FILSAFAT TEKNOLOGI A. Filsafat 1. Segi Semantik: Filsafat berasal dari bahasa arab, falsafah dan dari bahasa yunani, philosophia. Philos artinya cinta, sedangkan sophia artinya pengetahuan/hikmah. 2. Segi Praktis: Filsafat adalah alam berfikir. Defenisi: Filsafat adalah ilmu yang mempelajari sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Dimensi filsafat mencakup 4 dimensi, diantaranya dimensi ontologi (asal muasal), estimologi (cara/metoda), axiologi (manfaat dari sesuatu), dan etik moral. B. Hakikat Teknologi: Teknologi bukanlah sekedar produk ilmu pengetahuan beserta temuan-temuannya yang berupa mesin, pesawat, reaktor, ataupun fasilitas fisik lainnya yang serba canggih, melainkan juga termasuk sistem organisasi, struktur sosial beserta kekuasaan yang terlintas padanya. Menurut Kunto Wibisono: ”Merupakan hasil penerapan secara sistematik ilmu pengetahuan, sebagai suatu himpunan rasionalistik empirik dari berbagai komponen pendukungnya, dengan maksud hendak mengusai atau mengendalikan gejala-gejala yang dihadapinya melalui proses produktif secara ekonomis.” C. Karakter Teknologi: Ada beberapa karakter teknologi : 1. Pertama: teknologi pada hakikatnya adalah ”tangan” untuk melaksanakan kekuasaan yang dimiliki ilmu, hal ini harus disadari oleh manusia. Teknologi dihasilkan dari penerapan ilmu yang sudah mengalami penelitian dan pengembangan lebih lanjut hingga manfaatnya menjadi jelas bagi kehidupan manusia. 2. Kedua: teknologi bersifat dialektik, artinya teknologi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi manusia, akan tetapi pemecahan masalah tersebut menimbulkan permasalahan yang baru , dan permasalah yang baru ini harus dipecahkan dengan teknologi yang baru pula. 3. Ketiga, teknologi memerlukan energi yang sangat besar. Pada umumnya, di negaranegara industri maju, konsumsi energi perkapita sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara yang laju konsumsinya rendah. Sehingga tampak adanya korelasi antara pendapatan nasional bruto [GNP] dengan konsumsi energi D. Filsafat Teknologi Filsafat teknologi adalah salah satu cabang filsafat khusus yang melakukan analisis filsafat tentang teknologi dan berbagai unsur serta seginya. Menurut salah seorag tokoh pelopor filsafat teknologi Carl Mitcham [1980:305], persoalan-persoalan filsafat tentang teknologi ada dua jenis, sebagai berikut:
1. Jenis Pertama: ”menyangkut soal-soal teoritis tentang sifat dasar teknologi, hubungannya dengan ilmu, struktur tindakan teknologi, intisari mesin, dan perbedaan mesin dengan manusia 2. Jenis Kedua: ”bersifat praktis, menyangkut persolan-persoalan etis mengenai keterasingan dalam masyarakat industri, senjata nuklir, pencemaran dam parktik keinsinyuran yang profesional Filsafat teknologi Menurut Mario Bunge Filsafat teknologi dapat dipandang sebagai gabungan dari lima cabang filsafat yang masih merupakan kuncup bunga yang hampir mekr,--Mario Bunge [1979:72] menjelaskan: 1. Technoepistemology: Adalah telaah filsafat tentang pengetahuan teknis. Persoalan yang dibebaskan, antara lain adalah membedakan pengetahuan teknologi dan pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmiah, atau metode teknologi yang sejajar dengan metode ilmiah serta aturan-aturannya 2. Technometaphysic: Adalah telaah filsafat tentang sifat dasar sistem-sistem buatan dari mesin-mesin sederhana sampai sistem-sistem barnag manusiawiyang rumit. Persoalan yang dibahasnya antara lain adalah prasyarat-prasyarat ontologis dari teknologi atau kekhasan dari semua barang teknologi yang membedakannya dari benda-benda alamiah 3. Technoaxiologi: Adalah telaah filsafat tentang penilaian yang dilakukan oleh para ahli teknologi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan teknologi mereka. Persoalan yang dibahasnya, antara lain adalah, nilai-nilai yang dipegang oleh para ahli teknologi kognitif, moral, ekonomi, sosial atau politis dan petunjuk-petunjuk niali nilai teknologi yang paling dapat dipercaya; Perbandingan kemanfaatan atau biaya, pemasaran kebutuhan sosial atau lainnya 4. Tecnoethics Adalah cabang etika yang menyelidiki pokok-pokok pertikaian moral yang dihadapi oleh para ahli teknologi dan masyarakat umum dalam hubungannya dengan dampak sosial dari proyek-proyek teknologi yang berskala besar 5. Technopraxiologi Adalah telaah filsafat tentang tindakan manusia yang dibimbing oleh teknologi. Persoalan yang dibahasnya, antara lain mengenai konsep tindakan rasional yang dapat diwujudkan secara pasti ata bagaimana seorang dapat ,erumuskan dalam istilah istilah umum, derajat efisiensi dari suatu sasaran terhadap suatu tujuan. E. Heidegger
Pandangan Heidegger dalam buku Filsafat Teknologi Karya Don Idhe bahwa, teknologi sekarang telah mampu mengendalikan dan mengatur manusia. Contoh dalam layanan telekomunikasi, identitas pengguna jasa layanan berada dalam control teknologi telekomunikasi. Dalam administrasi kependudukan, nomor KTP juga sebagai salah satu bentuk kontrol teknologi terhadap manusia. Begitu juga dalam sistem pengambilan uang melalui ATM dengan menggunakan nomor PIN adalah bukti konkrit manusia dikendalikan oleh sistem teknologi. Kesimpulan Meskipun demikian, secara umum pandangan Heidegger merupakan pemikiran yang sangat lekatdengan realitas hidup manusia sekarang, bahkan di era informasiglobal, ketika Heidegger tidak lagi sempat meresponnya, karena tak lagi“berada” dalam dunia. Pandangan tentang teknologi yang humanistis dari Heidegger seharusnya dapat dijadikan landasan etis bagi pengembangandan penggunaan teknologi pada masa kini dan yang akan datang yang cenderung menempatkan manusia sebagai obyek teknologi. Hal ini tentunya harus dikembalikan kepada subyek (manusia) teknologi yang bertanggung jawab, karena bagaimanapun juga tujuan sains dan teknologi harus diprioritaskan untuk kepentingan dan kesejahteraan hidup manusia. Dengan demikian terhadap dampak sains dan teknologi yang negative hendaknya semaksimal mungkin manusia mencegah/mengantisipasinya.