BAB I PENDAHULUAN
Setiap tahunnya tahunnya ± 40 juta orang mengunjun mengunjungi gi pusat pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan karena faringitis. Banyak anak-anak dan orang dewasa mengalami 3-5 kali infeksi virus pada saluran pernafasan atas termasuk faringitis. Seara glo!al di dunia ini viral faringitis merupakan penye!a! utama seseorang a!sen !ekerja atau sekolah. National Ambulatory Medical Care Survey menunjukk menunjukkan an ±"00 kunjungan kunjungan ke dokter tiap #000 populasi antara tahun #$%0-#$$& #$%0-#$$& adalah karena viral faringitis. '#( )aringitis )aringitis merupakan suatu kondisi kondisi dimana dimana terjadi peradangan peradangan dinding dinding faring yang dapat dise!a!kan oleh virus* !akteri* !akteri* alergi* trauma* toksin dan lainlain. +aringan yang mungkin terli!at antara lain orofaring* nasofaring* hipofaring* tonsil dan adenoid. )aringitis dapat menular melalui droplet infection dari infection dari orang yang yang menderi menderita ta faringi faringitis. tis. )aktor )aktor risiko risiko penye penye!a! !a! faringi faringitis tis yaitu yaitu udara udara yang yang ding dingin in** turu turunn nny ya daya daya tahan tahan tu!u tu!uh* h* kons konsum umsi si maka makana nan n yang ang kura kurang ng gi,i gi,i** konsumsi alkohol yang !erle!ihan. '#( u!e u!erk rkul ulos osis is masih masih meru merupa paka kan n peny penyaki akitt yang yang sang sangat at luas luas dida didapa patt dinegara yang sedang !erkem!ang seperti ndonesia. u!erkulosis di!agi menjadi tu!erkulosis primer dan tu!erkulosis sekunder. u!erkulosis primer merupakan infeksi pertama dari tu!erkulosis* sedangkan tu!erkulosis sekunder adalah infeksi yang terjadi aki!at adanya penye!aran dari kuman penye!a! tu!erkulosis primer ke tempat yang lain melalui aliran darah atau kelenjar getah !ening. )aringitis
0
tu!erkulosis !iasanya merupakan proses sekunder tu!erkulosis paru* keuali !ila infeksi dise!a!kan oleh kuman tahan asam jenis !ovinum. '#( )aringitis tu!erkulosis ini merupakan kasus yang jarang terdiagnosis atau diagnosis sering dilupakan* !ahkan sering dikelirukan dengan penyakit lain seperti dan infeksi jamur. )aringitis u!erkulosis umumnya mengikuti tu!erkulosis paru* sedangkan kejadian tu!erkulosis paru masih tinggi '#(. u!erkulosis merupakan penyakit infeksi
kronik dan sistemik yang
dise!a!kan oleh /ikro!akterium dan ara penye!arannya kedalam tu!uh melalui saluran nafas* getah !ening* penernaan atau langsung menyerang organ tu!uh
'#(.
Banyak usaha yang telah dilakukan untuk menangani kaus ini* namun !elum mem!erikan hasil yang diharapkan* ter!ukti !ahwa dari satu milyar manusia yang terinfeksi* % juta merupakan kasus !aru* dan 3 juta terjadi kematian tiap tahunnya '#(
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
)aringitis tu!erkulosis adalah infeksi kronik yang dise!a!kan oleh kuman mikro!akterium tu!erkulosa dan merupakan aki!at dari tu!erkulosis paru.
2.2 Anatomi
ntuk keperluan klinis di!agi menjadi tiga !agian utama 1 nasofaring* orofaring dan laringofaring atau hipofaring. '"(
Gambar 1. Anatomi Nasofaring !rofaring "an H#$o$aring
2
a. Nasofaring
2asofaring merupakan !agian tertinggi dari faring* adapun !atas-!atas dari nasofaring ini antara lain 1 - !atas atas 1 Basis ranii % !atas !awah 1 alatum mole - !atas depan 1 rongga hidung - !atas !elakang 1 verte!ra servikal uang nasofaring yang relatif keil terdiri dari atau mempunyai hu!ungan yang erat dengan !e!erapa struktur yang seara klinis mempunyai arti penting yaitu 1 #.
ada dinding posterior meluas ke arah ku!ah adalah jaringan adenoid.
".
erdapat jaringan limfoid pada dinding faringeal lateral dan pada resesus faringeus* yang dikenal se!agai fasa osenmuller.
3.
onus tu!arius 6 refleksi mukosa jaringan diatas kartilago saluran tu!a eustaius yang !er!entuk !ulat dan menunjan* tampak se!agai tonjolan seperti i!u jari kedinding lateral nasofaring tepat diatas perlekatan palatum mole.
4.
oana posterior rongga hidung.
5.
)oramina kranial* yang terletak !erdekatan dan dapat terkena perluasan dari penyakit nasofaring* termasuk foramen jugularis yang dilalui oleh saraf kranial glosofaringeus* vagus dan asesorius spinalis.
&.
Struktur pem!uluh darah yang letaknya !erdekatan termasuk sinus petrosus inferior* vena jugularis interna* a!ang-a!ang meningeal dari oksipital dan arteri faringeal asenden dan foramen hipoglosus yang dilalui saraf hipoglosus.
3
7.
ulang temporalis !agian petrosa dan foramen laserum yang terletak dekat !agian lateral atap nasofaring.
%.
8stium dari sinus-sinus sphenoid. '"(
b. !rofaring
8rofaring dise!ut juga mesofaring* karena terletak diantara nasofaring dan laringofaring. 9engan !atas-!atas dari orofaring ini antara lain* yaitu 1
3*4
- !atas atas 1 palatum mole - !atas !awah 1 tepi atas epiglottis - !atas depan 1 rongga mulut - !atas !elakang 1 verte!ra servikalis 8rofaring termasuk inin jaringan limfoid sirkumferensial yang dise!ut inin :aldeyer. omponennya adalah jaringan adenoid* tonsila palatina* tonsila lingual dan folikel limfoid pada dinding posterior faring. ;denoid struktur limfoidnya tersusun dalam lipatan. onsila palatina struktur limfoidnya adalah sistem kripta. ripta-kripta ini le!ih !erlekuk pada kutu! atas tonsila* sehingga menjadi mudah tersum!at oleh partikel makanan* muus sel epitel yang terlepas* leukosit dan !akteri. ripta merupakan tempat utama pertum!uhan !akteri patogen. Selama peradangan akut* kripta dapat terisi dengan koagulan yang menye!a!kan gam!aran folikular yang khas pada permukaan tonsil. onsila lingualis mempunyai kripta-kripta keil yang tidak terlalu !erlekuklekuk.'"(
4
&. Hi$ofaring
ipofaring terdiri dari sinus piriformis* dinding faring posterior dan kartilago post krikoid !er!entuk orong.'"(
2.' Etio(ogi "an Pen)(aran
u!erkulosis mycobacterium
merupakan
penyakit
tuberkulosis dan
infeksi
mycobacterium
yang
dise!a!kan
oleh
bovis. Mycobacterium
tuberkulosis ditemukan oleh o!ert ok dalam tahun #%%". Basil tu!erkulosis dapat hidup dan tetap virulen !e!erapa minggu dalam keadaan kering* tetapi
5
dalam airan pada suhu &0 o? mati dalam #5 @ "0 menit. )raksi protein !asil tu!erkulosis menye!a!kan nekrosis jaringan* sedangkan lemaknya menye!a!kan sifat tahan asam dan merupakan faktor penye!a! terjadinya fi!rosis dan ter!entuknya sel epiteloid dan tu!erkel. Basil tu!erkulosis tidak mem!entuk toksin '!aik endotoksin maupun eksotoksin(. '3( enularan mycobacterium tuberkulosis !iasanya melalui udara* hingga se!agian !esar fokus primer tu!erkulosis terdapat dalam paru. Selain melalui udara penularan dapat peroral misalnya minum susu yang mengandung !asil tu!erkulosis * !iasanya mycobacterium bovis. 9apat juga terjadi dengan kontak langsung misalnya melalui luka atau leet dikulit. ?ara infeksi ini dise!ut ara eksogen. Sedangkan ara endogen yaitu penye!aran melalui darah 'hematogen( pada tu!erkulosis miliaris dan melalui aliran limfe 'limfogen(.'3(
2.* Patofisio(ogi
enye!a! /asuknya !asil tu!erkulosis dalam tu!uh tidak selalu menim!ulkan penyakit. erjadinya infeksi dipengaruhi oleh virulensi dan !anyaknya !asil tu!erkulosis serta daya tahan tu!uh manusia. nfeksi primer !iasanya terjadi dalam paru* melalui aliran darah dan limfe* !asil tu!erkulosis dapat menapai faring. /enurut /eyerson '#$&0( akan ter!entuk ulkus pada satu sisi tonsil dan jaringan tonsil itu akan mengalami nekrosis. Bila infeksi tim!ul seara hematogen* maka tonsil dapat terkena pada kedua sisi.
6
ditemukan pada dinding faring posterior* arkus faring anterior* dinding lateral hipofaring dan palatum mole serta palatum durum. elenjar regional leher mem!engkak.'3(
2.+ Gambaran K(inis
u!erkulosa pada faring terdapat dalam tiga !entuk* yaitu 1 tu!erkulosis milier akut* ulkus tu!erkulosis kronis dan lupus vulgaris. '4( a. T)ber,)(osis mi(ier a,)t
ada tu!erkulosis milier akut manifestasi penyakit !erhu!ungan dengan penye!a! mikro!aA kuman dalam aliran darah. 9itemukan erupsi tu!erkel di daerah fauis* palatum mole* dasar lidah atau mukosa pipi. im!ul rasa tidak enak pada stadium ini* tetapi !ila erupsi meluas mem!entuk ulkus !arulah tim!ul rasa sakit sekali dan disfagia. erdapat keenderungan untuk !erdarah dan keluar air liur yang !anyak* lendir kental melekat kedaerah yang !erulkus. eadaan umum pasien segera mem!uruk dan terdapat !e!erapa jenis gangguan dengan suhu !adan yang meningkat. '4(
b. U(,)s t)ber,)(osa ,roni,
Selalu !erhu!ungan dengan tu!erkulosa paru yang lanjut dengan sputum mengandung kuman tu!erkulosa. erjadi ulserasi pada faring dan lidah dimana ulkus !iasanya terletak pada ujung lidah. lkus mempunyai sifat dangkal* tepi tidak teratur dengan dasar yang !ersih* pertum!uhan lam!at. jung saraf masih
7
utuh sehingga tim!ul rasa nyeri dengan gejala yang ada hu!ungan dengan disfagia akut.'4(
&. L)$)s -)(garis
lokasi yang sering ialah di !agian depan septum nasi serta konka inferior dan dari sini dapat menye!ar ke muka atau faring. ada tenggorok !iasanya mengenai palatum mole dan fauius jarang pada tonsil. Bentuk erupsi !erupa apple jelly nodulesC yang segera menjadi a!u-a!u dan le!ih padat. /ukosa menjadi keras dan hilang mo!ilitasnya* nodul akan peah sehingga permukaan mukosa rusak dan tampak daerah granuler. Bila palatum durum terkena maka tulang akan ter!uka tetapi tulang tidak terkena proses penyakit. roses !erlangsung sangat kronik dengan keenderungan menyem!uh dise!agian tempat tetapi proses penyakit terus !erlanjut sehingga ter!entuk sikatriks pada palatum. vula dapat mengeil atau lenyap. Dejala pada tahap awal !erupa adanya rasa ter!akar dan sakit sedikit pada tenggorok. ahap selanjutnya kualitas suara akan !eru!ah karena adanya fiksasi pada palatum dan tim!ulnya disfagia. ada tahap sangat lanjut dapat terjadi regurgitasi airan ke dalam hidung. '4( Seara umu pasien mengeluh nyeri yang he!at ditenggorokan. eadaan umum pasien !uruk* karena anoreksia dan nyeri untuk menelan makanan. idak jarang terdapat regurgitasi. Selain dari nyeri yang sangat menonjol untuk
8
menelan* terdapat juga nyeri di telinga 'otalgia(. erdapat juga adinopati servikal.'#(
2. Diagnosis
ntuk menegakkan diagnosis disamping dijumpainya gam!aran klinis juga diperlukan pemeriksaan sputum untuk melihat adanya tu!erkulosis paru. 9ilakukan juga !iopsi jaringan yang terinfeksi untuk menyingkirkan adanya proses keganasan* serta menari !asil tahan asam di jaringan.'#( ;dapun pemeriksaan penunjang yang dapat mem!antu dalam penegakkan diagnose antara lain yaitu 1
4*5
9
pemeriksaan darah lengkap GABHS rapid antigen detection test !ila diurigai faringitis aki!at infeksi
!akteri streptoous group ; ultur tenggorokan
2amun pada umumnya peran diagnostik pada la!oratorium dan radiologi ter!atas.
Gambar 2. /onto0 gambar ba,teri #&oba&teri)m t)ber&)(osis #ang men#ebab,an faringitis t)ber,)(osis
2. Penata(a,sanaan
Se!elum ditemukannya rifampisin metode terapi terhadap tu!erkulosis paru adalah dengan sistem jangka panjang 'terapi standart( yakni 1 2> '>( E streptomosin 'S( E ;S atau etam!utol '=( tiap hari dengan fase initial selama #-3 !ulan dan dilanjutkan dengan 2> E etam!utol atau ;S selama #"-# !ulan. Setelah ditemukannya rifampisin panduan o!at menjadi 1 2> E rifampisin E streptomisin atau etam!utol setiap hari 'fase initial( dan diteruskan dengan 2> E rifampisin atau etam!utol 'fase lanjut(.
10
erapi ini selanjutnya !erkem!ang menjadi terapi jangka pendek dimana di!erikan 2> E rifampisin E streptomisin atau etam!utol atau pira,inamid 'F( setiap hari se!agai fase initial selama #-" !ulan dilanjutkan dengan 2> E rifampisin atau etam!utol atau streptomisin "-3 kali seminggu selama 4-7 !ulan* sehingga lama pengo!atan keseluruhan menjadi &-$ !ulan. 9engan pem!erian terapi jangka pendek akan didapat !e!erapa keuntungan seperti 1 •
:aktu pengo!atan le!ih dipersingkat.
•
Biaya keseluruhan untuk pengo!atan menjadi le!ih rendah.
•
+umlah penderita yang mem!angkang menjadi !erkurang.
•
enaga pengawas pengo!atan menjadi le!ih hematA efisien. 8leh karena itu 9epartemen esehatan .. dalam rangkaA program
pem!erantasan penyakit tu!erkulosis paru le!ih menganjurkan terapi jangka pendek dengan panduan o!at >=A 5 > " " 'isonia,id E rifampisin E etam!utol setiap hari selama satu !ulan* dan dilanjutkan dengan isonia,id E rifampisin " kali seminggu selama 5 !ulan(* dari pada terapi jangka panjang > "FA ## > "F" '2> E streptomisin E pira,inamid setiap hari selama satu !ulan dan dilanjutkan dengan 2> E pira,inamid " kali seminggu selama ## !ulan(. 9isamping terapi diatas dapat ditam!ah dengan terapi simptomatis seperti o!at kumur dan o!at-o!at simptomatik lainnya.'#*&(
11
2.3 Prognosis
asien dengan infeksi kuman myo!aterium tu!erkulosa harus mengikuti petunjuk pengo!atan yang !enar agar tidak tim!ul resistensi kuman. rognosis !iasanya !aik dengan pengo!atan yang terkontrol. enderita tu!erkulosis yang telah dinyatakan sem!uh tetap dievaluasi minimal " tahun setelah sem!uh untuk mengetahui adanya kekam!uhan. =valuasi yang !aik menakup 1 #.
Sputum B; mikroskopik 3* &* #" dan "4 !ulan setelah dinyatakan sem!uh.
".
=valuasi foto toraks &* #" dan "4 !ulan setelah dinyatakan sem!uh. '5(
12
2.4 Kom$(i,asi
)aringitis tu!erulosis umumnya mengikuti tu!erkulosis paru* sedangkan tu!erulosis paru kejadiannya masih tinggi. u!erkulosis faring sering tidak terdiagnosis atau dikelirukan dengan penyakit lain. Bila ditemukan gam!aran klinis !erupa rasa sakit !erlangsung lama dengan ulerasi di faring* perlu dipikirkan tu!erulosis faring. u!erulosis faring ditegakkan !erdasarkan gam!aran klinis dengan pemeriksaan penunjang. Berikut merupakan komplikasi yag !isa ditim!ulkan )aringitis u!erkulosis1
13
#. )aringitis tu!erkulosa !iasanya merupakan proses sekunder paru* keuali !ila infeksi dise!a!kan oleh kuman tahan asam jenis !ovinum. ". u!erkulosis
merupakan
penyakit
infeksi
yang
dise!a!kan
oleh
myo!aterium tu!erkulosis dan myo!aterium !ovis. 3. ?ara infeksi adalah melalui ara eksogen dan endogen. 4. u!erkulosis pada faring terdapat dalam tiga !entuk yaitu 1 tu!erkulosa milier akut* ulkus tu!erkulosa kronik dan lupus vulgaris. 5. gam!aran klinis faringitis tu!erkulosis disesuaikan
dengan terapi
tu!erkulosa paru ditam!ah dengan terapi simptomatik.
14