Disiapkan 3 buah botol yang sudah ditentukan, kemudian diisi air yang telah disaring
Botol dihomogenkan dengan cara dikocok, Kemudian dihitung kadar oksigen awal (KOawal)
Botol diletakkan dibawah sinar matahari, dan waktu pencahayaan dicatat
Tanaman sampel dipotong dan ditimbang seberat gr, kemudian dimasukkan ke masing-masing botol
Penentuan Oksigen Awal
Kadar oksigen dari sampet yang telah diberi pencahayaan diukur dengan DO meter
(untuk memperoleh data KOAkhir)
Melihat perubahan kadar oksigen dengan cara KOakhir dikurang dengan KOawal
Perhitungan kadar oksigen akhir
Perhitungan kadar oksigen akhir
Kadar oksigen dari sampet yang telah diberi pencahayaan diukur dengan DO meter
(untuk memperoleh data KOAkhir)
Melihat perubahan kadar oksigen dengan cara KOakhir dikurang dengan KOawal
FOTOSINTESIS
Kevin Pranata Ginting, 230110160158
Perikanan C, Kelompok 4
ABSTRAK
Fotosintesis adalah salah satu rekasi pembentukan senyawa kompleks (C6H12O6) dari senyawa-senyawa sederhana ( H2O, dan CO2) dengan bantuan cahaya matahari. Kemampuan tumbuhan dalam melakukan fotosintesis ini disebabkan karena adanya pigmen yang bernama klorofil, melalui pigmen klorofil ini, tumbuhan dapat menyerap tenaga matahari serta menggunakannya untuk membentuk karbohidrat dari karbon dioksida dan air. Pada praktikum kali ini praktikan memanfaatkan sampel dari tanaman air, yakni : Cabomba dan Amazon. Sedangkan alat untuk praktikum, praktikan menggunakan : DO meter, botol bening, botol gelap, dan botol dalam plastik hitam. Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari media fotosintesis terhadap oksigen hasil fotosintesis.
Kata Kunci : fotosintesis, oksigen, tanaman,
ABSTRACT
Photosynthesis is a reaction to make complex compunds (C6H12O6) from simple compounds (H2O, and CO2) by using sunlight energi. The ability of plants to do photosynthesis are based on pigment that also known as chlorophyll, with this pigment, plants can also absorb sunlight energi and use it to create carbohidrate from carbon dioxyde and water. On this research, researcher using sample from water plants, such as : cabomba, and amazon. Whereas for tools for research, this time researcher using : DO meter, clear bottle, dark bottle, and a bottle inside black plastic. Purpose from this research is to determine the effects of media that used on photosynthesis againts oxygen as result from photosynthesis.
Keywords : oxygen ,photosynthesis, plant,
PENDAHULUAN
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. (Delving 1975).
Gambar 1. Ilustrasi Input dan Output pada fotosintesis
(Sumber : repository.usu/fotosintesis pada tumbuhan)
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman, algae dan cyanobakteria. Nama klorofil barasal dari bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros = green (hijau) dan phyllon = leaf (daun). Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah Proses perubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari menjadi zat organik karbohidrat. Reaksi dari fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut:
Gambar 2. Reaksi fotosintesis
(Sumber : www.softilmu.com)
Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa hasil fotosintesis adalah berupa bahan organic yang mengandung energi kimia potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energi radiasi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam karbohidrat).
Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:
1. Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
2. Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3. Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
4. Menyediakan oksigen bagi kehidupan.
Proses fotosintesis berlangsung dalam 2 proses. Proses pertama merupakan proses yang tergantung pada cahaya matahari (Reaksi Terang), yaitu reaksi yang membutuhkan energi cahaya matahari Iangsung dan molekul-molekul energi cahaya tersebut belum dapat digunakan untuk proses berikutnya, oleh karena itu pada reaksi terang ini energi cahaya matahari yang belum dapat digunakan tersebut akan dikonversi menjadi molekul-molekul energi yang dapat digunakan yaitu dalam bentuk energi kimia. Konversi energi cahaya menjadi energi kimia dilakukan oleh aktvitas pigmen daun (klorofil). Cahaya matahari akan membentur klorofil-a sebagai suatu cara untuk membangkitkan elektron agar menjadi suatu energi dengan tingkatan yang lebih tinggi. Dua pusat reaksi pada pigmen tersebut yang bekerja secara berantal (PS I dan PS II) mentransfer elektron. Elektron diperoleh dengan memecah air (H20) sehingga terjadi pelepasan 02 dan 02 tersebut yang kemudian mengkonversi energi menjadi bentuk ATP dan NADP . Reaksi terang tersebut terjadi dalam grana.
Gambar 3.Struktur kloroplas
(Sumber : repository.usu/fotosintesis pada tumbuhan)
Proses kedua adalah proses yang tidak membutuhkan cahaya (Reaksi Gelap) yang terjadi ketika produk dari reaksi terang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen C-C dari karbohidrat. Pada proses ini, CO2 atmosfer (atau CO2 dari air untuk organisme akuatik/marine) ditangkap dan dimodifikasi oleh penambahan hidrogen menjadi bentuk karbohidrat. Reaksi gelap biasanya dapat terjadi dalam gelap apabila energi carrier dari proses terang tersedia. Reaksi gelap ini berlangsung dalam stroma kloroplas.
Gambar 4. Reaksi pada fotosintesis
(www.almansyahnis.com)
Langkah-langkah reaksi dalam siklus Calvin terbagi menjadi 3 fase, yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
Fase pertama adalah fiksasi karbon, dimana karbondioksida akan ditangkap dan disatukan dengan ribulosa bifosfat (RuBp) oleh enzim rubisco. Rubisco adalah protein enzim yang paling banyak terdapat di dalam kloroplas. Dalam tahap ini ribulosa bifosfat akan mengikat karbondioksida dan hasilnya adalah molekul dengan 6 karbon yang tidak stabil dan segera pecah menjadi 2 molekul 3 fosfogliserat. Dalam sekali siklus terdapat 3 molekul ribulosa bifosfat yang menangkap 3 molekul karbondioksida dan akan diubah menjadi 3 molekul berkarbon 6 yang tidak stabil sehingga langsung pecah menjadi 6 molekul 3 fosfogliserat.
Fase kedua adalah reduksi, pada fase ini masing-masing molekul 3 fosfogliserat akan menerima fosfat dari ATP sehingga berubah menjadi 1,3 difosfogliserat. Dibutuhkan 6 ATP untuk merubah 6 molekul 3 fosfogliserat menjadi 6 molekul 1,3 difosfogliserat. Molekul 1,3 difosfogliserat akan mengalami reduksi oleh NADPH sehingga berubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat (G3P), dibutuhkan 6 molekul NADPH dalam sekali siklus Calvin. Hasil dari tahap reduksi adalah 6 molekul gliseraldehida 3 fosfat dengan 1 molekul tersebut akan dikeluarkan untuk bahan baku glukosa sehingga tersisa 5 molekul G3P.
Fase ketiga adalah regenerasi. Tahapan ini merupakan pembuatan kembali ribulosa bifosfat (molekul dengan 5 atom C) dari sisa gliseraldehida 3 fosfat (molekul dengan 3 atom C). Pada tahapan ini 5 molekul gliseraldehida 3 fosfat akan diubah menjadi 3 molekul ribulosa bifosfat yang dapat digunakan kembali untuk menangkap karbondioksida. Dalam reaksi ini terdapat 3 molekul ATP yang mendonorkan fosfatnya.
Reaksi gelap terjadi pada bagian stroma kloroplas. Reaksi gelap disebut siklus karena reaksi-reaksi yang berlangsung berjalan berputar-putar dan kembali menjadi molekul asalnya. Disebut reaksi gelap karena dalam tahap-tahap reaksinya tidak membutuhkan cahaya matahari sebagai sumber energi.
Fotosintesis adalah proses yang tergantung cahaya, berarti kecepatan fotosintetik yaitu kecepatan dalam menambat CO2 dan energi matahari sangat tergantung pada intensitas cahaya matahari. Akan tetapi hubungan ini bukan satu hubungan linier yang sederhana (Kimmins 1987). Dengan pertimbangan bahwa kecepatan fotosintesis netto pada tumbuhan meningkat dengan adanya peningkatan intensitas cahaya (intensitas cahaya dimulai dan titik 0), maka suatu saat dapat terjadi peningkatan fotosintesis tidak diikuti oleh peningkatan penambatan CO2 netto (Gambar 5). Kondisi ini terjadi karena kecepatan hilangnya CO2 dalam proses respirasi lebih besar dibandingkan dengan kecepatan penambatan CO2 dalam proses fotosintesis. Apabila intensitas cahaya terus meningkat, maka pada suatu saat akan dicapai keseimbangan antara hilangnya CO2 pada respirasi dan CO2 yang ditambat pada proses fotosintesis. Pencapaian kondisi ini terjadi pada titik kompensasi (Compensation point - CP). Intensitas cahaya yang terus meningkat akan menyebabkan penurunan kecepatan fotosintesis sampai tercapai titik saturasi (saturation point - SP). Berarti titik saturasi adalah titik dimana peningkatan intensitas cahaya hanya menghasilkan sedikit atau tidak ada peningkatan CO2 netto yang ditambat. Setiap jenis tumbuhan menunjukkan titik saturasi dan titik kompensasi yang berbeda, tergantung pada toleransi tumbuhan tersebut terhadap variasi intensitas cahaya yang diterima (jenis toleran naungan dan intoleran naungan). Pada umumnya jenis toleran naungan mempunyai CP dan SP yang lebih rendah dibandingkan CP dan SP jenis intoleran naungan.
Gambar 5. Hubungan antara fotosintesis netto dengan peningkatan intensitas cahaya
(Sumber : repository.usu.ac.id)
Pigmen utama dalam fotosintesis yakni klorofil, yang terdapat pada kloroplas. Kloroplas ditemukan dalam beberapa bentuk dan ukuran pada beberapa jenis tumbuhan (Salisbury dan Ross 1995). Setiap kloroplas diliputi oleh sistem membran ganda atau sistem amplop, sehingga dapat mengontrol lintasan molekul yang masuk dan keluar dalam kloroplas. Kloroplas adalah salah satu rangkaian membran yang di dalamnya mengandung pigmen-pigmen fotosintetik. Setiap membran internal yang mengandung pigmenfotosintetik tersebut yang permukaannya berbentuk seperti tabung atau kantung disebut sebagai tilakoid.
Tilakoid adalah unit struktural fotosintesis yang tersusun seperti tumpukan kue, kumpulannya disebut sebagai grana dan area di antara grana disebut dengan stroma. Strukturkomponen fotosintetik tersebut terlihat pada Gambar 6. Pigmen-pigmen yang berada dalam membran tilakoid dalam jumlah yang banyak adalah 2 jenis klorofil hijau daun, yaitu klorofil-a dan klorofil-b. Klorofil adalah pigmen yang paling efektif untuk mengabsorpsi cahaya merah dan biru, klorofil diikat dalam 3 kompleks klorofil-protein yaitu (1) kompleks Light Harvesting Complex (LHC), (2) kompleks antena fotosistem I (PS I) dan (3) kompleks antena fotosistem II (PS II), namun selain itu pula ada pigmen kuning sampai oranye yang diklasifikasikan sebagai karotenoid. Pigmen-pigmen mengabsorbsi cahaya pada panjang gelombang 400 nm - 700 nm. Ketika cahaya matahari putih jatuh pada lapisan klorofil, maka cahaya hijau dengan panjang gelombang antara 480 dan 550 nm tidak dlabsorpsioleh pigmen akan tetapi akan direfleksikan sehingga yang tampak oleh mata adalah warna hijau pada
daun. Aktivitas spektrum fotosintesis adalah keefektivan relatif panjang gelombang cahaya pada penambahan jumlah elektron. Energi akan dipancarkan segera dengan gelombang yang lebih panjang sehingga menjadi energi yang cepat dapat bertindak untuk menjalankan suatu reaksi kimia. Klorofil-a dan klorofil-b merupakan pengumpul utama cahaya matahari untuk fotosintesis. Masing-masing klorofil tersebut merupakan molekul yang mempunyai ikatan protein yang kompleks. Klorofil hanya dapat bertindak pada reaksi kimia dalam proses fotosintesis, apabila klorofil tersebut diikat dengan ikatan protein dalam membran (seperti dalam kloroplas). Ikatan protein tersebut juga dapat menunjukkan spektrum yang dapat diabsorpsinya, yang kemudian membedakannya dengan klorofil bebas lainnya, oleh karena itu pigmen-pigmen seringkali diberi nama sesuai dengan panjang gelombang yang maksimum dapat diabsorpsi.
Tujuan dari kegiatan praktikum kali ini adalah untuk melihat dampak dari intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis.
METODOLOGI
Praktikum Fotosintesis dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Maret 2017 pukul 10.00 - 11.50 WIB bertempat di Laboratorium Ex-Sub Bidang Akademik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain: botol kaca bening, botol kaca gelap berfungsi sebagai alat tempat menyimpan tanaman air pada saat disimpan di bawah sinar matahari, kantong plastik berwarna sebagai penutup botol yang ketiga, DO meter digunakan untuk mengukur DO awal dan DO akhir. Bahan yang digunakan pada praktikum adalah air sebagai media yang digunakan untuk proses fotosintesis, dan tanaman air (Cabomba, dan Amazon ) sebagai sampel yang digunakan dalam proses fotosintesis (penghasil oksigen).
Cabomba caroliniana adalah salah satu jenis tanaman air tenggelam yang termasuk ke dalam famili Cabombaceae, biasa hidup di perairan mengalir, dan mampu hidup hingga kedalaman 10 meter. Tanaman ini perlu diperhatikan karena memiliki pengaruh potensial terhadap biodiversitas, fungsi dari lahan basah dan ekosistem, serta mempengaruhi kualitas air (Canwsec 2000). Tanaman ini berasal dari Brazil, Paraguay, Uruguay, dan Argentina (Orgaard 1991). Klasifikasi Cabomba caroliniana :
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Nymphaeales
Famili : Cabombaceae
Genus : Cabomba Gambar 1. C.Carioliniana
Spesies : C. carioliniana
C. caroliniana menjadi tanaman akuarium yang populer dan diperkenalkan ke banyak negara lain karena daun-daunnya yang tenggelam dengan baik (Ding 2005). Selain sebagai hiasan akuarium, tanaman ini juga berfungsi sebagai penyedia tempat bertelur bagi ikan-ikan hias. Tanaman ini biasa di perdagangkan dengan nama C. autralis dan C. pulcherrima (Canwsec 2000).
Amazon sword atau Echinodorus amazonicus, adalah jenis tanaman air dengan permukaan daun lebar, tanaman ini dapat tumbuh hingga 50 cm. Tanaman ini memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, serta kemampuan bertahan hidup yang tinggi. Toleransi suhu tanaman ini berkisar antara 22°- 27° C dengan tingkat pencahayaan sedang.
PROSEDUR KERJA
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk melihat pengaruh dari media fotosintesis terhadap kadar oksigen sebagai produk sampingan dari fotosintesis itu sendiri. Adapun fotosintesis adalah sebuah reaksi penyusunan senyawa kompleks berupa karbohidrat dari senyawa yang sederhana yakni karbon dioksida dan air dengan menggunakan pigmen klorofil dan bantuan energi dari cahaya matahari. Cahaya matahari memegang peranan penting dalam berjalannya fotosintesis. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan dalam berfotosintesis. Tanpa adanya cahaya matahari, tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada di dalam daun tidak dapat berfungsi karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Pantastico 1986). Fotosintesis sendiri hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil, Hal ini dikarenakan klorofil memegang peranan penting dalam proses fotosintesis. Klorofil berfungsi sebagai media untuk penyerapan energi cahaya matahari, memicu terjadinya fiksasi CO2 menjadi karbohidrat. Selain itu, klorofil juga berperan sebagai zat pewarna pada tumbuhan (Campbell 2000).
Dalam kegiatan praktikum ini, kelompok 4 menggunakan tanaman Cabomba sp dan Amazon sebagai sampel untuk praktikum. Tanaman ini dipilih dikarenakan tanaman ini merupakan tanaman air, sehingga memudahkan pengamatan akan perubahan kadar oksigen sebagai hasil sampingan dari proses fotosintesis.
Sebelum praktikum dimulai, disiapkan terlebih dahulu tiga buah botol dengan ketentuan satu buah botol bening, satu buah botol gelap, dan satu buah botol yang dibungkus dengan plastik hitam dan kemudian dicuci hinga bersih. Adapun tujuan dari perbedaan pada botol ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari media fotosintesis terhadap oksigen hasil fotosintesis. Setelah botol siap untuk digunakan, botol diisi dengan air hingga penuh lalu melakukan penghitungan DOawal pada media air yang digunakan sampel sebagai media fotosintesis. Kemudian masukkan tanaman sampel kedalam botol masing-masing dengan bobot 3 gr, lalu tutup dengan rapat, kemudian letakkan botol di tempat yang mendapat penyinaran cahaya matahari yang baik selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, dan 40 menit, dengan tujuan agar proses fotosintesis dapat terjadi. Setelah waktu penyinaran dengan cahaya matahari selesai, maka dilakukan kembali pengukuran kadar oksigen dengan DO meter untuk mengetahui seberapa besar perubahan kadar oksigen terlarut sebagai efek dari proses fotosintesis.
Berdasarkan hasil kegiatan praktikum fotosintesis yang dilakukan oleh kelompok 4, dengan menggunakan sampel kombinasi antara Cabomba sp dengan Echinodorus amazonicus (Amazon) dan waktu penyinaran 10 menit, maka diperoleh data yakni :
Tabel 1. Data hasil pengamatan kelas C
Berdasarkan pengamatan dari kelompok 4 yang merupakan kelompok penulis pada waktu penjemuran selama sepuluh menit, didapat hasil bahwa peningkatan kadar oksigen paling tinggi terjadi pada botol bening yakni dari DOAwal yang bernilai 5,8 mg/L dan setelah melakukan penjemuran diperoleh DOAkhir menjadi 10,2 mg/L, dengan ΔDO sebesar 4,4 mg/L. Hal dikarenakan jumlah cahaya matahari yang diserap oleh tumbuhan lebih banyak dibandingkan dengan botol yang lainnya, sedangkan pada botol gelap juga terjadi perubahan kadar DO, namun tidak sebesar botol bening, DOAwal pada botol gelap adalah 5,8 mg/L dan untuk DOAkhir sebesar 8,3 mg/L, dengan Δdo sebesar 2,5 mg/L, namun pada botol yang ditutupi oleh plastik hitam tidak terjadi perubahan DO sama sekali. Hal ini dikarenakan plastik hitam menyerap semua cahaya matahari, sehingga tanaman dalam botol tidak dapat melakukan fotosintesis, hal ini dibuktikan dengan ΔDO yang bernilai 0.
Analisis juga dilakukan terhadap data yang sudah dikumpulkan oleh kelas lain dalam satu angkatan perikanan 2016 yang melakukan praktikum fotosintesis dihari yang sama namun pada waktu yang berbeda. Hal ini dilakukan guna mendapatkan cakupan data yang lebih luas dan valid.
Tabel 2. Data angkatan dalam praktikum fotosintesis
Kelas
Kelompok
Sampel
Perlakuan
Lama Penyinaran
Waktu
Pengukuran DO
Awal
Akhir
DOawal
DOakhir
DO
A
1
KONTROL
B.T
10 menit
13.59
14.09
5,8
7,0
1,2
B.G
11,4
5,6
B.T.P
6,9
1,1
2
CABOMBA
B.T
14.25
14.35
10,5
4,7
B.G
8,4
2,6
B.T.P
7,7
1,9
3
AMAZON
B.T
14.20
14.30
8,3
2,5
B.G
9,1
3,3
B.T.P
8,0
2,2
4
KOMBINASI
B.T
14.36
14.46
10,6
4,8
B.G
9,4
3,6
B.T.P
6,0
0,2
5
KONTROL
B.T
20 menit
13.56
14.16
9,0
3,2
B.G
10,1
4,3
B.T.P
8,4
2,6
6
CABOMBA
B.T
14.00
14.20
14,7
8,5
B.G
13,4
7,6
B.T.P
6,7
0,9
7
AMAZON
B.T
14.11
14.31
12,8
7
B.G
11,3
5,5
B.T.P
10,7
4,9
8
KOMBINASI
B.T
14.13
14.33
13,2
7,4
B.G
11,7
5,9
B.T.P
7,4
1,6
9
KONTROL
B.T
30 menit
13.53
14.23
10,1
4,3
B.G
8,2
2,4
B.T.P
7,2
1,4
10
CABOMBA
B.T
13.50
14.20
15,8
10
B.G
14,1
8,3
B.T.P
6,6
0,8
11
AMAZON
B.T
13.55
14.25
8,5
2,7
B.G
8,4
2,6
B.T.P
7,7
1,9
12
KOMBINASI
B.T
13.49
14.19
9,5
3,7
B.G
11,8
6
B.T.P
6,3
0,5
13
KONTROL
B.T
40 menit
13.40
14.20
9,5
3,7
B.G
8,4
2,6
B.T.P
8.1
2,3
14
CABOMBA
B.T
13.31
14.11
10,6
4,8
B.G
10,1
4,3
B.T.P
7,6
1,8
15
AMAZON
B.T
13.40
14.20
7,3
1,5
B.G
6,7
0,9
B.T.P
6,6
0,8
16
KOMBINASI
B.T
14.00
14.40
11,6
5,8
B.G
11,3
5,5
B.T.P
10,2
4,4
Kelas
Kelompok
Sampel
Perlakuan
Lama Penyinaran
Waktu
Pengukuran DO
Awal
Akhir
DOawal
DOakhir
DO
B
1
KONTROL
B.T
10 menit
8.54
9.04
5,8
8
3,8
B.G
6
2,8
B.T.P
8,7
2,9
2
CABOMBA
B.T
8.53
9.03
11
4,2
B.G
6,0
0,2
B.T.P
8,0
2,2
3
AMAZON
B.T
8.48
8.58
6,5
0,7
B.G
7,3
1,5
B.T.P
7,8
2
4
KOMBINASI
B.T
9.10
9.20
7,1
1,3
B.G
7,0
1,2
B.T.P
7,0
1,2
5
KONTROL
B.T
20 menit
9.03
9.23
7,1
1,3
B.G
7,4
1,6
B.T.P
7,3
1,5
6
CABOMBA
B.T
9.26
9.46
9,5
3,7
B.G
9,4
3,6
B.T.P
6,2
0,4
7
AMAZON
B.T
9.23
9.43
6,9
1,1
B.G
7,1
1,3
B.T.P
7
1,2
8
KOMBINASI
B.T
9.05
9.25
11,2
5,4
B.G
8,7
2,9
B.T.P
6,9
1,1
9
KONTROL
B.T
30 menit
8.55
9.25
8,9
3,1
B.G
10,3
4,5
B.T.P
8,4
2,6
10
CABOMBA
B.T
9.25
9.55
13,5
7,7
B.G
12,8
7
B.T.P
6,5
0,7
11
AMAZON
B.T
9.12
9.42
10,9
5,1
B.G
8
2,2
B.T.P
6,7
0,9
12
KOMBINASI
B.T
9.16
9.46
8,7
2,9
B.G
8
2,2
B.T.P
6,1
0,6
13
KONTROL
B.T
40 menit
8.55
9.35
6,3
0,5
B.G
6,8
1
B.T.P
5,4
0,4
14
CABOMBA
B.T
8.53
9.33
5,8
7,2
B.G
11,1
5,3
B.T.P
9,0
3,2
15
AMAZON
B.T
9.04
9.44
8,9
3,1
B.G
8,4
3,4
B.T.P
6,8
0,1
16
KOMBINASI
B.T
9.15
9.55
12
6,2
B.G
7
1,2
B.T.P
6,4
0,6
Kelas
Kelompok
Sampel
Perlakuan
Lama Penyinaran
Waktu
Pengukuran DO
Awal
Akhir
DOawal
DOakhir
DO
C
1
KONTROL
B.T
10 menit
11.10
11.20
5,8
8,3
2,5
B.G
8,6
2,8
B.T.P
8,2
2,4
2
AMAZON
B.T
11.05
11.15
9,4
3,6
B.G
7,8
2
B.T.P
9,6
3,8
3
AMAZON
B.T
10.55
11.05
9,0
3,2
B.G
8,2
2.4
B.T.P
9,4
3,6
4
KOMBINASI
B.T
11.10
11.20
10,2
4,4
B.G
8,3
2,5
B.T.P
5,8
0
5
KONTROL
B.T
20 menit
10.47
11.07
8,8
3,0
B.G
7,8
2,0
B.T.P
7,6
1,8
6
CABOMBA
B.T
10.05
10.25
10,5
4,7
B.G
11,3
5,5
B.T.P
7,5
1,7
7
AMAZON
B.T
11.00
11.20
7,6
1,8
B.G
8,4
2,6
B.T.P
8,3
2,5
8
KOMBINASI
B.T
11.15
11.35
11,2
5,4
B.G
10,8
5,0
B.T.P
9,0
3,2
9
KONTROL
B.T
30 Menit
10.36
11.06
9,1
3,3
B.G
10,6
4,8
B.T.P
7,3
1,5
10
CABOMBA
B.T
10.42
11.12
20
14,2
B.G
15,1
9,3
B.T.P
9,7
3,9
11
AMAZON
B.T
10.51
11.21
9,7
3,9
B.G
5,9
0,1
B.T.P
10,3
4,5
12
KOMBINASI
B.T
10.50
11.20
13,7
7,9
B.G
11,6
5,8
B.T.P
6,7
0,9
13
KONTROL
B.T
40 menit
10.44
11.24
8,9
3,1
B.G
7,4
1,6
B.T.P
7,4
1,6
14
CABOMBA
B.T
10.50
11.30
13,8
8,0
B.G
11,8
6,0
B.T.P
8,2
2,4
15
AMAZON
B.T
10.40
11.20
9,3
3,5
B.G
6,0
0,2
B.T.P
9,4
3,6
16
KOMBINASI
B.T
10.43
11.23
8,5
2,9
B.G
6,4
0,6
B.T.P
8,0
2,2
Mengacu pada data angkatan, penulis memilih untuk membandingkan data yang diperoleh dari setiap kelas, yakni kelas A, kelas B, dan kelas C, yang melakukan praktikum pada hari yang sama namun pada jam yang berbeda. Untuk kelas A berdasarkan data hasil pengamatan A didapatkan DO awal sebesar 5,8 mg/L dengan rata – rata nilai DO akhir sekitar 11,37 mg/L. Data hasil pengamatan diperoleh dari kelompok 4, 8, 12 dan 16 dengan menggunakan sampel kombinasi antara amazon dan cabomba yang sama dengan sampel yang digunakan oleh penulis, didapatkan hasil yang bervariasi. Kelompok 4 dengan waktu percobaan selama 10 menit mulai pukul 14.36 hingga 14.46 WIB, didapatkan DOakhir sebesar 10,6 mg/L dengan ΔDO sebesar 4,8 mg/L pada botol terang.Pada botol gelap nilai DOAkhir adalah 9,4 mg/L dengan ΔDO sebesar 3,6 mg/L. Pada botol yang dibungkus dengan plastik, nilai DOakhir adalah sebesar 6,0 mg/L dengan ΔDO sebesar 0,2 mg/L.
Kelompok 8 dengan waktu percobaan 20 menit dan dimulai pukul 09.05 hingga 09.25 WIB, didapatkan DOakhir pada botol terang sebesar 13,2 mg/L dengan ΔDO sebesar 7.4 mg/L. Pada botol gelap didapatkan nilai DOakhir sebesar 11,7 mg/L dan pada botol yang ditutup denga plastik memiliki nilai DOAkhir sebesar 7,4 mg/L dengan ΔDO sebesar 1,6 mg/L.
Kelompok 12 dengan waktu percobaan selama 30 menit dan mulai pukul 09.16 hingga 09.46 WIB, diperoleh nilai DOakhir pada botol terang sebesar 9,5 mg/L dan ΔDO sebesar 3,7 mg/L. Pada botol gelap diperoleh nilai DOAkhir sebesar 11,8 mg/L dengan ΔDO sebesar 6 mg/L dan pada botol dalam plastik hitam diperoleh nilai DOAkhir sebesar 6,3 mg/L dan nilai ΔDO sebesar 0,5 mg/L .
Sementara data kelompok 16 dengan waktu percobaan selama 40 menit mulai pukul 09.15 hingga 09.55 WIB, diperoleh nilai DOakhir pada botol terang sebesar 11,6 mg/L dan ΔDO sebesar 5,8 mg/L. Pada botol gelap diperoleh nilai DOAkhir sebesar 11,3 mg/L dengan ΔDO sebesar 5,5 mg/L dan pada botol dalam plastik hitam diperoleh nilai DOAkhir sebesar 10,2 mg/L dan nilai ΔDO sebesar 4,4 mg/L .
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan dengan adanya perbandingan data hasil praktikum dari setiap kelas, dapat diketahui bahwa keberadaan tanaman air (Cabomba sp, dan Amazon sp) dapat meningkat kan kadar oksigen terlalut didalam air melalui proses fotosintesis. Namun jumlah peningkatan kadar oksigen dari hasil fotosintesis sangat dipengaruhi oleh jenis perlakuan terhadap sampel, dimana sampel pada botol terang selalu memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi dibanding dengan yang lain, serta sampel pada botol yang ditutup plastik hitam selalu memiliki kadar oksigen terlarut yang paling sedikit dalam setiap percobaan oleh kelas yang berbeda.
Adanya perbedaan kadar oksigen terlarut pada sampel yang sama juga dengan perlakuan sama sebabkan karena waktu penjemuran yang berbeda sehingga menimbulkan peningkatan DO yang signifikan terhadap bahan yang diujikan. Karena pada saat pagi hari sekitar jam 07.00-10.00 WIB sinar matahari yang dipancarkan lebih baik dibandingkan pada siang hari ataupun sore hari karena mengandung sinar ultraviolet atau vitamin D yang bagus untuk laju konsumsi oksigen, sehingga memperngaruhi proses fotosintesis serta bmemicu peningkatan DO yang lebih tinggi. Sama seperti halnya perlakuan kontrol, dibandingkan dengan waktu penjemuran yang 20 dan 30 menit, hasil DO akhir pada waktu penjemuran 40 menit ini justru lebih menurun. Tetapi banyaknya oksigen dalam perairan yang dihasilkan oleh proses fotosintesis dapat dipengaruhi oleh morfologi tanaman itu sendiri seperti halnya di tabel data angkatan terlihat pada tanaman amazon di setiap kelompok, tanaman amazon ini menghasilkan DO akhir yang mengalami peningkatan atau tinggi dari pada tanaman yang lain padahal waktu penjemuran lebih lama darikelompok sebelumnya, ini diakibatkan tanaman amazon merupakan tanaman yang mampu memakan unsur hara dalam jumlah besar, kemudian bentuk daun yang agak memanjang dan luas permukaan daun lebih tinggi dari pada yang lain sehingga dapat menyebabkan tingginya laju fotosintesis yang kemudian menghasilkan oksigen yang tinggi dalam perairan.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kadar oksigen yang dihasilkan melalui proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas cahaya jenis tumbuhan, nutrien, dan CO2. Proses fotosintesis ini dapat dilakukan kapan pun selama tumbuhan tersebut masih hidup dan adanya cahaya baik itu sinar matahari maupun cahaya lampu sebagai energi utamanya untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki pigmen klorofil.Tumbuhan dapat melakukan fotosintesis dengan menggunakan dua cara yaitu yang pertama menggunakan reaksi terang yang akan menghasilkan ATP, NADPH2, dan O2 dengan bantuan cahaya sebagai energi.Sedangkan pada reaksi gelap akan dihasilkan karbohidrat dengan ataupun tanpa adanya cahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A, 2000, International Student Edition Biology, Singapore : Addison Wesley Longman, Inc
Devlin Robert M.1975.Plant Physiology Third Edition.New York:D. Van Nostrand
digilib.unimed.ac.id/1641/7/Bab%20VIII.pdf
Pantastico, Er. B. 1986. Fisiologi Pascapanen. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/56458/2/BAB%20II%20TINJAUAN%20P USTAKA.pdf
repository.usu.ac.id ... LP - Unpublished Articles Agriculture LP – Forestry
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1002/1/132305100.pdf/ fotosintesis pada tumbuhan
Salisbury J.W. dan Ross.1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid 2.Bandung:ITB.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat yang digunakan praktikum
Gambar 1.1 Botol bening
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 1.2 Botol gelap
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 1.3 Kantong plastik hitam
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 1.4 DO meter
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Lampiran 2. Bahan yang digunakan praktikum
Gambar 2.1 Tanaman air (Cabomba)
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Lampiran 3. Kegiatan Praktikum
Gambar 3.1 Botol bening diisi air dan tanaman
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.2 Botol gelap diisi air dan tanaman
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.3 Satu botol bening dibungkus kantong plastik hitam
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.4 Perlakuan botol bening, botol terbungkus plastik, dan botol gelap
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.5 Ketiga botol diberi penyinaran selama 10 menit
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.6 Diukur DO perlakuan botol bening
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.7Diukur DO perlakuan botol terbungkus plastik
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.8 Diukur DO perlakuan botol gelap
(Sumber : dokumentasi pribadi)
Penentuan Oksigen Awal
Disiapkan 3 buah botol yang sudah ditentukan, kemudian diisi air yang telah disaring
Tanaman sampel dipotong dan ditimbang seberat gr, kemudian dimasukkan ke masing-masing botol
Botol dihomogenkan dengan cara dikocok, Kemudian dihitung kadar oksigen awal (KOawal)
Botol diletakkan dibawah sinar matahari, dan waktu pencahayaan dicatat