CONTOH CARA PEMBUATAN INSTRUMEN POKOK PROFESI DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN Dalam rangka menjamin kerahasiaan kefarmasian, mencegah terjadinya penyalahgunaan, mendorong kebertanggungjawaban dalam menjalankan praktik/pekerjaan kefarmasian serta mudah dalam penelusuran dokumen tanpa bermaksud mereduksi hak-hak dan kewenangan profesi, Organisasi Profesi memberikan pilihan kepada Anggota dalam melindungi pekerjaan dengan menyusun Contoh Cara Pembuatan Instrumen Pokok Profesi yang mungkin dapat digunakan sebagai perangkat pelengkap administrasi praktik di suatu fasilitas pelayanan kefarmasian. Instrumen Profesi lain yang lebih tepat dapat dibuat sesuai keperluan. Sebagai berikut : 1. Format Kop dan N omor Surat Pesanan Surat Pesanan merupakan bagian dari dokumen rahasia kefarmasian fasilitas. Setiap Apoteker
Pemegang SIP di fasilitas yang berizin berwenang melakukan pemesanan dan menandatangani Surat Pesanan untuk keperluan di fasilitas tersebut. Tiap Apoteker pemesan harus memastikan bahwa pemesanan ‘barang’ telah terkonfirmasi serta telah mengikuti aturan yang dibenarkan oleh peraturan perundangan.
APOTEK HAYFA SIP :
Pasar Citeko Blok C21 Kecamatan Plered Kab Purwakarta No. HP : 081909450006 081909450006
SURAT PESANAN Nomor SP : ............................. .... Kepada : Apoteker
.....................................................
Di PBF ........................................................
No.
Nama Barang
Satuan
Bentuk Sediaan
Kekuatan/dosis
Purwakarta,
Stempel Apotek Apotek
Keterangan/spec lain
tanggal.......................................
Apoteker Pemesan, Tandatangan basah + Stempel SIP Pemesan Pemesan
Lubrina Hilabi M, S. Farm., Apt
Contoh Penomoran SP :
Tujuan : untuk memastikan kebenaran pesanan dan mencegah pemalsuan/penyalahgunaan SP a. Nomor SP terdiri terdiri dari 4 elemen elemen : nomor urut urut SP// inisial inisial nama Apoteker Apoteker +5 digit terakhir terakhir NA IAI//nomor IAI//nomor awal SIP Apoteker dan inisial kab/kota. b.
Contoh : 024.SW-02534.127-BGRKT, dibaca : SP Nomor 024 oleh Apoteker Sri Wulandari dengan anggota IAI nomor 02534 dan SIPA nomor 127 oleh Dinas/Pemda Kota Bogor. Untuk Nama Apoteker perlu diikuti dengan nomor anggota IAI karena nomor tersebut bersifat unik dan permanen bagi yang bersangkutan, serta untuk untuk membedakannya membedakannya dengan inisial yang serupa serupa (misal (misal : Sri Wahyuni, Wahyuni, Sri Wahyono, Wahyono, dll) Nomor SP perlu dibuat dibuat sedemikian pribadi pribadi (melekat ( melekat pada Apoteker ) agar hanya dapat dibuat dan dibaca oleh “para pihak berwenang” [apoteker pembuat, apoteker tertuju, admin PBF serta Pemerintah ( BBPOM ( BBPOM Setempat )]. )]. Juga untuk memudahkan dalam penelusuran.
2.
Format Kop dan Penulisan Salinan Resep
Resep merupakan instrumen komunikasi profesi antara pribadi dokter, apoteker dan pasien. Oleh karena itu, Kop pada naskah Salinan Resep harus menampilkan Nama Apoteker beserta legalitasnya sebagai bagian utama. Salinan Resep merupakan instrumen komunikasi profesi antar Apoteker dengan pasien dalam keadaan tertentu. Salinan Resep merupakan bagian dari dokumen rahasia kefarmasian. Hanya Apoteker ber-SIP yang berwenang ( atasnama diri sendiri ) yang dapat melakukan penandatanganan atas Salinan Resep yang dibuat untuk keperluan yang dapat dibenarkan oleh Peraturan. Apoteker tidak dibenarkan asal membuat Salinan Resep hanya atas dasar permintaan pasien atau kepentingan pragmatis lainnya (untuk menghindari penyalahgunaan). Salinan Resep harus berdasarkan pertimbangan profesi, misal : a. Obat tidak sedang tersedia di fasilitas (tandai dengan nedet atas obat dimaksud) b. Obat dengan tanda iter pada Resep Asli. a.
Apotek Hayfa SIPA : Lubrina Hilabi M, S. Farm., Apt Pasar Citeko Blok C21 Kecamatan Plered Kab Purwakarta No. HP : 081909450006 081909450006
SALINAN RESEP
Apoteker tidak dibenarkan menuliskan dan/atau melayani Salinan Resep yang mencantumkan : a) Obat-obat Narkotika dan OKT dan sejenisnya yang diatur oleh Pemerintah. b) Obat dengan tanda ne-iter c) Obat-obat yang telah diserahkan sesuai permintaan Resep Asli. Atau obat pada Salinan Resep telah ditandai dengan det . d) Pembatas lain yang ditentukan oleh Pemerintah/Peraturan Pemerintah/Peraturan Apoteker harus menyusun SOP secara tegas agar tidak terjadi penyerahan obat-obat keras dan yang sejenisnya (On Prescription only ) tanpa didasari Resep, karena merupakan tindakan pelanggaran serius terhadap UU Obat Keras. Untuk keperluan etis, kemudahan penelusuran dan lain-lain, disarankan agar setiap obat pada Resep diberi Nomor R/ serta didokumentasi mengenai nama/merk obat, nama pabrik dan nomor batch serta jumlah yang diserahkan ke dalam Buku Log tersendiri yang terpelihara baik. 3.
Format Kop dan Penulisan Etiket
Etiket merupakan instrumen komunikasi resmi dan pertanggungjawaban langsung antara pribadi apoteker dengan pasien. Oleh karena itu, Kop pada naskah Etiket harus menampilkan Nama Apoteker beserta legalitasnya sebagai bagian utama. Etiket yang baik, mencantumkan nomor R/ di fasilitas tersebut untuk tiap-tiap obat yang diserahkan. Untuk setiap nomor R/ perlu dibuat recording nama/merk obat, nama pabrik dan nomor batch beserta jumlah yang diserahkan secara rapi oleh TTK. Hal ini dimaksudkan untuk keperluan penelusuran yang diperlukan di kemudian hari. Etiket merupakan bagian dari dokumen rahasia kefarmasian. Hanya Apoteker ber-SIPA yang berwenang ( atasnama diri sendiri ) yang langsung berhubungan dengan pasien yang berhak menerbitkan Etiket. Penyerahan dan cara penggunaan obat yang dituliskan pada etiket menjadi tanggungjawab personal Apoteker sepenuhnya.
Apoteker harus mencegah disalahgunakannya Etiket Diri oleh siapapun dengan membubuhkan paraf basah setelah Cara Pakai Obat karena dapat berakibat hukum serius. Pada bagian kaki etiket bisa dituliskan pesan : Hubungi Apoteker untuk informasi cara kerja dan penggunaan obat ini lebih lanjut .
APOTEK HAYFA SIPA :
Lubrina Hilabi M, S. Farm., Apt Pasar Citeko Blok C21 Kecamatan Plered Kab Purwakarta No. HP : 081909450006
Nomor R/ : ................... ...................
Penyerahan obat-obat keras dan yang sejenisnya tanpa disertai Etiket Apoteker adalah tindakan illegal yang tidak dibenarkan oleh peraturan perundangan serta membahayakan perlindungan hukum dan keselamatan pasien/publik. 4. Format Stempel
Stempel Fasilitas maupun Stempel SIP Apoteker sangat penting. Stempel fasilitas untuk mempertegas legalitas dan tanggungjawab fasilitas/lembaga atas fisik barang-barang di dalamnya meskipun untuk dapat mengadakannya diperlukan legalitas SIP APJ yang sah. Sedangkan Stempel SIP Apoteker sangat penting untuk mempertegas legalitas Salinan Resep dan lainnya yang dibuat serta untuk tujuan komunikasi dan pertanggungjawaban lain profesi Apoteker di fasilitas tersebut.
No. SIPA :
Nama Lengkap = tanpa gelar Apoteker Stempel-SIPA dalam ukuran yang diperkecil dapat dibubuhkan pada Etiket.