ELEMEN BANGUNAN Elemen bangunan itu sendiri sangatlah penting untuk bangunan , namanya juga elemen/bagian ya pentinglah hehehe, baiklah disini saya menulis sedikit pengetahuan , yang semoga dapat membentu sodara sodara , Aamiin. Langsung saja elemen struktur bangunan adalah sebagai berikut BALOK DAN KOLOM Struktur ini dibentuk secara horizontal untuk balok sedangkan vertikal untuk kolom, struktur ini sangat kuat karena terbuat dari beton yang bermutu pastinya, pastinya, Balok juga sering disebut sebagai sebagai elemen lentur , yaitu memikul beban secara tranversal dari panjangnya dan mentranfer beban tersebut kekolom, Kolom dibebani balok secara aksial, kemudian kolom mentanfer beban lagi ke tanah , seperti itu kiranya lah prosesnya 2. DINDING DAN PLAT LANTAI Dinding sendiri selain sebagai penyekat antar ruang juga mempunyai fungsi banyak diantaranya , sebagai peredam suara kebisingan , perlindungan dari cuaca, maupun hewan buas, yang namanya dinding tidak harus dari batu bata sodara, dari apa saja yang dapat menyekat ruangan satu dengan ruangan lainnya itu namannya juga dinding yaitu dinding partisi, Plat lantai sebagai penyekat ruang bawah dan ruang atas, atau beton yang berfungsi sebagai lantai untuk berpijak di lantai 2, plat lantai ini biasanya digunakan secara horizontal dan memikul beban sebagai lentur dan meneruskan beban ke tumpuan. 3. PONDASI Pondasi adalah struktur paling bawah yang setelah bangunan sudah jadi maka elemen bangunan inilah yang tidak terlihat , walaupun tidak terlihat, namun fungsi dari pondasi sangatlah diutamakan , sebagai misal pondasi ini adalah jantung dari bangunan karena bila saja pondasi tidak kuat atau bahkan asal asalan dalam pengerjaanya, sudah pasti bangunan tersebuat tidaka akan tahan lama, pastinya rubuh, 4. ATAP Atap berfungsi sebagai pelindung bangunan atas panas dan hujan , atau segala sesuatu, yang dapat menjaga agar bangunan itu sendiri awet dan tetap kering , untuk kerangka atap pun bermacam macam anda bisa membuka disini macam macam rangka atap, tidak hanya itu untuk rangka atap sendiri ada yang dari baja/IWF, bajaringan, kayu, bambu , dan lain sebagainya, selain kerangka atap pastinya atap juga harus mempunyai penutup atap yaitu genteng ada bisa membuka artikel ini jenis jenis genteng rumah & spesifikasinya. Sekian artikel dari penulis bila ada kesalahan dalam artikel ini mohon krittik dan saran pembaca guna kebaikan yang akan mendatang Ammin Jenis-jenis elemen struktur dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Balok dan Kolom Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen kaku vertikal adalah struktur yang umum dijumpai. Elemen horizontal (balok) sering disebut sebagai elemen lentur, yaitu memikul beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke kolom vertikal yang menumpunya. Kolom dibebani beban secara aksial oleh balok, kemudian mentransfer beban tersebut ke tanah. Kolom yang memikul balok tidak melentur ataupun melendut karena kolom pada umumnya mengalami gaya aksial tekan saja.
2. Rangka Rangka mempunyai aksi struktural yang berbeda dengan jenis balok-tiang, karena adanya titik hubung kaku antara elemen vertikal dan elemen horisontal. Kekakuan titik hubung ini memberikan banyak kestabilan terhadap gaya lateral. Kekakuan titik hubung adalah salah satu dari berbagi jenis hubungan yang ada di antara berbagai elemen struktur. Pada sistem rangka, baik balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur. 3. Rangka Batang Struktur rangka batang adalah struktur yang te rdiri dari kumpulan elemen batang yang disambung untuk membentuk suatu geometri tertentu sedemikian sehingga apabila diberi beban pada titik buhul (titik pertemuan antar batang) maka struktur tersebut akan menyalurkan beban ke tumpuan melalui gaya aksial (tarik atau tekan) pada batang-batangnya. Titik buhul dimodelkan berperilaku sebagai sambungan pin (engsel) sehingga tidak bisa menahan atau menyalurkan momen ke batang yang lain. 4. Pelengkung Pelengkung adalah struktur yang dibentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang di antara dua titik. Pada umumnya terdiri atas potonganpotongan kecil yang mempertahankan posisinya akibat adanya tekanan dari beban. Sebagai contoh dapat dilihat pada ilustrasi Gambar 3.5 (b) dan Gambar 3.12, serta contoh jembatan pelengkung seperti terlihat pada Gambar 3.13. Contoh lain adalah pada bangunan-bangunan modern, atau dinamakan pelengkung kaku (rigid arch). 5. Dinding dan Pelat Dinding dan pelat datar adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Dinding pemikul beban biasanya dapat memikul baik beban arah vertikal maupun beban lateral (gempa, angin dan lain-lain). Pelat datar biasanya digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur, dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat biasanya terbuat dari beton bertulang atau baja. 6. Cangkang Silindrikal dan Terowongan Cangkang contohnya adalah struktur pelat-satu-kelengkungan. Cangkang mempunyai bentang longitudinal dan lengkungannya tegak lurus terhadap diameter bentang. Cangkang dibuat dari material kaku (misalnya beton bertulang atau baja). Terowongan berbeda dengan cangkang, yaitu struktur berkelengkungan tunggal yang membentang secara transversal. Terowongan dapat dipandang sebagai pelengkung menerus. 7. Kubah dan Cangkang Bola Kubah sangat efisien digunakan pada suatu bangunan dengan bentang besar. Tingkat kesulitan perhitungan lebih rumit. 8. Kabel Kabel adalah elemen struktur fleksibel. Bentuknya sangat tergantung pada besar dan perilaku beban yang bekerja padanya. Kabel dapat digunakan pada bentang yang panjang. Biasanya digunakan pada jembatan yang memikul dek jalan raya deserta lalu lintas di atasnya. Sebagai contoh, dii negara Indonesia sudah dibangun beberapa jembatan kabel.
9. Membran, Tenda dan Jaring Membran adalah lembaran tipis dan fleksibel. Tenda biasanya dibuat dari permukaan membran. Bentuk yang sederhana maupun kompleks dapat dibuat dengan menggunakan membran-membran. Jaring adalah permukaan 3D yang terbuat dari sekumpulan kabel lengkung yang melintang. Jaring mempunyai analogi dengan kulit membran. Dengan memungkinkan adanya lubang saringan untuk variasi sesuaikeperluan, maka sangat banyak bentuk permukaan yang dapat diperoleh. Salah satu keuntungan penggunaannya yaitu penempatan kabel dapat mencegah atap dari getaran akibat tekanan dan isapan angin. Selain itu, gaya tarik umumnya dapat diberikan pada kabel dengan alat jacking sehingga seluruh permukaan dapat mempunyai tahanan terhadap getaran pada atap.