menunjukkan epitel penutup vili yang mengalami desquamasi dan vili-vili yang tampak memendek. Pada bagian mukosa usus ditemukan potongan badan cacing. Keberadaan cacing Acantocephala sp. pada usus singa selain mengakibatkan desquamasi epitel penutup juga menyebabkan peradangan mukosa yang terlihat dari adanya infiltrasi sel radang. Sel-sel radang yang teridentifikasi pada mukosa usus adalah sel plasma, makrofag, limfosit, neutrofil, dan eosinofil. Desquamasi epitel penutup dapat terjadi karena cacing Acantocephala sp berada pada lumen usus dan pada lapis inilah cacing melekatkan probosis bertanduknya. Selain itu, kripta usus pada lapis mukosa terlihat mengalami nekrosis, dan sebagian sel goblet aktif menghasilkan mukus. Hasil pemeriksaan PA menunjukkan usus singa ini mengalami enteritis dengan tipe eksudat mukopurulen yang ditunjukkan dengan eksudat yang bersifat kental dan keruh dengan warna kekuningan. Gambar
diatas
menjelaskan
hasil
pemeriksaan
histopatologi
usus
singa
yang
menunjukkan epitel penutup vili yang mengalami desquamasi dan vili-vili yang tampak memendek. Pada bagian mukosa usus ditemukan potongan badan cacing. Keberadaan cacing Acantocephala sp. pada usus singa selain mengakibatkan desquamasi epitel penutup juga menyebabkan peradangan mukosa yang terlihat dari adanya infiltrasi sel radang. Sel-sel radang yang teridentifikasi pada mukosa usus adalah sel plasma, makrofag, limfosit, neutrofil, dan eosinofil. Desquamasi epitel penutup dapat terjadi karena cacing Acantocephala sp berada pada lumen usus dan pada lapis inilah cacing melekatkan probosis bertanduknya. Selain itu, kripta usus pada lapis mukosa terlihat mengalami nekrosis, dan sebagian sel goblet aktif menghasilkan mukus. Hasil pemeriksaan PA menunjukkan usus singa ini mengalami enteritis dengan tipe eksudat mukopurulen yang ditunjukkan dengan eksudat yang bersifat kental dan keruh dengan warna kekuningan.
PPDH FKH UB
[ANNA ZUKIATURRAHMAH]
EKSUDAT KATARALIS
Peradangan kataral memiliki pola peradangan akut dimana respon jaringan terdiri dari sekresi atau akumulasi cairan kental yang mengansung mukus dan mucin dari selaput lendir, komponen yang menyusun berupa fibrin, sel radang. Bentukan mikroskopis terjadinya penebalan pada mukosa epitelium, permukaan organ dilapisi mukus, organ tampak mengkilat. Pada mikroskopis terdapat cairan mukus pada lumen alveoli, sel radang PMN pada lumen alveoli, terdapat kongesti pada septa alveoli.