BAB I PENDAHULUAN
A. ACARA
Fumigsi (penggasan) SO 2
B. TUJUAN
Memberantas atau menurunkan jumlah populasi tikus . C. METODE
Menggunaka belerang atau SO 2 sebagai fumigant.
D. TINJAUAN TEORI
Fumigasi adalah peracunan tikus beserta ekstoparasinya dengan menggunakan gas beracun (fumigan). Fumigasi adalah salah satu pengendalian tikus secara kimiawi, yaitu dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat membunuh tikus atau dapat menggangu aktivitas untuk makan, minum, mencari pasangan, maupun reproduksinya. Fumigasi biasanya dilakukan dirumah, gudang, kapal laut, atau sarang tikus didalam tanah. Fumigant ini tidak hanya berbahaya bagi tikus dan ekstoparasitnya, tetapi juga berbahaya bagi manusia yang mengaplikasikannya serta manusia dan hewan lain yang berada di sekitar tempat berlangsungnya proses fumigasi tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan fumigasi adalah sebagai berikut: 1. Fumigant yang digunakan harus mempunyai berat molekul lebih dari 28, yaitu berat molekul N 2 yang mendominasi udara (sampai 78%). Jika tidak demikian, gas yang dihasilkan akan melayang dan hilang. 2. Memperhatikan kelembaban relatif di dalam tanah dan ukuran partikel tanah pada saringan tikus didalam tanah. Kelembaban relatif udara di dalam tanah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
harus cukup tinggi sehingga fumigant yang diaplikasikan dalam bentuk padat (phostoxin) dapat segera bereaksi dengan uap air (H 2O gas) sehingga terbentuk gas beracun. Jika ukuran partikel tanah cukup besar, maka gas beracun akan banyak yang terbuang melalui celah pori-pori tanah. Ruangan yang akan difumigasi harus tertutup rapat dan tidak ada ventilasi yang terbuka yang menghubungkan antara udara didalam dengan udara diluar serta tidak boleh ada seorang pun yang ada didalam ruangan tersebut. Hal ini dimaksudkan karena bahan fumigant tesebut sangat berbahaya baik bagi tikus maupun manusia. Beberapa jenis fumigant yang dapat digunakan untuk fumigasi : 1. Hidrogen sianida (HCN) Gas hidrogen sianida (HCN) berasal dari kalium sianida (KCN) yang bereaksi dengan uap air. Gas ini sering digunakan untuk membunuh serangga yang akan dibuat koleksi.
Sifat gas HCN
Lebih ringan dari udara → BD = 0,9483.
Tidak berbau dan tidak berwarna.
Larut dalam air/minyak/mentega/garam dan meresap dalam bantal dan kasur.
pori-pori Dapat merusak kulit → dapat masuk dalam pori-pori
Dapat memburamkan/merusak metal (kuningan, emas, nikel)
Membunuh tikus melalui pernafasan dan kulit.
Hal-hal yang perlu diketahui pada saat fumigasi
Jangan sekali-kali membuka kaleng gas HCN, apabila tidak ada can opener/tin opener.
Cara melempar kepingan harus melihat arah angin.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Bila berkeringat hendaknya istirahat, dan bila ada tanda-tanda keracunan cepat keluar dari ruangan.
Jangan sekali-kali turun kepalka/ruangan lain untuk membebaskan HCN, jika betul-betul tidak perlu (khusus kapal).
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan : - lebih praktis - tenaga sedikit - waktu relative sedikit - gas HCN dalam tubuh tidak kumulatif.
Kerugian
: - sangat berbahaya bagi fumigator → HCN sngat toksik. - perlu tenaga ahli - memerlukan alat yang lebih mahal - gas masih import - penyimpanan di tempat khusus. 3
Pemberian dosis pada fumigasi dengan HCN adalah 2 gram setiap m . lama waktu fumigasi adalah 2-3 jam. 2. Karbon monoksida (CO) Gas karbon monoksida (CO) merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan mengandung ikatan rantai karbon. Hemoglobin (Hb) yang terdapat didalam darah merah hewan mamalia mempunyai ikatan CO sebesar 210-250 kali lebih kuat dibandingkan ikatan O 2. Dengan demikian tikus yang menghirup CO dalam jumlah yang cukup banyak akan mati lemas (kehabisan energi) karena iktan Hb-CO yang terbentuk tidak dapat mengikat O2sebagai sumber energi.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Gas hydrogen fosfida sering disebut sebagai fosfin. Gas ini berasal dari hasil reaksi aluminium fosfida (AIP) dengan uap air di udara (H 2O). Bentuk formulasi komersial dari fumigant ini adalah tablet dengan nama dagang Phostoxin (bahan aktif AIP 65%) yang sebenarnya ditunjukan untuk hama gudang dari golongan serangga. Namun dalam kenyataanya, gas fosfin ini tidak hanya bersifat insektisida, tetapi juga sebagai biosida sehingga dapat membunuh tikus terutama yang berada di dalam gudang. Gas fosfin mempunyai sifat tidak berwarna, abunya seperti bawang putih atau karbit, mudah terbakar dan beracun pada konsentrasi lebih dai 0,8 ppm. 4. Karbon dioksida (CO 2) CO2 merupakan hasil respirasi dari hewan. Gas ini sebagian besar harus dilakukan dari tubuh hewan untuk digantikan dengan gas O 2. pada konsentrasi lebih dari 23%, gas CO 2 dapat membunuh tikus selama kurang dari 2 jam. 5. Sulfur dioksida (SO 2) SO2 merupakan gas yang berasal dari hasil pembakaran unsur belerang (sulfur). Gas SO 2 itu mempunyai sifat tidak berwarna, tidak mudah terbakar. Baunya tidak menusuk hidung dan perih dimata. Gas SO2 bersama-sama dengan gas CO dan Co 2 merupakan hasil pembakaran dari merang, sabut kelapa atau klaras pisang dengan belerang yang mempunyai perbandingan 10-15 (merang, sabut kelapa atau klaras) berbanding 1 (belerang). Ketiga gas ini di hasilkan secara bersama-sama dalam bentuk emposan untuk mengendalikan tikus yang berada didalam sarangnya. Pemberian dosis pada fumigasi dengan gas SO 2 adalah 1 kg pada 20 m dengan dua kali lipatnya. Lama waktunya adalah 6-8 jam. 6. Metil bromida (CH 2Br)
3
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
sulit dari pada fosfin. Gas ini bersifat spesifik sehingga sangat berbahaya bagi yang menggunakan. Metal bromide mempunyai sifat tidak berwarna dan tidak berbau. Sehingga biasanya bahan ini dicampur dengan kloropikirin yang pedih dimata atau dicampur dengan gas halida yang akan berubah warna dari hijau menjadi biru tua jika bereaksi dengan metal bromide, untuk segi keamanan.
Adapun benda-benda yang tidak boleh terkena fumigasi dengan CH 2Br yaitu :
Bahan-bahan untuk photography (termasuk kertas fotocopy)
Detergent, soda kue, bulu ayam dan lain-lain
Macam-macam karet (termasuk karet busa)
Barang-barang dari wol, rayon, arang.
Barang-barang dari kulit, terutama yang diperoses dengan belerang.
Pengaruh CH 2Br :
Peracunan
terhadap
pernapasan,
mengakibatkan
(pneumonia)
Peracunan terhadap kulit seperti terbakar (melepuh)
Peracunan terhadap mata.
radang
paru-paru
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II PELAKSANAAN
FUMIGASI DENGAN GAS SO2
A. ALAT
1. Pot belerang susun Terdiri dari tiga bagian :
Bagian bawah untuk tempat air
Bagian tengah untuk tempat belerang
Bagian atas untuk tempat belerang
Kapasitas maksimal 20 kg belerang. 2. Pot belerang tunggal Terdiri dari 2 bagian :
Bagian bawah untuk tempat air
Bagian atas untuk tempat belerang.
Kapasitas maksimal 5 kg belerang
B. BAHAN
1. Belerang 2. Spritus 90% 3. Sumbu 4. Air (1/2 - 2/3 bagian)
C. CARA KERJA
1. Setelah persiapan selesai, pot-pot belerang diberi spritus dan diaduk sampai
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4. Lama pembakaran 6 -8 jam 5. Cara meletakan pot :
Pot harus diletakan jauh dari barang yang mudah terbakar.
Untuk kamar-kamar yang sempit, pot diletakan di gang dan pintu ruangan dibuka.
Penyelesaian
Setelah waktu cukup, pintu-pintu dibuka
Memperhatikan arah angina
Dibuka pintu-pintu luar dulu, kemudian bagian dalam
Untuk mempercepat dibantu dengan menghidupkan blower.
FUMIGSI DENGAN GAS HCN A. ALAT
1. Gas HCN 2. Pembuka kaleng (can opener) 3. Gas masker 4. Alat perekat 5. Sarung tangan (gloves) 6. Batere (flash light)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
16. Gunting 17. Tas plastik
B. BAHAN
1. Kaleng berisi HCN
C. CARA KERJA
1. Gunakan APD terlebih dahulu 2. Buka kaleng HCN dengan menggunakan pembuka kaleng (can open) 3. Setelah kaleng HCN terbuka, sebarkan HCN yang ada di dalam kaleng tersebut ketempat-tempat yang perlu difumigasi.