1. Faktor Faktor Ya Yang Mempeng Mempengaruh aruhii Proses Proses Koagula Koagulasi si a. Tingka ngkatt kek keker eruh uhan an
Pada Pada tingka tingkatt kekeru kekeruhan han yang yang rendah rendahpro proses ses destibi destibilis lisasi asi akan akan sukar sukar terjadi terjadi.. Sebali Sebalikny knyaa pada pada tingka tingkatt kekeru kekeruhan han air yang yang tinggi tinggi maka maka proses proses desta destabi bili lisas sasii akan akan berla berlang ngsun sung g cepa cepat. t. Tetapi tapi apab apabil ilaa kond kondisi isi terseb tersebut ut digunakan dosis koagulan yang rendah maka pembentukan flok kurang ef ektif. b. Padatan Tersuspensi Tersuspensi Zat tersuspensi yang mempunyai ukuranlebih dari 5 – 10 m dapat dihi dihilan langk gkan an agak agak muda mudah h deng dengan an filtr filtrasi asi atau atau sedime sediment ntasi asi dan dan filt filtras rasi. i. Sedangkan penghilangan koloid yang tidak tercemar berat dapat menggunakan Saringan pasir lambat. Timbul kesulitan bilamana kualitas air baku tidak baik sehingga tidak semua !at koloid dan kotoran lainnya dapat dihilangkan dengan saringan pasir cepat atau saringan pasir lambat. "ntuk mengatasi hal ini maka proses koagulasi dengan menggunakan bahan kimia dilakukan. c. Temperat ratur Suhu air yang rendah mempunyai pengaruh terhadap efisiensi proses koagulasi. #ila suhu air diturunkan $ maka besarnya daerah p% yang optimum pada proses kagulasi akan berubah dan merubah pembubuhan pembubuhan dosis koagulan. d. &era &eraja jatt 'eas 'easam aman an (p%) (p%) Proses koagula koagulasi si akan berjalan berjalan dengan baik bila bila berada pada daerah daerah p% yang optimum. "ntuk tiap jenis koagulan mempunyai p% optimum yang kondis isii pH air air limb limbah ah berbeda satu sama lainnya. *ontohnya adalah kond digunakan digunakan sebagai indikator indikator keadaan keadaan asam dan basa dimana akan memp mempen enga garu ruh hi
peng pengg gunaa unaan n
foku okulan lan
yang ang
dipil ipiliih.
Deng Dengan an
mengetahui kondisi pH limbah, maka koagulan akan bekerja dengan baik ( Davis-Cornwell, 1! ". Dalam hal ini limbah mempunyai pH # $, sehingga dapat digunakan aluminium sul%at atau magnesium sul%a su l%att ( yang yang dapa dapatt bek bekerja erja deng dengan an baik pada pada pH # $ ", yang terkandung terkandung dalam air laut (&')*+ (&')*+ * **/* 0)C*)**) 0)C*)**),, ol. 2, )o.3, 4ebruari 355!".
e. 'ompos 'omposisi isi dan dan konse konsentra ntrasi si katio kation n dan anion anion
Pengaruh ion+ion yang terlarut dalam air terhadap proses koagulasi yaitu , pengaruh anion lebih bsar daripada kation. &engan demikian ion natrium$ kalsium dan magnesium tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap proses koagulasi. f. &urasi dan Tingkat agitasi selama koagulasi flokulasi 'ecepatan pengadukan sangat berpengaruh terhadap pembentukan flok bila pengadukan terlalu lambat mengakibaykan lambatnya flok terbentuk dan sebaliknya apabila pengadukan terlalu cepat berakibat pecahnya flok yang terbentuk g. Pengadukan cepat Pengadukan cepat ( Rapidmix ing ) merupakan bagian integral dari proses 'oagulasi. Tujuan pengadukan cepat adalah untuk mempercepat dan menyeragamkan penyebaran !at kimia melalui air yang diolah$ serta untuk menghasilkan dispersi yang seragam dari partikel+partikel koloid$ dan untuk meningkatkan kesempatan partikel untuk kontak dan bertumbukan satu sama lain Pengadukan pelan. Pengadukan pelan ini bertujuan menggumpalkan partikel+partikel terkoagulasi berukuran mikro menjadi partikel+partikel flok yang lebih besar. -lok+flok ini kemudian akan beragregasi berkumpul dengan partikel+partikel tersuspensi lainnya (&uliman$ 1//). Setelah pengadukan pelan selesai flok+ flok yang terbentuk dibiarkan mengendap. Setelah proses pralakuan koagulasi+ flokulasi selesai$ derajat keasaman (p%) air umpan mikrofiltrasi akan turun. Selanjutnya air umpan jernih hasil koagulasi dialirkan ke reseroir kedua agar terpisah dari endapan + endapan yang terbentuk. 2ir inilah yang kemudian akan diumpankan pada proses mikrofiltrasi oleh membran. h. &osis koagulan &osis koagulan merupakan jumlah bahan kimia (koagulan yang dibutuhkan atau dilarutkan) untuk mengikat bahan pencemar yang ada di dalam air. &osis koagulan pada proses koagulasi air tergantung dari jenis dan karakteistik air tersebut. &osis koagulan yang tepat mampu mengurangi partikel koloid pada air ('unty$ 3004)
"ntuk menghasilkan inti flok yang lain dari proses koagulasi dan flokulasi sangattergantung dari dosis koagulasi yang dibutuhkan #ila pembubuhan koagulan sesuai dengan dosis yang dibutuhkan maka proses pembentukan inti flok akan berjalan dengan baik. i.
'oagulan Pembantu Pemilihan bahan kimia Pemilihan koagulan dan koagulan pembantu $ merupakan suatu program lanjutan dari percobaan dan ealuasi yang biasanya menggunakan ar – test$ perlu pemeriksaan terhadap karakteristik air baku yang akan diolah yaitu , 6Suhu 6 p% 6 2lkalinitas 6 'ekeruhan 67arna 8fek karakteristik tersebut terhadap koagulan adalah sebagai berikut , S u h u −−−> Suhu rendah berpengaruh terhadap daya koagulasiflokulasi dan memerlukan pemakaian bahan kimia berlebih$ untuk mempertahankan hasil yang dapat diterima. p% −−−> 9ilai ekstrim baik tinggi maupun rendah$ dapat berpengaruh terhadap koagulasiflokulasi$ p% optimum berariasi tergantung jenis koagulan yang digunakan (lihat tabel jenis koagulan :). 2lkalinitas −−−> 2lum sulfat dan ferri sulfat berinteraksi dengan !at kimia pembentuk alkalinitas dalam air$ membentuk senya;a aluminium atau ferri hidroksida$ memulai proses koagulasi. 2lkalinitas yang rendah membatasi reaksi ini dan menghasilkan koagulasi yang kurang baik$ pada kasus demikian$ mungkin memerlukan penambahan alkalinitas ke dalam air$ melalui penambahan bahan kimia alkalibasa ( kapur atau soda abu) 'ekeruhan −−−>
7arna berindikasi kepada senya;a organik$ dimana !at organik bereaksi dengan koagulan$ menyebabkan proses koagulasi terganggu selama !at organik tersbut berada di dalam air baku dan proses koagulasi semakin sukar tercapai. Pengolahan pendahuluan terhadap air baku harus dilakukan untuk menghilangkan !at organic tersebut$ dengan penambahan oksidan atau adsorben (karbon aktif).