Golongan daftar G ( gevaalijk = berbahaya) atau daftar obat keras. Obat golongan ini sangat berbahya, mempunyai efek samping yang sangat besar dan untuk mendapatkannya diperlukan resep dokter yang hanya dapat dibeli di apotek. Pada pemakaian yang tidak hatihati dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat mengakibatkan maut, misalny misalnyaa menimb menimbulk ulkan an ganggu gangguan an pada pada metabo metabolism lisme, e, ganggu gangguan an pada pada salura saluran n kencin kencing, g, mengakibatkan penyakit kurangnya pembentukan bentuk darah tertentu (agranulocytosis) dan lain-lainnnya. Sebagai tanda obat keras, pada pembungkusnya diberi tanda khusus, huruf !" dengan latar belakang #arna merah, didalam lingkaran #arna hitam. Obat Obat
daftar daftar G, artiny artinyaa berbah berbahaya aya.. G singka singkatan tan dari Ge$aarli% Ge$aarli%k, k, bahasa &elanda &elanda
arti artiny nyaa berb berbah ahay aya. a. Obat Obat daft daftar ar G menu menuru rutt !epu !eputu tusa san n 'ent 'enter erii !ese !eseha hata tan n omo omor r *+/S!011123 dinyatakan, bah#a obat daftar G adalah obat keras. 4aitu semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuat disebutkan, bah#a obat hanya boleh diserahkan dengan resep dokter. Obat ini biasanya ditandai dengan logo lingkaran merah dengan tulisan ! ditengahnya, baik pada kotak dan atau bungkusnya. 4ang 4ang termasuk dalam obat daftar G contohnya 5 2. /ntib /ntibiot iotik ik 5 amoksi amoksisili silina, na, ampisil ampisilina ina,, super super tetra, tetra, tetracy tetracyclin cline, e, trisul trisulfa, fa, ripamf ripamfisin isin,, khlorampenicol, dan lain-lain. *. /nti mual 5 metoklopramid 678 dan lain-lain. +. Pencahar 5 bisacodil (dulcola9, dan lain-lain). :. Obat sakit perut 5 6yosine -butilbromide (buscopan, dan lain-lain). ;. Obat asma 5 aminophyline, salbutamol, dan lain-lain. . Penghilang nyeri 5 asam mefenamat (ponstan, mectan, dan lain-lain). <. /ntihistamin /ntihistamin 5 dimenhidrin dimenhidrinat at (antimo, (antimo, dan lain-lain), lain-lain), e9chlorphy e9chlorphynrimin nriminee maleat (7>', dan lain-lain). 3. /nti %amur 5 istatin, mekona?ol. . Pemucat kulit 5 hidro@uinon, dan lain-lain. 2. /nti rematik 5 ibuprofen, diclofenac, piro9icam, dan lain-lain.
22. !ortikosteroid 5 de9amethasone, prednisone, dan lain-lain. 2*. Obat lambung 5 cimetidine, ranitidine, dan lain-lain. 2+. Obat /sam urat 5 allopurinol, dan lain-lain. 2:. Obat !encing manis 5 glibenclamid, dan lain-lain. 2;. Obat tekanan darah tinggi 5 captopril, reserpin, 67>, dan lain-lain. Selain obat di atas masih banyak lagi yang termasuk obat daftar G yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Obat-obat tersebut %ika dikonsumsi tanpa penga#asan dokter akan menimbulkan efek samping terhadap tubuh (%antung, hati, lambung, gin%al, dan lainlain), baik karena dosis yang berlebihan maupun karena #aktu pemakaian yang terlalu lama maupun terlalu pendek dan tergantung %enis obat yang dikonsumsi. Afek samping tersebut baik ringan, seperti gatal-gatal, pusing, mual-mual, nyeri ulu hati, sampai yang berat, diare. Obat berkhasiat keras adalah bahan-bahan yang disamping berkhasiat menyembuhkan, menguatkan membunuh hama, atau mempunyai khasiat pengobatan lainnya terhadap keehatan dan kehidupan manusia, serta tidak dimaksudkan untuk keperluan teknik. Obat-obat berkhasiat keras ini dibagi * golongan, yaituB 2. Obat keras (daftar G) Obat-obat ini hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter dan dapat diulang tanpa resep baru bila dokter menyatakan pada resepnya boleh diulang". !etentuan mengenai obat keras tidak bersifat internasional dan adalah lebih lunak dari pada untuk narkotika. Oabtobat yang termasuk daftar obat G ini antara lain antibiotika , obat-obat sulfa, hormon, antihistamika untuk pemakaian dalam dan semua obat suntik. Peraturan mengenai penyaluran obat-obat keras (daftar G) telah dikeluarkan dan terdapat pada
surat
keputusan
'enteri
!esehatan C1
tanggal
*3 Danuari 2:
o.3Ph:b, yaitu bah#a pedagang besar obat-obatan hanya diperolehkan men%ual obatobat keras kepada apotek, pedagang besar farmasi lainnya, dan kepada dokter yang mempunyai surat i?in menyimpan obat. Perlu ditambahkan disini bah#a racun pada hakikatnya termasuk dalam daftar obat keras. amun, karena sifatnya sebagai racun dapat membahayakan hidup manusia, maka
perlu diatur secara khusus, baik penyimpanan maupun penyerahannya, untuk menghindarkan kesalahan atau penyalahgunaannya. *. Obat !eras bebas terbatas (daftar E) alam golongan ini dimaksudkan obat-obatan yang diperuntungkan %enis penyakit yang pengobatannya dianggap telah dapat ditetapkan sendiri oleh rakyat dan tidak begitu membahayakan, terlebih pula bila mengikuti aturan pemakaiannya. Peraturan dan penga#asan terhadap golongan obat ini lebih lunak. Obat-obatan ini tidak hanya dapat dibeli di apotek tanpa resep, melainkan %uga ditoko obat. Penyerahan oleh toko obat diharuslan dalam bungkusan asli guna mencegah pemalsuan dan atau penukaran, beserta suatu tanda peringatan E (dari F#aarschu#ingF=peringatan) khususB dengan meningkatnya pengetahuan umum dan tanggung %a#ab masyarakat mengenai kesehatan, maka obat-obat keras bebas terbatas dapat terus diperluas dan dikembangkan. alam daftar obat keras bebas terbatas termasuk antara lain lisol, air buro#i, tingtur iod, papa$erin (2 mg), efedrin (+; mg),dan sulfa-sulfa usus ( mg), serbuk sulfanilam steril (; g), dan antihistamin untuk pemakaian luar.
UNDANG – UNDANG OBAT KERAS ( St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949 )
PASA !
ndang H undang obat keras ( St. 2+< o. ;:2) ditetapkan kembali sebagai berikut 5 P"s"l 1
(2)
4ang dimaksud dalam ordonansi ini dengan 5
a.
# Ob"t$ob"t %er"s # yaitu obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluan tehnik,
yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia, baik dalam bungkusan maupun tidak, yang ditetapkan oleh Secretaris 0an Staat, 6oofd $an het epartement $an Gesondheid, menurut ketentuan pada Pasal *.
b.
#A&ote%er # 5 'ereka yang sesuai dengan peraturan yang berlaku mempunyai
#e#enang untuk men%alankan praktek peracikan obat di 1 ndonesia sebagai seorang /poteker sambil memimpin sebuah /potek. c.
#Do%ter &em'm&' A&ote% 5 yaitu okter-dokter yang memimpin /potek okter
sesuai dengan Pasal : dari Ceglement .0. G". d.
#Do%ter$*o%ter 5 'ereka yang men%alankan praktek-praktek pengobatan dan yang
memegang #e#enang menurut peraturanperaturan yang berlaku. e.
#Do%ter$*o%ter G'g' 5 'ereka yang men%alankan praktek-praktek pengobatan
Gigi dan yang memegang #e#enang menurut peraturan-pera turan yang berlaku. f.
#Do%ter$*o%ter +e," -
2. 'ereka yang men%alankan peker%aan !edokteran 6e#an di 1ndonesia dan beri%a?ah okter 6e#an &elanda. *. 'ereka yang men%alankan kedokteran 6e#an di 1ndonesia yang memegang 1%a?ah dari egara lain dan kemudian diberi i?in men%alankan praktek di tanah &elanda atau dapat diangkat sebagai okter 6e#an pemerintah. +. 'ereka yang men%alankan peker%aan !edokteran 6e#an di 1ndonesia dan beri%a?ah okter 6e#an &ogor. g.
Pe*"g"g$&e*"g"g Ke'l /"g *'"%0' - 'ereka yang bukan /poteker atau
okter, atau okter 6e#an yang sesuai dengan Pasal memperoleh i?in dan ber#enang untuk menyerahkan obat-obat keras tertentu. h.
#Pe*"g"g$&e*"g"g Bes"r /"g *'"%0' - 'ereka yang bukan /poteker yang
sesuai dengan Pasal < ber#enang untuk menyerahkan segala macam obat-obat keras sesuai dengan Ordonansi ini. i.
#e/er"%"
- >ermasuk pen%ualan, mena#arkan untuk pen%ualan dan
pen%ualan keliling. %.
#Seret"r'st 3" St - Secretarist $an staat, !epala .0.. %akarta
k.
#Ob"t$ob"t" G - oabta-obat keras yang oleh Sec. 0. St. didaftar pada daftar
obat-obatan berbahaya (ge$aarli%kB daftar G). l.
#Ob"t"$ob"t"
- Obat-obat keras yang oleh Sec.0.St. didaftar pada daftar
peringatan ( #arschu#ingB daftar E).
P"s"l 2
(2).
Sec. 0. St. mempunyai #e#enang untuk menetapkan bahan-bahan sebagai obat-obat keras.
(*).
Penetapan ini di%alankan denganb menempatkan bahan-bahan itu pada suatu daftar G ataudaftar E.
(+).
aftar G dan E beserta tambahan-tambahannya diumumkan oleh Sec. 0. St. dalam Da$ase-7ourant.
(:).
Penetapan ini dianggap telah berlaku untukDa#a dan madura mulai hari yang ke + dan untuk daerah-daerah lain di 1ndonesia mulai hari yang ke
2 setelah
pengumuman dari daftar-daftar dan tambahan-tambahan di %a$ase 7ourant.
P"s"l 5
(2).
Penyerahan persediaan untuk penyerahan dan pena#aran untuk pen%ualan dari bahan bahan G, demikian pula memiliki bahan-bahan ini dalam %umlah sedemikian rupa sehingga secara normal tidak dapat diterima bah#a bahan-bahan ini hanya diperuntukkan pemakaian pribadi, adalah dilarang. 8arangan ini tidak berlaku untuk pedagang-pedagang besar yang diakui,
/poteker-apoteker, yang memimpin /potek
dan okter 6e#an. (*).
Penyerahan dari bahan-bahan G, yang menyimpang dari resep okter, okter Gigi, okter 6e#an dilarang, larantgan ini tidak berlaku bagi
penyerahan-penyerahan
kepada Pedagang H pedagang &esar yang diakui, /poteker-apoteker, okter-dokter Gigi dan okter-dokter 6e#an demikian %uga tidak terhadap penyerahan-penyerahan menurut ketentuan pada Pasal < ayat ;. (+).
8arang-larang yang dimaksud pada ayat-ayat tersebut diatas tidak berlaku untuk penyerahan obat-obat sebagaimana dimaksudkan Pasal : ayat + dan : dan Pasal ;2 dari Ceglement .0..".
(:).
Sec.0.St. dapat menetapkan bah#a sesuatu peraturan sebagaimana dimaksudkan pada ayat *, %ika berhubungan dengan penyerahan obatobata G yang tertentu yang ditun%ukan olehnya harus ikut ditandatangani oleh seorang petugas khusus yang ditun%uk. Dika tanda tangan petugas ini tidak terdapat maka penyerahan obat-obatan G itu dilarang.
P"s"l 4
(2).
Penyerahan, persediaan untuk penyerahan dan pena#aran untuk pen%ualan
dan
bahan-bahan E, demikian pula memiliki bahan-bahan ini dalam %umlah sedemikian rupa sehingga secara normal tidak dapat diterima bah#a bahan-bahan ini hanya diperuntukan pemakaian pribadi, adalah dilarang, larangan ini tidak berlaku untuk Pedagang-pedagang &esar yang diakui, /poteker-apoteker, okter-dokter, yang memimpin /potek, okter he#an dan Pedagang kecil yang diakui di dalam daerah mereka yang resmi. (*).
Peraturan larangan ini tidak berlaku terhadap penyerahan obat-obatan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal : ayat + dan : Pasal ;2 dari Ceglement 0G".
(+).
Peraturan larangan ini %uga tidak berlaku untuk penyerahan-penyerahan berdasarkan Pasal /yat dan pasal ; /yat + dari ndang-undang Obat !eras ini.
P"s"l 6
(2).
Pemasukan, Pengeluaran, Pengangkutan, atau suruh mengangkut bahan-bahan G dilarang, terkecuali dalam %umlah yang sedemikian rupa sehingga secara normal dapat diterima bah#a bahan-bahan ini hanya diperuntukkan pemakaian pribadi.
(*).
8aranangan ini tidak berlaku %ika tindakan ini di%alankan oleh pemerintah atau Pedagang-pedagang besar yang diakui atau pengangkutan-pengangkutan oleh /poteker-apoteker, okter-dokter yang memimpin /potek dan okter 6e#an.
(+).
alam soal-soal khsus, 1nspektur Iarmasi .0.G.
di %akarta dapat memberikan
kelonggaran penuh atau sebagian terhadap larangan ini.
P"s"l 7
(2).
'ereka yang ingin men%ad pedagang kecil diakui harus memasukkan permohonan i?in tertlis kepada Pemerintah setempat. &aik permintaan untuk i?in maupun i?innya sendiri dibebaskan dari meterai. 1?in ini berisi nama yang bersangkutan dan tidak boleh dipindahkan kepada orang lain dan hanya berlaku untuk tempat atau daerah yang tertera dalam i?in tersebut . i?in ini batal dengan meninggalnya pemegang i?in atau dengan kepindahannya dari daerah dimana i?in berlaku. Dika i?in diberikan kepada rechtspersoon, maka i?in batal pada saat batalnya rechtspersoon dari tempat
atau daerah, dimana i?in berlaku. Sebelum memutuskan permintaan permohonan, pemerintah setempat mohon nasehat dari kepala inas !esehatan dari #ailayah dimana yang bersangktan hendak men%ual obat-obat E. (*).
1?in yang dimaksudkan pada /yat yang pertama dapat ditolak dengan diberitahukan alasannya, atau dapat diikat dengan ketentuan-ketentuan tertentu atau dapat diberikan untuk hanya beberapa obat-obat E yang tertentu.
(+).
1?in yang telah diberikan oleh kepala Pemerintah setempat setelah diperoleh saransaran dari kepala !esehatan dalam ayat 2 dapat dicabut dengan suatu keputusan di mana dinyatakan alas an-alasannya, atau dapat diikat dengan ketentuan tertentu atau suatu %angka #aktu yang tertentu atau dapat dibatasi kepada hanya obat-obat E yang tertentu.
(:).
!epala Pemerintahan setempat mengirim kepada Sec.0.St. suatu salinan dan semua pemberian i?in, pencabutan i?in, dan Pembatasan i?in.
(;).
Sec. 0. St. memegang #e#enang untuk menetapkan peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh pemegang-pemegang i?in sebagai akibat pencabutan i?in mereka. Peraturan ini berlaku setelah diumumkan dalam Da$ase 7ourant.
().
Pada pembatalan, pencabutan atau pembatasan dari i?in-i?in maka(bekas) pemegang i?in atau #akil mereka yan ber#enang
untuk menyerahkan
obat-obat yang
bersangkutan yang masih ada dalam persediaan mereka dalam %angka #aktu + bulan kepada seorang /poteker, okter, okter Gigi, okter 6e#an, Pedagang &esar yang diakui atau dalam daerah ker%anya kepada seorang Pedagang kecil yang diakui. Dangka #aktu tersebut dalam keadaan khusus dapat diperpan%ang oleh kepala Pemerintah setempat dalam /yat 2. (<).
Setelah %angka #aktu yang dimaksudkan dalam ayat obat-obat tersebut
harus
diserahkan untuk dihancurkan kepada seorang petugas yang ditentukan oleh Secretaris 0an Staat.
P"s"l 8
(2).
'ereka yang inin men%adi Pedagang &esar yang diakui, harus memasukan permohonan tertulis untuk surat kuasa dari Sec. 0. St. surat kuasa ini berisi nama yang bersangkutan dan tidak boleh dipindahkan kepada orang lain. !uasa ini batal dengan meninggalnya pemegang surat kuasa atau ia meninggalkan 1ndonesia atau %ika surat kuasa ini diberikan kepada suatu rechtspersoon maka surat kuasapun batal pada saat
batalnya rechtspersoon atau berpindahnya tempat kedudukan yang sebenarnya dari rechtspersoon ke tempat lain di luar 1ndonesia. (*).
!uasa yang dimaksudkan pada /yat 2 dapat ditolak dengan diberikan alasanalasannya.
(+). !uasa yang telah diberikan dapat dicabut oleh Sec.0.St. %ika
pemegang surat kuasa melanggar ketentuan-ketentuan dari Ordonansi ini atau, tidak mentaati se#a%arnya syarat-syarat dala /yat berikut. (+).
Surat kuas berlaku untuk semua bahan-bahan yang ditetapkan oleh Ordonansi dan tidak dikenakan pembatasan-pembatasan lain dari pada syarat-syarat yang sama untuk semua pemegang surat kuasa yang ditentukan oleh Sec.0.St. syarat-syarat ini baru berlaku setelah diumumkan dalam Da$ase 7ourant.
(:).
Pada pembatalan atau pencabtan dari surat-surat kuasa maka bekas pemegang i?in atau #akil mereka ber#enang untuk menyerahkan obat-obat yang bersangkutan yang masih ada dalam persediaan mereka dalam
%angka #aktu #aktu + bulan kepada
seorang /poteker , atau Pedagang &esar yang diakui. Dangka #aktu tersebut dalam keadaan khusus dapat diperpan%ang oleh Secretaris 0an Staat. (;).
Setelah %angka #aktu yang dimaksudkan dalam /yat ; maka obat tersebut harus diserhkan untuk dihancurkan kepada seorang yang ditentukan oleh Secretaris 0an Staat.
P"s"l
(2).
Pada penyerahan kepada konsumen dari obat-obat E oleh pen%ual harus diserhkan suatu peringatan tertlis dengan bentuk, #arna, etiket, dan cara menempelkan diatas bungkusan khusus atas petun%uk dari Sec. 0. St. dan berlainan untuk setiap %enis obat.
(*).
Sec.0.St. ber#enang untuk menentukan bah#a penyerahan kepada para konsumen dari oabta-obat G dan E hanya dapat dilaksanakan dalam %umlah yang tertentu.
(+).
Peraturan-peraturan yang tersebut pada /yat 2 dan * baru berlaku setelah diumumkan dalam Da$ase 7ourant.
P"s"l 9
(2).
'ereka yang mempunyai persediaan bahan G dan E untuk menyerahkan pada saat tersebut pada pasal * /yat : dan berdasarkan Ordonansi ini tidak ber#enang atau dinayatakn tidak ber#enang untuk penyerahan bahan H bahan ini di#a%ibkan dalam
%angka #aktu + bulan setelah saat tersebut memberitahukan persediaan ini kepada Pemerintah setempat di dalam resort mana obat-obat ini terdapat bersama daftar %umlah terperinci dari obat-obat itu. (*).
&erhubung dengan %umlah yang didaftarkan, maka mereka yang tersebut dalam ayat 2 mempunyai #e#enang untuk menyerahkan bahan-bahan ini dalam %angka #aktu bulan setelah saat yang dimaksudkan dalam Pasal * /yat : kepada orang-orang yang berhak menerima penyerahan ini.
(+).
Setelah berlakunya %angka #aktu
dalam /yat *
maka bahan-bahan yang telah
didaftar %ika tidak diserahkan sebagaimana yang dimaksudkan dalam ayat yang sama, harus diserahkan untuk dihancurkan kepada petugas yang ditentukan oleh Secretaris $an Staat.
P"s"l 1:
(2).
itetapkan suatu !omisi Obat-obatan"
yang mempunyai tugas
memberikan
keterangan kepada Sec.0.St. mengenai soal-soal yang berhubungan dengan Ordonansi ini. (*).
!omisi tersebut terdiri dari setinggi-tingginya orang anggota, termasuk 1nspektur Iarmasi dari .0.G. di %akarta yang duduk secara fungsi sebagai !etua. /nggotaanggota lain ditetapkan oleh 6oge 0ertegen#oordiger$an de !roon di 1ndonesia atas petun%uk Sec. 0. St.
P"s"l 11
(2).
Peraturan-peraturan selan%utnya yang diperlukan untuk melaksanakan Ordonansi ini dikeluarkan dengan 0errordening Pemerintah.
(*).
alam soal-soal khusus 6oge 0.0.d.!r. di 1ndonesia dapat memberikan pembebasan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Ordonansi ini.
P"s"l 12
(2).
6ukuman pen%ara setinggi-tingginya bulan atau denda uang setinggi- tingginya ;. gulden dikenakan kepada 5
a.
'ereka yang melanggar peraturan-peraturan larangan yang dimaksudkan dalam Pasal +, : dan ;.
b.
Pedagang kecil yang diakui yang berdagang berla#anan dengan /yat-ayat khusus yang ditentukan pada surat i?innya atau bertentangan dengan peraturan umum yang dimaksud dalam Pasal /yat ;.
c.
Pedagang &esar yang diakui yang berdagang bertentangan dengan syarat-syarat yang dimaksud kan dalam Pasl < /yat :.
d.
'erka yang berdagang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan pada Pasal 3 /yat 2.
e.
'erka yang berdagang bertentangan dengan Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Sec.0.St. sesuai dengan Pasal 3 /yat *.
f.
'ereka yang tidak mentaati ketentuan-ketentuan dalam Pasal /yat
(*).
Obat-obat keras dengan mana atau terhadap mana dilakukan pelanggaran
dapat
dinyatakan disita. (+).
Dika tindakan-tindakan yang dapat dihukum di%alankan oleh seorang Pedagang kecil atau Pedagang &esar yang diakui maka sebagai tambahan perdagangan dalam obat keras dapat dilarang untuk %angka #aktu setinggitinggnya * tahun.
(:).
>indakan-tindakan yang dapat dihukum dalam Pasal ini dianggap sebagai pelanggaran.
P"s"l 15
(2).
Dika suatu tindakan yang dapat dihukum dalam Ordonansi ini dilakukan oleh rechtspersoon maka diadakan penuntutan hukuman dan hukuman di%atuhkan kepada anggota-anggota pengurus yang berkedudukan di 1ndonesia atau %ika tidak berada ditempat, terhadap #akil-#akil dari rechtspersoon tersebut di 1ndonesia.
(*).
!etentuan kepada ayat 2 berlaku dengan cara yang sama terhadap rechtspersoon yang bertindak sebagai pengurus atau #akil dari rechtspersoon yang lain.
P"s"l 14
(2).
Penyelidikan terhadap pelanggaran-pelanggaran dari Ordonansi ini terkecuali kepada petugas-petugas yang pada umumnya melakukan penyelidikan dari tindakan-tindakan
yang dapat dihukum, %uga ditugaskan kepada pega#ai yang diserahkan tugas atas penga#asan dari !esehatan Cakyat, dan kepada pega#ai H pega#ai dari Da#atan &ea dan 7ukai.
P"s"l 16
(2).
Orang-orang yang diserahkan tugas penyelidikan dari tindakan-tindakan yang dapat dihukum menurut Ordonansi ini mempunyai #e#enang untuk mengadakan pemeriksaan-pemeriksaan rumah, sebagaimana di%elaskan dalam pasal 2 dari Ordonansi tanggal * /gustus 23; (St.o. 3:), ditambah dengan Ordonansi tanggal /gustus 23<: ( St. o. *2) dan Ordonansi tanggal 2 Oktober 23< (St. o. **) sedangkan %uga berlaku ketentuan Pasal *, + dan : Ordonenasi yang disebut pertama.
(*).
Orang-orang yang dimaksudkan dalam /yat 2, terlepas dari #e#enang
bersama
dengan mereka yang menyertai mereka, setiap #aktu bebas memasuki semua tempat di mana diduga terdapat obat-obat keras yang dimaksudkan dengan Ordonansi ini. (+).
Dika mereka ditolak untuk memasuki tempat itu, mereka dapat men%alankan tugas mereka dengan banuan alat-alat Pemerintah yang ber#a%ib.
P"s"l 17
(2).
Ordonansi ini dapat ditun%uk dengan nama ndang-ndang (Ordonansi) obat-obat keras 2: . kekuasaan
Ordonansi ini %uga dapat berlaku terhadap orang-orang di ba#ah 6ukum dari 6akim, yang mengadili berdasarkan Ordonansi 23
Pebruari 2+* (St. o.3).
PASA !!
(2).
Obat-obat keras yang ditun%uk, surat-surat kuasa yang diberikan dan peraturan, syarat-syarat atau tindakan-tindakan lain yang
peraturan-
ditetapkan oleh !epala
.$.G. sebelum saat berlakunya Ordonansi ini, untuk melaksankan Ordonansi Obatobat !eras", %ika belum dicabut atau belum batal dianggap telah ditun%uk , diberikan atau ditetapkan oleh Sec. 0. St. sesuai dengan peraturan-peraturan dari Ordonansi ini. (*).
'ereka yang pada saat berlakunya Ordonansi Obat !eras ini memiliki obat-obat keras tanpa #e#enang sesuai dengan Pasal + dan :, harus menyerahkan obat-obat ini
dalam %angka #aktu 2 bulan setelah berlakunya Ordonansi ini kepada orang-orang yang mempunyai #e#enang. ini
(+). 'ereka kepada siapa saat berlakunya Ordonansi
telah dikirimi obat-obat keras, yang menurut Pasal ; pemasukannya,
pengeluarannya, pengangkutannya, atau menyuruh mengangkutnya dilarang, dapat berhubungan dengan 1nspektur Iarmasi dari .0.G. di %akarta, yang ber#enang untuk mengeluarkan berdasarkan pendangannya suatu i?in pemasukan khusus (%ika telah tiba pengeluaran dari 8uar egeri) atau i?in untuk pengeluaran atau untuk pengangkutan atau untuk menyuruh mengangkutnya di dalam Eilayah 1ndonesia.
PASA !!!
Ordonansi ini mulai berlaku satu hari setelah pengumumannya. an agar tidak ada orang menganggap tidak mengetahuinya, Ordonansi ini akan dimasukkan dalam St. dari 1ndonesia.
ibuatkan di 5 D / ! / C > / Pada tanggal 5 ** esember 2:.