E Book Interfacing Serial Dan Parallel Port Pada Delphi 7t

Step by Step Interfacing Port Paralel dan Port Serial dengan Delphi 7 By Taufik Adi Sanjaya (085743320570) www.taufikadisanjaya.blogspot.com

1 . l a H

DILARANG MENGEDARKAN TANPA IZIN SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI DARI E-BOOK INI TANPA IZIN TERTULIS DARI PENULIS

PLEASE DO NOT COPY AND DISTRIBUTE TO ANOTHER WITHOUT


Step by Step Interfacing Port Paralel dan Port Serial dengan Delphi 7

2 . l a H


PLEASE DO NOT COPY AND DISTRIBUTE TO ANOTHER WITHOUT PERMISSION


Persembahan

Kupersembahkan buku ini untuk : Ayah dan dan Ibu tercinta tercinta Kakak dan adik Teman-teman seperjuangan

3 . l a H




Kata Pengantar

Alhamdulillahi Robbil’alamin, Penulis mengucap syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada Penulis Penulis untuk menyelesai menyelesaikan kan buku ini, ini, pada dasarnya dasarnya buku buku ini merupakan kumpulan pemrograman teknik interfacing port parallel dan port serial dengan dengan Delphi yang pernah penulis penulis peroleh baik dari bangku kuliah kuliah maupun dari pengalaman penulis penulis di luar kuliah. Teknik interfacing yang ditulis pada buku ini adalah teknik termudah yang pernah penulis pelajari s elama belajar teknik interfacing port parallel dan port serial dengan Delphi. Buku ini ditujukan untuk programmer pemula dengan konsep tutorial step by step dengan harapan akan mempermudah proses belajar. Teori penunjang diberikan secara ringkas serta padat, diharapkan lebih mudah untuk difahami oleh pemula. Penulis menyadari menyadari sepenuhnya sepenuhnya bahwa pasti ada kekurangan kekurangan dalam penulisan buku ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca buku ini, testimony dan sebagainya dapat dikirim ke e-mail [email protected] Sekian sedikit kata pengantar dari penulis semoga buku ini mampu memberikan manfaat kepada pembaca sekalian

Penulis

4 . l a H




PERSIAPAN AWAL Software 

Borland Delphi 7



Bascom AVR (Include CD Bundle)



Extreem Burner (Include CD Bundle)



Komponen SmallPort, komponen Comport (Include CD Bundle)

Hardware

Personal Computer dengan System Operasi Windows , Microsoft Windows 98, Microsoft Widows 2000 dan Windows XP(disarankan XP SP 1,2,3) + minimal minimal Procesor Intel Intel Pentium 3, harus ada Port Paralel /LPT/DB25 dan Port Serial/Com/DB 9 

Rangkaian driver relay untuk control peralatan listrik 220 volt ( dapat di beli di www.taufikadisanjaya.blogspot.com www.taufikadisanjaya.blogspot.com))



Sistem Minimum Mikrokontroller AT Mega 16 atau AT Mega 8535

+

RS

232

Converter

(

dapat

di

beli

di

www.taufikadisanjaya.blogspot.com)) www.taufikadisanjaya.blogspot.com 

Rangkaian

sensor

suhu

(

dapat

di

beli

di

www.taufikadisanjaya.blogspot.com)) www.taufikadisanjaya.blogspot.com 

Downloader Downloader (disarankan USB USB Downloader) Downloader) ( dapat di beli di www.taufikadisanjaya.blogspot.com)) www.taufikadisanjaya.blogspot.com

5 . l a H




BAGIAN I PENGENALAN DELHI 7.0

Sekilas tentang tentang Delphi Delphi 7.0

Borland Delphi sering disebut juga dengan Delphi. Delphi adalah sebuah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis antarmuka grafis di lingkungan sistem operasi Microsoft Windows. Delphi dibuat oleh perusahaan Borland Software Corporation. Delphi telah ada sejak 1993 dan versi yang saya gunakan dalam pembuatan aplikasi di buku ini adalah Delphi versi 7.0 . Bahasa pemograman yang digunakan Delphi adalah bahasa Pascal.

IDE Delphi 7

Integrated Development Development Environment Environment (IDE) adalah area kerja yang dipergunak dipergunakan an untuk membuat membuat aplikasi aplikasi mulai dari dari mendesain mendesain antarmuk antarmukaa atau tampilan, tampilan, menu menulis lis sourc sourcee code program program (coding) (coding),, menjalankan

program

(running),

mendebug,

mengkompilasi

(compile), dan menyebarluaskan aplikasi yang dibuat (deploy). Tampilan IDE Delphi adalah sebagai berikut:

6 . l a H




Gambar. IDE Delphi 7 Menu Bar dan Tool Bar

Menu bar merupakan tempat menggulung (pull-down) menu – menu perintah. Sebuah menu terdiri dari beberapa daftar perintah (menu command). command). Disebelah kiri kiri masing – masing perintah terdapat sebuah ikon yang menggambarkan fungsinya. Tool Bar adalah sekumpulan tombol yang dapat digunakan untuk melakukan suatu perintah. Fungsi Tool Bar sama dengan Menu Bar, namun keunggulannya adalah cepat diakses untuk menjalankan perintah tertentu.



7 . l a H


Gambar. Menu bar serta Tool Bar Delphi

Component Palette

Component Component Palette tempat tempat kumpulan kumpulan kom komponen ponen Delph Delphii Komponen Delphi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu komponen visual dan komponen non visual. Komponen visual adalah kokmponen yang terlihat pada saat proses mendesain aplikasi maupun setelah setelah aplikasi dijalankan. dijalankan. Sebagai Sebagai contoh komponen komponen Button dari dari Componet Pallete Standard. Sedangkan komponen non visual adalah komponen yang hanya terlihat pada saat proses mendesain aplikasi, namun namun tidak dapat terlihat terlihat pada saat saat aplikasi dijalankan. dijalankan. Sebagai Sebagai contoh komponen Timer dari Componet Pallete System

Gambar. Component Pallete Delphi 7

8 . l a H




Form Designer

Form Designer , lebih umum disebut dengan Form adalah tempat tempat meletakkan meletakkan kompo komponen nen – kom komponen ponen yang yang diambil diambil dari dari Component Palette saat men-desain antarmuka / tampilan aplikasi. Secara umum ketika anda memulai menjalankan Delphi maka akan tampil form secara otomatis seperti gambar b erikut:

Gambar . Form Designer

CodeEditor

Code Editor Editor adalah tempat tempat untuk menuliskan menuliskan Source Code Aplikas Aplikasii

yang yang

akan akan

dibuat dibuat..

Secara Secara

def defaul aultt

Codee Cod

Edito Editor r

membangkitkan beberapa baris yang yang dibuat Delphi secara secara otomatis.

9 . l a H




Gambar. Code Editor Object Inspector

Fungsi Fungsi atau atau keguna kegunaan an Object Object Inspe Inspecto ctorr adalah adalah untuk untuk mengubah nilai properti komponen komponen terpilih yang yang di dalam Form. Ada dua bagian utama pada Object Inspector, yaitu properties dan event. Pada setiap bagian tersebut terdapat dua buah kolom. Kolom disebelah kiri pada tab propertie propertiess merupakan merupakan nama nama – nama nama properti dan kolom kolom disebelah disebelah kanan adalah nilai nilai – nilai nilai yang diisikan pada propertie properties. s. Sedangkan pada tab event, Kolom disebelah kiri merupakan nama – nama event event dan kolom disebelah disebelah kanan adalah adalah nilai nilai – nilai yang yang diisikan event, umumnya event terkait dengan kondisi dimana source code harus dijalankan, semisal event Form Create berarti source code dijalankan ketika form dibuat. 0

1 . l a H




Gambar. Object Object Inspector (Tab Properties Properties dan Tab Events) Object TreeView

Object TreeView berfungsi untuk menampilkan daftar komponen yang digunakan pada saat membuat aplikasi. Komponen – komponen ditampilkan dengan struktur pohon.

1

1 . l a H




Gambar. Object Tree View Komponen Delphi

Berikut ini adalah beberapa komponen yang sering digunakan saat pembuatan aplikasi dari Component Pallete Standard: Tabel. Beberapa komponen dari Component C omponent Pallete Standard Component Component Pallete Standard Standard

Ikon

Nama

Keterangan

Frames

Membuka sebuah dialog box daftar

yang

menampilkan

frames

yang

disertakan pada proyek. 2

1 . l a H




Label

Menampilkan

teks

yang

tidak dapat dapat diubah diubah oleh user Edit

Menampilkan sebaris teks yang dapat diisi oleh user Menampilkan sebuah area pengeditan

Memo

dapat

dimana

memasukkan

memodifikasi

user atau

beberapa

baris teks didalamnya Button

Untuk

membuat

tekan

yang

akan

tombol diisi

dengan suatu aksi tertentu Listbox

Menampilkan daftar pilihan yang dapat digulung (scroll) Dapat digunakan untuk

Scrollbar

meluaskan area pandang di form

Radiogroup

Digunakan untuk membuat sekelompok radio-button 3

1 . l a H




File-file Delphi

Sebuah proyek Delphi akan terdiri dari berberapa file. Beberapa file berfungsi untuk menyimpan menyimpan source code program dan ada file lain yang yang menyimpan kode kode binari, gambar gambar dan sebagainya. sebagainya. Karena setiap aplikasi terdiri dari beberapa file. Sangat disarankan agar menyimpan sebuah aplikasi pada sebuah folder agar ketika akan dilakukan perubahan terhadap aplikasi tersebut di computer lain, semua file yang ada tersedia dalam satu buah folder. Berbagai jenis file yang dibuat saat membangun aplikasi menggunakan Ddelphi adalah sebagai berikut : Tabel.beberapa file dalam membangun aplikasi dengan Delphi Ekst ensi File

Keterangan

.dpr

File-file proyek

.dfm

File-file form

.pas

File-file unit

.dpk

File-file paket

.res

File-file Resource

.cfg

File-file konfi gurasi proyek

.dof

File-file pil ihan proyek



4

1 . l a H


.dcu

File unit yang terkompilasi

.exe

File yang dapat eksekusi

.dsk

Pengat uran desktop

.~*

File-file cadangan (backup)misal .~pas .~dpr

Buku ini tidak membahas secara terperinci mengenai Delphi, namun lebih ke arah Tutorial step by step pembuatan Aplikasi untuk pengaksesan pengaksesan Port Paralel dan Serial pada Komputer Komputer (PC) dengan menggunakan Delphi. Proses pengaksesan Port Paralel dilakukan dengan komponen SmallPort, komponen ini merupakan tambahan yang harus di Install terlebih dahulu, sedangkan pengaksesan Port Paralel dilakukan dengan komponen ComPort, komponen ini juga merupakan tambahan (bukan bawaan Delphi).

5

1 . l a H




BAGIAN II PEMROGRAMAN PORT PARALEL DENGAN DELPHI7.0

Port Paralel

Penggunaan utama Port paralel / LPT adalah untuk menghubungkan printer ke komputer dan dirancang khusus untuk tujuan ini. Sehingga sering juga disebut port printer . Konektor port paralel pada PC adalah adalah DB25. Port Paralel / Port LPT meskipun sudah banyak ditinggalkan penggunaanya, penggunaanya, masih dipergunakan dipergunakan oleh sebagian kalangan yang ingin mempelajari transmisi data secara parallel. Kalangan akademis (pelajar dan mahasiswa) masih mempelajari komunikasi data parallel sebagai saranaemanambah ilmu pengetahuan. Standar IEEE 1284 (1994) mendefinisikan lima mode transfer data untuk paralel port, yakni: 1) Compat Compatibi ibility lity Mod Modee 2) Nibble Mode 3) Byte Mode 4) EPP 5) ECP

Standar pin-pin dari perangkat keras untuk konektor konektor DB25 adalah sebagai berikut. 6

1 . l a H




Gambar. Port Paralel / DB 25 Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenaipin-pin pada konekt kon ektor or paral parallel lel por portt DB 25. 25. Tabel1. Nama pin dari konektor parallel parallel port DB 25. No.

Nama Si Sinyal

Directi on

Register

Pin

Komplemen

1

Strobe

Out

Control bit 0

Ya

2

Da t a 0

In/Out

Da t a b i t 0

Tidak

3

Da t a 1

In/Out

Da t a b i t 1

Tidak

4

Da t a 2

In/Out

Da t a b i t 2

Tidak

5

Da t a 3

In/Out

Da t a b i t 3

Tidak

6

Da t a 4

In/Out

Da t a b i t 4

Tidak

7

Da t a 5

In/Out

Da t a b i t 5

Tidak

8

Da t a 6

In/Out

Da t a b i t 6

Tidak

9

Da t a 7

In/Out

Da t a b i t 7

Tidak



7

1 . l a H


10

Ack

In

Status bit 6

Tidak

11

Busy

In

Status bit 7

Ya

12

Paper

In

Status bit 5

Tidak

Out/Paper End 13

Select

In

Status bit 4

Tidak

14

Aut o-Linefeed

Out

Control bit 1

Ya

15

Error/Fault

In

Status bit 3

Tidak

16

Initialize

Out

Control bit 2

Tidak

17

Select-

Out

Control bit 3

Ya

Gnd

-

-

Printer/Selectin 18-

Ground

25

Untuk lebih jelasnya setiap sinyal pada parallel Port dapat dijabarkan dijabarkan sebagai berikut : Strobe/Stb: Sinyal Strobe merupakan fungsi sinyal input pada printer. Saluran ini diaktifkan komputer jika ia akan meneruskan data ke printer. Data 0 sampai data 7 : Sinyal data merupakan sinyal input pada printer. Sinyal Sinyal data disinkronkan (diserempakkan) oleh pulsa strobe. Acknowledge/Ack :

8

1 . l a H




Sinyal ack merupakan sinyal output dari printer, Jika printer telah mengolah data yang diterimanya, maka dalam waktu max

30

mikrodetik

ia

memberikan

sinyal

jabat

tangan

(handshake) ini. Dalam bahasa Indonesia kata Acknowledge berarti “menyatakan “menyatakan telah diterima”. diterima”. Busy : Ketika Sinyal busy merupakan sinyal output dari printer. Ketika

printer menerima data atau mencetak sinyal ini diaktifkan. diaktifkan. line. Demikian pula jika ada gangguan atau dalam status off line. Paper End/PE : Sinyal paper end merupakan sinyal output dari printer. Sinyal ini akan terus aktif sampai kertas baru dipasang lagi. Select/Slt : Sinyal select merupakan sinyal output dari printer. Dengan sinyal ini printer memberitahu bahwa ia sudah terpilih dan dalam keadaan aktif. Auto Feed : Jika sinyal ini diaktifkan, printer pada akhir setiap baris akan pindah pindah ke baris selanjutnya secara otomatis. otomatis. Error Keluaran ini aktif jika ada gangguan atau printer tidak tersambung atau tidak menyala Reset Dengan saluran ini printer kembali ke keadaan awal Input Select



9

1 . l a H


Pemilihan printer sebagai piranti DTE (Data Terminal Equipment) Equipment) berlangsung pada saluran sinyal si nyal ini.

Alamat-alamat register pada Port Paralel

Alamat untuk masing-masing register dalam Port Paralel LPT 1 adalah sbb. Tabel . Alamat register port paralel. Register

LPT1

data register(base address + 0)

$378

status register(base address + 1)

$379

control register(base address + 2)

$37A

Small Port

Komponen Smallport pada Delphi 7.0 berfungsi sebagai komponen untuk menulis serta membaca data pada port parallel pada PC. Biasanya pemanfaatan pembacaan data pada port parallel adalah sebagai sarana untuk melakukan interfacing dengan peralatan diluar PC yang dikoneksikan ke PC melalui Port Paralel. Komponen ini dibuat oleh Alexander Weitzman yang bisa dihubun dihubungi gi melal melalui ui alamat email [email protected] [email protected].. Langkah Langkah – langkah langkah Instalasi Instalasi Komponen Komponen Small Small Port Port adalah adalah sebagai berikut :

1. Buk Buka Delp elphi 2. Extract Extract file smallport smallport14.zi 14.zip p yang yang telah telah didown didownload load 0

2 . l a H




Gambar. ekstraksi file smallport14.zip 3. Buka ffolder older smallport14 smallport14 (ha (hasil sil ekstrak ekstraksi), si), lalu lalu copy file smallport.vxd dan smport.sys lanjut ke langkah 4.

Gambar . copy file smallport.vxd dan smport.sys 1

2 . l a H




4. PASTIKAN : paste kan file smallport.vxd dan smport.sys ke directory C:\WINDOWS\system32\drivers

Gambar. Paste file smallport.vxd dan smport.sys 5. Buka Buka Delp Delphi hi 7, sta start rt Borland Delphi7.0 Delphi7.0 sehingga tampilan di di monitor menjadi sebagai berikut:

Gambar . tampilan IDE Delphi 7.



2

2 . l a H


6. Menuju Menuju langka langkahh penting penting dalam dalam proses proses instala instalasi si 7. PENTING PENTING : copyk copykan an folder folder hasil hasil extraksi extraksi (folder (folder smport14) ke C:\Program Files\Borland\Delphi7\Lib

Gambar . Paste folder smallpor s mallport14 t14 8. Kemb Kembal alii ke Delph Delphi, i, open open pag pagee tool

environtment option

klik pada page library

3

2 . l a H




Gambar . Menuju source path smallport14 9. Arah Arahka kann bro brows wsin ingg path path ke

4

2 . l a H




Gambar . mengarahkan browsing path 10. Setelah Setelah tombol tombol kik di sini sini pada gambar gambar di atas klik, akan muncul otak dialog directories sebagai berikut:

5

2 . l a H




Gambar . kotak dialog directories 11. Pada gambar gambar diatas, lik pada tombol tombol yang dilingkari merah, merah, selanjutnya

arahkan

ke

directory

Files\Borland\Delphi7\Lib\smport14

C:\Program

lalu

klik

OK,

gambarnya sebagai berikut :

6

2 . l a H




Gambar . Mengarahkan directory smallport 14. 12. Buka page Component Component  Instal component :

Gambar. Page Component Akan muncul sebagai berikut :

7

2 . l a H




Gambar. Kotak dialog install component 13. Pada gambar gambar di atas, atas, klik tombol browse di sebelah Unit file name

Gambar 12. kotak dialog unit file fil e name 14. Pada gambar gambar di atas, atas, buka fo folder lder smport 14 lalu double double klik klik pada Smallport.pas

8

2 . l a H




Gambar. memilih smallport.pas 15. Akan muncul muncul kotak dialog seperti seperti di bawah ini, selanjutnya selanjutnya klik OK

Gambar 14. Menginstall komponen smallport s mallport 16. Akan muncu muncull kotak kotak dialog dialog sebagai sebagai beriku berikutt :

9

2 . l a H




Gambar. kotak dialog konformasi instalasi komponen smallport 17. Jika komponen komponen smallport smallport berhasil berhasil di install, maka akan muncul kotak informasi sebagai berikut :

Gambar. kotak informasi suksesnya proses instalasi 18. Selajutnya Selajutnya silakan silakan buka component component pallete System , anda akan mendapati sebuah komponen bernama Small Port telah terinstall pada komponen pallete tersebut :

Gambar. Komponen Smallport Pada Component Pallete System

Aplikasi pengubah data Biner (8bit) ke Decimal dan Hexa Decimal

Aplikasi ini berguna untuk mengubah data biner 8 bit ke dalam bentuk lain yakni decimal dan hexadecimal, Aplikasi ini dipergunakan untuk mempermudah konversi bilangan biner untuk ditulis (write) ke Port parallel yang tidak memungkinkan untuk



0

3 . l a H


menulis data dalam format tipe bit, data yang dapat di tulis ke Port Paralel adalah data bertipe B yte,Word, serta DWord. Untuk dapat membuat Aplikasi Konverter bilangan Biner ke decimal dan hexa decimal, masukkan komponen di dalam tabel berikut berikut ini ke dalam Form1: Form1: Tabel . Daftar komponen komponen Aplikasi Konverter Konverter bilangan Biner ke decimal dan hexa decimal No

Komponen

Properti

Nilai

Form1

Caption

BINER

TO

DEC

AND HEXA GroupBox1

Caption

BINER

GroupBox1

Caption

Hexa + Decimal

Label1

Caption

D0

Label2

Caption

D1

Label3

Caption

D2

Label4

Caption

D3

Label5

Caption

D4

Label6

Caption

D5

Label7

Caption

D6

Label8

Caption

D7

Label9

Caption

Hexa

Label10

Caption

Decimal

Edit1

Text

1

Edit2

Text

1



1

3 . l a H


Edit3

Text

1

Edit4

Text

1

Edit5

Text

1

Edit6

Text

1

Edit7

Text

1

Edit8

Text

1

Edit9

Text

Kosongkan

Edit10

Text

Kosongkan

Button1

Caption

Low

Button2

Caption

Low

Button3

Caption

Low

Button4

Caption

Low

Button5

Caption

Low

Button6

Caption

Low

Button7

Caption

Low

Button8

Caption

Low

Button9

Caption

CONVERT HEXA

Button10

Caption

CONVERT DEC

Setelah itu susun tampilan menjadi :

2

3 . l a H




Gambar. Desain Tampilan Aplikasi Konverter bilangan Biner ke decimal dan hexa decimal Setelah

selesai

penyusunan

desain

tampilan

Aplikasi

Konverter bilangan Biner ke decimal dan hexa decimal, deklarasikan sebuah variable global dengan nama value dengan tipe integer sebagai mana gambar di bawah ini :

Gambar . Deklarasi variable Global. Ketikkan Source Code sesuai dengan tabel di bawah ini: Tabel. Source Code Aplikasi Konverter bilangan Biner ke k e decimal dan hexa decimal Nama

Event

SOURCE CODE

Komponen

Button1

3

OnClick

value:=strtoint(edit1.Text);



3 . l a H


if

value = 1 then

begin value:=0; button1.Caption:='High' button1.Caption:='High';; edit1.Text:=inttostr(value); end else if value = 0 then begin value:=1; edit1.Text:=inttostr(value); button1.Caption:='Low button1.Caption:='Low';'; end; Button2

OnClick

value:=strtoint(edit2.Text); if

value = 1 then

begin value:=0; button2.Caption:='High' button2.Caption:='High';; edit2.Text:=inttostr(value); end else if value = 0 then begin value:=1; edit2.Text:=inttostr(value);



4

3 . l a H


button2.Caption:='Low button2.Caption:='Low';'; end; Button3

OnClick


value = 1 then


OnClick


value = 1 then

begin value:=0; button4.Caption:='High' button4.Caption:='High';; edit4.Text:=inttostr(value); end else if value = 0 then



5

3 . l a H


begin value:=1; edit4.Text:=inttostr(value); button4.Caption:='Low button4.Caption:='Low';'; end; Button5

OnClick


value = 1 then


OnClick


value = 1 then

begin value:=0; button6.Caption:='High' button6.Caption:='High';; edit6.Text:=inttostr(value);



6

3 . l a H


end else if value = 0 then begin value:=1; edit6.Text:=inttostr(value); button6.Caption:='Low button6.Caption:='Low';'; end; Button7

OnClick


value = 1 then


OnClick


value = 1 then

begin



7

3 . l a H


value:=0; button8.Caption:='High' button8.Caption:='High';; edit8.Text:=inttostr(value); end else if value = 0 then begin value:=1; edit8.Text:=inttostr(value); button8.Caption:='Low button8.Caption:='Low';'; end; Button9

OnClick

var bit1,bit2,bit3,bit4,bit5,bit6,bit7,bit8,d bit1,bit2,bit3,bit4,bit5,bit6,bit7,bit8,d ec1,dec2,dec3,dec4,dec5,dec6,dec7,d ec8,dec_tot:integer; begin bit1:= strtoint(Edit1.text); strtoint(Edit1.text); if

bit1=0

then

dec1:=0

else

dec1:=1; bit2:= strtoint(Edit2.text); strtoint(Edit2.text); if bit2=0 then dec2:=0 else dec2:=2; bit3:= strtoint(Edit3.text); strtoint(Edit3.text); if

bit3=0

then

dec3:=0

else

dec3:=4; bit4:= strtoint(Edit4.text); strtoint(Edit4.text);



8

3 . l a H


if

bit4=0

then

dec4:=0

else

dec4:=8; bit5:= strtoint(Edit5.text); strtoint(Edit5.text); if

bit5=0

then

dec5:=0

else


bit6=0

then

dec6:=0

else


bit7=0

then

dec7:=0

else


bit8=0

then

dec8:=0

else

dec8:=128;

dec_tot:=dec1+dec2+dec3+dec4+dec 5+dec6+dec7+dec8; edit10.Text:=inttostr(dec_tot); Button10

OnClick

var str1,str2,hexa : string; begin str1 :=Edit4.Text + Edit3.Text + Edit2.Text + Edit1.Text;

if (str1 = '0000')then hexa :='0'; if (str1 = '0001')then hexa :='1';



9

3 . l a H


if (str1 = '0010')then hexa :='2'; if (str1 = '0011')then hexa :='3'; if (str1 = '0100')then hexa :='4'; if (str1 = '0101')then hexa :='5'; if (str1 = '0110')then hexa :='6'; if (str1 = '0111')then hexa :='7'; if (str1 = '1000')then hexa :='8'; if (str1 = '1001')then hexa :='9'; if (str1 = '1010')then hexa :='A'; if (str1 = '1011')then hexa :='B'; if (str1 = '1100')then hexa :='C'; if (str1 = '1101')then hexa :='D'; if (str1 = '1110')then hexa :='E'; if (str1 = '1111')then hexa :='F'; str2 := Edit8.Text + Edit7.Text + Edit6.Text + Edit5.Text ; if

(str2

=

'0000')then

hexa

=

'0001')then

hexa

=

'0010')then

hexa

=

'001 '0011' 1')t )th hen

hex hexa

=

'0100')then

hexa

:='0'+hexa; if

(str2

:='1'+hexa; if

(str2

:='2'+hexa; if

(str (str2 2

:='3'+hexa; if

(str2



0

4 . l a H


:='4'+hexa; if

(str2

=

'0101')then

hexa

=

'0110')then

hexa

=

'0111')then

hexa

=

'1000')then

hexa

=

'1001')then

hexa

=

'1010')then

hexa

=

'1011')then

hexa

=

'1100')then

hexa

=

'1101')then

hexa

=

'1110')then

hexa

=

'1111')then

hexa

:='5'+hexa; if

(str2

:='6'+hexa; if

(str2

:='7'+hexa; if

(str2

:='8'+hexa; if

(str2

:='9'+hexa; if

(str2

:='A'+hexa; if

(str2

:='B'+hexa; if

(str2

:='C'+hexa; if

(str2

:='D'+hexa; if

(str2

:='E'+hexa; if

(str2

:='F'+hexa; Edit9.text :=hexa; end;



1

4 . l a H


Setelah itu lakukan eksekusi/run, berikut ini adalah tampilan pengujian Aplikasi Konverter bilangan Biner ke decimal dan hexa decimal yang dibuat:

Gambar. Konversi biner ke Hexa decimal

Gambar. Konversi Konversi biner ke decimal 2

4 . l a H




Membuat Membuat Aplikasi Aplikasi untuk mengakses mengakses Port Port Paralel Paralel Delphi (Pada Port Port Data Data (Pin D2-D9) D2-D9) / 378 )

1. Buka Buka Delp Delphi hi 7.0 7.0 2. Masuk Masukka kan n kompon komponen en sebaga sebagaii beriku berikut: t:

No

Komponen Komponen

Properti

Nilai

1

Shape1

Name

ShpLED1

Shape

stCircle

Height

41

Width

41

Brush

clWhite

Color Brush

bsSolid

Style 2

Shape2

Name

ShpLED2

Shape

stCircle

Height

41

Width

41

Brush

clWhite

Color Brush

bsSolid

Style 3

Shape3

Name

ShpLED3

Shape

stCircle

Height

41



3

4 . l a H


Width

41

Brush

clWhite

Color Brush

bsSolid

Style 4

Shape4

Name

ShpLED4

Shape

stCircle

Height

41

Width

41

Brush

clWhite

Color Brush

bsSolid

Style 5

Shape5

Name

ShpLED5

Shape

stCircle

Height

41

Width

41

Brush

clWhite

Color Brush

bsSolid

Style 6

Shape6

Name

ShpLED6

Shape

stCircle

Height

41

Width

41



4

4 . l a H


Brush

clWhite

Color Brush

bsSolid

Style 7

Shape7

Name

ShpLED7

Shape

stCircle

Height

41

Width

41

Brush

clWhite

Color Brush

bsSolid

Style 8

Shape8

Name

ShpLED8

Shape

stCircle

Height

41

Width

41

Brush

clWhite

Color Brush

bsSolid

Style 9

10

11

EditText1

EditText2

EditText3

Name

EdLED1

Text

Kosongkan

Name

EdLED2

Text

Kosongkan

Name

EdLED3



5

4 . l a H


12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

EditText4

EditText5

EditText6

EditText7

EditText8

Button1

Button2

Button3

Button4

Button5

Button6

Button7

Text

Kosongkan

Name

EdLED4

Text

Kosongkan

Name

EdLED5

Text

Kosongkan

Name

EdLED6

Text

Kosongkan

Name

EdLED7

Text

Kosongkan

Name

EdLED8

Text

Kosongkan

Name

BtnNyalaLED1

Caption

NyalakanLED1 NyalakanLED1

Name

BtnNyalaLED2

Caption


Name

BtnNyalaLED3

Caption


Name

BtnNyalaLED4

Caption


Name

BtnNyalaLED5

Caption


Name

BtnNyalaLED6

Caption


Name

BtnNyalaLED7

Caption




6

4 . l a H


24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

Button8

Button9

Button10

Button11

Button12

Button13

Button14

Button15

Button16

Button17

Button18

SmallPort1

Name

BtnNyalaLED8

Caption


Name

BtnMatiLED1

Caption

MatikanLED1

Name

BtnMatiLED2

Caption

MatikanLED2

Name

BtnMatiLED3

Caption

MatikanLED3

Name

BtnMatiLED4

Caption

MatikanLED4

Name

BtnMatiLED5

Caption

MatikanLED5

Name

BtnMatiLED6

Caption

MatikanLED6

Name

BtnMatiLED7

Caption

MatikanLED7

Name

BtnMatiLED8

Caption

MatikanLED8

Name

BtnOpenPort

Caption

Open Port

Name

BtnClosePort

Caption

CloseProgram

Name

SmPort1 7

Di dalam monitor diperoleh tampilan sebagai berikut pada :



4 . l a H


Gambar 1. Tampilan Aplikasi Aplikasi yang akan dibuat Sebelum membuat listing Aplikasi(source code) kita tentukan dahulu 2 buah variable yang akan dipergunakan yaitu data dan baru, dengan pengertian sebagai berikut: data adalah nilai yang akan dibaca dari port parallel



berupa data 8 bit (1byte) 

baru adalah nilai yang akan ditulis ke port parallel

setelah dilakukan “modifikasi” dengan logika and atau or untuk melakukan penge-set -an -an bit atau peng-an bit data yang ditulis berupa data 8 bit (1byte) clear -an Penulisan penentuan variable ini dilakukan di bawah tulisan var



8

4 . l a H


Form1: TForm1;

Hasinya adalah sebagai berikut:

Gambar . Pendeklarasian variabel NB : Set Bit dapat dilakukan dengan mengoperasikan logika OR kepada

data masuk dengan logika bernilai 1 Sebagai contoh Data

= 11111110 diperasikan dengan logika OR terhadap data

11111110 , maka Menjadi 11111110 OR 11111111 hasilnya 1111 1111 Haslinya terjadi Set Bit terhadap data terakhir. Clear Bit dapat dilakukan dengan mengoperasikan logika AND

kepada data masuk dengan logika bernilai 0 Sebagai contoh Data

= 1111111 111111111 diperasik diperasikan an deng dengan an logika AND , terhadap data

1111 1110 maka Menjadi Menjadi 11111111 or 11111110 hasilnya hasilnya 11111110



9

4 . l a H


Haslinya terjadi Clea Clearr Bit terhadap data terakhir Pada pembahasan di atas, setiap data masih ditampilkan dalam bentuk biner (0 dan 1), pada penulisan Source Code, nantinya nantinya data harus harus di konversi terlebih dahulu dahulu ke dalam Format Format Hexadecimal,atau desimal jika anda belum memahami memahami cara konversi konversi data biner ke data decimal, silakan buka aplikasi yang ada pada CD bundle pada Folder Konversi Data Biner ke Hexa Selanjutnya Proses membuat source code program secara menyeluruh agar Aplikasi dapat digunakan.: digunakan.: Ketikkan Source code di bawah ini sesuai dengan dengan masing – masing komponen yang dimaksud: Tabel . Source Source Code Aplikasi Aplikasi Akses Port Port Paralel NO.

NAMA

SOURCE CODE

KOMPONEN

1

BtnMatiLED1

data := SmPort1.ReadByte($378); baru := data AND 254; SmPort1.WriteByte($378,baru); ShpLED1.Brush.Color := clBlack; EdLED1.Text:='OFF';

2

BtnMatiLED2


3

BtnMatiLED3

data := SmPort1.ReadByte($378);



0

5 . l a H


baru := data AND 251; smport1.WriteByte($378,baru); ShpLED3.Brush.Color := clBlack; EdLED3.Text:='OFF'; 4

BtnMatiLED4

data := SmPort1.ReadByte($378); baru := data AND 247 ; SmPort1.WriteByte($378,baru); ShpLED4.Brush.Color := clBlack; EdLED4.Text:='OFF';

5

BtnMatiLED5


6

BtnMatiLED6

data := SmPort1.ReadByte($378); baru := data AND 223 ; SmPort1.WriteByte($378,baru); ShpLED6.Brush.Color := clBlack; EdLED6.Text:='OFF';

7

BtnMatiLED7


8

BtnMatiLED8

data :=SmPort1.ReadByte($378);



1

5 . l a H


baru := data AND 127; SmPort1.WriteByte($378,baru); ShpLED8.Brush.Color := clBlack; EdLED8.Text:='OFF'; 9

BtnNyal aLED1

data := SmPort1.ReadByte($378); baru := data or 1; SmPort1.WriteByte($378,baru); ShpLED1.Brush.Color := clRED; edLED1.Text:='ON';

10

BtnNyal aLED2


11

BtnNyal aLED3


12

BtnNyal aLED4


13

BtnNyal aLED5

data := SmPort1.ReadByte($378);



2

5 . l a H


baru := data or 16; SmPort1.WriteByte($378,baru); ShpLED5.Brush.Color := clRED; edLED5.Text:='ON' 14

BtnNyal aLED6


15

BtnNyal aLED7


16

BtnNyal aLED8


17

BtnOpenPort

SmPort1.Opened:=true;

18

BtnCloseProgram

Close;

Hasil eksekusi Aplikasinya adalah sebagai berikut: 3

5 . l a H




Gambar 3. Hasil eksekusi Aplikasi Apli kasi

Prototype Traffic Light pada Pertigaan Jalan dengan dengan Delphi Delphi 7

Prototype ini adalah contoh pemrograman Delphi untuk mengendalikan Traffic light pada perempatan jalan, contoh program pada awalnya tidak di interface kan ke Paralel Port atau pun, hanya internal Delphi tanpa menggunakan hardware apapun. Pada pengembangan selanjutnya Program yang dibuat dapat di interface kan ke miniatur Traffic Light dengan Light Emiting Dioda (LED), baik melalui port parallel PC. Program dibuat sederhana dengan 1 buah Form, Timer, serta 9 buah buah Shape, dilengkapi dengan sebuah tombol Start untuk Memulai menjalankan Aplikasi, berikut ini adalah tampilan Programnya: 4

5 . l a H




Untuk dapat membuat aplikasi tersebut, masukkan komponenkomponen kom ponen sebagai mana tabel di bawah ini :

Tabel. Komponen dalam pembuatan Prototyp Prototypee Traffic Light pada Pertigaan Jalan

No

Komponen

Properti

Nilai

1

Shape1

Name

Red1

Shape

stCircle

Name

Yellow1

Shape

stCircle

Name

Green1

Shape

stCircle

Name

Red2

Shape

stCircle

Name

Yellow2

Shape

stCircle

Name

Green2

Shape

stCircle

Name

Red3

Shape

stCircle

Name

Yellow3

Shape

stCircle

Name

Green3

Shape

stCircle

2

3

4

5

6

7

8

9

Shape2

Shape3

Shape4

Shape5

Shape6

Shape7

Shape8

Shape9



5

5 . l a H


10

11

12

13

14

15

16

17

18

Label1

Label2

Label3

Label4

Label5

Label6

Label7

Label8

Label9

Name

R1

Caption

R1

Name

Y1

Caption

Y1

Name

G1

Caption

G1

Name

R2

Caption

R2

Name

Y2

Caption

Y2

Name

G2

Caption

G2

Name

R3

Caption

R3

Name

Y3

Caption

Y3

Name

G3

Caption

G3

19

Button1

Caption

START

20

Timer1

-

-

6

5 . l a H




Susunlah komponen yang ada pada tabel di atas sehingga menjadi sebagai berikut :

Gambar1.Desain Tampilan Program Traffic Light Prototype pada pertigaan jalan dengan Delphi

7

5 . l a H




Berikut ini adalah table logika nyala LED pada Prototype Traffic Light dengan Delphi Delphi (pertigaan jalan ) yang dibuat: dibuat: Tabel. Logika nyala LED pada Prototype Traffic Light pertigaan jalan No.

R1

R2

R3

Y1

Y2

Y3

G1

G2

G3

TIME

1

1

0

1

0

0

0

0

1

0

5s

2

1

0

1

0

1

1

0

0

0

2s

3

1

1

0

0

0

0

0

0

1

5s

4

1

1

0

1

0

1

0

0

0

2s

5

0

1

1

0

0

0

1

0

1

5s

6

0

1

1

1

1

0

0

0

0

2s

Ket:

R1: Red1

Y1:Yellow1

G1:Green1

0 = OFF

R2: Red2

Y2:Yellow2

G2:Green2

1 = ON

R3: Red3

Y3:Yellow3

G3:Green3

Dari tabel di atas dapat dibuat listing source code program untuk

membuat tampilan tampila n ProgramTraffic ProgramTra ffic Light Prototype pada

pertigaan jalan dengan Delphi, namun sebelum penulisan program diperlukan sebuah variable global untuk mengatur berjalannya waktu pada timer, variable ini diberi nama secon dengan type data berupa data integer, tuliskan pendeklarasian variable tersebut di bawah var, di atas implementation pada unit1.pas sehingga menjadi seperti gambar di bawah ini: 8

5 . l a H




Source code-nya dapat dilihat pada tabel tab el di bawah ini Tabel. Source code Prototype Traffic Light pada Pertigaan Jalan Jalan

No

Komponen

Event

SOURCE CODE

1

Button1

OnClik

secon:=0; timer1.Enabled:=true; timer1.Interval:=1000;

2

Timer1

OnTimer

secon:=secon+1; if second<=5 then begin Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clBlack; Red3.Brush.Color:=clRed; Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clBlack; Yellow3.Brush.Color:=clBlack; Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clLime; Green3.Brush.Color:=clBlack;



9

5 . l a H


End;

if secon>5 then begin Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clBlack; Red3.Brush.Color:=clRed; Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clYellow; Yellow3.Brush.Color:=clYellow; Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; end;

if secon > 7

then

begin Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clBlack; Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clBlack; Yellow3.Brush.Color:=clBlack; Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack;



0

6 . l a H


Green3.Brush.Color:=clLime; end;

if secon > 12

then

begin Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clBlack; Yellow1.Brush.Color:=clYellow; Yellow2.Brush.Color:=clBlack; Yellow3.Brush.Color:=clYellow; Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; end;

if secon > 14 then begin Red1.Brush.Color:=clBlack; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clRed; Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clBlack; Yellow3.Brush.Color:=clBlack; Green1.Brush.Color:=clLime;



1

6 . l a H


Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; end;

if secon>19 then begin Red1.Brush.Color:=clBlack; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clRed; Yellow1.Brush.Color:=clYellow; Yellow2.Brush.Color:=clYellow; Yellow3.Brush.Color:=clBlack; Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; end;

if secon = 21 then begin secon :=0; end;

Langkah berikutnya adalah langkah Interfacing dengan Port Paralel terhadap LED yang dipergunakan sebagai Prototype Traffic



2

6 . l a H


Light pada pertigaan, namun sebelumnya perlu dilalukan konversi data yang akan dikirim dikirim ke Port Paralel (LPT), dimana Pin nomer 2-9 mampu mela melayani yani 8 buah LED, dalam

hal ini sekalian sekal ian ditentukan

bahwa LED R1,R2,R2,Y1,Y2,Y3,G1,G2 dilayani oleh Pin nomer 2-9 (port data). data). Sisanya yaitu yaitu G3 dilayani dilayani oleh Pin nomer nomer 16 Port Parallel Parallel (pin control bit 2 pada port control). control). Hal ini dilakukan karena karena pin pin pada port control tersebut memiliki direction memiliki direction keluar / out dan logika yang tidak komplemen/sungsang sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan aktivasi peralatan di luar PC dengan mudah tanpa harus memikirkan kondisi sinyal yang terbalik. Alamat Register Port Cotrol pada Port LPT1 adalah adalah 37A (base (base address address + 2 ). Port Status hanya memiliki direction masuk / in sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai pengontrol (dalam hal ini pengaktif peralatan di luar PC), dan hanya dapat digunakan digunakan untuk membaca kondisi sinyal yang ada pada port tersebut. Setelah memahami sedikit teori tentang port parallel tersebut, lakukan konversi data dari masing-masing keadaan LED untuk menentukan data yang akan di kirim ke Port LPT sebagai pengendali nyala LED pada Prototype Traffic Light , Tabel nya adalah sebagai berikut

Tabel. Konversi data yang akan dikirim ke port data pada Port Paralel berdasarkan berdasarkan keadaan LED LED 3

6 . l a H




1

1

0

1

0

0

0

0

1

Data decima l dikirim ke alamat 378 H 133

2

1

0

1

0

1

1

0

0

53

3

1

1

0

0

0

0

0

0

3

4

1

1

0

1

0

1

0

0

43

5

0

1

1

0

0

0

1

0

70

6

0

1

1

1

1

0

0

0

30

N o

PIN D2 (R1 )

PIN D3 (R2

PIN D4 (R3

)

)

PI N D5 (Y1

PIN D6 (Y2

PIN D7 (Y3

PIN D8 (G1

PIN D9 (G2

)

)

)

)

Keterangan : bit pertama adalah data pin D2 ( Least Significant Significant Bit /

LSB), sedangkan bit ke-8 adalah data pin D9 (Most Significant Bit / MSB), sehingga untuk mengubah biner ke decimal harus dibalik urutannya. Semisal pada baris pertama keadaan LED nilainya : 1010 0001 menjadi 1000 0101 = 133

Kembali menegaskan menegaskan pernyataan pernyataan sebelumnya, sebelumnya, untuk LED ke ke 9 dalam hal ini adalah led G1 dilayani oleh port control pada port parallel dan nomer pin yang dipilih adalah pin nomer 16 (port control bit 2). Sedangkan nilai data decimal yang akan dikirim ke alamat 37A (port control control ) dapat ditentukan ditentukan dengan dengan table seperti seperti di bawah ini: 4

6 . l a H




Tabel. Konversi data yang akan dikirim ke port control pada Port Paralel berdasarkan keadaan LED PIN

PIN

PIN

PIN

C0

C1

C2

C3

( 0)

(0)

( G3 G3))

(0)

1

0

0

0

0

Data decimal dikiri dikirim m ke alamat 37A 0

2

0

0

0

0

0

3

0

0

1

0

4

4

0

0

0

0

0

5

0

0

1

0

4

6

0

0

0

0

0

No.

Keterangan : PIN C0,C1,C3 dianggap saja dikirim data 0,

karena tidak dikoneksikan ke LED

Setelah diperoleh data yang akan di kirim ke port paralel sebagai pengendali nyala LED pada Prototype Traffic Light pada pertigaan jalan, selanjutnya selanjutnya adalah penulisan source code tambahan untuk pengendalian pengendali an Prototype Protot ype Traffic Light

pada pertigaan jalan, jala n,

namun diperlukan komponen tambahan yaitu SmallPort pada Component Pallete System untuk membaca dan menuliskan data ke Port parallel , serta komponen button sebagaimana sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel. komponen tambahan pada Aplikasi Prototype Traffic Light pada pertigaan pertigaan jalan 5

6 . l a H




No

Komponen

Properti

Nilai

1

SmallPort

-

-

2

Button 2

Caption

Open Port Driver

sehingga tampilan program menjadi sebagai berikut:

Gambar. Penambahan komponen smallport dan Button 1 Source code tambahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. Source code tambahan Prototype Traffic Light Pertigaan Jalan

No.

Komponen

Event

SOURCE

CODE

TAMBAHAN

SmallPort1.Opened;

1

Button 2

OnClick

2

Timer1

OnTimer //di bawah

if secon<5

then



6

6 . l a H


Begin Smallport1.WriteByte($378,133 ); Smallport1.WriteByte($37A,0);

//di bawah

if secon>5

then

Begin Smallport1.WriteByte($378,53); Smallport1.WriteByte($37A,0);

//di bawah

if secon>7

then


//di bawah i f secon>12

then



then

Begin Smallport1.WriteByte($378,70); Smallport1.WriteByte($37A,4); 7

6 . l a H





then


Keterangan SOURCE CODE CODE TAMBAHAN TAMBAHAN

Apabila source code awal pada timer adalah if secon<=5 then begin Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clBlack; Red3.Brush.Color:=clRed; Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clYellow; Yellow3.Brush.Color:=clYellow; Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; end; maka sebelum end; tambahkan source code yang ada di kolom SOURCE CODE TAMBAHAN

sehingga menjadi sebagai berikut: if second<5 then begin Smallport1.WriteByte($378,133);



8

6 . l a H


Smallport1.WriteByte($37A,0);

Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clBlack; Red3.Brush.Color:=clRed; Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clYellow; Yellow3.Brush.Color:=clYellow; Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; end; lalukan hal yang sama untuk setiap source code yang ada! Selanjutnya lakukan proses running aplikasi, tampilan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

9

6 . l a H




Gambar . Aplikasi Aplikasi Prototype Traffic Light pada Pertigaan Pertigaan Jalan dengan Delphi 7

Prototype Traffic Traffic Light perempatan jalan dengan Delphi

Prototype ini adalah pengembangan dari Prototype Traffic Light

pertigaan jalan

dengan Delphi yang telah dibahas

sebelumnya.Pada pengembangan selanjutnya aplikasi yang dibuat dapat di interface kan ke miniatur Traffic Light dengan Light Emiting Dioda (LED), melalui port parallel PC. Program dibuat sederhana dengan 1 buah Form,1buah komponen Smallport,1buah Timer, serta 12 buah buah Shape, dilengkapi dengan sebuah tombol Start untuk mulai Menjalankan Aplikasi, berikut ini adalah tampilan Programnya:

0

7 . l a H




Gambar1.Desain Gambar1.Desa in Tampilan Tampilan Program Prototype Protot ype Traffic Traffi c Light dengan Delphi Berikut ini adalah table logika nyala LED pada Prototype Traffic Light dengan Delphi (perempatan jalan ) yang dibuat:

Tabel . Logika nyala LED pada Prototype Traffic Light pada Perempatan Perempatan Jalan N o

R 1

R 2

R 3

R 4

Y 1

Y 2

Y 3

Y 4

G 1

G 2

G 3

G 4

tim e

1

1

0

1

1

0

0

0

0

0

1

0

0

5s

2

1

0

1

1

0

1

1

0

0

0

0

0

2s

3

1

1

0

1

0

0

0

0

0

0

1

0

5s

4

1

1

0

1

0

0

1

1

0

0

0

0

2s

5

1

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

1

5s

6

1

1

1

0

1

0

0

1

0

0

0

0

2s

7

0

1

1

1

0

0

0

0

1

0

0

0

5s

8

0

1

1

1

1

1

0

0

0

0

0

0

2s

Keterangan : R1, R2, R3, R4 = Y1, Y2, Y3, Y4 = G1, G2, G3, G4 = 0 = OFF 1 = ON 1

7 . l a H




Langkah berikutnya adalah langkah Interfacing dengan Port Paralel terhadap LED yang dipergunakan sebagai Prototype Traffic Light pada perempatan Jalan, namun sebelumnya perlu dilalukan konversi data yang akan dikirim ke Port Paralel (LPT), dimana Pin D2-D9 mampu mampu melayani 8 buah LED, dalam

hal ini sekalian sekali an

ditentukan bahwa LED R1,R2,R2,R4,Y1,Y2,Y3,Y4 dilayani oleh Pin D2-D9. Sisanya yaitu 4 buah LED G1,G2,G3,G4 dilayani oleh Pin pin pada port port status. Setelah jelas pembagian pelayanan LED oleh Port Paralel PC, lakukan konversi data dari masing-masing keadaan LED untuk menentukan data yang akan di kirim ke Port LPT sebagai pengendali nyala LED pada Prototype Traffic Light ,

Tabel. Konversi data yang akan dikirim ke Port Data pada Port Paralel berdasarkan berdasarkan keadaan LED

No

PIN D2 R1

PIN D3 R2

PIN D4 R3

PIN D5 R4

PIN D6 Y1

PIN D7 Y2

PIN D8 Y3

PIN D9 Y4

1

1

0

1

1

0

0

0

0

Data decimal dikirim ke alamat 378 H 13

2

1

0

1

1

0

1

1

0

109

3

1

1

0

1

0

0

0

0

11

4

1

1

0

1

0

0

1

1

203

5

1

1

1

0

0

0

0

0

7



2

7 . l a H


6

1

1

1

0

1

0

0

1

151

7

0

1

1

1

0

0

0

0

14

8

0

1

1

1

1

1

0

0

62

Sedangkan untuk LED ke 9-12 dalam hal ini adalah LED G1G4 dilayani oleh port status pada port parallel. Berikut ini adalah t abel untuk penentuan data yang akan di kirim ke Port LPT pada Alamat 37A : Tabel. Konversi data yang akan dikirim ke port data pada Port Paralel berdasarkan berdasarkan keadaan LED LED

PIN

PIN

PIN

PIN

G1

G2

G3

G4

Data decimal dikirim ke

Invert

Invert

Noninv

Invert

alamat 37A

1

0

1

0

0

2

2

0

0

0

0

0

3

0

0

1

0

4

4

0

0

0

0

0

5

0

0

0

1

8

6

0

0

0

0

0

7

1

0

0

0

1

8

0

0

0

0

0

No.

Penjelasan untuk aplikasi ini, kurang lebih sama hanya saja dengan Aplikasi Aplikasi Prototype Traffic Traffic Light pada pertigaan jalan, hanya hanya



3

7 . l a H


saja untuk beberapa Pin dengan Logika Sungsang/terbalik/Inverted pada port status pada port port paralel , perlu dilakukan penyesuaian penyesuaian logika sehingga akan menghasilkan Program yang sesuai dengan harapan. Petunjuk mudah untuk perbaikan logika Sungsang/terbalik/Inverted tersebut tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel . perbaikan logika sungsang data yang dikirim ke alamat alamat 37A PIN

PIN

PIN

PIN

G1

G2

G3

G4

Data decimal dikirim ke

Invert

Invert

Noninv

Invert

alamat 37A

1

1

0

0

1

9

2

1

1

0

1

11

3

1

1

1

1

15

4

1

1

0

1

11

5

1

1

0

0

3

6

1

1

0

1

11

7

0

1

0

1

10

8

1

1

0

1

11

No.

Source

code

untuk

aplikasi

Prototype

Traffic

Light

perempatan jalan dengan dengan Delphi Delphi dapat dilihat pada tabel tabel di bawah ini: ini:

Tabel. Source Code Prototype Traffic Light perempatan jalan dengan Delphi



4

7 . l a H


No.

Kompo

E ve nt

SOURCE CODE

OnClick

secon:=0;

nen

1

Button1

timer1.Enabled:=true; timer1.Interval:=1000; 2

Timer1

OnTi mer

secon:=s econ+1; if secon<=5 then begin Smallport1.WriteByte($378,13); Smallport1.WriteByte($37A,9);

Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clBlack; Red3.Brush.Color:=clRed; Red4.Brush.Color:=clRed;

Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clBlack; Yellow3.Brush.Color:=clBlack; Yellow4.Brush.Color:=clBlack;

Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clLime; Green3.Brush.Color:=clBlack;



5

7 . l a H


Green4.Brush.Color:=clBlack; end; // 5detik

if secon>5 then begin Smallport1.WriteByte($378,109); Smallport1.WriteByte($37A,11);

Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clBlack; Red3.Brush.Color:=clRed; Red4.Brush.Color:=clRed;

Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clYellow; Yellow3.Brush.Color:=clYellow; Yellow4.Brush.Color:=clBlack;

Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; Green4.Brush.Color:=clBlack; 6

7 . l a H




end; // 7 detik if secon > 7

then

begin Smallport1.WriteByte($378,11); Smallport1.WriteByte($37A,15);

Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clBlack; Red4.Brush.Color:=clRed;


Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clLime; Green4.Brush.Color:=clBlack;

end;

// 12detik



7

7 . l a H


if secon > 12

then


Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clBlack; Red4.Brush.Color:=clRed;

Yellow1.Brush.Color:=clBlack; Yellow2.Brush.Color:=clBlack; Yellow3.Brush.Color:=clYellow; Yellow4.Brush.Color:=clYellow;

Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; Green4.Brush.Color:=clBlack;

end;

if secon > 14 then begin Smallport1.WriteByte($378,7);



8

7 . l a H


Smallport1.WriteByte($37A,3);

Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clRed; Red4.Brush.Color:=clBlack;


Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; Green4.Brush.Color:=clLime;

end; // 19detik

if secon>19 then begin Smallport1.WriteByte($378,151); Smallport1.WriteByte($37A,11); 9

7 . l a H




Red1.Brush.Color:=clRed; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clRed; Red4.Brush.Color:=clBlack;

Yellow1.Brush.Color:=clYellow; Yellow2.Brush.Color:=clBlack Yellow2.Brush.Color:=clBlack ; Yellow3.Brush.Color:=clBlack; Yellow4.Brush.Color:=clYellow;

Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; Green4.Brush.Color:=clBlack;

end; // 21 detik if secon > 21

then


Red1.Brush.Color:=clBlack; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clRed;



0

8 . l a H


Red4.Brush.Color:=clRed;


Green1.Brush.Color:=clLime; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; Green4.Brush.Color:=clBlack;

end;

// 26detik if secon > 26

then


Red1.Brush.Color:=clBlack; Red2.Brush.Color:=clRed; Red3.Brush.Color:=clRed; Red4.Brush.Color:=clRed; 1

8 . l a H




Yellow1.Brush.Color:=clYellow; Yellow2.Brush.Color:=clYellow; Yellow3.Brush.Color:=clBlack; Yellow4.Brush.Color:=clBlack;

Green1.Brush.Color:=clBlack; Green2.Brush.Color:=clBlack; Green3.Brush.Color:=clBlack; Green4.Brush.Color:=clBlack; end;

if secon = 28 then begin secon :=0; end;

Selanjutnya lakukan proses running aplikasi, tampilan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

2

8 . l a H




Gambar . Aplikasi Prototype Prototype Traffic Light Light pada Perempatan Perempatan Jalan dengan Delphi 7

Untuk dapat mengontrol peralatan listrik dengan tegangan kerja 220 Volt AC pada melalui port paralal pada D elphi 7, diperlukan sebuah rangkaian relay driver, rangkaian ini berfungsi untuk mengendalikan relay yang nantinya akan dipergunakan dip ergunakan untuk mengontrol peralatan listrik 220 volt ac yang di maksud. Bentuk fisik dari rangkaian tersebut adalah sebagai berikut :

3

8 . l a H




Gambar. Driver relay Secara fisik rangkaian tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar bentuk fisik driver relay ( www.taufikadisanjaya.blogspot.com )



4

8 . l a H


Relay sering digunakan baik pada industri, otomotif, ataupun peralatan elektronika lainnya. R elay berfungsi untuk menghubungkan menghubungkan atau memutus aliran arus listrik yang dikontrol dengan memberikan tegangan tegangan dan arus arus tertentu tertentu pada koilny koilnya. a. Pada relay board ini digunak digunakan an relay DC DC dengan dengan tegangan tegangan koil 12V DC,aru DC,aruss yang diperlukan sekitar sekitar 20-30mA. Karena itu pada umumnya umumnya kita tidak bisa langsung menghubungkan output suatu IC logic (TTL/CMOS ) atau komponen kom ponen lain seperti mikrokontroller, mikrokontroller, PPI 82C55 , Port parallel parallel PC dengan relay karena karena arusnya tidak cukup besar. Karena Karena itu perlu digunakan driver untuk penguat arus yang biasanya berupa transistor, di sini digunakan “Darlington Array” ULN 2803A yang merupakan sekumpu sekumpulan lan transistor transistor dengan dengan konfigura konfigurasi si Darlington Darlington sehingga sehingga

mempunya mempunyaii β (penguatan (penguatan arus) arus) yang besa besar. r. Seti ap output pada ULN UL N 2803A dapat dibebani sampai 500mA, serta dilengkapi dengan ’supression diode’. Diode ini berfungsi untuk mencegah ‘kickback’ yaitu transient yang terjadi pada koil relay (beban induktif) saat relay dimatikan. Tegangan balik 'kickback' ini sangat besar, dan dapat mengakibatkan kerusakan pada transistor. Problem lain yang sering terjadi pada kontak relay adalah loncatan bunga api listrik yang dapat memperpendek umur kontak. Bunga api ini terutama terjadi pada beban induktif induktif seperti motor, solenoid, solenoid, dll. Untuk mencegah hal ini digunakan MOV (Metallic Oxide Varistor) yang dipasang secara paralel paralel dengan dengan kontak. Varistor bersifat seperti resistor dengan nilai resistansinya tergantung pada tegangan. Ketika kontak terbuka,

beban

induktif

menghasilkan menghasilkan

tegangan balik yang cukup besar akibat perubahan medan magnet.



5

8 . l a H


Pada saat ini nilai resistansi varistor menjadi sangat kecil dan arus akan mengalir melalui MOV, sehingga transient dapat diredam. Pada saat keadaan normal resistansi MOV sangat besar dan hanya menarik arus yang sangat kecil. Bunga api juga menyebabkan sinyal Radio Frequency Interference (RFI) (RFI) yang yang dapat dapat mengganggu peralatan – peralatan sensitif. Karena itu kom komponen ponen peredam transient seperti MOV sangat diperlukan diperlukan terutama pada beban beban induktif. Setelah memahami sedikit teori di atas, silakan hubungkan pin D2-9 pada port parallel PC / LPT ke Input header rangkaian tersebut diatas, lalu buka aplikasi pengontrol LED pada Delphi untuk mengontrol driver relay tersebut. Catatan :  Untuk ujicoba , Jangan langsung menghubungkan relay

driver ke tegangan 220 volt , namun biarkan relay driver belum terhubung ke tegangan 220 volt, setelah anda memahami memah ami prinsip prinsip kerja rangka rangkaian ian rela relay y driver driver , baru anda dapat mengkoneksikannya ke tegangan 220 volt.

 Pastik Pastikan an anda anda berhati berhati – hati pada pada pros proses es uji coba

dikarenakan anda menggunakan tegangan 220 volt AC yang cukup berbahaya.

6

8 . l a H




BAGIAN III PEMROGRAMAN PORT SERIAL DENGAN DELPHI7.0

Komunikasi serial

Jika pada port parallel data sekian bit dikirim secara bersamasama dalam 1 detak, pada port serial data dikirimkan satu per satu bit . Kekurangan pengiriman data secara serial adalah lebih kompleks/sulit dibandingkan dengan antarmuka melalui port parallel, karena data dikirim tiap bit secara berurutan maka pengiriman data berlangsung lebih l ambat, namun hal ini dapat diatasi oleh tingginya Baud rate pada pengiriman data. Sedangakan kelebihannya adalah 1. Kabe Kabell untuk komunikasi serial bisa lebih panjang dibandingkan dengan paralel ; data-data data-data dalam komunikasi komunikasi serial dikirim-kan untuk

logika ’1′ sebagai -25 volt dan untuk untuk logika ’0′ sebagai sebagai tegangan egangan -3 s/d -25 tegangan +3 s/d +25 volt, dengan demikian tegangan dalam komunikasi serial memiliki ayunan tegangan maksimum 50 volt, sedangkan

pada

komunikasi

paralel

hanya

5

volt.

Hal

ini

menyebabkan gangguan pada kabel-kabel panjang lebih mudah diatasi dibandingkan pada paralel; 2. Jumlah kabel serial lebih sedikit; Anda bisa menghubungkan dua perangkat perangkat komputer komputer yang berjauhan dengan hanya 3 kabel untuk konfigurasi null modem, yaitu TxD (saluran kirim), RxD(saluran terima) dan Ground, bayangkan jika digunakan teknik paralel akan terdapat 20 – 25 kabel! kabel! Namun pada masing-masing komputer komputer dengan



7

8 . l a H


komunikasi serial harus dibayar “biaya” antarmuka serial yang agak lebih mahal; 3. Banyaknya piranti saat ini (palmtop, organizer, hand-phone dan lainlain) menggunakan teknologi infra merah untuk komunikasi data; dalam hal ini pengiriman datanya dilakukan secara serial. IrDA-

1 (spesifikasi infra merah pertama) mampu mengirimkan data dengan laju 115,2 kbps dan dibantu dengan piranti UART, hanya panjang pulsa berkurang menjadi 3/16 dari standar RS-232 untuk menghemat daya; 4. Untuk teknologi embedded system, banyak mikrokontroler yang dilengkapi dengan komunikasi serial (baik seri RISC maupun

CISC) atau Serial Communication Communication Interface (SCI); dengan adanya SCI yang terpadu pada IC mikrokontroler akan mengurangi jumlah pin keluaran, sehingga hanya dibutuhkan dibutuhkan 2 pin utama TxD dan RxD (di luar acuan ground).

Frame data pada pengiriman data serial AVR AT Mega 16 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

8

8 . l a H




Gambar. Frame Pengiriman Data Serial untuk huruf A Pada kondisi tanpa data (idle) sinyal berlogika tinggi (high). Saat data mulai dikirimkan, akan diawali dengan memberikan sinyal start bit (St) dengan logika Rendah (low) sebagai tanda awal pengiriman data, diikuti di ikuti dengan data yang dikirim (5,6,7,8 (5,6, 7,8 atau 9 bit). Bit Paritas bersifat opsional, terakhir ditambah dengan Stop bit (Sb) yang dapat berjumlah 1 atau 2 bit. NB : Komunikasi serial antara PC dengan mikrokontroller tidak dapat dilakukan secara langung dengan mengkoneksikan Pin Tx pada PC dengan Pin Rx Pada Mikrokont Mikrokontroler roler dan Pin Rx pada PC dengan Pin Tx pada Mikrokontroler serta pin Ground pada PC dengan Pin Ground pada Mikrokontroler. Level

tegangan

kerja

pada

komunikasi

serial

pada

mikrokontroller adalah TTL (0-5 volt) sedangkan level tegangan kerja port serial PC adalah antara +15V sampai dengan -15V karena



9

8 . l a H


terdapat perbedaan antara level tegangan yang dipergunakan untuk komunikasi komun ikasi serial serial PC dengan dengan Mikrokontrol Mikrokontroler, er, Level Level tegangan tegangan komunikasi serial pada Mikrokontroler harus disesuaikan dengan Level tegangan komunikasi serial pada PC. Untuk dapat melakukan hal tersebut, diperlukan Rangkaian Konverter RS 232, berikut ini adalah gambar rangkaiannya:

Gambar. Skematik Rangkaian KonverterRS 232 Port serial

Standar RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association and Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Nama

lengkapnya adalah EIA/TIA-232 Interface Between Data Terminal Equipment and Data Circuit-Terminating Equipment Employing Serial Binary Data Interchange. Meskipun namanya cukup panjang

tetapi standar ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer



0

9 . l a H


dengan alat-alat alat-alat pelengkap komputer. Ada dua hal pokok yang diatur standar RS232, antara lain adalah : Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai. RS232 dibuat pada tahun 1962, jauh sebelum IC TTL populer, oleh karena itu level tegangan yang ditentukan untuk RS232 tidak ada hubungannya dengan level tegangan TTL, bahkan dapat dikatakan jauh berbeda. Berikut perbedaan antara level tegangan RS232 dan TTL :

Gambar. Perbedaan antara level tegangan RS232 dan TTL Penentuan jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan susunan sinyal sinyal pada kaki- kaki di di konektor. konektor. Beber Beberapa apa parameter yang ditetapkan EIA ( • Electronics Electronics Industry Association) antara lain:



1

9 . l a H




Sebuah Sebuah ‘spasi’atau ‘spasi’atau space (logika (logika 0) antara tegangan tegangan +3 s/d +25 volt



Sebuah ‘tanda’ atau mark (logika 1) antara tegangan -3 s/d -25 volt



Daerah tegangan antara +3 s/d -3 volt tidak didefenisikan



Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan acuan ground)



Arus hubung singkat rangkaian tidak boleh lebih dari 500 mA.

Sebuah penggerak (driver ) harus mampu menangani arus ini tanpa mengalami kerusakan. Selain mendeskripsikan level tegangan seperti yang dibahas di atas, standard RS232 menentukan pula jenis jenis sinyal yang dipakai mengatur pertukaran informasi antara DTE dan DCE, semuanya terdapat 24 jenis sinyal tapi yang umum dipakai hanyalah 9 jenis sinyal. Konektor yang dipakai pun ditentukan dalam standard RS232, untuk sinyal yang lengkap dipakai konektor DB25, sedangkan konektor DB9 hanya bisa dipakai untuk 9 sinyal yang umum dipakai.

2

Gambar. Konfigurasi pin pada Port Serial PC (DB 9)



9 . l a H


Tabel. Perbandingan port DB 25 dengan port DB 9 Pin DB25

Pin DB9

Singkatan

Keterangan

Pin 2

Pin 3

TD

Transmit Data

Pin 3

Pin 2

RD

Receive Data

P in 4

Pin 7

RTS

Request To Send

Pin 5

Pin 8

CTS

Clear To Send

P in 6

Pin 6

DSR

Data Set Ready

Pin 7

Pin 5

SG

Signal Ground

Pin 8

Pin 1

CD

Carrier Detect

Pin 20

Pin 4

DTR

Data Terminal Ready

Pin 22

Pin 9

RI

Ring Indicator

Tabel. Fungsi masing-masing pin pada port DB 9

TD

Transmit Data

Unt uk pengiriman dat a serial

RD

Receive Data

Unt uk penerimaan data serial

RTS

Request To To Se Send

Sinyal un untuk tuk me menginformasika ikan modern bahwa UART siap melakukan pertukaran data

CTS

Clear T o Send

Memberitahukan bahwa modem siap melakukan pertukaran data

DSR

Data Set Re Ready

Unt uk uk memberitahukan UA UART bahwa modem modem siap melakukan melakukan pertukaran pertukaran data



3

9 . l a H


CD

Carrier Detect

Saat modem mendeteksi suatu ‘carrrier’ dari modem lain, maka sinyal ini akan diaktifkan

DTR DTR

Data Data Term Termin inal al Ready Ready Keba Kebali lika kan n dari ari DSR DSR unt untuk uk memberitahu bahwa UART siap melakukan komunikasi

RI

Ring Indicator

Akan aktif jika modem mendeteksi sinyal dering dari saluran telepon

Sinyal-sinyal tersebut ada yang menuju menuju ke DCE ada pula yang berasal dari DCE. Bagi sinyal yang menuju ke DCE artinya DTE berfungsi sebagai output dan DCE berfungsi sebagai input, misalnya misalnya sinyal TxD, pada sisi DTE kaki TxD adalah output, dan kaki ini dihubungkan ke kaki TxD pada DCE yang berfungsi sebagai input. Kebalikan sinyal TxD adalah RxD, sinyal ini berasal dari DCE dan dihubungkan ke kaki RxD pada DTE yang berfungsi sebagai output. Pengujian dilakukan dengan mengkoneksikan dua buah computer melalui port serial (port DB 9) dengan konfigurasi null modem, konfigurasi null modem dilakukan dengan 3 buah saluran data yaitu yaitu TxD (saluran kirim), kirim), RxD (saluran terima) dan Ground .

4

9 . l a H




Gambar. konfigirasi konfigirasi null modem port serial / DB 9 Pada dasarnya komunikasi serial antar PC terjadi melalui port serial atau sering disebut dengan nama (DB9). Komponen powerful yang dapat dipergunakan untuk pengaksesan / komunikasi komunikasi serial untuk Delphi adalah Comport, dalam pembuatan aplikasi komunikasi serial sederhana antara 2 buah Personal Computer (PC), diperlukan dua buah aplikasi yaitu : aplikasi pengirim data dan aplikasi penerima data, aplikasi yang akan dibuat saat ini adalah aplikasi yang sangat sederhana yang yang kemudian dapat dikembangkan menjadi menjadi aplikasi yang lebih kom kompleks pleks .

5

9 . l a H




Instalisasi Comport pada Delphi 7 1. Copyka Copykan n

folde folderr

COMPO COMPORT RT

ke

C:\P C:\Prog rogram ram

Files\Borland\Delphi7\Lib

Gambar. Copy Comport ke Directory Lib pada Delphi 7. 2. Buk Bukaa Delphi Delphi 7, kemu kemudia dian n pada buka Page Page Tab Tab Too Tooll



Environment Option

6

9 . l a H




Gambar.membuka Environment Option 3. Kemudi Kemudian an akan akan muncul muncul sebaga sebagaii berikut berikut::

Gambar. Environment option 4. Klik pada ta tab Library



7

9 . l a H


Gambar. Tab Library Environment Option 5. Akan muncul muncul kotak kotak dialog dialog untuk untuk penentuan penentuan directories directories sebagai berikut

8

9 . l a H




Gambar. Menambah directori Paths 6. Akan mun muncul cul kotak kotak dialog penentuan penentuan folder folder yan yangg akan akan dipergunakan,

arahkan

ke

Files\Borland\Delphi7\Lib\COMPORT

C:\Program

kemudian

tekan

tombol OK

Gambar. Mengarahkan directory path ke folder COMPORT



9

9 . l a H


7. Pada tampilan tampilan seperti seperti di bawah bawah ini ini tekan tekan tombol tombol Add

Gambar. Menambahkan directori path. 8. Sela Selanju njutny tnyaa buka buka page page tab tab File File Open

Gambar. memulai membuka installer comport 0 0 1 .

l a H




9. Arah rahkan

ke ke

C:\Program

Files\Borland\Delphi7\Lib\COMPORT kemudian buka file CPortLib7.dpk

Gambar. Memulai menginstall comport 10. Sehingga Sehingga akan tampil tampil sebagai sebagai berikut: berikut:

Gambar. Compile install komponen COMPORT



1 0 1 .

l a H


11. Lakukan Lakukan Compile lalu Install, Install, jika muncul kotak kotak dialog informasi seperti dibawah ini, lanjutkan ke langkah selanjutnya

Gambar. Informasi keberhasilan proses install komponen. 12. Buk Bukaa page page tab tab Fileopen Arahkan ke C:\Program Files\Borland\Delphi7\Lib\COMPORT kemudian buka file DsgnCport7.dpk

Gambar. Membuka DsgnCport7.dpk 13. Lakukan Lakukan langkah yang sama sama dengan langkah langkah 10, Sehingga Sehingga akan tampil sebagai berikut:

2 0 1 .

Gambar. Komponen berhasil diinstal.



l a H


14. Cek pada component component pallete Cport Cport Lib. Anda akan mendapati mendapati component sebagaimana gambar berikut ini telah terinstall:

Gambar. Daftar komponen pada Component pallete Cport Lib

Contoh

Pemrograman

Komunikasi

Serial

pada

Personal

Computer (PC) dan Mikrokontroller

Pada pembahasan ini akan di sampaikan beberapa contoh Aplikasi terkait dengan komunikasi serial: serial: 1. Contoh Aplikasi Aplikasi Komunikasi Komunikasi Data Serial antar Personal Personal Computer (PC)

Aplikasi pengirim data serial : aplikasi ini berfungsi sebagai pengirim data serial ke port serial yang di maksud (semisal COM1, COM2, COM3, dst) Untuk dapat membuat Aplikasi pengirim data serial, silakan masukkan komponen sesuai dengan tabel di bawah ini ke dalam Form1

3 0 1 .

l a H




Tabel . Daftar komponen dalam pemuatan Aplikasi pengirim data serial

No

Komponen

Properti

Nilai

1

Form 1

Caption

Send Data Serial

2

Groupbox1

Name

Send Data Serial

3

Button1

Caption

Send data

4

Button2

Caption

Connect

5

Button3

Caption

Set Serial

6

Button4

Caption

Close

7

Label1

Caption

Type data here

8

ComPort1

-

-

9

Memo1

Lines

Kosongkan

Susun desain tampilan Aplikasi sehingga menjadi :

4 0 1 .

Gambar. Desain Tampilan Aplikasi pengirim data serial



l a H


Sebelum

mulai

mengetikkan

source

code,

deklarasikan sebuah variable global dibawah di atas implementation pada unit1.pas, dengan cara double klik pada area form1 form1 sehingga muncul tempat penulisan source code, code, selanjutny selanjutnyaa cari tempat tempat penulisan penulisan vari variable able global global seperti seperti gambar di bawah ini

Gambar. Pendeklarasian Variabel Global dengan nama datain Kemudian ketikkan source source code sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel . Komponen, Event dan Source code Aplikasi pengirim data serial No

Komponen

Event

SOURCE CODE

1

Button1

OnCl ick

Data := Memo1.Text; ComPort1.WriteStr(data);

2

Button2

OnCl ick

ComP ort1. Open;

3

Button3

OnCl ick

ComP ort1. ShowS etupDial og;

4

Button4

OnCl ick

Close;



5 0 1 .

l a H


5

Form1

OnCl oseQuer comport1.Close; y atau dapat juga OnDestroy

Selanjutnya Selanjutnya silakan silakan eksekusi eksekusi Aplikasi Aplikasi dengan dengan Klik tombol tombol atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard, hasilnya adalah sebagai berikut :

Gambar. Aplikasi pengirim data serial s erial Aplikasi penerima data serial : aplikasi ini berfungsi sebagai penerima data serial dari port serial yang di maksud (semisal COM1, COM2, COM3, dst) Untuk Untuk dap dapat at membuat membuat Aplik Aplikasi asi pen peneri erima ma data data serial, serial, silakan masukkan komponen sesuai dengan tabel di bawah ini ke dalam Form1



6 0 1 .

l a H


Tabel . Daftar komponen dalam pembuatan Aplikasi penerima data serial No

Komponen

Properti

Nilai

1

Form 1

Caption

Received and Read Data Serial

2

Groupbox1

Name

Read Data Serial

3

Button1

Caption

Clear

4

Button2

Caption

Connect

5

Button3

Caption

Set Serial

6

Button4

Caption

Close

7

Label1

Caption

Received data

8

ComPort1

-

-

9

Memo1

Lines

Kosongkan

Susun desain tampilan Aplikasi sehingga menjadi :

7 0 1 .

l a H




Gambar. Desain Tampilan Aplikasi penerima data serial Sebelum mulai mengetikkan source code, deklarasikan sebuah variable global dengan nama datain dibawah var di atas a rea implementation pada unit1.pas, dengan cara double klik pada area form1 sehingga muncul tempat penulisan penulisan source code, selanjutnya selanjutnya cari tempat penulisan variable global seperti gambar di bawah in i

Gambar. Pendeklarasian Variabel Global dengan nama datain Kemudian ketikkan source code sebagaimana

tabel di

bawah ini: Tabel . Komponen, Komponen, Event dan Source Source code Aplikasi penerima Data Serial No

Komponen

Event

Source Code

1

Button1

OnClick

memo1.Text:='';

2

Button2

OnClick

ComPort1.Open;

3

Button3

OnClick

ComPort1.ShowSetupDialog;

4

Button4

OnClick

applicatio n.Terminate;

5

Form1

OnCloseQu ery

comport1.Close;

atau dapat juga OnDestroy 6

comp ort1

OnRxChar

ComPort1.ReadStr(datain, cou



8 0 1 .

l a H


nt); memo1.Text:= memo1.Text + ' '+datain +' '; Selanjutnya silakan eksekusi Aplikasi dengan Klik tombol atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard, hasilnya adalah sebagai berikut :

Gambar. Aplikasi penerima data serial Pengujian komunikasi data serial antar Personal computer yang telah dibuat: 9 0 1 .

l a H




Gambar. Pengujian pengiriman data serial antar PC PC

Gambar. Pengujian penerimaan data serial antar PC

0 1 1 .

l a H




2. Contoh Contoh Listin Listing g Program Program Pengiri Pengirim m data seria seriall Pada M ik ikrokontroller

dengan

Ba Bahasa

Bascom

Pa Pada

Mikrokontroller AT-MEGA 16

Sebelum penulisan program yang akan didownloadkan ke mikrokontroler, terlebih dahulu harus dilakukan 2 software tambahan yaitu Bascom AVR dan Extreem Burner, kedua demo version dari masing-masing software telah di include kan ke dalam CD bundle. Bascom AVR berfungsi sebagai penulis software untuk menulis source code pemrograman mikrokontroller serta proses proses compiling. compiling. Sedangkan Extreem Burner Berfungsi sebagai pendownload pendownload source-code yang telah ditulis dengan Bascom B ascom AVR lalu dilakukan compiling. Komunikasi serial pada AT Mega 16 dengan BASCOMAVR pada dasarnya sangat mudah dan sederhana, hanya dengan menentukan nilai baudrate yang dipergunakan dalam komunikasi serial yang akan dilakukan,hal tersebut dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara : 1. Settin Setting g

Pada Pada

Comp Compiler iler,,

dengan dengan

cara cara

OptionCompiler Communication,

1 1 1 .

l a H




Gambar. Setting Baudrate dan Frekuensi Selanjutnya masukkan nilai baudrate dan frekuensi yang sesuai

Gambar. Setting Baudrate dan Frekuensi 2. Menentukan Menentukan

secara secara

manua manuall

(mengetikk (mengetikkan) an)

Assemble Assembler r

directive pada program yang dibuat, contoh: $Crystal = 16000000 $Baud = 9600

2 1 1 .

l a H




Cara Kedua adalah cara yang akan dipergunakan sebagai bahan latihan pengiriman data serial pada AVR-ATMega 16. Berikut Berikut ini adalah adalah contoh programny programnya: a: Tabel. Contoh Program Komunikasi Serial Source Code

Penjelasan singkat

$regfile = "m16def.dat"

Jenis

mikrokontroller

yang

dipakai $crystal = 16000000

Cristal yang digunakan

$baud = 19200

baud rate yang digunakan

Print "test serial"

menulis tulisan testserial ke PC, tulisan di antara antara tanda baca " "

End

akhir dari source code

3 1 1 .

l a H




Gambar. Contoh Program Komunikasi serial AT Mega 16 dengan BASCOM AVR Setelah itu program dapat dicompile, kemudian di – downloadkan ke mikrokontroler dengan software extreme burner . Program tersebut dapat di interface-kan dengan PC, dengan memanfaatkan Hyper Terminal (bawaan Windows). Untuk membuka Hyper Terminal dapat dilakukan dengan cara: 1.

Start

Program

Accessories

Communications

Hyper Terminal

Gambar. Memulai Hyperterminal 2. Ber Berikan ikan nama nama pada Connect Connection ion Description, Description, nama dapat diisi dengan apapun sesuai dengan keinginan. Sebagai contoh diberi nama “Serial Comm” 4 1 1 .

l a H




Gambar.Memberi nama koneksi Hyperterminal 3. Tekan Tekan tombol tombol Ok, akan akan muncul muncul pengaturan pengaturan Connec Connectt to , pada menu isian Connect Using pilih COM1 seperti gambar di bawah ini:

Gambar. Memilih port COM 4. Setel Setelah ah selesa selesaii tekan pada pada tombol tombol OK sebaga sebagaiman imanaa gambar di berikut ini :



5 1 1 .

l a H


Gambar. Memilih COM1 5. Atur Baudr Baudrate ate (Bits (Bits Per Per secon), secon), Data Data bits, bits, dan sebagainya sebagainya sebagaimana gambar di bawah ini:

Gambar. Mengatur Property Baud rate dsb.



6 1 1 .

l a H


6. Tekan Tekan tombo tomboll Ok , maka maka Hyper Hyper Term Termina inall telah telah siap menerima data, selanjutnya koneksikan Port serial (DB 9) pada PC dengan pin-pin komunikasi serial pada mikrokontroler, berikut ini adalah hasil uji program mikrokontroler yang telah dibuat

Gambar. Uji Komunikasi serial dengan Hyperterminal 3. Cont Contoh oh Aplik Aplikas asii pene peneri rima ma dat data a serial serial pad pada a Perso Personal nal Comp Comput uter er

(PC) (PC)

dima dimana na

Data Data

dik dikirim irim

dari dari

Mikrokontroller

Sebenarny Sebenarnyaa bagian ini hanya membahas membahas penggunaan penggunaan dari aplikasi penerima data serial pada Personal Computer (PC) yang telah dibuat sebelumnya hanya saja pengirim data serial ke PC adalah Mikrokontroler Mi krokontroler

Pada pengujian dengan Aplikasi Penerima data serial dengan Delphi dapat dilihat sebagaimana gambar di bawah ini:



7 1 1 .

l a H


Gambar. Pengaturan Port Serial Serial

Gambar . Hasil Uji Coba Aplikasi Penerima data serial dari Mikrokontroller



8 1 1 .

l a H


Aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC ) dengan menggunakan Comport pada Delphi 7

Sebelum dibahas secara mendalam, dibawah ini ada sebuah kasus yang cukup menarik. “Seorang mahasiswa menggunakan 4 buah sensor suhu LM 35 untuk mengambil suhu di 4 tempat dengan jarak berdekatan namun suhunya dimanipulasi / dikondisikan dikondisikan berbeda. Mahasiswa tersebut memanfaatkan memanfaatkan internal ADC pada

mikrokontroler mikrokontroler

AT

Mega

16,

program

pada

mikrokontroller dapat bekerja dengan baik ketika data-data ditampilkan ke Liquid ke Liquid Crystal Display (LCD), (LCD), Namun Namun ketika ketika Mahasiswa tersebut ingin menampilkan data tersebut ke PC untuk selanjutnya disimpan ke database, dia mengalami kesulitan.” Tentunya Tentunya banyak banyak menggunakan Delphi,

pemula pemula dalam pemrogram pemrograman an

deng dengan an

pernah mengalami kebingungan yang yang sama

dengan kasus di atas dalam dalam mengakses mengakses banyak banyak data serial serial untuk dtampilkan pada PC (menampilkan banyak data serial dengan Delphi). Pada kenyataa kenyataannya nnya komponen Comport Delphi mampu menangani hal tersebut dengan baik, aplikasi yang dibuat ini nantinya dapat menampilkan 4 data serial pada PC dengan menggunakan Delphi dengan memanfaatkan componen componentt Comport, dan pada pada kenyataannya kenyataannya dapat dikembangkan untuk akses berpuluh-puluh data serial dengan kreatifitas pengembangannya  Secara teoritis dapat di jelaskan bahwa data serial yang masuk ke komputer merupakan data gabungan dari ke empat buah sensor



9 1 1 .

l a H


yang dipergunakan (dapat berupa sensor suhu, dan sebagai nya, karena data data tersebut tersebut hanyalah hanyalah data yang yang dapat dapat diperoleh dengan dengan berbagai macam macam cara, tidak harus dari dari sensor suhu yang yang di inputkan inputkan ke ADC mikrokontroller kemudian data dikirim secara serial ke pc melalui Port COM1 atau com berapapun itu. Data dapat pula diperoleh dengan memanfaatkan komputer lain sebagai pengirim pengirim data serial yang memiliki format sebagaimana gabungan data serial tersebut. tersebut. Bahkan kita dapat memanfaatkan memanfaatkan hanya 1 komputer komputer sebagai pengirim data serial

sekaligus penerima

data

serial dengan

memanfaatkan memanfaatkan software tertentu yaitu Virtual Serial Port ( versi trial include dalam CD Bundle). Penjelasn penggunaan Software ini silakan cek pada bagian utilities pada akhir buku ini, Sebagai penjelasan format data masukkan adalah Data pertama adalah data A semisal nilainya 120, kedua adalah data B nilainya 20, ketiga adalah data C nilainya 60 dan ke empat adalah data D yang nilainya 1200, (ingat ini hanya permisalan saja) maka nantinya data akan dikirim dalam format gabungan yang berupa data sensor ditambah huruf penanda, sehingga jika gabungan data sebenarnya adalah 12020601200 (gabungan data A,B,C,D). maka data baru yang seharusnya terbentuk ditambah huruf adalah sebagai berikut : 120A20B60C1200D (lihat dengan jelas bahwa data A dan data B dipisah dengan menggunakan huruf A, data B dengan data C dipisahkan dengan huruf B, dan selanjutnya) Sebagai contoh dapat pula dipergnakan data kembar, semisal data A = data B = data C= data D dengan nilai masig-masing 40. Sehingga data gabungan adalah 40404040, namun harus diubah



0 2 1 .

l a H


menjadi 40A40B40C40D, 40A40B40C40D, INGAT HURUF A,B,C,D sebagai pemisah antar data. data.

Data ini yang yang selanjutnya akan di utak-atik oleh delphi delphi

untuk mendapatkan nilai data sebenarnya dari masing-masing sensor tersebut. Logika mudahnya : data 40A40B40C40D akan dikirim ke Delphi. Selanjutnya Delphi akan memilah-milah memilah-milah data tersebut. Sebelum membuat aplikasi tersebut, terlebih dahulu harus dibuat hardware hardware untuk mengambil data suhu yakni yakni menggunakan menggunakan nverter (ADC), dimana ADC sensor LM 35, serta Analog serta Analog to Digital Co nverter (ADC), yang dipergunakan adalah internal ADC pada Mikrokontroler AT Mega 16,

Sensor Suhu LM35

Sensor suhu LM35 merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah mengubah besaran fisis yang berupa suhu menjadi besaran elektris tegangan. Sensor suhu LM35 memiliki parameter parameter bahwa setiap kenaikan 1º C tegangan tegangan keluarannya naik sebesar 10mV dengan batas maksimal keluaran sensor adalah 1,5 V pada suhu 150°C. Misalnya pada perancangan menggunakan sensor suhu LM35 kita tentukan tentukan keluaran ADC mencapai mencapai full scale pada saat suhu 100°C, sehingga saat suhu 100°C tegangan keluaran sensor suhu LM35 (10mV/°C x 100°C) = 1V. 1 2 1 .

l a H




Gambar. Gambar. Bentuk Bentuk Fisik LM 35 Pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan t egangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Pada contoh contoh rangkaian yang yang dipergunakan, tegangan referensi referensi yang dipergunakan adalah 5 volt Prinsip Prinsip Kerja Sensor Sensor LM 35

Mula-mula vcc sebesar 5 V digunakan untuk menghidupkan sensor LM35 yang yang akan mendeteksi suhu. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut : VLM35 VLM35 = Suhu*10mV Suhu*10mV Sebagai gambaran jika suhu terukur adalah 2°C maka VLM35 = 2x10mV = 20mV Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan perubahan tegangan sebesar 10 mV.



2 2 1 .

l a H


Karakteristik dari sensor suhu LM35.



Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.



Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC



Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.



Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.



Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.



Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.



Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.



Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC. Berikut ini adalah gambar rangkaian dasar sensor suhu LM 35

yang akan dikoneksikan ke ADC Internal Mikrokontroler ATMega 16 yang dipergunakan:

3 2 1 .

l a H




Gambar. Rangkaian dasar sensor suhu LM 35 Rangkaian dasar tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk aplikasi yang tidak memerlukan akurasi pengukuran yang sempurna. sempurna. Akan tetapi tidak untuk aplikasi yang sesungguhnya sesungguhnya karena tegangan keluaran sensor belumlah stabil . Pada kondisi suhu yang

relatif sama, jika tegangan suplai diubah-ubah (dinaikkan atau turunkan), maka Vout juga ikut berubah. Memang secara logika hal ini sepertinya benar, tapi untuk instrumentasi hal ini tidaklah diperkenankan. Keluaran dari sensor suhu LM35 dijaidkan sebagai inputan Analog

to

Digital

Converter

(ADC)

pada

Mikrokontroller.Mikrokontroller AT Mega 16 memiliki 8 buah kanal input ADC yang masing-masing merupakan ADC 10 bit,

4 2 1 .

l a H




Gambar. Gambar. Susunan Susunan kaki AVR Atmega Atmega16 16 Source Code program yang ditulis dengan Bascom AVR untuk decompile lalu kemudian di downloadkan ke mikrokontroller adalah: $regfile = "m16def.dat" $crystal = 16000000 $baud = 9600



5 2 1 .

l a H


Config Adc = Sing le , Prescaler = Auto , Reference = Avcc Dim Suhuinadc1 As Word , Suhuinadc2 As Word , Suhuinadc3 As Word , Suhuinadc4 As Word Dim Suhu1 As Word , Suhu2 As Word , Suhu3 As Word , Suhu4 As Word Start Adc Do Suhuinadc1 = Getadc(0) Suhu1 = Suhuinadc1 * 0.5 Suhuinadc2 = Getadc(1) Suhu2 = Suhuinadc2 * 0.5 Suhuinadc3 = Getadc(2) Suhu2 = Suhuinadc3 * 0.5 Suhuinadc4 = Getadc(3) Suhu2 = Suhuinadc3 * 0.5 Print Suhu1 ; "A" ; Suhu2 ; "B" ; Suhu3 ; "C" ; Suhu4 ; "D" Waitms 500 Loop Penjelasan untuk masing-masing baris program di atas adalah sebagai berikut: Baris program $regfile = "m16def.dat" $crystal = 16000000 $baud = 9600

6 2 1 .

l a H




Menunjukkan bahwa mikrokontroller yang dipergunakan adalah At Mega 16, crystal yang dipergunakan 16 M, baudrate yang dipergunakan 9600 dalam satuan bit per secon Baris program Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc Menunjukkan mode konversi ADC Single (diperlukan satu kali instruksi untuk setiap konversi), Prescaller di set Auto dimana pengertian prescaller prescaller sendiri adalah pembagi pembagi clock eksternal eksternal dalam hal ini adalah crystal dengan diset auto maka mikrokontroller akan mengambil mengambil nilai yang paling sesuai. Reference menunjukkan tegangan Referenci yang dipergunakan ADC, dalam hal ini diset = AVcc (5Volt) Baris program Dim Suhuinadc1 As Word , Suhuinadc2 As Word , Suhuinadc3 As Word , Suhuinadc4 As Word Dim Suhu1 As Word , Suhu2 As Word , Suhu3 As Word , Suhu4 As Word Merupakan pendeklarasian variable yang dipergunakan, yaitu Suhuinadc1, Suhuinadc2, Suhuinadc3, Suhuinadc4, Suhu1, Suhu2, Suhu3, Suhu4, dengan tipe data Word (2byte) yang memiliki jangkauan antara 0 sampai dengan dengan 65535. Baris program Start ADC Do Suhuinadc1 = Getadc(0) Suhu1 = Suhuinadc1 * 0.5



7 2 1 .

l a H


Suhuinadc2 = Getadc(1) Suhu2 = Suhuinadc2 * 0.5 Suhuinadc3 = Getadc(2) Suhu2 = Suhuinadc3 * 0.5 Suhuinadc4 = Getadc(3) Suhu2 = Suhuinadc3 * 0.5 Print Suhu1 ; "A" ; Suhu2 ; "B" ; Suhu3 ; "C" ; Suhu4 ; "D" Waitms 500 Loop

Baris

Start

ADC merupakan

fungsi

untuk

memulai

pengambilan pengambilan data ADC. Dalam baris-baris program program di atas terdapat perintah perulangan perulangan Do-Loop dimana perintah perulangan tersebut merupakan merupakan perintah untuk untuk melakukan melakukan perulangan selama kondisi terpenuhi, dalam program ini dapat diartikan bahwa setiap 500 milisecon, baris-baris perintah tersebut dijalankan. Baris Program Suhuinadc1 = Getadc(0) Suhu1 = Suhuinadc1 * 0.5 Merupakan baris program untuk mengambil data dari internal ADC chanel ke-0,untuk selanjutnya fungsi Getadc(nomer) merupakan chanenel ADC yang diakses. Selanjutnya nilai yang ada dikalikan denan denan 0,5, mengapa mengapa harus harus dikalikan dikalikan 0,5? 0,5? Penjelasann Penjelasannya ya adalah adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan rangkaian dasar, atau yang disebut Basic Centigrade T emperature Sensor , maka si LM35 memiliki range



8 2 1 .

l a H


pengukuran pengukuran 10mV/oC. Jika dibuat tabel kesetaraaan antara voltage dengan suhu, maka akan terlihat sbb : Tabel . Kesetaraan tegangan dan suhu sensor LM35 VOut LM 35 / Vin

Suhu

ADC

0V

0 oC

10mv

1 oC

100Mv

10 oC

1000mV

100 oC

1500mV

150 oC

Mikr Mikro okont kontro role lerr

ATM TMEG EGA1 A16 6

mem memilik ilikii

ADC

inte intern rnal al

berjumlah 8 channel 10 bit. Range voltage dari 0V s/d volt_max sama dengan nilai 0 s/d 1023 (n 10) yaitu sebanyak 1024, maka maka Hasil Konversi ADC = (Vin * 1 024) / Vref

Dimana Vin adalah output LM35 dengan penjelasan setiap perubahan perubahan 1°C akan menghasilkan menghasilkan perubahan Ouput sebesar 10 mV dan Vref adalah tegangan referensi dalam hal ini nilainya adalah 5 Volt = 5000mV. 5000mV. Sehingga untuk untuk setiap perubahan suhu 1°C dapat dapat dituliskan Hasil Konversi Konversi ADC = 10mV * (1024 /5000) Hasil Konversi ADC = 1mV * (10240/5000) Hasil Konversi ADC = 1 * (10240/5000)=2,048

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel sebagaimana tabel di bawah ini untuk setiap perubahan suhu



9 2 1 .

l a H


Tabel. Perhitungan perubahan data suhu masukan terhadap keluaran ADC

Suhu

Vout LM 35 / Vin ADC

Perhitungan Suhu Keluaran

Nilai Seharusnya

Faktor Pengali Agar Sesuai 0,5

0,1 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 10 20 30 40 50 60 70 80 90

0,2048 2,048 4,096 6,144 8,192 10,24 12,288 14,336 16,384 18,432

0,1 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 50 100

100 110 120 130 140 150 500 1000

20,48 22,528 24,576 26,624 28,672 30,72 102,4 204,8

10 11 12 13 14 15 50 100

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

1000

10000

2048

1000

0,5

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Nah, dari tabel di atas diperoleh nilai factor factor pengali p engali tegangan input ADC agar sesuai dengan harapan adalah 0,5.

Baris Program



0 3 1 .

l a H


Print Suhu1 ; "A" ; Suhu2 ; "B" ; Suhu3 ; "C" ; Suhu4 ; "D" Merupakan baris program yang menunjukkan perintah untuk menggabung mengirim data-data yang ada secara serial , namun sebelum dikirim Suhu1 digabung dengan karakter karakt er A, A, Suhu2 digabung dengan karakter B, Suhu3 digabung dengan karakter C, Suhu4 digabung dengan karakter D, sehingga jika data Suhu1, Suhu2, Suhu3, dan Suhu4 masing-masing masing-masi ng bernilai 40 data data yang akan dikirim melalui port serial adalah 40A40B4 40A40B40C40D. 0C40D. Setelah program mikrokontroller selesai dibuat,selanjutnya l membuat aplikasi untuk menampilkan multi data serial yang dimaksud, untuk membuatnya, masukkan komponen sebagai berikut: Tabel . Komponen dalam pembuatan aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC ) No

Komponen

Properti

Nilai

1

GroupBox1

Caption

DATA SENSOR

2

GroupBox1

Caption

SETTING PROGRAM

3

Label1

Caption

DATA # 1 :

4

Label2

Caption

DATA # 2 :

5

Label3

Caption

DATA # 3 :

6

Label4

Caption

DATA # 4 :

7

Label5

Caption

MULTI

DATA

SERIAL

USING

COMPORT

1 3 1 .

l a H




8

Edit1

Text

Kosongkan

9

Edit2

Text

Kosongkan

10

Edit3

Text

Kosongkan

11

Edit4

Text

Kosongkan

12

Button1

Caption

START

13

Button2

Caption

STOP

14

Button3

Caption

CLOSE

15

Button4

Caption

SETTING

PORT

SERIAL Setelah komponen dimasukkan selurunya ke dalam Form1, lakukukan penyusunan komponen sehingga memiliki tapilan kurang lebih sebagai berikut:

Gambar. Desain tampilan aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC ) Kemudian, ketikkaan source code sebagai berikut ke setiap komponen yang bersangkutan dan sesuaikan pula event nya:



2 3 1 .

l a H


Tabel . Source Source Code Akses Multi data serial dengan menggunaan Comport Nama

Event

SOURCE CODE

OnRxChar

//SENSOR A

Komponen

1

repeat begin comport1.ReadStr(A,1); DataA:=DataA+A; end; until A='A'; s:=TStringList.Create; s.Delimiter:='A'; s.DelimitedText:=DataA; listbox1.Items:=s; edit1.Text:=listbox1.Items[0]; listbox1.Clear;

//SENSOR B repeat begin comport1.ReadStr(B,1); DataB:=DataB+B; end; until B='B'



3 3 1 .

l a H


s:=TStringList.Create s.Delimiter:='B'; s.DelimitedText:=DataB; listbox1.Items:=s; edit2.Text:=listbox1.Items[0]; listbox1.Clear;

//SENSOR C repeat begin comport1.ReadStr(C,1); DataC:=DataC+C; end; until C='C'; s:=TStringList.Create; s.Delimiter:='C'; s.DelimitedText:=DataC; listbox1.Items:=s; edit3.Text:=listbox1.Items[0]; listbox1.Clear; //SENSOR D repeat begin comport1.ReadStr(D,1); DataD:=DataD+D;



4 3 1 .

l a H


end; until D='D'; s:=TStringList.Create; s.Delimiter:='D'; s.DelimitedText:=DataD; listbox1.Items:=s; edit4.Text:=listbox1.Items[0]; listbox1.Clear; end;

2

Button 1

OnClick

if comport1.Connected = false then begin comport1.Connected := true; end;

3

Button 2

OnClick

if comport1.Connected = true then

comport1.Connected

:= false; 4

Button 3

OnClick

Close; atau dapat juga diganti dengan Application.Terminated;

5

Button 4

OnClick

comport1.ShowSetupDialog;

6

Form 1

FormCreate

form1.Position poDesktopCenter; listbox1.Visible := True;



:= 5 3 1 .

l a H


7 For m 1

OnCloseQuery

if comport1.Connected = true

atau dapat juga

then

pada

event

FormDEstroy

begin comport1.Connected

:=

false; end; Keterangan:

Penjelasan Source code di atas dapat dilihat pada Aplikasi yang dibuat (bersama-sama (bersama-sama dengan baris-baris source code yang ditulis). Setelah selesai penulisan source code program, silakan eksekusi Aplikasi dengan menekan tombol F9 pada pada keyboard Hasil tampilan tampilan Aplikasi adalah sebagai sebagai berikut berikut

Gambar. Hasil eksekusi aplikasi Akses Multi Data Serial S erial ( dari Multi ADC ) Di bawah bawah ini adalah tampilan gambar pengujian Aplikasinya, Aplikasinya,

6 3 1 .

l a H




Gambar. setting port pada aplikasiAkses Multi Data Serial ( dari Multi ADC )

Gambar. Pengujian aplikasi Akses Multi Multi Data Serial ( dari Multi ADC ) Menambahkan Database ke aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC )

7 3 1 .

l a H




Terlebih dahulu buat sebuah database yang akan dipergunakan untuk menyimpan data serial yang ada, database dapat dibuat dengan paradox maupun dengan Microsoft Access, dalam contoh ini, database menggunakan Microsoft Access 2007, Untuk membuat database : Buka Microsoft Access 2007, Start All Program Microsoft Office 

Microsoft Access 2007

Gambar. Membuka Microsoft Access Setelah terbuka, pilih Blank Database

Gambar. Create blank Database Kemudian tentukan Folder Penyimpan data 8 3 1 .

l a H




Gambar. Menentukan folder penyimpanan Database Pilih Pilih pad pada tand tandaa

lalu lalu ten tentuk tukan an folde folderr pen penyyimpa impana nann

database di dalam 1 folder aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC ) dan beri nama database.mdb dengan save as type : Microsoft Ofice Access 2003 (*.mdb) ( *.mdb)

Gambar . Save as Database Sehingga terbuka sebuah Work Area sebagai berikut:

9 3 1 .

l a H




Gambar. Pembuatan Database

Selanjutnya klik pada Sehingga muncul kotak dialog penyimpanan tabel pada database, simpan dengan nama dataTemperature lalu tekan tombol OK.

Gambar. Menyimpan tabel dalam Database



0 4 1 .

l a H


Selanjutnya kan muncul area pembuatan Field database, field adalah tampat untuk menyimpan data, jika diumpamakan dengan sesuatu di dunia nyata, field kurang lebih sama dengan dompet sebagai penyimpan uang  sebaga sebagaii ber berikut: ikut:

Gambar. Membuat Field Jika diperhatikan pada field ID terdapat tanda primary key (seperti kunci)

Gambar. Delete Primary key Sebaiknya dihilangkan saja, dengan cara klik pada: 1 4 1 .

l a H




Gambar. Simbol Primary Key Sebenarny Sebenarnyaa fungsi primary primary key adalah adalah untuk menjaga menjaga agar tidak terjadi duplikasi dalam sebuah field, namun pada kenyatannya nya data suhu memiliki kemungkinan besar bernilai sama, untuk itu tanda primary key sebaiknya dihilangkan saja. Buat 4 buah field sebagaimana tabel di bawah ini: Table. Field database sensor suhu Field name

Data type

Field size

Sensor 1

Text

5

Sensor 2

Text

5

Sensor 3

Text

5

Sensor 4

Text

5

Gambar. Field yang dibuat

2 4 1 .

l a H




Selanjutnya klik pada Sehingga Sehingga muncul muncul field – field field database database yang telah telah dibuat dibuat sebagai berikut:

Gambar. Field yang telah dibuat Langkah terakhir , Keluar dari database yang telah dibuat dengan menekan tombol Close Selamat

Anda

berhasil

membuat

database

tempat

penyimpanan sensor suhu. Langkah selanjutnya adalah menambahkan komponen untuk interfacing Delphi dengan database, sebagai berikut: Tabel. Daftar komponen untuk interfacing dengan database No

Komponen

Properti

Nilai

1

GroupBox1

Caption

| Data Sensor |

2

AdoConnecti

ConnectionString

Lihat keterangan



3 4 1 .

l a H


on

di bawah

(Component

Login Prompt

False

Connection

AdoConnection

Tablename

dataTemperature

ADO)

Active

True

DataSource

DataSet

ADOTable1

DataSource

DataSource1

DBNavigator DataSource

DataSource1

(Component

NbFirst = True

Pallete

:

ADO ) 3

AdoTable (Component Pallete

4

:

(Component Pallete

:

Data Access) 5

DBGrid (Component Pallete

:

Data Control) 6

Pallete

Visible button

:

NbPrior = True True

Data

NbNext NbNext = True

Control)

NbLast = True NbDelete= True

7

Label6

Caption

Waktu



4 4 1 .

l a H


8

Label7

Caption

Kosongkan

9

T imer1

-

-

Keterangan : Double klik pada Component ADOConnection1, sehingga muncul

Gambar. Memulai koneksi database Pilih pada Use Connection String kemudian klik pada tombol Build... sehingga muncul Data Link Properties seperti di

bawah ini:

5 4 1 .

l a H




Gambar. Data Link Properties Pilih pada Pilihan Microsoft Jet 4.0 OLE DB Provider Lalu tekan tombol Next... maka akan muncul Data Link Properties Untuk menentukan lokasi database,

6 4 1 .

l a H




Gambar. Data link properties : Memilih Database klik pada t om omb ooll

di sebel ah ah kanan Select or enter a

database name:, sehingga muncul kotak pemilihan database

seperti gambar di bawah ini:

7 4 1 .

l a H




Gambar. Directory penyimpanan database Pilih database yang dipergunakan dalam hal ini file bernama database.mdb, lalu tekan OK, sehingga kembali lagi ke Data

Link Properties Untuk menentukan lokasi database, Klik pada

tombol Test Connection

8 4 1 .

l a H




Gambar. Data Link Properties Untuk menentukan lokasi database. Jika muncul pesan seperti di bawah ini, berarti Koneksi database berhasil dibuat.

Gambar. Tes Koneksi database berhasil Sehingga tampilan menjadi : 9 4 1 .

l a H




Gambar. Desain aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC ) setelah penambahan komponen database Selanjutnya Tambahkan Tambahkan Source Code Sebagai berikut untuk untuk dapat memasukkan data secara otomatis otomatis ke dalam database ketika ketika ada data masuk melalui komponen Comport1: Tabel. Penambahan Source Code aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC ) 0 5 1 .

l a H




Nama

Event

SOURCE CODE

OnRxC har

adotabl e1.Open;

Komponen

1

Comport

adotable1.Append; adotable1.FieldByName('Senso r 1').AsString:=edit1.Text; 1').AsString:=edit1.Text; adotable1.FieldByName('Senso r 2').AsString:=edit2.Text; 2').AsString:=edit2.Text; adotable1.FieldByName('Senso r 3').AsString:=edit3.Text; 3').AsString:=edit3.Text; adotable1.FieldByName('Senso r 4').AsString:=edit4.Text; 4').AsString:=edit4.Text; adotable1.FieldByName('time') .AsString:=label7.Caption; adotable1.Post; 2

Timer1

OnTimer

label7.Caption:=timetostr(now) ;

Berikut ini adalah hasil dari pengujian sementara aplikasi dengan tambahan database

1 5 1 .

l a H




Gambar. Pengujian Sementara Sementara aplikasi Akses Multi Data Serial Serial ( dari Multi ADC ) + datab database. ase. Menambahkan Reporting ke aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC )

Untuk dapat mencetak keterangan kondisi suhu yang tercatat setiap kali terjadi perubahan data sensor yang dikirim ke aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari dari Multi ADC ) lalu disimpan ke database database diperlukan komponen tambahan yaitu Rave Report yang otomatis sudah terinstal di Delphi dan terdapat pada Component Pallete Rave

2 5 1 .

Gambar. Component Pallete Rave.



l a H


Masukkan komponen tambahan ke aplikasi Akses Multi Data Serial ( dari Multi ADC ) sebagai berikut: Tabel. Komponen tambahan untuk membuat laporan dari database. No

Komponen Komponen

1

RvProject1

dari

Properti

Nilai

-

-

Dataset

ADOTable1

Component Pallete Rave 2

RvDataS etConnec tion1 Component Pallete Rave

3

Button5

Caption

Selanjutnya Double Click komponen RvProject1, sehingga akan ditampilkan halaman untuk pembuatan report/ laporan dengan Rave Report sebagai berikut:

3 5 1 .

l a H




Gambar. Area Kerja Rave Report R eport Selanjutnya pilih File New data object

Gambar. New Data Object.



4 5 1 .

l a H


Akan muncul sebagai berikut :

Gambar. Data Connection : Direct Data View Selanjutnya pilih Direct Data View , lalu tekan tombol Next, Muncul sebagai berikut:

Gambar. Data Connection : Rv R v Dataset Connection1 (DT) Tekan tombol finish Selanjutnya Selanjutnya buka Tools ToolsReport WizardsSimple Table



5 5 1 .

l a H


Gambar. Report Wizard Akan muncul sebagai berikut :

Gambar. Data View untuk laporan Tekan tombol Next Muncul sebagai berikut: b erikut:

6 5 1 .

l a H




Gambar. Field terpilih pada laporan yang akan dibuat. dib uat. Klik tombol All dan pastikan semua nama Field yang ada tercentang, atau pilih field-field tertentu yang ingin ditampilkan pada laporan (sesuai (sesuai dengan pilihan kita). kita). Lalu tekan tombol Next, Akan muncul sebagai berikut:

Gambar. Urutan Field pada laporan yang akan dibuat Pada gambar di atas kita bisa menentukan urutan field-field yang akan dilaporkan sesuai sesuai dengan urutan yang yang kita inginkan, inginkan, lalu tekan tombol Next Muncul sebagai berikut:



7 5 1 .

l a H


Gambar. Judul Judul laporan yang akan dibuat

Pada halaman di atas kita bisa menuliskan judul laporan dalam hal ini saya beri judul “Laporan Data Suhu 4 Sensor” di halaman tersebut kita juga dapat mengatur margin yang akan dipergunakan dalam pembuatan laporan. Selanjutnya tekan tombol Next Muncul sebagai berikut:

Gambar. Pengaturan Pengaturan jenis huruf pada laporan yang yang akan dibuat



8 5 1 .

l a H


Pada gambar di atas terdapat menu untuk mengatur jenis huruf yang akan dipergunakan dalam penulisan judul dan data-data dalam field-field yang ada di dalam laporan. Silakan lakukan pengaturan sesuai dengan keinginan anda. Kemudian tekan t ombol Generate Secara default akan dihasilkan sebuah tampilan laporan dengan halaman dengan orientasi portrait, sehingga tidak mencukupi untuk menampilkan semua field-field dari database yang dibuat sehingga kita harus menjadikan set orientation nya Landscape agar semua field dapat ditampilkan dalam laporan yang dibuat. Caranya adalah sebagai berikut: Clik pada main page di sebelah kanan :

9 5 1 .

Gambar. Pengaturan main page



l a H


Selanjutnya pada object inspector di sebelah kiri, kita unah property Orientation menjadi Polandscape sebagai berikut:

Gambar. Pengaturan orientasi halaman Dengan pengaturan yang kita lakukan secara manual akan dihasilkan halaman laporan sebagai berikut:

0 6 1 .

l a H




Gambar. Desain tampilan halaman Langkah selanjutnya adalah membuat preview laporan dengan cara menekan tombol F9 pada key board atau dengan cara FileExecute report sehingga akan dihasilkan tampilan sebagai berikut :

1 6 1 .

l a H




Gambar. Pengujian laporan (pada Rave report designer) Selanjutnya tekan tombol OK akan diperoleh laporan database sebagai berikut:

2 6 1 .

l a H




Gambar. Tampilan Report. Simpan laporan yang telah dibuat dengan nama “Project1.rav” pada Folder tempat penyimpanan Aplikasi

Gambar . Menyimpan Project Laporan dari Rave Report

3 6 1 .

l a H




Close Rave Report Designer, lalu kembali ke Delphi, Klik komponen Rv Project1, pada Object Object Inspector klik property project project file,

Gambar. Object Inspector Kemudian arahkan ke tempat penyimpanan file project1.rav yang baru saja dibuat.

4 6 1 .

l a H




Gambar. Directory penyimpanan gile project1.rav Selanjutnya Selanjutnya pada pada Aplikasi Delphi Delphi yang dibuat, dibuat, double clik pada button5 atau Tombol Cetak Laporan : Ketikkan kode sebagai berikut : RvProject1.Execute; RvProject1.ExecuteReport('project1.rav'); Proses Pembuatan Laporan serta koneksinya dengan Delphi telah selesai, berikut ini adalah hasil pengujiann ya

5 6 1 .

l a H




Gambar. Hasil eksekusi aplikasi

Gambar. Mencoba mencetak laporan. 6 6 1 .

l a H




Gambar. Preview laporan.

7 6 1 .

l a H




Gambar. Cetak ke printer Menambahkan Chart

/ Grafik ke Aplikasi Aplikasi Akses Akses Multi Data

Serial ( dari Multi ADC )

Kegunaan Chart/grafik pada aplikasi ini adalah untuk menampilkan data sensor dalam bentuk grafik sehingga data sensor yang terdeteksi ditampilkan dalam bentuk grafik garis. Fungsi utama grafik tersebut adalah untuk memudahkan pegamatan terhadap kenaikan atau penurunan suhu yang terjadi. Berikut ini adalah langkah – langkahnya Tambahkan komponen berikut ini ke dalam Form Aplikasi yang telah dibuat sebelumnya

8 6 1 .

l a H




Tabel.Tambahan Komponen Chart No

Komponen

Properti

Nilai

2

GroupB ox1

Caption

Grafik

Ket

Data

Sensor 7

Button1

Caption

Tampilkan Data ke Chart

10

Chart1

-

-

Silakan lihat catatan di bawah

10

Chart2

-

-


10

Chart3

-

-


10

Chart4

-

-


Catatan : Double click pada komponen chart sehingga muncul pengaturan property chart chart sebagai berikut: berikut:

9 6 1 .

l a H




Klik pada tombol Add.. Sehingga muncul chart gallery sebagai berikut :

Pilih Fast Line lalu tekan tombol OK Tambahkan 1 buah series lagi (langkahnya sama dengan langkah di atas) sehingga menjadi sebagai berikut

0 7 1 .

l a H




Untuk pengaturan sumbu vertikal dan horizontal silakan klik pada tab axis

lalu pilih pada sub tab tittle, Anda dapat mengaturnya sesuai dengan keinginan anda, selamat mengexplorasi dan berkreasi.

1 7 1 .

l a H




Lakukan langkah yang sama untuk ke 3 chart yang lainnya

Susunlah komponen tambahan tersebut sehingga menjadi seperti gambar di bawah ini:

Gambar. Penambahan komponen grafik

2 7 1 .

l a H




Perbesaran gambar pada bagian grafik adalah sebagai berikut:

Gambar. Pembesaran gambar grafik Langkah berikutnya adalah penambahan source code untuk menampilkan data sensor suhu ke dalam grafik, source code ini dituliskanpada event OnRxChar milik komponen comport1, hal ini bertujuan suapaya setiap kali ada perubahan data yang masuk melalui



3 7 1 .

l a H


port serial maka secara otomatis data akan ditampilkan ke grafik, grafik, source kode dituliskan di bawah source code yg sebelumnya telah ditulis (sebagai ta mbahan). mbahan). Sebelum

menambahkan

source

code

tersebut,

silakan

deklarasikan beberapa variable di bawah ini pada even OnRxChar komponen Comport variable suhu1,suhu2,suhu3,suhu4 dengan tipe integer; serta variable variable time dengan tipe string ; Berikut ini adalah source code yang harus ditambahkan Tabel1. Source Code tambahan untuk menampilkan data ke grafik

No.

Nama

Event

Source Co Code

OnRx

var suhu1,suhu2,suhu3,suhu4:integer;

Char

time:string ;

Komponen

1

Comport1

begin time:=timetostr(now); suhu1:=strtoint(edit1.Text); chart1.Series[0].Add(suh chart1.Series[0].Add(suhu1,time,clgree u1,time,clgreen); n); suhu2:=strtoint(edit2.Text); chart2.Series[0].Add(suh chart2.Series[0].Add(suhu2,time,cllime); u2,time,cllime); suhu3:=strtoint(edit3.Text); chart3.Series[0].Add(suh chart3.Series[0].Add(suhu3,time,clred) u3,time,clred);; suhu4:=strtoint(edit4.Text); chart4.Series[0].Add(suh chart4.Series[0].Add(suhu4,time,clblue) u4,time,clblue);;



4 7 1 .

l a H


end;

Berikut ini adalah tampilan aplikasi ketika ket ika dijalankan

Penambahan grafik telah selesai, Aplikasi dapat dipergunakan sesuai dengan keinginan Anda.

5 7 1 .

l a H




UTILITIES Virtual Serial Port sebagai software simulasi pada komunikasi serial pada 1 buah Personal Computer

1. Klik ganda ganda pada installer installer yang ya yang ng ad adaa pada pada CD Bundle sehingga muncul sebagai berikut:

2. Guna Gunaka kann “Sy “Synd ndro rome me NEXT NEXT””  untuk masing –masing kotak dialog instalisasi yang muncul sebagaimana gambar-gambar di bawah ini.

3. Jangan Jangan lupa untuk untuk Klik pada pada Check Check Box I Accept Accept the the term…. term….

6 7 1 .

l a H




4. Pada langkah ini klik pada radio radio bu button tton I Would Would like to to test test and eval…. Lalu syndrome s yndrome Next 

7 7 1 .

l a H




5. Klik Install Install pad padaa tampila tampilann berik berikut ut ini ini :

8 7 1 .

l a H




6. Berik Berikan an Cek pada pada Check Check Box Launch Launch Progr Program, am, Lalu Lalu Klik Finish

7. Software Software ini hanya hanya memberi memberikan kan masa masa trial trial selama selama 15 har hari, i, tekan pada tombol Continue With Trial.

9 7 1 .

l a H




8. Akan mu muncul

9. Klik pada

untukk menambah untu menambah virtual virtual serial serial port pada

Komputer / Laptop , Pada tampilan tampilan yang ada di di bawah ini, anda dapat menambah sebanyak mungkin virtual serial port sebagai mana keinginan anda, pada contoh berikut ini, virtual serial port yang akan dibuat adalah COM1 yang terhubung dengan COM2, klik OK



0 8 1 .

l a H


10. Penjelasan Penjelasan bahwa virtual virtual serial serial port yang baru saja dibuat dibuat terhubung antara COM1 dengan COM2

11. Selanjutnya PC telah memiliki tambahan serial port yang dapat dipergunakan dalam dalam simulasi komunikasi komunikasi serial dalam 1 PC

1 8 1 .

l a H




Penutup

Dari buku ini, Anda telah belajar cara mudah dan sederhana untuk mengakses port parallel serta port serial pada PC. Penulis sepenuhnya berusaha untuk membahas semua isi buku ini dengan cara mudah dan memudahkan, harapan penulis semoga pembaca dapat memahami

isi

buku

ini

dengan

baik

sehingga

dapat

mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih kompleks dan bermanfaat. Selamat Selamat Belajar!

2 8 1 .

l a H




Biodata singkat penulis Taufik Adi Sanjaya lahir pada tanggal 17 September 1988 adalah

lulusan S1 Jurusan Pendidikan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan saat ini diantaranya : Menulis artikel singkat terkait pemrograman khusunya Delphi 7, pemrograman mikrokontroller AT-MEGA 16 dengan bahasa Basic (Bascom), Pembuatan Website berbasis open source Joomla serta Wodpress, penulis aktif di www.ilmukomputer.org . Selain itu penulis juga memiliki sebuah usaha sampingan Freelance Jasa Pembuatan website , dan toko online berbasis open source serta Jasa Pembuatan Blog dengan

blogspot,

website

www.PembuatWebdanBlog.Web.Id

resmi blog

penulis resmi

adalah

penulis penulis

:

www.taufikadisanjaya.blogspot.com penulis www.taufikadisanjaya.blogspot.com penulis dapat dihubungi dihubungi melalui melalui email [email protected] atau no HP 085743320570

3 8 1 .

l a H




DAFTAR PUSTAKA

Prasetia, Retna., dan Catur Edi Widodo. 2004. Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0. 6.0. Yogyakarta: Andi. Nugroho, E. 2005. Belajar Pemograman Konputer Untuk Pelajar . Penerbit ANDI Yogyakarta. Sugiri dan Moh Supriyadi.2004. Pemrograman Sistem Pengendali Dengan Delphi. Delphi. Yogyakarta: Andi .

4 8 1 .

l a H




Sekilas tentang buku

Buku ini memberikan tips mudah untuk : Pengaksesan Port Paralel pada Personal Computer (PC), Pada

umumnya buku-buku yang membahas Interfacing Interfaci ng

Port Paralel

menggunakan bahasa Assembly serta memanfaatkan User Port untuk proses proses Read dan Write data Port P ort Paralel. Hal tersebut lebih rumit jika cara muda mudah h Pengaksesan Port Paralel yang dibandingkan dengan car

dibahas dibahas dalam dalam buku ini. Termasuk Termasuk di dalamnya dalamnya di-includ di-include-k e-kan an Aplikasi pengubah Bilangan Biner ke decimal serta hexadecimal Pengaksesan Port Serial pada Personal Computer (PC), umumnya

buku-buku buku-buku yang membahas Interacing Port Serial hanya membahas pengiriman dan penerimaan data tunggal, Dalam Dalam buku ini dibahas dibahas mengenai akses data tunggal serta “akses data multi serial” dimana data diambil diambil dari beberapa buah sensor sensor yang yang dikoneksikan dikoneksikan ke ke Mikrokontroler Mikrokontroler untuk selanjutnya ditampilkan ke PC dan disimpan K e database, selanjutnya dibuat laporan yang dapat dicetak ke printer. Selanjutnya Pembaca dapat mengembangkan aplikasi yang lebih kompleks untuk pengendalian peralatan luar dengan memanfaatkan Port Paralel maupun serial..

5 8 1 .

l a H



E Book Interfacing Serial Dan Parallel Port Pada Delphi 7t

Recommend Documents