D. Khasiat atau Fungsi Ginkgo biloba Ginkgo biloba telah mendapat pengakuan luas untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan, tetapi hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter. Berikut adalah beberapa manfaat ginkgo biloba: 1. Klaudikasio (claudication) Ginkgo biloba diyakini memiliki manfaat bagi penderita klaudikasio, yakni kondisi kaki yang menyakitkan akibat terjadinya penyumbatan pada pembuluh arteri. Herbal ini mendapat rating “A” dari NIH, artinya didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. 2. Demensia dan Alzheimer Ginkgo biloba juga mendapat rating “A” untuk pengobatan demensia. Ginkgo biloba bisa mengurangi gejala Alzheimer, tetapi belum jelas apakah sebanding dengan manfaat obat yang biasa diresepkan. Ginkgo biloba memiliki fungsi untuk melancarkan aliran darah ke otak. Penelitian lebih lanjut juga menemukan bahwa tanaman ini dapat melindungi otak dari serangan penyakit Alzheimer dan meningkatkan ingatan orang yang memiliki ingatan pendek atau dementia. Ginkgo biloba juga berpotensi membantu meringankan penyakit alzheimer tahap awal. Dengan dosis 80 mg tiga kali sehari, penderita alzheimer menunjukkan perbaikan dalam ingatan, perhatian, dan unjuk kerja psikomotor. 3. Daya Ingat Beberapa
penelitian
menunjukkan
bahwa
ginkgo
biloba
dapat
meningkatkan daya ingat (memori). Penelitian William College Study yang dimuat pada journal of the American Medical Asociation (2002) juga menunjukkan kemampuan gingko untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan mengingat. Ginkgo biloba tampaknya lebih manjur untuk lansia yang sudah mengalami kemunduran fungsi otak. Orang muda yang sel-sel tubuhnya masih optimal, termasuk sel-sel otaknya, tentu tidak terlalu membutuhkan ginkgo.
4. PMS Ginkgo biloba juga berguna untuk mengurangi gejala emosional pada sindrom pramenstruasi, seperti perubahan suasana hati dan mudah marah. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut. 5. Masalah Seksual Ginkgo biloba secara tradisional telah digunakan untuk mengobati masalah seksual. Meskipun mampu memberikan beberapa manfaat untuk masalah ini, namun penelitian lebih mendalam masih diperlukan. 6. Glaucoma Glaucoma merupakan sebuah gangguan pada penglihatan. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengalami glaucoma dan mengonsumsi ginkgo biloba merasakan peningkatan pada penglihatan mereka. 7. Kemampuan Antioksidan Beberapa penelitian menunjukkan, ginkgo mempunyai aktivitas antioksidan. Secara umum, senyawa aktif ginkgo biloba terdiri atas dua kelompok utama, yaitu flavonoid dan terpene lactones, termasuk ginkgolides A, B, dan C, bilobalide, quercetin, dan kaempferol. Suplemen ginkgo biloba yang dijual di pasaran umumnya terdiri atas 24-32 persen flavonoid dan 6-12 persen terpenoid. Seperti vitamin E, ginkgo dapat melumpuhkan radikal bebas yang sering merusak sel tubuh, terutama sel otak. Hasil penelitian di University of Maryland Medical Center menunjukkan, ginkgo biloba juga memiliki kemampuan antioksidan untuk melawan proses penuaan seperti kerusakan retina mata. 8. Memperlancar Peredaran Darah Ekstrak ginkgo dapat membantu kelancaran peredaran darah perifer di organ tubuh yang jauh dari jantung, seperti ujung jari, ujung kaki, dan daun telinga. Kelancaran peredaran darah membuat orang senantiasa segar dan tidak lekas lelah. Ekstrak Ginko dapat memainkan peranan penting dalam meningkatkan sirkulasi darah dan ketajaman mental pada semua umur.
Pada orang muda ini berarti meningkatkan kemampuan belajar. Pada orang tua ini berarti pandangan yang lebih dalam terhadap tentang kehidupan.
E. Efek Samping Penggunaan Ginkgo biloba Jika dikonsumsi pada dosis yang tepat, khasiat tanaman ini bukan main hebatnya. Namun, Anda perlu waspada jika mengkonsumsi Ginkgo biloba setiap hari demi menjaga kesehatan, karena bisa terjadi efek samping, seperti : 1) Infertilitas Konsumsi ginkgo biloba terus menerus dalam jangka waktu lama diyakini dapat mengganggu kesuburan seseorang. Berkonsultasi dengan dokter pribadi Anda untuk penjelasan lebih baik. 2) Gangguan kehamilan Pendarahan berlebih selama proses kehamilan dan persalinan adalah salah satu efek samping yang disinyalir timbul akibat mengkonsumsi Ginkgo biloba. Jadi, sangat tidak disarankan untuk ibu hamil mengkonsumsi Ginkgo biloba sebagai suplemen kesehatan. 3) Bahaya kontak langsung Biji dan buah ginkgo biloba harus dihindari karena bersifat racun. Reaksi keracunan yang pernah dilaporkan meliputi kemerahan, gatal, dan pembengkakan pada kulit. 4) Efek Mual, Pusing, dll Dosis ginkgo lebih dari 120 mg per hari dapat memberikan efek samping berupa mual dan pusing. Pada beberapa orang, juga bisa menimbulkan sakit kepala, jantung berdebar-debar, dan diare. 5) Perdarahan Ginkgo biloba sering digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah. Namun dalam kasus khusus, ginkgo bisa menyebabkan perdarahan susah berhenti karena menghambat aksi pembekuan darah. 6) Interaksi dengan Obat Lain
Konsumen yang minum obat penurun tekanan darah, misalnya aspirin,
sebaiknya
menghindari
ginkgo.
Gabungan
efek
ginkgo
(antipembekuan darah) dan aspirin (mengencerkan darah) berpotensi memicu pendarahan di dalam (internal bleeding). Bagi mereka yang sedang minum obat antidepresan yang diketahui sebagai monoamine oxidase inhibitors (MAGI), disarankan tidak mengonsumsi ginkgo biloba karena dapat menimbulkan interaksi yang membahayakan tubuh. Ginkgo biloba juga tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil. Ginkgo biloba yang berinteraksi dengan aspirin (berpotensi sebagai penghilang rasa sakit) dapat menimbulkan hyphema (perdarahan dalam rongga anterior mata) secara spontan. Ekstrak ginkgo biloba bila berinteraksi dengan parasetamol dapat menimbulkan bilateral subdural haematoma (penimbunan darah di otak).
F. Penelitian Terbaru tentang Ginkgo biloba Le Bars at al (1997) melaporkan, 309 pasien (236 dengan alzheimer dan 73 dengan dimensia vaskuler, populasi intent to treat) yang diberi 120 mg EGb 761 perhari selama 52 minggu. Secara signifikan, hasil yang didapat lebih baik pada kelompok yang diberi EGb 761 dibanding plasebo, baik untuk performa kognitif atau kondisi psikopatologis. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, ekstrak ginkgo biloba (EGb 761) efektif mengobati berbagai gangguan kognitif. Penelitian yang dilakukan Hapryeyenco dan Borzenko (2007) ini bertujuan untuk menilai efikasi ginkgo pada pasien dengan dimensia dan gejala neuropsikiatri (dikenal sebagai BPSD : Behavioral and Psychological Symptoms of Dementia). Penelitian besar acak buta ganda multicentre ini dengan pengobatan paralel dilakukan di Kiev, Ukraina dan beberapa tempat lain dengan
melibatkan 400 pasien dimensia ringan sampai moderat dan gejala neuropsikiatri moderat. Pasien diberi plasebo atau EGb 761 dengan dosis 240 mg/hari selama 22 minggu. Pada minggu 12 dan 22, pasien menjalani pemeriksaan kognitif dan neuropsikiatri. Pasien yang diterapi dengan EGb 761, mengalami perbaikan gejala neuropsikiatri dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Pasien yang mendapatkan plasebo mengalami kemunduran atau tidak berubah.
EGb 761 secara signifikan lebih superior dibanding plasebo
berkenaan dengan variabel efikasi (P<0,001). Diantara mereka yang diobati dengan EGb 761 mengalami perbaikan klinis yang berarti dalam fungsi kognitif dibanding 6,1% pasien yang menggunakan plasebo. Sementara, kelompok EGb 761 didapati lebih sedikit yang melaporkan adanya efek non terapi dibandingkan dengan kelompok plasebo. Hasil ini sesuai dengan penelitian lain yang menggunakan EGb 761 didapati lebih sedikit yang melaporkan adanya efek non terapi dibandingkan dengan kelompok plasebo. Hasil ini sesuai penelitian lain yang menggunakan EGb 761, pada pasien dimensia. EGb 761 dapat ditoleransi dengan baik. Analisis terbaru dari penelitian Ginkgo Evaluation of Memory (GEM) menunjukkan bahwa suplemen diet herbal ginkgo biloba tidak mengurangi resiko kanker jenis apapun bagi orang tua. Penelitian terhadap orang tua, sebagian didukung oleh NCCAM, melibatkan 3.069 partisipan yang paling tidak berusia 75 tahun dan secara acak ditugaskan untuk mengkonsumsi 120 mg dari placebo maupun produk ginkgo yang diproduksi dengan standar tinggi dua kali sehari selama enam tahun berturut-turut. Dengan menggunakan catatan rumah sakit, para peneliti mendapati 310 partisipan dirawat di rumah sakit akibat kanker – 148 dari kelompok placebo dan 162 dari kelompok ginkgo. Tingkat kanker secara keseluruhan serupa di antara dua kelompok; namun, dibandingkan dengan kelompok placebo, kanker payudara dan kanker usus meningkat di antara pasien yang menerima ginkgo, dan angka kanker prostat menurun. Meskipun hasil ini secara statistik cukup signifikan, para peneliti menekankan penelitian terhadap sejumlah kecil kasus kanker harus
dipertimbangkan ketika menginterpretasikan temuan mereka akan ginkgo dan jenis kanker tertentu. Selain itu, para ilmuwan juga menunjukkan bahwa riset mereka tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan ginkgo yang dimulai sejak usia dini, atau dengan masa penggunaan lebih lama dapat menurunkan kemungkinan munculnya kanker.
Referensi
Anonim. 2011. (http://shineginkgo.wordpress.com/category/fungsi-ginkgo/) Anonim. 2013. (http://infoherbaltradisional.blogspot.com/2013/05/khasiat-danmanfaat-ginkgo-biloba.html) Astawan, Made. 2009. (http://www.mygoldenduck.net/ginkgo-biloba-sehatkanotak-dan-organ-seks/) http://www.amazine.co/11501/tips-herbal-sehat-ketahui-5-manfaat-ginkgo-biloba/ Marintan
Widi
Lestari.
2013.m
(http://www.vemale.com/topik/penyakit-
wanita/30279-efek-samping-konsumsi-ginkgo-biloba.html) nccam.nih.gov. 2011 Semijurnal Farmasi & Kedokteran Ethical Digest No. 49 Thn VI. Maret 2008 (http://www.pjnhk.go.id/content/view/1195/31/) Tulus,
2013.
Apa
sih
Sebenarnya
Manfaat
Ginkgo
Biloba?
(http://www.vemale.com/topik/penyakit-wanita/32333-apa-sih-sebenarnyamanfaat-ginkgo-biloba.html)