Panduan
Memilih Sekolah yang Menumbuhkan
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Memilih sekolah bukanlah hal mudah. Wajar bila orangtua merasa bingung mana sekolah yang tepat buat anaknya. Seperti yang dulu kami alami ketika memilih TK dan SD buat Damai Belajar dari pengalaman itu, dari berbagai bacaan, serta buku Anak Bukan Kertas Kosong. Saya menyusun panduan Memilih Sekolah Terbaik buat anak anda. Semoga panduan ini membantu mengurai kebingungan anda, Selamat membaca! Bila bermanfaat, silahkan sebarkan ke orangtua lainnya. Penyusun Bukik Setiawan Setiawa n TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Memilih sekolah bukanlah hal mudah. Wajar bila orangtua merasa bingung mana sekolah yang tepat buat anaknya. Seperti yang dulu kami alami ketika memilih TK dan SD buat Damai Belajar dari pengalaman itu, dari berbagai bacaan, serta buku Anak Bukan Kertas Kosong. Saya menyusun panduan Memilih Sekolah Terbaik buat anak anda. Semoga panduan ini membantu mengurai kebingungan anda, Selamat membaca! Bila bermanfaat, silahkan sebarkan ke orangtua lainnya. Penyusun Bukik Setiawan Setiawa n TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Bagaimana kami memilih sekolah? Kami mendaftar TK yang dekat lokasinya Ada 3 TK yang masuk kandidat TK yang paling tua usianya, TK yang paling bagus bangunannya, TK yang paling terpencil lokasinya. Kami pun berkunjung mengamati 3 TK tersebut. Ketika ke TK yang paling tua usianya Kami melihat ada satu dua anak ana k yang kurang dapat perhatian. Ketika ke TK yang paling bagus bangunannya, Kami kecewa dengan sikap staf yang yan g menyambut, sikapnya tidak ramah, tidak antusias menyambut kami. Ketika ke TK yang paling terpencil lokasinya, kami senang dengan sikap kepala sekolah Seorang ibu tua yang tulus, menyambut hangat kami. Kami pun memilih TK T K yang paling terpencil lokasinya. Damai selalu bersemangat berangkat sekolah, meski kadang harus jalan kaki ratusan meter. Situasi berubah ketika TK itu beraling kepemilikan. Kepala sekolah diganti, suasana pun berganti. Ibu yang tulus diganti ibu yang penuntut & kompetitif. Ibarat Agatha Trunhbull, kepala sekolah di film Matilda Kami pun memutuskan untuk memindahkan Damai TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
PERINGATAN! Panduan ini tidak untuk semua orangtua Panduan ini khusus bagi orangtua yang mempunyai kesamaan visi pendidikan menumbuhkan yang dijelaskan di buku Anak Bukan Kertas Kosong. Untuk mengetahui kesesuaian visi anda dengan visi pendidikan menumbuhkan, silahkan isi survai berikut ini
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Survai Pendidikan Menumbuhkan Isilah survai ini untuk mengetahui kesesuaian antara pandangan anda dengan Pendidikan Menumbuhkan (mengacu buku Anak Bukan Kertas Kosong)
Mana pernyataan berikut ini, yang sesuai dengan pandangan anda 1. Pada dasarnya, semua anak gemar belajar 2. Pemberian hadiah mengurangi kegemaran belajar anak. 3. Hukuman menulis seribu kalimat "Saya berjanji tidak terlambat masuk sekolah" pada anak yang terlambat masuk sekolah adalah kekeliruan 4. Ancaman pada seorang anak yang beperilaku mengganggu hanya akan membuat anak melakukan perlawanan 5. Suasana kelas yang sepi tanpa suara sama sekali menunjukkan tidak ada proses belajar di kelas itu 6. Peran penting pendidik adalah memancing rasa ingin tahu dan minat belajar anak, bukan menjelaskan pelajaran pada anak 7. Anak belajar dengan mencoba suatu aktivitas, bukan dengan menghafalkan pelajaran 8. Anak mampu berpikir dan menyimpulkan pelajaran dari suatu aktivitas belajar yang dilakukannya 9. Anak belajar kapan saja di mana saja, bukan hanya di kelas dan ketika akan menghadapi ujian 10. Ujian standar dengan jawaban tunggal (seperti Ujian Nasional) belum mengukur kemampuan anak yang sebenarnya Bila ada lebih dari 6 pernyataan yang sesuai, berarti pandangan anda cukup sesuai dengan Pendidikan Menumbuhkan. Silahkan gunakan panduan ini untuk memilih sekolah TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Hidup dan tumbuhnya anak-anak itu terletak di luar kecakapan dan kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk, sebagai manusia, sebagai benda hidup, teranglah hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Ki Hajar Dewantara Buku Pendidikan halaman 2 TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Dua Pandangan Pendidikan Aspek
Menanamkan
Menumbuhkan
Analogi Anak
Motivasi untuk mendapat ganjaran atau menghindari hukuman
Anak adalah benih kehidupan. Tugas pendidik menstimulasi anak tumbuh berkembang
Belajar itu
Kewajiban. Anak harus belajar karena sudah menjadi kewajibannya.
Kegemaran. Anak dipancing rasa ingin tahu dan minatnya agar gemar belajar
Motivasi belajar
Motivasi eksternal: ingin hadiah, dapat nilai ujian bagus, takut dihukum atau dimarahi, ingin bintang/stiker penghargaan/reward, tendensi kompetisi
Motivasi internal: rasa ingin tahu, kesenangan dalam proses belajar, minat terhadap isi pelajaran, ingin menjadi ahli, ingin membantu, tendensi kolaborasi
Buku teks tunggal yang ditentukan. Ada beragam buku yang digunakan. Sumber pengetahuan Tidak boleh menggunakan buku atau Setidaknya, buku yang berbeda boleh sumber lain digunakan Materi belajar
Standar untuk semua anak. Semua anak harus belajar hal yang sama
Paduan kebutuhan anak dan lingkungan. Anak bisa belajar aspek pelajaran yang berbeda
Proses belajar
Mendengarkan, menghafalkan, dan memahami. Konkritnya, anak mencatat buku pelajaran ke buku catatannya
Mengalami, menalar, dan berkarya. Konkritnya, anak dihadapkan pada tantangan yang harus diselesaikan secara berkelompok
Hasil belajar
Lulus ujian standar dengan jawaban tunggal menjadi satu-satunya penilaian hasil belajar anak.
Karya atau portofolio yang dinilai dengan kriteria tertentu. Ada beragam penilaian yang dilakukan berulang kali
Adaptasi dari buku Anak Bukan Kertas Kosong
Ganjaran dan hukuman itu tidak diberikan, untuk menjaga jangan sampai anak biasa bertenaga hanya kalau ada untung (ganjaran) atau hanya karena takut akan mendapat hukuman. Ki Hajar Dewantara (Pendidikan, halaman 399 - 400) TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Dua Cara Memotivasi Anak Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Intrinsik
Motivasi untuk mendapat ganjaran atau menghindari hukuman
Motivasi untuk mendapatkan kebahagiaan psikologis
Kepuasan berasal dari hasil aktivitas yang dijalani
Kepuasan berasal dari aktivitas yang dijalani
Mengacu pada pengakuan dari orang atau pihak lain
Mengacu pada pengakuan dari diri sendiri
Lebih cepat dalam membentuk perilaku
Lebih lambat dalam membentuk perilaku
Perilaku yang terbentuk cepat menghilang
Perilaku yang terbentuk lebih bertahan lama
Efektif untuk menangani tugas sederhana, mekanis dan berulang
Efektif untuk menangani tugas kompleks dan butuh kreativitas
Menimbulkan ketergantungan
Membangun kemandirian
Sumber: buku Anak Bukan Kertas Kosong dan Bakat Bukan Takdir
Salah Kaprah Ujian Terstandar 1. Ujian terstandar mengabaikan karakteristik penting dari kegemaran belajar: inisiatif, rasa ingin tahu, imajinasi, dan berpikir konseptual. 2. Ujian terstandar tidak memberikan umpan balik yang penting selain "mana pelajaran yang dihafal dan mana yang terlupakan". 3. Ujian terstandar mendorong siswa mencari satu jawaban benar yang berarti membangun kebiasaan "kaca mata kuda" dan membunuh kreativitas 4. Ujian terstandar menghasilkan kesan palsu mengenai pemenang dan pecundang 5. Ujian terstandar membangun persepsi bahwa kerja sama adalah hal negatif dan tidak boleh dilakukan Ujian terstandar hanyalah salah satu jenis penilaian belajar. Gunakan seperlunya. Kembangkan penilaian yang menstimulasi anak belajar secara mandiri
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Salah Kaprah tentang Kompetisi 1. Siswa yang menganggap keberhasilan sebagai melakukan lebih baik dibandingkan orang lain cenderung berpikir "hanya di permukaan". 2. Siswa cenderung lebih mengkaitkan hasil dari suatu kompetisi dengan fakfor di luar kendali mereka (motivasi eksternal), dibandingkan dengan bagaimana mereka menjelaskan keberhasilan dan kegagalan di luar kompetisi 3. Lingkungan belajar yang kompetitif menyebabkan siswa tidak suka sekolah dan minatnya berkurang di mata pelajaran tertentu. 4. Orang dengan kemampuan berbeda cenderung belajar lebih efektif dalam berbagai tugas ketika mereka mampu bekerja sama ketimbang ketika mereka mencoba saling mengalahkan (berkompetisi). Seandainya kompetisi merupakan sebuah produk konsumsi dan bukan suatu ideologi, pasti sudah dilarang sejak dahulu. (Alfie Kohn, Memilih Sekolah, halaman 64)
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Salah Kaprah Memilih Sekolah 1. Memilih berdasarkan fasilitas, bukan pada bagaimana fasilitas itu digunakan. Buat apa fasilitas, bila siswa sekolah tidak punya kelelulasaan menggunakan fasilitas itu atau menggunakannya sebatas pada jam-jam tertentu saja. Bila siswa tidak distimulasi untuk mengoptimalkan fasilitas sebagai bagian proses belajar. Kenyataannya, sekolah yang bagus justru bisa mengoptimalkan fasilitas apa saja sebagai media belajar. 2. Memilih berdasarkan banyaknya piala dan gelar juara (atau orientasi hasil), bukan pada suasana belajar dan kebersamaan warga sekolah (atau orientasi proses) . Orientasi hasil membuat siswa menonjol cenderung dikarbit dan siswa yang di luar jalur kompetisi cenderung diabaikan sekolah. Pilih sekolah yang membantu anak tumbuh sebagai dirinya sendiri, bukan yang membandingkan anak kita dengan anak lain. 3. Memilih berdasarkan tampilannya yang sempurna, bukan pada tampilan yang menunjukkan adanya proses belajar. Untuk belajar, anak butuh kesempatan mencoba, termasuk kesempatan berbuat keliru dan belajar dari kekeliruan tersebut. Tampilan yang sempurna menunjukkan tuntutan tinggi terhadap sikap sempurna siswa dan tidak toleran terhadap kekeliruan. TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
PERINGATAN! Bila Anda Kurang Sesuai dengan Pendidikan Menumbuhkan, maka Panduan ini Kurang Sesuai untuk Anda. Kami sangat menyarankan anda BERHENTI membaca sampai di sini. Tapi bila ingin belajar Pendidikan Menumbuhkan, silahkan lanjutkan membaca hingga akhir
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Selamat Bergabung! Untuk Anda yang Setuju Pendidikan Menumbuhkan. Mari kita tumbuh kembangkan potensi anak kita dengan memilih sekolah yang menumbuhkan
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Apapun pilihan sekolah untuk anak anda, dapatkan tips belajar dan bakat anak dari Portal Bakat Anak - TemanTakita.com
Daftarkan email anda di http://bakatanak.gr8.com
Faktor Pertama Memilih Sekolah
Jarak sekolah dengan rumah Sebagus apapun sebuah sekolah bila terlalu jauh akan menghabiskan waktu dan energi anak. Idealnya waktu perjalanan anak bersekolah Tidak lebih dari 30 menit. Buatlah Daftar Sekolah yang Lokasinya Terjangkau
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Faktor Kedua Memilih Sekolah
Kesamaan Visi Orangtua dan Sekolah Saya menyebutnya visi. Tapi mungkin anda menyebutnya berbeda. Bisa prinsip, bisa nilai atau yang lainnya. Intinya, apa yang penting dalam mendidik anak. Bila berbeda visi, sekolah & orangtua bisa berselisih. Lebih parah lagi, anak jadi bingung, mana yang jadi acuan dalam berperilaku dan mengambil keputusan. Dengan kesamaan visi, sekolah dan orangtua bisa seiring sejalan dalam mendidik anak. Visi sekolah bukan hanya kata-kata yang dipasang, tapi wujud nyata pada sikap, proses dan lingkungan belajar.
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Faktor Ketiga Memilih Sekolah
Syarat dan Biaya Faktor ketiga ini mungkin teknis, meski begitu sangat menentukan dalam memilih sekolah. Pastikan anak kita memang memenuhi syarat untuk diterima di sebuah sekolah. Pastikan juga kita mampu membiayai anak kita untuk bersekolah di sekolah tersebut. Jangan memaksakan bila kondisi kita terbatas. Jangan sampai anak kita sudah nyaman, tapi terpaksa pindah karena keterbatasan kondisi orangtua.
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Langkah Memilih Sekolah 1. Tuliskan sejumlah sekolah yang dekat dengan rumah atau bisa dicapai dalam waktu maksimal 30 menit dari rumah. Tuliskan sekolah paling dekat di urutan pertama 2. Lakukan kunjungan untuk observasi dan wawancara. Wawancara bisa dilakukan pada saat "open house", tapi observasi dilakukan hari biasa agar bisa mengamati suasana sekolah sehari-hari. 3. Lakukan penilaian untuk menilai kesesuaian visi sekolah dengan visi orangtua. Beri no urut 1 untuk sekolah yang paling sesuai hingga yang paling tidak sesuai. Tuliskan catatan kelebihan setiap sekolah (bila ada) 4. Lakukan penilaian terhadap persyaratan administratif dan biaya. Tuliskan persyaratan dan biaya pada daftar sekolah. 5. Tulis empat langkah di atas dalam satu lembar kertas. Gunakan contoh di di halaman berikut ini atau buat sendiri. Dengan menuliskan di satu lembar, anda bisa melihat semua faktor untuk mengambil keputusan yang tepat.
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Panduan Memilih Sekolah (silahkan diprint/dicetak)
Nama Sekolah
Kesesuaian Visi
Administrasi dan Biaya
Panduan Observasi Kunjungan ke Sekolah Elemen
Mebel di Kelas
Dinding
Tanda Mengkhawatirkan
Tanda Prospek Bagus
• Kursi mengelilingi meja agar bisa terjadi interaksi • Semua kursi menghadap ke depan yang baik (atau yang lebih buruk lagi) meja • Area yang nyaman untuk berbanjar belajar, termasuk berbagai "pusat kegiatan" • Dinding cenderung polos. Kalau ada tempelan, biasanya poster buatan pabrik atau pasaran • Pajangan pekerjaan siswa, tetapi pekerjaan itu (a) tanpa kesalahan (patut dicurigai), (b) hanya dari siswa-siswa yang terbaik, (c) hampir semuanya serupa/seragam • Daftar peraturan yang dibuat orang dewasa dan/atau daftar dari hukuman atau konsekuensi untuk perilaku yang menyimpang • Daftar stiker (atau bintang) - atau bukti-bukti lain yang menunjukkan siswa diberi penghargaan (ganjaran) atau rangking
• Dinding dipenuhi tugas siswa yang "tidak sempurna", tanda adanya proses belajar • Tanda, pameran, atau daftar yang jelas dibuat oleh siswa, bukan oleh guru • Ada kesepakatan kelas yang disepakati bersama • Informasi atau kesan pribadi dari orang yang pernah beraktivitas bersama anak-anak di kelas itu
Panduan Observasi Kunjungan ke Sekolah Elemen
Wajah Siswa
Suara di Kelas
Benda-benda
Tanda Mengkhawatirkan
Tanda Prospek Bagus
• Kosong • Bosan
• Bersemangat • Sibuk dengan aktivitas
• Suara guru paling keras dan paling sering terdengar • Sering ada waktu hening
• Sering terdengar suara mendengung dari obrolan siswa ketika beraktivitas dan bertukar pikiran
• Didominasi buku teks pelajaran atau lembar kerja (worksheet). • Penataannya terkesan harus tertib
• Ruang dipenuhi bukubuku menarik, peralatan seni, peralatan tujuan • Penataannya terkesan "berantakan yang punya tujuan"
Panduan Observasi Kunjungan ke Sekolah Elemen
Tanda Mengkhawatirkan
Tanda Prospek Bagus
Posisi Guru
• Umumnya selalu berada di depan kelas
• Sering bekerja bersama muridnya sehingga perlu beberapa detik untuk menemukan posisi guru
Suara Guru
• Bersifat mengendalikan, sering memberi perintah atau melarang • Bersikap manis yang terkesan dibuat-buat
• Bersifat bersahabat, lebih banyak bertanya atau memberi dorongan • Nada suara hangat dan tulus
Reaksi Siswa • Diam, tidak memberi reaksi atau Terhadap terlihat pandangan berharap lepas Pengunjung Kelas dari apa yang mereka kerjakan
• Menyambut baik, bersemangat menjelaskan atau mendemonstrasikan apa yang mereka kerjakan atau bertanya pada pengunjung
Panduan Observasi Kunjungan ke Sekolah Elemen
Tugas Belajar
Sekitar Sekolah
Tanda Mengkhawatirkan
Tanda Prospek Bagus
• Umumnya setiap siswa melakukan hal yang sama • Saat siswa tidak sedang mendengarkan guru, mereka bekerja sendirian
• Beberapa kegiatan yang berbeda sering terjadi pada saat bersamaan • Aktivitas sering dikerjakan secara berpasangan atau berkelompok
• Kaku dan resmi • Terdapat pajangan penghargaan, piala dan hadiah yang menandakan penekanan pada kemenangan dan prestasi, bukan pada rasa kebersamaan
• Suasana menyenangkan • Hasil karya siswa memenuhi lorong sekolah • Perpustakaan cukup lengkap dan nyaman • Kondisi kamar kecil bersih dan terang • Ruang guru hangat dan mengundang. • Staf ramah terhadap siswa dan pengunjung • Siswa terlihat beraktivitas di kantin, perpustakaan atau tempat lain di sekolah
Pertanyaan Kunci Untuk Ditanyakan ke Sekolah Elemen
Proses Belajar
Pertanyaan
Tanda Prospek Bagus
Bagaimana cara belajar yang dikembangkan di sekolah ini?
• Beragam cara belajar, bukan hanya dengan ceramah atau mendikte • Mempertimbangkan kebutuhan, potensi dan cara belajar siswa • Menekankan pada kesenangan dan kegemaran belajar
Penilaian Belajar
• Tidak ada ranking • Penilaian melalui beragam jenis Bagaimana cara sekolah penilaian atau ujian melakukan penilaian proses atau • Penilaian dilakukan di awal, selama hasil belajar? dan di akhir proses belajar, bukan hanya di akhir
Guru
• Ada pelatihan khusus untuk guru baru Bagaimana sekolah • Ada kegiatan reguler (pelatihan mengembangkan kualitas guru? atau pertemuan kecil) yang dilakukan sekolah secara mandiri
Orangtua
• Ada pertemuan reguler di awal atau akhir ajaran Bagaimana sekolah melibatkan • Ada kegiatan pengembangan orangtua dalam pendidikan kualitas orangtua anak? • Orangtua punya hak berkomunikasi dengan guru atau sekolah
Pertanyaan TAMBAHAN Untuk Ditanyakan ke Sekolah Elemen
Interaksi Masyarakat
Perilaku Kekerasan
Perilaku Kekerasan
Siswa minoritas
Pertanyaan
Tanda Prospek Bagus
• Ada proyek belajar yang Bagaimana sekolah melibatkan memfasilitasi siswa berinteraksi siswa dalam kehidupan dengan masyarakat masyarakat di sekitar sekolah? • Ada tokoh masyarakat yang diundang menjadi narasumber
Bagaimana kebijakan sekolah bila ada kekerasan terhadap siswa?
• Ada kebijakan tertulis tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah • Ada poster buatan siswa yang menyerukan saling mengerti, toleransi dan menolak kekerasan
• Ada kasus dan ditangani secara terbuka dengan melibatkan semua Bagaimana sekolah menangani pihak. Tidak ada kasus yang pelaku kekerasan terhadap diceritakan bukan berarti tidak ada anak? kekerasan di sekolah. Justru patut dicurigai ada upaya menutupi Bagaimana sekolah • Tidak ada aktivitas spesial untuk memperlakukan siswa minoritas kelompok siswa mayoritas (secara sosial ekonomi, agama, • Ada aktivitas setara untuk setiap akademi, budaya dll)? kelompok siswa
Selamat Memilih Sekolah Bila anda punya pengalaman menarik dalam menggunakan panduan ini, silahkan kirimkan cerita pengalaman tersebut bersama foto ke
[email protected]. Lima cerita paling menarik akan mendapat apresiasi buku Bakat Bukan Takdir (terbit Maret 2016)
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Bagaimana bila tidak ada Sekolah yang Menumbuhkan di daerah anda?
TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Strategi Alternatif Pada kenyataannya, kenyataan tak selalu seindah harapan. Inilah langkah alternatif bila anda tidak menemukan sekolah menumbuhkan di daerah anda 1. Pilih sekolah yang 1. Paling kecil unsur pendidikan menanamkan. Anda bisa memilih sekolah "biasa" yang tidak memuja prestasi berlebihan. 2. Kepala sekolah dan gurunya terbuka dan mudah diajak berkomunikasi. 2. Pertimbangkan menggunakan jalur Pendidikan Rumah ( home schooling ). Saya menyebut pendidikan rumah, bukan
pendidikan ruko yang menyamar sebagai home schooling . Silahkan belajar tentang pendidikan rumah di http:// rumahinspirasi.com dan http://www.cmindonesia.com 3. Pertimbangkan juga menggunakan jalur PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). PKBM yang terkenal adalah Sokola Rimba, Qaryah Thayyibah (http://www.kbqt.org) atau Sanggar Anak Alam Jogjakarta. TemanTakita.com - Portal Bakat Anak
Nantikan buku
Bakat BUKAN Takdir Pada Maret 2016 di toko buku kesayangan anda Daftarkan email anda di http://bakatanak.gr8.com Kami akan memberitahukan anda saat buku terbit