BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mengingat perkembangan yang semakin maju, banyak bangunan yang tanpa memikirkan perancangan yang ekologis karena dibatasi oleh semakin mahalnya harga tanah. Efek yang ditimbulkan bermacam-macam, seperti kenaikin suhu pada area dalam bangunan akibat tidak adanya vegetasi alami pada luar bangunan. Disamping itu para perancang jarang menyesuaikan bangunan terhadap daerah dimana akan membangun, mereka seolah - olah tidak mau tahu dan mengabaikan peraturan-peraturan yang telah dibuat pada daerah tersebut. Dampaknya terlihat tidak adanya pemerataan bangunan pada suatu daerah, banyak desain bangunan bangunan baru yang muncul yang tidak sesuai dengan daerah ia membangun. Dalam dunia arsitektur ada yang disebut dengan setting and contexts contexts (desain yang tumbuh dari daerah itu sendiri) dimana lingkungan dan konteksnya sudah diatur sesuai dengan ketentuan dari tempatnya berada. Dalam ekologi, setting dalam pemecahan-pemecahan disain yang tumbuh dari tempat itu sendiri diatur berdasarkan budaya tradisional, pengetahuan lokal, dan peraturan- peraturan yang berlaku di tempatnya. ntuk mendalami teori setting dan dan contexts dila dilaku kuka kan n stud study y observa observasi si pada pada villa villa !he "a#ah "a#ah untuk untuk mengeta mengetahui hui permasa permasalaha lahann permasalahan yang terjadi serta penerapan baik itu budaya, ornamen dan peraturan dimana bangunan tersebut didirikan. $adi pada nantinya saat merancang bangunan dapat memenuhi dan menerapkan teori setting teori setting dan contexts contexts terutama mengenai peraturan pembangunan di mana daerah itu berada dan selalu mengangkat kearifan lokal #ilayah #ilaya h setempat.
Ekologi %rsitektur 1
1.2
Rumusan Masalah
&. %pa saja saja prinsip prinsip pengertia pengertian, n, sejarah sejarah dan elemen ekologi ekologi arsitektur arsitektur '' . %pa yang dimaksud dengan setting dengan setting dalam dalam ekologi arsitektur' . %pa yang dimaksud dengan contexts dalam ekologi arsitektur' *. +agaimana penerapan setting penerapan setting dan contexts pada contexts pada sebuah bangunan villa' 1.3 Tujuan ujuan
%dapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu &. ntuk mengetahui mengetahui saja saja prinsip prinsip pengertia pengertian, n, sejarah sejarah dan elemen ekolo ekologi gi arsitektur . . ntuk dapat mengetahui maksud dari setting dari setting . ntuk dapat mengetahui maksud dari contexts. *. ntuk mengetahui mengetahui permasal permasalahan ahan yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan ekolog ekologii arsitektur arsitektur pada objek.
1..
Man!aat
%dapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut &. +agi e enulis -
Menfaat makalah ini bagi penulis adalah dapat menambah ilmu dan #a#asan mengenai desain dengan alam yang kemudian dapat dijad jadikan
bekal
dalam
mendesa esain
bangunan
dan
dapat
memp mempra rakt ktek ekka kann nnya ya dalam dalam mata mata kuli kuliah ah "tud "tudio io era eranc ncan anga gan n %rsitektur ataupun di dunia kerja. . +agi +agi em embag bagaa niv niver ersit sitas as -
Menfaat Menfaat penelit penelitian ian ini bagi bagi lembag lembagaa adalah adalah dapat dapat menjala menjalanka nkan n tugasnya dalam mengamalkan !ri Dharma erguruan !inggi, yakni pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
. +agi agi Masy Masyar arak akat at -
Menfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah masyarakat dapat memaham memahamii apa yang yang dimaksu dimaksud d desain desain dengan dengan alam itu sendir sendiri, i, serta serta dapat dapat dijadi dijadikan kan pertim pertimban bangan gan dalam dalam memban membangun gun rumah rumah hunian.
Ekologi %rsitektur 2
1.".
L#kas$ %an &aktu '(ser)as$
/byek observasi yang diangkat menjadi topik bahasan pada studi kasus ini adalah villa dari bapak 0 1ayan %rtha yang berada di jalan. "urvey dilakukan pada tanggal 2 ebruari 3&4.
1.*
Tekn$k Pengum+ulan Data
Dalam
pengamatan
sistem
utilitas
yang
bertujuan
untuk
memperdalan pemahaman materi di lapangan dapat dilakukan dengan berbagai
metode.
Metode
diharapkan
dapat
membantu
dalam
mengumpulkan informasi yang akurat tanpa adanya opini. +eberapa metode yang dipilih adalah sebagai berikut -
/bservasi Metode pendataan dengan cara observasi adalah metode yang efektif. 0tu di karenakan terjunnya langsung pengamat ke lapangan, sehingga data yang diperoleh dapat dilihat langsung dengan jelas. +ukti dan data dari metode observasi adalah berupa foto objek dan sketsa bangunan.
-
1a#ancara "etelah memperoleh data melalui observasi dimana keseluruhan data adalah data yang kasat secara penglihatan. alu dilakukan metode yang kedua yaitu dengan metode #a#ancara yang dimana diperlukannya narasumber sebagai pemberi info. Disini narasumber yang digunakan adalah pemilik dari rumah ini yaitu bapak 0 1ayan %rtha.
-
Metode %nalisis Dari data yang diperoleh melalui #a#ancara dan observasi, data tersebut akan dilanjutkan untuk diproses kembali di metode analisis.
Ekologi %rsitektur 3
BAB II URAIAN TE'RI
2.1 De!$n$s$ Ek#l#g$ Ars$tektur
%rsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam arti yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari tingkatan mikro yaitu desain bangunan, desain perabot rumah tangga, hingga ke tingkatan makro yaitu perencanaan tata ruang kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap. %rsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. "edangkan ekologis yaitu ilmu interaksi antara segala jenis makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi berasal dari bahasa 5unani oikos rumah tangga atau cara bertempat tinggal, dan logos yang berarti ilmu atau ilmiah. "ehingga ekologi dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. $adi pengertian ekologi arsitektur adalah perancangan arsitektur baik dalam skala besar maupun skala kecil yang menjadi kebutuhan hidup manusia yang mempertimbangkan keberadaan dan kelestarian alam di sekitar tanpa harus merusak sebagai hubungan timbal balik antara manusia dengan alam. ( Dikutip dari jurnal : utro %rif 1. 3&*. %rsitektur ingkungan. $urusan !eknik %rsitektur, 6akultas !eknik, niversitas andanaran).
Menurut $ohannes Eugenius +7lo# 1arming ( 8ovember &9*& - %pril &2*), dikenal sebagai Eugen 1arming, adalah seorang botanis Denmark dan tokoh disiplin serta pendiri ilmu ekologi. 1arming menulis pertama buku (&92:) yaitu ekologi tumbuhan, mengajarkan kursus niversitas pertama dalam ekologi dan memberikan konsep yang arti dan isinya. ;$ika seseorang dapat dipilih harus dihormati sebagai pendiri ekologi, 1arming harus mendapatkan prioritas;. ( Dikutip dan di translate dari , Encyclopedia +ritannica. $ohannes Eugenius +7lo# 1arming < Dannis +otanist)
Ekologi %rsitektur 4
2.2 De!$n$s$ Ek#l#g$ Ars$tektur Menurut Ahl$ -
Menurut =ein> 6rick =ein> 6rick (&229) berpendapat bah#a, eko-arsitektur tidak menentukan
apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur, karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar. 8amun mencakup keselarasan antara manusia dan alam. Eko-arsitektur mengandung juga dimensi #aktu, alam, sosio-kultural, ruang dan teknik bangunan. /leh karena itu eko-arsitektur adalah istilah yang menandung arti sangat luas.Menurut =ein> 6rick ada beberapa prinsip bangunan ekologis yang antara lain seperti -
enyesuaian bentuk bangunan terhadap lingkungan alam setempat Menghemat sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun tidak
-
-
dapat diperbaharui Memelihara sumber lingkungan yaitu udara, air dan tanah. Mengurangi ketergantungan kepada sistem pusat energi (listrik, air) dan
-
limbah (air limbah dan sampah). Memanfaatkan sumber daya alam sekitar ka#asan perencanaan untuk
-
sistem bangunan, baik yang berkaitan dengan material bangunan maupun untuk utilitas banguna -
Menurut Metallinou (33?) Menurut Metallinou (33?), ekologi pada rancangan arsitektur merupakan
rancangan bangunan bangunan yang menekankan pada suatu kesadaran untuk memutuskan
konsep
rancangan
bangunan
yang
menghargai
pentingnya
keberlangsungan ekositim di alam. @onsep rancangan arsitektur seperti ini diharapkan mampu melindungi alam dari kerusakan.
-
Menurut 5eang (33?) 5eang berpendapat bah#a Ecologica
l design, is bioclimatic design, design with theclimate of the locality, and low energy design. 5eang menekankan pada kondisi ekologi setempat, iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program bangunan,konsep design dan sistem yang tanggap pada iklim, penggunan energi yang rendah,dia#ali dengan upaya perancangan dengan mempertimbangkan bentuk, konfigurasi, fasad, orientasi bangunan, vegetasi, ventilasi alami, dan #arna.
Ekologi %rsitektur 5
2.3
Pr$ns$+ Ek#l#g$ %alam Peran-angan Ars$tektur
%da buah prinsip ekologi arsitektur yang sangat berpengaruh terhadap bangunan ekologi yaitu &. 6lutuasi ( Flutuation) rinsip flutuasi menyatakan bah#a bangunan didisain dan dirasakan sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan proses alami. Dalam hal ini bangunan harus dapat mencerminkan proses alami yang terjadi di lokasi dan tidak menganggap suatu penyajian berasal dari proses melainkan proses benar-benar dianggap sebagai proses. 6lutuasi juga bertujuan agar manusia dapat merasakan hubungan atau koneksi dengan kenyataan yang terjadi pada lokasi tersebut. $adi, flutuasi dapat diartikan bila seorang perancang akan membangun di suatu tempat, perancang tersebut harus merancang bangunan tanpa merusak lahan sekitar. . "tratifikasi (Stratifiction) "tratifikasi bermaksud untuk memunculkan interaksi dari perbedaan bagian bagian dan tingkat-tingkat, bermaksud untuk melihat interaksi antara bangunan dan lingkungan sekitar. ."aling @etergantungan ( Interdependence ) Menyatakan bah#a hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbal balik. eninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapat dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan. Aontoh dsri prinsip misalkan pada suatu bangunan, kita dapat mengimbangi antara lahan yang terbangun dan tidak terbangun (@D+) sehingga tidak semua lahan tertutup dengan bangunan dan tidak menyebabkan air susah untuk masuk ke dalam tanah. Maka dari itu prinsip saling ketergantungan dari masalah ini yatu bangunan tidak akan merasa sesak dan panas karena tidak adanya lahan hijau, dan tanah pun juga tidak akan mengalami kerusakan karena air masuk ke dalam tanah dengan lancar dan tidak akan menyebabkan banjir. %dapun ekologi arsitektur trdiri dari * unsur pokok yaitu udara, api, air dan bumi.
Ekologi %rsitektur 6
( Dikutip dari Buku : 6rick, =ein> dan 6B +ambang "uskiyanto. &229. DasarDasar Eko %rsitektur. 5ogyakarta @ansius).
2. Pr$ns$+ Desa$n 2..1 ett$ng
&. engertian "etting "etting adalah lingkungan dan isinya yang sudah diatur sesuai ketentuan dimana lokasiCtempatnya. D!he contet and envir onment in #hich something is setF Dimana lingkungan dan konteksnya sudah diatur sesuai dengan ketentuan dari tempatnya berada. Dalam ekologi arsitektur, setting dalam pemecahan - pemecahan desain yang tumbuh dari tempat
itu
sendiri
diatur
berdasarkan
budaya
tradisional,
pengetahuan lokal, dan peraturan - peraturan yang berlaku di tempatnya. rinsip-prinsip
keberlanjutan
dalam
budaya
tradisional
dilatar belakangi oleh beberapa tata nilai ruang %rsitektur +ali. !ata nilai ruang tersebut dapat berpengaruh dengan alam dimana masyarakat harus tetap bisa mempertahankan eksistensi alam. ada objek, prinsip-prinsip menghargai dan menghormati alam kurang dicerminkan
karena
tuntutan
fungsi
bangunan
yang
lebih
mengutamakan kepuasan manusia. Dalam pemecahan desain ekologi, setting tumbuh dari tempat itu sendiri dan diatur dari unsur < unsur &. ingkungan dan +udaya Dalam setting perancangan sebuah objek arsitektural harus bisa menghargai dan menghormati lingkungan sosial budaya yang ada di sekitar objek. !idak lupa juga lingkungan juga mencakup topografi dan unsur unsur yang terdapat dalam lingkungan tersebut seperti kondisi air, tahah, dll. . engetahuan okal
Ekologi %rsitektur 7
engetahuan lokal akan didapatkan dari perkembangan budaya pada lingkungan sekitar tempat objek itu berada, kumpulan unsur historis, dan pengetahuan lokal yang mendasar bagai mana menjaga lingkunga sekitar. . eraturan yang +erlaku di !empatnya Dalam merancang sebuah bangunan, tentunya pemerintah akan memiliki aturan aturan yang difungsikan sebagai batasan seorang perancang untuk merancang. Misal ada peraturan untuk mengharuskan pemilik bangunan untuk tetap memberikan ruang hijau dalam tapak bangunan yang diatur dalam erda (eraturan Daerah) Dalam perancangan bangunan, pemerintah daerah sudah membuat aturan- aturan yang difungsikan sebagai batasan dalam perancangan bangunan. Aontoh perda yang telah dikeluarkan yakni
eraturan Daerah rovinsi +ali 8omor &? !ahun 332 !entang Gencana !ata Guang 1ilayah rovinsi +ali !ahun 332-32 Menimbang a.
bah#a
ruang
merupakan
komponen
lingkungan hidup yang bersifat terbatas dan tidak terperbaharui
yang
harus
dimanfaatkan
secara
berkelanjutan sebagai satu kesatuan ruang dalam tatanan yang dinamis berlandaskan kebudayaan +ali yang diji#ai oleh %gama =indu sesuai dengan falsafah b.
ri !ita "aranaH bah#a perkembangan jumlah penduduk
yang memba#a konsekuensi pada perkembangan di segala bidang kehidupan, memerlukan pengaturan tata ruang agar pemanfaatan dan penggunaan ruang dapat dilakukan secara maksimal berdasarkan nilainilai budayaH c.
bah#a eraturan Daerah rovinsi +ali 8omor
Ekologi %rsitektur 8
!ahun 33: tentang Gencana !ata Guang 1ilayah rovinsi +ali yang masa berlakunya sampai dengan !ahun 3&3 sudah tidak sesuai lagi dengan kebijakan tata ruang nasional sebagaimana diatur di dalam ndang-ndang 8omor ? !ahun 334 tentang enataan GuangH d.
bah#a
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu membentuk eraturan Daerah tentang Gencana !ata Guang 1ilayah rovinsi +aliH eraturan tersebut mengharuskan pemilik bangunan untuk tetap memberikan ruang alam dalam bentuk ruang hijau dalam tapak bangunan. ( Dikutip dari embaran eraturan Daerah rovinsi +ali !ahun 332 8omor &?).
2..2
/#nteks
&.
engertian @onteks
@onteks merupakan batasan yang berkaitan erat dengan lokasi sebuah obyek arsitektural, karena arsitektur bisa didesain sesuai atau tidak dengan konteks. @onteks penting karena pengguna rancangan adalah mereka yang terelasikan oleh konteks arsitektural. @onteks arsitektural bisa berarti sejarah, lokasi, arkeologi maupun ekologi disekitar lokasi arsitektur. @onteks mendefinisikan hubungan antara arsitektur dan lokasi serta #aktu. +aik disadari ataupun tidak, arsitektur memiliki hubungan dengan keseluruhan lingkungannya serta
selalu memberikan dampak.
%rsitektur
menjadi
penting
menyangkut seberapa jauh perancang mengerti tentang hubungan arsitektur dan lingkungannya, untuk mengerti konteks adalah langkah a#al dari sebuah desain.
Menurut %nthony A. %ntoniades dalam buku oetics of %rchitecture @ ontekstual mer u pakan suatu hu bungan antara ar sitek tur dan sitenya, ber kaitan dengan lingkungan sekitarnya Ekologi %rsitektur 9
dengan
memperhatikan
kondisi
bangunan
sekitar,
dimana
masyarakat, budaya, area, dan materialnya berasal dari tempat arsitektur itu akan dibangunF. ( Dikutip dan di translate dari Buku %ntoniades, %nthony A. oetics
of %rchitecture !heory of Design. 8e# 5ork Ian 8ostrand Geinhold, &22).
Merupakan suatu konsensus bah#a arsitektur sebaiknya berdampak
positif
bagi
lingkungannya,
menaikkan
nilai
lingkungan melalui keberadaan arsitektur. !erdapat beberapa prioritas yang sebaiknya diperhatikan saat mendesain arsitektur ber dasarkan konteks
a.
Mem+erkuat k#mun$tas l#kal
ntuk meyakinkan bah#a pengembangan bangunan yang direncanakan akan memperkuat dan bukan memperlemah komunitas lokal serta mendukung proyek yang sukses bagi perancang, pemilik maupun masyarakat dan lingkungan. %rsitektur tidak bisa berdiri sendiri seperti sebuah tiang yang angkuh dan tidak berdaya guna, sebaiknya arsitektur sedapat mungkin memiliki fungsi meningkatkan komunitas lokal, yang berarti manusia dalam lingkungan tersebut. %pabila
dapat
me#ujudkan
arsitektur
kontekstual
yang
memperhatikan lokalitas serta partisipasi masyarakat, akan menjadi arsitektur yang berguna bagi lebih banyak orang dan lingkungannya.
(.
Men-$+takan ars$tektur 0ang (erkarakter
Mendapatkan inspirasi dari arsitektur lokal bisa memba#a kita kepada ar- sitek tur yang ber karak ter lokal , mungk in se buah J
K
pilihan yang bisa diam bil bila dibandingkan jenis ar sitek tur non k ontekstual yang sifatnya inter nasional dan bisa ditem patkan J
K
J
dimana sa ja . @ arak ter lokal bisa dida patkan dar i tradisi, nilai lokal, K
k on- templasi tempat ataupun material lokal, yang pada akhirnya
Ekologi %rsitektur 10
mendapatkan karakter yang bisa dihubungkan dengan lingkungan. "aat ini metode perancangan yang di- a jar kan melalui dunia akademis masuk melalui lokal,
namun
tunnel
J
moder n yang minim nilai- nilai K
disaat yang sama ar sitek da pat mengada ptasi k onteks
lokal dalam karakter arsitektural. -.
Integras$ %engan $n!rastruktur %alam l$ngkungan
Menemukan integrasi dengan lingkungan menggunakan material, bentuk dan elemen landskap yang memperhatikan lokalitas, jalan-jalan tembusan dan jalan setapak, jalan raya dan jalan kampung yang berkaitan dengan lokasi dan struktur arsitektur. Dengan memperhatikan lebih detail bagaimana pencapaian ke arah site, kemudian memperkirakan ulang
saat bangunan sudah
terbangun agar selaras dengan infrastruktur yang ada. Dalam mendesain arsitektur dengan konteks, sebaiknya desain yang dihasilkan bisa merangsang tumbuhnya lingkungan yang lebih baik, dimana akan membutuhkan apresiasi terhadap kebiasaan hidup masyarakat lokal yang ditingkatkan. @omunitas masyarakat dalam skala lokal selalu memiliki cara pandang tertentu berkaitan dengan tradisi apabila masih dipegang teguh ataupun sebagian. ada masyarakat yang lebih modern tradisi lokal kurang diperhatikan karena mengadopsi nilai-nilai yang lebih universal.
Lambaran akan arsitektur lokal biasanya muncul dari tradisi dan cara mem- bangun vernakular, dimana terdapat bahasa tertentu untuk arsitektur lokal ini yang bisa diadaptasi baik sebaga i pelengkap ataupun keseluruhan konsep arsitektur yang kontekstual. %rsitektur bisa didesain untuk melengkapi tradisi lokal yang ada sehingga
dapat
melengkapi
identitas
budaya
lokal.
8amun
terkadang arsitektur tradisional bisa juga diteruskan dengan mengangkat unsur lokal seperti material dan cara membangun, bisa juga unsur lainnya seperti hierarki, bentukan, dan nilai filsafatnya.
@ eseluruhannya masih bisa dikatakan se bagai konteks lokal a pa bila K
Ekologi %rsitektur 11
masih
memilik i karak ter
ter tentu
yang
diter uskan mesk i pun
mer u pakan r e-imaging . J
K
Masyarakat
sebaiknya
dilibatkan
dalam
penentuan
kebijakan untuk menentukan desain arsitektur terutama bagi bangunan publik C pemerintahan C konservasi cagar budaya. !erlebih bagi arsitektur yang melayani banyak orang seperti gedung pemerintahan, nilai sebaiknya dan
lokal adalah kebanggaan yang
setidaknya menjadi sebuah tolak ukur akan
penghargaan terhadap budaya lokalnya sendiri. Masyarakat perlu dimintai pertimbangan dalam keputusan desain agar dapat lebih aspiratif, antara lain dengan cara mengumpulkan pendapat menjadi sebuah saran bagi desain arsitektur yang akan dibuat.
Ta(el Penentuan /e($jakan
Dalam menentukan kebijakan akan bangunan terutama bangunan publik, sebaiknya
diperhatikan
beberapa
subyek
berikut
Area su(0ek,
Pert$m(angan,
rofil komunitas
- emilik royek
@ebijakan lokal
-
andangan lokal, aspirasi
-
"truktur organisasi
-
data statistik
-
karakter budaya
-
faktor keamanan
- Desain -
pandangan strategis
-
Gencana !ata Luna ahan (G!=)
-
Gencana transportasi
-
eraturan Daerah
Ekologi %rsitektur 12
-
eraturan dalam lahan @onservasi
-
%rea konservasi
-
bangunan konservasi
-
monumen C peninggalan
- %rkeologi -
situs menarik
-
obyek alamC ekologis
-
flora dan fauna yang dilindungi area konservasi, cagar alam
kebijakan dan inisiatif lain. - etunjuk perencanaan *
frame#ork
pengembangan *
etunjuk mendesain
*
peraturan penggunaan lahan
Melihat
banyaknya
unsur
-
erda yang relevan
-
eraturan untuk s#asta lain
-
inisiatif lokal
yang
mungkin
terlibat dalam
penentuan kebijakan menyangkut arsitektur yang kontekstual, bisa kita pahami bah#a merupakan kebutuhan untuk memiliki sebuah identitas lokal bahkan dalam skala terkecilnya, terkecuali bagi bangunan bangunan yang diharapkan menjadi non konvensional dengan tujuan prestise, identitas lokal sebaiknya ditunjukkan untuk memberi ciri khas akan akar suatu tem pat yang k uat. J
K
Dengan memperhatikan bah#a perubahan sangat mungkin ada, maka konteks lokalitas akan merujuk pada unsur-unsur arsitektur maupun nilai - nilai yang dapat dipertahankan pada bangunan lama dan bangunan baru.
Ekologi %rsitektur 13
( Dikutip dari Jurnal robo =indarto - %studio 0ndonesia. 3&&. %rsitektur @onstektual dan 6aktor enentu @ebijakan).
%rsitektur merupakan bidang ilmu yang selain kompleks juga dinamis. =al ini dikarenakan arsitektur dapat dihubungkan dengan masa lalu, kemudian membentuk masa sekarang, dan berpengaruh pada masa depan. "ehingga, arsitektur yang belajar dari masa lalu, dapat membentuk arsitektur pada masa sekarang dan dampaknya dapat dirasakan dimasa depan. "alah satu nilai yang dapat di pelajari dari masa lalu, sebagai salah satu bentuk alternatif solusi, yang dapat membentuk arsitektur masa sekarang dan berpengaruh pada masa depan adalah nilai kearifan lokal. eran manusia sangat penting untuk menjaga lingkungan alam dan menghasilkan #ujud fisik arsitektur yang memiliki nilai kearifan serta selaras dengan alam. Maka perlu adanya harmonisasi hubungan timbal balik diantara ketiganya, yakni antara manusia, alam, dan arsitektur.
N
NILAI KEARIFAN
IKLIM
LOKAL
LINGKUNGA
ALA M
MANU SIA
ARSITEK TUR
SOSI AL
+erupa hasil karya manusia yang-mempertimbangkan sosial budayanya, selaras dengan lingkungan alam dan iklimnya,serta memiliki nilai kearifan lokal yang sesuai dengan ke- butuhan dan kondisi #aktu dan tempatnya.
BUDA YA
engetahuan
lokal
berguna
dalam
memberikan
informasi-
informasi yang spesifik tentang iklim, tumbuh - tumbuhan, aliran air,
Ekologi %rsitektur 14
binatang
dan
lainya.
engetahuan
lokal
juga
berguna
dalam
memberikan informasi-informasi yang spesifik tentang iklim, tumbuh -tumbuhan, aliran air, binatang dan lainya engamatan aktivitas dari komunitas lokal seperti para pembangun, peternak, petani, pedagang, dan lain-lain merupakan rekaman yang penting dalam memberikan solusi pada disain. @umpulan-kumpulan histori dari orang-orang yang pernah tinggal ditempat itu akan memberi gambaran yang kuat tentang batasan
beserta
kemungkinannya
dalam
disain.
@eberlanjutan
ditanamkan dalam proses - proses yang terjadi sejak dahulu kala dan itu tidak selalu jelas dalam penampakan. Desain ekologis tidak sekedar menutupi tempat yang diperoleh melalui hati dan pikiran penduduk, tapi aplikasi desain sebagai kebutuhan yang dapat dipenuhi atas potensi lansekap dan kemampuan yang ter#ujud dalam sebuah komunitas. "ehingga desain yang ekologis didukung oleh orang yang mempunyai komitmen dan pengetahuan lokal yang tumbuh ditempat
itu.
engetahuan
lokal
adalah
prasyarat
dalam
usaha
menjagaCmemelihara kebudayaan, berbagai biologis baik pada lingkungan !anpa pengetahuan lokal, tempat sebagai #ilayah aktivitas budaya akan terkikis. ntuk lokal di +ali dikenal dengan adanya %rsitektur tradisional bali
yaitu
%rsitektur
tradisional
sebagai
bagian
dari
kebudayaan
kelahirannya dilatar belakangi oleh norma - norma agama, adat kebiasaan setempat dan dilandasi oleh keadaan alam setempat. %rsitektur +ali dapat dikatakan adalah arsitektur yang dipertahankan dan berkembang di +ali, yaitu -
%rsitektur @uno
-
%rsitektur !radisional +ali
-
%rsitektur 8on !radisional yang bergaya !radisional +ali
"edangkan pengertian arsitektur menurut =indu, sebagai 0alah segala hasil
per#ujudan manusiadalam
bentuk bangunan, yang
mengandung keutuhanC kesatuan dengan agama (ritual) dankehidupan
Ekologi %rsitektur 15
budaya masyarakat. 5ang tercakup dalam bangunan yaitu kemam- puan merancang, dan membangun. Me#ujudkan seni bangunannya menurut bermacam - macam prinsip seperti bentuk, konstruksi, bahan, fungsi dan keindahan %dapun pengertian arsitektur bali yaitu setiap bangunan yang berdasarkan tatt#a (falsafah) %gama =indu.
Gambar 2.4.1 # rumah tradisional bali sumber # www.googl e.com
%rsitektur tradisional +ali merupakan salah satu pengetahuan lokal tentang mem- bangun rumah dengan mementingkan norma, fungsi dan keselarasan
dengan
lingkungan,
dan
juga
menghargai
bangunan
sebagaimana menghargai mahluk hidup disitu kita diajarkan untuk mengadakan upacara terhadap bangunan sebagaimana dilakukan kepada manusia, mulai dari penentuan hari untuk membangun, upacara saat mulai membangun, upacara saat bangunan selesai sampai saat bangunan itu dihancurkan. %rsitektur tradisional +ali juga merupakan arsitektur tahan gempa dengan sistem pasak yaitu kaitan antara balok dan kolom, sehingga tahan terhadap gaya geser sehingga kalau ada gempa dan bangunan bergoyang maka tidak akan sampai roboh, hal ini merupakan pengetahuan lokal yang
Ekologi %rsitektur 16
ada di +ali sejak dahulu sejak bangunan bali mulai dibuat. engetahuan yang bersifat ekologis dan tingkat perhatian yang dibutuhkan untuk melakukan keterbatasan
monitoring dalam
dan
kontrol
pengamatan.
secara
langsung
Management
mempunyai
mengatur
dan
meningkatkan peran serta masyarakat (community participatory) dalam melakukan monitoring dan kontrol terhadap #ilayahnya, hal ini sangat membantu dan lebih efektif karena masyarakat sekitar lebih mengetahui #ilayahnya seperti apa. @ompleksitas partisipasi pada semua tingkat untuk mengambil keputusan secara bersama-sama. Diperlukan pertimbangan desain < desain batas - batas ekosistem dan pemahaman manusia. =al ini akan memberi lahirnya bentuk-bentuk yang tepat dari pengetahuan lokal juga memberi informasi pada proses perancangan, menyediakan tingkat kepekaan yang tinggi serta ketepatannya. !anggung ja#ab arsitek terletak pada rancangan bangunan, yaitu ruang tertutup untuk kegiatan manusia. !etapi, bangunan tidak berada dalam keterpencilan, mereka berada dalam konteks ruang, perilaku dan persepsi. erencanaan tapak ( site planning ) adalah seni menata lingkungan buatan manusia dan lingkungan alam guna menunjang kegiatan - kegiatan manusia .engkajian perencanaan tapak sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan yaitu @onsep Ekologi %rsitektur merupakan paduan antara ilmu lingkungan dan ilmu arsitektur yang berorientasi pada model pembangunan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan alam dan lingkungan buatan.
( Dikutip dari Jurnal : "ri 5uliani. 3&. aradigma Ekologi %rsitektur "ebagai Metode erancangan Dalam embangunan +erkelanjutan di 0ndonesia. "urakarta. %rchitecture Department, 6aculty of Engineering "ebelas Maret niversity).
&. ingkungan %lam, dibayangkan sebgai suatu sistem ekologi dari air, udara,
energi,
tanah,
tumbuhan
(vegetasi).
@egiatan
manusia
merupakan bagian penting dari sistem ekologi ini.
. ingkungan buatan manusia, terdiri dari bentuk - bentuk kota yang
Ekologi %rsitektur 17
dibangun, struktur fisik dan pengaturan ruangnya serta pola - pola perilaku sosial, politik, dan ekonomi yang membentuk lingkungan fisik tersebut.
( Dikutip dari Buku 0r. =ein> 6rick. &22?. %rsitektur dan ingkungan. 5ogyakarta @ansius) "eringkali
lingkungan
buatan meliputi
suatu pelanggaran
lingkungan alam yang disengaja. mpamanya kota-kota meliputi sistem infrastruktur yang meluas untuk air, tenaga, pengangkutan, saluran pembuangan air hujan dan saniter, dsbnya. @onteks tapak dapat digolongkan sebagai -
eurban ( di luar pinggiran kota )
-
suburban ( pinggiran kota )
-
urban ( perkotaan )
!ugas desainer yang ekologis adalah untuk membuat kembali pemecahan-pemecahan rancangan yang mengadaptasi tempat secara teliti. elajaran atau teori desain
setempat maupun melalui
kecakapan penggunaan teknologi baru yang ramah lingkungan merupakan langkah disain yang sangat penting. Desain yang ekologis dimulai dari faktor-faktor kekhususan tempat, yaitu iklim, topografi, tanah, air, tumbuh-tumbuhan, binatang, bagaimana
material,
dan
faktor
lainnya.
!ugas
selanjutnya,
faktor-faktor ini diintegrasikan menjadi Mengenal
kekhususan tempat dapat dimulai dengan merumuskan problem yang ada serta apa yang dapat dikerjakan dengan pengintegrasian ekologis di tempat ini, bagaimana kita menyediakan energi di daerah ini, bagaimana menyediakan air tanpa mempengaruhi siklus hidrologis, dan bagaimana kita menyediakan perlindunganCshelter tanpa merusak lingkungan atau alam. Pengert$an Setting %an /#nteks ,
Dari penjabaran tentang "etting dan @onteks dalam masing-masing bagian, dapat diambil pengertian tentang setting dan konteks yaitu tata cara
Ekologi %rsitektur 18
mendesain tersebut
bangunan ataupun ka#asan sesuai dengan fungsi bangunan
dan
dapat
memberikan
solusi
terhadap
lingkungan
untuk
meminimalisir dampak-dampak negatif yang ada, baik itu terhadap lingkungan alam maupun makhluk hidup. rinsip
BAB III /'NDII '/U
3.1
I%ent$tas '(0ek
.&.&. okasi /byek Ekologi %rsitektur 19
Iilla ini berada di jalan 0nsinyur "utami, Desa @emenuh, Lianyar merupakan villa dari bapak 0 1ayan %rtha yang merupakan daerah yang padat penduduk dimana hampir setiap petak tanah yang ada pada lokasi tersebut sudah terbangun rumah hunian C bangunan yang lainnya.
3.2
Peta L#kas$
3.3
Luas Lahan %an Bangunan
uas lahan pada villa ini yaitu &?3 m dengan area terbangun pada villa ini ?&4 m
Ekologi %rsitektur 20
(Lambar ..& $ayout %lan)
3..
Tam+ak Bangunan
(Lambar .*.&!ampak Depan)
Ekologi %rsitektur 21
(Lambar .*. !ampak "amping)
ntuk objek yang akan menjadi objek observasi kami kali ini yaitu Iilla !he "a#ah pada bagian sisi luarnya
terdapat teras yang
menghadap langsung ke kolam renang dan taman.
Gambar 3.1 # &illa he Sawah
sumber # dokumen pribadi
Gambar 3.2# &illa he Sawah
Gambar 3.3 &illa he Sawah
sumber # dokumen pribadi
sumber # dokumen pribadi
Ekologi %rsitektur 22
Gambar 3.34 &illa he Sawah
Gambar 3.5 &illa he Sawah
sumber # dokumen pribadi
sumber # dokumen pribadi
BAB I ANALII EUAI '/U Ekologi %rsitektur 23
"eperti yang dijelaskan di atas yang mana suatu bangunan, lingkungan dan konteksnya sudah diatur sesuai dengan ketentuan dari tempatnya berada. Dalam ekologi, setting dalam pemecahan-pemecahan disain yang tumbuh dari tempat itu sendiri diatur berdasarkan budaya tradisional, pengetahuan lokal, dan peraturan - peraturan yang berlaku di tempatnya. "edangkan @onteks merupakan batasan yang berkaitan erat dengan lokasi sebuah obyek arsitektural, karena arsitektur bisa didesain sesuai atau tidak dengan konteks. @onteks penting karena pengguna rancangan adalah mereka yang terelasikan oleh konteks arsitektural. @onteks arsitektural bisa berarti sejarah, lokasi, arkeologi maupun ekologi disekitar lokasi arsitektur. @onteks mendefinisikan hubungan antara arsitektur dan lokasi serta #aktu. +aik disadari ataupun tidak, arsitektur memiliki hubungan dengan keseluruhan lingkungannya serta selalu memberikan dampak.
a.
Mem+erkuat k#mun$tas l#kal
Iilla the sa#ah ini sudah memperhatikan komunitas lokal pada daerah @emenuh di mana, di telah bukanya villa ini telah menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, itu di buktikan dengan banyaknya #arga lokal sekitar villa yang bekerja disini.
(.
Men-$+takan ars$tektur 0ang (erkarakter
0ni dilakukan sudah sangat jelas pada setiap bangunan yang ada pada villa ini bah#a pemanfaatan bahan bangunan lokal sangat di utamakan begitu juga dengan penambahan ukiran dan ornamen daerah Lianyar banyak digunakan hal ini sudah memperkuat karakter arsitektur lokal daerah +ali khususnya Lianyar dimana villa ini didirikan.
-.
Integras$ %engan $n!rastruktur %alam l$ngkungan
0ntegrasi pada site sudah di jaga hal ini di buktikan dengan jalan masuk ke site atau main entrance di buat besar dan lebar seperti jalan
Ekologi %rsitektur 24
utama, hal ini untuk menanggulangi kemacetan, di sana juga terdapat pedestrian sebagai jalan utuk orang yang mau memasuki site sehingga sirkulasi tidak terganggu.
BAB
Ekologi %rsitektur 25
PENUTUP
".1 /es$m+ulan ,
"esuai dengan materi ekologi arsitektur tentang setting dan konteks yaitu Dimana lingkungan dan konteksnya sudah diatur sesuai dengan ketentuan dari tempatnya berada. Dalam ekologi, setting dalam pemecahan - pemecahan desain yang tumbuh dari tempat itu sendiri diatur berdasarkan budaya tradisional, pengetahuan lokal, dan peraturan peraturan yang berlaku di tempatnya. Dari hasil pengamatan objek studi yang diambil dapat disimpulkan bah#a ada beberapa acuan yang perlu diperhatikan dalam mendesain meliputi memperkuat komunitas lokal, menciptakan arsitektur yang berkarakter,
memperhatikan
potensi
dalam
site,
integrasi
dengan
infrastruktur dalam lingkungan, dan memiliki sebuah visi. Maka akan tercipta suatu karya yang sesuai dengan konteks ekologi arsitektur.
".2 aran
@emajuan teknologi saat ini sangat pesat dan banyak ditemukan sesuatu terobosan baru dan arsitektur pun juga terkena imbasnya terutama pada bahan bangunan yang sudah banyak ditemukan material dan bentuk yang baru. =al ini menyebabkan adanya persaingan antara arsitektur lokal dan modern. Masyarakat biasanya lebih memilih sesuatu yang baru dan murah,
hal
ini
menyebabkan
arsitektur
lokal
perlahan
menjadi
ditinggalkan, khususnya di +ali arsitektur lokal masih lumayan diminati dan
agar
nantinya
tidak
ditinggalkan
ada
baiknya
kita
tetap
memperhatikan setting dan konteks yaitu dimana bangunan itu didirikan tetap memakai arsitektur khas maupun ornamen daerah tersebut agar arsitektur lokal tetap bisa bertahan sampai generasi selanjutnya baik karena ini adalah #arisan leluhur kita juga merupakan ciri khas dari daerah kita dan harusnya kita bangga memilikinya.
Ekologi %rsitektur 26
DATAR PUTA/A
iteratur Ao#an, "tuart dan "im Ian der Gyn. 334. Ecological Design &3th %nniversary Edition. 6rick, =ein> dan 6B +ambang "uskiyanto. &229. Dasar-Dasar Eko %rsitektur. 5ogyakarta @ansius. 0r. =ein> 6rick. &22?. %rsitektur dan ingkungan. 5ogyakarta @ansius. "ri 5uliani. 3&. aradigma Ekologi %rsitektur "ebagai Metode erancangan Dalam embangunan +erkelanjutan di 0ndonesia. "urakarta. %rchitecture Department, 6aculty of Engineering "ebelas Maret niversity. robo =indarto. 3&&. %rsitektur @onstektual dan 6aktor enentu @ebijakan. %studio 0ndonesia. utro %rif 1. 3&*. %rsitektur ingkungan. $urusan !eknik %rsitektur, 6akultas !eknik, niversitas andanaran.
0nternet httpsCC###.finifio.#ordpress.com
Ekologi %rsitektur 27