Geografi Penduduk dan Demografi Oleh Muhammad Iqbal Apriliyana, S. Pd., M.T. Disampaikan pada kegia kegiatan tan Bimtek Olimpiade Bidang Geografi Direktorat Direktorat PTK SMA Hotel Jayakarta 20-23 Mei 2014
Masih ingat Thomas Robert Malthus? Tahun 1798 Thomas Robert Malthus mengejutkan dunia dengan pernyataannya mengenai permasalahan pertumbuhan penduduk di dunia, yaitu pertumbuhan penduduk berlangsung seperti Derek ukur (2, 4, 6, 8, dst), sedangkan pertumbuhan produksi pangan berlangsung seperti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dst), hal ini menggambarkan bahwa pertumbuhan manusia berlangsung lebih cepat daripada kemampuan alam menyediakan menyediakan kebutuhan pangan. Jika hal ini tetap berlanjut maka bencana krisis pangan akan melanda dunia.
Mengapa belajar Dinamika Penduduk itu Penting (1) •
•
•
Posisi manusia sebagai antroposfer antroposfer atau atau tokoh sentral dalam kehidupan di bumi, membawa serta kajian manusia dalam ilmu geografi. Pembahasan mengenai manusia diawali melalui karakteristik manusia itu sendiri, baik secara kuantitas, maupun kualitas. Kajian kuantitas manusia berhubungan dengan jumlah manusia itu sendiri yang bersifat dinamis oleh karena perubahan-perubahan pada natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan mobilitas/migrasi (perpindahan). Sedangkan secara kualitas manusia dapat dinyatakan melalui beberapa factor baik fisik, maupun nonfisik, sehingga manusia memiliki nilai sebagai sumberdaya sumberdaya manusia di suatu tempat dapat lebih unggul secara relative dibandingkan dengan sumberdaya manusia di tempat lain. Keterbatasan lahan hunian dan lahan penghasil sumberdaya, mempengaruhi cara manusia untuk bertahan hidup
Mengapa belajar Dinamika Penduduk itu Penting (2) •
•
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi penduduk berupa kelahiran, kematian, perpindahan masuk, dan perpindahan keluar. Struktur penduduk pada setiap Negara di dunia dibutuhkan untuk dapat menjelaskan sedikitnya dua hal yaitu; Pertama, persentase penduduk di setiap kelompok usia, seperti usia muda, usia dewasa, serta usia tua. Kedua, struktur penduduk dapat menggambarkan proporsi gender dari penduduk, laki-laki dan perempuan. Struktur penduduk pada suatu Negara direpresentasikan oleh suatu bagan grafis yang dikenal dengan sebutan Pirami Piramida da Pendu Penduduk duk
Beberapa Istilah dalam Kependudukan (1) •
•
Crude Birth Rate, Tingkat kelahiran, adalah angka kelahiran per 1000 penduduk setiap tahun ℎ = × 1000 Crude Death Rate, Tingkat kematian, adalah adala h angka kematian per 1000 penduduk setiap tahun = × 1000
Beberapa Istilah dalam Kependudukan (2) •
•
Changes in The Population over time Natural Population Change, Pertumbuhan Penduduk Penduduk Alami, adalah perubahan struktur penduduk (bertambah atau berkurang) disebabkan oleh adanya perbedaan jumlah kelahiran dan kematian (tidak termasuk migrasi). Berikut ini adalah formula yang digunakan untuk menghitung Pertumbuhan Penduduk alami = ( − )/10
Dimana: L = Jumlah Kelahiran M = Jumlah kematian
Beberapa Istilah dalam Kependudukan (3) contoh contoh cara cara menghi menghitun tung g CBR, CBR, CDR, CDR, dan NI: A
B
c
Negara
Kelahiran
A
B
C
D
Kematia tian
2,670,987
438,632
3,290,674
1,678,945
543,987
65,476
524,763
32,899
d
e
f
CBR
CDR
Natural Increase
(a/c)x1000
(b/c)x1000
(d-e)/10
Tota otal Populasi asi
95,463,098
27.98
4.59
2.34
345,678,987
9.52
4.86
0.47
60,876,567 60,876,567
8.94
8.62
0.03
2,364,900
27.69
13.91
1.38
Beberapa Istilah dalam Kependudukan (4) •
Zero Growth Rate, merupakan suatu kondisi dimana populasi tidak bertambah maupun berkurang. Atau dapat dinyatakan sebagai berikut: ℎ = ℎ
Beberapa Istilah dalam Kependudukan (5) •
•
•
•
Fertility Rate, Rate, Rata-rata Rata-rata jumlah anak yang mampu dilahirkan dilahirkan oleh seorang seorang perempuan pada masa produktif (15-44 tahun) Infant Mortality Rate, Rate, Angka kematian kematian bayi, adalah angka kematian kematian bayi bayi yang meninggal dunia sebelum berumur 1 tahun Life Expectancy Expectancy (longevity), (longevity), Angka Harapan Hidup. Merupakan rata-ra rata-rata ta usia penduduk di suatu wilayah yang mampu hidup sampai usia tertentu. Hal ini selalu berkaitan dengan tingkat kesejahteraan wilayahnya terutama pada masalah penyediaan sarana kesehatan. kesehatan. Migration Rate, adalah angka yang yang menunjukkan menunjukkan perbedaan migrasi masuk dan migrasi keluar per 100.000 (atau bisa juga 1000) orang setiap tahun
Beberapa Istilah dalam Kependudukan (6) •
•
Population Density, Density, kepadatan kepadatan penduduk, yaitu yaitu dihitung dari jumlah penduduk pada suatu wilayah dibagi luas wilayahnya wilayahnya (per km2) Sex Ratio, adalah angka perbandingan penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan. Dapat dinyatakan dengan formula sebagai berikut: − = × 100
Beberapa Istilah dalam Kependudukan (7) •
Dependency Ratio, adalah angka persentase persentase penduduk yang tidak produktif yang harus ditanggung/menjadi beban penduduk di usia produktif. produktif. Penduduk Produktif adalah penduduk pada usia kerja yaitu 1564 tahun. Sedangkan penduduk tidak produktif adalah hasil penjumlahan dari penduduk berumur 0-15 tahun dan >65 tahun, hal ini dapat dinyatakan dinyatakan oleh formula sebagai berikut: (( (( 0 − 15ℎ 15ℎ) ) + ( ( > 65 ℎ) ℎ))) = × 100 ( ( 15 − 64 ℎ) ℎ)
Transisi Demografis (1) Demographic Transition Model (Transisi Demografis) menunjukkan menunjukkan suatu suatu perubahan kependudukan dalam suatu wilayah atau Negara yang berubah dari waktu ke ke waktu melalui 5 tahap. Setiap tahap dalam transisi demografis demografis juga menunjukkan kondisi kondisi pembangunan suatu wilayah atau Negara tersebut apakah termasuk ke dalam LEDC (Less Economic Development Development Countries) atau MEDC (More Economically Economically Developed Countries).
Transisi Demografis (2) 40 35
n a i t n a u30 h m e a K t r n e25 a p d g n n20 a r r a i h o a 0 l 15 e 0 K 0 t 1 r a e k p10 g ( n i T
Kelahiran Kematian Total Populasi
5 0 Fluktuasi Fluktuasi Tinggi Tinggi Perkembangan Perkembangan Perkembangan Awal Akhir Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Fluktuasi Rendah
Penurunan
Tahap 4
Tahap 5
Tahap Transisi Demografis
Transisi Demografis (3) Tahap ahap 1 Tinggi Tingginy nya a Tingk Tingkat at Kelahi Kelahira ran n dan Kemat Kematian ian Tingkat kelahiran sangat tinggi disebabkan oleh tidak adanya control atas kelahiran yang dicanangkan oleh pemerintah setempat seperti program keluarga berencana. Hal ini juga menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat yang sangat rendah, di ikuti pula dengan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah. Tingkat kematian kematian bayi sangat tinggi, karena karena itu beberapa keluarga terus memproduksi keturunan guna mengganti bayinya yang telah meninggal. Tingkat kematian tinggi, tinggi , dampaknya terhadap angka harapan hidup yang rendah. Hal ini disebabkan oleh kondisi sarana kesehatan yang rendah, sanitasi buruk, gizi buruk yang mengantarkan masyarakat pada penyakit dan juga masalah kelaparan. •
•
•
Transisi Demografis (4) Tahap 2 Tingginy Tingginya a Kelahir Kelahiran, an, Penuru Penurunan nan Tingkat Tingkat Kematian Tingkat kelahiran masih sangat tinggi, meskipun sudah ada control terhadap kelahiran yang dicanangkan oleh pemerintah. Tingkat pendidikan masih sangat rendah. Banyak anak terserap terserap sebagai pekerja pekerja anak terutama di sector pertanian, untuk itu banyak terjadi kelahiran yang sangat berguna nantinya sebagai penyedia tenaga kerja anak, yang dapat membantu ekonomi keluarga. Tingkat kematian kematian turun, dan angka harapan hidup meningkat, oleh karena adanya peningkatan fasilitas kesehatan, sanitasi, dan gizi. •
•
•
Transisi Demografis (5) Tahap ahap 3 Penuru Penurunan nan Tingka Tingkatt Kelahir Kelahiran an dan Tingk Tingkat at Kematian Kematian yang yang Signifik Signifikan an Penurunan tingkat kelahiran seiring adanya peningkatan control terhadap kelahiran dan keluarga berencana, serta peningkatan kualitas pendidikan Penurunan tingkat kelahiran juga diakibatkan oleh adanya perkembangan sector manufaktur yang membatasi pekerja anak yang banyak terserap di sector pertanian. Memiliki banyak anak tidak menjadi keuntungan sebagaimana terjadi pada tahap 2. Penurunan angka kelahiran juga diakibatkan oleh semakin banyaknya perempuan yang bekerja. Beberapa Negara mengeluarkan kebijakan kependudukan yang bertujuan untuk mengurangi angka kelahiran. •
•
•
•
Transisi Demografis (6) Tahap ahap 4 Renda Rendahn hnya ya Tingk Tingkat at Kelahir Kelahiran an dan Kema Kematia tian n Tingkat kelahiran kelahiran tetap rendah karena karena adanya peningkatan kualitas hidup seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan materi, kebutuhan wisata, ada pula kecenderungan budaya yang menganggap bahwa memiliki anak menjadi hambatan karir dan selain itu secara ekonomi perlu biaya tinggi untuk membesarkan anak. Angka harapan hidup tinggi, angkatan kerja sangat banyak sehingga produktifitas produktifitas lebih tinggi, Kesejahteraan juga semakin baik. •
•
Transisi Demografis (7) Tahap 5 Penurunan Penurunan Tingkat Tingkat Kelahir Kelahiran an dibawah dibawah Tingkat Tingkat Kematian Kematian membesarkan anak membutuhkan biaya yang sangat tinggi apalagi biaya hidup di Jepang (ingat politik dumping) yang sangat tinggi. Angka harapan hidup sangat tinggi, kualitas fasilitas kesehatan sangat baik Beberapa orang memilih untuk tidak memiliki anak, karena mengganggu produktifitas bekerja. Terdapat kebijakan kebijakan pro natalitas (pro kelahiran) karena populasi Negara didominasi oleh penduduk tua •
•
•
•
Migrasi Beberapa Istilah: Migrasi Nasional (internal) Migrasi Internasional (eksternal) Transmigrasi Migran Sirkuler Komuter Urbanisasi-Ruralisasi Evakuasi (bencana) Mudik (budaya)
Faktor Pendorong: Aspek (-) di origin Faktor Penarik: Aspek (+) di destination
Studi Kasus (Nigeria Vs Jepang 1)
Sumber: World Population Data Sheet 2013
Studi Kasus (Nigeria Vs Jepang 2) Nigeria
Jepang
1. Ni Nig ger eria ia memil memilik ikii pr prop opor orsi si pe pend ndud uduk uk
1. Jep Jepang ang mem memili iliki ki pro propor porsi si pend pendud uduk uk tua tua
2
muda. dar darii tot total al pop popula ulasi si mer merupa upaka kan n
yang banyak, yaitu lebih dari
pendud pen duduk uk di usia usia 0-1 0-14 4 tahun tahun
penduduk jepang berusia > 65 tahun.
2. Ha Han nya 3, 3,1% 1% pe pend ndud uduk uk Ni Nig ger eria ia yan ang g berusi ber usia a tua (>65 tah tahun) un) 3. Tipe Piramida ini memiliki dasar yang curam, cur am, dise diserta rtaii at atap ap ya yang ng sempi sempit, t, hal ini biasa bia sa men menjad jadii tip tipik ikal al pir pirami amida da penduduk pendu duk muda, dan mengg menggambar ambarkan kan neg ne gar ara a mi misk skin in at atau au te terb rbel elak akan ang g da dala lam m hall ke ha kese seha hata tan n da dan n pe pend ndid idik ikan an
2. Pr Prop opor orsi si an anak ak han hany ya
3
dari total
dari total anak-
anak yang ada di Nigeria 3. Tip Tipe e Pira Piramid mida a pendu penduduk duk Jep Jepang ang ada adalah lah tipe yang lazim ada di tahap 5 Transisi Demografis seperti halnya negaranegara high developed lainnya
Studi Kasus Pemekaran Pemekaran Wilay Wilayah ah Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Sulawesi Utara 1971-2010 3000000
2649093
k2500000 u d u2000000 d n e1500000 P h a1000000 l m u J 500000
2712098
0
1718543 1971
2115384 1980
2478119 1990 1995
1971 1980 1990 1995 2000 2010
2000
2270596
Tahun
2010
Pemek Pemekar aran an Provi Provinsi nsi Goront Gorontalo alo yang yang turut turut ser serta ta menuru menurunk nkan an jumlah jumlah pendu penduduk duk Provinsi Provinsi Sulawesi Sulawesi Utara Utara
Pertumbuhan Penduduk Dunia
Pertumbuhan Penduduk Dunia
Pertumbuhan Penduduk Dunia
Sex Ratio di Amerika Serikat
Indonesian Baby Boom (1950) •
•
•
•
Pada waktu itu masyarakat masih percaya pada anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Negara Indonesia baru saja merdeka sehingga pemerintah hanya berfokus pada pertahanan kemerdekaan. Masalah kependudukan kurang diperhatikan seperti belum ada atau kurangnya penggalakan program KB. Masalah akibat benyaknya penduduk belum terasa karena pada waktu itu jumlah penduduk masih jarang dan wilayah Indonesia masih jarang penduduknya.
Terimakasih