1. Definisi Eksternalitas Dalam buku teori mikro ekonomi edisi kedua karangan Dominic Salvatore eksternalitas diartikan sebagai selisih antara biaya perorangan dan biaya sosial atau antara keuntungan perorangan dan keuntungan sosial. Dalam buku teori mikroekonomi edisi 5 karangan walter nicholson, disebutkan bahwa pengertian eksternalitas dan barang publik secara lebih terinci memiliki dua maksud pertama,ingin memperlihatkan dengan jelas bagaimana adanya eksternalitas dan barang publik dapat mendistorsi alokasi sumber daya dalam melakukan hal tersebut beberapa ciri tambahan dari jenis informasi yang diberikan oleh harga persaingan dan beberapa situasi yang dapat mengurangi kegunaan informasi itu dapat diilustrasikan alasan kedua untuk melihat eksternalitas dan barang publik dari dekat adalah untuk menyarankan cara-cara dimana masalah alokasi yang dihasilkannya dapat diperingan. Eksternalitas terjadi karena para pelaku ekonomi mempengaruhi pihak ketiga yang tidak tercermin dalam transaksi pasar.eksternalitas terjadi setiap kali kegiatan-kegiatan dari satu pelaku ekonomi mempengaruhi kegiatan-kegiatan pelaku ekonomi lainnya dengan caracara yang tidak diperhitungkan oleh operasi pasar. Dalam buku prinsiple economics edisi 3 karangan N.Gregory Mankiw,disebutkan bahwa pengertian eksternalitas yaitu dampak-dampak tidak terkompensasi dari tindakan seseorang terhadap kesejahteraan orang lain yang terlibat. Eksternalitas (externality) muncul ketika seseorang terlibat dalam kegiatan mempengaruhi kesejahteraan orang lainyang tidak membayar atau menerima kompensasi atas dampak tersebut. Jika dampaknya bagi orang baik disebut Eksternalitas positif, jika dampaknya buruk maka dinamakan Eksternalitas negatif. Ditengah keberdaan eksternalitas kepentingan dalam suatu hasil pasar akan melampui kesejahteraan pembeli dan penjual yang berpartisipasi dalam pasar dan kepentingan masyarakat juga akan meliputi kesejahteraan orang-orang lain yang terkena dampak nya secara tidak langsung. Eksternalitas hadir dalam beragam bentuk sebagaimana juga kebijakan yang dibuat untuk mengatasi kegagalan pasarnya ,contohnya adalah emisi gas buang dari kendaraan bermotor adalah eksternalitas negatif karena menciptakan asap yang mau tak mau terhirup orang lain,bangunan-bangunan bersejarah yang direnovasi dan dipelihara merupakan suatu eksternalitas positif karena orang-orang yang mengunjungi atau melewatinya dapat menikmati keindahan bangunanbangunan tersebut. Eksternalitas adalah kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam harga
pasar. sedangkan efisiensi pasar adalah suatu keadaan apabila suatu pasar sudah dapat mengalokasikan seluruh sumber-sumber daya yang pada umumnya secara efisien. Eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi. Eksternalitas sering disinggung ketika muncul dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi. Contoh eksternalitas yaitu pencemaran udara yang mengganggu kesehatan dan lingkungan dan semua itu harus ditanggung oleh masyarakat sendiri. Contoh eksternalitas yang positif yaitu individu yang alergi terhadap imunisasi diuntungkan oleh masyarakat yang telah diimunisasi karena penyebaran penyakit tidak sampai ke individu tersebut. Kredit karbon adalah salah satu mekanisme pembayaran atau mengambil keuntungan dari faktor eksternalitas. Jika eksternalitas telah jelas terlihat, maka pelaku aktivitas ekonomi dapat diberikan pilihan atau diwajibkan untuk membayar dampak tersebut atau mengklaim keuntungan yang telah diberikannya melalui undang-undang yang berlaku. Atau pelaku aktivitas ekonomi dapat mengubah produk atau metode produksinya untuk meminimalisir dampak negatif eksternal. 2.
Jenis-jenis Ekternalisasi
Dilihat dari dampaknya eksternalisasi dapat di bagi menjadi 2 yaitu; a. Eksternalitas positif Eksternalitas positif yaitu dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya konvensasi dari pihak yang di untungkan. b. Eksternalitas negative Eksternalitas negatif yaitu dampak yang merugikan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya konvensasi dari pihak yang dirugikan. Eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi sebagai berikut: a.Dampak suatu produsen terhadap produsen lain (effects of producer on other produceres) Suatu kegiatan produksi di katakan mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatan nya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produksi lain.
Contoh: perusahaan yang menghasilkan limbah kealiran sungai dan semacamnya, sehingga ikan terganggu dan merugikan produsen lain yakni para nelayan. b.Dampak produsen terhadap konsumen(effects of producer on consumeres) Suatu produsen di katakan mempunyai eksternal terhadap konsumen, jika aktivitas nya merubah atau menggeser fungsi rumah tangga. Contoh : polusi udara suatu perusahaan yang mengakibatkan kepuasan konsumen terhadap pemanfatan daerah-daerah rekreasi berkurang. c.Dampak konsumen terhadap konsumen lain ( effects of consumeres on consumeres) Suatu dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau mengganggu konsumen lain. Contoh : asap rokok seseorang terhadapa orang yang ada disekitarnya yang tidak meroko. d.Dampak konsumen terhadap produsen ( effects of consumeres on producer) Suatu dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu fungsi produksi suatu produsen. Contoh: limbah rumah tangga yang mencemari aliran sungai sehingga merugikan para nelayan. Dalam buku teori mikroekonomi edisi 5 karangan walter nicholson, eksternalisasi di bagi menjadi berbagai jenis: a.Eksternalitas antar perusahaan Untuk mengilustrasikan masalah eksternalitas dalam bentuk yang paling sederhana,pertimbangkan
dua
perusahaan
satu
memproduksi X dan
lainnya
memproduksi barang Y dimana perusahaan hanya menggunakan satu masukan yaitu tenaga kerja .produksi barang Y dikatakan memiliki pengaruh eksternal terhadap produksi X jika keluaran X tidak hanya bergantung pada jumlah tenaga kerja yang dipilih oleh perusahaan X tetapi juga oleh tingkat dimana produksi Y dilakukan secara notasi fungsi produksi untuk barang X dapat ditulis sebagai: b.Eksternalitas yang menguntungkan Hubungan diantara kedua perusahaan dapat menguntungkan sebagian contoh tentang eksternalitas positif seperti itu berhubungan dengan pertanian kemungkinan contoh yang paling terkenal yng diajukan oleh J.Meade melibatkan dua perusahaan satu memproduksi madu dan yang lain memproduksi apel.dalam kasus persaingan sempurna yang biasa,kegiatan produksi dari satu perusahaan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap produksi perusahaan-perusahaan lain:
=0 c.Ekternalitas dalam utilitas Eksternalitas dapat juga terjadi jika kegiatan-kegiatan dari seorang pelaku ekonomi secara langsung mempengaruhi utilitas seorang individu.satu jenis dari eksternalitas utilitas yang relavan dengan analisis pilihan sosial timbul ketika utilitas seorang individu bergantung secara lansung pada utilitas orang lainnya jika misalnya smith memperdulikan kesejahteraan jones kita dapat menulis fungsi utilitasnya ( sebagai: Utilitas = d.Eksternalitas barang publik Barang-barang yang bersifat “publik” atau “kolektif” memberikan ilustrasi spesifik tentang jenis eleksternalitas yang akan menjadi analisis kita dalam paruh kedua bab ini.karakteristik yang khas dari barang-barang ini adalah barang ini tidak bersifat eksklusif yaitu setelah barang tersebut diproduksi (baik oleh pemerintah oleh badan swasta tertentu)dan barang-barang tersebut memberikan manfaat pada keseluruhan kelompok. 3.
Faktor Penyebab Eksternalisasi
1. Keberadaan Barang Publik Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Ada dua ciri utama dari barang publik ini. Pertama, barang ini merupakan konsumsi umum yang dicirikan oleh penawaran gabungan (joint supply) dan tidak bersaing dalam mengkonsumsinya (non-rivalry in consumption). Ciri kedua adalah tidak ekslusif (nonexclusion) dalam pengertian bahwa penawaran tidak hanya diperuntukkan untuk seseorang dan mengabaikan yang lainnya. Barang publik yang berkaitan dengan lingkungan meliputi udara segar, pemandangan yang indah, rekreasi, air bersih, hidup yang nyaman dan sejenisnya. Keberadaan barang publik karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi umum. Keadaan seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap penyediaan dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka sumbangan itu tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang efisien, karena masyarakat cendrung memberikan nilai yang lebih rendah dari yang seharusnya (undervalued).
Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses terbuka terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan barang publik di atas. Sumber-sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang-barang publik, tidak ekskludabel. Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, dan cuma-cuma. Namun tidak seperti barang publik, sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaingan. Pemanfaatannya oleh seseorang, akan mengurangi peluang bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Jadi, keberadaan sumber daya milik bersama ini, pemerintah juga perlu mempertimbangkan seberapa banyak pemanfaatannya yang efisien. Contoh klasik tentang bagaimana eksternalitas terjadi pada kasus sumberdaya bersama ini adalah seperti yang diperkenalkan oleh Hardin (1968) yang terkenal dengan istilah tragedi barang umum (the tragedy of the commons). 2. Sumber Daya Bersama Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya. Namun tidak seperti barang publik, sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaingan. Pemanfaatannya oleh seseorang, akan mengurangi peluang bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus monopoli (penjual tunggal).[10]
3. Ketidaksempurnaan Pasar Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam suatu tukar menukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar yang tidak sempuna (Inperfect Market) seperti pada kasus monopoli (penjual tunggal). 4. Kegagalan Pemerintah Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh kegagalan
pasar
tetapi
juga
karena
kegagalan
pemerintah
(government
failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiri atau kelompok tertentu (interest groups) yang tidak mendorong efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik, melalui kebijaksanaan dan sebagainya. Solusi Swasta terhadap Eksternalitas Kita telah menyimak bahwa keberadaan eksternalitas itu dapat mengakibatkan alokasi sumber daya yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak efisien. Namun sejauh ini kita baru mengulas secara sekilas tentang cara-cara mengatasi eksternalitas tersebut. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang perlu dan dapat mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak-pihak nonpemerintah, baik itu pribadi/kelompok maupun perusahaan/ organisasi kemasyarakatan. Untuk mudahnya, kita sebut saja pihakpihak nonpemerintah tersebut sebagai pihak “pribadi” atau “swasta”. Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah maupun pihak swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas itu sama saja, yakni untuk mendorong alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum secara sosial. Pada bagian pembahasan berikut kita akan menelaah solusi-solusi atau upaya-upaya yang dilakukan oleh pribadi atau swasta (private solutions) dalam mengatasi persoalan eksternalitas. 1.Jenis-jenis Solusi Swasta Inefisiensi pasar akibat eksternalitas tidak perlu selalu harus atau bisa diatasi dengan penegakan atau peningkatan standar moral, atau ancaman penerapan sanksi sosial. Misalnya, mengapa orang-orang secara sadar tidak mau membuang sampah sembarangan? Peraturan resmi yang mengatur tentang sampah memang ada, namun di banyak tempat, peraturan semacam itu tidak dijalankan secara sungguh-sungguh. [12] Kita tidak mau membuang sampah disembarang tempat juga bukan karena takut dengan peraturan-peraturan semacam itu, namun karena kita mengetahui atau menyadari bahwa tidaklah baik dan tidak patut sejak kita masih kanak-kanak, bahwa kita boleh melakukan sesuatu moral inilah yang kemudian membatasi perilaku dan tindakan kita, agar sedapat mungkin tidak merugikan orang lain. Dalam bahasa ekonomi, ajaran agama itu meminta kita untuk melakukan internalisasi eksternalitas. Contoh lain solusi swasta, adalah derma atau amal yang seringkali sengaja diorganisasikan untuk mengatasi suatu eksternalitas. Contohnya adalah Sierra Club,
sebuah organisasi sosial swasta yang sengaja dibentuk untuk turut melestarikan lingkungan hidup. Organisasi ini mengandalkan pemasukannya dari donasi pihak-pihak yang bersimpati atau iuran anggota. Hal ini sebagai contoh untuk eksternalitas negatif. Sedangkan untuk eksternalitas positif, kita mengetahui banyak perguruan tinggi yang membentuk yayasan yang menghimpun sumbangan dari para alumni, perusahaan, atau pihak-pihak lain, untuk kemudian disalurkan sebagai beasiswa. Pasar swasta terkadang juga mampu mengatasi masalah eksternalitas, dengan membiarkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengatasinya. Motif utama mereka memang untuk memenuhi kepentingannya sendiri, namun dalam melakukan suatu tindakan , mereka juga sekaligus mengatasi eksternalitas. Sebagai contoh, kita lihat saja apa yang akan dilakukan oleh seorang petani apel dan seorang peternak lebah yang hidup berdekatan. Pada saat lebah-lebah itu mencari madu dari satu bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu penyerbukan dan mempercepat pohon-pohon apel itu berbuah. Ini menguntungkan si petani apel. Sedangkan si peternak juga untung karena ia tidak perlu memberi makan lebah-lebahnya. Namun jika kerja sama terselubung yang saling menguntungakan itu tidak dipehitungkan, maka kedua belah pihak bisa merugi. Jika pohon apel yang ditanam si petani terlalu sedikit, maka lebah-lebah itu akan kekurangan makanan. Sebaliknya, jika lebah yang dipelihara si peternak terlalu sedikit, maka proses penyerbukan tidak lancar. Eksternalitas ini dapat diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua usaha. Si petani membeli seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau sebaliknya si peternak membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jika kedua usaha itu disatukan, maka pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa banyak pohon apel yang harus ditanam, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara, demi membuahkan hasil yang maksimal. Dalam kenyataannya, niat untuk mengupayakan internalisasi eksternalisasi seperti itulah, yang merupakan penyebab mengapa banyak perusahaan yang menekuni lebih dari satu bidang/ jenis usaha sekaligus. Cara lain di pasar swasta dalam mengatasi eksternalitas adalah, penyusunan kontrak atau perjanjian di antara pihak-pihak yang menaruh kepentingan. 2. Teorema Coase Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil nama perumusnya, yakni ekonom Ronald Coase-yang menyatakan bahwa solusi swasta bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkah-langkah
penanggulangan masalah eksternalitas yang ada diantara mereka, tanpa menimbulkan biaya khusus yang memberatkan alokasi sumber daya yang sudah ada. Menurut teorema Coase, hanya jika syarat itu terpenuhi, maka pihak swasta itu akan mampu mengatasi masalah eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya. Menurut Terorema Coase, distribusi hak awal tidak berpengaruh pada kemampuan pasar untuk mencapai hasil efisien. 3. Penyebab Gagalnya Solusi Swasta Logika teorema Coase memang meyakinkan, namun tidak selamanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Dalam prakteknya, kita tahu bahwa pelaku-pelaku ekonomi swasta/pribadi seringkali gagal memperoleh pemecahan yang efisien, atas suatu masalah yang bersumber dari eksternalitas. Teorema Coase ternyata hanya berlaku, jika pihakpihak yang berkepentingan tidak dihadapkan pada kendala untuk mencapai dan melaksanakan kesepakatan. Itu berarti, peluang kesepakatan memang selalu terbuka, namun hal itu tidak selalu bisa diwujudkan. Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Eksternalitas 1. Regulasi Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut regulasi atau pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas. Seperti pemerintah dapat menindak pihak-pihak tertentu yang mencemari lingkungan dengan limbah produksinya. 2. Pajak Pigovian Dan Subsidi Pajak Pigovian adalah pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi dampak dari suatu eksternalitas negatif. Disebut pajak pigou karena ditemukan oleh ekonom yang bernama Arthur Pigou (1877-1959). Bentuk dari pajak tersebut adalah ketika ada dua pabrik yaitu pabrik baja dan pabrik kertas yang masing-masing membuang limbah 500 ton per tahun, maka hanya dua pilihan yang mereka lakukan. Pertama, Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA, Environmental Protection Agency) akan mewajibkan semau pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton per tahun atau yang kedua, mereka akan dikenai pajak sebesar $50,000 untuk setiap ton limbah yang dibuang oleh setiap pabrik.
BAB III
KESIMPULAN
Eksternalitas merupakan dampak-dampak tidak terkompensasi dari tindakan seseorang terhadap kesejahteraan orang lain yang terlibat.Eksternalitas terjadi karena para pelaku ekonomi mempengaruhi pihak ketiga yang tidak tercermin dalam transaksi pasar.eksternalitas terjadi setiap kali kegiatan-kegiatan dari satu pelaku ekonomi mempengaruhi kegiatan-kegiatan pelaku ekonomi lainnya dengan cara-cara yang tidak diperhitungkan oleh operasi pasar. Eksternalitas terbagi menjadi dua jenis yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Faktor
yang
menyebabkan
adanya
eksternalitas
yaitu keberadaanbarang publik karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi umum, keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses
terbuka
terhadap
sumber
daya
tertentu, ketidak
sempurnaan
pasar,
kegagalan pemerintah. Pihak swasta yang dimaksud dalam hal ini yaitu pihak-pihak nonpemerintah. Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah maupun pihak swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas itu sama saja, yakni untuk mendorong alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum secara sosial. Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan dalam menghadapi eksternalitas yaitu dengan memberikan pengaturan terhadap pihak terkait, serta memberlakukan pajak dan subsidi. Pajak pigovian merupakan pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi dampak dari suatu eksternalitas negatif. https://samsuljrs99.wordpress.com/2013/06/21/externalitas-dalam-pembangunanekonomi/ http://www.tamamikece.tk/2015/03/eksternalitas.html https://www.academia.edu/7318602/Barang_Publik_dan_Eksternalitas