GL00
RENCANA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
SISTEM INFORMASI KASIR PADA WASERBA “ABIBAH”
Dipersiapkan oleh : Leonita Hardiansyah H1B008024
PROGRAM STUDI MATEMATIKA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2012
Program Studi
Nomor Dokumen
Halaman
Revisi
Tgl:
Matematika UNSOED
1
DAFTAR PERUBAHAN
Revisi
Deskripsi
A
B
C
D
E
F
G
INDEX TGL
A
B
C
Ditulis oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh
2
D
E
F
G
Daftar Halaman Perubahan Halaman
Revisi
Halaman
3
Revisi
Abstraksi
Sebuah waserba baru rumahan yang diberi nama ABIBAH yang menjual berbagai macam makanan dan minuman bergerak dalam bidang transaksi jual beli. Namun seiring perkembangannya, pada proses pendataan tentang keluar masuknya barang dan penyebaran produknya itu masih harus banyak diperhatikan. Pada kenyataannya, proses pembukuan masih dilakukan secara manual dan belum terlalu efektif, karna untuk merubah data yang sudah masuk perlu merubah semua data yang terkait dengan data yang akan dirubah. Selain itu, pemeriksaan data dan pembuatan laporan akan susah untuk dilakukan karena data masih berupa berkas. Oleh karenanya perlu dibuat sebuah aplikasi yang dapat memudahkan dalam proses pembukuan dan perubahan data yang sudah ada. Sistem yang akan dibangun ini memudahkan user dalam penginputan data dan melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan tanpa perlu merubah semua data yang ada. Sehingga diharapkan dengan digunakannya sistem baru yang terkomputerisasi dengan baik bisa memberikan kemudahan dan tingkat efisiensi kerja yang tinggi. Sistem yang kami buat hanya membutuhkan dua unit komputer yang memiliki spesifikasi memadai untuk jangka waktu yang cukup lama dan satu orang Admin yang akan kami beri pelatihan untuk mengelolanya.
4
Daftar Isi Abstraksi ........................................................................................................................ 4 Daftar Isi ........................................................................................................................ 5 1. Pendahuluan ............................................................................................................ 6 1.1
Gambaran Umum Proyek ........................................................................... 6
1.2
Perubahan Rencana Pengembangan Perangkat lunak ................................. 6
1.3
Bahan Acuan ............................................................................................... 6
1.4
Definisi dan Akronim .................................................................................. 7
2. Organisasi Proyek ................................................................................................... 7 2.1
Model proses ............................................................................................... 7
2.2
Struktur Organisasi ..................................................................................... 9
3. Proses Manajerial ................................................................................................... 10 3.1
Tujuan dan Prioritas Manajemen ................................................................ 10
3.2
Asumsi, Kebergantungan dan Kendala ....................................................... 10
3.3
Manajemen Resiko ...................................................................................... 10
3.4
Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian ................................................ 12
3.5
Rencana Penugasan ..................................................................................... 13
4. Proses Teknis .......................................................................................................... 14 4.1
Metode, Alat Bantu dan Teknik .................................................................. 14
4.2
Dokumentasi perangkat Lunak ................................................................... 18
5. Paket Kerja, Jadwal, Anggaran ............................................................................... 18 5.1
Paket Kerja .................................................................................................. 18
5.2
Kebergantungan .......................................................................................... 19
5.3
Tuntutan Sumber Daya ............................................................................... 19
5.4
Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 20
6. Komponen Pendukung ............................................................................................ 20
5
1. Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum proyek Pengelolaan pembukuan sangat sulit dilakukan, karena terkadang data yang disimpan banyak yang mengalami kerusakan bahkan hilang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dibuat sistem informasi secara komputerisasi dalam mengatur pembukuan. Sebuah proyek dikerjakan untuk membantu mengatasi pembukuan kasir/transaksi pada proses jual beli pada waserba “ABIBAH”. Sistem informasi kasir pada waserba “ABIBAH” yang digunakan disini dapat menggunakan kartu (jika ingin berlangganan grosir). Hal ini dikarenakan harga barang akan berbeda berdasarkan grosir atau eceran. Dengan membeli secara grosir, maka dipastikan akan banyak keuntungan yang diperoleh. Sistem Informasi ini dilaksanakan secara offline, dimana sistem ini hanya digunakan oleh pengelola atau pemilik waserba “ABIBAH”. Sistem Informasi ini melayani pendaftaran sebagai grosir, melakukan transaksi dengan distributor dan transaksi/ kasir dengan pembeli. Pembeli dibedakan menjadi dua yaitu pembeli Grosir dan pembeli Eceran. 1.2 Perubahan Rencana Pengembangan Perangkat Lunak Sistem ini akan mengalami pemutahiran saat review dengan user, sehingga sistem akan
mudah menyesuaikan kebutuhan
user yang di perlukan, maka diperlukan
perubahan-perubahan untuk memperbaiki masalah yang terjadi. Pembaharuan yang tak terjadwal harus dipikirkan untuk menjadikan perangkat lunak tersebut lebih baik dan untuk pemeliharaan sistem dimasa depan. a. Proyek ini akan terus diamati oleh pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan. b. Proyek ini akan dikembangkan atau diperbaharui sewaktu-waktu sesuai dengan permintaan hingga pihak yang bersangkutan merasa sudah cukup baik. 1.3 Bahan Acuan Rencana Pengembangan Perangkat Lunak ini disusun berdasarkan saduran dari standar IEEE nomor ANSI/IEEE Std 1058.1-1987 (reaffirmed 1993). Beberapa bagian telah dengan sengaja dihilangkan atau digabungkan dengan bagian lainnya. Sistematika rencana pengembangan perangkat lunak yang digunakan ini adalah sistematika yang digunakan oleh Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh November (2004). 6
1.4 Definisi dan Akronim Beberapa definisi dan akronim yang ada dalam rencana pengembangan perangkat lunak ini antara lain seperti dalam tabel berikut: Istilah, Akronim dan
Keterangan
Singkatan
SKPL
Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak merupakan dokumen hasil analisis yang berisi spesifikasi kebutuhan user.
Institute
IEEE
of
Electrical
and
Electronics
Engineers, merupakan standar internasional untuk
pengembangan
dan
rancangan
perangkat lunak.
SRS
Software Requirement Spesification Dokumen ini sama dengan SKPL.
Sistem offline
Hanya berlaku untuk pengelola atau pemilik waserba saja.
SIK
Sistem Informasi Kasir Tabel 1 : Akronim
2. Organisasi Proyek 2.1 Model Proses Saat penulis melakukan aktifitas penemuan fakta, maka perlu mendokumentasi informasi yang telah dikumpulkan dengan terorganisir, dapat dipahami, dan bermanfaat. Dokumentasi awal ini akan menberi arah bagi teknik-teknik pemodelan yang akan digunakan oleh penulis untuk menganalisis persyaratan untuk menentukan persyaratan yang benar bagi proyek. Saat mempelajari sebuah sistem yang sudah ada, penulis mengembangkan naluri yang baik terhadap sistem yang dihadapinya dengan mempelajari dokumen dan file yang ada. Penulis yang baik selalu tahu untuk mendapatkan fakta terlebih dahulu dari dokumen yang ada ketimbang mendengar dari orang lain.
7
Semua dokumentasi yang terkumpul itu harus dianalisis apakah informasinya terkini atau tidak. Dokumentasi yang sudah usang tidak boleh dibuang, bagaimanapun penulis harus ingat bahwa penemuan fakta tambahan akan diperlukan untuk menguji atau memperbaharui fakta-fakta yang sudah di kumpulkan. 2.1.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data Dalam rangka penelitian tugas akhir ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 2.1.1.1 Sumber Data Primer a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat langsung terhadap permasalahan – permasalahan yang ada dan mengambil data – data selama penelitian b. Studi Literatur yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat atau mengacu pada buku – buku yang berhubungan dengan materi yang penulis ambil. c. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada pihak – pihakyang terkait dengan masalah yang diteliti.
2.1.1.2 Sumber Data Sekunder Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen – dokumen yang diperlukan.
8
2.2 Struktur Organisasi Struktur oraganisasi internal yang diterapkan oleh pengembang adalah sebagai berikut Pihak Pengurus Administrasi
Manajer Umum Pengembangan Perangkat Lunak
Auditor Internal
Manajer Operasional dan Konfigurasi
Manajer Kontrol Kualitas
Perancangan, Perlengkapan dan Peralatan
Kontrol Kualitas
Manajer Kontrol Verifikasi, Validasi dan Uji coba
Pengembangan Software
Pengembangan Hardware
Bagan 2. Struktur Organisasi
Keterangan: a. Manajer Umum : bertanggung jawab secara keseluruh kegiatan baik operasional maupun teknis serta transaksi kasir kepada pihak pengurus transaksi kasir Home Industri. b. Auditor Internal : mengaudit seluruh administrasi proyek dari anggaran pengembangan sampai gaji pekerja. c. Manajer Operasional dan Konfigurasi : bertanggung jawab atas tim yang menjalankan seluruh operasional dari proyek yang dikembangkan, mulai dari perancangan sistem, penyusunan program dan konfigurasi peralatan. d. Perancangan, Perlengkapan dan Peralatan : yang merancang perangkat lunak hingga sesuai dengan pesanan. e. Manajer Kontrol Kualitas : bertanggung jawab mengkoordinir tim yang bekerja untuk pengembangan software sistem serta tetap berkomunikasi dengan Manajer Operasional dan Konfigurasi . f. Kontrol Kualitas : bertugas menjaga kualitas semua aspek pengembangan 9
software. g. Pengembangan Software : bertugas mengembangan software agar didapatkan hasil yang sesuai. h. Manajer Kontrol Verifikasi, Validasi dan Ujicoba : bertanggung jawab atas pengembangan hardware, pengujicobaan alat yang dihasilkan serta memferifikasi dan memvalidasi alat yang dihasilkan. i. Pengembangan Hardware : yang mengembangkan perangkat kerasnya agar sesuai dengan hasil yang diinginkan.
3. Proses Manajerial 3.1 Tujuan dan Prioritas Manajemen Tujuan dan prioritas dari aktivitas manajemen, menyangkut antara lain: a. Prioritas relatif proyek ini adalah untuk memudahkan pemilik waserba untuk melakukan pembukuan dan segala transaksi yang terjadi. b. Proyek ini menggunakan alat-alat yang telah ada agar lebih hemat. Kemudian untuk sumber daya manusianya menggunakan ahli-ahli dalam bidang masingmasing agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.
3.2 Asumsi, Kebergantungan dan Kendala Beberapa asumsi yang kami gunakan dalam pelaksanaan proyek ini adalah: Perangkat keras komputer telah tersedia. Sehingga proyek ini hanya menangani masalah perangkat lunak. User
sudah
tahu
cara
menggunakan
komputer.
Kendala
yang
perlu
dipertimbangkan dalam pengerjaan proyek ini adalah : a. Spesifikasi kebutuhan yang semakin banyak. b. Keterlambatan pengembang dalam menyelesaikan suatu tahapan dalam proyek ini. Sehingga akan dapat mengganggu jadwal yang sudah direncanakan. c. Pembuatan interface yang sesuai dengan keinginan user.
3.3 Manajemen Resiko Beberapa resiko yang dapat kami identifikasi dalam proyek ini adalah : a.
Resiko Kontraktual
Resiko ini mengidentifikasi resiko yang berhubungan dengan rencana perancangan dan kontrak proyek. 10
Resiko yang mungkin terjadi adalah : - User sering melakukan perubahan terhadap kontrak yang disepakati dengan pengembang. Seperti dengan sering melakukan perubahan spesifikasi yang diminta untuk perangkat lunak ini. - Rencana alternatif yang akan dilaksanakan adalah melakukan kontrak dengan user secara jelas yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Bila terjadi perubahan spesifikasi atau kontrak oleh user maka pengembang boleh menolak karena sejak awal telah disepakati hal tersebut. - Perubahan dari keinginan user yang mungkin akan lebih menyulitkan perancangan dari proyek tersebut.
b. Resiko Teknis Resiko yang mengancam kualitas dan ketepatan waktu perangkat lunak yang dihasilkan. Resiko yang mungkin terjadi adalah: - Perangkat keras yang digunakan untuk operasional mengalami kerusakan sehingga produk tidak dapat dijalankan dengan baik. - Rencana alternatif yang akan dilaksanakan adalah dengan berusaha memperbaiki kerusakan perangkat tersebut. - Perangkat keras yang digunakan untuk operasional mengalami kerusakan sehingga produk tidak dapat dijalankan dengan baik. - Metode yang digunakan kurang spesifik - Tidak ada perangkat lunak lain untuk mendukung analisis perangkat lunak dan desain proses - Tidak adanya sistem informasi sebelumnya.
c. Resiko karena ukuran dan kompleksitas produk Resiko yang mungkin terjadi adalah : keterlambatan penyelesaian proyek karena produk yang dikembangkan sangat besar dan kompleks. Sehingga rencana alternatif yang akan dilaksanakan adalah: -
Memikirkan secara hati-hati pada tahap analisis dan perancangan terhadap kompleksitas produk yang diinginkan dan melakukan kajian terhadap jadwal waktu pengerjaan yang ditetapkan.
-
Bila keterlambatan jadwal pengerjaan karena ukuran produk yang besar dan kompleks tidak dapat terelakkan, maka tim pengembang akan menambah 11
personalia yang terlibat dari angggota tim yang sudah selesai bekerja atau bila sangat terpaksa maka dapat diambil tenaga dari luar anggota tim pengembang.
Personalia yang direncanakan tidak memadai untuk mengembangkan proyek yang menjadi lebih besar dan kompleks dari sebelumnya. Rencana alternative adalah dengan segera menambah jumlah personalia yang terlibat dalam pengembangan proyek tersebut.
d. Resiko ketersediaan personalia Resiko yang mungkin terjadi adalah :
Personalia yang bertugas dalam proyek ini berhalangan dalam menjalankan tugasnya. Misalnya karena sakit, keperluan mendadak, dll. Rencana alternative adalah segera melakukan penggantian terhadap personalia tersebut dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Personalia yang bertugas pada suatu tahapan proses kurang memadai dalam hal jumlah dan kemampuan untuk menjalankan tugas pada tahap tersebut. Rencana alternatif adalah segera melakukan penambahan jumlah personalia yang terlibat dalam proses tersebut.
e. Resiko penerimaan pelanggan atas produk Resiko yang mungkin terjadi adalah : Produk yang sudah jadi tidak sesuai dengan harapan user. Rencana alternatif adalah menyiapkan program beta yang kedua, bisa disebut aplikasi cadangan.
3.4 Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian Laporan ini dibuat sesuai dengan data yang benar-benar kami peroleh dari pihak yang bersangkutan dan akan kami serahkan langsung kepada pihak yang bersangkutan. Alur penyerahan laporan dari masing-masing bagian akan diserahkan kepada Manajer Umum. Bila terjadi permasalahan akan dibahas bersama. Kemudian diserahkan kepada pihak yang bersangkutan. Pelaporan akan dilakukan tiap tahap dari perancangan jika telah selesai dibangun.
12
3.4.1 Teknik Bantu Teknik bantu yang digunakan dalam proyek ini yaitu dengan menggunakan sumber daya dari pihak perancang serta pihak pemesan sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. 3.4.2 Hubungan Umum Hubungan umum antara mekanisme pemantauan dan pengendalian proyek dengan rencana fungsi-fungsi pendukung proyek yang antara lain: a. Software
configuration
management;
berhubungan
dengan
manajemen
operasional dan konfigurasi yang telah terkonfigurasi dengan software yang ada. b. Software quality assurance tasks: Pengkajian ulang terhadap RPPL yang telah/ sedang berjalan. Aktivitas dan mekanisme kaji ulang serta audit, dilakukan oleh auditor internal yang sekaligus sebagai asisten langsung dari manajer umum. Aktivitas dan mekanisme kaji ulang hasil kerja (work products), berhubungan dengan manajemen kontrol kualitas. Dilakukan untuk menentukan kualitas produk yang dihasilkan. c. Software verification & validation; manajemen kontrol validasi, verifikasi dan uji coba untuk mengontrol kelegalan software yang digunakan serta validasi dan software yang terintegrasi pada produk dan melakukan penguji cobaan. 3.5 Rencana Penugasan Berdasarkan struktur organisasi yang terdapat pada bagian, dapat dijelaskan beberapa tipe yang menyangkut: Arah keahlian: Manajer umum yang bertanggungjawab penuh atas proyek kepada pelanggan atau peminta proyek. Kemudian menugaskan kepada Auditor Internal untuk mengaudit administrasi keuangan dan operasional. Setiap Manajer pelaksana ditugaskan untuk melakukan proses manajemen pada setiap tim yang dipimpin. Setiap anggota tim bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan selalu mengadakan koordinasi internal dengan manajernya.
13
Saat proyek akan dimulai : Manajer umum terlebih dahulu harus memahami dan mempelajari dengan sebaik-baiknya keinginan dari pemesan, agar pengerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar. Setelah terbentuk susunan organisasi yang sesuai, proyek mulai dilaksanakan dengan diadakan koordinasi antara seluruh pelaksana proyek untuk menentukan proses kerjanya. Lamanya dibutuhkan : Pengembang bekerja ketika proyek dirancang sampai dengan proyek yang dikerjakan selesai dan selama masih dibutuhkan sampai ada proyek baru.
Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan (retraining), dan memberhentikan personalia: Setiap anggota dari tim yang bekerja diperoleh dari seleksi yang diadakan oleh tim kecil yang salah satu anggotanya merupakan manajer yang memimpin tim tersebut. Tenaga ahli dan profesional diperoleh dari jaringan yang telah ada atau memanfaatkan konsultan ahli yang telah ada. Sebelum proyek dijalankan, terlebih dahulu diadakan pelatihan manajemen pelaksanaan proyek kepada seluruh anggota tim. Hal ini dilakukan agar ketika proyek dijalankan setiap anggota tim sudah memiliki bekal manajemen, sehingga pelaksanaan proyek akan lebih efektif. Pelatihan yang diadakan juga ditujukan kepada seluruh anggota pelaksana proyek. Setiap personalia melaksanakan kerja sesuai fungsinya masing-masing. Mulai dari auditor internal, manajer-manajer dan tim-tim dibawahnya. Untuk memberhentikan anggota personalia yang mungkin tidak dibutuhkan lagi, dilakukan melalui prosedur yang selanjutnya dibahas dalam rapat koordinasi antara Manajer umum dan seluruh personalia.
4. Proses Teknis 4.1 Metode, Alat Bantu, dan Teknik Dalam bagian ini dijelaskan mengenai rencana penggunaan Metode, Alat Bantu, dan Teknik yang digunakan dalam proyek pengembangan perangkat lunak oleh kelompok kami. 14
Sistem computer : Metode pengembangan : Model pengembangan atau representasi abstrak dari proses perangkat lunak yang kami gunakan adalah model prototype. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam prototyping adalah analisis, desain, code and testing, implementasi. Biasanya sebelum tahap implementasi sering dilakukan evaluasi dengan user untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Jadi, dalam setiap tahapan dapat berulang ke tahapan sebelumnya untuk dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan jika diperlukan. Pemilihan ini dilakukan karena user dianggap memiliki kemampuan
mengekspresikan
keinginannya secara baik. a. Analisis: Dilakukan untuk mengetahui spesifikasi serta persyaratan dari kebutuhan Perangkat Lunak yang dibutuhkan oleh user dan keseluruhan system yang menjadi system kerja yang ada sebelumnya. b. Desain Dilakukan untuk menerjemahkan spesifikasi kebutuhan dari sistem yang ada. Dalam desain dijelaskan struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan algoritma yang akan digunakan untuk implementasi perangkat lunak. c. Code and testing : Dalam tahapan ini dilakukan pengubahan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dirumuskan sebelumnya kedalam bahasa pemrograman. Setelah tahap pengubahan kedalam bahasa pemrograman, kita melakukan tahap testing untuk memastikan logika kerja perangkat lunak tidak mengalami kesalahan, memastikan untuk input, serta decision yang dibuat dengan program akan menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan user. d. Evaluasi : Pada tahapan ini para pengembang akan bertemu dengan client/user guna mendemokan prototype yang sudah jadi, disini user bisa melihat apakah prototype yang sudah jadi ini sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Jika masih belum maka pengembang akan melakukan pengkajian ulang untuk menyempurnakan prototype tersebut. Jika sudah fix, maka tinggal diimplementasikan.
15
Bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan Perangkat lunak yang dipilih untuk mengembangkan aplikasi ini adalah Delphi7 Karena bahasa pemrogramannya yang relatif lebih mudah dibandingkan bahasa pemrograman yang lain. Sedangkan untuk Database Management System nya kami menggunakan MS.Access. Alat bantu pengembangan : Dalam melakukan analisis dan membuat rancangan perangkat lunak digunakan DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram) sebagai alat bantu. DFD digunakan untuk penggambaran proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan dikembangkan. ERD digunakan untuk memodelkan objek data yang digunakan, menyangkut apa saja objek data yang digunakan pada sistem, bagaimana komposisi dari data yang ada dan apa atribut yang mendeskripsikan objek data tersebut, serta bagaimana keterhubungan antar objek data yang ada. Untuk melakukan dokumentasi DFD dan ERD digunakan alat bantu perangkat lunak Microsoft Visio untuk pembuatan diagram DFD/ERD, dan Microsoft Word 2007 untuk membuat dokumentasi. Penggambaran jadwal dan penugasan sumber daya manusia menggunakan perangkat lunak bantu Microsoft Project.
Langkah dan metode pengerjaan : Secara garis besar langkah-langkah pengerjaan yang akan dilakukan adalah seperti yang tersebut dibawah ini. Untuk penjadwalannya disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Perancangan model perangkat lunak Proyek pembuatan aplikasi akan dibentuk dengan dibagi-bagi berdasarkan modul pengerjaan. Setiap modul itu nantinya akan ada saling keterkaitan, sehingga diharapkan akan mempermudah dalam pencapaian tujuan proyek tersebut.
Perancangan testing Testing dirancang untuk mencoba perangkat lunak yang akan dibuat. Perancangan testing dibuat lengkap, sesuai dengan modul untuk memunculkan error yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki.
Pengerjaan modul-modul
16
Dalam pengerjaan modul, setiap pengembang modul harus memikirkan agar modul itu dapat terintegrasi dengan modul lain yang dikembangkan oleh pengembang modul lainnya.
Testing permodul Pelaksanaan testing permodul dilakukan sebelum modul-modul itu diintegrasikan menjadi satu. Sehingga kesalahan yang terjadi diharapakan akan mudah dicari dan dicari solusinya berdasarkan modul
dan
pengembangnya.
Pengintegrasian modul Pengintegrasian modul menjadi perangkat lunak yang menjadi tanggung jawab manajer implementasi dengan bantuan dari para pengembang modul. Pengintegrasian modul diharapkan tidak memerlukan waktu yang lama dikarenakan telah melewati tahap testing permodul.
Testing aplikasi dengan modul terintegrasi Testing aplikasi dilakukan dalam kelompok besar, dalam setiap kelompok besar tersebut setiap orang anggotanya melakukan testing sendiri-sendiri pada suatu kelompok fungsi yang ada pada perangkat lunak tersebut. Setiap kelompok besar tersebut terhadap
kelompok
fungsi
yang
berbeda.
melakukan
testing
Jika waktu testing yang
diberikan masih tersisa maka akan dilakukan cross testing (testing silang) pada kelompok besar ini.
Pembuatan dokumentasi Pembuatan dokumentasi dilakukan pertahap pembuatan perangkat lunak. Standar teknis dalam setiap langkah pengerjaan diberikan oleh manajer implementasi. Standar teknis ini mencakup hal-hal di bawah ini : -
Format standar teknis penulisan kode program dan yang mencakup proses pengkodean.
-
Format standar untuk laporan teknis.
-
Penomoran versi program.
-
Manajerial konfigurasi.
Standar teknis yang disebutkan diatas akan menjadi lampiran untuk acuan teknis aplikasi yang dikembangkan. Apabila terjadi masalah-masalah atau perubahan-perubahan yang ada pada rencana pengembangan perangkat lunak, yang dimungkinkan oleh terjadinya kesulitan-kesulitan 17
dalam pembuatan atau bahan rancangan yang cukup penting akan dilakukan pertemuan teknis untuk pembahasan masalah tersebut.
4.2 Dokumentasi Perangkat Lunak Dalam proyek pengembangan ini akan dibuat dokumentasi. Jenis-jenis dokumentasi yang akan dibuat : 1
Dokumentasi Teknis
2.
Dokumentasi proyek pengembangan perangkat lunak
Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pendokumentasian tidak dialokasikan secara khusus, namun menggunakan sumber daya yang tersedia yang masih memiliki waktu dan tidak menggunakan alokasi waktunya secara penuh pada pekerjaan yang berkaitan dengan proyek pengembangan ini.
5. Paket Kerja, Jadwal, Anggaran 5.1 Paket Kerja WBS ( Work Breakdown Structure )
Bagan 3. WBS Paket kerja yang akan dihasilkan dengan sebelumnya menentukan work breakdown structure (WBS). Paket kerja yang dibuat dilihat dari sisi teknis, yang meliputi: 18
a. Merancanakan waktu, biaya dan seluruh kegiatan yang akan dikerjakan didalam proyek. b. Penyediaan peralatan dan komponen alat pendukung proyek. c. Perancangan software dengan membuat source code dan mengkompilasinya. d. Mengintegrasikan software dengan hardware, serta mengujicobanya. e. Menginstalasikan produk yang telah dihasilkan.
5.2 Kebergantungan Paket kerja yang direncanakan diatas saling bergantung satu sama lainnya yaitu satu tahap baru bisa dikerjakan bila tahap sebelumnya telah benar-benar selesai.
Analisis baru bisa dilakukan bila tahap perencanaan telah benar-benar selesai
Desain perangkat lunak akan berjalan jika tahap perencanaan telah berjalan seluruhnya
coding akan dimulai segera setelah tahap desain diselesaikan secara mendetail
Testing akan dilakukan setelah proses coding berakhir.
Implementasi dikerjakan pada tahap terakhir
Demo dilakukan setelah program selesai dikerjakan.
5.3 Tuntutan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini berupa sumber daya manusia, perangkat keras, dan perangkat lunak. Bagian dapat diacu dengan bab rincian masing-masing komponen adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas kerjaannya masing-masing. b. Perjalanan untuk pembelian dan penyediaan komponen alat yang diperlukan setidaknya membutuhkan sarana transportasi yang memadai.
19
5.4 Jadwal Kegiatan Bulan No
Kegiatan
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu ke-1
1.
ke-2
Kegiatan Persiapan Studi Kelayakan Pengadaan peralatan / hardware
2.
Pelaksanaan Proyek Pembuatan progam / software Pengujian perangkat lunak Integrasi Hardware dan Software Pengujian Software Kerja Hardware
3.
Pelatihan
4.
Pemeliharaan
5.
Dokumentasi Tabel 2. Jadwal Kegiatan
6. Komponen Pendukung Tidak ada komponen pendukung yang digunakan.
20
ke-3
ke-4
ke-5-6