BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Oesophagitis merupakan peradangan pada kerongkongan atau oesophagus. Penyakit ini umum terjadi diakbatkan oleh terjadinya refluks asam lambung atau isi isi inte intest stin inal al lain lainny nya. a. Tetapi tapi buka bukan n hany hanyaa itu itu saja saja peny penyeb ebab ab terj terjad adin iny ya oesoph oesophagi agitis. tis. Banyak Banyak faktor faktor-fa -fakto ktorr lain lain yang yang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an terjadi terjadiny nyaa oesophagitis. Bahkan penyakit ini dapat terjadi akibat penurunan system imun dan akibat dari penyakit lain seperti HIV/I!". Banyak orang yang mungkin tidak terlalu memperdulikan penyakit ini# dikare dikarenak nakan an terkad terkadang ang penya penyakit kit ini dapat dapat sembuh sembuh dengan dengan sendir sendiriny inya. a. Tetapi etapi apabil apabilaa penyak penyakit it ini terjadi terjadi akibat akibat suatu suatu pemi$u pemi$u yang yang $ukup $ukup berbah berbahay ayaa dan berlangsung berulang-ulang# ini dapat merugikan si penderita bahkan dapat menyebabkan kematian.
I.2. Rumusan Masalah
%. pakah pakah penyebab penyebab terjadiny terjadinyaa oesophagitis oesophagitis & '. Bagaimanakah Bagaimanakah gejala gejala dan tanda tanda dari dari oesophagit oesophagitis is & (. Bagaimanakah Bagaimanakah teknik teknik pemeriks pemeriksaan aan pada oesophag oesophagitis itis &
I.3. Tujuan
I.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan karya tulis ilmiah mengenai teknik pemeriksaan prostat ini adalah untuk memenuhi tugas akhir )modul diagnostik fisik* semester empat.
I.3.2. Tujuan husus
%. +enget +engetahu ahuii penye penyebab bab terjadin terjadinya ya oesopha oesophagit gitis is '. +engetahui +engetahui gejala dan tandatanda-tanda tanda terjadinya terjadinya oesoph oesophagitis agitis (. +engetahui +engetahui pemerik pemeriksaan-pe saan-pemeriks meriksaan aan yang yang dilakukan dilakukan pada pada oesophagit oesophagitis is I.!. Man"aat
1
!engan mempelajari tentang penyakit oesophagitis ini# penulis dan pemba$a dapat mengetahui mengetahui tentang penyebab# penyebab# gejala dan tanda# serta pemeriksaan pemeriksaan apa saja yang digunakan pada kasus ini meliputi, "elain itu penulis dan pemba$a mengetahui bagaimana teknik dari masingmasing pemeriksaan dan bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan tersebut.
I.#. $%stemat%ka &enul%san
!alam penulisan karya tulis ilmiah ini# penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut , BB %
, Bab ini adalah bab yang membahas pendahuluan. !imana dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang pembuatan karya tulis ilmiah ini. emudian penulis menjelaskan apa saja yang menjadi masalah dalam rumusan masalah. Tujuan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini dijabarkan dalam tujuan umum dan tujuan tujuan khusus khususny nya. a. "elain "elain itu# itu# penuli penuliss juga juga menjel menjelaska askan n manfaat manfaat penuli penulisan san karya karya tulis tulis ilmiah ilmiah ini# ini# baik baik untuk untuk penuli penuliss maupun maupun untuk untuk pemba$ pemba$a. a. !an terakh terakhir# ir# akan akan dibaha dibahass tentan tentang g sistematika penulisan dalam menulis karya tulis ilmiah ini.
BB '
, Bab Bab ini me membaha ahas ten tentang tin tinjauan pu pusta staka me mengenai das dasaardasar dasar teori teori yang yang dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk membah membahas as masalah masalah yang yang penulis angkat. Pada bab ini akan dibahasa mengenai anatomi oeso oesoph phag agus us##
hist histol olog ogii
oeso oesoph phag agus us##
fisi fisiol olog ogii
oeso oesoph phag agus us##
definisi# etiologi# gejala serta tanda# jenis-jenis# diagnosa# dan penatalaksanaan oesophagitis. BB (
, Bab ini membahas tentang ang kasus atau permasalahan yang penulis angkat. Pada bab ini akan ada sebuah trigger yang nantinya akan memi$u penulis untuk membuat anamanesa serta menentukan diagnosa dan penatalaksanaan yang akan dilakukan pada kasus ini.
BB
, Pad Pada bab bab ini ini ter terdapat kes kesimpulan dar dari kar karya tulis ilm ilmiah ini ini serta saran yang diberikan penulis baik untuk penulis sendiri maupun untuk pemba$a.
2
BAB II TIN'AUAN PU$TAA
3
II.1. Anat(m% )es(&hagus
Oesophagus merupakan lanjutan dari faring dan lanjut beralih menjadi gaster. Oesophagus beraal pada bidang median setingi tepi baah $artilago $ri$oidea dan melintas ke inferior menjadi gaster pada ostium $ardia$um. Oesophagus terletak antara tra$hea dan $orpora 0ertebrarum $er0i$alioum. Pada bagian sebelah kanannya bersentuhan dengan pleura $er0i$alis di pangkal leher dan disebelah kirinya antara pleura dan oesophagus terdapat du$tus thora$i$us dibelakang arteri sub$la0ia. Organ ini berbentuk seperti tabung. +erupakan organ mus$ular dan berdinding tebal yang terdiri dari tunika mu$osa dan tunika mus$ularis. Bagian superiornya terdiri dari otot lurik dan bagian distalnya terdiri dari otot polos. +emilik ' sphin$ter yaitu jun$ture pharyngo-oesophageal pada bagian superior dan sphin$ter oeso-gastri$a pada bagian inferior. Oesophagus memiliki ( penyempitan# yaitu ,
•
Pharyngo-esophageal joint Pada saat ar$us aorta dan bron$hus pulmonaris sinistra menyilangi
•
oesophagus Pada saat oesophagus menembus diaphragma untuk lanjut menjadi gaster
•
Oesophagus di0as$ularisasikan oleh a.thyroidea superior dan a.gastri$a sinistra.
"umber , .imaios.$om
"umber , health.detik.$om
II.2. H%st(l(g% )es(&hagus
Oesophagus merupakan saluran yang relatif lurus dan memiliki panjang kurang lebih '1$m. Pada bagian atasnya berhubungan dengan faring pada tepi
4
baah $artilage $ri$oid# kemudian melalui leher bagian baah dan mediastinum toraks lalu menembus diafragma sampai akhirnya bermuara ke lambung. !indingnya terdiri beberapa lapisan yaitu tunika mukosa# tunika submukosa# dan tunika muskularis eksterna. 2pitel mukosa merupakan epitel berlapis gepeng tidak bertanduk sebagai lanjutan dari epitel yang melapisi faring dan tampak tebal 3sekitar (44 mikron atau mikrometer5. Tunika submukosa mengandung serat-serat elastin dan pada esophagus yang kosong# terlihat beberapa lipatan memanjang# memberikan $iri khusus pada lumen esophagus yang tampaknya tidak teratur. etika esophagus melebar 3dilatasi5# agar dapat dileati oleh gumpalan makanan# lipatan longitudinal tersebut menjadi rata 3li$in5. Pada sepertiga bagian atas esophagus# seluruh serat ototnya merupaka otot rangka# bergaris lintang dan susunannya sering ber0ariasi. Pada sepertiga bagian tengah# berkas serat otot polos ber$ampur dengan otot rangka dan jumlah serat otot polos ini makin lama makin bertambah sampai akhirnya hanya serat otot polos yang terdapat pada sepertiga bagin baah esophagus. Pada ujung atas dan ujung baah esophagus terdapat lapisan otot sirkular yang menebal dan menjadi sfingter superior 3sfingter faring-esophagus5 dan sfingter inferior 3sfingter esophagus-gastrika5. "fingter-sfingter ini berfungsi untuk men$egah terjadinya aliran balik dari gaster ke esophagus dan dari esophagus ke faring.
"umber , .s$oopeb.$om
"umber , .mh-hanno0er.de
5
"umber , tobias-lib.uni-tuebingen.de II.3. *%s%(l(g% )es(&hagus
Oesophagus merupakan suatu saluran berotot yang relatif lurus dan terbentang dari faring ke lambung. Pada kedua ujung oesophagus dijaga oleh sphin$ter yaitu suatu struktur otot berbentuk $in$in yang berfungsi untuk men$egah terjadinya aliran balik sesuatu 6at yang telah meleatinya. Oesophagus memiliki dua fungsi# yaitu untuk menghantarkan bolus makanan dari mulut ke lambung dan untuk men$egah terjadinya aliran balik makanan yang telah melalui saluran pen$ernaan. Oesophagus dan faring berkaitan erat pada saat terjadinya proses menelan. Tahap oesophagus pada proses menelan dimulai setelah terjadinya tahap orofaring yaitu kurang lebih % detik setelah proses menelan. Pusat menelan memi$u gelombang peristaltik primer yang menyapu dari pangkal ke ujung oesophagus# mendorong bolus atau gumpalan makanan agar masuk ke oesophagus dan lanut ke lambung. ata peristalti$ merujuk kepada suatu kontraksi otot polos sirkular berbentuk $in$in yang bergerak progresif maju dan mendorong bolus. 7elombang peristalti$ memerlukan aktu sekitar 1 sampai 8 detik untuk men$apai ujung baah dari oesophagus. Perambatan gelombang ini dikontrol oleh pusat menelan dengan persarafan melalui ner0us 0agus. 9ika bolus yang tertelan berukuran $ukup besar dan lengket# maka akan terjadi gelombang peristaltik akibat terjadinya peregangan pada dinding oesophagus.
6
"umber , geneti$orlds.blogspot.$om II.!. De"%n%s% )es(&hag%t%s
Oesophagitis merupakan suatu peradangan pada mukosa oesophagus yang dapat bersifat akut atau kronis# dan dijumpai dalam berbagai keadaan termasuk dalam gangguan motilitas. "uatu jenis oesophagitis yang tidak berbahaya dapat terjadi setelah menelan $airan panas. "ensasi panas substernal biasanya terjadi dalm
aktu
singkat
dan
dikaitkan
dengan
edema
superfi$ial
serta
esophagospasme. 9enis oesophagitis yang paling sering dijumpai biasanya disebabkan oleh refluks asam lambung atau biasa disebut juga gastroesophageal refluks. !isamping itu terdapat pula oesophagitis lain seperti yang disebabkan oleh $andida# 0irus# bakteri# dan akibat dari pengobatan yang pernah dilakukan sebelumnya. II.#. Et%(l(g% )es(&hag%t%s
Penyebab oesophagitis yang paling sering dijumpai adalah akibat dari terjadinya refluks asam lambung. :ang disebabkan oleh sphin$ter oesophagus bagian baah bekerja kurang baik. "elain itu oesophagitis juga dapat disebabkan oleh $andida yang biasaya terjadi pada penderita HIV atau pada penderita diabetes mellitus. Oesophagitis juga dapat disebabkan oleh 0irus dan bakteri. Virus yang biasanya memi$u terjadinya oesophagitis adalah 0irus herpes simpleks dan bakteri
7
yang biasanya menyebabkan terjadinya oesophagitis adalah bakteri-bakteri seperti ;a$toba$illys dan strepto$o$$us beta hemoliti$us pada pejamu dengan tanggap imun yang lemah. ejadian oesophagitis ini juga dapat dipi$u akibat penggunaan obat atau terapi yang pernah dilakukan sebelumnya misalnya akibat radiasi pada pemeriksaan paru atau terjadinya korosif akibat penggunaan obat-obatan kaustik seperti alkali dan asam kuat. II.+. ,ejala -an Tan-a
Terjadi akibat inflamasi mukosa esofagus yang disebabkan oleh refluks $airan lambung atau isi intestinal ke dalam oesophagus. >airan ini mengandung asam pepsin atau $airan empedu. Ini merupakan bentuk oesophagitis yang paling sering dijumpai. da ( pertimbangan yang melibatkan patofisiologi oesophagitis refluks yaitu pathogenesis episode refluks
oesophagus#
refluks
oesophagus
kumulatif
atau
murni#
dan
pathogenesis oesophagitis.
8
!ua keadaan yang harus dijumpai agar episode refluks terjadi adalah isi lambung harus siap untuk refluks# dan mekanisme anti refluks pada ujung baah oesophagus harus menurun. Isi lambung akan sangat mungkin berefluks apabila 0olume lambung meningkat# isi lambung terletak dekat dengan sambungan gastroesofagus# dan apabila tekanan lambung meningkat. ?efluks oesophagus murni atau kumulatif adalah jumlah dan lamanya materi berbahaya yang direfluksikan# yang tinggal didalam oesophagus tergantung pada jumlah materi yang direfluksikan per-episode# frekuensi episode refluks# ke$epatan pembersihan oesophagus oleh gra0itasi dan kontraksi peristalti$# dan netralisasi asam lambung oleh sekresi kelenjar air liur. Oesophagitis merupakan komplikasi refluks# dan oesophagitis berkembang jika pertahanan mukosa yang normalnya menimbangi efek perlukaan oleh obat pada mukosa oesophagus mengalahkan serangan gen$ar pepsin asam atau empedu yang direfluksikan.
"umber , .kolombus.fi II..2. )es(&hag%t%s 0%rus
Virus herpes simpleks tipe I dan tipe II dapat menjadi penyebab oesophagitis pada pasien imunosupresi. Pasien ini biasanya mengeluh timbulnya nyeri dada yang akut# odinofagia dan disfagia. Perdarahan dapat terjadi pada kasus yang berat dan terjadi manifestasi sistemik seperti nausea#
9
0omitus# demam# menggigil# dan leukositosis ringan. Infeksi persisten dapat menyebabkan superinfeksi dari mukosa oesophagus yang gundul dengan jamur atau bakteri. Virus 0arisela 6oster 3V@V5 kadang dapat menimbulkan oesophagitis pada anak dengan $a$ar air dan orang deasa dengan herpes 6oster. V@V oesophageal juga dapat menjadi sumber infeksi V@V adanya gejala pada kulit. Pada pejamu dengan tanggap imun yang lemah# oesophagitis V@V dapat menyebabkan 0esikel dan ulkus yang berkumpul dan biasanyasembuh se$ara spontan# tetapi dapat menyebabkan oesophagitis nekrotik pada pasien dengan gangguan imunitas yang berat. Infeksi sitomegali0irus 3>+V5 hanya terjadi pada pasien dengan tanggap imun yang lemah. >+V biasanya diaktifkan dari stadium laten atau mungkin didapat dari transfuse produk darah# lesi >+V mula-mula tampak sebagai ulkus serpiginosa pada mukosa yang tidak normal. Alkus ini berkumpul membentuk ulkus raksasa terutama pada oesophagus bagian distal. Virus mengenai fibroblast submukosa dan sel endotel pembuluh darah tetapi bukan sel epitel.
"umber , en.ikipedia.org II..3. )es(&hag%t%s Bakter%al
Oesophagitis ba$terial jarang terjadi# tetapi biasanya dapat terjadi akibat la$toba$illus dan strepto$o$$us beta hemolitikus pada pasien dengan tanggap
10
imun yang lemah. Pada pasien dengan granulositopenik berat dan pasien dengan kanker# oeosophagitis ba$terial seringkali terleatkan karena biasanya terjadi bersamaan dengan organism lain seperti 0irus dan jamur# dan karena bakteri sulit untuk diidentifikasikan pada pemeriksaan histology rutin. II..!. )es(&hag%t%s an-%-a
Beberapa spesies $andida adalah komensal normal pada oesophagus tetapi dapat menjadi patogenik sehingga dapat menimbulkan oesophagitis pada keadaan defisiensi imun. !alam hal ini termasuk HIV# neoplasma maligna# diabetes mellitus# hipoparatiroidisme# sistemik lupus eritematosus# dan hemoglobinopati. Terkadang oesophagitis $andida monolial dapat terjadi tanpa adanya faktor predisposisi diatas. Pasien mungin asimtomatik atau mengeluk odinofagia dan disfagia. "ariaan atau tanda $andidiasis mukokutaneus mungkin juga tidak ada. Oesophagitis $andida jarang disertai dengan komplikasi perdarahan oesophagus# perforasi# dan stikura atau dengan in0asi sistemik.
"umber , .gastrolab.net II..#. )es(&hag%t%s Ra-%as%
+erupakan oesophagitis yang biasa terjadi selama pengobatan radiasi pada paru# mediastina# atau karsinoma oesophagus. rekuensi dan beratnya oesophagitis meningkat sesuai dengan jumlah radiasi pada area yang terkena
11
radiasi. !isfagia dan odinofagia adalah gejala utama dan dapat berakhir beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah terapi berakhir. II..+. )es(&hag%t%s (r(s%"
+erupakan oesophagitis yang terjadi akibat mengkonsumsi obat-obat kaustik seperti alkali dan asam atau basa kuat. Basa kuat menyebabkan terjadinya nekrosis men$air. "e$ara histologik dinding esofagus sampai lapisan otot seolah-olah men$air. sam kuat yang tertelan akan menyebabkan nekrosis menggumpal se$ara histologik dinding esofagus sampai lapisan otot seolah-olah menggumpal. @at organik 3lisol# karbol5 menyebabkan edema di mukosa atau sub mukosa. sam kuat menyebabkan kerusakan pada lambung lebih berat dibandingkan dengan kerusakan di esofagus. "edangkan basa kuat menimbulkan kerusakan di esofagus lebih berat dari pada lambung. II... )es(&hag%t%s ak%at &enggunaan (at atau &%l
Oesophagitis dapat terjadi akibat menelan pil tertentu. Pil atau kapsul yang ditelan kemudian tertahan di esofagus mengakibatkan timbulnya iritasi dan inflamasi yang disebabkan oleh penyempitan lumen esofagus oleh desakan organ-organ di luar esofagus. Obstruksi oleh karena peradangan# tumor atau akalasia# menelan pil dalam posisi tidaur dapat menyebabkan esofagitis karena obat. ntibiotik seperti dosisiklin# tetrasiklin dan klindamisin bertanggung jaab terhadapa sebagian kasus oesophagitis ini. Pil lain yang dapat memi$u terjadinya oesophagitis termasuk aspirin# kalium klorida# fero sulfat# kinidin# alprenolol# dan berbagai obat anti-inflamasi baik steroid dan non steroid. II.. Pemer%ksaan )es(&hag%t%s
%. Oesophagitis ?efluks Pemeriksaan esofagoskopi , tidak didapatkan kelainan yang jelas 3bla$kstone5# $iri khas dari esofagitis refluks yaitu peradangan mulai dari daerah perbatasan esofagus gaster 3garis65 ke proksimal daerah esofagus. +enunjukkan adanya ulkus atau adenokarsinoma pada oesophagus bagian distal yang dibatasi oleh sel kolumner .
12
Pemeriksaan dengan menelan barium , menelan barium biasanya normal bagi penderita oesophagitis tanpa komplikasi# tetapi dapat menunjukkan adanya komplikasi stikura atau pembentukan ulkus. Pemeriksaan radiologik , kontras barium dapat menunjukkan kelainan yang terjadi pada keadaan pas$a operasi. Pemeriksaan endoskopi , terlihat lesi di mukosa esofagus# mukosa hipermis# rapuh# erosif# eksudat dan pada kasus yang berat terdapat striktur dan stenosis '. Oesophagitis Virus !apat dilakukakan beberapa ma$am pemeriksaan seperti , Pemeriksaan klinik • Terdapat lesi herpes 6ooster dimukosa mulut atau di kulit. Pemeriksaan endoskopi • +enunjukkan baha adanya lesi berupa papula# mukosa hipermesis# 0esikel dan ulserasi superfi$ialis berlubang# terpisah# ke$il dengan atau •
tanpa eksudat fibrinosa. Pemeriksaan imunohistologi Pada pemeriksaan histologi rutin# sulit untuk dibedakan tentang V@V dan H"V# tetapi perbedaan dapat ditentukan dengan menggunakan
pemeriksaan imunohistologi atau pemeriksaan kultur. Pemeriksaan radiologi$ • +enunjukkan kelainan yang tidak spesifik. (. Oesophagitis Bakterial !apat dilakukan pemeriksaan histologi# tetapi membedakannya#
karena
biasanya
oesophagitis
sulit
untuk
ba$terial
sering
terleatkan dan terjadi bersamaan dengan organisme lain seperti 0irus dan jamur. . Oesophagitis >andida !apat dilakukan pemeriksaan endoskopi pada oesophagitis $andida ini# sehingga akan tampak mukosa rapuh# eritemateus# mukosa sembab# berlapiskan selaput tebal dan berarna putih seperti susu kental tersebar di seluruh esofagus# terutama pada '/( distal# plak ke$il berarna kekuningan yang meninggi dengan eritema. !itemukannya ragi dan hifa dapat dilakukan pada pemeriksaan dengan menggunakan apusan plak dan pearnaan gram serta eksudat. 1. Oesophagitis ?adiasi !apat melakukan pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan endoskopi# kemudian diitemukannya stikura oesophagus.
13
C. Oesophagitis orosif !apat melakukakan pemeriksaan oesophagogram dan pemeriksaan endoskopi# kemudian ditemukan adanya perforasi atau mediastinitis serta perdarahan. D. Oesophagitis karena obat !apat melakukan pemeriksaan oesophagoskopi. Pada pemeriksaan ini akan dilihat baha terdapat edema lokal dengan eritem# lesi erosif dengan pseudomembran atau eksudat. II.4. D%agn(sa )es(&hag%t%s
20aluasi refluks oesophagitis dilakukan untuk menilai ada dan beratnya refluks# sifat bahan yang mengalir kembali# ada dan beratnya oesophagitis# serta patologis refluks. danya refluks dapat diketahui dari anamnesis. ?efluks spontan dari lambung ke dalam oesophagus pada pemeriksaan barium menunjukkan refluks lanjut. Beberapa tes menggunakan rekaman pH lumen oesophagus dengan elektroda pH ke$il yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur refluks asam lambung. danya refluks oesophagus dan komplikasinya ini dapat dinilai dengan menelan barium# oesophagoskopi#dan biopsi mukosa. +enelan barium biasanya normal pada oesophagitis tanpa komplikasi# tetapi dapat menunjukkan komplikasi striktura atau pembentukan ulkus. Pada penderita oesophagitis 0irus# perdarahan dapat terjadi pada kasus berat dan ditemukannya 0esikel herpas pada hidung dan bibir terkadang dapat memberikan petunjuk untuk diagnosa. !iagnosa memerlukan pemeriksaan endoskopi dan biopsy dari bagian tengah ulkus yang terbentuk akibat 0irus ini. "edangkan pada penderita oesophagitis bakteri adang sulit untuk didiagnosa karena biasanya terjadi bersama organism lain seperti jamur dan 0irus. Tetapi pada penderita
oesophagitis
bakteri
dengan I!"# biasanya
terjadi
inflamasi
nonspesifik dan terjadi ulserasi yang dalam dari oesophagus bagian distal. Pasien dengan oesophagitis $andida mungkin asimtomatik# tetapi diagnose dapat ditegakkan dengan adanya ragi atau bentuk hifa pada apusan plak dan pearnaan eksudat dengan pearnaan gram. Pemeriksaan kultur mungkin tidak
14
berguna dalam diagnosis# tetapi dapat membantu untuk menentukan spesies $andida yang menyebabkan oesophagitis ini. !itemukannya mukosa oesophagus yang menjadi eritema# ede m dan rapuh dapat membantu menegakkan diagnosa untuk oesophagitis radiasi. !itemukannya perforasi dan perdarahan akut dapat menegakkan diagnose baha terjadinya korosi pada oesophagus dan oeosphagitis akibat penggunaan pil.
II.15. Penatalaksanaan )es(&hag%t%s
%. Oesophagitis ?efluks Pengobatan untuk refluks antasida dengan atau tanpa antagonis H'# re$eptor. Tindakan pembedahan untuk menghilangkan refluks hnya dilakukan pada mereka dengan gejala refluks menetap alaupun telah memberikan pengobatan optimal. Pengobatan refluks basa harus $epat dan intensif# antara lain pemberian antibiotika# steroid# $airan intra0ena dan kemungkinan
dilakukan
pembedahan#
apabila
penyakit
ini
telah
memetasfase 3menyebar5 di sekitarnya. '. Oesophagitis Virus Pengobatan suporatif yaitu dengan memberikan makanan lunak dan $air# anastesi lokaldiberikan adalah antibiotik selama '-( minggu atau 1 hari bebas demam. artikosteroid untuk men$egah terjadinya pembentukan fibrosis yang berlebihan dan nalgetik. "elain itu yang dilakukan esofagoskopi pada hari ke-( setelah kejadian atau bila luka di bibir# mulut dan faring sudah tenang. (. Oesophagitis Bakterial !ikarenakan oesophagitis ini seringkali terleatkan karena terjadi bersamaan dengan oesophagitis 0irus dan jamur# jadi pengobatannya pun biasanya dilakukan bersamaan dengan pengobatan oesophagitis 0irus atau jamur. . 2sofagitis >andida =ystatin '44.444 unit diberikan sebagai obat kumur yang ditelan maupun yang dimakan setiap ' jam pada saat pasien tidak sedang tidur# merupakan pengobatan standar# $ukup efektif dan hampir tidak ada efek sampingnya. Bila pasien resisten terhadap =ystatin# maka pilihan kedua adalah lusitosine %44 mg per g BB# tiap hari dibagi dalam ( kali pemberian
15
setiap sesudah makan# selama -C minggu. Obat-obat antifungal lain yang dinyatakan efektif yaitu Imida6ole# eto$ona6ole# mphoteri$ine dan +i$ona6ole. 1. 2sofagitis radiasi Pada keadaan akut# pengobatan dilakukan dengan memodifikasi jenis penyinaran# diit $air dan pemberian analgesik dan anastetik lokal sebelum tidur atau sebelum makan. "triktur yang terjadi diatasi dengan dilatasi peroral. C. Oesophagitis orosif Penyembuhan biasanya ditandai dengan adanya stiktura. Amumnya membutuhkan dilatasi dengan dilator yang dimasukkan melali kaat penuntun pada striktura. D. 2sofagitis karena obat !engan menghentikan pemakaian obat-obat yang di$urigai lesi esofagus dapat sembuh# dan mengajarkan kepada penderita untuk minum obat dalam posisi tegak 3tidak berbaring5 dan disertai air yang $ukup banyak.
BAB III PEMBAHA$AN Tr%gger 6
Pak hmad# laki-laki umur 1' seorang guru "+ datang ke ?"I "iti ?ahmah dengan keluhan rasa panas di dada sejak seminggu yang lalu# bertambah setelah makan#perut terasa kembung dan mual# sering rasa asam dimulut. =afsu makan berkurang sejak sakit.
III.1. I-ent%tas &as%en
%. =ama
, hmad
'. 9enis kelamin
, ;aki-laki
(. Amur
, 1' tahun
. Pekerjaan
, 7uru "+
16
1. Tingggi badan
, %C1 $m
C. Berat badan
, 1D kg
III.2. Anamnesa 1. eluhan utama
?asa panas di dada sejak seminggu yang lalu 2. eluhan Tambahan •
Perut terasa kembung dan mual
•
"ering rasa asam dimulut
•
=afsu makan berkurang sejak sakit
3. ?iayat penyakit sekarang •
?asa panas di dada sejak seminggu yang lalu
•
Perut terasa kembung dan mual
•
"ering rasa asam dimulut
•
=afsu makan berkurang sejak sakit
•
Tidak ada kelainan buang air besar maupun buang air ke$il
•
!emam 3-5
•
"esak nafas 3-5
!. ?iayat penyakit dahulu , tidak ada yang penting #. ?iayat penyakit keluarga , Tidak ada keluarga lain yang sakit seperti
ini
III.3. Pemer%ksaan *%s%k 0%tal $%gn •
eadaan Amum
, "edang
•
esadaran
, >ompos mentis
•
T!
, %%4/D4 mmHg
•
H?
, EEF/menit pada arteri radialis
•
??
, '4 F/menit
17
•
T
, (DG>
e&ala •
+ata , konjungti0a tidak anemis# s$lera tidak ikterik
•
Telinga , tidak ada kelainan
•
Hidung , tidak ada kelainan
Leher •
9VP , normal
•
7B , tidak ada pembesaran
Th(ra7 •
Paru , dalam batas normal
•
9antung , dalam batas normal
A-(men •
•
Hepar dan lien tidak teraba =yeri tekan di epigastrium 35
Ekstrem%tas •
"uperior , ?efleF fisiologis 35 ?eflek patologis 3-5
•
Inferior , ?efleF fisiologis 35 ?eflek patologis 3-5 2dema 3-/-5
III.!. Pemer%ksaan &enunjang •
!arah rutin , dalam batas normal
•
Arine , dalam batas normal
•
imia darah , dalam batas normal
III.#. D%agn(sa
Oesophagitis et $ausa 72?!
III.+. Pemer%ksaan anjuran
18
•
Pemeriksaan endoskopi
•
Pemeriksaan radiologi$
III.. Penatalaksanaan •
!iet , diet lambung ' +akanan lunak# tidak merangsang# tidak menggunakan bumbu yang banyak
•
Obat Omepra6ol %F% , untuk mengurangi produksi asam lambung !onperidon (F% , untuk motilitas lambung# muntah# mengurangi kembung "ukralfat syrup (F%4$$ , untuk melindungi mukosa lambung dan oesophagus
•
+akanan yang harus di hindari o
+akanan yang merangsang 3 terlalu asam# pedas# mengandung banyak bumbu 5
o
opi# al$ohol# $oklat
o
+inuman yang banyang mengandung gas
BAB I0 PENUTUP I0.1. es%m&ulan
Oesophagitis merupakan suatu peradangan pada oesophagus. Penyakit ini dapat terjadi oleh beberapa penyebab seperti karena asam lambung yang naik# karena 0irus# bakteri# jamur# radiasi# bahan-bahan korosif seperti alkali# dan penggunaan obat-obatan berbentuk pil. a$tor-faktor pernyebab terjadinya oesophagitis ini dapat mengakibatkan rusaknya dinding dan sphin$ter oesophagus sehingga penderita penyakit ini akan merasakan nyeri pada bagian dada# rasa
19
asam dan pahit dimulut# nyeri ketika menelan# mual dan muntah akibat naiknya asam lambung atau isi-isi dari intestinal. +engkonsumsi al$ohol# $okelat# kopi# makanan yang mengandung banyak bumbu dan asam juga dapat memi$u terjadinya oesophagitis. Oleh karena itu# para penderita oesophagitis dianjurkan untuk menghindari makanan dan minuman tersebut.
0I.2. $aran
%. +emberikan
pengetahuan
kepada
masyarakat
mengenai
penyakit
oesophagitis yang dapat terjadi akibat berbagai ma$am penyebab# bukan hanya
karena mengkonsumsi makanan yang dapat menyebabkan
oesophagitis. '. "emakin $epat seseorang menyadari mendapati penyakit ini maka semakin $epat memperoleh penanganan serta kerusakan yang terjadi tidak semakin
besar
dan
semakin
ke$il
juga
komplikasi
yang
akan
diperolehnya.
DA*TAR PU$TAA
o
;. +oore# eith#. +. ?. gur# nne. Anatomi Klinis Dasar. 9akarta ,
o
Hipokrates# '44' <.Tank# Patri$k# dan Thomas ?.7est. Atlas Anatomi.9akarta, 2rlangga#
o
'448 >. 7uyton# rthur#. 2. Hall# 9ohn. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. 9akarta, 27># '44D
20
o
"herood# ;auralee. Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem Edisi 6.
o
9akarta, 27># '4%% ;eeson# >. ?oland#. ;eeson# Thomas "#. Paparo# nthony . Buku Ajar
o
Histologi Edisi 5. 9akarta, 27># %88C 2ditor , Prof. dr. 2fiaty rsyad "oepardi# "p.THT 35# dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan eliga Hidung enggorokan Ke!ala dan "eher Edisi 6.
o
9akarta, AI# '44D Pri$e# "yl0ia .#
o
#roses #en&akit Edisi 6. 9akarta, 27># '44C Isselba$her# urt 9.# 3et a5. Harrison #rinsi!%#rinsi! Ilmu #en&akit
o
Dalam Edisi 1'. 9akarta, 27># '44' "udoyo# ru <. 3et al5. Buku Ajar Ilmu #en&akit Dalam (ilid I Edisi ).
o
9akarta , 27>. '4%4 Haryadie#
o
http://kampusdokter.blogspot.com/2012/12/ esofagts.html http://ge!etc"orlds.blogspot.com/2012/12/sstem#pe!cer!aa!#
o
ma!usa$12.html http://health.detk.com/read/2009/06/30/115105/1156317/770/b
o
e!da#as!g#d#esofagus http://""".maos.com/e!/e#%!atom&/'hora(#%bdome!#
o o o o
?ahmad.
Oesophagitis.
)el*s/+edast!um#,llustrato!s http://medsato.com/d/esofagts#ge-ala/ http://""".gastrolab.!et/ku02.htm http://e!."kpeda.org/"k/erpes$esophagts http://""".kolumbus./ha!s/gastrolab/e024.htm
21