PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SMK NEGERI 2 KAYUAGUNG Jl. Kapten Arsyad Kel. Kedaton Telp. (0712) 322070 KAYUAGUNG OKI 30617
ILMU PENGETAHUAN ALAM K E L A S X S E M E S T E R G AN A N JI L T A H U N P E L A JA JA R A N 20 11/ 2012
D i susu susun n Oleh Ol eh::
RIA N PA NE, S.Pd. Pd.
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012 VISI DAN MISI SMK NEGERI 2 KAYUAGUNG II. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan K ejuruan Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 Th. 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat 3).
II. Visi Dan Misi SMK Negeri 2 Kayuagung Visi SMK Negeri 2 Kayuagung 1. Profesionalisme lembaga dilakukan melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) di semua sector-sektor secara terus menerus. 2. Melaksanakan sistem pelatihan yang berdasarkan pada manajemen mutu ISO 9001 : 2000. 3. Meningkatkan kualitas lulusan agar dapat bersaing ditingkat regional, nasional dan internasional. 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat didalam meningkatkan pelatihan. Misi SMK Negeri 2 Kayuagung Menjadi lembaga pendidikan yang mencetak tenaga kerja menengah yang professional, mandiri, dan bermutu di tingkat nasional dan internasional.
III. Tujuan SMK Negeri 2 Kayuagung 1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan kerja yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tinggi menengah, sesuai dengan kompetensi dalam progam keahliannya. 2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi, di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian masing-masing yang dimiliki dan diminati. 3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari secara mandiri maupun melalui jenjang yang lebih tinggi.
Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. MARLIAN, MM PEMBINA NIP. 19650309 199001 1004
RINCIAN MINGGU EFEKTIF DAN JUMLAH JAM EFEKTIF Nama Sekolah : SMKN 2 Kayuagung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester :X/1 Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
1. Perhitungan Minggu Efektif No
Nama Bulan
1 Juli 2 Agustus 3 September 4 Oktober 5 November 6 Desember Jumlah
Efektif 4 2 3 5 4 18
2. Jumlah Minggu Efektif
Minggu / Pekan Tidak Efektif 1 2 1 4 8
Jumlah 5 4 4 5 4 4 26
18 Minggu
3. Jumlah Minggu Tidak Efektif Dalam satu Semester a. Masa Orientasi Siswa : 1 Minggu b. Libur Idul Fitri 1432H : 2 Minggu c. Mid Semester : 1 Minggu d. Ujian Praktek : 1 Minggu e. Ujian Akhir Sekolah : 1 Minggu f. Remedial : 1 Minggu g. Libur Semester Ganjil : 1 Minggu Jumlah
8 minggu
4. Perhitungan Jam Efektif a. Jumlah jam pelajaran dalam satu pekan : 2 jam b. Jumlah seluruh jam dalam satu semester : 18 x 2 : 36 jam c. Jumlah tambahan jam tidak efektif dalam satu semester : Cadangan Waktu : 4 jam Jumlah : 4 jam 32 jam d. Jumlah jam efektif
Mengetahui, Kepala Sekolah
Kayuagung, 11 Juli 2011 Guru Mata Pelajaran
Drs. MARLIAN, MM PEMBINA NIP. 19650309 199001 1004
RIAN PANE, S.Pd.
PROGRAM TAHUNAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Tahun Pelajaran Semester
1
: SMKN 2 Kayuagung : Ilmu Pengetahuan Alam :X/1&2 : 2011 / 2012
Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
Ket
1. Memahami Gejala-Gejala Alam Biotik 1.1. Memahami Metode Ilmiah
(6x30 menit)
Ulangan Harian & Remedial 1
(2x30 menit)
1.2. Menjelaskan keanekaragaman dan klasifikasi
(8x30 menit)
makhluk hidup Ulangan Harian & Remedial 2
(2x30 menit)
1.3. Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam
(12x30 menit)
kehidupan manusia Ulangan Harian & Remedial 3
(2x30 menit)
Jumlah Semester
2
(32x30 menit)
Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
2. Memahami Gejala-Gejala Alam Abiotik 2.1. Memahami kajian bumi dan benda langit Ulangan Harian & Remedial 1
2.2. Memahami cuaca dan iklim Ulangan Harian & Remedial 2 Jumlah
(14x30 menit) (2x30 menit)
(14x30 menit) (2x30 menit) (32x30 menit)
Mengetahui, Kepala Sekolah
Kayuagung, 11 Juli 2011 Guru Mata Pelajaran
Drs. MARLIAN, MM PEMBINA NIP. 19650309 199001 1004
RIAN PANE, S.Pd.
Ket
PROGRAM SEMESTER Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran
NO
: SMKN 2 Kayuagung : Ilmu Pengetahuan Alam :X/1 : 2011 / 2012
KOMPETENSI DASAR
ALOKASI WAKTU
1
JUL 2 3 4
5
1
1. Memahami Gejala-Gejala Alam Biotik 1.1. Memahami Metode Ilmiah
(6x30 menit)
ULANGAN HARIAN & Remedial 1
(2x30 menit)
1.2. Menjelaskan keanekaragaman dan klasifikasi
(8x30 menit)
makhluk hidup ULANGAN HARIAN & Remedial 2 1.3. Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia ULANGAN HARIAN & Remedial 3
(2x30 menit)
(12x30 menit)
(2x30 menit)
2
2
2 2
M O S
2
AGS 2 3 L I B U R 2
4 L I B U R
BULAN DAN MINGGU SEP OKT 1 2 3 4 1 2 3 4 5
I D U L
I 2 D U L
F I T R I
F I T R I
KET
1
NOV 2 3 4
M I D 2
S E M 2 E S T 2 E R
2
Mengetahui, Kepala Sekolah
Kayuagung, 11 Juli 2011 Guru Mata Pelajaran
Drs. MARLIAN, MM PEMBINA NIP. 19650309 199001 1004
RIAN PANE, S.Pd.
2
2
2
2
2
C A D A N G A N
C A D A N G A N
W A K T U
W A K T U
1 U J I A N P R A K T E K
DES 2 3 4 U L J I I B A R U N E R M A E S K D E H I M I A E R L S T S E M R T R
PENGEMBANGAN SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Tahun Pelajaran
: SMKN 2 Kayuagung : Ilmu Pengetahuan Alam :X/1 : 2011 / 2012
Standar Kompetensi : 1. Memahami Gejala-Gejala Alam Biotik Kompetensi Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Dasar 1.1. Memahami Pengertian Ilmu Melakukan kajian literatur metode ilmiah Pengetahuan Alam tentang sains dan proses (sains) sains Keterampilan proses Menggali informasi dari Sains berbagai literatur tentang metode ilmiah Metode Ilmiah
Indikator
1.2. Menjelaskan keanekaragama n dan klasifikasi makhluk hidup
Tingkat keanekaragaman makhluk hidup Keunikan keanekaragaman makhluk hidup Indonesia Manfaat keanekaragaman makhluk hidup Pengaruh manusia terhadap keanekaragaman makhluk hidup
Melakukan kajian literatur tentang tingkat keanekaragaman makhluk hidup Melakukan kajian literatur tentang klasifikasi makhluk hidup
Menjelaskan sains dan keterampilan proses sains Menjelaskan langkahlangkah dalam metode ilmiah
Menjelaskan tingkat keanekaragaman makhluk hidup Menjelaskan keunikan keanekaragaman makhluk hidup Indonesia Mengidentifikasi manfaat keanekaragaman makhluk hidup Menjelaskan pengaruh manusia terhadap keanekaragaman makhluk hidup
Penilaian ● Penugasan Individu dan kelompok ● Ulangan
Alokasi Waktu (32x30 Menit)
Sumber Pembelajaran 1. Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Esis. 2. Mutiara, Tia, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Rachmawati, Faidah, dkk. 2009. Buku Sekolah Elektronik Biologi Program IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Dasar klasifikasi makhluk hidup Sistem-sistem klasifikasi makhluk hidup Penamaan makhluk hidup
Indikator
1.3. Menjelaskan peranan mikroorganism e dalam kehidupan manusia
Ciri-ciri Virus, Bakteri, Protista, dan Jamur Peranan Virus, Bakteri, Protista, dan Jamur dalam kehidupan manusia
Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. MARLIAN, MM PEMBINA NIP. 19650309 199001 1004
Menggali informasi dari berbagai literatur tentang ciri-ciri Virus, Bakteri, Protista, dan Jamur Menggali informasi tentang peranan Virus, Bakteri, Protista, dan Jamur dalam kehidupan manusia
Penilaian
Menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup Membedakan sistem-sistem klasifikasi makhluk hidup Menjelaskan penamaan makhluk hidup Menjelaskan ciri virus dan peranannya dalam kehidupan manusia Menjelaskan ciri bakteri dan peranannya dalam kehidupan manusia Menjelaskan ciri protista dan peranannya dalam kehidupan manusia Menjelaskan ciri jamur dan peranannya dalam kehidupan manusia
Kayuagung, 11 Juli 2011 Guru Mata Pelajaran
RIAN PANE, S.Pd.
Alokasi Waktu
Sumber Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu
: SMK Negeri 2 Kayuagung : Ilmu Pengetahuan Alam :X/1 : 6x30 menit
Standar Kompetensi 1. Memahami Gejala-Gejala Alam Biotik Kompetensi Dasar 1.1. Memahami Metode Ilmiah Indikator 1. Menjelaskan sains dan keterampilan proses sains 2. Menjelaskan langkah-langkah dalam metode ilmiah A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan sains dan proses sains 2. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah dalam metode ilmiah
B. Materi Pembelajaran
1) HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN ALAM (SAINS) Sejak abad ke-18, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat dan melahirkan teknologi canggih yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan alam, telah mengubah sejarah peradaban manusia menjadi lebih modern.
A. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Disiplin Ilmu Berbagai disiplin ilmu yang dipelajari secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Ilmu Alam (natural sciences), misalnya kimia, fisika, biologi. 2. Ilmu Sosial (social sciences), misalnya sosiologi, ekonomi, manajemen. 3. Humanitas (ilmu budaya), misalnya bahasa, agama, kewarganegaraan. Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas manusia. Ilmu Pengetahuan Alam (sains) adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam secara apa adanya.
B. Ciri Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Konkret Ilmu pengetahuan alam memiliki objek kajian berupa benda-benda atau gejala-gejala alam yang nyata dan dapat ditangkap oleh indera, contohnya: tumbuhan, benda langit, dan hujan. 2. Logis Ilmu pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan cara berfikir logis (dengan menggunakan logika). 3. Objektif Hasil dari ilmu pengetahuan alam merupakan suatu produk yang terhindar dari maksudmaksud tertentu pelaku (subjektif), baik itu berupa kepentingan seseorang maupun golongan. Harus berupa fakta dan bukti kebenaran ilmiah secara apa adanya. 4. Empiris Ilmu pengetahuan alam (sains) dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris, yaitu suatu pengalaman konkret yang dapat dirasakan oleh semua dan dapat dibuktikan secara ilmiah. 5. Sistematis Hasil kajian ilmu pengetahuan alam, baik hasil penelitian atau kajian ilmiah, didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan berurutan (langkah-langkah metode ilmiah).
6. Teori-teori berlaku umum Teori-teori sains harus berlaku umum dan dapat diketahui oleh orang lain tanpa batas. Ketika seorang ilmuwan mengeluarkan teori tertentu, orang lain dapat mengoreksi atau mengkaji ulang kesesuaian teori tersebut (melengkapi ataupun membantah).
2) KETERAMPILAN PROSES SAINS Keterampilan proses sains adalah sebagai berikut: a. Melakukan Observasi Observasi adalah keterampilan dalam mengamati objek dan fenomena melalui panca indera, yaitu melihat, menyentuh, mengecap, mendengar, dan membau. b. Menafsirkan Menafsirkan merupakan kemampuan dalam memberi arti atau menginterpretasikan suatu gejala-gejala atau kejadian berdasarkan kejadian lainnya. c. Memprediksi Memprediksi adalah memperkirakan suatu kejadian di masa yang akan datang berdasarkan pola yang sudah terjadi sebelumnya pada kondisi yang sama. d. Mengidentifikasi Variabel Variabel (peubah) adalah sesuatu yang menjadi pusat atau fokus perhatian yang memberikan pengaruh dan memiliki nilai sehingga dapat berubah. Ada beberapa macan variabel, yaitu: 1. Variabel manipulasi / bebas, yaitu variabel yang sengaja dapat diubah dan dimanipulasi oleh peneliti. 2. Varabel respon / terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel manipulasi. 3. Varabel kontrol / pengendali, yaitu variabel yang berada di luar variabel manipulasi dan variabel respon. e. Mengkomunikasikan Hasil Mengkomunikasikan hasil dapat melalui lisan (presentasi, diskusi, atau seminar ilmiah) maupun tulisan (makalah, laporan penelitian, atau jurnal).
3) METODE ILMIAH Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis dan teratur yang digunakan dalam rangka mencari kebenaran ilmu pengetahuan. Metode ilmiah diperlukan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: a. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat indera tanpa mengacu pada satuan pengukuran baku. Data yang didapat dari penelitian kualitatif berupa deskripsi atau penjelasan mengenai suatu keadaan atau kejadian. b. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat ukur dan mengacu pada satuan pengukuran baku. Untuk mendapatkan hasil penelitian, diperlukan langkah-langkah metode ilmiah sebagai berikut: a. Menyusun Rumusan Masalah Ketika seseorang ingin meneliti atau mencari jawaban, terlebih dahulu ia akan menemukan masalah. Setelah menemukan masalah, masalah tersebut kemudian dirumuskan. Dalam merumuskan masalah hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: 1. Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih. 2. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan. 3. Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas. b. Menyusun Kerangka Teori Setelah menemukan dan merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan, yang berhubungan dengan masalah yang terjadi. c. Merumuskan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang terjadi. Ada dua macam hipotesis, yaitu: 1. Hipotesis nol, merupakan jawaban sementara yang menyatakan tidak ada pengaruh antar variabel. 2. Hipotesis alternatif, merupakan jawaban sementara yang menyatakan ada hubungan antar variabel.
d. Melakukan Eksperimen Setelah merumuskan hipotesis, maka tahap berikutnya adalah membuktikan kebenaran hipotesis tersebut melalui eksperimen. e. Mengolah dan Menganalisis Data Data yang diambil pada saat penelitian harus diolah dan dianalisis. f. Menarik Kesimpulan Kesimpulan didapat dari data hasil eksperimen. Ada dua kemungkinan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. g. Mempublikasikan Hasil Mempublikasikan hasil adalah menginformasikan kepada orang lain hasil eksperimen yang telah dilakukan, agar orang lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali. C. Metode Pembelajaran a. Diskusi Informasi b. Tanya jawab c. Ceramah D. Langkah-Langkah Kegiatan 1. Kegiatan Awal 3 x (10 menit) Absensi dan persiapan 2. Kegiatan Inti 3 x (45 menit) Kegiatan
Guru Menjelaskan sains dan proses sains Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah Meminta siswa menanyakan materi yang belum jelas
Siswa Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Menanyakan materi yang belum jelas
Waktu
3x45 menit
3. Kegiatan Akhir 3 x (5menit) a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran b. Guru menginformasikan bahan pelajaran berikutnya E. Sumber Belajar 1. Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Esis. 2. Mutiara, Tia, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Rachmawati, Faidah, dkk. 2009. Buku Sekolah Elektronik Biologi Program IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. F. Penilaian 1. Kognitif a. Apakah yang dimaksud dengan sains? b. Ilmu pengetahuan alam bersifat “konkret”, jelaskan! c. Apakah yang harus dilakukan dalam keterampilan proses sains? d. Jelaskan perbedaan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif! e. Sebutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah? Jawaban: a. (Skor:20, Bobot:10) Sains adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam secara apa adanya. b. (Skor:20, Bobot:25) Ilmu pengetahuan alam bersifat konkret, maksudnya ilmu pengetahuan alam memiliki objek kajian berupa benda-benda atau gejala-gejala alam yang nyata dan dapat ditangkap oleh indera, contohnya: tumbuhan, benda langit, dan hujan. c. (Skor:20, Bobot:15) Keterampilan proses sains meliputi: 1) Melakukan Observasi 2) Menafsirkan 3) Memprediksi 4) Mengidentifikasi Variabel
5) Mengkomunikasikan Hasil d. (Skor:20, Bobot:30) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat indera tanpa mengacu pada satuan pengukuran baku, sedangkan Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat ukur dan mengacu pada satuan pengukuran baku. e. (Skor20:, Bobot:20) Langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu: 1) Menyusun Rumusan Masalah 2) Menyusun Kerangka Teori 3) Merumuskan Hipotesis 4) Melakukan Eksperimen 5) Mengolah dan Menganalisis Data 6) Menarik Kesimpulan 7) Mempublikasikan Hasil 2. Afektif a. Menilai siswa pada saat belajar (50 poin) b. Menilai sikap siswa pada saat menjawab pertanyaan (50 poin) 3. Psikomotor a. Menilai siswa dalam keterampilan tanya jawab (50 poin) b. Menilai kerapihan catatan siswa (50 poin)
Mengetahui, Kepala Sekolah
Kayuagung, 11 Juli 2011 Guru Mata Pelajaran
Drs. MARLIAN, MM PEMBINA NIP. 19650309 199001 1004
RIAN PANE, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu
: SMK Negeri 2 Kayuagung : Ilmu Pengetahuan Alam :X/1 : 8x30 menit
Standar Kompetensi 1. Memahami Gejala-Gejala Alam Biotik Kompetensi Dasar 1.2. Menjelaskan keanekaragaman dan klasifikasi makhluk hidup Indikator 3. Menjelaskan tingkat keanekaragaman makhluk hidup 4. Menjelaskan keunikan keanekaragaman makhluk hidup Indonesia 5. Mengidentifikasi manfaat keanekaragaman makhluk hidup 6. Menjelaskan pengaruh manusia terhadap keanekaragaman makhluk hidup 7. Menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup 8. Membedakan sistem-sistem klasifikasi makhluk hidup 9. Menjelaskan penamaan makhluk hidup A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan tingkat keanekaragaman makhluk hidup 2. Siswa dapat menjelaskan keunikan keanekaragaman makhluk hidup Indonesia 3. Siswa dapat mengidentifikasi manfaat keanekaragaman makhluk hidup 4. Siswa dapat menjelaskan pengaruh manusia terhadap keanekaragaman makhluk hidup 5. Siswa dapat menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup 6. Siswa dapat membedakan sistem-sistem klasifikasi makhluk hidup 7. Siswa dapat menjelaskan penamaan makhluk hidup B. Materi Pembelajaran
1) KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Variasi pada makhluk hidup menunjukkan adanya keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan hidup seluruh isi bumi, termasuk manusia.
A. Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup 1. Keanekaragaman tingkat ekosistem Dalam suatu tempat atau lingkungan, makhluk hidup yang berada di dalamnya disebut komponen biotik dan faktor lingkungan di suatu tempat disebut komponen abiotik. Komponen abiotik meliputi faktor fisik (iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembapan) dan faktor kimia (salinitas/kadar garam, tingkat keasaman/pH, dan kandungan mineral). Interaksi antara komponen biotik dan abiotik di suatu tempat akan menciptakan suatu ekosistem. Variasi makhluk hidup yang ada pada setiap ekosistem akan menimbulkan keanekaragaman pada tingkat ekosistem. 2. Keanekaragaman tingkat jenis Keanekaragaman yang ditemukan diantara makhluk hidup yang berbeda jenis disebut keanekaragaman tingkat jenis. 3. Keanekaragaman tingkat gen Variasi antarindividu yang sejenis menunjukkan adanya keanekaragaman tingkat gen. Gen adalah faktor pengatur sifat yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Warna kulit pada manusia dan warna bunga pada tumbuhan mawar merupakan contoh sifat hasil ekspresi gen.
B. Keunikan Keanekaragaman Makhluk Hidup di Indonesia 1. Indonesia memiliki hewan (fauna) tipe oriental (asia), australia dan peralihan Hewan tipe oriental meliputi hewan yang ada di wilayah sumatera, jawa, kalimantan, dan bali. Karakteristik hewan di wilayah ini adalah sebagai berikut: Banyak spesies mamalia berukuran besar (gajah, banteng, harimau, dan badak), Terdapat berbagai macam kera (bekantan, tarsius, dan oranghutan), dan Jenis
burungnya memiliki warna yng kurang menarik dibanding burung-burung tipe australia tetapi dapat berkicau (jalak bali, elang jawa, dan elang putih). Hewan tipe australia meliputi hewan di Indonesia bagian timur, seperti Papua dan kepulauan Aru. Karakteristik hewan di wilayah ini adalah sebagai berikut: Banyak mamalia berukuran kecil (kuskus, landak, kangguru), Tidak terdapat spesies kera, dan Jenis-jenis burungnya memiliki warna yang beragam (cendrawasih, kasuari, dll). Hewan tipe peralihan meliputi hewan di wilayah Sulawesi sampai kepulauan Maluku. Hewan tipe peralihan sebagian mirip dengan tipe oriental dan sebagian mirip dengan tipe australia, seperti: burung maleo, kuskus, anoa, babirusa, dll. 2. Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan tersebut hanya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain. Hewan endemik Indonesia misalnya: harimau jawa, harimau sumatera, badak bercula satu, babirusa, komodo, dll. Tumbuhan endemik Indonesia misalnya genus Rafflesia.
C. Manfaat Keanekaragaman Makhluk Hidup 1. Sumber bahan pangan, papan, dan obat Dalam kehidupan sehari-hari kita memanfaatkan makhluk hidup yang ada di sekitar kita untuk kebutuhan pangan, papan, dan obat-obatan. 2. Sebagai sumber pendapatan/devisa Misalnya untuk bahan baku industri (kayu, teh, kopi, dll), rempah-rempah (lada, vanili, cabai), dan perkebunan (kelapa sawit, karet). 3. Sebagai sumber plasma nutfah Plasma nutfah adalah sifat-sifat unggul yang ada pada makhluk hidup. 4. Manfaat ekologi Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis yang penting bagi bumi yaitu: merupakan paru-paru bumi dan dapat menjaga kestabilan iklim global (mempertahankan suhu dan kelembapan udara). 5. Manfaat keilmuan Makhluk hidup yang beraneka ragam di dunia ini merupakan sumber ilmu yang masih dapat terus di gali. 6. Manfaat keindahan Makhluk hidup yang beraneka ragam di dunia ini akan menambah keindahan alam.
D. Pengaruh Manusia Terhadap Keanekaragaman Makhluk Hidup 1. Kegiatan manusia yang merusak keanekaragaman makhluk hidup Kegiatan manusia yang merusak keanekaragaman makhluk hidup misalnya: perusakan habitat, penggunaan pestisida, pencemaran limbah dan sampah, perubahan tipe tumbuhan, masuknya jenis tumbuhan dan hewan liar, serta seleksi yang mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati. 2. Kegiatan manusia yang memperbaiki dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup Kegiatan manusia yang memperbaiki dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup misalnya: penghijauan, pemuliaan, pelestarian secara in situ dan ex situ.
2) KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Klasifikasi adalah menempatkan bersama-sama (mengelompokkan) hal-hal yang mirip satu sama lain. Klasifikasi dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh makhluk hidup. Makhluk hidup yang ada di bumi kita ini sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Oleh karena itu, untuk memudahkan manusia dalam mempelajarinya, dilakukan klasifikasi. Klasifikasi memiliki manfaat penting yaitu untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam, dan dapat digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain.
A. Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup Hal yang dapat menjadi dasar dalam melakukan pengklasifikasian misalnya manfaat (tanaman hias dg. tanaman obat), struktur morfologi (ciri yang tampak dari luar tubuh makhluk hidup), anatomi (ciri yang ada di bagian dalam makhluk hidup), atau ciri biokimia (misalnya berdasarkan kandungan enzim yang dimiliki, berdasarkan susunan basa nitrogen pada DNA, dll).
B. Sistem-Sistem Klasifikasi 1. Klasifikasi sistem artisifial Semua sistem klasifikasi yang diciptakan manusia sejak jaman Aristoteles dan Theophrastes (abad ke-4 SM) sampai abad ke-18 dapat disebut sebagai sistem artisifial yang menggunakan struktur morfologi atau manfaat sebagai dasar pengklasifikasiannya. Contoh dari klasifikasi sistem ini adalah pengelompokan tumbuhan berdasarkan perawakan tubuhnya, yang disebut juga sistem habitus. Sistem habitus membedakan kingdom plantae (tumbuhan) menjadi beberapa kelompok, yaitu pohon, perdu, semak, dan gulma. 2. Klasifikasi sistem alam Klasifikasi sistem alam adalah suatu sistem suatu sistem klasifikasi yang mencita-citakan terbentuknya takson-takson yang bersifat natural, artinya kelompok yang terbentuk adalah kelompok yang sesuai dengan yang dikehendaki alam. Dasar klasifikasi yang digunakan adalah banyak sedikitnya persamaan, terutama persamaan ciri-ciri morfologi. Periode klasifikasi sistem alam ini adalah akhir abad 18 sampai pertengahan abad 19. Tokoh taksonomi yang menggunakan klasifikasi sistem alam adalah Adanson (1727-1806), Lamarck (1744-1829), dan Cuvier (1769-1822). 3. Klasifikasi sistem filogenetik Sistem filogenetik adalah sistem yang muncul setelah lahirnya teori evolusi. Selain ciri morfologi dan anatomi, sistem ini juga mempertimbangkan ciri mana yang dianggap primitif dan ciri mana yang dianggap lebih maju. Periode sistem filogenetik adalah pada pertengahan abad 19 sampai sekarang. Sistem ini berkembang setelah adanya teori evolusi yang diajukan oleh Lamarck dalam bukunya Philosophie Zoologique pada tahun 1809 dan disusul oleh karya Charles Darwin dalam bukunya On The Origin Of Species by Means of Natural Selection pada tahun 1859.
C. Klasifikasi Enam Kingdom (dunia/kerajaan) Pada awalnya, pengelompokan makhluk hidup yang dilakukan manusia menggunakan Klasifikasi dua kingdom, yaitu Animalia (hewan) dan Plantae (tumbuhan). Pengelompokan tersebut berdasarkan kemampuan tumbuhan menghasilkan makanannya sendiri (mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik) melalui proses fotosintesis, sementara hewan memperoleh makanan (senyawa organik) langsung dari lingkungan. Klasifikasi tiga kingdom kemudian berkembang setelah diciptakannnya mikroskop cahaya. Pengamatan menggunakan mikroskop cahaya menunjukkan adanya makhluk hidup bersel satu, sehingga dikelompokkan dalam kingdom tersendiri yaitu Protista. Selanjutnya, muncul Klasifikasi empat kingdom setelah tercipta mikroskop elektron yang dapat digunakan untuk mengamati struktur dalam sel makhluk hidup. Pengamatan menggunakan mikroskop elektron menunjukkan ada makhluk hidup yang selnya tidak memiliki membran inti (prokariot) yang umumnya dikenal sebagai Bakteri, kemudian dikelompokkan dalam kingdom Monera. Sementara tiga kingdom lainnya (Animalia, Plantae, dan Protista) memiliki membran inti (eukariot). Klasifikasi empat kingdom kemudian berubah menjadi Klasifikasi lima kingdom karena dipisahkannya jamur dari kingdom Plantae. Jamur tidak melakukan fotosintesis sehingga dikelompokkan dalam kingdom tersendiri, yaitu Fungi. Saat ini telah berkembang Klasifikasi enam kingdom. Dalam klasifikasi ini, makhluk hidup dekelompokkan dalam kingdom Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Archaebacteria dan Eubacteria merupakan pengelompokan makhluk hidup yang sebelumnya berasal dari kingdom Monera. Archaebacteria dan Eubacteria dipisahkan karena adanya perbedaan struktur dinding sel diantara kedua kelompok makhluk hidup prokariot tersebut. 1. Kingdom Archaebacteria dan Eubacteria Archaebacteria dan Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup berukuran mikroskopik, bersel satu, dan tidak memiliki membran inti (prokariot). Kamu lebih mengenal makhluk hidup prokariot dengan sebutan bakteri. 2. Kingdom Protista Protista merupakan kelompok makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak yang memiliki membran inti (eukariot) dan selnya tidak membentuk jaringan yang sebenarnya. Protista dapat dikelompokkan lagi menjadi protista menyerupai jamur, protista menyerupai tumbuhan (Algae/ganggang), dan protista menyerupai hewan (Protozoa). Contoh dari protista misalnya Plasmodium dan Chlorella.
3. Kingdom Fungi Fungi (jamur) merupakan kelompok makhluk hidup eukariot yang memiliki dinding sel dan tidak berklorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Jamur ada yang uniseluler (bersel satu), disebut juga Khamir, dan ada yang multiseluler (bersel banyak). 4. Kingdom Plantae Plantae (tumbuhan) merupakan kelompok makhluk hidup eukariot yang bersel banyak, memiliki dinding sel, dan berklorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Kingdom Plantae dikelompkkan menjadi tumbuhan nonvaskular (tidak berpembuluh) dan tumbuhan vaskular (berpembuluh). Tumbuhan nonvaskular yaitu lumut dimana lumut tidak memiliki pembuluh untuk transpor nutrisi, air, dan mineral dari tanah ke seluruh tubuh. Sebaliknya tumbuhan vaskular telah memiliki jaringan yang terspesialisasi menjadi pembuluh angkut. Tumbuhan vaskular dapat lagi menjadi tumbuhan tidak berbiji (yaitu paku-pakuan), dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji terbuka disebut Gymnospermae, sedangkan tumbuhan berbiji tertutup disebut Angiospermae. Tumbuhan berbiji terbuka artinya memiliki biji yang tidak dilindungi daun buah, misalnya pinus, melinjo, dll. Sedangkan tumbuhan berbiji tertutup memiliki biji yang dilindungi daun buah dan sering juga disebut tumbuhan berbunga, misalnya jeruk, nenas, mawar, dan padi. 5. Kingdom Animalia Animalia (hewan) merupakan makhluk hidup eukariotik bersel banyak, tidak berdinding sel, dan tidak berklorofil. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, kingdom Animalia dibedakan menjadi kelompok vertebrata (bertulang belakang) dan invertebrata (tidak bertulang belakang). Kelompok vertebrata terdiri atas enam kelas, yaitu: Chondrichthyes (ikan bertulang rawan). Kelompok hewan ini memiliki ciri bernafas dengan insang, bersisik, bertelur, dan memiliki rangka yang tersusun atas tulang rawan. Contoh hewan ini adalah ikan hiu dan ikan pari. Osteichthyes (ikan bertulang keras). Kelompok hewan ini memiliki ciri bernafas dengan insang, bersisik, bertelur, dan memiliki rangka yang tersusun atas tulang keras. Contoh hewan dari kelompok ini adalah ikan mas, ikan kakap, dan ikan gurame. Amphibia. Kelompok hewan ini memiliki ciri kulit licin, tidak bersisik, mengalami metamorfosis, pada fase larva bernafas dengan insang namun lama-kelamaan struktur insang hilang dan digantikan paru-paru saat fase dewasa, umumnya hidup di dua tempat (air dan darat) selama masa metamorfosisnya. Contoh hewan dari kelompok ini adalah katak dan salamander. Reptilia. Kelompok hewan ini memiliki ciri kulit bersisik, bernafas dengan paruparu, bertelur. Contoh hewan kelompok ini adalah buaya, kura-kura, kadal, dan cicak. Aves. Kelompok hewan ini memiliki ciri berbulu dan bersayap, bernafas dengan paru-paru, bertelur. Contoh hewan dari kelompok ini adalah ayam, merak, kasuari, merpati, dan bangau. Mammalia. Kelompok hewan ini memiliki ciri berambut, memiliki kelenjar mammae (kelenjar susu), bernafas denga paru-paru, umumnya melahirkan anak. Contoh hewan kelompok ini adalah monyet, kelinci, kucing, tikus. Kelompok invertebrata terdiri dari beberapa filum yang anggotanya sangat beraneka ragam. Delapan filum utama dari invertebrata adalah sebagai berikut: Porivera. Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh berpori sehingga disebut juga hewan spons. Contoh hewan kelompok ini adalah Spongia dan Hippospongia. Cnidaria (Coelenterata). Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh berongga, memiliki fase polip dan medusa, memiliki tentakel yang terdapat sel penyengat. Contoh: ubur-ubur, Hydra, dan anemon laut. Plantyhelminthes (cacing pipih). Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh pipih. Contoh: Planaria sp., cacing hati, dan cacing pita. Nemathelminthes (cacing gilig). Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bulat panjang dengan ujung runcing. Contoh: cacing tambang dan cacing perut. Annelida (cacing gelang). Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bersegmen. Contoh: cacing tanah. Mollusca. Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh lunak, ada yang dilindungi oleh cangkang ada yang tidak. Contoh: kerang, bekicot, cumi-cumi, dan gurita. Arthropoda. Kelompok hewan ini memiliki ciri kaki bersegmen atau berbuku. Contoh: laba-laba.
Ecinodermata. Kelompok hewan ini memiliki ciri rangka dalam berduri yang menembus kulit, memiliki kaki ambulakral yang berfungsi untuk pergerakan dan sebagai alat penghisap. Contoh: bintang laut, lili laut, bulu babi, dan teripang.
D. Penamaan Ilmiah Makhluk Hidup Penamaan ilmiah makhluk hidup digunakan karena nama-nama makhluk hidup bisa berbeda-beda di tiap kawasan atau negara. Untuk memberikan nama yang baku maka sistem penamaan makhluk hidup secara ilmiah. Sistem penamaan ini disebut sistem nama ganda (binomial nomenclature). Walaupun Caspar Bauhin dalam bukunya “Pinax Theatri Botanici” (1623) telah menerapkan sistem nama ganda pada tumbuhan, tetapi Linnaeus lah yang dianggap sebagai pencipta sistem nama ganda ini. Hal ini mungkin karena Carolus Linnaeus yang secara konsisten menerapkan sistem tersebut dalam bukunya “Species Plantarum” (1753). Aturan penulisan nama jenis (species) makhluk hidup secara binomial nomenclature: 1. Setiap nama harus terdiri dari dua kata yang menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang diperlakukan sebagai bahasa latin. Contohnya Durio zibethinus (durian) adalah bahasa Indonesia yang diperlakukan sebagai bahasa latin. 2. Kata pertama adalah nama marga (genus), sedangkan kata kedua adalah kata penunjuk spesies. 3. Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf besar, dan huruf pertama kata pertama tidak perlu ditulis dengan huruf besar. 4. Kedua kata harus dicetak miring atau digarisbawahi. 5. Jika nama tumbuhan atau hewan lebih dari dua kata, maka kata kedua dan berikutnya disatukan atau ditulis dengan nama penggandeng (-). Contohnya Hibiscus rosa sinensis ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis. 6. Tidak boleh merupakan suatu tautonim, yaitu nama yang terdiri dari dua kata yang persis sama atau dua kata yang hampir sama, seperti Linaria linaria atau Boldu boldu. Tetapi aturan ini tidak berlaku pada pemberian nama hewan.
C. Metode Pembelajaran a. Diskusi Informasi b. Tanya jawab c. Ceramah D. Langkah-Langkah Kegiatan 1. Kegiatan Awal 4 x (10 menit) Absensi dan persiapan 2. Kegiatan Inti 4 x ( 45 menit) Kegiatan
Guru Menjelaskan tingkat keanekaragaman makhluk hidup Menjelaskan keunikan keanekaragaman makhluk hidup Indonesia Menjelaskan manfaat keanekaragaman makhluk hidup Menjelaskan pengaruh manusia terhadap keanekaragaman makhluk hidup Menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup Menjelaskan sistem-sistem klasifikasi makhluk hidup Menjelaskan penamaan makhluk hidup Meminta siswa menanyakan materi yang belum jelas
Siswa Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Memperhatikan dan merespon penjelasan guru
Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Menanyakan materi yang belum jelas
Waktu
4x45 menit
3. Kegiatan Akhir 4 x (5menit) a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran b. Guru menginformasikan bahan pelajaran berikutnya E. Sumber Belajar 1. Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Esis. 2. Mutiara, Tia, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Rachmawati, Faidah, dkk. 2009. Buku Sekolah Elektronik Biologi Program IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. F. Penilaian 1. Kognitif a. Sebutkan tiga tingkat keanekaragaman makhluk hidup? b. Sebutkan dua keunikan keanekaragaman makhluk hidup Indonesia? c. Jelaskan dua manfaat keanekaragaman makhluk hidup Indonesia! d. Jelaskan pengaruh manusia terhadap keanekaragaman makhluk hidup! e. Sebutkan apa saja yang menjadi dasar klasifikasi makhluk hidup? f. Sebutkan sistem-sistem klasifikasi makhluk hidup? g. Jelaskan tata cara penamaan makhluk hidup! Jawaban: a. (Skor:10, Bobot:5) Yaitu keanekaragaman tingkat ekosistem, keanekaragaman tingkat jenis, dan keanekaragaman tingkat gen. b. (Skor:10, Bobot:10) 1. Indonesia memiliki hewan (fauna) tipe oriental (asia), australia dan peralihan 2. I ndonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik c. (Skor:20, Bobot:20) 1. Sebagai sumber bahan pangan, papan, dan obat Dalam kehidupan sehari-hari kita memanfaatkan makhluk hidup yang ada di sekitar kita untuk kebutuhan pangan, papan, dan obat-obatan. 2. Sebagai sumber pendapatan/devisa Misalnya untuk bahan baku industri (kayu, teh, kopi, dll), rempah-rempah (lada, vanili, cabai), dan perkebunan (kelapa sawit, karet). d. (Skor:20, Bobot:20) Pengaruh manusia terhadap keanekaragaman makhluk hidup yaitu: 1. Kegiatan manusia yang merusak keanekaragaman makhluk hidup Kegiatan manusia yang merusak keanekaragaman makhluk hidup misalnya: perusakan habitat, penggunaan pestisida, pencemaran limbah dan sampah, perubahan tipe tumbuhan, masuknya jenis tumbuhan dan hewan liar, serta seleksi yang mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati. 2. Kegiatan manusia yang memperbaiki dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup Kegiatan manusia yang memperbaiki dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup misalnya: penghijauan, pemuliaan, pelestarian secara in situ dan ex situ. e. (Skor:10, Bobot:10) Hal yang dapat menjadi dasar dalam melakukan pengklasifikasian misalnya manfaat (tanaman hias dg tanaman obat), struktur morfologi (ciri yang tampak dari luar tubuh makhluk hidup), anatomi (ciri yang ada di bagian dalam makhluk hidup), atau ciri biokimia (misalnya berdasarkan kandungan enzim yang dimiliki, berdasarkan susunan basa nitrogen pada DNA, dll). f. (Skor:10, Bobot:5) Yaitu Klasifikasi sistem artisifial, Klasifikasi sistem alam, dan Klasifikasi Sistem filogenetik. g. (Skor:20, Bobot:30) Aturan penulisan nama jenis (species) makhluk hidup secara binomial nomenclature: 1. Setiap nama harus terdiri dari dua kata yang menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang diperlakukan sebagai bahasa latin. Contohnya Durio zibethinus (durian) adalah bahasa Indonesia yang diperlakukan sebagai bahasa latin. 2. Kata pertama adalah nama marga (genus), sedangkan kata kedua adlah kata penunjuk spesies. 3. Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf besar, dan huruf pertama kata pertama tidak perlu ditulis dengan huruf besar. 4. Kedua kata harus dicetak miring atau digarisbawahi.
5. Jika nama tumbuhan atau hewan lebih dari dua kata, maka kata kedua dan berikutnya disatukan atau ditulis dengan nama penggandeng (-). Contohnya Hibiscus rosa sinensis ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis. 6. Tidak boleh merupakan suatu tautonim, yaitu nama yang terdiri dari dua kata yang persis sama atau dua kata yang hampir sama, seperti Linaria linaria atau Boldu boldu. Tetapi aturan ini tidak berlaku pada pemberian nama hewan. 2. Afektif a. Menilai siswa pada saat belajar (50 poin) b. Menilai sikap siswa pada saat menjawab pertanyaan (50 poin) 3. Psikomotor a. Menilai siswa dalam keterampilan tanya jawab (50 poin) b. Menilai kerapihan catatan siswa (50 poin)
Mengetahui, Kepala Sekolah
Kayuagung, 11 Juli 2011 Guru Mata Pelajaran
Drs. MARLIAN, MM PEMBINA NIP. 19650309 199001 1004
RIAN PANE, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu
: SMK Negeri 2 Kayuagung : Ilmu Pengetahuan Alam :X/1 : 12x30 menit
Standar Kompetensi 1. Memahami Gejala-Gejala Alam Biotik Kompetensi Dasar 1.3. Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia Indikator 10. Menjelaskan ciri virus dan peranannya dalam kehidupan manusia 11. Menjelaskan ciri bakteri dan peranannya dalam kehidupan manusia 12. Menjelaskan ciri protista dan peranannya dalam kehidupan manusia 13. Menjelaskan ciri jamur dan peranannya dalam kehidupan manusia A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan ciri virus dan peranannya dalam kehidupan manusia 2. Siswa dapat menjelaskan ciri bakteri dan peranannya dalam kehidupan manusia 3. Siswa dapat menjelaskan ciri protista dan peranannya dalam kehidupan manusia 4. Siswa dapat menjelaskan ciri jamur dan peranannya dalam kehidupan manusia B. Materi Pembelajaran
1) VIRUS A. Ciri Virus Virus pertama kali ditemukan oleh Adolf Mayer, seorang ilmuwan dari Jerman, pada tahun 1883. Virus disebut sebagai metaorganisme (bentuk peralihan antara makhluk hidup dan tak hidup) karena virus dapat dikristalkan seperti makhluk tak hidup dan tidak berbentuk sel tapi mengandung DNA atau RNA dan dapat berkembang biak seperti makhluk hidup. Virus berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 20-400 nm, sehingga virus tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak dalam sel hidup. Ini berarti virus hidup sebagai parasit dalam sel makhluk hidup lain, seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan juga manusia. Bentuk virus bermacam-macam, ada yang bulat, batang, dan berbentuk “T”.
B. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia 1. Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia Virus influenza, penyebab penyakit influenza (flu) Virus dengue, penyebab penyakit demam berdarah Ribivirus, penyebab penyakit rubella Poliovirus, penyebab penyakit polio Virus rubeola, penyebab penyakit campak Virus hepatitis A, penyebab penyakit hepatitis A Virus hepatitis B, penyebab penyakit hepatitis B Virus hepatitis C, penyebab penyakit hepatitis C HSV / Herpes Simplex Virus, penyebab penyakit herpes HIV / Human Immunodeficiency Virus, penyebab penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) 2. Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan RSV / Rous Sarcoma Virus, penyebab penyakit kanker pada ayam Virus rabies, penyebab penyakit rabies pada hewan NDV / Newcastle Disease Virus, penyebab penyakit tetelo pada ayam 3. Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan TMV / Tobacco Mosaic Virus, penyebab penyakit tanaman tembakau menjadi kerdil dan menimbulkan bercak-bercak kuning pada daun BYV / Beet Yellow Virus, penyebab penyakit pada tanaman aster
Virus Tungro, penyebab penyakit tanaman padi menjadi kerdil 4. Virus yang menguntungkan Adanya kemajuan teknologi rekayasa genetika menyebabkan beberapa virus berhasil dimanfaatkan sebagai berikut: Penghasil vaksin, misalnya vaksin rabies, vaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella), untuk mencegah penyakit campak, gondong, dan rubella (campak jerman) Kloning gen, diharapkan dengan adanya kloning ini penyakit seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan
2) BAKTERI A. Ciri Bakteri Bakteri berasal dari kata “bakterion” (Yunani) yang berarti tongkat atau batang kecil. Bakteri pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Belanda bernama Antony Van Leuwenhoek. Bakteri merupakan mikroorganisme besel satu (uniseluler), prokariotik (tidak bermembran inti), dengan ukuran diameter sel 0,5- 1 µm, dengan panjang sekitar 1 µm. Sebagian besar bakteri tidak berklorofil meskipun ada juga yang berklorofil sehingga mampu berfotosintesis. Bakteri mempunyai bentuk dasar yang bermacam-macam, yaitu bulat (coccus), batang (basil), dan spiral (spirilia). Bakteri dapat hidup di berbagai lingkungan, seperti tanah, gurun pasir, udara, es, salju, bahkan lautan. Perkembangbiakan bakteri sangatlah cepat jika dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Sebagai contoh, bakteri Escherchia coli dalam lingkungan pertumbuhan yang optimal dapat berkembang biak dengan membelah diri setiap 20 menit. Hal ini menyebabkan bakteri merupakan makhluk hidup dengan jumlah terbanyak.
B. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia 1. Contoh bakteri yang menguntungkan Escherichia coli, membantu pembusukan makanan dalam usus. Nitrosococcus dan Nitrosomonas, penyubur tanah karena membentuk nitrit dalam tanah. Methanobacterium, menghasilkan gas metan yang dijadikan biogas. Acetobacter xylinum, berperan dalam pembuatan nata de coco. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, berperan dalam pembuatan yoghurt. 2. Contoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia Diplococcus pneumoniae, menyebabkan bronkhitis (radang paru-paru). Streptococcus mutans, menyebabkan gigi berlubang. Salmonella typhi, menyebabkan tifus. Clostridium tetani, menyebabkan tetanus. Vibrio cholerae, menyebabkan kolera 3. Contoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada hewan Bacillus anthracis, menyebabkan antraks. Actynomyces bovis, menyebabkan bengkak rahang pada sapi.. Vibrio fetus, menyebabkan abortus pada domba. Cytopaga columnaris, menyebabkan penyakit pada ikan. 4. Contoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan Xanthomonas oryzae, menyerang pucuk batang padi. Xanthomonas campestris, menyerang tanaman kubis. Pseudomonas solanacearum, menyebabkan layu pada tanaman terung. Erwinia carotovora, menyebabkan busuk pada buah. 5. Contoh bakteri yang merusak bahan makanan Acetobacter sp., merubah etanol (alkohol) menjadi asam cuka. Pseudomonas sp., membentuk asam bongkrek (racun) pada tempe bongkrek. Clostridium botulinum, menghasilkan racun makanan (botulin) sehingga menyebabkan makanan basi atau busuk.
3) PROTISTA Protista merupakan kelompok makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak yang memiliki membran inti (eukariot) dan selnya tidak membentuk jaringan yang sebenarnya.
A. Protista yang Menyerupai Hewan (Protozoa) 1. Ciri Protozoa Protozoa berasal dari kata “Proto” (pertama) dan “Zoa” (hewan). Protozoa berukuran sekitar 10-20 µm. Bentuk protozoa bervariasi, ada yang berbentuk tetap, dan ada yang bentuknya berubah-ubah. Protozoa merupakan makhluk hidup uniseluler yang tidak berklorofil.
Sebagian besar Protozoa mempunyai alat gerak, antara lain berupa kaki semu (pseudopodia), bulu getar (cilia), atau bulu cambuk (flagellum). Protozoa hidup bebas di selokan, sungai, lautan, dan di tanah atau hidup di tubuh hewan atau manusia dengan cara bersimbiosis. 2. Peranan Protozoa dalam kehidupan manusia Contoh protozoa yang menguntungkan manusia: Stentor, merupakan salah satu protozoa yang dapat digunakan untuk proses pengolahan limbah. Protozoa ini akan memakan bakteri dalam limbah yang dapat menimbulkan penyakit. Amoeba proteus, hidup saprofit baik di alam bebas maupun pada organisme lain sehingga berperan sebagai pengurai Contoh protozoa yang merugikan manusia: Entamoeba ginggivalis, hidup di dalam rongga mulut, membusukkan dan memakan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela gigi. Entamoeba histolycia, menyebabkan disentri. Trichomonas vaginalis, menyebabkan penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria. Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana. Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria kuartana.
B. Protista yang Menyerupai Tumbuhan (Algae) 1. Ciri Algae Algae atau ganggang adalah protista yang berklorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Ukuran dan bentuk algae beraneka ragam. Ada algae yang uniseluler dan berukuran mikroskopik (± 25µm), ada juga yang multiseluler dan berukuran makroskopik (dapat mencapai 50m). Beberapa jenis ganggang uniseluler ada yang memiliki alat gerak berupa flagella. Beberapa jenis lain memiliki pigmen warna yang khas selain klorofil. Karakteristik-karakteristik tersebut kemudian digunakan untuk memisahkan anggota ganggang kedalam beberapa kelompok, yaitu Euglenophyta (memiliki flagella), Dinoflagellata (ganggang api), Chrysophyta (ganggang keemasan), Chlorophyta (ganggang hijau), Phaeophyta (ganggang cokelat), dan Rhodophyta (gangang merah). 2. Peranan Algae dalam kehidupan manusia Contoh Algae yang menguntungkan manusia: Diatom, dapat digunakan sebagai bahan pemulas/penggosok metal, campuran semen, dan pembuatan sarinngan untuk pemrosesan minyak nabati dan gula. Ganggang merah, merupakan sumber vitamin (terutama vitamin A dan C) dan mineral bagi manusia. Chlorella, merupakan sumber protein sel tunggal yang memiliki nilai gizi tinggi. Contoh Algae yang merugikan manusia: Gymnodium breve, menghasilkan toksin yang dapat membunuh biota perairan dan mencemari perairan. Berbagai spesies Algae dapat mengalami “blooming” di perairan sehingga mengurangi kadar oksigen dalam air dan dapat membunuh biota lain.
C. Protista yang Menyerupai Jamur 1. Ciri Protista yang menyerupai jamur Seperti namanya, Protista yang menyerupai jamur memiliki kemiripan ciri dengan jamur, yaitu memilki miselium dan menghasilkan spora. Anggota Protista yang menyerupai jamur dikelompokkan dalam kelompok Oomycota (jamur air) dan Myxomycota (jamur lendir). 2. Peranan Protista yang menyerupai jamur dalam kehidupan manusia Contoh Protista menyerupai jamur yang menguntungkan adalah Physarum polycephalum. Protista ini merupakan dekomposer yang penting di hutan, karena membantu menguraikan senyawa-senyawa dari bagian-bagian tumbuhan mati yang diperlukan oleh makhluk hidup lain. Contoh Protista yang menyerupai jamur yang merugikan adalah Phytophtora infestans yang merusak tanaman kentang.
4) FUNGI Fungi atau jamur adalah kingdom yang anggotanya merupakan eukariot, sangat beraneka ragam, dan terdiri dari puluhan ribu spesies. Jamur dapat ditemukan dimanamana, mulai dari batang kayu, dinding yang lembab, roti basi, buah dan sayuran busuk, sampai pada kotoran hewan.
A. Ciri Fungi Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Jamur uniseluler disebut juga khamir. Bentuk sel khamir adalah bundar atau oval dengan ukuran lebih besar dari sel bakteri. Jamur multiseluler membentuk struktur yang disebut hifa. Pada beberapa jenis jamur, hifa dapat membentuk suatu struktur reproduksi yang besar dan kompleks, disebut badan buah. Badan buah inilah yang bisanya kita lihat pada jamur makroskopik. Jamur dikelompokkan lagi menjadi empat filim, yaitu, Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Dasar pengelompokan ini salah satunya adalah jenis spora seksual yang dimiliki oleh tiap kelompok. Chytridiomycota merupakan kelompok jamur yang paling primitif yang memiliki alat reproduksi seksual berupa gamet berflagel. Zygomycota memiliki spora seksual berupa zigospora. Ascomycota memiliki spora seksual berupa askospora, dan Basidiomycota berupa basidiospora. Jenis-jenis jamur yang belum diketahui fase reproduksi seksualnya kemudian dikelompokkan dalam Deuteromycota (jamur tidak sempurna / fungi imperfecti) yang sebenarnya bukan kelompok taksonomi.
B. Peranan Fungi dalam Kehidupan Manusia 1. Contoh Fungi yang menguntungkan manusia Rhizopus oryzae, digunakan untuk membuat tempe. Mucor javanicus, digunakan untuk membuat tape. Aspergillus tamarii, digunakan untuk membuat kecap. Penicillum notatum, digunakan untuk membuat antibiotik penisilin. Auricularia polytricha (jamur kuping), Volvariella volvaceae (jamur merang), Lentinula edodes (jamur shitake), dan Pleurotus sp. (jamur tiram) digunakan sebagai bahan pangan. 2. Contoh Fungi yang merugikan manusia Candida albicans, penyebab keputihan pada organ reproduksi wanita. Berbagai spesies Amanita, penghasil toksin yang dapat mematikan jika dikonsumsi. Beberapa spesies Aspergillus, penghasil aflatoksin yang dapat merusak hati dan diketahui karsiogenik.
C. Metode Pembelajaran a. Diskusi Informasi b. Tanya jawab c. Ceramah D. Langkah-Langkah Kegiatan 1. Kegiatan Awal 6 x (10 menit) Absensi dan persiapan 2. Kegiatan Inti 6 x (45 menit) Kegiatan
Guru Menjelaskan ciri-ciri Virus, Bakteri, Protista, dan Jamur Menjelaskan peranan Virus, Bakteri, Protista, dan Jamur dalam kehidupan manusia Meminta siswa menanyakan materi yang belum jelas
Siswa Memperhatikan dan merespon penjelasan guru Memperhatikan dan merespon penjelasan guru
Menanyakan materi yang belum jelas
3. Kegiatan Akhir 6 x (5menit) a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran b. Guru menginformasikan bahan pelajaran berikutnya
Waktu
6x45menit
E. Sumber Belajar 1. Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Esis. 2. Mutiara, Tia, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Rachmawati, Faidah, dkk. 2009. Buku Sekolah Elektronik Biologi Program IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. F. Penilaian 1. Kognitif a. Sebutkan ciri-ciri virus? b. Sebutkan ciri-ciri bakteri? c. Apakah persamaan ciri dari Protista dan Fungi? d. Sebutkan dua contoh Protozoa yang menguntungkan bagi manusia? e. Sebutkan jamur yang digunakan dalam pembuatan tempe dan tape? Jawaban: a. (Skor:20, Bobot:25) Virus berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 20-400 nm, sehingga virus tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak dalam sel hidup. Ini berarti virus hidup sebagai parasit dalam sel makhluk hidup lain, seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan juga manusia. Bentuk virus bermacam-macam, ada yang bulat, batang, dan berbentuk “T”. b. (Skor:20, Bobot:25) Bakteri merupakan mikroorganisme besel satu (uniseluler), prokariotik (tidak bermembran inti), dengan ukuran diameter sel 0,5- 1 µm, dengan panjang sekitar 1 µm. Sebagian besar bakteri tidak berklorofil meskipun ada juga yang berklorofil sehingga mampu berfotosintesis. Bakteri mempunyai bentuk dasar yang bermacam-macam, yaitu bulat (coccus), batang (basil), dan spiral (spirilia). Bakteri dapat hidup di berbagai lingkungan, seperti tanah, gurun pasir, udara, es, salju, bahkan lautan. c. (Skor:20, Bobot:10) Yaitu sama-sama bersifat eukariot. d. (Skor:20, Bobot:20) Contoh protozoa yang menguntungkan manusia: Stentor, merupakan salah satu protozoa yang dapat digunakan untuk proses pengolahan limbah. Protozoa ini akan memakan bakteri dalam limbah yang dapat menimbulkan penyakit. Amoeba proteus, hidup saprofit baik di alam bebas maupun pada organisme lain sehingga berperan sebagai pengurai e. (Skor20:, Bobot:20) Rhizopus oryzae, digunakan untuk membuat tempe. Mucor javanicus, digunakan untuk membuat tape.
2. Afektif a. Menilai siswa pada saat belajar (50 poin) b. Menilai sikap siswa pada saat menjawab pertanyaan (50 poin) 3. Psikomotor a. Menilai siswa dalam keterampilan tanya jawab (50 poin) b. Menilai kerapihan catatan siswa (50 poin)
Mengetahui, Kepala Sekolah
Kayuagung, 11 Juli 2011 Guru Mata Pelajaran
Drs. MARLIAN, MM PEMBINA NIP. 19650309 199001 1004
RIAN PANE, S.Pd.