Bandar Lampung, 13 Oktober 2013
Menyetujui Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian
Ketua Pelaksana Kegiatan
Ir. Syahrio Tantalo YS,M.P. NIP. 19610606198603 19610606198603 1 004
Armalinda Pertiwi NPM. 1114051009 1114051009
Pembantu Rektor III Universitas Lampung
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H NIP. 19541112 19541112 198603 1 003 003
Ir. Sutikno, M.Sc., Ph.D NIP. 19561401 19561401 198603 1 002 002
2
DAFTAR ISI
halaman LEMBAR PENGESAHAN ……..…………………………………………… 1 DAFTAR ISI ...………………..……………………………………………... 2 RINGKASAN ……………...…………………………………………………. 3 Bab I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah ……………………………………..4 1.2 Tujuan …………………………………………………………….5 1.3 Luaran dan Manfaat ………………………………………………5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioetanol …………………………………………………………6 2.2 Batang Pisang …………………………………………………….7 2.3 Lignoselulosa ………………………………………………….....7 2.4 Selulosa dan Enzim Selulase ……………………………………..8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat ………………………………………………. 10 3.2 Alat dan Bahan …………………………………………………...10 3.3 Metode Penelitian ……………………………………………….. 10 3.4 Pelaksanaan Penelitian …………………………………………...10 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya …………………………………………………. 13 4.2 Jadwal Kegiatan …………………………………………………. 13 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
3
RINGKASAN
Energi merupakan faktor utama dari semua aktifitas nasional. Meningkatnya jumlah kebutuhan energi di Indonesia yang hampir semuanya didapatkan dari bahan bakar minyak (BBM) menyebabkan kebutuhan akan BBM meningkat pesat. Produksi BBM yang semakin menurun dan kebutuhan BBM yang semakin meningkat menyebabkan pemerintah Indonesia melakukan impor BBM. Bioethanol merupakan salah satu bahan bakar alternative yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah BBM di Indonesia yang dibuat dari bahan baku yang mengandung gula sederhana. Produksi pisang sangat melimpah di Indonesia. Batang pisang yang termasuk biomassa mengandung lignosellulosa sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif bioetanol. Perlu adanya perlakuan awal dan hidrolisis yang tepat pada batang pisang untuk mendapatkan gula sederhana sebelum di fermentasi menjadi bioetanol. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan jumlah kosentrasi enzim selulase dan suhu inkubasi dalam hidrolisis batang pisang untuk memperoleh gula reduksi tertinggi sehingga menghasilkan bioethanol yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan awal (pretreatment) NaOH yang bertujuan untuk memecah ikatan lignin. Selanjutnya tahap hidrolisis dengan menggunakan enzim selulase yang mendegradasi selulosa dan hemiselulosa menjadi gula sederhana. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah semakin tinggi kosentrasi enzim maka diharapkan semakin besar gula sederhana yang terbentuk sehingga menghasilkan bioethanol yang tinggi. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi enzim yang terdiri dari 3 taraf yaitu enzim selulase dengan konsenterasi 5%, 15% dan 25% (FPU). Faktor kedua adalah suhu inkubasi 35 oC, 40oC, dan 45 oC. Kesamaan ragam diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tukey. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian di analisis secara deskriptif.
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi semakin lama semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan energi ini disebabkan oleh pertambahan penduduk yang sangat pesat dengan
peningkatan
kesejahteraan
umat
manusia
khususnya
di
negara
berkembang (Karakashev et al, 2007). Saat ini 98% kebutuhan bahan bakar untuk transportasi dipenuhi dengan bahan bakar minyak (BBM) (Gomez et.al, 2008). Konsumsi minyak Indonesia yang tinggi dan tidak disertai dengan tingginya produksi
minyak mentah dalam negeri menyebabkan pemerintah melakukan
impor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Indonesia merupakan negara pengekspor dan pengimpor, baik untuk minyak mentah (crude oil) maupun produk-produk minyak (oil product) termasuk bahan bakar minyak. Produksi minyak mentah Indonesia saat ini menunjukan trend yang menurun sehingga perlu dilakukannya impor minyak bumi untuk memenuhi permintaan kebutuhan minyak mentah dalam negeri. Tabel 1. Produksi dan Impor Minyak Bumi Indonesia Tahun 2004-2011 Tahun
Produksi (Ribu Barel)
Impor (Ribu Barel)
2005
341.203
148.489.589
2006
322.350
118.302.360
2007
305.137
116.232.183
2008
312.484
115.811.511
2009
301.663
97.005.665
2010
300.872
120.119.377
2011
289.445
101.093.030
Sumber: Ditjen Migas, 2011 Indonesia merupakan salah satu sentra primer keragaman pisang, baik pisang segar, olahan dan pisang liar. Pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan Indonesia. Luas panen dan produksi pisang selalu menempati posisi pertama. Pada tahun 2002 produksinya mencapai 4.384.384 ton (BPS, 2003). Tanaman pisang (Musa paradisiacal adalah tanaman yang multiguna. Selain dimanfaatkan buahnya, daunnya bisa digunakan sebagai pembungkus, jantungnya
5
bisa dijadikan sayur, pelepah daunnya bisa digunakan sebagai bahan kerajinan (tas, topi, tikar, dll.), dari bonggol dan batang pisang yang telah dipanen bisa diambil patinya (5-10%) (Anonim, 2008). Pengolahan batang pisang menjadi bioethanol bukan hal yang mudah. Batang pisang yang kaya selulosa tidak mudah terurai mikroba yang biasa dipakai dalam proses pembuatan bioethanol. Oleh karena itu, batang pisang perlu diberi perlakuan awal dan dihidrolisis untuk mengkonversi selulosa dan hemiselulosa yang ada di dalam batang pisang tersebut menjadi gula sederhana seperi hexosa dan xilosa. Gula sederhana yang dihasilkan kemudian difermentasi oleh ragi untuk menghasilkan bioethanol . Proses pretreatment yang sekaligus proses hidrolisa meliputi: perlakuan secara fisik, kimiawi, fisik-kimiawi dan enzimatik (Mosier et.al., 2005; Sun and Cheng, 2002). Proses ini bertujuan memecah ikatan lignin, menghilangkan kandungan lignin dan hemisellulosa, merusak struktur krital dari sellulosa serta meningkatkan porositas bahan (Sun and Cheng, 2002). Rusaknya struktur kristal sellulosa akan mempermudah terurainya sellulosa menjadi glukosa. Selain itu, hemisellulosa turut terurai menjadi senyawa gula sederhana: glukosa, galaktosa, manosa, heksosa, pentosa, xilosa dan arabinosa. Selanjutnya senyawa-senyawa gula
sederhana
tersebut
yang
akan
difermentasi
oleh
mikroorganisme
menghasilkan etanol (Mosier et.al., 2005). Namun, kosentrasi enzim selulase dan suhu inkubasi yang tepat belum ditemunkan.
1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian untuk menemukan kosentrasi dan suhu inkubasi enzim selulase yang tepat untuk menghasilkan gula sederhana dari batang pisang perlu dilakukan.
1.3 Luaran yang diharapkan Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan jurnal ilmiah yand dapat diterapkan pada teknologi tepat guna dalam produksi bioethanol dari biomasa agroindustri ataupun pada industri skala kecil, menengah, dan besar.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioethanol
Bioethanol adalah ethanol yang diproduksi oleh mikroba dengan menggunakan bahan nabati seperti ubi kayu, ubi jalar dan jagung. Bioethanol saat ini yang diproduksi umumnya berasal dari bioethanol generasi pertama, yaitu bioethanol yang dibuat dari gula (tebu, molases) atau pati-patian (jagung, singkong, dll). Cara produksi bioethanol pada umumnya dengan penggilingan, pemanasan, dan kemudian ditambah enzim untuk mengubah pati menjadi glukosa, dan larutan glukosa yang dihasilkan ditambah ragi untuk mengubah glukosa menjadi ethanol (Gambar 1).
Gambar 1. Tahapan proses bioethanol dari jagung Sumber: McCoy, 1998. Bioethanol generasi pertama yang dibuat dari bahan nabati mengandung gula dan pati harganya masih relatif tinggi karena bahan bakunya juga digunakan sebagai bahan pangan dan pakan (Odling-Smee, 2007). Untuk menurunkan harga dan menghindari konflik antar pangan dan energi, bioethanol generasi kedua perlu dikembangkan di Indonesia. Bioethanol generasi kedua dibuat dari bahan nabati yang mengandung selulosa dan lingnin (Carere, et al., 2008; Gomez, et al., 2008).
Untuk
memproduksi bioethanol dari bahan lignoselulosa, menurut Howard et al. (2003) ada 4 tahap yang harus dilalui: yaitu (1) perlakuan awal (pretreatment) secara fisik, kimia, dan biologi, (2) hidrolisis polimer (selulosa, hemiselulosa, lignin) menjadi gula sederhana (heksosa, xylosa), (3) fermentasi gula oleh mikroba untuk menghasilkan ethanol, dan (4) pemisahan dan pemurnian ethanol yang dihasilkan.
7
Saat sekarang, produksi bioethanol dari bahan yang mengandung pati, selulosa dan hemiselulosa belum efektif secara biaya (biayanya masih mahal) sebab secara teknis masih banyak hambatan yang harus dipecahkan (Gomez et.al., 2008). Salah satu hambatan yang harus dipecahkan adalah teknik perlakuan awal (tahap ke 1) dan teknik hidrolisis selulosa dan hemiselulosa menjadi gula (tahap 2).
2.2 Batang Pisang
Batang pisang sebagian berisi air dan serat (selulosa) , disamping mineral, kalium, fosfor, dan lain-lain. Komposisi kimia batang pisang dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu komposisi tanah, frekuensi pemotongan, fase pertumbuhan, pemupukan, iklim setempat dan ketersediaan air. Pemanfaatan batang pisang menjadi bioetanol secara konvensional dapat dilakukan dengan proses kimiawi dan Enzimatis yaitu dengan menggunakan larutan basa pada proses hidrolisisnya (Samsuri et.al, 2007) dan enzim pada degradasi selulosa menjadi gula sederhana. Serat batang pisang mengandung 63% selulosa, 20% hemiselulosa dan 5% lignin (Wijaya, 2002). Tabel 1, Komposisi kimia dari bagian-bagian tanaman pisang
2.3 Lignoselulosa
Lignoselulosa adalah karbohidrat kompleks yang terdiri dari hemiselulosa, selulosa, dan lignin. Untuk mengkonversi lignoselulosa menjadi gula pereduksi,
8
sebelumnya diperlukan proses hidrolisis secara kimia yakni mengunakan kombinasi natrium hidroksida (NaOH) dan H 2O2 untuk memecah lignin yang merupakan lapisan yang menyelimuti hemiselulosa dan selulosa (gambar 1). Kemudian selulosa dan hemiselulosa akan didegradasi menjadi gula sederhana dengan bantuan enzim selluclase.Selulosa adalah polimer dari polisakarida berantai lurus yang tersusun atas unit-unit glukosa atau unit sellobiosa dengan penghubung ikatan β-1-4-glukan (Rachmaniah et.al., 2009).
Degradasi enzimatis atau asam
Gambar 1. Ilustrasi mikrofibril dan makrofibril dalam se rat selulosa bahan lignoselulosa (Rachmaniah et.al ., 2009).
2.4 Selulosa dan Enzim Selulase
Selulosa merupakan homopolisakarida, dengan glukosa sebagai monomernya. Molekul selulosa berbentuk linier dan tak bercabang, dan terdiri dari 10.000-15.000 unit D-glukosa (Lehninger, 2008). Perbedaan selulosa dengan amilosa yang juga polisakarida dari glukosa terletak pada konfigurasi resid u glukosa penyusunnya. Selulosa tersusundari residu-residu β-glukopiranosil yang dihubungkan dengan ikatan 1:4 (β1: Akibatnya terdapat perbedaan yang kontrasdalam hal struktur dan sifat fisik keduanya. Gambar 1.1 menunjukkan perbedaan ikatanglikosidik glukosa yang terdapat pada amilosa dan selulosa. Gambar
9
idik (sumber: Lehninger, 2008)
. Selulase merupakan kumpulan dari beberapa enzim yang bekerja bersama untukhidrolisis selulosa. Mikroorganisme tertentu menghasilkan partikel yang dinamakanselulosom. Partikel inilah yang akan terdisintegrasi menjadi enzimenzim, yang secarasinergis mendegradasi selulosa (Belitz dkk, 2008). Sedikitnya ada tiga enzim yangterlibat dalam degradasi atau hidrolisis selulosa, yaitu endo-βglukanase, ekso-β-glukanase, dan β-glukosidase. Nama lain dan fungsi dari enzim tersebut dalam hidrolisisselulosa dapat dilihat pada Tabel 1.1. Reaksi hidrolisis selulosa oleh selulase adalah sebagai berikut.
Tahapan-tahapan hidrolisis selulosa oleh selulase dapat dilihat pada Gambar 1.2.Faktor C1 sangat diinhibisi oleh produknya, sehingga selobiase diperlukan agarhidrolisis selulosa dapat berlangsung. Selobiase juga diinhibisi oleh produknya, glukosa,sehingga hidrolisis sempurna selulosa hanya dapat dilakukan jika tersedia selobiasedalam jumlah besar atau glukosa yang terbentuk segera dipisahkan.
10
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian, Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Instrumen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat
Bahan baku utama yang digunakan adalah batang pisang sedangkan bahan pendukungnya adalah asam sulfat, aquades, NaOH, enzim selulase, natrium klorat, asam asetat, Na2CO3, dan bahan-bahan pelengkap analisis lainnya. Alat yang digunakan antara lain erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung reaksi, autoklaf, sentrifuse, water bath, kertas saring, timbangan, dan alat-alat keperluan analisis lainnya. 3.3 Metode Penelitian
Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi enzim yang terdiri dari 3 taraf yaitu enzim selulase dengan konsenterasi 5%, 15% dan 25% (FPU). Faktor kedua adalah suhu inkubasi 35oC, 40 oC, dan 45 oC. Kesamaan ragam diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tukey. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian di analisis secara deskriptif.
3.4 Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Bahan
Batang pisang yang sudah dipotong-potong dikeringkan sampai kadar air 10% menggunakan oven pada suhu 60-70 oC. Selanjutnya dilakukan pengecilan ukuran dengan ukuran 60 mesh. Bahan baku yang sudah kering dengan ukuran 60 mesh selanjutnya disimpan dalam kondisi kering. 2. Prosedur Perlakuan Awal Sampel
11
Sampel batang pisang dengan berat konstan ditimbang sebanyak 2 gram, kemudian diberi larutan NaOH sebanyak 20 mL dengan kosentrasi 1 M. Setelah itu, sampel disheker dengan kecepatan 200 rpm selama 3 menit dan dipanaskan dalam autoclave pada suhu 121 oC selama 15 menit.
Sampel tersebut,
ditambahkan H2O2 sebanyak 20 mL dengan kosentrasi 0,5 M, kemudian disheker selama 3 menit dengan kecepatan 200 rpm dan dipanaskan dalam autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit. Setelah itu, sampel dicuci mengunakan aquades sebanyak 160 mL dan dilakukan pembilasan dengan aquades sebanyak 40 mL. Kemudian bagian padat dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 24 jam. 3. Proses Produksi Gula Reduksi
Hidrolisis enzim selluclase dilakukan untuk menghidrolisis selulosa menjadi gula sederhana. Faktor yang mempengaruhi hidrolisis adalah jenis dan ukuran bahan yang dihidrolisis, konsentrasi enzim, waktu dan suhu inkubasi (Taherzadeh, et al., 2007). Hidrolisis enzim dilakukan dengan enzim selluclase dengan jumlah 0.25, 0,5 dan 0,75 % (v/v).
Sebanyak 1 gram batang tebu
dimasukkan kedalam erlenmeyer 100 mL kemudian ditambahkan enzim selluclase sesuai dengan perlakuan dengan perbandingan (1: 40 b/v) kemudian di inkubasi pada suhu 40 oC, 50oC, dan 60 oC selama 24 jam sesuai perlakuan.
Setelah
inkubasi kemudian diambil sebanyak 5 mL larutan untuk menentukan gula sederhana. 4. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kadar air, kadar pati, kadar selulosa, kadar hemiselulosa, kadar gula reduksi dan kadar alkohol atau ethanol. Analisis kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan air yang terdapat pada bahan baku. Analisis kadar pati dilakukan untuk mengetahui kandungan pati yang terdapat pada bahan baku. Analisis kadar selulosa, kadar hemiselulosa dilakukan untuk mengetahui kandungan hemiselulosa,
selulosa
yang terdapat pada bahan baku. Sedangkan analisis gula reduksi dan analisis kadar alkohol atau ethanol bertujuan untuk mengetahui kadar gula reduksi, dan kadar alkohol atau ethanol yang terdapat pada produk. 1. Prosedur analisis kadar air (Bahan Baku)
12
Timbang contoh yang telah berupa serbuk atau bahan yang telah dihaluskan sebanyak 3 gram. Lalu masukkan sampel kedalam cawan porselen yang telah diketahui berat keringnya. Kemudian panaskan dalam oven dengan suhu 105 oC selama 2 jam. Kemudian dinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang. Panaskan lagi dalam oven selama 30 menit, dinginkan dalam desikator dan timbang. Perlakuan ini diulangi sampai tercapai berat konstan (selisih penimbangan berturut-turut kurang dari 0,2 mg). Perhitungan b Kadarair
(%)
c x 100
%
a
keterangan: a : berat sampel b : berat sampel + cawan porselen sebelum pengeringan c : berat sampel + cawan porselen setelah pengeringan 2.
Analisis lignin, holoselulosa dan α-selulosa
Lignin dianalisis dengan metode Klason lignin yang dimodifikasi (Samsuri et al., 2007B). Sampel ditambah asam sulfat 72% pada sampel dan diaduk sampai hancur, diautoklaf pada suhu 121 oC selama 30 menit, disaring dengan kertas saring, dibungkus dengan alumunium voil, di-oven selama 1 jam dan ditimbang berat akhirnya. Holoselulosa dan α-selulosa dianalisis dengan metode wise; yaitu sampel dicampur dengan natrium klorat, asam asetat dan aquades, diinkubasi dengan menggunakan air panas pada suhu 80 oC, didinginkan, difiltrasi dengan aquades dan terakhir dibilas dengan aseton. Kemudian bagian padat dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 1-2 malam (sampai berat tetap) dan ditimbang beratnya. 3. Prosedur analisis gula reduksi
(Cara spektrofotometer,Metode Nelson - Somogyi ) Siapkan larutan contoh yang mempunyai kadar gula reduksi sekitar 2-8 mg/100mL Perlu diperhatikan bahwa larutan pada contoh ini harus jernih, karena itu bila dijumpai larutan contoh yang keruhatau berwarna maka perlu dilakukan penjernihan terlebih
dahulu
dengan menggunakan Pb-asetat
atau
bubur
Aluminium hidroksida. Pipetlah 1 mL larutan contoh yang jernih tersebut
13
kedalam tabung reaksi yang bersih. Tambahkan 1 mL reagensia Nelson, dan selanjutnya diperlakukan seperti pada penyiapan kurva standar di atas. Jumlah gula reduksi dapat ditentukan berdasarkan OD larutan contoh dan kurva standar larutan glukosa (Sudarmadji et al, 1984).
14
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya penelitian selama 4 buln yang diajukan di estimasikan sebesar Rp. 12,183,000 dengan rekapitulasi biaya: No
Jenis Pengeluaran
Biaya
1.
Peralatan penunjang
Rp 2,020,000
2.
Bahan habis pakai
Rp 6,873,000
3.
Perjalanan
Rp 2,180,000
4.
Lain-lain
Rp 1,110,000
Jumlah
Rp 12,183,000
(Rincian biaya terlampir pada lampiran 2)
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan selama 4 bulan sebagai berikut: No
Kegiatan I
Bulan ke II III
1. Persiapan dan pengadaan bahan baku 2. Pelaksanaan penelitian 3. Analisis/Pengamatan 4. Pengumpulan data 5. Analisis data 6. Penyusunan Laporan 7. Penerahan Laporan akhir (Pembagian tugas tiap anggota kelompok terlampir pada lampiran 3)
IV
15
DAFTAR PUSTAKA
Annonimous. 2008. Bahan bakar minyak – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_minyak. Anshory. 2004. Etanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jakarta: Erlangga. Antoni, D., Zverlov, V.V., Schwarz, W.H. 2007. Biofuels from microbe. Appl Microbiol Biotechnol (2007) 77 : 23-35. Badger, P.C. 2002. Ethanol from cellulose : A general review. P 17-21 In : J. Janick and A. Whipkey (eds) Trenin new crop and new uses. ASHS Press, Alexandria, VA., USA Brown, M.A., Levine, M.D., Romm, J.P.P., Koomey, J.H. 1998. Engineeringeconomic studies of energy technologies to reduce green house gas emissions : opportunities and challenges. Annual review of energy environment (1998), 23 : 31-39. Dartanto, T. 2005. BBM, kebijakan eneri, subsidi, dan kemiskinan di Indonesia ; Inovasi online Vol 5/XVII November 2005. http://io.ppi.jepang.org/article.php?id.12. Gomez, L.D., Steel-King, C.G., Mc Queen-Mason, J. 2008. Sustainable liquid biofuels from biomass : the writing’s on the wall. New Phytologist (2008) 178 : 473-485. Hayun, A. 2008. Prioritas pengembangan energi alternatif biofuel di Indonesia. http://geocities.com/markal_bppt/publish/biofbbm/. Karakashev, D., Thomsen, A.B., Angelidaki. 2007. Anaerobic biotechnological approaches for production of liquid energy carriers from biomass. Biotechnol Lett (2007) 29 : 1005-1012. Mac Donald, R. G. dan J. N. Franklin. 1969. The Pulping Wood. 2 nd. Ed (1). Mc Graw-Hill Book Company. New York. 69 hlm. Hal 50 - 62 Marniza.,Sutikno.,Hidayati., dan Otik Nawansih. 2009. Usul Penelitian Hibah Strategis Optimasi Produksi Biobutanol Dari Biomasa Limbah Agroindustri Sebagai Pengganti Bahan Bakar Minyak. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Fakutas Pertanian Universitas Lampung. Odling-smee, L. 2007. biofuel bndwangon hits a rut. Nature. 446:483 Palmqvist. E., and Hagerdal. B. H., (2000), “Fermentation of Lignocellulosic Hydrolysates. II: Inhibition and Detoxification”, Bioresource Technology, Elsevier, vol. 74, hal. 25-33.
16
Palmquist, E and Hahn-Hageral, B. 2008. A Review: Fermentation of lignocellulosic hydrolysate II, Inhibitor and mechanism of inhibitor; Bioresource Technol, 74: 25-38. Rahmaniah, dkk. 2009. Acid Hidrolisis Pretreatment Of Baggase-Lignocellulosic Material For Bioethanol Produktion. Departemen Of Chemical Egineering. Saputra, W. 2007. BBM di Indo:Belajar Dari Sejarah Dan Formulasi Aturan Fiskal. Http://Beritaiptek.Com. Sudarmadji et.al., 1984. Proseur Untuk Analisis Bahan Makanan Dan Pertanian Edisi Ketiga. Lyberti. Jogyakarta. US Department of Energy (US DOE). 2006. Breaking the biological barriers to celluosic ethanol: a joint research agenda. http://genomicsgtl.energy. gov/biofuels/ 2005workshop/b2blowres63006.pdf. Diunduh 15 Desember 2008
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota A. Identitas diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NPM 5. Tempat Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomor Telpon/HP
Armalinda Pertiwi P Teknologi Hasil Pertanian 1114051009 Metro, 10 Juni 1993
[email protected] 082183353682
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi
Jurusan Tahun MasukLulus
SD SD AL-AZAR 9 Kemang Pratama Bekasi
1999-2005
C. Pemakalah Seminar Ilmiah No. Nama pertemuan ilmiah/ seminar 1. Seminar Nasional Technopreneurship HMJ THP UNILA 2. Studium General dan Seminar Nasional Lingkungan Hidup HMJ THP UNILA 3. Seminar Bahari Anemon Diving Club 4.
Seminar Nasional Konservasi HIMBIO UNILA
SMP SMPN 81 Jakarta
SMA SMAN 71 Jakarta
2005-2008
IPA 2008-2011
Judul Artikel Ilmiah Technopreneurship
Waktu dan Tempat GSG UNILA, 1 Mei 2013
Pemanfaatan Limbah Industri Gula Sebagai Bahan Baku Biogas
GSG UNILA, 3 Mei 2012
Blooming Alga Merah
FMIPA UNILA, 22 Juni 2013 Perpustakaan UNILA, 23 April 2013
Andatu Kekayaan Baru Badak Lampung
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1. 2. 3. -
19
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah sebesar Rp. 12,183,000 Bandar Lampung, 20-Oktober-2013 Pengusul,
( Armalinda Pertiwi )
20
A. Identitas diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NPM 5. Tempat Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomor Telpon/HP
Dea Dhinniya Putri P Teknologi Hasil Pertanian 1114051013 Bandar Lampung, 1 Januari 1994
[email protected] 081272318717
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi
SD SDN 1 Rawa Laut Bandar Lampung
SMP SMPN 1 Bandar Lampung
Jurusan Tahun MasukLulus
1999-2005
2005-2008
C. Pemakalah Seminar Ilmiah No. Nama pertemuan ilmiah/ seminar 1. Seminar Nasional Technopreneurship 2. Studium General dan Seminar Nasional Lingkungan Hidup
Judul Artikel Ilmiah Technopreneurship Pemanfaatan Limbah Industri Gula Sebagai Bahan Baku Biogas
SMA SMAN 3 Bandar Lampung IPA 2008-2011
Waktu dan Tempat GSG UNILA, 1 Mei 2013 GSG UNILA, 3 Mei 2012
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau ins titusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1. 2. Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah sebesar Rp. 12,183,000 Bandar Lampung, 20-Oktober-2013 Pengusul,
( Dea Dhinniya Putri )
21
A. Identitas diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NPM 5. Tempat Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomor Telpon/HP
M. Rafif Falih L Teknologi Hasil Pertanian 1214051051 Bandar Lampung, 10 April 1995
[email protected] 089632831617
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi
SD SD AL-AZAR 1 Bandar Lampung
SMP SMPN 25 Bandar Lampung
Jurusan Tahun MasukLulus
2000-2006
2006-2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah No. Nama pertemuan ilmiah/ seminar 1. 2. 3. -
SMA SMAN 12 Bandar Lampung IPA 2009-2012
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1. 2. 3. Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah sebesar Rp. 12,183,000
Bandar Lampung, 20-Oktober-2013 Pengusul,
( M. Rafif Falih )
22
A. Identitas diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NPM 5. Tempat Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomor Telpon/HP
Alfa Sandy P Teknologi Hasil Pertanian 1314051003 Bandar Lampung, 26 Maret 1995
[email protected] 081369229877
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi
SD SDN 2 Teladan Bandar Lampung
SMP SMPN 2 Bandar Lampung
Jurusan Tahun MasukLulus
2001-2007
2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah No. Nama pertemuan ilmiah/ seminar 1. 2. 3. -
SMA SMAN 2 Bandar Lampung IPA 2010-2013
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1. 2. 3. Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah sebesar Rp. 12,183,000
Bandar Lampung, 20-Oktober-2013 Pengusul,
( Alfa Sandy )
23
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Biaya Peralatan Penunjang
N o
Material
1
Lampu Bunsen
2 3 4
Rak tabung Tips pipet mikro biru Tips pipet mikro kuning
5 6
Jarum ose Tabung semprot
7
Gelas Beker 100 mL
8
Erlenmeyer 500 mL Tabung reaksi bertutup ulir
9
Justifikasi Pemakaian Pemanasan Indentifikasi tabung Inokulasi Inokulasi Inokulasi kultur Strerilisasi Tempat bahan baku Tempat bahan baku Reaksi SUBTOTAL
Kuantitas
Harga (Rp)
Keterang an
1 buah
Satuan 70,000
70,000
3 buah 1 pak 1 pak
50,000 230,000 230,000
150,000 230,000 230,000
2 buah 2 buah
30,000 20,000
60,000 40,000
25 buah
80,000
2.000.000
2 buah
120,000
240,000
25 buah
40,000 (Rp)
1,000,000 2,020,000
Harga (Rp)
Keterang an
Satuan 1,800,000 1,300,000 5000 7,000 500,000 300,000 25,000
1,800,000 1,300,000 25,000 64,000 500,000 300,00
2. Bahan Habis Pakai
N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Material Enzim Selulosa Enzim Xylanase Batang pisang Tissue gulung H2 SO4 H2O2 Kapas Aquades alkohol Kertas 80 g
10 Tinta refill 11 Alumunium foil 12 13
Analisis Alkohol
Justifikasi Pemakaian Bahan baku Bahan baku Bahan baku Pembersih Bahan baku Bahan baku Penutup tabung reaksi Sterilisasi Sterilisasi Pembuatan laporan Pembuatan laporan Penutup tabung reaksi Analisis
Kuantitas 1 sheet 1 sheet 5 kg 8 buah 1 botol 1 jerigen 2 Kg 30 liter 3 Liter 3 rim
2,000 50,000 33,000
50,000 60,000 150,000 99,000
3 buah
25,000 75,000
5 gulung 1 paket
30,000 800,000
150,000 800,000
24
14
Analisis Gula reduksi
Analisis SUBTOTAL
9 paket
80,000 (Rp)
1,800,000 6,873,000
3. Perjalanan No Material 1
Perjalanan ke pembelian alat
toko
2
Perjalanan ke laboraturiu
Justifikasi Pemakaian Pembelian Bensin Pembelian Bensin
Kuantitas
Harga (Rp) Satuan
2 orang 50,000 4 orang, 80 hari 6,500 SUBTOTAL (Rp)
Keterangan
100,000 2,080,000 2,180,000
4. Lain – lain No Material 1 2 3 4
Pemeliharaan lab Penelusuran pustaka Analisis data Penggandaan laporan
Harga (Rp) Satuan
Justifikasi Pemakaian Perawatan alat Pembuatan laporan
2 bulan
Analisis
1 paket
Laporan
25,000 10 jilid SUBTOTAL (Rp)
Kuantitas 4 bulan
100,000 80,000 300,000
Keterangan
400,000 160,000 300,000 250,000 1,110,000
25
Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas
No.
Nama/NPM
Program Studi
1.
Armalinda/1114051009
THP
2.
Dea Dhinniya/1114051013
THP
3.
M. Rafif/1214051051
THP
4.
Alfa Sandy/1114051003
THP
Bidang Ilmu
Alokasi Uraian Tugas Waktu (Jam/Minggu) Metode 10 Menejemen Ilmiah semua kegiatan penelitian Mikrobiologi 10 Proses penelitian pada perlakuan awal dan hidrolisis Analisis 10 Proses Hasil penelitian Pertanian pada analisis Perancangan 10 Pendesainan Peralatan alat-alat dan bahan penelitian