DIWYACITTA ANTYA PUTRI 105100100111003 ENFLEURASI
Pengambilan minyak atsiri yang terkandung dalam bunga melati tidak bisa dilaku dilakukan kan dengan dengan cara penyu penyulin lingan gan/de /destil stilasi asi seperti seperti halny halnyaa pada pada cengke cengkeh, h, nilam nilam ataupun ataupun kenanga. kenanga. Hal ini menurut Guenther Guenther (1987) (1987) disebabkan disebabkan oleh penyulinga penyulingan n dengan uap air atau air mendidih yang relatif lama cenderung merusak komponen minyak karena proses hidrolisa, polimerisasi dan resinifikasi, komponen yang bertitik didih tinggi khususnya yang larut dalam air tidak dapat diangkut oleh uap air sehingga rendemen minyak dan mutu yang dihasilkan lebih rendah. Oleh karena itu melati harus harus dipros diproses es dengan dengan metode metode ekstrak ekstraksi si lain untuk untuk mengam mengambil bil minyak minyak atsiriny atsirinyaa (miny (minyak ak melati) melati).. Salah Salah satu metode metode ekstrak ekstraksi si yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk melati melati adalah metode enfleurasi (ekstraksi dengan lemak dingin). Metode enfleurasi memanfaatkan lemak sebagai media untuk mengabsorpsi aroma wangi yang dihasilkan oleh jenis bunga tertentu misalnya melati, sedap malam dan mawar. mawar. Proses Proses enfleu enfleurasi rasi berakh berakhir ir apabil apabilaa lemak lemak telah telah jenuh jenuh dengan dengan minyak minyak bunga. Keberhasilan proses enfleurasi tergantung pada kualitas lemak yang digunakan dan ketram ketrampil pilan an dalam dalam memper mempersiap siapkan kan lemak. lemak. Berdasa Berdasarka rkan n pengal pengalama aman n selama selama beberapa tahun diketahui bahwa campuran 1 bagian lemak sapi dan 2 bagian lemak babi sangat baik untuk proses enfleurasi (Guenther, 1987). Penggunaan lemak babi dalam proses enfleurasi harus dihindari karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Maka perlu adanya alternatif pengganti lemak babi sebagai media absorpsi (adsorben) dalam proses enfleurasi dalam hal ini adalah margarin putih ( shortening ( shortening ) dan margarin kuning. Permasalahan lain yang timbul adalah mencari pelarut yang paling baik, efisien dan efektif untuk mendapatkan minyak minyak melati. Syarat Syarat-sy -syarat arat lemak lemak yang yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan dalam dalam pemili pemilihan han jenis jenis lemak lemak untuk metode ini diantaranya adalah : 1. Lemak Lemak tidak berbau berbau,, karena karena bila berbau berbau akan mencemar mencemarii bau minyak minyak atsiri yang dihasilkan. Bila yang ada hanya lemak yang berbau maka terlebih dahulu harus dilakukan proses deodorisasi terhadap lemak tersebut. 2. Konsistensi Konsistensi lemak lemak yang yang sesuai, sesuai, karena karena lemak yang yang terlalu terlalu keras akan akan memiliki memiliki daya absorbsi yang rendah, sedangkan bila terlalu lunak, maka lemak akan banyak melekat pada bunga dan susah untuk dipisahkan. Pengaturan
DIWYACITTA ANTYA PUTRI 105100100111003 konsistensi lemak ini bisa dilakukan dengan mencampur beberapa jenis lemak bisa lemak nabati maupun hewani. 3. Lemak harus halal karena dibeberapa negara masalah kehalalan sangat diperhatikan. 4. Harga lemak yang akan digunakan, bila minyak yang dihasilkan terletak pada kelas mutu yang sama maka tentunya harga lemak yang murah tentu jadi pilihan. Menurut Purchon (2002) metode enfleurasi dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1.
Sebarkan lapisan tipis dari lemak babi murni atau lemak sayur yang telah dipadatkan (bukan margarin) dalam suatu lembaran kaca atau enamel.
2. Tekan lapisan dari mahkota bunga segar yang beraroma kuat ke dalam lemak. Letakkan lembaran kaca yang lain diatasnya. Tinggalkan selama 24 jam, kemudian ambil mahkota bunga dari lemak dan ganti dengan yang baru. 3. Ulangi proses diatas selama 7-21 hari atau sampai aromanya sekuat sesuai dengan yang diinginkan 4. Ambil mahkota-mahkota bunga dan lemak, tempatkan dalam mangkok. Mangkok kemudian ditutup dan diletakkan ke dalam panci berisi air panas yang befungsi untuk melelehkan lemak. Air yang digunakan jangan terlalu panas karena akan menyebabkan minyak mudah menguap. 5. Tambahkan beberapa tetes minyak fiksatif seperti cendana, tuangkan lelehan minyak dalam botol dan letakkan tutupnya pada saat yang bersamaan. Prinsip kerja proses enfleurasi cukup sederhana. Jenis bunga tertentu (yaitu sedap malam dan bunga melati) setelah dipetik masih meneruskan aktivitas fisiologinya, sehingga memproduksi minyak dan mengeluarkan bau wangi. Lemak mempunyai daya absorpsi yang tinggi. Bila lemak dicampur dan melakukan kontak dengan bunga yang berbau wangi, maka lemak akan mengabsorpsi minyak yang dikeluarkan oleh bunga tersebut. Prinsip ini diterapkan dalan proses enfleurasi. Bunga segar hasil pemetikan ditaburkan diatas permukaan lemak yang telah disediakan dan dibiarkan selama 24 jam untuk bunga melati, kemudian diganti dengan bunga yang masih segar. Pada akhir proses, lemak akan jenuh dengan minyak bunga. Kemudian
DIWYACITTA ANTYA PUTRI 105100100111003 minyak bunga tersebut diekstraksi dari lemak dengan mnenggunakan alkohol dan selanjutnya alkohol dipisahkan (Guenther, 1987). Kelebihan menggunakan metode enfleurasi ini adalah rendemen yang diperoleh lebih tinggi dan mutu minyak bunga yang didapat lebih baik. Namun kelemahannya, metode ini memerlukan waktu pengerjaan yang lama.
DIWYACITTA ANTYA PUTRI 105100100111003 DAFTAR PUSTAKA
GuentherE. 1987. Minyak Atsiri. Jilid 1. Jakarta:Universitas Indonesia Press. Ketaren, S.1986. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta PurchonNN.2002. Nerys Purchon’s Handbooks on Soap Natch Essential Oil Extraction
Methods.
essoilextraction. html.2003
http://www.soapnaturally.org/NerysPurchon/