BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Dalam pengertianny pengertiannyaa secara umum obat adalah semua bahan tunggal dan
campuran yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar guna mencegah, meringankan ataupun menyembuhkan penyakit. penyakit. Menuru Menurutt SK Menkes Menkes RI No 90Kab 90Kab!. !."II "II#9$ #9$#, #, obat obat adalah adalah bahan bahan atau atau panduan bahan%bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau ge&ala penyakit, penyakit, luka atau untuk untuk memperelok memperelok badan badan atau bagian badan badan manusia. Sediaan obat dibagi men&adi sediaan solid, semisolid, dan li'uid. !entuk% bentuk sediaan obat dapat berupa tablet, pil, kapsul, sirup, emulsi, serbuk, krim, suspensi, salep, pasta, obat tetes, larutan, dan lain%lain. !erbagai macam bentuk sediaan obat ini dimaksudkan untuk untuk ( a. Melind Melindung ungii obat obat dari dari kerusa kerusakan kan akib akibat at udara udara b. Melindungi obat dari kerusakan akibat asam lambung )&ika oral* c. Memuda Memudahka hkan n penggun penggunaan aan obat obat untuk untuk tu&ua tu&uan n terapi terapi d. Membuat Membuat pelepasa pelepasan n obat obat yang yang teliti, teliti, tepat, dan aman e. Menghi Menghilan langka gkan n rasa pahit pahit atau atau rasa tidak tidak enak enak pada obat obat +. Membua Membuatt serbuk serbuk yang yang tidak larut larut atau atau tidak tidak stabil stabil dalam laruta larutan n men&adi men&adi bentuk suspensi. bat bat memp mempun unya yaii khas khasiat iat yang berm bermac acam am%m %maca acam, m, yait yaitu u ( obat obat analgesic%antipiretik, obat antidiare, obat antihipertensi, obat anti cacing, obat antimalaria, obat anti -! )/-*, obat anti amoeba, obat antianemia, dan masih banyak khasiat lainnya. 1.2 Rumusan Rumusan masalah masalah #. /pa yang yang dimak dimaksud sud deng dengan an sediaa sediaan n obat obat tetes tetes 1. /pa sa&a macam%m macam%macam acam obat obat tetes tetes 2. !agaimana !agaimana si+at si+at dan kandungan kandungan tetes telinga telinga dan tetes tetes hidung hidung 3. !agaimana !agaimana cara penggu penggunaan naan obat obat tetes tetes telinga telinga dan obat obat tetes tetes hidung hidung 1.3 Tujuan ujuan #. 4ntuk mengetahui mengetahui sediaan sediaan obat li'uid li'uid dalam bentuk bentuk obat tetes tetes )guttae* )guttae*
1
1. 4ntuk
mengetahui
macam%macam
obat
tetes
berdasarkan
lokasi
penggunaannya 2. 4ntuk mengetahui si+at dan kandungan tetes telinga dan tetes hidung 3. 4ntuk mengetahui cara penggunaan obat tetes telinga dan obat tetes hidung 1.4 an!aat #. Mengetahui sediaan obat dalam bentuk obat tetes 1. Memahami macam%macam obat tetes berdasarkan lokasi penggunaannya 2. Memahami si+at dan kandungan tetes telinga dan tetes hidung 3. Memahami cara penggunaan obat tetes telinga dan obat tetes hidung
BAB II I"I 2.1 Pengert#an $uttae
5uttae adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi, atau suspensi. Dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara
2
meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku dalam 6armakope Indonesia. 5uttae terdiri dari ( % 5uttae Nasales % 5uttae ris % 5uttae pthalmic % 5uttae /uriculares
2.2 $uttae Aur#%ulares &Tetes Tel#nga' De!#n#s#( "#!at )an *an)ungan Tetes Tel#nga
-etes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga )6I III ( #0*. -etes telinga merupakan cairan untuk pengobatan saluran pendengaran eksternal dan kadang%kadang telinga tengah serta kebanyakan memiliki e+ek lokal. -etes telinga umumnya berbentuk larutan, emulsi atau suspensi dari satu atau lebih 7at akti+ dalam cairan yang cocok untuk penggunaan pada meatus auditori )rongga telinga* tanpa tekanan berbahaya pada gendang telinga namun pada pembuatan guttae auriculares, biasanya bentuk yang paling sering digunakan adalah bentuk larutan. !agian luar telinga yang tertutup kulit, mudah terkena kondisi dermatologi, maka guttae auriculares paling banyak berbentuk larutan. -etes telinga mengandung cairan pemba8a, bila tidak dinyatakan lain cairan pemba8a yang digunakan bukan air. airan pemba8a yang digunakan harus memiliki kekentalan yang sesuai agar obat mudah menempel pada dinding telinga, biasanya berupa gliserin dan propilenglikol. Selain itu bisa &uga menggunakan etanol, heksilenglikol, dan minyak lemak nabati. -etes telinga &uga mengandung 7at aditi+ seperti penga8et, antioksidan, bu++er, agen iskositas, atau sur+aktan. /ntioksidan seperti natrium disul+ida dan penstabil lainnnya &uga dimasukkan dalam +ormulasi obat telinga &ika dibutuhkan..
3
:arutan yang dipakai ke dalam telinga ini biasanya mengandung ( % /ntibiotik
% /sam borat
% Sul+onamida
% Nal
% /nastetik lokal
% 5liserin
% ;eroksida ) <11 *
% ;ropilenglikol
% 6ungisida
%
% =tanol
% Minyak lemak nabati
-erdapat > si+at +isik kimia yang harus diperhatikan dalam pembuatan guttae auriculares, yaitu ( #. Kelarutan Kebanyakan senya8a obat larut dalam cairan pemba8a yang umum digunakan pada sediaan tetes telinga, &ika senya8a obat tidak larut dalam cairan pemba8a maka bisa dibuat sediaan suspensi. !ila sediaan berupa suspensi maka sebagai 7at peensuspensinya digunakan sorbitan )span* atau polisorbat )t8een* 1. "iskositas "iskositas sediaan tetes telinga penting untuk diperhatikan karena dapat men&amin sediaan bisa lama berada di dalam saluran telinga. 2. Si+at sur+aktan Dengan adanya sur+aktan akan membantu proses penyebaran sediaan dan melepaskan kotoran pada telinga. 3. ;enga8et !eberapa guttae auriculares memerlukan penga8etan terhadap pertumbuhan mikroba. /pabila penga8etan diharuskan, maka bahan yang umumnya dipakai adalah klorobutanol )0,?@*, timerosal )0,0#@* dan kombinasi paraben ?. Sterilisasi Sediaan tetes telingan tidak perlu dibuat secara steril, yang penting bersih. >. p< ptimum
4
Kecuali dinyatakan lain p< tetes telinga adalah ?,0%>,0 dan harus disimpan dalam 8adah tertutup rapat. p< optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga utamanya adalah dalam p< asam )?,0%>,0*. :arutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak +isiologis dan menyediakan media yang subur untuk penggandaan in+eksi. Ketika p< telinga berubah dari asam men&adi alkali, bakteri dan +ungi akan tumbuh lebih cepat. A)m#n#stras# )an +ara enggunakan Tetes Tel#nga #. ucilah tangan anda dengan air dan sabun
. 1. ;astikan kondisi u&ung botol atau pipet tetes tidak rusak. 2. !ersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain
lembab dengan hati%hati, kemudian dikeringkan. /. 4ntuk de8asa( tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya. !. 4ntuk anak kurang dari 2 tahun( tarik daun telinga ke ba8ah dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.
5
3.
menghadap ke atas >. -eteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian pada lubang telinga. ;ertahankan posisi kepala 1%2 menit. -ekan secara lembut kulit penutup kecil telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat dapat mencapai dasar saluran telinga. $. ;asang kembali tutup botol tetes telinga dengan rapat, &angan menyeka atau membilas u&ung botol tetes.
A. ucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
6
Dalam membuat resep obat tetes telinga, penting bagi +armasis untuk pertama%tama menentukan bagaimana obat tetes tersebut akan digunakan. 6armasis harus memastikan bah8a pasien atau orang tua memahami pemakaian pada telinga dan +rekuensi penggunaan. 4ntuk mem+asilitasi penerimaan pasien, +armasis perlu memastikan bah8a pasien tahu bah8a botol atau 8adah harus dihangatkan di dalam kepalan tangan terlebih dahulu, dan &ika produk tersebut berupa suspensi, dikocok
terlebih dahulu sebelum mengambil cairan obat di
dalamnya dengan pipet. 6armasis &uga harus men&elaskan perlunya menyimpan obat di tempat yang aman di luar &angkauan anak%anak dan di luar suhu ekstrim. Ketika obat diteteskan ke dalam telinga, agar obat dapat masuk lebih dalam ke telinga, daun telinga perlu diangkat dan ditarik sedikit ke belakang. 4ntuk anak%anak, daun telinga perlu ditarik ke arah ba8ah dan belakang. 4ntuk kenyamanan, akan lebih mudah &ika ada orang lain yang membantu penggunaan obat tetes telinga pada pasien. !eberapa tetes telinga berdasarkan +ormulasinya memiliki p< rendah, hal ini akan menimbulkan sensasi seperti tersengat pada saat penggunaan. leh karena itu, pasien harus diberikan peringatan sebelumnya, terutama pada anak% anak yang memiliki tabung timpastonomi di dalam telinganya. ;asien &uga harus mengerti berapa lama atau berapa hari produk itu perlu digunakan. 4ntuk tetes telinga antibiotik, tidak perlu menghabiskan seluruh isi di dalam botol karena terapi dapat berlangsung mulai dari 10 sampai 20 hari tergantung pada regimen dosis. leh karena itu, pasien harus diinstruksikan untuk tetap menggunakkan obat tetes pada 2 hari setelah ge&ala pada telinga menghilang. ;roduk untuk mela8an otitis eBterna dapat memakan 8aktu $ sampai #0 hari sebelum dapat menun&ukkan e+eknya. ,en#s-,en#s Tetes Tel#nga
5uttae auriculares biasanya diteteskan atau dimasukkan dalam ¨ah kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga )lilin telinga*,
7
untuk mengobati in+eksi dan untuk mengobati peradangan atau rasa sakit pada telinga.. 5uttae auriculares dibedakan men&adi dua berdasarkan +ungsinya, yaitu ( 1. $uttae Aur#%ulares untuk eleaskan */t/ran Tel#nga
Kotoran telinga merupakan campuran sekresi kelen&ar keringat dan kelen&ar sebasea dari saluran telinga bagian luar. ;engeluaran kotoran telinga yang terlalu lama dapat menyebabkan kotoran telinga men&adi kering dan melekat pada sel C sel epitel sehingga menimbulkan rasa gatal dan gangguan pendengaran. Kotoran telinga secara alami diproduksi oleh tubuh untuk melindungi kulit di dalam telinga. Kadang%kadang menumpuk
dan
men&adi
keras,
menyebabkan
masalah
dengan
pendengaran. -etes telinga Sodium bikarbonat dapat digunakan untuk melunakkan kotoran telinga yang mengeras dan tidak memungkinkan untuk dihilangkan. -elah lama, minyak mineral encer, minyak nabati dan hidrogen peroksida digunakan untuk melunakkan kotoran telinga. !aru C baru ini, kondesat dari triethanolamin polipeptida oleat yang di+ormulasikan dalam propilen glikol digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga sehingga membantu pengeluaran kotoran. Selain itu, penggunaan karbamida peroksida dalam gliserin anhidrat &uga dapat melepaskan oksigen yang bisa mengganggu keutuhan kotoran telinga yang ter&epit sehingga mempermudah pengeluaran kotoran telinga. -ata cara dalam membuang kotoran telinga biasanya dimulai dengan tahapan seperti penggunaan tetes telinga yang sudah di&elaskan sebelumnya hanya sa&a ada beberapa langkah tambahan yaitu setelah obat masuk ke dalam rongga telinga, masukkan gumpalan kapas ke dalam telinga untuk mencegah keluarnya obat selama #?%20 menit. Setelah itu, semprot rongga telinga dengan air hangat perlahan%lahan menggunakan penyemprot telinga dari karet yang lunak.
8
2. $uttae Aur#%ulares untuk Ant##n!eks#( Analget#k )an Ant#ra)ang
bat C obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk mela8an in+eksi adalah 7at C 7at seperti kloram+enikol, kolistin sul+at, neomisin, polimiksin ! sul+at dan nistatin yang ber+ungsi mela8an in+eksi &amur yang di+ormulasikan ke dalam bentuk tetes telinga )larutan atau suspensi* dalam gliserin anhidra atau propilenglikol. at pemba8a yang kental ini memungkinkan kontak antara obat dan åan telinga lebih lama. Selain itu, si+at 7atnya yang higroskopis menarik kelembapan dari åan telinga sehingga mengurangi peradangan. 4ntuk membantu mengurangi rasa sakit yang sering menyertai in+eksi telinga, beberapa guttae auriculares &uga mengandung bahan analgetik seperti antipirin dan anestetika lokal seperti lidokain, dibukain dan ben7okain dalam pelarut propilen glikol dan gliserin anhidrida. ;engobatan
permukaan
bagian
luar
telinga
dari
in+eksi
sering
dipertimbangkan dengan pengobatan secara sistemik, yaitu pemberian antibiotik secara oral. 5uttae auriculares dengan 7at antiradang hidrokortison dan deksametason natrium +os+at dituliskan dalam resep untuk e+eknya terhadap pembengkakan dan peradangan, yang sering disertai alergi serta gatal C gatal pada telinga saat atau setelah pengobatan terhadap in+eksi telinga tersebut. :arutan hidrogen peroksida, campuran alkohol untuk digosokkan dan asam asetat )?@* dalam etil alkohol )A?@* sering digunakan sebagai pencuci telinga untuk mencegah ter&adinya in+eksi atau iritasi sesudah berenang.
Ta0el 12.12. +/nt/h Be0eraa "e)#aan Tetes Tel#nga */mers#l
9
Nama ;roduk /mericaine
;abrik Medea
!ahan /kti+
at
Kegunaan
!en7okain
;emba8a 5liserin,
Indikasi /nastesi lokal
polietilen
untuk
glikol 200
meredakan
tic
sakit
telinga
dan pruritis di otitis
media,
telinga perenang )in+eksi telinga bagian serta
luar*, kondisi
/uralgan tic /yerst%
/ntipirin,
5liserin
yang serupa titis media
Solution erumeneB
Eyeth ;urdue
ben7okain -riethanolamin
anhidrat ;ropilen
akut Serumenolitik
=ar Drops
6rederick
poli%peptid
glikol
agen
hloromycetin ;arke%Dais
oleat%
menghilangkan
kondensat, Kloram+enikol
kotoran telinga /ntiin+ekti+
;ropilen
tic ortisporin
5laBo
;olimiksin
tic Solution
Eellcome
sul+at,
propilen
neomisin
glikol,
sul+at,
untuk suntikan 5liserin
DebroB Drops
SmithKline
hidrokortison Karbamid
;editic
!eecham Monarch
peroksida ;olimiksin
Suspension
untuk
glikol ! 5liserin,
In+eksi bakteri super+isial air
Membersihkan
Fanhidro ! Minyak
sul+at,
mineral,
neomisin
propilen
sul+at,
gliko,
kotoran telinga In+eksi bakteri super+isial
air
10
Metreton
Schering%
phthalmic
;lough
hidrokortison
untuk
;rednisolon
suntikan :arutan
/nti in+lamasi
sodium +os+at
tic Solution tobiotic tic Schering%
;olimiksin
Solution
;lough
sul+at,
glikol,
Eallace
hidrokortison /sam asetat
gliserin, air ;ropilen /ntibakteri
"osol
tic
! ;ropilen
Solution
glikol
In+eksi bakteri super+isial
anti &amur
+/nt/h Rese Tetes Tel#nga
Dr. Rosina SI;
( ##0309##0
SID
( 0#103093#0
Gl. /r&una no.A0 / !atu ;raktek Sore ( #?.00 C 10.00 No.#3 Malang, #0%#1%10#1
R 5uttae /urie Natrie arb #0 m: See +.m.s S 2 dd # gtt aurie
;ro
( Rita
4sia
( #? tahun
/lamat ( Gl. ;rogo#0. Malang
11
5uttae /urie Natrium Karbonat )6MS hal. 9#* Natr arb eryst
#
5lycerin
3
/'uades
I.
ad
#0
Kelengkapan Resep -idak ada para+ dokter
II. Monogra+i Nama at Natrium Karbonat 5liserin
/'uades
5 !
4D
!
!
-M Khasiat Re+erensi Keratolitikum 6I III hal. Eetting
300 6I
agent,
hal. 1$#
;emanis ;elarut
6I III hal.
III
9> III. ;erhitingan Dosis Maksimum
I". ;erhitungan !ahan #.
Natrium arbonat ( ##0 B #0 m:
H #g
1.
5lycerin ( 3#0 B #0 m:
H 3 m:
2.
/'uadest
H ? m:
"I. ara ;embuatan 1 . Menyiapkan
alat dan bahan 2 . Menyetarakan timbangan 3 . Mengkalibrasi botol #0 m: 4 . Menimbang natrium carbonat # g, dimasukan kedalam beaker glass, ditambah dengan a'uadest secukupnya, dilarutkan hingga larut 5 . Memasukkannya dalam botol 6 . Mengukur glycerin 3 m:, dimasukan kedalam botol no. ? dikocok hingga homogen
12
7 . Ditambahkan
a'uadest dimasukan kedalam botol hingga tanda
kalibrasi 8 . Ditutup dan beri etiket biru )topikal* "II. ;enandaan #. Eadah ( botol kaca berpipet 1. =tiket ( biru
LABORATORIUM FORMULASI RESEP FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA APOTEKER : KELOMPOK GUTTAE NO : 1
TGL : 9.11.2013
RITA SEARI TIGA KALI SATU TETES
2.3 $uttae Nasales &Prearat H#)ung'
5uttae nasales atau tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hidung, dapat mengandung 7at pensuspensi, pendapar )6I III ( #0*. :abel sediaan tetes hidung harus mengandung hal%hal berikut )!; 100#* ( #. nama dan ¨ah bahan akti+ 1. instruksi penggunaan sediaan tetes hidung 2. tanggal kadaluarsa 3. kondisi penyimpanan sedian tetes hidung airan pemba8a yang biasa digunakan adalah air dengan p< antara ?,?%$,? dengan kapasitas sedang, isotonis atau hampir isotonis. airan pemba8a lain bisa digunakan propilenglikol dan para+in li'uid. -idak boleh menggunakan cairan pemba8a minyak mineral atau minyak lemak. :arutan yang berminyak tidak mampu menyebar pada membran mukosa. =tanol berkonsentrasi dan turunannya tidak dapat digunakan sebagai pelarut untuk tetes hidung karena mereka melumpuhkan aktiitas silia.
13
Sedangkan 7at pengental )untuk menghasilkan iskositas larutan yang seimbang dengan iskositas mucus hidung agar aksi cilia tidak terganggu* sering digunakan Metil Selulosa )tilosa* 0,#%0,?@ dan M C Na 0,?%1@. Kalau bisa larutan dibuat isotonis )0.9 @ NaI* atau sedikit hipertonis dengan memakai Nal atau dekstrosa.Kecuali dinyatakan lain, disimpan dalam 8adah tertutup rapat. Kandungan dalam tetes hidung #. at ;ensuspensi Sorbitan )span*, ;olisorbat )t8een*, dan sur+aktan lain
yang cocok
dengan kadar tidak lebih dari 0.0#@ b 1. at ;endapar at yang cocok dengan p< >.? dan dibuat isotonis menggunakan Natrium hlorida secukupnya 2. at ;enga8et !en7alkonium hlorida 0.0#@ b C 0.#@ b atau Karbutanol 0.? @ % 0.$ @ 3. "iskositas "iskositas yang cocok dengan tetes hidung biasanya dipertahankan dengan metilselulosa atau lendir hidroksietilselulosa. -urunan asam ;olyacryl &uga dapat digunakan. Syarat pembuatan guttae nasales :
#. -idak boleh menggunakan cairan pemba8a minyak mineral atau minyak lemak 1. Sebagai cairan pemba8a umumnya digunakan air 2. Gangan menggunakan obat yang cenderung akan mengerem +ungsi rambut getar epitel 3. p< larutan sebaiknya diatur sekitar ?,?%>,? ?. 4sahakan agar larutan isotonik >. 4sahakan menggunakan penambahan bahan yang menaikkan iskositas agar mendekati sekret lendir hidung $.
14
#. -etes hidung diterapkan untuk terapi lokal. -u&uan yang paling sering adalah untuk mengurangi edema pada selaput lendir, sehingga mengurangi sekresi. 1. -etes hidung untuk hidung tersumbat Misalnya ( ephedrini racemici hydrochloridum -etes hidung Natrium Klorida dapat digunakan terhadap hidung tersumbat.
#. !ersihkan lubang hidung anda 1. /rahkan kepala /nda kebelakang 2. ;egang botol atau penetes di atas lubang hidung /nda. ;i&it dengan lembut botol atau penetes dengan ¨ah tetesan yang benar ke lubang hidung, perhatikan dengan baik &angan sampai botol atau pipet penetesnya menyentuh hidung. 3. ;ertahankan posisi kepala /nda selama beberapa menit untuk memungkinkan tetesn dari obat mengalir ke bagian belakang hidung. ?. 4langi prosedur ini untuk lubang hidung lain &ika disarankan untuk melakukannya oleh dokter atau apoteker
5uttae nasales yang banyak beredar diperuntukkan bagi pemakaian dalam hidung mengandung 7at adrenergik dan digunakan untuk aktiitas pemampatan pada mukosa hidung. 5uttae nasales berbentuk paling banyak dipakai pada hidung yang mampat. ;reparat ini dibuat isotonis terhadap
15
cairan hidung dengan p< sekitar ?,? C >,?, didapar untuk men&aga stabilitas obat dan distabilkan serta dia8etkan sesuai dengan kebutuhannya. ;enga8et yang digunakan sama dengan penga8et yang digunakan untuk guttae opthalmic. Konsentrasi 7at adrenergik pada kebanyakan larutan dekongestan hidung sangat rendah dan berkisar antara 0,? C #,0@. :arutan dekongestan hidung digunakan dalam pengobatan rinitis pada demam biasa, untuk asomotor )gangguan pada membran mukosa karena adanya peningkatan aktiitas sara+ parasimpatis*, riniti karena alergi, dan untuk sinusitis ;emakaian larutan dekongestan yang terlalu sering dapat menimbulkan edema kronik pada mukosa hidung. leh karena itu, pemakaiannya disarankan hanya untuk &angka 8aktu pendek dan tidak boleh terlalu sering. Kebanyakan larutan untuk pemakaian pada hidung dikemas dalam botol tetes atau dalam botol semprot plastik, biasanya berisi #?%20 m: obat. ;roduk%produk tetes hidung harus dicek kestabilitasannya dan ditutup rapat selama 8aktu tidak dipakai. ;asien harus dinasihati bah8a bila larutan hilang 8arnanya atau mengandung bahan yang mengendap, maka obat tersebut tidak boleh dipakai lagi dan harus dibuang.
16
BAB III PENUTUP
*es#mulan
5uttae adalah sediaan cair yang digunakan dengan cara diteteskan. 5uttae dapat dibedakan men&adi gutte oris, opthalmic, nasales, dan auriculares berdasarkan lokasi penggunaannya. 5uttae auriculares digunakan untuk telinga sedangkan guttae nasales digunakan untuk hidung. Komponen%komponen guttae adalah 7at pemba8a , 7at pendapar, 7at penga8et, dan sur+aktan.
17