Modifikasi Perilaku Dengan Teknik Extinction
Dosen Pengampu :
Adhyatman Prabowo S.Psi,M.Psi
Oleh :
Muhammad Ridhani Muslim 201201230311031
Dyah Ayu Candra 201210230311052
Riski Yunida 201210230311063
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Maret, 2014
2. Teknik Extinction
A. Pengantar
Tindakan penguatan dilakukan untuk memperkuat perilaku. Namu apa yang terjadi bila tindakan penguatan ditarik kembali? Maka perilaku tersebut akan dilemahkan dan akhirnya lenyap. Proses ini disebut juga kepunahan (extinction).
Empat alasan respon dapat menghilang, yaitu :
Respon terlupakan seiring berjalannya waktu
Respon dapat menghilang karena adanya gangguan dari pembelajaran dari sebelum atau sesudahnya
Respon menghilang karena adanya hukuman
Kepunahan (extinction)
Namun dalam kajian teori dibawah ini, kami hanya menjelaskan tentang extinction (kepunahan).
Kajian Teori
Definisi
Extinction (kepunahan) adalah kecenderungan dari respon yang sebelumnya telah dipelajari untuk secara bertahap mulai melemah setelah tidak adanya penguatan.Kepunahandapat terjadidi keduapengkondisian klasik dan operan. Dalampengkondisian klasik, ituterjadi ketikastimulus terkondisidisajikansendirisehinggatidak lagimendahuluistimulus berkondisi. Akhirnya,respon terkondisiakan berhenti. Dalampengkondisian operan, kepunahandapat terjadi ketikarespontidak lagidiperkuat.
Ada dua poin dalam extinction, yaitu pertam, begitu penguatan berhenti, respon yang sebelumnya diberikan penguatan tidak selalu berkurang dengan segera. Terkadang perilaku itu meningkat untuk waktu yang tidak terlalu lama (lerman & Iwata, 1995;McGill, 1999). Extinction adalah mengurangi atau menurunkan tingkahlaku dengan menarik reinforcement yang menyebabkan perilaku tersebut terjadi.
Tujuan
Salah satu cara mengurangi frekuensi perilaku yang tidak sesuai adalah memastikan perilaku tersebut tidak pernah diberi penguatan. Tujuan dariextinction yaitu untuk menghapussesuatudan mengurangiperilaku, ini disebutkepunahan.Jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
Kategori
Ada dua kategori dalam extinction, yaitu :
Extinction Burst (ledakan ekstensi) mencakupi :
Yaitu peningkatan frekuensi, durasi atau intensitas dari tingkahlaku yang tidak diperkuat kuat selama proses extinction. Dampak yang terjadi apabila tidak adanya penguatan saat extinction dapat menyebabkan dapat meningkatkan frekuensi, durasi / intensitas tingkahlaku, terjadinya tingkah laku baru serta adanya respo yang emosional (tingkahlaku agresif).
Spontaneous recovery
Yaitu munculnya kembali tingkahlaku tertentu setelah beberapa waktu tidak muncul. Spontaneous recovery cenderung mengalami perilaku terjadi lagi di dalam situasi yang serupa dengan situasi dimana extinction belum terjadi.
Prinsip-prinsip
Prinsip ekstinsi yaitu:
Begitu penguatan berhenti respon yang sebelumnya diberikan penguatan tidak selalu berkurang denga segera. Terkadang perilaku itu pada awalnya meningkat untuk waktu yang tidak terlalu lama (Lerman & Iwata dalam Ormrod, 2008)
Jika ekstensi tidak terjadi kemungkinannya adalah kita belum mampu menghilangkan semua penguatterhadap respon tersebut, mungkin perilaku tersebut mengarah pada konsekuensi penguatann yang alamiah.
Prosedur
Analis perilaku terapan Paul Alberto Anne Troutman (1999, dalam Santrock 2008) merekomendasikan bahwa jika ingin mengurangi perilaku yang tidak diharapkan, mereka harus menggunakan beberapa langkah berikut secara berurutan, yaitu :
Menggunakan penguatan diferensial. Seseorang memperkuat perilaku yang lebih tepat atau yang tidak sesuai dengan apa yang dilakukan. Misal, orangtua lebih memperkuat aktivitas belajar anak dikomputer daripada bermain game.
Menghentikan penguatan (pelenyapan). Dengan menarik penguatan positif terhadap perilaku tidak tepat atau tidak pantas.
Menghilangkan stimuli yang diinginkan
Ada dua opsi dalam menghilangkan stimuli, yaitu :
Time-out(disetrap). Yaitu menjauhkan penguatan positif.
Response cost, seperti mencabut privilese (hak) seseorang tersebut.
Riset
Sensory Extinction: A procedure for eliminating self-stimulatory behavior in developmentally disabled children (KepunahanSensorik: Sebuah proseduruntukmenghilangkanperilakuself-stimulasi padaperkembangan anak-anakcacat)
Penelitian ini dirancang untuk menyelidiki peran penguatan sensorik dalam motivasi - stimulasi diri . Jika perilaku self- stimulasi dikelola oleh konsekuensi sensorik , seperti proprioseptif , pendengaran , atau penglihatan rangsangan menghasilkan , maka perilaku tersebut harus memadamkan ketika orang- konsekuensi sensorik tidak diizinkan . Penelitian ini memperkenalkan prosedur baru , Sensory Extinction , di mana konsekuensi sensorik tertentu bertopeng atau dihapus , untuk memeriksa apakah perangsangan diri sendiri adalah perilaku operant dikelola oleh penguatan sensorik . Efektivitas Sensory Kepunahan dinilai dengan desain pembalikan untuk masing-masing dari tiga anak-anak autis , dan hasilnya menunjukkan berikut . Pertama , perangsangan diri sendiri akan padam ketika konsekuensi sensorik tertentu telah dihapus , kemudian meningkat ketika pada konsekuensi yang diizinkan . Ini adalah direplikasi di dalam dan di anak-anak . Kedua , prosedur Kepunahan Sensory berbeda diperlukan untuk perilaku self- stimulasi yang berbeda , karena reinforcers sensorik mendukung mereka yang istimewa pada seluruh anak-anak . Akhirnya , mengenai keuntungan klinis , data menunjukkan bahwa Sensory Extinction mungkin menjadi alternatif yang relatif mudah dan cepat untuk pengobatan stimulasi diri . Temuan ini memperpanjang kemanjuran kepunahan sebagai teknik modifikasi perilaku untuk kasus di mana penguat adalah murni sensorik . Implikasi dari hasil ini untuk pengobatan bentuk-bentuk perilaku menyimpang dibahas.
Daftar Pustaka
Sumadi Suryabrata (B.A, Drs., MA, Ed.S, Ph.D.), Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGravindo Persada, 1998),
Dr.H.Mahmud, M.Si .2010. Psikologi Pendidikan.Bandung ; CV Pustaka Setia
Purwa Atmaja Prawira. 2013. Psikologi Pendidikan dalam Pesrfektif Baru. Jakarta ; Ar-ruzz Media
Feist & Feist.2010. Teori Kepribadian. Jakarta ; Salemba Humanika
Santrock JW.2007.Psikologi Pendidikan.Jakarta ; Kencana Media Group
Jeanne Ellis Ormrod. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta ; Erlangga
Robert E. Slavin. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta ; PT Indeks
http://link.springer.com/article/10.1007%2FBF00924733 (journal)