ECG RECORDER I.1. Data teknis peralatan •
Nama alat
: Elektrokardiograf
•
Merk
: Fukuda ME
•
Type
•
Aksesoris
: Cardisuny 501-IIIB 501-IIIB : Ka Kabel po power (p (power co cord) Kabel pasien (patient cable) Kabel Ground (ground cable) Limb lead Chest lead Jelly EKG Kertas EKG (ecg recording paper) Baterai kering
•
•
Class alat Type alat
:I : BF
I.2. Dasar teori a. Anatomi dan Fisiologi Jantung Jantung berfungsi sebagai pompa dengan empat kamar pada sistem peredaran darah. Pemompaan utama adalah oleh ventrikel, sedangkan atrial berf berfun ungs gsii un untu tuk k meny menyim impa pan n dara darah h sela selama ma vent ventri rike kell mern mernom ompa pa.. Fasa Fasa pengisian dalam sikius jantung dikenal sebagai diastole. Kontraksi ventrikel atau fasa pemompaan disebut sistole. Rithme kontraksi atria dan ventrikel yang mulus disebabkan suatu sistem elektnk yang mengkoordinasi langkahlangkah elektrik yang terjadi pada jantung. Jantung terbagi menjadi empat ruangan, yaitu dua atrium (kanan dan kin) dan dua ventrikel (kanan dan kin). Selain itu jantung juga mempunyai beberapa jaringan yang berbeda (jaringan nodal SA dan AV; jaringan atrial, Purkinye, dan ventrikular). Tampilan anatomi masing-masing tipe sel sangat berbe berbeda da,, tetap tetapii mereka mereka semua semua dapa dapatt dieksi dieksitas tasii elektr elektrik, ik, dan dan setia setiap p sel mempunyai potensial-aksinya sendiri. Irama Irama sinyal sinyal jantung jantung diatur oleh isyarat listrik yang dihasilka dihasilkan n oleh rangsangan yang terjadi secara spontan. Rangsangan spontan ini dilakukan oleh sel - sel khusus yang terdapat pada atrium kanan (dekat muara vena cava superi superior or dan inferio inferior), r), yaitu yaitu SA node node (simpul (simpul sinoatria sinoatrial). l). SA node node ini bertindak sebagai sebagai pemicu (pace (pace maker), dan bergetarnya SA node berkisar 60 - 100 kali per menit pada pada jantung normal normal dalam kondisi kondisi rileks. Getaran Getaran tersebut dapat meningkat atau menurun diatur oleh saraf eksternal jantung yang merupaka merupakan n respon/jawa respon/jawaban ban terhadap terhadap kebutuha kebutuhan n darah darah oleh tubuh. Isyarat Isyarat listrik listrik SA node menyebabkan menyebabkan depolarisas depolarisasii otot jantung atrium dan memompa darah ke ventrikel, kemudian diikuti oleh repolarisasi otot atrium. Isyarat Isyarat listrik listrik dilanjutk dilanjutkan an ke AV node dan akan menyebabkan menyebabkan depolarisas depolarisasii
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 1
ventri ventrikel kel kanan kanan dan dan kiri kiri yang yang menyeb menyebab abkan kan kontra kontraksi ksi ventr ventrike ikell sehin sehingg gga a darah dipompa ke dalam arteri pulmonalis dan ke aorta, setelah setelah itu saraf saraf pada pada ventrik ventrikel el dan otot otot ventrikel ventrikel akan akan mengal mengalami ami repolarisasi dan mulai mulai kembali isyarat listrik dari dari SA node. Jalan depolarisasi depolarisasi sel dalam jantung dilustrasikan dalam Gambar 1.1. 1. 1.
Berkas His Cabang Berkas Cabang Berkas Serabut Purkiny Gambar 1.1 Sistim Hantaran Kelistrikan Jantung Manusia Depolarisasi SA node menyebar melalui atrium dan mencapai AV node dalam waktu 40 mdt. Karena kecepatan konduksi yang kecil pada jaringan AV node, maka diperlukan waktu 110 mdt utuk mencapai bundle branches, yang disebut sistem Purkinje. Ventrikel akan kontraksi, ventrikel kanan mendorong darah darah menuju menuju ke paruparu-pa paru, ru, dan dan ventri ventrikel kel kiri kiri memomp memompa a darah darah ke dalam dalam aorta dan kemudian melalui sistem sirkulasi. Perioda kontraksi jantung disebut systole. Potensial-aksi dalam ventrikel tetap ada selama 200 — 250 mdt. Waktu rela relati tiff panj panjan ang g yang yang dipe diperlu rluka kan n kont kontra raks ksii vent ventri riku kula larr ini ini adal adalah ah un untu tuk k mengoson mengosongkan gkan darah pada pada ventrikel ventrikel menuju ke arteri. arteri. Jantung Jantung kemudian kemudian repolaris repolarisasi asi selama selama perioda perioda istirahat istirahat dan disebut disebut diastole. diastole. Kemudian Kemudian sikius sikius berulang.
Potensial Permukaan-Tubuh Poten Potensia siall jantun jantung g yang yang diukur diukur dan dan permu permukaa kaan n luar luar tubuh tubuh disebu disebutt Elekrokardiogram Elekrokardiogram (ECG). Pada ECG, jantung dipandang sebagai ekivalensi dan generator listnik. Potensial-aksi padajantung berasal dan Sinoatnial Node (SA node) dan atrioventnicular (AV node). SA Node berdenyut 70— 80 beat tiap menit (bpm) dalam keadaan istirahat, sedangkan AV node berdenyut 40—60 bpm, dan bundle branch berosilasi pada 15 — 40 bpm. Sementara jantung dalam keadaan istirahat, semua sel terpolarisasi, sehingga sehingga setiap setiap sel adalab adalab negatif negatif terhadap terhadap luarnya. luarnya. Depolari Depolarisasi sasi pertama pertama muncul path SA node, membuat bagian luar jaringan relatif negatif terhadap sel di dalam dalam,, juga juga akan akan lebih lebih negati negatiff diband dibanding ingkan kan dengan dengan jaring jaringan an yang yang belum belum depolaris depolarisasi. asi. Hal ini menghasil menghasilkan kan arus ionik, I, yang menyebabkan menyebabkan
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 2
lenga lengan n kin teruk terukur ur lebih lebih posit positifd ifdib iband anding ingkan kan lenga lengan n kanan. kanan. Seper Seperti ti yang yang terlihat pada Gambar 2. Tegangan yang dihasilkan disebut P-wave.
Gambar 1.2. Arus ionik sebagui sumber dan elektrokardiogram Setelah sekitar 90 mdt, atrium telah depolarisasi secara lengkap dan arus ionik yang terukur pada lead I berkurang menjadi no! (lead I adalah antara Lengan kanan (-) dan lengan kin (+)). Depolarisasi kemudian akan me! ewati ewati AV node, node, yang yang menyeb menyebab abkan kan delay delay sekit sekitar ar 110 mdt. mdt. Depo! Depo!ari arisa sasi si kemudi kemudian an melewa melewati ti otot otot ventri ventrikul kular ar kanan, kanan, dan dan menyeb menyebab abkan kannya nya lebih lebih negatif negatif relatif relatif terhadap terhadap otot sebelah sebelah kiri. Seka!i lagi, arah I menyebab menyebabkan kan suatu tegangan plus-minus dan LA ke RA yang disebut R-wave. Bentuk-gelombang lengkap ditampilkan pada Gambar 3 yang disebut Elektrokardiogram (ECG), dengan label P, Q, R, S dan T. P-wave muncu! dan depolarisasi atrium. Kompleks QRS muncul pada depo!arisasi ventrikel. Besar R-wave dalam komp!eks QRS mi sekitar I mV. T-wave muncul dan repolarisasi otot otot vent ventrik rikel el.. Sela Selama ma T-wa T-wave ve,, repo repola lari risa sasi si pars parsia iall dan dan otot otot jant jantun ung g menimb menimbulk ulkan an arus arus ionik ionik dan dan poten potensia sia!! ECG yang yang berkai berkaitan tan.. U-wav U-wave e yang yang kadang-kadang menyertai T-wave adalah efek orde-kedua dan sumber yang tidak tentu dan untuk diagnostik tidak signifikan. Interval, segmen dan kompleks pada ECG didefinisikan seperti path Gambar 3. Durasinya adalah sebagai berikut : Fitur Durasi (mdt) Durasi QRS, Interval P-R, Interval S-T QRS kompleks 70 - 110 tergantung pada rate depolansasi depolansasi dari jantung Interval R-R 600 - 1000 dan relatif konstan untuk seorang individu, Interval P – R 150 - 200 tanpa memandang pada level latihan. Interval S-T 320 Range yang ditampilkan ini merefleksi merefleksikan kan perbedaa perbedaan n individuil individuil dalam populasi normal.
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 3
Interval P-R awal P-wave ke awal QRS kompleks S-T akhir S=wave ke akhir T-wave Q-T awal Q-wave ke akhir T-wave Segmen P-R akhir P-wave ke awal Q-wave S-T akhir S-wave ke awal T-wave Kompleks QRS mulai Q-wave ke akhir S-wave
Gambar 1.3. Sinyal Jantung Normal
Keterangan gambar 1.3. : Sinyal jantung normal terbentuk karena adanya penyebaran impuls atau rangsang listrik yang berpusat di Sinoatrial Node melalui bagian atrium, sehingga menyebabkan perubahan potensial listrik pada bagian atrium. - Gelombang P, adalah gelombang yang timbul akibat aktifitas listrik yang diakib diakibatk atkan an pada pada saat saat depola depolaris risasi asi atriu atrium. m. Tingg Tinggii gelomb gelombang ang P yang yang normal dapat mencapai 0,5 sampai dengan 2,5 mm. Lamanya gelombang P ini menunjukkan waktu yang diperlukan untuk penyebaran impuls di bagian bagian atrium atrium yaitu mulai dari Sinoatrial Sinoatrial node node sampai sampai Atrioventr Atrioventricula icularr Node. - Gelombang komplek QRS , adalah adalah gelombang gelombang yang timbul akibat akibat aktifitas listr listrik ik vent ventri rike kell keti ketika ka berd berdep epol olar aris isas asi. i. Gelo Gelomb mban ang g QRS QRS ini ini dapa dapatt dibedakan menjadi menjadi tiga gelombang, yaitu gelombang gelombang Q, R dan S. S. - Gelombang Q, adalah defleksi negatif pertama sesudah gelombang P dan yang yang mend mendah ahul ului ui defl deflek eksi si R, gelom elomba bang ng ini ini diban ibangk gkit itka kan n akib akibat at depolarisasi permukaan ventrikel. - Gelombang R, adalah defleksi positif yang pertama sesudah gelombang P yang ditimbulkan oleh depolarisasi utama ventrikel. - Gelombang S, merupakan defleksi negatif sesudah R atas penyimpangan negatif yang menunjukkan depolarisasi depolarisasi ventrikel. - Gelom Gelomba bang ng T, adala adalah h gelomb gelombang ang yang timbul timbul pada pada saat saat repola repolaris risasi asi ventrikel. - PR Segment, menunjukkan berhentinya impuls pada Atrioventricular Node atau tidak ada transmisi impuls di Atrioventricular Node.
-
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 4
ST Segment, Tidak adanya transmisi impuls disebabkan adanya periode refrakter di sel miokardium. b. Elektrokardiograf -
Elektrokardiograf (EKG) merupakan alat medis yang digunakan untuk mengetahui/ menampilkan pulsa bioelektrik jantung. Jantung mengeluarkan sinyal isyarat listrik yang dihasilkan oleh sel-sel khusus yang terdapat pada atrium kanan yaitu SA node (sinoatrial node). SA node ini bertindak sebagai pemicu pemicu (pace maker), maker), dan bergetar bergetarnya nya SA node berkisar berkisar 60 - 100 kali per menit menit pada pada jantun jantung g norma normall dalam dalam kondi kondisi si rileks. rileks. Getara Getaran n terse tersebut but dapa dapatt meningkat atau menurun diatur oleh saraf eksternal jantung yang merupakan respon/jawaban respon/jawaban terhadap kebutuhan kebutuhan darah oleh tubuh. tubuh. Isyarat listrik SA node menyeb menyebab abkan kan depola depolaris risasi asi otot otot jantun jantung g atrium atrium dan dan memomp memompa a darah darah ke ventri ventrikel kel,, kemud kemudian ian diikut diikutii oleh oleh repola repolaris risasi asi otot otot atrium atrium.. Isyara Isyaratt listri listrik k dilanjutk dilanjutkan an ke AV node dan akan menyebabkan menyebabkan depolarisas depolarisasii ventrikel ventrikel kanan dan kiri yang menyebabkan kontraksi ventrikel sehingga darah dipompa ke dalam arteri pulmonalis dan ke aorta, setelah itu saraf pada ventrikel dan otot ventrikel akan mengalami repolarisasi dan mulai kembali kembali isyarat listrik dari SA node. Pada EKG, jantung dipandang sebagai ekivalensi dan generator listrik. Potens Potensial ial-ak -aksi si pada pada jantun jantung g beras berasal al dan dan Sinoat Sinoatnia niall Node Node (SA (SA node) node) dan dan atrioventnicular (AV node). SA Node berdenyut 70— 80 beat per-menit (bpm) dalam dalam keadaan keadaan istirahat, istirahat, sedangkan sedangkan AV node berdenyut berdenyut 40—60 40—60 bpm bpm,, dan bundle branch berosilasi pada 15 — 40 bpm.
1. Standa Standarr Leads Leads standar standar ini mengukur perbedaan perbedaan potensial antara dua elektroda elektroda pada permukaan tubuh bidang frontal, yang terdiri dari : Lead Lead I
= VL – VR = VI
Lead II = VF VF – VR = VII Lead III III = VF – VL = VIII VI + VIII = VII
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 5
Gambar 1.4. Segitga Einthoven Konfigurasi lead dihasilkan oleh segitiga Einthoven, adapun konfigurasinya sebagai sebagai berikut : •
Lead I
: Pengukuran po potensial an antara RA dengan LA, di dimana LA
dihubungkan pada input penguat non inverting, RA dihubungkan pada input penguat inverting. Maka akan menggambarkan perbedaan potensial antara lengan tangan kanan (RA) dengan lengan tangan kiri (LA), dimana dimana LA bermutan lebih lebih positif dari dari RA. •
Lead ead II
: Pen Pengukur ukura an potens tensia iall anta ntara RA deng engan LL, LL, diman imana a LL
dihubungkan pada input penguat non inverting, RA dihubungkan pada input inverting. Maka akan menggambarkan perbedaan potensial antara lengan tangan kanan (RA) dengan kaki kiri (LL), dimana LL bermuatan lebih positif dari RA. •
Lead III
: Pengukuran potensial antara LA dengan LL, dimana LL
dihubungkan pada input penguat non inverting, LA dihubungkan pada input inverting. Maka akan menggambarkan perbedaan potensial antara lengan tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LL), dimana LL bermuatan lebih positif dari LA.
2. Augm Augmen ente ted d lea lead d
Gambar 1.5. Augmented lead
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 6
Lead augmented ini mengukur perbedaan potensial antara lengan kanan, lengan kiri terhadap elektroda indiferen yang berpotensial nol. Pengukuran dengan lead augmented ini menggunakan pembagi tegangan dengan cara kedua elektroda dihubungkan pada pembagi tegangan simetris pada masukan inverting dari diferensial amplifier, dan elektroda ketiga dihubungkan pada masukan non inverting. Sehingga didapat tiga hubungan lead : aVL = VL – 1/2 (VR + VF) aVR = VR – 1/2 (VL + VF) aVF = VF – 1/2 (VF + VF) konfigurasi yang dapat dilakukan untuk pengukuran augmented lead : •
Lead aVR aVR : salah satu sisi sadapan dihubungkan dengan dengan RA dan sisi sisi lainnya dihubungkan dengan titik tengah dua tahanan antara LL dan LA, dimana RA dihubungkan dengan masukan non inverting, LA dan LL dijumlahkan pada masukan inverting.
•
Lead aVL : salah satu sisi sadapan sadapan dihubungkan dihubungkan dengan LA dan dan sisi lainnya dihubungkan dengan titik tengah dua tahanan antara LL dan RA, dimana LA dihubungkan dengan masukan non inverting, RA dan LL dijumlahkan pada masukan inverting.
•
Lead aVF : salah satu sisi sadapan sadapan dihubungkan dihubungkan dengan RA dan sisi lainnya dihubungkan dengan titik tengah dua tahanan antara RA dan LA, dimana LL dihubungkan dengan masukan non inverting, RA dan LA dijumlahkan pada masukan inverting.
3. Chest Leads
Gambar 1.6. Chest lead pada pengujian klinis ditambahkan pula enam lead EKG untuk bidang transversal selain enam lead EKG untuk bidang frontal. Einthoven
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 7
menggunakan suatu segitiga sama sisi didasarkan didasarkan pada anggapan anggapan bahwa ketiga buah titik yang dipilih itu secara kelistrikan sama jauh dengan jantung. Jika demikian halnya maka maka dapat diperoleh diperoleh : Vc = 1/3 ( VL + VR +VF ) Pada pengukuran bidang transversal, Chest diletakkan pada tempat yang telah ditentukan dan dihubungkan dengan masukan penguat non inverting. Sinyal RA, LA dan LL dijumlahkan pada sebuah resistor network dan dihubungkan dengan masukan penguat inverting. Blok Blok diag diagra ram m suat suatu u ECG ECG dita ditamp mpil ilka kan n pada pada Gamb Gambar ar 14 14.. Pera Perang ngka katt ECG ECG mengamplifikasi mengamplifikasi sinyal ECG dan menampilkannya pada unit output.
Gambar 1.7. Blok diagram ECG Bagian-Bagian dari Blok digram ECG 1. Elektroda Elektroda yang digunakan pada elektrokardiograf berfungsi untuk potensial aksi dari sinyal bioelektrik jantung. Jika pada logam elektroda diberi larutan elektrolit (gel elektroda) mengakibatkan elektron valensi logam terlepas dan menyatu dengan ion-ion larutan elektrolit sehingga menimbulkan distribusi muatan pada antarmuka elektrode-elektrolit. Dalam antarmuka elektrode-
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 8
elektrolit menghasilkan tegangan elektroda yang disebut tegangan separuh sel, karena tegangan elektroda tidak dapat ditentukan dengan satu elektroda. Jika dua buah elektroda elektroda yang terbuat terbuat dari bahan yang sama sama diletakkan pada pada tubuh manusia, maka tegangan ingsut, yaitu tegangan antara kedua elektroda tersebut idealnya nol. Namun dalam kenyataannya sulit diperoleh elektoda dengan tegangan separuh sel yang sama, umumnya ada ada beda tegangan antara kedua elektroda yang digunakan yang biasa disebut dengan tegangan ingsut elektroda. Bila tegangan separuh sel elektroda besar, maka tegangan ingsut ingsut yang diberikan juga lebih lebih besar. Hal ini tidak tidak dikehendaki dalam pengukuran, maka diperlukan elektroda yang tegangan separuh selnya tidak terlalu besar, agar tegangan ingsut juga j uga kecil. Pelapisan dengan klorida dapat memperkecil tegangan ingsut elektroda dan memperbaiki stabilitas antarmuka elektrode-elektrolit. Elektroda Ag/AgCl Ag/AgCl saat ini banyak digunakan karena hanya sedikit terpolarisai dan tegangan separuhselnya rendah dan stabil. Elektroda digunakan untuk mensensor sinyal bioelektrik jantung. Elektroda ini langsung mengenai tubuh manusia yang sering dilapisi jelly elektrolite. Jenis – jenis elektroda elektroda : •
Elektroda Metal Datar
- pelat metal ( Ni-Ag Alloy) yg dilengkungkan - Ag yang dilapisi AgCl secara elktrolisa •
Suction Elektroda
•
Floating Elektroda
- lebih baik dari elektrode metal & Suction elektrode - dapat menekan terjadinya artefact - tidak langsung kontak dengan kulit - tidak begitu berpengaruh terhadap pergerakan bahan •
Insertion elektroda
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 9
Gambar 1.8. Berbagai jenis Elektroda ECG
2. Filter Fungsi dari Filter dibagi menjadi : a. AC Filter (meredam noise dan Jala-jala PLN) b. Muscle Filter (meredam noise dari Tubuh)
3. Galvanometer Berfun Berfungsi gsi untuk untuk mengg menggera erakka kkan n stylus stylus,, sesuai sesuai denga dengan n sinyal sinyal bioele bioelektr ktrik ik jantung yang dideteksi dideteksi oleh electrode. electrode.
4. Stylus Untuk Untuk menghasil menghasilkan kan bentuk bentuk pulsa pulsa pada pada kertas kertas Thermal Thermal ECG, dengan cara memana memanaska skan n bagia bagian n Therma Thermall kertas kertas ECG sehing sehingga ga akan akan menghi menghitam tamkan kan kertas tersebut.
5. Motor penggerak kertas perekaman, umumnya dengan kecepatan a. 25 mm/s b. 50 mm/s
Gambar 1.9. ECG Recorder Fungsi Tombol-tombol pada pesawat ECG Recorder 1. Lead Selektor Untuk menentukan lead/derivasi mana yang akan diukur. 2. Pemilihan Sensitifity Pemilihan sensitifity rata-rata ada tiga pilihan : a. 0.5 artinya tinggi pulsa maksimal 5 mm b. 1 artinya tinggi pulsa maksimal 10 mm
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 10
2. 3. 4. 5. 6.
c. 2 tinggi pulsa maksimal 20 mm Pengatur Posisi Stylus Start untuk menjalankan kertas perekaman ECG Stop untuk menghentikan kertas perekaman ECG Inst untuk menghentikan pergerakan stylus Mark untuk memberikan tanda pada kertas perekaman ECG
7. Kalibrasi disimbolkan ‘Cal’ atau pada kertas perekaman ECG 8. HUM untuk mengurangi noise dan PLN 9. MUS untuk mengurangi noise dan tubuh
Untuk mengkalibrasi pulsa
Prosedur Umum Perekaman ECG Setelah elektroda di pasang pada pasien 1. Hid Hidup upka kan n pesa pesawa watt ( dapat apat dihi dihidu dup pkan kan sebe sebelu lum m pasi pasien en dipa dipasa sang ng elektroda untuk pemanasan). 2. Pilih lead lead selektor selektor pada pada lead I dan dan pastikan pastikan tidak tidak ada ganggua gangguan n / noise dari PLN atau tubuh 3. Posisi Posisi stylus stylus diteng ditengah-te ah-tengah ngah kertas kertas perekam perekam ECG 4. Tekan Tekan Start Start,, untuk untuk memulai memulai pere perekam kaman. an. 5. Tekan Tekan Stop Stop bila bila selesa selesaii melakuka melakukan n perekam perekaman an 6. Ulangi Ulangi untu untuk k deriv derivasi asi yang yang lain. lain.
JENIS - JENIS ECG a. Ditinjau dan Display 1. ECG Recorder ( Dicetak pada kertas) a. Stylus b. Printer 2. ECG Monitor ( ditampilkan pada layar monitor)
b. Ditinjau dan jumlah perekaman a. 1 Chanel b. 3 Chanel c. 12 Chanel
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 11
BENTUK PULSA ECG & CARA MENENTUKAN BPM
Gambar 1.10. Bentuk Pulsa ECG Standar
Gambar 1.11. Contoh Hasil Perekaman ∆t2 pada kertas ECG
∆t1
∆tn
Pada sensitivitas 0,5 tinggi pulsa pada kertas ECG sebesar 5 KC = 1 KB, Pada sensitivitas 1 tinggi pulsa pada kertas ECG sebesar 10 KC = 2 KB, & Pada sensitivitas 2 tinggi pulsa pada kertas ECG sebesar 20 KC = 4 KB. Beat Per Minute Minute (BPM) adalah adalah Jumlah Denyut Jantung Jantung dalam dalam waktu waktu 1 (satu) (satu) menit, Berarti menghitung BPM adalah menghitung Jumlah Pulsa R dalam Waktu 1 menit Berapa panjang kertas yang digunakan untuk selama 1 menit dg 1 x 1 mm 5 x 5merekam mm kecepatan 25 mm/s atau 50 mm/s ? 1 kotak kecil = 1 KC 1 kotak besar = 1 KB = 5 KC Pada Kecepatan 25 mm/s Berarti dalam 1 detik ditempuh 25 mm = 25 KC = 5 KB dg demikian
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 12
1 KC ditempuh dalam waktu = 1/25 = 0.04 sec 1 KB ditempuh ditempuh dalam waktu waktu = 1/5 = 0.2 sec Untuk Kecepatan 50 mm/s Berarti dalam 1 detik ditempuh 50 mm = 50 KC = 10 KB dgn demikian 1 KC ditempuh dalam waktu = 1/50 = 0.02 sec 1 KB ditempuh ditempuh dalam waktu waktu = 1/10 1/10 = 0.1sec Maka p anjang kertas selama 1 menit dg kecepatan A. 25 mm/s adalah 60x25 mm = 1500 mm = 1.5 M B. 50 mm/s adalah 60 x 50 mm = 3000 mm = 3 M Misal jarak R1 ke R2 = 5 KB dengan Kec. 25 mm/s . Berapa BPM nya ? Δt = 5 KB x 0.2 sec = 1 detik Berarti bahwa setiap 1 detik akan muncul Pulsa R sebanyak 1 kali. 1 R = 1 Detik Detik sehing sehingga ga 1R = Δt Bila 60 R = 60 Detik (1 menit) maka BPM. R = 60 Sehingga didapat Rumus BPM = 60/Δt
Tabel 1. 1. Tabel rumus mencari Beat Per Minute (BPM) Noise dan Artefact Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam aplikasi ECG yang penting untuk enjiner biomedik atau individu yang mengoperasikan instrumen ini. Beberapa hal umum yang sering terjadi adalah: • Distorsi frekuensi • Distorsi Saturasi atau Cut-off • Ground loop • Kawat lead yang terbuka • Artifact dan transien elektrik • Interface dengan perangkat elektonik • lnterferensi dengan sumber elektrik lain.
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 13
Distorsi Frekuensi Suatu Suatu EGG harus selalu memenuhi standar respons frekuensi frekuensi yang telah ditentukan. ditentukan. Jika terjadi distorsi distorsi frekuensi akan terlihat terlihat dalam dalam bentuk bentuk sinyal ECG. Daerah frekuensi sinyal EGG normal adalah 0,02 — 150 Hz. Jika terdapat distorsi di frekuensi rendah, maka terjadi distorsi pada baseline yang tidak lagi horisontal (Gambar 19).
Gambar 1.12. Frekuensi I — 150 Hz distorsi pada frekuensi rendah Distorsi pada frekuensi tinggi menyebabkan pembulatan bentuk sinyal pada bagian yang tajam dan mengurangi amplitudo QRS kompleks.
Distorsi Saturasi Atau Cut-off Tegangan offset yang tinggi pada elektrode atau pengaturan amplifier EGG yang tidak tepat dapat menghasilkan distorsi saturasi atau cut-off yang akan sangat mengubah penampilan sinyal ECG. Gambar 20a menampilkan sinyal EGG normal, sedangkan Gambar 20b memperliha memperlihatkan tkan bentuk bentuk gelomba gelombang ng yang terdistor terdistorsi si karena karena saturasi saturasi pada pada bagian QRS kompleks. Puncak QRS komppleks akan akan terpotong (cut-off) karena output amplifier tidak dapat melampaui tegangan saturasi. Gambar 20c 20 c menam menampil pilkan kan hal yang yang sama sama tetap tetapii bagia bagian n bawah bawah sinyal sinyal EGG yang yang terpotong. Hal ini terjadi karena saturasi negatif dan amplifier. Pada kasus ini base baseli line neny nya a bena benarr-be bena narr flat flat.. Punc Puncak ak P dan dan T masi masih h mu munc ncul ul dalam alam rekamannya, akan berada di bawah level cut-off, sehingga hanya puncak R yang terlihat.
Gambar 20. Effek distorsi saturasi dan cut-off dan sinai ECG. (a) sinyal ECG yang tidak distorsi, (b) karena efek saturasi positf dan ampifier, (c) pemotongan pemotongan tegangan bawah karena saturasi negative dari amplfier.
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 14
Ground Loop Pasien yang dideteksi ECGnya dengan ECG kilnis atau secara kontinu pada pada monito monitorr cardia cardiac, c, sering seringkal kalii mereka mereka dihubu dihubungk ngkan an denga dengan n perala peralatan tan elektrik lain. Setiap perangkat elektrik mempunyai groundnya sendiri, apakah melalui jalur daya listrik atau melalui kawat besar yang dihubungkan dengan titik ground dalam ruangan. Grou Ground nd loop loop akan akan terja terjadi di pada pada situ situas asii dima dimana na du dua a pera perang ngka katt elek elektr trik ik digunakan oleh pasien, dimana masing-masing perangkat elektrik mempunyai groundnya sendiri. Jika kedua ground perangkat sedikit berbeda, arus listrik akan akan menga mengalir lir dan dan satu satu ground ground ke ground ground peran perangka gkatt satuny satunya, a, dan dan akan akan melalu melaluii pasie pasien n dan dan elektr elektrod ode e yang yang dipasa dipasang. ng. Hal Hal ini akan akan mengh menghasi asilka lkan n tegangan common-mode pada ECG, yaitu jika common-mode rejection ratio buruk akan menaikkan interferensi.
(a) (b) Gambar 1.13. (a) groundloop antara ECG dng mesin listrik lain yang dihubungkan pada pasien. (b,) groundloop dieliminier dengan menghubungkan kedua mesin pada ground yang sama. Masalah lain yang terjadi karena arus ground adalah karena ground lead dan ECG biasanya mengalir bersama dengan lead sinyal, medan magnit yang disebabkan arus pada rangkaian ground akan menginduksikan tegangan kecil dalam lead sinyal. Ini akan menimbulkan interferensi.
Kawat Lead Terbuka Serin ering g terj terjad adii bahw bahwa a kawa kawatt yang yang meng menghu hubu bung ngka kan n elek elektr trod oda a biopoten biopotensial sial dengan dengan ECG menjadi menjadi terputus terputus atau tidak tidak terhubung, terhubung, sehingga sehingga elektroda tidak terhubung dengan ECG. Tegangan yang relatif tinggi sering diinduksikan pada kawat terbuka sebagai hasil dan medan elektrik dan jalur daya listrik. Hal ini akan menyebabkan suatu defleksi amplitudo pena rekorder yang konstan pada frekuensi jala-jala, dan tentunya sinyal ECG nya tidak ada. Hal ini juga terjadi jika kontak antara elektrode dengan pasien tidak baik, umumnya dikarenakan elektrode yang kotor akibat sisa jelly yang masih menempel.
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 15
(a)
Gambar 1.14.
(b) (a) Noise karena pemasangan pemasangan elektroda pada pasien. (b) Noise karena elektroda yang kotor.
Artifact dan Transien EIektrik Yang Besar Dala Dalam m situ situas asii dima dimana na pasi pasien en yang yang ECG ECG nya nya seda sedang ng dide didete teks ksi, i, memerlukan defibrilasi cardiac. Dalam hal ini, pulsa arus besar dan tegangan besar diberikan pada pasien, sehingga tegangan transien akan terlihat dan elektroda. Tegangan ini mempunyai harga beberapa kali lipat lebih tinggi dan pada tegangan ECG. Jika keadaan ini terjadi akan menyebabkan defleksi yang meningkat dalarn ECG. ECG model model lama lama juga juga kan menamp menampilk ilkan an transi transien en semaca semacam m ini jika jika konektor lead berpindah pada lead lainnya, karena adanya tegangan offset yang berbeda antara satu elektroda dengan elektroda lainnya, tetapi hal ini tida tidak k mu munc ncul ul pada pada ECG ECG mode modell baru baru yang yang akan akan mens menswi witc tch h lead lead seca secara ra otomatis, karena kapasitor discharge pada saat proses switching.
Gambar 1.15. Pengaruh transien tegangan pada ECG yang dideteksi dengan alat ECG, dimana transien akan menyebabkan saturasi amplifier. (a) mulai transient (b) gain diperkecil Interferensi dan Perangkat Elektrik Sumbe Su mberr utama utama interf interfere erensi nsi saat saat monito monitorr dan dan rekama rekaman n ECG adala adalah h sistem sumber-daya. Selain mencatu daya ke perangkat ECG, biasanya jalur daya juga dihubungkan dengan perangkat lain dalam ruangan rumah sakit. Juga ada jalur daya daya pada dinding, dinding, lantai dan langit-langit langit-langit ruangan. Jalur daya ini akan berpengaruh pada rekaman ECG dan memberikan interferensi pada frekuensi jala-jala. (Gambar 23a). Perg Perger erak akka kan n tubu tubuh h juga juga bisa bisa meni menimb mbul ulka kan n inte interf rfer eren ensi si.. Yait Yaitu u interferensi myograph (otot ) pada ECG. Dapat dilihat Gambar 23b.
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 16
Gambar 1.16. (a) interferensi dengan jalur daya frekuensi 60Hz (b) Interferensi myograph pada ECG
Gambar 1.17. (a) mekanisme interferensi medan listrik dan jala-jala ke ECG (b) arus yang mengalir dari jala-jala melalui tubuh dan impedansi ground Sumber Lain Interferensi Elektrik Inter nterfferen erensi si ele elektri ktrik k dan sum umb ber sela elain jala jala--jala jala jug juga dapat berpengaruh pada ECG (Gambar 24). Kawat lead dari lead I akan membuat clos closed ed loop loop.. Peru Peruba baha han n meda medan n magn magnit it yang yang mela melalu luii daer daerah ah ini ini akan akan meng mengin indu duks ksik ikan an arus arus dala dalam m loop loop.. Pena Penang nggu gula lang ngan anny ny adal adalah ah deng dengan an memperkecil luas daerah yang dibentuk oleh dua kabel lead. lnterfernsi elektromagnetik dan radio, televisi, fasilitas radar berdaya tinggi dapat diambil dan directified oleh p-n junction transistor dan oleh interface electrode electrode-elek -elektroli trolitt pada pada pasien. pasien. Kawat Kawat lead dan pasien pasien berfungs berfungsii sebagai sebagai antena. Interfere Interferensi nsi elektroma elektromagneti gnetik k juga dapat dapat dibangki dibangkitkan tkan oleh generato generatorr rumah sakit frekuensi tinggi, juga dan peralatan elektrosugical dan diathermi. Interf Interfere erensi nsi elektr elektrom omagn agneti etik k dapa dapatt dimin diminima imasi si denga dengan n mempa memparal ralelk elkan an termin terminal al input input amplif amplifier ier ECG denga dengan n kapasi kapasitor tor sekita sekitarr 20 200 0 pF. Reakta Reaktansi nsi kapa kapasi sito torr akan akan ting tinggi gi pad pada daer daerah ah frek frekue uens nsii ECG. ECG. sehin ehingg gga a dapa dapatt menurunkan impedansi input ECG.
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 17
Gambar 1.18. (a) Kabel lead dapat menginduksikan arus (b) melilitkan kabel lead dapat meminimumkan induksi elektromagnetik Cara pengoperasian pesawat A.
Persiapan 1. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan 2. Siapkan aksesoris (kabel power, power, lead lead EKG, kertas) 3. Hubungkan alat dengan terminal pembumian 4. Pasang kabel power pada konektor EKG 5. Pasang elektroda EKG pada pada EKG input konektor konektor 6. Pasang kertas EKG untuk perekaman
B.
Pemanasan 1. Hubungkan alat pada catu daya listrik 2. Hidupkan alat dengan menekan AC power switch ke posisi "I" (ON). Kemudian tekan power untuk power supply ke EKG pada posisi ON. Maka baterai akan dicharger apabila dalam keadaan kosong. 3. Untuk pengguaan dengan baterai saja tekan power pada posisi ON.
C.
Pelaksanaan 1.
Bersihkan kulit pasien yang akan ditempelkan elektroda dari kotoran maupun keringat dengan alkohol
2.
Oleskan Keratin cream atau 'gel' pada lokasi yang akan ditempelkan elektroda
3.
Pasang elektroda pada tempat yang telah ditentukan
4.
Tekan power pada posisi ON
5.
Tekan tombol inst untuk menghentikan Amplifier
6.
Posisikan stylus ditengah-tengah ditengah-tengah kertas perekam EKG
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 18
Pilih sensitifity yang diinginkan yaitu 0.5 utuk
7.
tinggi pulsa 5mm, 1 untuk tinggi pulsa 10mm, dan 2 untuk tinggi pulsa 20mm 8.
Pilih kecepatan kertas yang diinginkan yaitu 25mm/s atau 50mm/s
9.
Posisikan lead selektor pada posisi 'C' kemudian tekan tombol Cal untuk melakukan kalibrasi yang diinginkan
10.
Setelah didapatkan didapatkan kalibrasi yang diinginkan posisikan seletor lead pada lead yang akan direkam lead I, II, II, aVL, aVR, aVF, C1, C2, C3, C4, C5, dan C6 dengan cara menekan tombol
INST kemudian STAR untuk mulai perekaman dan STOP untuk berhenti merekam diikuti kembali dengan menekan tombol INST. Dilakukan secara bergantian bergantian mulai dari lead I hingga hingga lead C6. Tekan tombol MARK apabila ingin memberi tanda
11.
saat perekama berlangsung. 12.
Setelah selesai digunakan tekan power pada posisi OFF dan matikan power AC pada bagian belakang panel pada posisi 'O' (OFF).
D.
Pengemasan/penyimpanan 1. Bersihkan permukaan lead EKG dari gel 2. Lepaskan kabel power dari konektor EKG EKG 3. Lepaskan kabel elektroda elektroda dari input input konektor EKG 4. Lepaskan kabel grounding EKG 5. Letakkan aksesori pada tempatnya 6. Pasang kembali penutup debu 7. Kembalikan alat ketempat penyimpanan.
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 19
Alat Elektromedik I, kuliah pertama Page 20
Blok Diagram fungsional PATIENT INPUT PROTECTIO N
BUFFER AMP
LEAD NETWORK
LEAD SELECTOR
DIFFERENTIAL AMP
MODULATOR
TRANS FORMER
DEMODULA TO R
AMP
HUM FILTER
ATTE NUTER
LEAD SELECT SWITCH PHOTO COUPLER
DC
CAL SWITCH AMP
AUTO INST CONTROL PHOTO COUPLER
INST CONTROL
INST SWITCH
+8 V
-8 V
OSC -ILLATOR
‘CHG’ LED
‘AC’ LED
BATT LED CONTROL
‘BATT’ LED
REFEREN CE AMP
VOLTAGE -8V REGULATOR +5V SWITCHING REGULATOR
+ Vcc
VOLTAGE +8V REGULATOR
+8 V
VOLTAGE -8V REGULATOR
-8 V
- Vcc
AC LED CONTROL
C
P
ISOLATION PART
CHG LED CONTROL
MAIN AMP
VOLTAGE +8V REGULATOR TRUNSFORMER
Gambar 1.19.
Blok Diagram Fungsional
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 21
Prinsip kerja pesawat Pengoperasian menggunakan mode opersi stand by biasanya tersedia pada elektrokardiograf. Dalam mode ini, pergerakan stylus ke sinyal input, tetap tetapii kerta kertas s tidak tidak berger bergerak. ak. Mode Mode ini memper memperbo boleh lehkan kan opera operato torr untuk untuk melakukan penyesuaian yang diinginkan dan posisi baseline mengendalikan tanpa menjalankan kertas. EKG hampir hampir tanpa tanpa variasi variasi perekama perekaman n kertas kertas grafik grafik ditutupi ditutupi kertas dengan dengan garis tegak dengan horisontal setiap interval 1 mm dengan garis lebih tebal setiap setiap interv interval al 5 mm. waktu waktu pengu pengukura kuran n dan dan pengu pengukur kuran an detak detak jantun jantung g dibu dibuat at
hori horiso sont ntal al
pada pada
elec electr troc ocar ardi diog ogra ram. m.
Untu Untuk k
peke pekerj rjaa aan n
CRO
MAIN AMP
“INST” LED
+ 12 V
MUS FILTER
ruti rutini nita tas, s,
kecepatan kertas perekam 25 mm/s. pengukuran amplitude dibuat vertikal dalam mV. Sensitivity elektrokardiograf diatur pada 10 mm/mV. Isolasi preamplifier secara umum elektrokardiograf diletakkan dikaki sebelah kanan (RL) elektrode dipasang keperalatan, dan dari situ keground. Peralatan ini siap digunakan untuk ground dimana saja yang mempunyai arus sampai kepasien. kepasien. Resiko yang berbahaya berbahaya yaitu intercadi intercadiac ac pipa kedalam saluran saluran tubuh pekerja perlu diisolasi pasien dari ground. Petunjuk dari American Heart
PEN MOTOR STYLUS SENSOR
Prinsip kerja pesawat Pengoperasian menggunakan mode opersi stand by biasanya tersedia pada elektrokardiograf. Dalam mode ini, pergerakan stylus ke sinyal input, tetap tetapii kerta kertas s tidak tidak berger bergerak. ak. Mode Mode ini memper memperbo boleh lehkan kan opera operato torr untuk untuk melakukan penyesuaian yang diinginkan dan posisi baseline mengendalikan tanpa menjalankan kertas. EKG hampir hampir tanpa tanpa variasi variasi perekama perekaman n kertas kertas grafik grafik ditutupi ditutupi kertas dengan dengan garis tegak dengan horisontal setiap interval 1 mm dengan garis lebih tebal setiap setiap interv interval al 5 mm. waktu waktu pengu pengukura kuran n dan dan pengu pengukur kuran an detak detak jantun jantung g dibu dibuat at
hori horiso sont ntal al
pada pada
elec electr troc ocar ardi diog ogra ram. m.
Untu Untuk k
peke pekerj rjaa aan n
ruti rutini nita tas, s,
kecepatan kertas perekam 25 mm/s. pengukuran amplitude dibuat vertikal dalam mV. Sensitivity elektrokardiograf diatur pada 10 mm/mV. Isolasi preamplifier secara umum elektrokardiograf diletakkan dikaki sebelah kanan (RL) elektrode dipasang keperalatan, dan dari situ keground. Peralatan ini siap digunakan untuk ground dimana saja yang mempunyai arus sampai kepasien. kepasien. Resiko yang berbahaya berbahaya yaitu intercadi intercadiac ac pipa kedalam saluran saluran tubuh pekerja perlu diisolasi pasien dari ground. Petunjuk dari American Heart Asso Associ ciat atio ion n meny menyat atak akan an arus arus boco bocorr tida tidak k bole boleh h lebi lebih h dari dari 10 10µA µA keti ketika ka pengukuran dari lead pasien ke ground atau kabel peralatan utama dengan ground terbuka atau tertutup.
Pemeliharaan umum A. Pemeliharaan a. Inspection Inspection maintena maintenance nce Inspectio Inspection n maintenan maintenance ce adalah adalah pemelihar pemeliharaan aan yang dilakukan dilakukan hanya hanya untuk menguji atau memeriksa kinerja alat apakah dalam keadaan baik atau tidak.
b. Preventive Preventive mainten maintenance ance Preventive Preventive maintenanc maintenance e adalah adalah perawata perawatan n yang dialakukan dialakukan secara secara rutin atau berkala. I. Tuju Tujuan an 1. menjaga menjaga kinerja kinerja peralatan peralatan EKG tetap tetap sesuai sesuai dengan dengan stand standard. ard. 2. mencegah mencegah terjadi terjadinya nya microsh microshock ock dan dan macroshoc macroshock k yang dapa dapatt menyebabkan ventricular fibrilation. 3. sebagai sebagai jaminan jaminan kualit kualitas as dan dan kehandala kehandalan n peralata peralatan. n. II. Persiapan. 1. Perso ersona nali lia a:
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 22
1 (satu) orang teknisi elektromedik. 2. Pera Perala lata tan n dan dan baha bahan n: a. Simu imulat lator EKG EKG b. Electr Electrica icall safe safety ty analyz analyzer er c. Ther Thermo mo-h -hyg ygro rome mete terr d. Jang Jangka ka soro sorong ng e. Mult Multim imet eter er digi digita tall f.
tools set.
g. Osci Oscilo losc sco ope h. Oben Obeng g Trime rimerr i. j.
Kunci L Contact cleaner
k. Servic Service e manua manuall dan dan wirin wiring g diag diagram ram III. Cara kerja 1. Pemeli Pemelihar haraa aan n harian harian dilakuk dilakukan an oleh oleh user •
Alat dibersihkan dengan kain halus
•
Periksa tata letak grounding pesawat sebelum digunakan
2. Pemelihara Pemeliharaan an preven preventif tif dilaku dilakukan kan oleh oleh teknis teknisii •
Memeriksa kondisi kabel pasien, kabel power dan kabel grounding
•
Memeriksa pemanasan stylus (jika perekam menggunakan sylus)
•
Memeriksa pulsa kalibrasi 1 mV, sensitivitas, kalibrasi jika ada penyimpangan
•
Memeriksa hasil tampilan lead-lead ECG dari lead-lead simulator ECG
•
Kalibrasi
•
Memeriksa kebocoran arus (leakage current) dengan alat safety analizer berupa tes kebocoran arus pada chassis dan tes kebocoran arus pada kabel pasien terhadap ground
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 23
PRAKTIKUM KALIBRASI KINERJA ECG Ruang Lingkup Metode yang digunakan membandingkan penunjukan parameter ECG terhadap penunjukan ECG simulator. Rentang ukur yang dicakup meliputi : a. Sens Sensis isti tifi fita tas s (mV) (mV) b. Kecepa Kecepatan tan Kertas Kertas ( mm/s mm/sec) ec) c. Frek Frekue uens nsii Hear Heartt Rate Rate ( BPM BPM)) Menguraikan langkah langkah pengukuran dan kalibrasi ECG. Menganalisa data dan membuat laporan hasil pengukuran dan kalibrasi ECG. Referensi Health Care Product Product HPCS Comparison Comparison System, ECRI ECRI ‘ Electrocardiograps Electrocardiograps single chanel & Multichanel with Interpretife ‘, May 2003 Preventife Maintenance ECRI no. 410-0595 th 1993 Prosedur penggunaan ECG Simulator Guide to The Expression of Uncertainty in Measurement, ISO/TAG-4, ISO/TAG-4, Januari 1993 Peralatan ECG Simulator Digital Calipper - Termohygrometer - Tool Set Kalkulator Praktikum Pengambilan Data Keterangan : ECG simulator sebagai Standard dan ECG Recorder alat yang dikalibrasi. a. Pastikan semua peralatan yang digunakan dalam kondisi baik. b. Catat kondisi ruang, suhu dan kelembaban. c. Catat Spesifikasi alat yang akan di kalibrasi. d. Susun peralatan dengan menghubungkan kabel pasien (elektroda) pesawat ECG dengan ECG Simulator sesuai Derivasi Lead :
e.
Hidupkan (ON-kan) semua peralatan. Kondisi Pra Kalibrasi : On-kan ECG, atur posisi stylus agar tepat di tengah kertas dan selector selector switch switch ECG ECG di posi posisi si C sert serta a cek cek ulan ulang g sebel ebelum um melakukan pengujian.
•
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 24
•
•
Cek sensitivitas 1 mV, posisi selector switch ECG pada C dan speed 25 mm/detik, tekan tombol “Test “ untuk mendapatkan pulse test Cek hasilnya (tinggi amplitudo pulsa 1 mV)
f.
Lakukan pengukuran kinerja untuk ketepatan pembacaan pembacaan tinggi pulsa (Sensitifitas)
g.
Lakukan pengkuran kinerja untuk ketepatan pembacaan pembacaan kecepatan kertas (Speed)
h.
Lakukan pengukuran kinerja untuk ketepatan pembacaan pembacaan amplitude (Frekuensi Haert Rate ; BPM)
i.
Lakukan Test Pulsa Tiap Lead
j.
Lakukan Test Pulsa Tanggapan Tanggapan Frekuensi (Test waveforms)
k.
Setelah selesai matikan semua peralatan.
l.
Lepaskan semua electroda ECG dari ECG simulator.
Analisa Data Hitung Rata- rata hasil pengukuran berulang. X
=
1
n
∑ Xi i=n
hasil pengukuran. pengukuran. X = nilai rata rata hasil n = jumlah data pengukuran Xi = data hasil pengukuran Hitung Simpangan baku pengukuran. S
=
∑{ Xi − X }
2
/n
−1
i =n
S = simpangan simpangan baku Xi = data hasil pengukuran X = nilai rata-rata hasil pengukuran n = jumlah jumlah data pengukuran. Hitung Kesalahan Pembacaan Kesalahan = Alat - Std K = Nilai Kesalahan Alat Std = Penunjukan Penunjukan ECG simulator Alat = Penunjukan ECG recorder Hitung ketidak pastian dari komponen Type A (UA) -
Pengukuran berulang SBRE = St Dev /√n SBRE = simpangan baku rata-rata eksperimen
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 25
St Dev = simpangan simpangan baku pengukuran pengukuran n = jumlah data pengukuran Hitung ketidak pastian dari komponen Type B 1. Sertifikat ECG simulator (UB1) Ketidakpastian Ketidakpastian ± 0.1 BPM (k=2) (k=2) Dengan koreksi : 30 ± 0.4 BPM 60 ~180 ± 0.3 BPM 2. Sertifikat digital caliper (U (UB2) Ketidakpastian Ketidakpastian ± 0.01 mm • •
Hitung Ketidak pastian Gabungan (UC ) 2
UC =
U
A
Dimana :
2
+
U
B1
2
+
U
B2
UC adalah ketidak pastian gabungan UA adalah ketidak pastian Tipe A UB1 adala adalah h ketida ketidak k pasti pastian an Tipe Tipe B dari dari sertif sertifika ikatt ECG
Simulator UB2 adalah ketidak pastian Tipe B dari sertifikat Digital Caliper Hitung Ketidak pastian Bentangan (UEXPANDED = U95) U 95
k .U C ( y )
=
Dengan estimasi k = 2 dan CL 95 %
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 26
Contoh Data Hasil Kalibrasi Kinerja EKG
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 27
Contoh Pulsa Hasil Kalibrasi
Gambar 1.19. Contoh Pulsa Hasil Kalibrasi Sensitivitas EKG Recorder
Gambar 1.20. Contoh Pulsa Hasil Kalibrasi Kecepatan Perekaman Kertas EKG
Gambar 1.21. Contoh Pulsa Hasil Kalibrasi Frekuensi Heart Rate EKG
Gambar 1.22. Contoh Pulsa Hasil Kalibrasi Tiap Lead EKG
PRAKTIKUM ELECTRICAL SAFETY TEST
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 28
Cara menghubungkan safety analyzer 601 Pro dengan Instrument Under Test :
Gambar 1.23. Instalasi safety analyzer 601 Pro dengan Instrument Under Test
Cara pengoperasian singkat : 1. Hubungkan safety analyzer 601 Pro dengan Instrumen Instrumentt Under Test (IUT) (IUT) sepe sepert rtii gamb gambar ar di atas atas ! Power Power cord cord IUT IUT dihub dihubung ungkan kan pada pada power receptacle 601 Pro dan dan pasang kabel pasien / elektroda / transduser pada applied part terminal 601 Pro 2. Pada main menu tekan tombol class/type (0) untuk memilih class dan type yang yang sesuai sesuai.. Kesala Kesalahan han memas memasukk ukkan an class/type mempenga mempengaruhi ruhi hasil pengukuran 3. Safety Safety analyzer analyzer 601 Pro dapat dapat diguna digunakan kan secara secara manual manual (melakukan (melakukan test satu satu per per satu satu,, pili pilih h dari dari 1 samp sampai ai 9) atau atau lang langsu sung ng seka sekali ligu gus s (pili (pilih h automodes) sesuai program di 601 Pro 4. Hasil Hasil penguku pengukuran ran dapat dapat direka direkam m melalu melaluii printe printerr intern internal al atau atau ekster eksternal nal sesuai kebutuhan 5. Tampil Tampil di layar layar memint meminta a pemiliha pemilihan n yang benar. benar. Untuk Untuk ECG class/type I CF, printer internal, patient leakage : ALL dan Test current : 10 A. Setelah semua cocok tekan enter 2 ( dua ) kali. Resistance e untuk pengukuran Protective e Earth Resistance. 6. Tekan Earth Resistanc pengukuran Protectiv Setelah hasil didapat tekan enter untuk ke pengukuran selanjutnya. 7. Setelah Automodes selesai, lanjutkan dengan pengukuran RA-Earth secara manual. manual. Tekan Patient Patient Leakage Leakage ( 7 ), lalu lalu cari cari peng penguk ukur uran an RA-E RA-Ear arth th dengan menekan tombol panah. Tunggu sekitar 10 detik, setelah hasil didapatkan didapatkan tekan tombol print. 8. Ulang Ulangii langka langkah h diatas diatas untuk untuk pengukuran LA-Earth, RL-Earth, LL-Earth, V1V6-Earth. 9. Sete Setela lah h itu itu tekan tekan tom tombo boll ESC, hasil pengukuran safety test ECG selesai.
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 29
Contoh Hasil Pengukuran Safety Test ECG
1
3
2
4 5 6 7
8
9
10
12
11
13 14 15 17 16
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 30
Contoh Bentuk Pelaporan Pengukuran Safety Test ECG
TEKNIK PEMBUATAN LAPORAN HASIL KALIBRASI ECG Suat Su atu u
kegi kegiat atan an
bisa bisa
dika dikata taka kan n
meru merupa paka kan n
kegi kegiat atan an
kalibrasi, jika kegiatan tersebut menghasilkan: -
Sertifikat Kalibrasi.
-
Lemb Lembar ar hasi hasill / lapo lapora ran n kali kalibr bras asii yang ang memua emuatt / mencantumkan
/
berisi:
devi deviasi asi/p /pen enyi yimp mpan anga gan, n,
keti ketida dak k
angka past pastia ian n
dan dan
koreksi, bata batasa sann-
batasan atau standard penyimpangan yang diperkenankan. -
Label/ penandaan.
Cata Catata tan n:
Bias Biasan anya ya
Lem Lemba barr
has hasil il
/ lapo lapora ran n
kal kalib ibra rasi si
merupa merupakan kan bagian bagian dari dari sertif sertifika ikatt kalibr kalibrasi asi itu sendir sendiri, i, untuk untuk
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 31
selanjutnya Sertifikat kalibrasi itu sendiri sudah berisi data dan hasil atau laporan kalibrasi.
Fungsi Sertifikat Data Data hasil hasil penguk pengukura uran n kalibr kalibrasi asi yang yang dilaks dilaksana anakan kan oleh oleh laborator laboratoriun iun harus harus dilaporkan dilaporkan secara teliti, teliti, jelas, dan obyektif, obyektif, sesuai dengan petunjuk dalam metode kalibrasi. Hasil tersebut haru harus s ditu dituan angk gkan an dala dalam m serti sertifi fika katt kali kalibr bras asii yang yang menc mencak akup up semua informasi informasi yang diperlukan diperlukan untuk untuk menginter menginterprest prestasikan asikan hasi hasill kali kalibr bras asii dan dan semu semua a info inform rmasi asi yang yang disy disyar arat atka kan n oleh oleh metode yang digunakan. Sertifikat kalibrasi, di satu sisi, secara langsung mencerminkan kemampuan teknis atau kredibilitas Iaboratorium kalibrasi yang mener enerbi bittkann kanny ya.
Di
sisi sisi
lain lain,,
ser sertif tifikat ikat//lapo laporran
kalib alibrrasi asi
merupakan artikel otentik unjuk kerja laboratorium kalibrasi. Marakn Maraknya ya sertif sertifika ikatt sistem sistem mutu mutu ISO 900 9000 0 di Ind Indon onesia esia tela telah h
memb member erik ikan an
damp dampak ak
ters tersen endi diri ri
pada pada
labo labora rato tori rium um
kalibrasi. Dampak yang jelas adalah semakin kritisnya pengguna jasa kalibrasi. Hal ini timbul karena adanya tekanan asesmen atau atau aud udit it
yang ang
haru arus
merek ereka a
hadap adapii
untu ntuk
memen emenuh uhii
persyarat persyaratan an sertifikasi sertifikasi ISO 9000 9000,, mereka mereka demikian demikian protekton protektonis is terhadap hasil kalibrasi yang mereka peroleh. Sika Sikap p pela pelang ngga gan n yang yang demi demiki kian an tent tentun unya ya perl perlu u dita ditang ngga gapi pi sec secara ara
posi posittip
seb sebagai agai
masu asukan kan
yang ang
kons konsttruk ukti tiff
unttuk un
kepentingan pengembangan kredibilitas laboratorium kalibrasi. Bent Bentuk uk dan dan isi sert sertif ifik ikat at kali kalibr bras asii mema memain inka kan n pera perana nan n penting dalam pendekatan-pendekatan saling pengakuan antar
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 32
laboratorium kalibrasi dan badan pengakreditasi; baik di lingkup bilateral, regional maupun internasional.
Isi Sertifikat Setiap Setiap sertifikat sertifikat kalibrasi kalibrasi setidak-ti setidak-tidakny daknya a mencakup mencakup informasi informasi sbb.
a. Judu Judull (misal, (misal, “Sertifi “Sertifikat kat Kalibra Kalibrasi”) si”) b. Nama dan alama alamatt labora laboratori torium um c. Iden Identi tifi fika kasi si khus khusus us dan dan sert sertif ifik ikat at (nom (nomor or seri) eri) dan dan nomor nomor dari dari tiap tiap halam halaman an,, serta serta jumlah jumlah keselu keseluruh ruhan an halaman d. Nama dan alamat alamat pelangga pelanggan n e. Urai Uraian an dan dan iden identi tita tas s yang ang jel jelas dari dari bara barang ng yang yang dikalibrasi f. Sifat Sifat dan dan kondi kondisi si barang barang yang yang dikali dikalibras brasii g. Tang Tangga gall pene peneri rima maan an bar barang ang yang ang dika dikali libr bras asii dan dan tanggal pelaksanaan kalibrasi h. Identita Identitas s metode kalibras kalibrasii yang digunakan digunakan atau uraian uraian yang jelas dari tiap metode yang belum baku yang digunakan i. Adanya penyimpangan, penambahan atau pengecualian dari metode kalibrasi dan tiap informasi lainnya yang terkait dengan kalibrasi atau pengujian tertentu, seperti kondisi Iingkungan (temperatur dan kelembaban) j. Hasil pengukuran, pengukuran, pemeriksaan dan hasil yang diperoleh yang ditunjang dengan tabel, grafik, sketsa, photo dan tiap kegagalan yang terjadi k. Pern Pernya yata taan an keti ketida dak k past pastia ian n yang yang dipe diperk rkir irak akan an dari dari hasil kalibrasi
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 33
l. Tand Tanda a tang tangan an dan dan jaba jabata tan, n, atau atau iden identi tita tas s ekui ekuiva vale len n dari dari orang orang yang yang meneri menerima ma tanggu tanggungj ngjaw awab ab atas atas isi isi sertifikat dan tanggal penerbitannya m.Pern m.Pernya yata taan an yang yang berk berkai aita tan n deng dengan an bara barang ng yang ang dikalibrasi n. Perny Pernyata ataan an bahwa bahwa sertif sertifika ikatt tidak tidak boleh boleh digan digandak dakan an tanpa tanpa perset persetuj ujuan uan tertul tertulis is dari dari labora laborator torium ium secar secara a lengkap Bebe Bebera rapa pa hal hal yang yang dila dilara rang ng dala dalam m sert sertif ifik ikat at kali kalibr bras asii adalah: a. Ditandatangani oleh pejabat yang tidak berwenang b. Menampilkan logo KAN pada bidang kalibrasi yang tidak di akreditasi c. Tidak mencantumkan nilai ketidakpastian pengukuran d. Tidak mencantumkan kondisi lingkungan saat berlangsungnya kalibrasi Contoh Lembar Kerja Kalibrasi ECG
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 34
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 35
Contoh Hasil Pengukuran Pengukuran Safety Safety Test ECG
1
3
2
4 5 6 7
8
9
10
12
11
13 14 15 17 16
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 36
Contoh Pulsa Hasil Kalibrasi Kinerja ECG Recorder
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 37
Analisa Data Untuk semua semua paramet parameter er
dan setiap setiap nilai setting setting alat alat harus
dilakukan perhitungan seperti di bawah ini.
Cara mencari BPM pada kertas ECG : Pada kertas ECG di ukur dengan menggunakan Caliper Digital Pada puncak P pertama dengan puncak P kedua, hasilnya 24,83 mm. Saat itu Kecepatan perekaman kertas 25 mm/sec, dan pada ECG Simulator pada 60 BPM. Maka untuk mencari BPMnya adalah 1500 : (lebar Puncak ke Puncak) 1500 : 24,83 mm = 60,411 BPM
Untuk Parameter Heart Rate (30 BPM) Didapat dari 5 kali pengambilan data berulang, Data 1 = X1 = 30 BPM, Data 2 = X2 = 30 BPM, Data 3 = X3 = 30 BPM, Data 4 = X4 = 30 BPM dan Data 5 = X 5 = 30 BPM
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 38
RUMUS-RUMUS Microsoft Excell
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 39
Cara Mencari Rata-rata dengan Microsoft Excell: Dengan mengetik “ = AVERAGE AV ERAGE (Letak data pertama : Letak data ke enam)” Misalkan “=AVERAGE(D51:I51)” Cara Mencari Kesalahan dengan Microsoft Excell: Rumu Rumus s : Kesal Kesalah ahan an = Penunj Penunjukk ukkan an Alat Alat – Penun Penunjuk jukkan kan Standard Dengan mengetik “ = Letak penunjukkan Alat - Letak penunjukkan Standard” Misalkan “=C51-J51” Cara Mencari Kesalahan Relatif dengan Microsoft Excell: Rumus : Kesalahan Relatif = (Kesalahan : Setting) X 100 Deng Dengan an meng menget etik ik “ = (Let (Letak ak kolo kolom m kesal kesalah ahan an : Leta Letak k kolo kolom m setti setting ng)) X 10 100 0 ” Misa Misalk lkan an “=(K51/C51)*100” Cara Mencari Ketidakpastian Tipe A dengan Microsoft Excell: Rumus : UA = Standar Deviasi : √n Dengan mengetik “ = Stdev (Letak Data 1 : Letak Data 2) : √n ” Misalkan “=Stdev(D51:i51)/n^0,5” Cara Mencari Ketidakpastian dengan Microsoft Excell: Rumus : Uc = √(UA)2 +(UBPM)2 +(UCALIPER)2 Dengan mengetik “=((Q51^2)+(R51^2)+(S51^2))^0.5” Rumus : U95 = UC x 2, karena k = 2 Dengan mengetik “ = Letak kolom U C X 2 ” Misalkan “=T51*2” Contoh Anggaran Ketidakpastian ECG
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 40
Contoh Laporan Hasil Kalibrasi Kinerja ECG
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 41
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 42
Alat Elektromedik I, kuliah pertama
Page 43