Gelidium Latufolium
A. Taksonomi Kingdom
: Plantae
Divisio
: Rhodophyta
Class
: Rhodophyceae
Ordo
: Gelidiales
Family
: Gelidiaceae
Genus
: Gelidium
Spesies
: Gelidium latifolium
B. Deskripsi Umum Bersifat cartilagenous (lunak seperti tulang rawan), berwarna merah sampai merah keunguan, panjang 1 mm – 30 cm. Pigmen merah pada gelidium latifolium disebabkan karena ia mengandung pigmen fikoeritrin dan fikosianin. Ia juga mengalami adaptasi kromatik, yaitu perubahan warna yang disebabkan oleh perbedaan kedalaman. Ia akan berubah warnanya menjadi coklat ataupun hijau karena sifat ini.
C. Ciri-Ciri Morfologi Panjang thallus bervariasi antara 1 mm - 30 cm. Thallus tumbuhan membentuk rumpun dengan tipe percabangan dichotomous atau menyirip dengan batang utama yang tegak. Sering menjadi lebih sempit di dasar, cabang utama pendek, sering berlawanan seperti tulang
belakang atau sphatulate. Bentuk thallus pipih dan bersifat cartilagenous. Thallus berwarna coklat, hijau-coklat atau pirang. Organ reproduksi berukuran mikroskopis, sistokarp biokular. Memilki spermatia, yaitu organ reproduksi khusus rumput laut merah yang tidak berflagela.
D. Habitat Daerah intertidal yang lebih rendah dan daerah subtidal yang memilki sedikit cahaya. Melekat pada substrat padat seperti kayu, batu, karang mati. Gelidium latifolium tersebar di perairan Indonesia diantaranya di Pantai Barat Sumatera (dari Aceh sampai Lampung), Ujung Genteng (Jawa Barat), Teluk Noitini (NTT), Labuhan (NTB), Pulau Kidang (Riau), Marlaut dan Geser (Maluku). E. Manfaat Merupakan rumput laut agarofit, yaitu jenis rumput laut yang menghasilkan agar. Agar-agar merupakan jenis senyawa polisakarida kompleks yang dapat menghasilkan jeli.
MAKALAH RUMPUT LAUT Gelidium latufolium
Oleh : MUHAMAD AFWAN SHADRI VIHARYO 26020113140060
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
PENDAHULUAN Rumput laut adalah tumbuhan tingkat rendah yang hidup di daerah pasang surut sampai kedalaman 200 meter atau dapat ditembus oleh sinar mtahari. Rumput laut disebut tumbuhan tumbuhan tingkat rendah karena dia memilki thallus, dimana akar, batang, dan daun tidak dapat secara jelas dibedakan. Rumput laut terbagi tiga divisi berdasarkan warna pigmennya, yaitu chlorophyta (alga hijau), phaeophyta (alga coklat) dan rhodophyta (alga merah). Rhodophyta atau alga merah adalah salah satu divisi alga berdasarkan warna pigmennya. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh jumlah pigmen fikoeritrin yang lebih banyak dibandingkan dengan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Alga ini umumnya multiseluler dan makroskopis. Panjangnya antara 10 cm – 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran. Beberapa alga merah memiliki nilai ekonomi sebagai bahan makanan (sebagai bahan pelengkap atau bahan dasar pembuatan agar – agar). Alga merah sebagai bahan makanan memilki kandungan serat yang lunak yang baik bagi kesehatan usus. Rhodophyta berwarna merah sampai ungu, kadang-kadang juga lembayung atau pirang kemerah-merahan.kromatofora berbentuk cakram atau suatu lembaran, mengandung klorofil-a dan karotenoid, tetapi warna itu tertutup oleh zat warna merah yang mengadakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin. Pada jenis-jenis tertentu terdapat fikosianin. Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Kebanyakan rhodophyceae hidup dalam air laut, terutama dalam lapisan-lapisan air yang dalam, yang hanya dapat dicapai oleh cahaya bergelombang pendek. Hidupnya sebagai bentos, melekat pada suatu substrat dengan benang-benang pelekat atau cangkram pelekat. Talus bermacam-macam bentuknya, tetapi pada golongan yang sederhana pun telah bersifat heterotrik. Jaringan tubuh belum bersifat sebagai parenkim, melainkan hanya merupakan plektenkim. Alga merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid.Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit. Dalam makalah ini, akan dijelaskan salah satu spesies dari alga merah yaitu Gelidium latufolium.
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini maka dapat ditarik suatau kesimpulan bahwa Alga merah atau Rhodophyta adalah salah satu divisi alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Alga ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis. Panjangnya antara 10 cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran. Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid.Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Gelidium latufolium adalah satu spesies dari alga merah yang bersifat cartilagenous (lunak seperti tulang rawan). Memiliki panjang thallus bervariasi antara 1 mm - 30 cm. Thallus tumbuhan membentuk rumpun dengan tipe percabangan dichotomous atau menyirip dengan batang utama yang tegak. Hidup di daerah intertidal yang lebih rendah dan daerah subtidal yang memilki sedikit cahaya. Melekat pada substrat padat seperti kayu, batu, karang mati. Manfaat dari Gelidium latufolium adalah sebagai bahan dasar pembuatan agar-agar atau sering disebut rumput laut agarofit.
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja,J.T.,Heri Purwanto,Sri Istini. 2006. Rumput Laut. Panebar Swadaya. Jakarta. Atmadja, W.S. dan Sulistijo. 1988. Sebaran dan habitat Gelidium di Indonesia. Penelitian Oseanologi Perairan Indonesia Buku I: Biologi, Geologi, Lingkungan dan Oseanografi : 69 - 73. Kadi, A., dan W.S. Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae) : Jenis, Reproduksi, Budidaya dan Pascapanen. Puslitbang Oseanologi LIPI Jakarta : vi + 69 h. Dawes, C.J. 1981. Marine Botany. John Wiley & Sons, New York : 173 - 194. Sjafrie N.D.M. 1993. Studi tentang daur hidup Gelidium amansii (Rhodophyta) di dalam laboratorium. Paper yang disampikan pada Seminar Ilmiah Nasional Biologi XI di Ujungpandang, 20-21 Juli 1993: 14 h. Sjafrie, N.D.M. 1999. Beberapa Catatan Tentang Gelidium (RHODOPHYTA). Oseana, Volume XXIV, Nomor 3, 1999 : 1 - 10 ISSN 0216- 1877 Soegiarto. A.; Sulistijo; W.S. Atmadja dan H. Mubarak. 1978. Rumput Laut (Algae) : Manfaat, Potensi dan Usaha Budidayanya. Lembaga Oseanologi Nasional LIPI, Jakarta. V 61 hal.
Gelidium Latufolium
Klasifikasi Kingdom
: Plantae
Divisio
: Rhodophyta
Class
: Rhodophyceae
Ordo
: Gelidiales
Family
: Gelidiaceae
Genus
: Gelidium
Spesies
: Gelidium latifolium
Ciri-ciri morfologi : 1. Bersifat cartilagenous (lunak seperti tulang rawan). 2. berwarna merah sampai merah keunguan. 3. Panjang thallus bervariasi antara 1 mm - 30 cm. 4. Thallus tumbuhan membentuk rumpun dengan tipe percabangan dichotomous atau menyirip dengan batang utama yang tegak. Sering menjadi lebih sempit di dasar, cabang utama pendek, sering berlawanan seperti tulang belakang atau sphatulate. 5.Thallus berwarna coklat, hijau-coklat atau pirang. 6. Organ reproduksi berukuran mikroskopis, sistokarp biokular. Memilki spermatia, yaitu organ reproduksi khusus rumput laut merah yang tidak berflagela. 7. Habitat berada pada daerah intertidal yang lebih rendah dan daerah subtidal yang memilki sedikit cahaya. Melekat pada substrat padat seperti kayu, batu, karang mati.