Jan 1
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
A.
Pengertian
Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan terhadap pihak lain yang pelunasannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Perusahaan untuk memperoleh sumber ekonomi yang akan digunakan membelanjahi kegitan khususnya yang bersifat jangka panjang, perusahaan dapat mengeluarkan sertifikat berarti membuat perjanjian hutang, menyatakan pembuat bersedia membayar bunga atas pinjaman tersebut secara periodik selama jangka waktunya. Jenis-jenis Kewajiban Jangka Panjang 1.
Hutang Obligasi
2.
Wesel bayar jangka panjang
3.
Pelaporan dan analisis hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan ak ibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama. Contoh kewajiban jangka panjang: - Hutang Obligasi
- Kewajiban pensiun
- Wesel bayar jangka panjang
- Kewajiban lease
- Hutang hipotik
Hutang jangka panjang memiliki berbagai ketentuan untuk melindungi melindungi baik peminjam maupun pemberi pinjaman yang dinyatakan dalam indenture obligasi (perjanjian wesel). Item-item dalam indenture harus dijelaskan dalam laporan keuangan atau catatan yang menyertainya, menyertainya, item-item ini meliputi:
1. Jumlah yang diotorisasi untuk diterbitkan . 2. Suku bunga. 3. Tanggal jatuh tempo. 4. Provisi penarikan. 5. Properti yang digadaikan. 6. Persyaratan dana pelunasan. 7. Modal kerja dan pembatasan pembatasan dividen.
B.
PENERBITAN OBLIGASI
Obligasi adalah jenis hutang jangka panjang yang sering dilaporkan dalam neraca perusahaan. Tujuannya adalah untuk meminjam dalam jangka panjang apabila jumlah modal yang diperlukan terlalu besar untuk disediakan oleh satu pemberi pinjaman. Setiap obligasi dinyatakan dinyatakan dalam sertifikat dan mempunyai nilai nominsl $1.000 dan pembayaran bunganya dilakukan setengahtahunan setengahtahunan walaupun suku bunga dinyatakan secara tahunan. Indenture obligasi adalah obligasi yang timbul dari suatu kontrak yang merupakan janji untuk membayar: ·
Sejumlah uang yang sudah dititipkan pada tanggal jatuh tempo.
·
Bunga periodic pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh tempo.
C. JENIS DAN PERINGKAT OBLIGASI
1. Dilihat dari sisi penerbit: a.
Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha
milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. b.
Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c.
Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-
proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility). 2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
a.
Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun,
bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. b.
Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan
ketentuan penerbitnya. c.
Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum
masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. d.
Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang y ang ditentukan sebelum jangka
waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3. Dilihat dari hak penukaran/opsi: a.
Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversikan mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. penerbitnya. b.
Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar
saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. penerbitnya. c.
Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi
pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. d.
Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan mengharuskan emiten
untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya: a.
Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan
jaminan lain dari dari pihak ketiga. ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya didalamnya adalah: 1)
Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga 2)
Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. 3)
Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang
dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. b.
Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan
kekayaan penerbitnya secara umum. Dilihat dari segi nilai nominal:
a. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot. b. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga. b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi 1)
tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. 2)
Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan. diterbitkan.
Peringkat Obligasi adalah peringkat kualitas yang ditetapkan pada setiap terbitan obligasi baru kepada public dan merupakan penilaian atas kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya serta dapat berubah atau turun selama umur obligasi terus menerus dipantau. Sebagai illustrasi:
Monroe’s Service dan rich corporation mengeluarkan peringkat kualitas obligasi yang diterbitkan ke public. Peringkat obligasi kedua perusahaan ini adalah sebagai berikut:
Simbol Kualitas Sangat baik
Monroe’s
Rich corp
Aaa
AAA
Menengah keatas
Aa
AA
Menengah kebawah
A
BBB
Spekulatif marjinal
Baa
BB
Sangat spekulatif
Ba
B
D. PENILAIAN PENILAIAN HUTANG OBLIGASI-DISKONTO OBLIGASI-DISKONTO DAN PREMI
Persyaratan dalam indenture ditetapkan jauh sebelum penjualan obligasi dilakukan karena antara tanggal penetapan syarat dan penerbitan obligasi, kondisi pasar serta posisi keuangan korporasi yang menerbitkan dapat berubah secara signifikan dan perubahan tersebut dapat mempengaruhi mempengaruhi daya pemasaran obligasi serta harga jualnya. Suku bunga untuk menghitung nilai dari arus kaas adalah suku bunga yang memberikan pengembalian atas investasi yang dapat diterima, sebanding dengan risiko penerbitnya. Suku bunga dalam persyaratan indenture obligasi dikenal sebagai suku bunga ditetapkan, kupon, atau nominal. Jika suku bunga yang digunakan oleh pembeli berbeda dengan suku bunga ditetapkan, maka nilai sekarang obligasi yang dihitung pembeli akan berbeda dengan nilai nominal obligasi. Jika obligasi dijual lebih rendah dari nilai nominalnya maka obligasi dijual dengan diskonto, sedangkan jika dijual lebih tinggi maka obligasi o bligasi dijual dengan premi. Pada saat obligasi beredar harganya dipengaruhi oleh suku bunga pasar. Untuk illustrasi perhitungan nilai sekarang penerbitan obligasi: JO Service menerbitkan obligasi senilai $100.000, jatuh tempo 5 tahun, bunga 9% dibayar secara tahunan pada akhir tahun. Ketika diterbitkan suku bunga pasar obligasi 11%. Perhitungan arus kas pokok dan bunga actual didiskontokan 11% selama 5 Tahun adalah:
Nilai sekarang dari pokok: $100.000 X 0,59345
$59.345,00
Nilai sekarang pembayaran bunga: $9.000 X 3,69590
$33.263,10
Nilai sekarang (harga jual) obligasi
$92.608,10
Harga obligasi yang dijual biasanya ditetapkan sebagai persentase dari nilai pari atau nominal obligasi tersebut. Apabila obligasi dijual dibawah nilai nominal, maka investor menuntut suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga ditetapkan. Mereka tidak dapat mengubah suku bunga ditetapkan, sehingga menolak untuk membayar sebesar nilai nominal obligasi. Jadi, dengan mengubah jumlah yang diinvestasikan mereka dapat mengubah suku bunga efektif.
Obligasi yang diterbitkan pada Nilai Pari pada Tanggal Bunga
Apabila obligasi diterbitkan pada tanggal pembayaran bunga nilai pari maka tidak ada bunga akrual dan premi yang diakui. Ayat jurnalpun dibuat untuk mencatat hasil kas dan nilai nominal obligasi tersebut. Contoh: Jika obligasi berjangka 10 tahun nilai pari $800.000, Tertanggal 1 januari 2001, dan membayar suku bunga tahunan sebesar 10% secara setengah tahunan, tanggal 1 januari dan 1 juli. Diterbitkan pada tanggal 1 Januari pada tanggal nilai pari. Ayat jurnalnya adalah: Kas
800.000 Hutang Obligasi
800.000
Ayat jurnal untuk 31 Desember Adalah: Beban bunga Obligasi Hutang bunga Obligasi
40.000 40.000
Obligasi yang diterbitkan dengan diskonto pada tanggal bunga
Jika obligasi senilai $800.000 diterbitkan pada tanggal 1 Januari 2001, pada 97 (97% dari nilai pari) maka penerbitan itu akan dicatat: Kas
776.000
Diskonto atas Hutang Obligasi Hutang Obligasi
24.000 800.000
Sebagai contoh: Dengan menggunakan diskonto obligasi sebesar $24.000, jumlah yang diamortisasi ke beban bunga setiap tahun selama 10 tahun adalah $2.400 ($24.000: 10 tahun).Ayat jurnalnya: Beban bunga obligasi Diskonto atas Hutang obligasi
2.400 2.400
Jika obligasi itu dijual pada tanggal 1 Oktober 2001 jika tahun perusahaan berakhir 31 Desember, bunga akrual selama tiga bulan harus dicatat pada tanggal 31 Desember. Ayat jurnal untuk mengamortisasi premi pada akhir tahun 2001: Premi atas Hutang Obligasi
2.400
Beban bunga Obligasi
2.400
Obligasi yang diterbitkan di antara tanggal bunga
Pembayaran bunga obligasi biasanya dilakukan setiap setengahtahunan setengahtahunan pada tanggal yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.Apabila diterbitkan selain tanggal pembayaran bunga maka pembeli obligasi membayar dimuka kepada penerbit obligasi untuk bagian dari pembayaran bunga 6 bulan penuh yang bukan haknya dan menerima pembayaran bunga 6 bulan penuh pada tanggal pembayaran bunga seetengahtahunan berikutnya. Untuk Illustrasi:
Jika Obligasi 10 tahun dengan nilai pari $800.000 tertanggal 1 Januari 2001, membayar bunga pada tingkat tahunan sebesar10% dibayar setengah tahunan pada 1 Januari dan 1 Juli diterbitkan pada 1 Maret 2001 pada nilai pari ditambah bunga akrual. Ayat jurnalnya:
Kas
813.333 Hutang obligasi
800.000
Beban bunga Obligasi ($800.000 X 0.10 X 2/12)
13.333
(Hutang bunga juga dapat dikredit)
Pembeli membayar dimuka bunga 2 bulan, yaitu 4 bulan setelah tanggal pembelian, bunga 6 bulan akan diterima dari perusahaan yang menerbitkan. Ayat jurnalnya pada ! Juli 2001:
Beban bunga obligasi
40.000
Kas
40.000
Jika Obligasi 10% diterbitkan pada 102, maka ayat jurnal pada 1 maret : Kas
829.333
($800.000 X 1,02) + ($800.000 X 0,10 X 2/12) Hutang obligasi
800.000
Premi atas Hutang obligasi
16.000
Beban bunga obligasi
13.333
Jadi premi akan diamortisasi dari tanggal penjualan yaitu 1 maret 2001 bukan tanggal obligasi yaitu 1 januari 2001. 2001.
E.
METODE BUNGA EFEKTIF
Prosedur untuk amortisasi diskonto adalah metode bunga efektif yaitu: ·
Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai tercatat obligasi dengan suku
bunga efektif. ·
Amortisasi diskonto dan premi obligasi ditentukan dengan membandingkan membandingkan beban bunga obligasi
terhadap bunga yang dibayarkan. Metode bunga efektif menghasilkan penandingan penandingan beban yang lebih baik terhadap pendapatan daripada metode garis lurus karena keduanya menghasilkan jumlah total beban bunga yang sama selama jangka waktu obligasi dan jumlah tahunan beban bunganya juga sama, tetapi apabila jumlah tahunan berbeda secara material maka metode bunga efektiflah yang diterima umum.
Obligasi Diterbitkan pada diskonto
Berikut ini contoh untuk amortisasi diskonto: Evan’s corporation menerbitkan obligasi 8% senilai $100.000 pada tanggal 1 Januari 2001 jatuh tempo 1 januari 2006, 2006, bunga dibayarkan dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Januari. Investor Investor menuntut menuntut suku bunga bunga efektif sebesar 10%, dengan membayar $92.278 untuk obligasi senilai $100.000. Skedul amortisasi 5 tahunnya adalah:
Skedul Amortisasi Diskonto Obligasi Metode Bunga Efektif – Efektif – Pembayaran Pembayaran Bunga Setengah Tahunan, Obligasi 5 Tahun, 8%, Dijual Untuk Hasil 10% Kas yang Tanggal
dibayarkan
Beban Amortisasi Bunga
Jumlah Tercatat
Diskonto
1/1/01
Obligasi $ 92.278
1/7/01
$ 4.000
$ 4.614
$ 614
$ 92.892
1/1/02
$ 4.000
$ 4.645
$ 645
$ 93.537
1/7/02
$ 4.000
$ 4.677
$ 677
$ 94.214
1/1/03
$ 4.000
$ 4.711
$ 711
$ 94.925
1/7/03
$ 4.000
$ 4.746
$ 746
$ 95.671
1/1/04
$ 4.000
$ 4.783
$ 783
$ 96.454
1/7/04
$ 4.000
$ 4.823
$ 823
$ 97.277
1/1/05
$ 4.000
$ 4.864
$ 864
$ 98.141
1/7/05
$ 4.000
$ 4.907
$ 907
$ 99.048
1/1/06
$ 4.000
$ 4.952
$ 952
$100.000
$40.000
$47.722
$7.722
Ayat jurnal pada 1 Januari 2001: Kas
92.278
Diskonto atas Hutang obligasi
7.722
Hutang obligasi
100.000
Ayat jurnal untuk pembayaran bunga pertama: Beban bunga obligasi
4.614
Diskonto atas hutang obligasi
614
Kas
4.000
Ayat jurnal untuk mencatat beban bunga akrual, 31 Desember 2001: Beban bunga obligasi Hutang bunga obligasi Dikonto atas hutang obligasi Obligasi diterbitkan pada premi
4.645 4.000 645
Jika investor ingin menerima suku bunga 6% atas terbitan obligasi , maka mereka akan membayar $108.530 atau premi sebesar $8.530. Skedul Amortisasinya adalah:
Skedul Amortisasi Premi Obligasi Metode Bunga Efektif – Efektif – Pembayaran Pembayaran Bunga secara Setengah Tahunan Obligasi 5 Tahun, 8%, Dijual dengan hasil 6% Kas yang Tanggal
dibayarkan dibayarka n
Beban Amortisasi
Jumlah Tercatat
Bunga Premi
Obligasi
1/1/01
$108.530
1/7/01
$ 4.000
$ 3.256 $ 744
$107.786
1/1/02
$ 4.000
$ 3.234 $ 766
$107.020
1/7/02
$ 4.000
$ 3.211 $ 789
$106.231
1/1/03
$ 4.000 $ 3.187 $ 813
$105.418
1/7/03
$ 4.000
$ 3.162 $ 838
$104.580
1/1/04
$ 4.000
$ 3.137 $ 863
$103.717
1/7/04
$ 4.000
$ 3.112 $ 888
$102.829
1/1/05
$ 4.000
$ 3.085
1/7/05
$ 4.000
$ 3.057 $ 943
1/1/06
$ 4.000
$ 3.029 $ 971
$40.000
$31.470
$ 915
$100.971 $100.000 $8.530
Ayat jurnal untuk mencatat penerbitan pada 1 Januari 2001: Kas
108.530 Premi atas Hutang Obligasi
$101.914
8.530
Hutang Obligasi
100.000
Ayat Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga pertama: Beban bunga obligasi Premi atas Hutang obligasi Kas
3.256 744 4.000
Diskonto atau premi harus diamortisasi terhadap beban bunga selama umur obligasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan suku bunga yang konstan pada nilai tercatat hutang yang beredar pada awal periode tertentu.
Mengakrualkan bunga
Sebagai Contoh: Hio Corporation menjual obligasi dengan premi, kedua tanggal pembayaran bunga bersamaan dengan tanggal laporan keuangan. JIka Hio corporation corporation ingin melaporkan laporan keuangan pada akhir Februari 2001, maka premi akan diproratakan. diproratakan. Untuk mendapatkan bunga yang tepat, Perhitungannya adalah:
Akrual bunga ($ 4.000X 2/6)
$1.333,33
Amortisasi premi ($ 744 X 2/6)
$ (248,00)
Beban bunga (Jan-Feb)
$1.085,33
Ayat jurnalnya: Beban bunga obligasi Premi atas hutang obligasi Hutang Bunga obligasi
1.085,33 248,00 1.333,33
Jika perusahaan menyusun laporan keuangan 6 bulan kemudian maka premi akan diamortisasi sebagai berikut:
Premi yang diamortisasi (Maret-juni) (Maret-juni ) ($744 X 4/6)
$496,00
Premi yang diamortisasi (Juli-Agust) ($766 X 2/6)
253,33
Premi yang diamortisasi (Maret-Agust)
$751,33
Klasifikasi diskonto dan premi
Diskonto obligasi berarti perusahaan meminjam meminjam lebih kecil dari nilai nominal dan karenanya menghadapi suku bunga actual yang lebih tinggi daripada suku bunga ditetapkan (nominal). Diskonto hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban yaitu pengurangan dari jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan, yang disebut akun kontra. Premi hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban yakni penambahan pada jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan, yang disebut sebagai akun ajun (akun pengimbang) yang berakibat profesi mensyaratkan agar diskonto obligasi dan premi obligasi dilaporkan sebagai pengurangan langsung dari atau penambahan pada jumlah nominal obligasi.
F.
BIAYA PENERBITAN OBLIGASI
Biaya penerbitan obligasi berdampak mengurangi hasil dari penerbitan obligasi dan menaikkan suku bunga efektif sehinga dapat diperhitungkan sebagai diskonto yang belum diamortisasi. Untuk biaya penerbitan obligasi, memperlakukannya sebagai beban yang ditangguhkan dan mengamortisasikannya mengamortisasikannya selama umur hutang tersebut.
Berikut ini adalah illustrasi akuntansi untuk biaya penerbitan obligasi:
Radit Corporation menjual obligasi surat hutang senilai $20.000.000, berjangka 10 tahun, harga $20.795.000 pada tanggal 1 januari 2002. Biaya penerbitan obligasi $245.000. Ayat jurnalnya untuk 1 Januari 2002:
Kas Biaya penerbitan obligasi yang belum
20.550.000 245.000
Diamortisasi Premi atas hutang obligasi Hutang obligasi
795.000 20.000.000
(untuk mencatat penerbitan obligasi)
Ayat jurnal untuk 31 Desember @002: Beban penerbitan obligasi
24.500
Biaya penerbitan obligasi
24.500
Yang belum diamortisasi
G. OBLIGASI TREASURI
Obligasi treasuri adalah hutang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang menerbitkannya menerbitkannya dan belum dibatalkan. Obligasi ini diperlihatkan dalam neraca pada nilai pari sebagai pengurangan dari hutang obligasi yang diterbitkan untuk memperoleh angka bersih yang merupakan hutang obligasi yang beredar. Apabila obligasi itu dijual atau dibatalkan maka akun harus dikredit.
H. PELUNASAN HUTANG LEBIH AWAL
Setiap premi dan setiap penerbitan akan diamortisasi sepenuhnya pada tanggal obligasi jatuh tempo. Akibatnya jumlah tercatat akan sama dengan nilai jatuh tempo obligasi tersebut maka tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihitung. Harga reakuisisi adalah
Jumlah yang dibayarkan atas
pelunasan lebih awal atau sebelum jatuh tempo yang mencakup setiap premi penarikan dan beban reakuisisi. Setiap kelebihan dari jumlah bersih diatas harga direakuisisi merupakan keuntungan dari reakuisisi, Sedangkan kerugian dari pelunasan lebih awal adalah kelebihan harga reakuisisi diatas jumlah tercatat bersih. Sebagai illustrasi: Pada 1 Januari 1991 Gobel Corp. menerbitkan obligasi dengan dengan nilai pari sebesar $800.000 $800.000 yang jatuh tempo dalam 20 tahun pada 97. Biaya penerbitan sebesar $16.000 telah dikeluarkan. Delapan tahun
setelah penerbitan keseluruhannya ditebus pada 101 dan dibatalkan. Perhitungan Perhitungan kerugian atas penarikannya adalah:
Harga reakuisisi reakuisis i ($800.000 X 1.01)
$808.000
Jumlah tercatat bersih dari obligasi yang ditarik: Nilai nominal
$800.000
Diskonto yang belum diamortisasi
$ (14.400)
($24.000 X 12/20) Biaya penerbitan yang belum diamortisasi ($16.000 X 12/20)
$ (9.600)
$776.000
Kerugian atas penarikan penarika n
$ 32.000
Ayat jurnal untuk mencatat reakuisisi dan pembatalan obligasi: Hutang obligasi
0
Kerugian atas penarikan obligasi (Luar biasa) Diskonto atas hutang obligasi
800.000 32.000 14.400
Biaya penerbitan obligasi yang belum Diamortisasi Kas
9.600 808.000
Pendanaan kembali adalah penggantian terbitan obligasi yang masih beredar dengan yang baru. Selisih antara harga reakuisisi dan jumlah tercatat bersih obligasi yang ditarik harus diakui sebagai laba periode penarikan.
Diposkan 1st January 2014 oleh agoes mujie Lihat komentar
Ekonomi
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1. Jan 1
FUNGSI PERSONALIA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal. Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan
diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari Sebenarnya manajemen personalia adalah manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam kepegawaiaan. Oleh karena itu lah manajemen personalia dapat didefenisikan sebagai berikut: Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain planning, organizing dn kontroling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkat kan semakasimal mungkin. Memang hrus kita ketahui bahwa sukses tidaknya suatu perusahaan /instansi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam bidang personalia , meskipun demikian peranan manajemen personalia cukup besar andilnya terhadap sukses tidaknya.
3
Manajemen personalia telah dilaksanakan sejak dulu oleh nenek moyang kita , hal ini ternyata dengan adanya bangunan seperti Borobudur, Piramid di Mesir dan sebagainya. Meskipun demikian karena situasi dan kondisi berubah serta kebutuhan yang mendesak, maka sejak abad ke-20 manajemen personalia mulai dekembangkan dan diusahakan untuk diterapkan. Untuk dapat mengembangkan manajemen manajemen personalia maka kita harus sadar bahwa manusia bukanlah benda mati sebab manusia mempunyai perasaan, mereka dapat gembira dan sakit hati , mereka dapat senan dan susah , mereka bukan hanya memerlukan kebutuhan materi tetapi juga mereka juga sering mengharapkan penghargaan penghargaan dan pengakuaan .
B. Rumusan Masalah
Secara garis besar permasalahan dalam bab Fungsim Personalia antara lain: 1.
Pengertian Pengertian dari Personalia?
2.
Apa saja kegiatan-kegiaatan kegiatan-kegiaatan Personalia?
3.
Apa saja macam-macam macam-macam tenaga tenaga dalam dalam personalisasi personalisasi dan dari dari mana mana sumber sumber Tenaga tersebut tersebut
berasal? 4.
Apa saja fungsi dari personalia?
5.
Tujuan personalia dan Komnikasi yang seperti apa dilakukan?
6.
Bagaimana dengan sistem pengupahan? pengupaha n?
4 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Personalia
Istilah personalia, personel atau kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu organisasi. Dengan demikian manajemen personalia adalah manajemen yang menitikberatkan menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia didalam sebuah organisasi. Untuk lebih lengkapnya manajemen personalia itu dapat dirumuskan dirumuskan sebagai berikut: “Manajemen “ Manajemen Personalia adalah seni dan ilmu memeperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara berdaya guna dan berhasil dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja. Bagi perusahaan kecil, pengusaha lebih mengenal para pegawai dan buruhnya. Ini menunjukan antara pengusaha dan para karyawannya memiliki hubungan kekeluargaan. Untuk perusahaan kecil lebih terbina dari pada perusaan besar sehingga dengan demikian masalah-masalah yang berhubungan dengan kepegawaian dapat mudah diatasi. Salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan adalah manusia. Apabila dibandingkan dengan faktor lain sepeti modal, mesin, dll. -
Manusia merupakan patner kerja bagi organisasi dan bukan merupakan alat bereproduksi seperti
mesin. -
Manusia mempunyai harkat dan martabat dan bagaimanapun bagaimanapun keadaan maka ia memiliki harga
diri dan ingin aktualisasi. -
Tenaga kerja yang ada diperusahaan tidak semuanya menjadi tenaga yang produktif tetapi
mereka harus diseleksi di tempatkan, dilatih, diberi kompensasi dll.
-
Kerja karyawan meningkat maka tujuan tercapai.
5 B. Kegiatan-kegiatan Personalia
1.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Yaitu merencanakan kebutuhan tenaga kerja dagi suatu organisasi sesuai dengan struktur yang ada, sehingga tidak sampai terjadi kekosongan. 2.
Analisa pekerjaan/tugas/jabatan pekerjaan/tugas/jabatan
Analisa jabatan/job analysis adalah suatu kegiatan untuk memberikan analisa pada setiap jabatan sehingga dengan demikian akan memberikan pula gambaran tentang syarat-syarat yang diperlukan bagi setiap karyawan untuk jabatan tertentu. Hal ini berarti akan merupakan landasan atau pedoman untuk penerimaan dan penempatan karyawan, di samping sebagai landasan atau pedoman kegiatan lainnya dalam bidang manajemen personalia. Sebenarnya analisa jabatan adalah juga merupakan informasi tentang jabatan itu sendiri dan syaratsyarat yang diperlukan untuk dapat memangku jabatan tersebut dengan baik. Tentang jabatan itu sendiri ditunjukan dalam gambaran jabatan atau deskripsi jabatan sedangkan tentang syarat-syarat y ang diperlukanh informasi jabatan ditujunjukan dalam syarat-syarat jabatan. Dengan demikian berarti pengertian analisa jabatan yang pokok terdiri dari 2 hal, yaitu: a. Diskripsi jabatan adalah penjelasan tentang suatu jabatan, tugas-tugasnya, tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenang dsb. b.
Syarat-syarat jabatan
Syarat-syarat jabatan dibuat berdasarkan skripsi jabatan jadi syarat jabatan adalah merupakan suatu informasi tentang syarat-syarat yang diperlukan. Untuk membuat deskripsi jabatan agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran kesimpangsiuran serta dobel pekerjaan, maka dalam membuat deskripsi jabatan tidak boleh dilepaskan dengan deskripsi jabatan dan keseluruhan jabatan Analisa jabatan sebenarnya dapat dipakai juga sebagai landasan atau pedoman untuk penerimaan dan penempatan karyawan serta penentuan jumlah kebutuhan karyawan. Selain sebagai landasan hal-hal tersebut di atas, maka analisa jabatan dapat juga dipakai sebagai landasan kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan lain dalam bidang personalia. 6
1. Sebagai landasan untuk melaksanakan mutasi 2. Sebagai landasan untuk melaksanakan promosi
3. Sebagai landasan untuk melaksanakan latihan/training 4. Sebagai landasan untuk melaksanakan kompensasi 5. Sebagai landasan untuk melaksanakan syarat-syarat lingkungan kerja 6. Sebagai landasan untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan peralatan
3.
Rekrutmen
Menurut Hardi Handoko Requitment adalah : Suatu proses pencarian dan pengikatan para calon
karyawan atau pelamar calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai karyawan proses ini di mulai ketika para pelamar di cari dan berakhir bila lamaran atau aplikasi mereka di serahkan dan hasilnya setelah para calon karyawan di seleksi. Menurut Musanif Requitment adalah : Usaha untuk mendapatkan calon-calon pegawai yang lowong
guna mendapatkan sebanyak mungkin calon pelamar yang memenuhi syarat-syarat untuk job dicription dan analisa yang di minta untuk jabatan yang lowong pada suatu organisasi untuk di pilih calon-calon yang terbaik dan cakap menurut mereka. 4.
Seleksi
Seleksi adalah Suatu proses untuk menentukan orang yang di ramalkan akan berhasil pemangku jabatan
itu nanti. Menurut komaruddin Seleksi adalah Pemilihan terhadap orang-orang, suatu proses untuk menilai
kemungkinan keberhasilan atau kegagalan seseorang untuk melaksanakan pekerjaanya. Sedangkan tujuan Seleksi menurut Manullang adalah Memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat dan mempunyai kwalifikasi sebagaimana tercantum tercantum di dalam Job Description. 7
Secara umum ada 3 tujuan seleksi: 1. Untuk mengetahui kecakapan seorang pegawai. 2. Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan pekerjaan yang dipangkunya. 3. Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja tidak hanya yang cocok pada saat sekarang tetapi tenaga kerja yang memiliki potensi untuk di kembangan di kemudian hari. Proses seleksi
Proses seleksi di mulai salah semua lamaran memenuhi memenuhi syarat dan di terima. Proses ini melibatkan serangkaian tahap yang menambah komplektivitas sebelum sebelum pegawai di ambil. Jadi proses seleksi adalah Serangkaian kegiatan yang di gunakan untuk memutuskan apakah pelamar di terima atau tidak.
Langkah-langkah ini mencakup pemanduan kebutuhan pelamar dan organisasi. Dalam banyaknya personalia penarikan dari seleksi di gabungkan dan disebut dengan istilah Employedment Employedment pansel. Proses seleksi adalah: Pusat manajemen kepegawaian kepegawaian dan requitment dilakukan untuk membantu proses seleksi ini. Bila seleksi diadakan tidak tepat maka daya upaya sebelumnya akan sia-sia saja oleh karena itu tidaklah berlebihan bila di nyatajkan bahwa seleksi adalah kunci sukses manajeme kepegawaian. Bahwa kunci sukses organisasi. 5.
Training
Pendidikan jangka pendek bagi para karywan adalah untuk memperoleh ketrampilan ketrampilan teknis. Bang pendidikan jangka panjang karyawan manajerial untukmemperoleh untukmemperoleh penguasaan konsep secara sistematis. Kemampuan untuk mengambil keputusan, stabilitas emosional. Contoh: -
Untuk menunjukan produktivitas
-
Untuk menunjukan semangat dan gairah kerja
-
Mengurangi Mengurangi kecelakaan
8
-
Penilaian kenerja
Penilaian prestasi kerja adalah Proses melalui dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Manfaat penilaian prestasi kerja menurut Tani Handoko. 1. Perbaikan prestasi kerja 2. Untuk Penyesuain Kompensasi 3. Untuk keputusan-keputusan penempatan dan promosi 4. Latihan pengembangan 5. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan penyimpangan-penyimpangan proses konplik 6. Pengembangan karier 7. Informasi mengenai prestasi kerja karyawan 8. Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
9. Untuk mendapatkan kesempatan kerja adil 10. Untuk menghindari tantangan-tantangan tantangan-tantangan ekstenal. Yang menilai adalah : 1. Atasan langsung. 2. Group line 3. Panitia 4. Gabungan dari staf dan kepegawaian Bawahan / teman sejajar. Tujuan penilaian adalah : 1. Mengidenfikasikan Mengidenfikasikan karyawan yang membutuhkan membutuhkan kadernisasi. 2. Untuk menetapkan kenaikan gaji/upah karyawan. 3. Untuk memungkinkan pemindahan pemindahan karyawan dan penugasan baru. 4. Menetapkan kebijakan baru dalam rangka reorganisasi. 5. Mengidenfikasikan Mengidenfikasikan karyawan kejabatan yang lebih tinggi. 9
Berbagai bias / penyimpangan penyimpangan penilaian. 1. Hello effect yaitu terlalu dominannya pendapat pribadi 2. Penilaian cenderung terpusat di center. 3. Prasangka-prasangka Prasangka-prasangka pribadi. 4. Resensi effect/penilaian berdasarkan kesan yang terakhir. Metode-metode Metode-metode penilaian :Metode beriorientasi kepada masa lalu. o
Memakai retting skill/skala penilaian baik,sedang kurang baik
o
Memakai cek lis.
o
Metode peninjauan lapangan
o
Memakai pristiwa kritis/yang terjelek /terbaik.
o
Metode peninjauan lapangan.
o
Metode test prestasi kerja.
o
Metode beriorientasi pada masa depan.
§ Metode penilaian penilaian diri. § Metode fsikologis. § Pendekatan melalui MBO. MBO. § Pusat penilaian terhadap karyawan. karyawan.
6.
Kompensasi
Kompensasi adalah Merupakan balas jasa yang di berikan oleh perusahaan kepada karyawannya yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecendrungan kecendrungan diberikan secara tetap. Masalah kompensasi bukan hanya penting karena merupakan dorongan utama seseorang menjadi karyawan, tetapi masalah kompensasi ini penting juga karena kompensasi yang diberikan ini besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja para karyawannya. Pemberian kompensasi adalah keseluruhan balas jasa bagi employed employed maupun maupun employer baik yang langsung langsung berupa berupa uang atau financial financial maupun yang tidak langsung berupa uang (non financial). 10 Ada 3 Dasar pemberian kompensasi adalah adalah :
1. logic 2. Rasional 3. Punya landasan yang kuat. Fungsi kompensasi adalah : 1. Penentuan kebutuhan ekonomi 2. Pengkaitan kompensasi dengan peningkatan kerja. 3. Pengkaitan kompensasi dengan sukses tidaknya perusahaan. 4. Keseimbangan Keseimbangan keadilan. Penilaian pemberian upah berdasarkan 1. Upah menurut prestasi kerja. 2. Upah menurut lamanya kerja.
3. Upah menurut kebutuhan kerja. 4. Upah berdasarkan prioritas. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi. 1. Penawaran permintaan tenaga kerja. 2. Organisasi buruh. 3. Kemampuan perusahaan untuk membayar. 4. Produktif karyawan. 5. Tinggi rendahnya biaya hidup setempat. 6. Peraturan pemerintah. 7. Konsisten eksternsl dan internal. 8. Kompensasi diluar gaji dan upah., Yaitu : Pensiun, uang pesagon, asuransi,kesehatan. asuransi,kesehatan.
11
Wujud kompensasi ada 3 yaitu ; 1. Uang /gaji dan upah. 2. Natural seperti, pembagian beras, pakaian, obat-obatan. 3. Kenikmatan seperti, rumah, fasilitas kenderaan, pemeriksaan kesehatan, dan lain-lain. Pemutusan hubungan kerja/alasan PHK karena : 1. Keinginan perusahaan, tidak cakap pada masa percobaan, di hukum sakit, usia lanjut. 2. Keinginan karyawan . Tidak cock dengan tugas, alasan-alasan mendesak (gaji kurang, pekerjaan membanyak). 3. Sebab-sebab lain-lain . Seperti, Meninggal Meninggal dunia. Tiga tantangan proses seleksi pegawai 1. Tantangan saple (masukan). (masukan). Semakin banyak pelamar memenuhi syarat semakin mudah unt5uk seleksi. 2. Tantangan Etis.
Bisa didalam proses penerimaan pegawai di mana mereka menerima surat-surat sakti. 3. Tantangan organisasi. Anggaran organisasi keterbatasan kwalitas SDM. Tantangan berbeda jenis kelamin tetentu. Di dalam penyeleksian pegawai ada 2 model, dan pilih salah sat yang di pakai. 1. suksesi Test – Test – Gagal Gagal - Test II – II – Gagal Gagal - Test IV – IV – Gagal Gagal – – Hasil Hasil 12
2. Kompensasi Test I - Test II – II – Test Test III – III – Test Test IV – IV – Hasil. Hasil. Latihan dan pengembangan pengembangan Hasil seleksi di tempatkan dan mengikuti program. 1. Program orientasi dan induksi. Yaitu memperkenalkan para pegawai baru dengan peranan atau kedudukan k edudukan mereka dengan organisasi dan dengan para pegawai lainnya terutama para pegawai senior. Penanggung jawab program organisasi ini adalah bagian kepegawaian dan atasan langsung. Program orientasi orientasi ini akan menurunkan perasaan terasing/cemas terasing/cemas dari pegawai baru dan mereka melaksanakan bahagian organisasi perusahaan dan secara lebih cepat merasa lebih di perhatikan. Hal ini penting karena dengan kecemasan yang rendah tugas dapat di kerjakan dengan baik. Program orientasi merupakan proses yang berkelanjutan adaptasi dan bersosialisasi. Tetapi program orientasi tidak menjamin setiap pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk itu di latih dan di kembanmgkan dalam bidang tugas-tugas tertentu. Latihan dan pengembangan mempunyai manfaat : Menbantu tanggung jawab yang lebih besar dalam diri pegawai di masa yang akan datang. Langkah-langkah pendahuluan dalam mempersiapkan latihan sebagai berikut 1. Penilaian dan identifikasi kebutuhan 2. Sasaran latihan dan pengembangan 3. Isi program prinsip-prinsip belajar.
13
7.
Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan terakhir dari personalia yaitu tindakan memelihara memelihara dan mempertahankan mempertahankan karyawan agar berkerja sama dengan baik.
C. Macam Tenaga dan Suber Tenaga
1.
Macam Tenaga
Tenaga dalam perusahan dibagi menjadi 2, yaitu: a.
Tenaga Executive
Adalah mempunyai tugas pokok dalam hal mengambil keputusan dalam perusahaan dan melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengawasan (Controlling), (Controlling), Pengarahan (Leading), (Leading), Pengisian staf (Staffing) (Staffing) b.
Tenaga Operative
Merupakan tenaga terampil yang menguasai bidang pekerjaan, sehingga tugas yang dibebankan dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan kemampuan tenaga operative dibagi 3, yaitu: -
Tenaga terampil
-
Tenaga setengah terampil
-
Tenaga tidak terampil
14
2.
Sumber Tenaga
Sumber tenaga ada 5, yaitu: a.
Dari dalam perusahaan
Hal ini adalah yang terbaik terutama untuk personalia, hal ini ditempuh dari adanya promosi dari yang terbaik. Jadi diperoleh dari transfer(mutasi) transfer(mutasi) antar bagian. b.
Teman-teman Teman-teman karyawan
Hal ini dimaksudkan bahwa karyawan yang akan memasukan temannya sudah tahu kemampuan dan reputasi/kualitas reputasi/kualitas dari calon karyawan. c.
Lembaga penempatan tenaga kerja
Hal ini Depnaker yang menyediakan calon karyawan dan menyalurkannya. d.
Lembaga pendidikan pendidika n
Dengan jalan ikatan dinas dan beasiswa dan setelah selesai sekolah dapat langsung bekerja di instasi setepat yang mengeluarkan dana untuk itu. e.
Masyarakat umum
Dengan cara iklan, hingga masyarakat banyak yang mendaftar. Jadi biayanya tinggi.
D. FUNGSI
Fungsi personalia meliputi: 1.Penarikan pegawai baru. Termasuk dalam fungsi ini: a. memelihara arsip lamaran pekerjaan b. memelihara hubungan dengan lembaga-lembaga penghasil calon pegawai, seperti sekolah tinggi, akademi, universitas, balai latihan kerja
15
c. mengadakan seleksi calon pegawai, umumnya meliputi: - seleksi kemampuan teknis tertentu (job-test) dalam melakukan test ini, biasanya bekerjasama dengan bagian yang memerlukan pegawai pegawai - seleksi sikap, minat, dan lain-lain (psycho-test) dalam melaksanakan test ini, biasanya bekerjasama dengan konsultan psikologi
- seleksi kesehatan (medical-test). Dalam melaksanakan test ini, biasanya bekerjasama dengan dokter perusahaan 2. Processing data pegawai baru, meliputi: a. penyiapan surat keputusan pengangkatan, dan penempatan dalam golongan gaji bagi pegawai baru b. penyiapan laporan penarikan tenaga kerja ke Departemen Departemen Tenaga Kerja 3. Pengembangan pegawai 4. Pemberhentian pegawai Fungsi Pengisian Staf (Staffing)
•
Penetapan jenis pegawai yang perlu diangkat
•
Perekrutan calon pegawai
•
Seleksi pegawai
•
Penyusunan standar prestasi kerja
•
Penyuluhan pegawai
•
Training dan pengembangan pegawai
16
Fungsi Staffing adalah Fungsi Manajemen Personalia
•
Fungsi “staffing” atau fungsi manajemen personalia adalah fokus dari buku ini
•
Manajemen personalia merujuk pada konsep dan teknik yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas-tugas tugas-tugas manajemen dalam aspek “manusia” atau pegawai Cakupan dari Manajemen Personalia
•
Analisis Pekerjaan
(menetapkan hakikat pekerjaan pegawai) •
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan pendaftaran calon pegawai
•
Seleksi calon calon pegawai
•
Orientasi dan dan training pegawai baru
•
Manajemen upah dan gaji (cara mengkompensasi pegawai) pegawai)
•
Penyediaan insentif dan dan kesejahteraan
•
Penilaian prestasi kerja
•
Komunikasi tatap tatap muka
(interview, (interview, penyuluhan, dan penertiban) •
Pengembangan manajer
17 Cakupan dari Manajemen Personalia yang Perlu Diketahui oleh Manajer
•
Kesempatan perolehan kerja yang sama dan tindakan afirmatif
•
Kesehatan dan keselamatan kerja
•
Penanganan keluhan dan hubungan perburuhan
Kesalahan Personalia yang Tidak Ingin Manajer Lakukan
•
Mempekerjakan Mempekerjakan orang yang tidak tepat
•
Terjadinya tingkat pindah/berhenti pindah/berhenti kerja yang tinggi
•
Prestasi pegawai kurang memuaskan
•
Menyia-nyiakan waktu dengan interview yang tidak bermanfaat
•
Perusahaan diajukan ke sidang pengadilan karena melakukan tindakan diskriminasi
E. TUJUAN DAN KOMUNIKASI a.
Human relation
Perusahaan mempunyai pengawai yang cukup untuk mencapai tujuannya. Tujuan dari hubungan masyarakat dalam dalam perusahaan perusahaan adalah: 1.
Menemukan metode-metode metode-metode yang baru dalam arti untuk mengenal orang dengan hubungan
pekerjaannya. 2.
Manajemen harus dapat mengkoordinir mengkoordini r pekerjaannya pekerjaanny a tersebut, dengan demikian buruh dapat
melaksanakan pekerjan dan buruh memperoleh kepuasan. 3.
Dapat diperoleh kesepakatan antara buruh dan majikan.
18
b.
Komunikasi
Untuk membantu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya yaitu perlunya komnikasi yang terbuka didalam perusahaan. Macam komunikasi ada 3, yaitu: 1.
Buruh dngan pimpinan
2.
Pimpinan dengan buruh
3.
Sesama karyawan
Hal ini dimaksudkan agar saling mengerti antara orang-orang tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan, dimana buruh harus mengerti apa yang dipikirkan manajer begitu pula sebaliknya. Beberapa cara menyampaikan komunikasi: 1.
Lisan berhadapan muka
2.
Surat kabar dan majalah buruh/buletin
3.
Papan pengumuman
4.
Laporan-laporan keuangan
5.
Surat dari para pejabat serta rapat-rapat
6.
Melalui serikat buruh
F.
PENGUPAHAN
Pengertian upah ada beberapa macam, antara lain: 1.
Menurut prof. Iman Supomo,SH
Upah adalah pembayaran yang diterima buruh selama ia melakukan pekerjaan atau dipandang melakukan pekerjaan 2.
Menurut Hadi Porwono
Upah adalah jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja melalui masa atau syarat tertentu.
19
Jadi dapat ditarik kesimpulan pengertian upah secara umum: Upah itu meliputi juga gaji, honorarium, dsb, dimana balasan jasa yang dibajarkan oleh majian kepada para pegawai atau buruh atau karyawannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengupahan adalah:
1.
Permintaan dan penawaran tenaga kerja
Hal ini karena perusahaan pemerlukan tenaga kerjauntuk melaksanakan perusahaan, maka perusahaan harus membayar tenaga kerja tersebut yang kemudian menimbulkan penawaran kerja. 2.
Serikat buruh
Hal ini serikat buruh menguasai tenaga kerja dengan jalan perusahaan hanya boleh menerima tenaga kerja yang menjadi anggota serikat buruh. 3.
Kemampuan membayar perusahaan perusahaa n
Serikat buruh sering kali menuntut kenaikan upah, karena beranggapan berusahaan menerima untung dan mampu membayar dengan upah tinggi. 4.
Produktivitas
Salah satu faktor yang menyebabkan naik turunnya produktivitas adalah tenaga kerja. Jadi tingkat upah ditentukan dengan hasil produktivitas. produktivitas. 5.
Biaya hidup
Upah harus cukup menghidupi buruh dan keluarganya, maka upah harus disesuaikan dengan biaya hidup. 6.
Pemerintah
Untuk melindungi buruh dari tindakan sewenang-wenang dari majikan, pemerintah ikut campur tangan dalam soal-soal perburuhan. Antara lain dengan menetapkan upah minimum dan jumlah jam kerja dalam satu minggu. 7.
Pendapat penerima upah
Hal ini tergantung dari manusianya, bahwa seandainya yang bersangkutan dengan temannya sama pangkat dan dibayar lebih rendah, maka dia menuntut keadilan untuk upah dinaikkan. 20
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen personalia menurut Edwin B. Flippo adalah perencanaan, pengorganisasian, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pengembangan, pemberian kompensasi, k ompensasi, pengintegrasian, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan berbagai individu organisasi dan masyarakat Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
21
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swasta, DH dan Ibnu Sukotjo, Pengantar perusahaan Modern , 3 lekture, Yogya Laik, 1988. Hardi Sigit, Pengantar Ekonomi Perusahaan Praktis, 2 Liberty, Yogyakarta, 1987. Irawan, Pengantar Ekonomi perusahaan , Study Ekonomi Universitas Universitas Gajah Mda, Yogyakarta, 1988. Mmanullang, Pengantar Ekonomi Perusahaan , Ghalia Indonesia, Medan, 1973. Marwan Asri, Jonh Suprihanto, Pengantar Ekonomi Perusahaan EKP 127/Modul1-9 , Universitty Terbuka, Jakarta, 1984. Murti Swarni, Jonh Suprihanto, Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan , 1 Liberty, Yogyakarta, 1984.
22
Diposkan 1st January 2014 oleh agoes mujie Lihat komentar
2. Jan 1
BENTUK - BENTUK BADAN USAHA
MAKALAH BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
A. Pendahuluan
Tidak mungkin untuk mengatakan bahwa bentuk suatu perusahaan adalah cocok untuk semua jenis bisnis yang akan dijalankan. Kemustahilannya Kemustahilannya hampir sama dengan memilih sebuah baju agar dapat di pakai oleh semua orang. Karena itu dalam memilih bentuk formal dari suatu organisasi bisnis, pertimbangan-pertimbang pertimbangan-pertimbangan an seperti: keinginan dari pendiri perusahaan, tujuan jangka pendek dan panjangnya serta jenis pajak yang berlaku harus dilaksanakan dengan cermat. Sangat jarang ditemukan perusahaaan didirikan hanya dengan memperhatikan memperhatikan satu faktor.Umumnya faktor.Umumnya suatu bentuk perusahaan didirikan setelah menganalisis dan mencaremati mencaremati faktor-faktor sebagaimana disebutkan diatas. Sebelum menentukan bagaimana mengorganisasikan suatu bisnis, seorang wirausaha harus mampu menentukan kelembagaan bisnis bagaimana yang sesuai dengan kebutuhan dari bisnis tersebut. Hal ini dikarenakan faktor-faktor seperti pajak, keuangan perusahaan, modal dan lain-lain adalah berbeda untuk masingmasing bentuk hukum bisnis yang akan di jalankan (Kent Royalty, 1988). Secara umum,dikenal tiga bentuk hukum bisnis yaitu: Usaha pribadi, persekutuan (firma dan komanditer/CV) komanditer/CV) dan perseroan terbatas (PT). Karena ketiga bentuk bisnis ini masing-masing memilik kelebihan dan kekurangan maka dapat dikatakan mustahil untuk merekomondasikan suatu bentuk bisnis yang sesuai untuk segala jenis usaha. Tulisan ini akan menganalisis secara rinci mengenai ketiga bentuk bisnis yang disebutkan diatas ditambah bentuk-bentuk khusus seperti usaha waralaba dan perseroan terbatas jenis S serta beberapa aspek hukum bisnis di Indonesia.
BAB II URAIAN MATERI
A. Bentuk-Bentuk Badan Usaha 1. Usaha Pribadi
Usaha pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan di operasikan oleh hanya satu orang. Orang ini bertanggung bertanggung jawab atas keseluruhan harta kekayaan perusahaan tersebut dan mempunyai hak atas keseluruhan untung dari hasil usaha. Namun orang tersebut juga mempunyai kewajiban tidak terbatas akan utang yang di tanggung oleh perusahaan apabila mengalami kerugian. Hal ini karena seluruh harta kekayaan pribadinya berada dalam status jaminan bagi usaha yang akan dijalankan. Dari definisi yang diberikan diatas, jelas bahwa usaha pribadi merupakan bentuk badan usaha yang sangat mudah untuk didirikan. Beberapa kelebihan dan kekurangan lain dari jenis usaha ini adalah sebagai berikut: a. Kelebihan dari bentuk usaha pribadi
Kelebihan-kelebihan Kelebihan-kelebihan bentuk usaha pribadi adalah sebagai berikut : 1) Mudah dibentuk, murah biaya pembentukannya dan di banyak negara tidak memerlukan izin pembentukan dari pemerintah. pemerintah. 2) Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha tersebut. 3) Pembuatan keputusan dan mengendalikan hanya dilakukan oleh satu orang sehingga sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya. 4) Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah bereaksi terhadap keputusan harian dengan mudah. 5) Relative tidak ada control dari pemerintah sehingga sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah pajak pribadi bukan pajak usaha.3 b. Kurangan dari bentuk usaha pribadi
Disamping kelebihan yang telah disebutkan di atas, usaha pribadi juga memiliki beberapa kekurangan dibandingkan dengan bentuk hukum bisnis lainnya.kekurangan-kekurangan lainnya.kekurangan-kekurangan dari bentuk usaha pribadi adalah sebagai berikut:
1) Tanggung jawab utang yang tidak terbatas. Artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus di penuhi dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi pemilik. 2) Jarang ada yang bertahan lama, dimana hal ini dapat saja disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut. 3) Relative sulit untuk dapat memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah. 4) Relative tergantung hanya pada pola pikir satu orang saja sehingga apabila orang ini tidak berpengalaman dalam bisnis yang akan di gelutinya maka ancaman kegagalan adalah sangat besar. Dibalik ancaman kerugian-kerugian yang dapat saja muncul, harus diakui bahwa bentuk usaha ini sangat banyak terdapat di mancanegara. Namun untuk bentuk usaha jenis ini, seorang wirausaha harus memperhatikan memperhatikan hal-hal apa yang wajib dipenuhi. Hal ini karena walaupun bentuk usaha jenis usaha pribadi sangat mudah dibentuk, namun persyaratan untuk masing-masing negara sedikit berbeda. 2. Persekutuan
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk bentuk organisasi bisnis dimana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga bertanggung bertanggung jawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firma adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan dibawah satu nama bersama dimana peserta-pesertanya peserta-pesertanya langsung langsung dan sendiri-sendiri bertanggung bertanggung jawab sepenuhnya sepenuhnya pada pihak ke tiga. Sedangkan Sedangkan Persekutuan Persekutuan Komanditer Komanditer (CV) adalah perseroan perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu o rang atau lebih sebagai pihak yang bertanggung jawab renteng dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya. Pada bentuk usaha jenis persekutuan ini, tugas atau tanggung jawab masing-masing pendiri harus dijelaskan dalam akte pendirian perusahaan. Berikut ini contoh informasi yang haris dimasukkan ke dalam perjanjian antara lain:data-data pribadi para pendirinya, jumlah modal yang disetorkan, tanggung jawab manajemen dari para pendirinya, kekuasaannya, pembagian keuntungan, keuntungan, dan pembagian utang. Disamping persyaratan pendirian ini, perlu pula dipahami bahwa dalam bentuk CV salah seorang pendiri harus berfungsi sebagai general partner yang bertanggung jawab penuh atas pengendalian perusahaan dan utang yang mungkin timbul. Sedangkan partner yang lainnya dapat berfungsi sebagai salah satu dibawah ini; a. Ostensible partner : merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang akan dijalankan dan dikenal oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai partner. Partner jenis ini dapat juga berfungsi sebagai general partner. b. Active partner : merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang akan dijalankan. Partner jenis ini dapat juga berfungsi berfungsi sebagai Ostensible partner. c. Secret partnert : merupakan partner yang berperan aktif dalam bisnis yang akan dijalankan tetapi kesetaraannya dirahasiakan.
d. Dormant partner : merupakan partner yang berperan tidak aktif pada bisnis yang akan dijalankan dan kesertaannya dirahasiakan. e. Silent partner : merupakan partner yang berperan tidak aktif pada bisnis yang akan dijalankan dan kesertaannya dikenal oleh pihak – pihak – pihak pihak yang berkepentingan sebagai partner. f. Nominal partner : yaitu seseorang yang ikut serta dalam suatu CV dimana kesertaanya sebagai partner diwakili oleh orang lain. g. Subpartner : yaitu seseorang yang dikontrak oleh partner didalam CV untuk turut membantu kelancaran jalannya CV yang bersangkutan. h. Limited partner : merupakan partner yang harus dimintai persetujuaanya lebih dahulu apabila hartanya akan dijadikan modal kerja bagi CV yang ada. a. Kelebihan dari Bentuk Persekutuan
Beberapa kelebihan dan kebaikan dari bentuk persekutuan baik Firma maupun Komanditer Komanditer adalah sebagai berikut : 1) Mudah pembentukannya, aspek formal serta biaya yang harus ditanggung untuk pendiriannya sangat mudah dan murah. 2) Imbalan yang langsung diberikan, dimana para pendiri dapat langsung menikmati menikmati keuntungan yang diperolehnya berdasarkan atas perjanjian yang telah dibuat. 3) Pertumbuhan serta unjuk kerja yang umumnya baik. Hal ini dikarenakan kemampuan kerja sama serta saling menunjang antara partner dalam menjalankan bidang usaha serta penguasaan aspek-aspek penting dalam perusahaan. 4) Fleksibilitas, dimana respons terhadap tantangan bisnis dapat dilakukan dengan cepat. 5) Pengawasan dari pemerintah yang relative longgar dan sangat jarang dilakukan interferensi dalam pengendalian suatu persekutuan. persekutuan. 6) Kemudahan perpajakan, dimana para pendiri persekutuan hanya membayar pajak individu saja. b. Kekurangan dari Bentuk Persekutuan Beberapa kekurangan dan
keburukan dari bentuk persekutuan baik firma maupun komanditer adalah sebagai berikut: 1) Adanya pembagian utang yang tidak berimbang dimana seorang partner harus menanggung seluruh utang dari persekutuan yang ada. 2) Jarang ada yang bertahan lama, dimana hal ini dapat saja disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut. 3) Relatif sulit untuk dapat memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah.
4) Banyak terjadi persekutuan dijalankan dengan bergantung hanya pada pola pikir general partner sehingga apabila orang ini tidak berpengalaman berpengalaman dalam bisnis yang akan digelutinya maka ancaman kegagalan adalah sangat besar. 5) Kesulitan dalam meredam keinginan masing-masing partner dalam upayanya memajukan perusahaan serta mencapai kompromi atas suatu keputusan atau kebijakan, dimana faktor yang terakhir ini benarbenar menentukan sukses atau tidaknya persekutuan itu didalam menjalankan rodausahanya. Karena hanya dengan pengertian yang mendalam yang disertai dengan kemampuan berhubungan yang baik maka persekutuan dapat menjalankan roda usaha bisnis yang diinginkan. 3. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas ( PT ) merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Biasanya izin pendirian PT akan diberikan sepanjang PT tersebut tidak bertentangan bertentangan dengan undang-undang ketertiban umum dan kesusilaan yang ada. a. Kelebihan dari Bentuk PT
Beberapa kelebihan dan kebaikan kebaikan dari bentuk perseroan perseroan terbatas ( PT ) adalah sebagai berikut : 1) Adanya tanggung jawab atas utang yang terbatas, dimana tanggung jawab utang harus dibayar hanya terbatas atas jumlah saham yang dimiliki. 2) Adanya kemungkinan untuk memperjual-belikan memperjual-belikan saham yang dimilikinya. 3) Umumnya memiliki jangka waktu operasi yang tidak terbatas. 4) Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga yang rendah. 5) Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu dimana para pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen professional untuk menjalankan perusahaan yang ada. b. Kekurangan dari Bentuk PT
Beberapa kekurangan dan keburukan dari perseroan terbatas adalah sebagai berikut : 1) Keterbatasan dalam jenis-jenis bidang usaha yang akan dijalankan ; dimana umumnya bidang-bidang usaha yang dijalankan oleh PT ditentukan oleh izin yang dileluarkan serta peraturan-peraturan yang berlaku. 2) Adanya perbedaan kepentingan didalam menjalankan PT , dimana terkadang pemilik saham minoritas di kalahkan oleh kepentingan pemilik saham mayoritas. mayoritas. 3) Adanya kewajiban- kewajiban untuk membuat laporan ke berbagai pihak.
4) Biaya yang tidak sedikit untuk mendirikan suatu PT. 5) Adanya system pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar membayar pajak ganda yaitu pajak atas PT itu sendiri, dividen yang di terima serta pajak individunya. Untuk lebih mengetahui secara rinci tentang perbandingan perbandingan antara ketiga bentuk badan hukum yang disebutkan di atas yaitu Usaha Pribadi, Persekutuan dan Perseroan Terbatas (PT) dapat di lihat pada table berikut ini : Perbandingan Antara Usaha Pribadi, Persekutuan dan PT No
Karakteristik
Usaha Pribadi
Persekutuan
PT
1
Metode
Dibentuk atas
Dibentuk atas
Anggaran dasar
pembentukan
keinginan pemiliknya
keinginan berbagai
diterbitkan oleh instansi pemerintah yang
pihak
berwenang 2
Posisi hukum
Bukan entitas terpisah, pemilik
Bukan entitas terpisah pada banyak
Selalu merupakan entitas hukum terpisah
adalah bisnisnya
negara bagian
dan berbeda pada pemiliknya, adanya fiksi legal untuk tujuan memiliki harta dan menjadi pihak bagi ligitimasia
3
Bertanggung
Tanggung jawab
jawab
tidak terbatas
Tak terbatas
Terbatas untuk
(kecuali untuk
pemegang saham
kerja sama
dan pemegang
terbatas pada CV
saham tidak
terbatas)
bertanggung jawab atas utang PT
4
Jangka waktu
Ditentukan
Dibubarkan
Dapat mempunyai
oleh
dengan
keberadaan
pemilik.Pembu
persetujuan
baran secara
pihak-pihak yang
selamalamanya
otomatis sesuai
bersekutu
dengan
,dengan kematian
keinginan
dari satu atau
pemiliknya
lebih pemiliknya atau dengan mundurnya salah satu sekutu
5
Pemindahan kemilikan
Kepemilikan
Meskipun
Saham kepemilikan
dapat dialihkan
kepemilikan CV
dapat dengan mudah
, tetapi firma
dapat dilihkan
dialihkan
milik individu
dengan
tersebut tidak
penunjukkan
harus bubar
,namun si tertunjuk tidak mempunyai hak penuh atas keputusan
6
Manajement
Sepenuhnya
Masing-masing
Pemegang saham
ada pada
sekutu utama
memiliki direktur
tangan pemilik
mempunyai suara
yang menentukan
langsung dan
kebijakan dengan
sama pada
penentuan tugastugas
manajemen
yang harus
kecuali
dijalankan
ditentukan secara
lain pada perjanjian yang dibuat 7
Pajak
Pemililk
Masing-masing
Pajak ganda ;PT
membayar
sekutu membayar
membayar pajak
pajak pribadi
proporsional dari
penghasilan atau
atas
pajak penghasilan
keuntungan bersih
pendapatan
atas keuntungan
tanpa pengurangan
bisnisnya
bersih CV
untuk dividen dan pemegang saham membayar pajak pribadinya
8
Biaya organisasi,
Tidak ada
Tidak ada
Semua diperlukan
biaya lisensi tahunan dan laporan tahunan
C. Perusahaan Negara
Adalah semua usaha perusahaa dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang apapun yang modalnya secara keseluruhan merupakan kekayaan negara. Bentuk Perusahaan Negara Pusat dan Daerah : a. Persero (PT. BARATA) b. Perum (PT. TALKOM, dan PERUMKA) c. Perusahaan Daerah (PDAM) Persero dan Perusahaan Daerah adalah perusahaan mencari keuntungan bagi negara.
Perum dan Perjan bukan organisasi mencari keuntungan, tapi diarahkan untuk melayani keperluan masyarakat banyak. Ciri-ciri Persero : a. Tujuan utama mencari keuntungan dengan bentuk PT. b. Dipimpin oleh direksi. c. Modal melik negara, bisa bekerjasama bekerjasama dengan dengan swasta swasta asing dan nasional dan penjualan sahamsahamsaham milik negara. Ciri-ciri Perum : a. Tujuan utama utama mencari mencari dan melayani keperluan keperluan umum umum sekaligus sekaligus mencari mencari keutungan. keutungan. b. Berstatus Badan Hukum dan diatur diatur berdasarkan berdasarkan Undang-Undang. Undang-Undang. c. Bergerak dalam bidang jasa vital. d. Setiap tahun harus harus membuat laporan laporan tahunan dengan dengan neraca rugi laba laba dilaporkan kepada pemerintah. e. Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta mempunyai mempunyai kebebasan bergerak. Ciri-ciri Perjan : a. Tujuan utama usahanya untuk mengabdi setra melayani masyrakat. b. Pegawai berstatus pegawai negeri. c. Dipimpin oleh kepala kepala yang yang mempunyai mempunyai bawahan suatu bagian Departemen/Dirjen/Direktorat/Pemda. d. Mempunyai hubungan hukum publik, bila dituntut atau menuntut sebagai pemerintah.
D. Koperasi di Indonesia
Selain bentuk-bentuk usaha sebagaimana di sebutkan diatas, kita masih mengenal bentuk usaha perkumpulan koperasi. Yakni badan usaha yang beranggotakan beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasarkan asas kekeluargaan. Badan usaha ini mendapatkan tempat khusus di Indonesia.landasan dari bentuk usaha jenis ini adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan utamanya adalah memajukan kesejahteraan anggotanya dan ikut membangun membangun tatanan perekonomian nasional. Prinsip dasar keanggotaan koperasi adalah bersifat sukarela, pengelola asetnya secara demokratis, pembagian pembagian sisa hasil usaha secara proporsional, pemberian balas jasa terbatas serta adanya
pendidikan dan kerja sama untuk penelitian dan pengembangan. System permodalan koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.modal sendiri sendiri terdiri atas simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan serta hibah. Sedangkan modal pinjaman terdiri atas pinjaman dari anggota dan dari koperasi atau badan lainnya. E. Usaha Waralaba
Usaha waralaba merupakan bentuk khusus dari lisensi dimana pemberi hak bukan hanya menjual haknya tetapi juga turut serta membantu si penerima hak dalam melakukan bisnisnya. Cukup banyak perusahaan-perusahaan perusahaan-perusahaan yang melakukan hal ini, seperti KFC,12 Wong Solo, dan lain-lain. Dalam bentuk waralaba ini beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dipertimbangkan dengan cermat sebagai berikut : a. organisasi dari perusahaan yang diberi hak – hak – dimana dimana perusahaan pemberi hak biasanya masuk kesuatu Negara dan mencari partner atau perusahaan yang ingin mendapatkan hak mereka. Lalu mereka akan berunding untuk menentukan bentuk organisasi apa yang layak dan cocok untuk pengembangan usaha yang akan dilakukan. b. modifikasi system operasi – operasi – karena karena biasanya produk-produk yang dijual itu harus mengalami modifikasi karena kebutuhan dan culture dari suatu Negara berbeda dengan Negara lainnya. Karena itu antara pemberi dan penerima hak harus berkompromi dan berunding untuk menentukan modifikasi baik pada system operasi maupun produk yang akan dijual. c. masalah perjanjian atau kontrak yang ada – ada – dimana dimana pada saat penyusunan kontrak harus detail dan bentuknya kurang lebih sama dengan metode lisensi. Disamping masalah-masalah diatas, beberapa kelebihan dari bentuk waralaba adalah sebagai berikut: 1. Adanya pelatihan yang khusus diberikan oleh pemegang lisensi sehingga pemberdayaan SDM dapat dilakukan. 2. Keuntungan dari penggunaan merek yang sudah dikenal diduniasehingga untuk memasarkannya tidak diperlukan lagi biaya yangtinggi. yangtinggi. 3. Umumnya perusahaan yang memberikan hak lisensinya mempunyai jaringan pemasaran yang kuat dan sudah terbukti keandalannya sehingga sipemegang lisensi dapat memanfaatkan jaringan ini. 4. Adanya bantuan keuangan bagi jalannya dan kemajuan dari perusahaan. Namun disamping kelebihankelebihan yang telah disebutkan diatas beberapa kekurangan dari bentuk waralaba antara lain : a. Biaya paten yang harus dibayar oleh pemegang lisensi. b. Control dari perusahaan pemegang paten yang ketat. c. Control serta pemenuhan janji-janji dari pemegang paten yang biasanya tidak ditepati.
F. Bentuk-Bentuk Hukum Bisnis Lainnya
Selain bentuk-bentuk hukum bisnis yang disebutkan diatas, terdapat beberapa bentuk bisnis lainnya seperti : a. Perusahaan domestik dan asing : dimana bentuk hukum bisnis ini ditentukan dari asal modal disetor apakah dari domestic atau dari pihak asing. b. Perusahan public atau pribadi : dimana bentuk hukum bisnis ini ditentukan oleh siapa pendiri dari perusahaan apakah pemerintah atau pribadi. c. Yayasan : merupakan bentuk hukum bisnis dimana tujuannya bukan untuk mencari laba melainkan untuk misi-misi social. d. Perkumpulan profesi atau asosiasi : merupakan bentuk hukum bisnis dimana anggotanya terdiri atas individu yang memiliki profesi yang sama atau perkumpulan-perkumpulan dengan bisnis yang sama. e. Close corporation : merupakan bentuk perseroan terbatas dimana pemegang sahamnya tunggal atau hanya terdiri dari jumlah orang yang sangat terbatas (Sedikit). (Sedikit). G. Undang-Undang Hukum Dagang
Secara umum, jenis-jenis bentuk usaha di Indonesia diatur dalam kitap undang-undang hukum dagang. Jenis usahara pribadi seperti warung, restoran, salon kecantikan, dan lain-lain diatur dalam pasal 16181652 kitap hukum perjanjian (KHP).Sedangkan persekutuan bentuk firama diatur dalam pasal 16/35 kitap undang-undang hukum dagang (KUHD). Untuk persekutuan bentuk komanditer diatur dalam buku dan pasal yang sama. Khusus untuk bentuk perseroan terbatas (PT) diatur oleh undang-undang perseroan terbatas nomor 1 tahun 1995.Bentuk-bentuk 1995.Bentuk-bentuk hukum jenis usaha lainnya di Indonesia seperti yayasan diatur oleh undang-undang yayasan Belanda tahun 1956. Untuk badan usaha milik Negara diatur menurut undang-undang nomor 9 tahun 1969, peraturan pemerintah nomor 12 tahun 1969 dan nomor 3 tahun 1983. sedangkan untuk badan usaha milik daerah diatur menurut undang-undang nomor 5 tahun 1962 dan undang-undang nomor 6 tahun 1969.
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan
Secara garis besar ada tiga masalah pokok dalam pemilihan bentuk usaha sebagaimana terlihat dari ulasan yang telah diberikan. Masalah pokok tersebut adalah motivasi usaha, efisiensi (akuntabilitas) serta bentuk usaha yang dipilih. Dalam motivasi usaha, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dengan cermat menyangkut menyangkut pengertian bentuk usaha yang akan dijalankan, kelompok bentuk usaha yang akan didirikan, maksud pendirian usaha, perundingan pendirian usaha dan kesepakatan pendirian usaha. Pada efisiensi usaha, faktor-faktor yang dipertimbangkan menyangkut pertanggung pertanggung jawaban yang harus diberikan, fungsi manajemen dan control yang harus diadakan, aspek formalitas, fleksibilitas dan permodalan yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar Pada factor yang terakhir yaitu bentuk usaha yang dipilih, banyak ditentukan oleh jenis badan usaha tersebut, bentuk permodalan, tanggung jawab usaha keanggotaan, keanggotaan, pembagian laba, publikasi atas atas perkiraan tahunan, tahunan, dan masih banyak lagi. lagi.
Daftar Pustaka
Costadt, Robert C., Entrepreneurship, Dover, MA: Lord Business, Organizational Dynamics, Summer, 1983. Karakaya and Kobu, New Product Development Process, Journal of Business Venturing Venturing January, 1994. Royalty, Kent, et all, The impact of Tax Reform on the Choice of Small Business Legal Form. Journal of Small Business Management, January, 1988.
Siagian, Salim dan Asfahani, Kewirausahaan Indonesia Dengan Semangat 17-8-1945, Klede Jaya Putra Timur, Jakarta, 1995. Terpstra, David E, and Philip D. Olson, Entrepreneurial Start-up and Growth : A Classification of Problem, Entrepreneurship Theory & Practive, Spring, 1993. Rambat Lupiyoadi, Jero Wacik, Cara Mudah Menjadi Wirausaha, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta, 1998.
Diposkan 1st January 2014 oleh agoes mujie Lihat komentar
3. Jan 1
KONSEP PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai mengenai pemasaran diantaranya adalah adalah : a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong Am strong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok m emperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik balik produk dan nilai dengan dengan orang lain. c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat m emuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung didukung dengan kemampuan dan kesediaan kesediaan untuk membelinya. C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, analisis, perencanaan, implementasi, implementasi, dan pengendalian pengendalian dari program program yang dirancang untuk menciptakan, menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, analisis, perencanaan, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mem pertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan dengan pasar sasaran dengan dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi. Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai. BAB II MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara: 1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah. 2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat. 3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king) 5. Andalah yang menentukan (United Airlines) 6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. P enney). Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep konsep pemasaran global. 1. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. 2. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang yang terbaik. Tugas manajemen disini disini adalah membuat produk berkualitas, berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri ciri terbaik 3. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. 5. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor - faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak y ang terlibat dalam perusahaan. BAB III SISTEM PEMASARAN A. Pengertian Sistem Pemasaran Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor faktor lingkungan yang saling saling memberikan pengaruh dan membentuk serta serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.. pasarnya.. Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup : 1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran. 2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan. 3. Target pasar. 4. Perantara (pengecer, grosir, agen tr ansportasi, lembaga keuangan). 5. Kendala lingkungan (environmental constraints). Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur Unsur-unsur dalam sebuah sistem sistem pemasaran serupa dengan unsurunsurunsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat. B. Macam – Macam Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan. Tujuan : § Mengendalikan perilaku saluran § Mencegah perselisihan antara anggota saluran b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul. c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan m anajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral. C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern. Lingkungan makro tersebut ialah: a. Demografi (kependudukan). b. Kondisi ekonomi. c. Teknologi. d. Kekuatan sosial dan budaya. e. Kekuatan politik dan legal. f. Persaingan. b. Lingkungan mikro eksternal a. Pasar (market) b. Pemasok c. Pialang (marketing intermediaries) c. Lingkungan Non- – Pemasaran Pemasaran Intern Kekuatan non – pemasaran pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat bersifat menyatu (interest) dalam organisasi organisasi dan dikendalikan dikendalikan oleh manajemen.
BAB IV STRATEGI PEMASARAN A. Pengertian Strategi Pemasaran Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran pemasaran dalam hubungan dengan keadaan keadaan lingkungan yang diharapkan diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran pemasaran yaitu : 1. Daur hidup produk Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan dan tahap kemunduran. 2. Posisi persaingan perusahaan di pasar Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar. 3. Situasi ekonomi Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi. B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya: 1. Strategi kebutuhan primer Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu: 1. Menambah jumlah pemakai dan 2. Meningkatkan jumlah pembeli. 2. Strategi Kebutuhan Selektif Yaitu dengan cara : a. Mempertahankan pelanggan misalnya: 1. Memelihara kepuasan pelanggan; 2. Menyederhanakan proses pembelian; 3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk; b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier) 1. Mengambil posisi berhadapan (head – to to heas positioning) 2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu: 1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai. 2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian. 3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada. 4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru. Strategi Pemasaran
individuals and Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), m arketing adalah “A societal process by which individuals groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others”.
Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37) , yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Segmentasi (Segmentation) (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”. Dengan melaksanakan
segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan digunakan secara lebih efektif dan efisien efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang t erpisah untuk konsumen memenuhi kebutuhan khas masing-masing m asing-masing segmen. Ada beberapa variabel segmentasi segmentasi yaitu: 1. Demografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis. 2. Psikografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen. 3. Perilaku Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen m enggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik: • Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dap at diukur meskipun ada beberapa variabel
yang sulit diukur. • Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. • Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani • Differentiable : Segmen -segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang
berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda. • Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen -segmen yang
bersangkutan. Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu: 1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian. 2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen t ersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen. Targeting Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into
customers as a result of segm entation and targeting”. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market. Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar: 1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini m enganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen. 2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut. 3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial. 4. Custom targeting strategy, lebih m engarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual. Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu: 1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran. 2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan. Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing s trategy aimed at
influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the produk dapat dapat dibedakan dari para competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk pesaingnya. Ada beberapa positioning yang yang dapat dilakukan: a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya. b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut. Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan m anfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut. c. Positioning berdasarkan pengguna produk. Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk. d. Positioning berdasarkan pemakaian produk. Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut dikonsumsi. e. Positioning berdasarkan pesaing. Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan m embandingkan keunggulan-keunggulan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana y ang lebih baik. f. Positioning berdasarkan berdasarkan kategori produk. Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan. g. Positioning berdasarkan asosiasi. Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk y ang dihasilkan oleh perusahaan. h. Positioning berdasarkan masalah. Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah. Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu: 1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif. 2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya. 3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan Pengertian Saluran Distribusi Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau
lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-
barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen
untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. , Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang
memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen. Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung. - Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya. - Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi . - Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya. Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan melaksanakan dan menentukan saluran distribusi distribusi harus melakukan pertimbangan pertimbangan yang baik.
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. At au segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar. 1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu: 1. Dasar – dasar dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim. b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk. 2. Dasar – dasar dasar segmentasi pada pasar industri a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan. b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan. 2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif efektif yaitu : a. Dapat diukur b.Dapat dicapai c. Cukup besar atau cukup menguntungkan d.Dapat dibedakan e. Dapat dilaksanakan 3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi segmentasi pasar dapat dibangun dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda. a. Pemasaran massal Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen. b. Pemasaran segmen Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian. c. Pemasaran ceruk Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit. d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu. 4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah: a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran. b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen. c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu : 1. Langkah pertama Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada 2. Langkah kedua Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang. BAB V PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Perilaku Konsumen Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang m endahului dan menentukan tindakantindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya. B. Faktor – Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mempengaruhi perilaku konsumen adalah adalah : 1. Faktor kebudayaan Faktor kebudayaan meliputi : a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan k ebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis. c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggotaanggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama. Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin m embeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri. Selain dari beberapa faktor diatas yang m empengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta serta sikap. C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final. Tahap-tahap proses adopsi: 1. Sadar : konsumen menjadi m enjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya. 2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru. 3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi. 4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut. 5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru t ersebut. b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu : a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang yang tinggi. Perilaku konsumen melalui melalui proses tiga langkah, langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, sikap, dan ketiga melakukan pilihan. b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merekmerek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
a. Perilaku pembelian karena kebiasaan Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
a. Perilaku pembelian yang mencari keragaman Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek. c. Tahap-Tahap Proses Membeli Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi : a. Pengenalan kebutuhan/masalah k ebutuhan/masalah Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang m embutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik. b. Pencarian informasi Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu : 1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan. 2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan. 3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen. 4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk. c. Pencarian alternatif Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol 4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari 5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang. d. Keputusan membeli Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang seseorang mengambil keputusan untuk untuk membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan Diposkan 1st January 2014 oleh agoes mujie Lihat komentar
2. Jan 1
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
A.
KONSEP INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Untuk memahami konsep yang benar mengenai informasi akuntansi penuh, pertama kali diuraikan definisi informasi akuntansi penuh. Karena informasi akuntansi penuh ( full full accounting information) seringkali dianggap sama dengan full cost dan full costing, maka untuk memperoleh konsep yang jelas information, mengenai informasi akuntansi penuh, berikut ini diuraikan beda pengertian full accounting information, full cost, dan full costing.
1.
Definisi Informasi Akuntansi Penuh
Pembahasan informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi (information objek atau information objektive). Objek informasi dapat berupa produk, keluarga produk, aktivitas, departemen, divisi, atau perusahaan secara keseluruhan. Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: ·
Unsur yang membentuk membentuk informasi informasi akuntansi akuntansi penuh adalah total total aktiva, aktiva, total pendapatan, dan/atau
total biaya. ·
Inforamasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi. Dalam hubungannya
dengan objek informasi, informasi akuntansi penuh merupakan informasi akuntansi langsung yang terjadi dalam objek informasi tertentu ditambah dengan bagian yang adil informasi akuntansi tidak langsung yang dibebankan kepada objek informasi. 2.
Beda Full Accounting Information, Full Cost, dan Full Costing.
Untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai informasi akuntansi penuh berikutini di uraikan perbedaan pengrtian full acconting information full cost dan full costing. Seringkali orang mengira pengertian full costing information sama dengan full cost sana dengan full costing ketiga istilah tersebit barbada satu sama lain. Full acounting information terdiri dari unsur full assests, assests, full revees’ dan atau full costs. full cost
merupakan suatu unsur full accounting information. information. total biaya yang bersangkutan bersangkutan dengan dengan objek informasi jika objek informasi berupa berupa Full cost merupakan total produk full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan produk tersebut.perhi tersebut.perhitungan tungan full cost suatu produk dipengruhi oleh metode penentuan penentuan cost produk yang digunakan atau variable costing activity based costing. Full costing merupakan suatu metode penentuan cost produk yang membebankan seluruh biaya
produksi sebagai cost produk produk biya produksi yang berperilaku variable variable maupun maupun tetap. jika perusahaan menggunakan pendekatan pendekatan f ull costing costing dalam penentuan penentuan cost prod uksinya uksinya full cost merupakan merupakan biaya produksi biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung langsung + biaya overhead pabrik variable + biaya ovrhead pabrik tetap ). Variable costing mengelompokkan biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan
perubahan volume aktivitas. Variable costing hanya memperhitungkan biaya penuh produk terbatas pada biaya produksi variable saja. Biaya produksi tetap diperlakukan sebagai biaya produksi. Selain itu, variabilitas biaya menurut variable costing hanya dihubungkan dihubungkan dengan aktivitas yang bersangkutan dengan jumlah produk yang diproduksi(unit diproduksi(unit level activities) activities) Full costing dan Variable costing, merupakan metode penentuan cost produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi teknologi masa lalu.
Activity Based Costing Merupakan metode penentuan kost produk (product Costing) yang ditujukan
untuk mengajukan informasi harga produk secara cermat bagi kepentingan manajemen dengan mengukur secara cermat konsumsi sumberdaya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. Dengan pendekatan activity-based costing, costing, aktivitas pembuatan produk dibagi menjadi tiga fase yaitu : 1.
Fase desain dan pengembangan,
2.
Fase produksi dan
3.
Fase dukungan logistik (logistic support )
B.
MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI PENUH
1. Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan dibagi menjadi dua golongan : pelaporan keuangan kepada pihak luar dan pelaporan keuangan kepada manajemen puncak. Pelaporan keuangan yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan terikat kepada prinsip akuntansi yang lazim, sedangkan pelaporan keuangan yang ditujukan kepada manajemen puncak perusahaan tidak selalu terikat pada prinsip akuntansi yang lazim. Pelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. 2. Analisis Kemampuan Menghasilkan Laba ( Profitability Analysis)
Analisis kemampuan menghasilkan menghasilkan laba dapat diterapkan dalam berbagai objek informasi : produk, keluarga produk ( product line ), aktivitas (activities), atau unit organisasi. Analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek informasi dalam periode akuntansi tertentu. Dalam perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk, manajemen memerlukan informasi akuntansi penuh untuk memungkinkan memungkinkan manajemen melakukan analisis kemampu k emampuan an setiap produk dalam menghasilkan laba. Jika analisis kemampuan menghasilkan laba diterapkan pada produk atau keluarga produk, diperlukan informasi akuntansi penuh yang berupa pendapatan penuh yang dihasilkan oleh produk dalam periode tertentu, biaya penuh yang dikorbankan untuk memproduksi memproduksi dan memasarkan produk tersebut selama periode yang sama, dan aktiva penuh yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut. 3.
Mengetahui Berapa Biaya yang telah Dikeluarkan untuk Sesuatu
Manajemen secara rutin memerlukan informasi biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu objek biaya seperti produk, keluarga produk, jasa, aktivitas, pusat biaya, atau perusahaan secara
keseluruhan. Pertanyaan “Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu” dapat dijawab dengan menyajikan informasi biaya penuh yang bersangkutan dengan objek biaya.
Biaya penuh yang telah dikeluarkan untuk sesuatu berperan bagi manajemen dalam: a.
Evaluasi konsumsi sumber daya
Sesuatu dapat berupa produk, jasa, atau aktivitas. Jika manajemen telah merencanakan sesuatu, misalnya pembuatan produk, penyerahan jasa, atau pelaksanaan suatu aktivitas, maka setelah pekerjaan pembuatan produk, penyerahan jasa, dan pelaksanaan aktivitas tersebut terlaksana, ia memerlukan informasi berapa sumber daya yang telah dikorbankan untuk pelaksanaan produksi produk, jasa, atau aktivitas aktivitas tersebut. tersebut. Informasi Informasi ini diperlukan diperlukan untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana yang telah dibuat sebelumnya. b.
Struktur biaya perusahaan pesaing.
Informasi biaya penuh yang telah dikeluarkan untuk sesuatu diperlukan oleh manajemen untuk membandingkan membandingkan efisiensi produksi sesuatu tersebut dengan efisiensi produksi yang dilaksanakan oleh produsen lain. c.
Pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri.
Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dilakukan oleh manajemen dipicu oleh penghematan penghematan biaya dengan membuat sendiri (jika sebelumnya perusahaan membeli dari pemasok luar) atau penghematan biaya dengan membeli dari pemasok luar (jika semula perusahaan membuat sendiri). d.
Penentuan harga jual produk atau jasa.
Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan-perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan customers sebagai prioritas pertama dalam mengerahkan kegiatan bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan Perusahaan-perusahaan harus mampu menghasilkan produk atau jasa yang bermutu dengan harga yang rendah untuk dapat tetap bertahan di pasar. Perusahaan-perusahaan berlomba untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermutu dengan harga yang rendah dengan berpedoman bahwa customers hanya dibebani dengan biaya-biaya untuk aktivitas-penambah nilai (value- added activities ).
e.
cycle). Biaya daur hidup produk atau jasa ( product life cycle
Untuk memproduksi produk diperlukan biaya riset dan pengembangan, biaya tes produksi dan pemasaran, biaya perancangan kembali bilamana pasar menghendaki perubahan perubahan desain, dan biayabiaya lain untuk mempertahankan mempertahankan suatu produk agar tetap diperlukan oleh customers. Biaya-biaya costs, yang tidak bersangkutan dengan tersebut digolongkan ke dalam kelompok product - sustaining costs, aktivitas produksi dalam periode akuntansi tertentu. Biaya-biaya tersebut dipengaruhi dipengaruhi oleh taksiran (product life cycle). Pengumpulan jumlah produk yang akan dihasilkan dihasilkan selama daur hidup produk product informasi biaya penuh masa lalu yang y ang berhubungan dengan produk tertentu selama jangka waktu daur
hidup produk akan dapat memberikan kesempatan kepada manajemen untuk memperbaiki kemampuan produk dalam menghasilkan laba selama periode tersebut. f.
Biaya mutu ( quality costs).
Dalam lingkungan persaingan tingkat dunia, produk bermutu (quality costs) merupakan salah satu keunggulan yang diusahakan agar perusahaan menempati posisi tertentu dalam persaingan tersebut. Dengan demikian, manajemen manajemen memerlukan memerlukan informasi biaya penuh yang dikaitkan dengan berbagai aktivitas untuk mempertahankan mempertahankan dan memperbaiki mutu produk atau jasa agar sesuai dengan mutu yang diharapkan oleh customers. Untuk memungkinkan memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan tentang mutu produk, manajemen perlu memahami biaya mutu yang merupakan biaya yang terjadi karena adanya atau kemungkinan adanya mutu produk yang rendah. Biaya mutu adalah biaya yang y ang bersangkutan dengan penciptaan, pengidentifikasian, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan produk cacat. Biaya mutu dapat dibagi menjadi empat kelompok: biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan intern, dan biaya kegagalan ekstern. Karena ada kemungkinan kemungkinan terjadinya ketidakberesan sesuatu (misalnya mesin rusak, bahan baku cacat, karyawan kurang terampil) maka perusahaan perlu mengeluarkan biaya pencegahan dan biaya penilaian. Jika kerusakan telah benar-benar terjadi sehingga menghasilkan produk cacat, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya kegagalan (misalnya biaya pengerjaan kembali, biaya garansi, kerugian akibat mesin berhenti). g.
Cost reimbursement. reimbursement.
Informasi jumlah Informasi jumlah biaya yang telah dikeluarkan dikeluarkan untuk untuk membiayai kegiatan produksi produksi tertentu, tertentu, penyerahan penyerahan jasa, atau pelaksanaan pelaksanaan suatu aktivitas diperlukan diperlukan oleh manajemen untuk untuk dasar permintaan permintaan penggantian penggantian (reimbursement ) atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Dalam cost-type contract misalnya, manajemen memerlukan memerlukan informasi biaya penuh yang telah dikeluarkan di masa lalu untuk produk, jasa, atau aktivitas tertentu untuk meminta penggantian biaya ( cost reimbursement ) dari pemilik proyek. h.
Inventory costing.
Untuk pertanggungjawaban pertanggungjawaban keuangan kepada investor dan pihak luar perusahaan yang lain, manajemen secara periodik memerlukan informasi biaya untuk menghitung menghitung kos sediaan produk yang masih dalam proses dan sediaan produk jadi yang masih ada di gudang pada akhir periode akuntansi. 4.
Penentuan Harga Jual dalam Cost-Type Contract
Cost-Type Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk
membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Dalam cost-type contract produsen dijamin akan memperoleh laba sebesar persentase tertentu dari biaya sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk penyelesaian proyek. 5.
Penyusunan Program
Penyusunan program adalah proses pengambilan keputusan mengenai program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan penaksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada setiap program tersebut. Program adalah kegiatan pokok yang telah diputuskan oleh organisasi untuk dilaksanakan dalam jangka panjang sebagai pelaksanaan strateginya. dalam perusahaan yang tujuannya mencari laba tiap-tiap produk utama merupakan suatu program. Selain itu, dalam perusahaan tersebut dapat juga dijumpai berbagai program seperti : program penelitian dan pengembangan pengembangan produk baru, program pelatihan karyawan, program hubungan masyarakat dll. Keputusan pemilihan berbagai program yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. 6.
Penentuan harga jual normal.
Pada umumnya, biaya tidak menentukan harga jual produk atau jasa. Harga jual suatu produk terbesar di pasar sebagai interaksi antara jumlah permintaan permintaan dan penawaran di pasar. Namun manajemen puncak memerlukan informasi biaya penuh untuk memperhitungkan memperhitungkan kosekuensi laba dari setiap alternative harga jual yang terbentuk dipasar. Oleh karena itu, dalam keadaan normal, manajemen puncak harus memperoleh jaminan bahwa harga jual produk atau jasa yang dijual dipasar dapat menutup biaya penuh untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut dan dapat menghasilkan laba wajar. Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutup biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Jika pendekatan full costing digunakan dalam penentuan cost produk, harga jual produk harus dapat menutup biaya penuh, yang merupakan jumlah biaya produksi dan biaya non-produksi, ditambah dengan laba wajar. 7.
Penentuan harga transfer
Didalam perusahaan yang telah membentuk membentuk pusat-pusat laba untuk menghadapi berbagai ragam produk dan jasa yang dihasilkan, transfer barang dan jasa antar pusat laba menimbulkan masalah penentuan harga transfer. Ada 2 macam pendekatan yang digunakan untuk menentukan harga transfer : penentuan harga transfer atas dasar biaya (cost-based transfer price) dan penentuan harga transfer atas dasar harga pasar (market-based transfer transfer price). Jika penentuan harga transfer didasarkan atas biaya, maka biaya penuh masa yang akan datang dipakai sebagai dasar untuk menentukan harga produk atau jasa yang ditransfer oleh pusat laba penjual ke pusat laba pembeli. 8.
Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.
Produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat seperti listrik, air, telpon dan telegram, dan pos diatur dengan peraturan pemerintah. pemerintah. Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan. Informasi akuntansi penuh yang bermanfaat untuk menetapkan harga jual produk atau jasa yang diatur dengan peraturan pemerintah pemerintah terdiri dari biaya penuh masa yang akan datang dikeluarkan untuk menghasilkan produk produk atau jasa dan aktiva penuh yang akan digunakan untuk menghasilkan menghasilkan produk atau jasa tersebut. tersebut. C.
REKAYASA INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Informasi akuntansi penuh dimanfaatkan oleh manajemen untuk melaporkan keuangan, pengukuran tingkat kemampuan produk atau unit organisasi dalam menghasilkan laba, penyediaan informasi untuk menjawab pertanyaan : “beberapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu?” penentuan harga jual produk atau jasa (baik dalam cost-type contract, harga jual normal, maupun harga jual produk dalam perusahaan yang diatur oleh peraturan pemerintah), pemerintah), dan untuk penyusunan program. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan manajemen tersebut, perekayasaan informasi akuntansi penuh memerlukan idientifikasi aktiva, pendapatan, dan biaya langsung yang bersangkutan dengan objek informasi tertentu dan pembebanan secara adil aktiva, pendapatan, dan biaya tidak langsung kepada berbagai objek informasi yang bersangkutan. Aktiva dan pendapatan umumnya mudah diidentifikasikan kepada objek informasi tertentu, sehingga sehingga hanya sedikit aktiva dan pendapatan tidak langsung yang harus dibebankan secara adil suatu objek informasi. Tidak demikian dengan biaya. Banyak biaya yang merupakan biaya bergabung (common cost), yang dalam perekayasaan informasi akuntansi penuh harus dibagikan secara adil kepada berbagai objek informasi melalui metode pembebanan tertentu. Metode pembebanan biaya yang digunakan untuk perekayasaan informasi akuntansi penuh dapat dibagi menurut tujuan manfaat informasi akuntansi penuh sebagai berikut ini: 1.
Pembebanan biaya tidak langsung untuk penyediaan informasi bagi pengambilan keputusan
manajemen. 2.
Pembebanan biaya tidak langsung untuk melaporka keuangan kepada pihak luar prusahaan.
1.
Pembebanan biaya tidak langsung untuk penyediaan informasi pengambilan keputusan
manajemen
Dalam perekayasaan informasi akuntansi penuh, biaya tidak langsung dibebankan kepada objek informasi untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam : 1.
Analisis kemampuan produk atau jasa dalam menghasilkan laba dan penentuan penentuan harga jual.
2.
Pengukuran kinerja manajer
a.
Pembebanan biaya tidak langsung untuk perhitungan kemampuan produk atau jasa dalam
menghasilkan laba dan penetapan harga jual. Dalam analisis kemampuan produk atau jasa dalam
menghasilkan laba dan penentuan harga jual, manajemen memerlukan biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa. Dalam hubungannya dengan produk atau jasa, biaya penuh terdiri dari 2 golongan biaya : biaya langsung yang bersangkutan dengan produk atau jasa dan bagian yang adil biaya tidak langsung yang dibebankan kepada produk atau jasa tersebut. Dengan demikian perekayasaan informasi biaya penuh untuk memenuhi kebutuhan manajemen tersebut memerlukan dasar yang adil untuk membebankan biaya tidak langsung kepada produk atau jasa. Pembebanan biaya tidak langsung untuk merekayasa biaya penuh dilakukan dengan mencari dasar yang y ang adil untuk membebankan biaya tidak langsung tersebut kepada produk atau jasa. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk dibagi menjadi 2 golongan: biaya produksi tidak langsung (biaya overhead pabrik) dan biaya nonproduksi tidak langsung (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). Pembebanan biaya overhead pabrik dalam lingkungan manufaktur tradisional.Akuntansi biaya tradisional membebankan
biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar kuantitas produk yang diproduksi. Metode pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar kuantitas yang diproduksi. Metide pembebanan biaya overhead pabrikkepada produk inidisebut volume-based system dalam metode ini biaya overhead pabrik dianggap proposional dalam jumlah unit produk yang diproduksi. Akuntansi biaya tradisional membebankan biaya overhead pabrik kepada produk melalui dua tahap. Tahap pertama, biaya operhead pabrik dikumpulkan dalam pusat biaya, biaya departemen departemen pembantu maupun departemen produksi. Dalam tahap pertama ini, biaya operhead departemen pembantu dialoka sikan kepada departemen prodokso dengan menggunakan dasar alokasi tertentu. Tahap kedua, biaya operhead pabrik ysng telah melalui agregasi tahap pertama, pertama, dibebankan pada produk atas dasar jam tenaga kerja langsung, jam mesin, atau biaya tenaga kerja langsung. Karena biaya operhead pabrik dibebankan pada produk melalui agregasi,bukan berdasar kosumsi sumberdaya oleh aktivitas untuk menghasilkan produk, maka akuntansi biaya tradisional tradisional menimbulkan prise distortion. Pembebanan Pembebanan biaya operhead pabrik dalam lingkungan manufaktur maju (advanced manufacturing enfironment). Dibandingkan dengan lingkungan lingkungan manufaktur maju, akuntansi biaya operhead pabrik memiliki memiliki cacat rancangan berikut ini: 1)
hanya menggunakan jam tenaga kerja langsung (atau biaya tenaga kerja langsung) sebagai dasar
menglokasikan biaya operhead pabrik dari pusat biaya pada produk dan jasa. 2)
Harga alokasi yang berkaitan dengan volume yang digunakan untuk mengalokasikan mengalokasikan biaya
operhead pabrik dari pusat biaya kepada produk dan jasa. 3)
Pusat biaya terlalu terlalu besar dan memiliki memiliki dan memiliki struktur overhead yang sangat sangat besar. besar.
Dalam pabrik yang telah menggunakan banyak peralatan yang dikendalikan dengan computer, tenaga kerja langsung menjadi kurang. Tenaga yang ahli dbidang informasi menggantikan menggantikan oeran tenaga kerja langsung. Ahli informasi banyak digunakan untuk merancang perangkat lunak untuk menjalankan peralatan yang dikendalikan dengan computer. Dengan demikian biaya tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur berubah karaktestiknya karaktestiknya dari biaya tunai (cash costs) yang bervariasi dengan perubahab volume produksi menjadi biay tetap, yang tidak dipengruhi dipengruhi oleh perubahan volume produksi dan berupa sunk cost. Tarip biaya overhead pabrik perdepartemen perdepartemen juga menghasilkan kos kedua jenis produk relative sama karena metode pembebanan biaya overhead ini tidak memperhitungkan memperhitungkan perbedaan konsumsi non-volume-related non-volume-related overhead costs (biaya persiapan produksi, biaya insveksi, biaya tenaga listrik, dan biaya kesejahteraan, kesejahteraan, karyawan) setiap jenis produk dalam setiap departemen produksi. b.
Pembenaan biaya tidak langsung untuk pengukuran kinerja manajer Jika perekayasaan informasi
biaya ditujukan untuk pengukuran kinerja manajer, informasi biaya harus dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki manajer yang bersangkutan. Wewenang yang dimiliki manajer tertentu menjadikan dirinya dalam posisi dapat mengendalikan biaya tersebut. Dengan demikian, biaya yang mempunyai hubungan neraca dengan wewenang manejer tertentu merupakan biaya terkendalikan bagi manajer tersebut, karena dengan wewenangnya, manajer tersebut dapat mempengaruhi secara signifikan besarnya biaya tersebut. Biaya tidak langsung dengan hubunganya dengan wewenang manajer merupakan biaya yangada dibawah wewenang wewenang pengendalian lebih dari seorang manajer.
Untuk kepentingan pengukuran kinerja manajer, biaya tidak langsung tersebut perlu dibebenkan kepada manajer yang bertanggung jawab untuk pengendalianya. 2.
Pembebanan biaya tidaka langsung untuk pelaporan untuk pelaporan keuangan kepada pihak
luar.
Pembebanan biaya tidak langsung langsung untuk pelaporan keuangan kepada pihak luar perusahaan umumnya dilakukan dengan dasar alokasi yang bersifat sembarang. sembarang. Oleh karena itu, istilah alokasi biaya lebih cepat digunakan untuk menggambarkan pembagian biaya tidak langsung kepada berbagai produk untuk tujuan pelaporan keuangan kepada pihak luar. Biaya overhead pabrik merupakn biaya produksi tidak langsung yang harus dialokasikan kepada produk atas dasar alokasi tertentu. Dimuka telah disebutkan bahwa alokasi biaya overhead produk dilakukan melalui dua tahap alokasi. Beda alokasi biaya overhead pabrik untuk kepentingan pelaporan keuangan kepada pihak luar dengan pembebanan pembebanan biaya overhead pabrik untuk kepentingan manajemen adalah terletak pada kecermatan(accurace) kecermatan(accurace) dasar pembebanan yang dipakai untuk kepentingan pengambilan keputusan manajemen, pembebanan pembebanan biaya kepada produk harus dapat menjamin dihasilkan informasi biaya penuh yang teliti, sehingga manajemen akan memperoleh informasi tanpa distorsi didalamnya.
D.
SUMBER
1.
file:///E:/informasi-akuntansi-penuh.html
2.
http://syiefakameela.blogspot.com http://syiefakame ela.blogspot.com/2012/03/manfaat-informasi-akun /2012/03/manfaat-informasi-akuntansi-penuh.html tansi-penuh.html
3.
http://chemot-chemot.blogspot.com/ http://chemot-chem ot.blogspot.com/2011/12/sistem-akuntansi-infor 2011/12/sistem-akuntansi-informasi-penuh.htm masi-penuh.htmll
Diposkan 1st January 2014 oleh agoes mujie Lihat komentar
3. Jan 1
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (LEASING)
PENGERTIAN Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor. Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh barang-barang modal untuk operasional dengan mudah dan cepat. Hal ini sungguh berbeda jika kita mengajukan kredit kepada bank yang memerlukan persyaratan serta jaminan yang besar. Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah, dengan melakukan perjanjian leasing akan dapat membantu membantu perusahaan dalam menjalankan roda kegiatannya. Setelah jangka leasing selesai, perusahaan dapat membeli barang modal yang bersangkutan. Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal tertentu dalam suatu proses produksi secara tibatiba, tetapi tidak mempunyai dana tunai yang cukup, dapat mengadakan mengadakan perjanjian leasing untuk mengatasinya. Dengan melakukan leasing leasing akan lebih menghemat biaya dalam hal pengeluaran dana dibanding dengan membeli secara tunai. Di Indonesia leasing baru dikenal melalui surat keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan No.KEP-122/MK/IV/2/1974, No.32/M/SK/2/1974, dan No.30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 tentang perizinan usaha leasing. Sejalan dengan perkembangan waktu dan per perekonomi ekonomian an Indonesia permasalahan yang melibatkan leasing semakin banyak dan kompleks. Mulai dari jenis leasing yang paling sederhana sampai yang rumit. Perbedaan jenis leasing menyebabkan perbedaan dalam pengungkapan laporan keuangan, keuangan, perlakuan pajak dan akibatnya pada pajak penghasilan badan akhir tahun. Capital lease dan operating lease sama-sama dikenakan pajak pertambahan nilai, sedangkan untuk operating lease disamping dikenakan pajak pertambahan nilai juga dikenakan pemotongan pajak penghasilan pasal 23, hal ini karena diperlakukan sebagai sewa menyewa biasa. Biaya-biaya yang berkaitan dengan transaksi lease dianggap sebagai biaya usaha bagi pihak lessee.
Munculnya lembaga leasing merupakan alternatif alternatif yang menarik bagi para pengusaha karena saat ini mereka cenderung menggunakan dana rupiah tunai untuk kegiatan operasional perusahaan. Melalui leasing mereka bisa memperoleh dana untuk membiayai pembelian barang-barang modal dengan jangka waktu pengembalian pengembalian antara tiga tiga tahun hingga hingga lima tahun atau lebih. Disamping hal tersebut tersebut di atas para pengusaha juga memperoleh keuntungan-keuntungan lainnya seperti kemudahan dalam pengurusan, dan adanya hak opsi.
Suatu keuntungan lain jika ditinjau dari laporan keuangan fiskal adalah transaksi capital lease diperhitungkan diperhitungkan sebagai operational lease pembayaran lease dianggap sebagai biaya mengurangi pendapatan kena pajak. Tetapi tidak begitu halnya jika ditinjau dari segi komersial.
Secara umum leasing artinya Equipment funding, yaitu pembiayaan peralatan/barang peralatan/barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian leasing menurut surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia No. KEP- 122/MK/IV/2/1974, Nomor 32/M/SK/2/1974, dan Nomor 30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 adalah: ”Setiap kegiatan pembiayaan perusa haan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang telah disepakati bersama”. Equipment Leasing Association di London memberikan definisi leasing sebagai berikut: “Leasing adalah perjanjian antara lessor dan lessee untuk menyewa sesuatu atas barang modal tertentu yang dipilih/ditentukan dipilih/ditentukan oleh lessee. Hak pemilikan barang modal tersebut ada pada lessor sedangkan lessee hanya menggunakan barang modal tersebut berdasarkan pembayaran uang sewa yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka pada prinsipnya pengertian leasing terdiri dari beberapa elemen di bawah ini: 1. Pembiayaan perusahaan 2. Penyediaan barang-barang modal 3. Jangka waktu tertentu 4. Pembayaran secara berkala 5. Adanya hak pilih (option right) 6. Adanya nilai sisa yang disepakati bersama 7. Adanya pihak lessor 8. Adanya pihak lessee
Pembiayaan melalui leasing merupakan pembiayaan yang sangat sederhana dalam prosedur dan pelaksanaannya dan oleh karena itu leasing yang digunakan sebagai pembayaran alternatif tampak lebih
menarik. Sebagai suatu alternatif sumber pembiayaan modal bagi perusahaan-perusahaan, maka leasing didukung oleh keuntungan-keuntungan keuntungan-keuntungan sebagai berikut: 1.
Fleksibel,
artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu besarnya pembayaran atau periode lease dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi perusahaan perusahaan.. 2.
Tidak diperlukan jaminan,
karena hak kepemilikan sah atas aktiva yang di lease serta pengaturan pembayaran pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva yang dilease sudah merupakan jaminan bagi lease itu sendiri. 3.
Capital saving,
yaitu tidak menyediakan dana yang besar, maksimum hanya menyediakan down payment yang jumlahnya dalam dalam kebiasaan lease lease tidak terlalu terlalu besar, jadi dalam hal hal ini bisa dikatakan dikatakan menjadi menjadi suatu penghematan modal bagi lessee, yaitu lessee dapat menggunakan modal yang tersedia untuk keperluan lain. Karena leasing umumnya membiayai 100% barang modal yang dibutuhkan. 4.
Cepat dalam pelayanan,
Artinya secara prosedur leasing lebih sederhana dan relatif lebih cepat dalam realisasi pembiayaan bila dibandingkan dengan kredit investasi bank, jadi tanpa prosedur yang rumit dan hal itu memberikan kemudahan bagi para pengusaha untuk memperoleh mesin mesin--mesin dan peralatan yang mutakhir untuk memungkinkan dibukanya suatu bidang usaha produksi yang baru atau untuk memodernisasi perusahaan. 5.
Pembayaran angsuran lease diperlakukan sebagai biaya operasional, artinya
pembayaran lease langsung dihitung sebagai biaya dalam penentuan laba rugi perusahaan, jadi pembayarannya dihitung dari pendapatan sebelum pajak, bukan dari laba yang terkena pajak. 6.
Sebagai pelindung terhadap inflasi,
artinya terhindar dari resiko penurunan nilai uang yang disebabkan oleh inflasi, yaitu lessee sampai kapan pun tetap membayar dengan satuan moneter yang lalu terhadap sisa kewajibannya. 7.
Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa lease.
8.
Adanya kepastian hukum,
Artinya suatu perjanjian leasing tidak dapat dibatalkan dalam keadaan keuangan umum y ang sangat sulit, sehingga dalam keadaan keuangan atau moneter yang sesulit apapun perjanjian leasing tetap berlaku.
9.
Terkadang leasing merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi suatu
perusahaan, terutama perusahaan ekonomi lemah, untuk dapat memodernisasi memodernisasi pabriknya.
Klasifikasi Leasing
1. Capital Lease Perusahaan leasing pada jenis ini berlaku sebagai suatu lembaga keuangan keuangan.. Lessee yang akan membutuhkan suatu barang modal menentukan sendiri jenis serta spesifikasi dari barang yang dibutuhkan. Lessee juga mengadakan negoisasi langsung dengan supplier mengenai harga, syarat-syarat perawatan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengoperasian barang tersebut. Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut kepada supplier dan kemudian barang tersebut diserahkan kepada lessee. Sebagai imbalan atas jasa pengguanaan barang tersebut lessee akan membayar secara berkala kepada lessor sejumlah uang yang berupa rental untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama. Jumlah rental ini secara keseluruhan akan meliputi harga barang yang dibayar oleh lessor ditambah faktor bunga serta keuntungan pihak lessor. Selanjutnya capital atau finance lease masih bisa dibedakan menjadi dua yaitu: a.
Direct finance lease
Transaksi ini terjadi jika lessee sebelumnya sebelumnya belum pernah memiliki barang yang dijadikan objek lease. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa lessor membeli suatu barang atas permintaan permintaan lessee dan akan dipergunakan oleh lessee. b.
Sale and lease back
Sesuai dengan namanya, dalam transaksi ini lessee menjual barang yang telah dimilikinya kepada lessor. Atas barang yang sama ini kemudian dilakukan suatu kontrak leasing antara lessee dengan lessor. Dengan memperhatikan memperhatikan mekanisme ini, maka perjanjian ini memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan direct finance lease. Di sini lessee memerlukan cash yang bisa dipergunakan dipergunakan untuk tambahan modal kerja atau untuk kepentingan lainnya. Bisa dikatakan bahwa dengan sistem sale and lease back memungkinkan lessor memberikan memberikan dana untuk keperluan apa saja kepada kliennya dan tentu saja dana yang dibutuhkan sesuai dengan nilai objek barang lease. 2. Operating Lease Pada operating lease, lessor membeli barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk jangka waktu tertentu. Dalam praktik lessee membayar rental yang besarnya secara keseluruhan tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah dikeluarkan oleh lessor.
Di dalam menentukan besarnya pembayaran lease, lessor tidak memperhitungkan biaya-biaya tersebut karena setelah masa lease berakhir diharapkan harga barang tersebut masih cukup tinggi. Di sini jelas tidak ditentukan adanya nilai sisa serta hak opsi bagi lessee. 3. Sales type lease (Lease Penjualan) Lease penjualan biasanya dilakukan oleh perusahaan industri yang menjual lease barang hasil produksinya. Dalam kontrak penjualan lease diakui dua macam pendapatan yaitu pendapatan penjualan barang dan pendapatan bunga atas jasa pembelanjaan selama jangka waktu lease. 4. Leverage Lease Pada leasing ini dilibatkan pihak ketiga yang disebut credit provider. Lessor tidak membiayai objek leasing hingga sebesar 100% dari harga barang melainkan hanya antara 20% hingga 40%. Kemudian sisa dari harga barang tersebut akan dibiayai oleh credit provider. 5. Cross Border Lease Transaksi pada jenis ini merupakan suatu transaksi leasing yang dilakukan dengan melewati batas suatu negara.. Dengan demikian antara lessor dan lessee terletak pada dua negara yang berbeda. negara Barang-barang atau peralatan yang ditransaksikan dalam cross border lease meliputi nilai jutaan dollar Amerika Serikat. Seperti Pesawat terbang bermesin jet dari Pabrikan Boeing dan Airbus.
Prosedur Mekanisme Leasing
Dalam melakukan perjanjian leasing terdapat prosedur dan mekanisme yang harus dijalankan yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan, mengadakan mengadaka n
penawaran harga dan menunjuk supplier peralatan yang dimaksudkan. 2.
Setelah lessee mengisi formulir permohonan lease, maka dikirimkan kepada lessor disertai
dokumen lengkap. 3. Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberikan fasilitas lease dengan syarat dan kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak pembayaran sewa lease), setelah ini maka kontrak lease dapat ditandatangani. ditandatangani. 4.
Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani menandatangani kontrak asuransi untuk peralatan yang
dilease dangan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum dalam kontrak lease. Antara lessor dan perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak utama. Kontrak pembelian peralatan akan ditandatangani lessor dengan supplier peralatan tersebut.
5. Supplier dapat mengirimkan peralatan yang dilease ke lokasi lessee. Untuk mempertahankan mempertahankan dan memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian purna jual. 6.
Lessee menandatangani menandatangani tanda terima peralatan dan menyerahkan kepada suppplier.
7.
Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari lessee), bukti pemilikan dan
pemindahan pemilikan kepada lessor. 8.
Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier.
9.
Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal pembayar pembayara an yang telah
ditentukan dalam kontrak lease.
Aspek perpajakan yang berkaitan dengan leasing.
1. Pajak Penghasilan (PPh) Berdasarkan Undang-undang no 17 tahun 2000 dan surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1169/KMK.01/1991 Pasal 16 ayat 2 menyatakan: “Lessee tidak memotong pajak penghasilan pasal 23 atas pembayaran sewa guna usaha yang dibayar atau terutang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi”. Dalam pasal tersebut dengan jelas menyatakan bahwa angsuran-angsuran angsuran-angsuran atau pembayaran yang diterima lessor dari lessee untuk jenis transaksi finance lease tidak dikenakan pemotongan pajak penghasilan. penghasilan. Pasal 17 ayat 2 menyatakan: a. Pembayaran sewa guna usaha tanpa hak opsi yang dibayar atau terutang oleh lessee adalah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. b. Lessee wajib memotong pajak penghasilan pasal 23 atas pembayaran sewa guna usaha tanpa hak opsi yang dibayarkan atau terutang kepada lessor. Pasal 17 ayat 2a mengatur tentang perlakuan pembayaran pembayaran leasing oleh lessee. Di sini dijelaskan bahwa pembayaran leasing dari lessee kepada lessor untuk transaksi operational lease diperlukan pemotongan pajak penghasilan pasal 23 karena menurut pajak diperlakukan sebagi sewa-menyewa sewa-menyewa biasa. 2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) a. Perlakuan PPN atas transaksi capital lease: 1) Berdasarkan ketentuan pasal 13 Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 1994 huruf d dan e, Pengumuman Direktur Jenderal Pajak No. Peng- 139/PJ.63/1989 dan Pasal 1 angka 4 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep05/PJ/1994, penyerahan jasa dalam transaksi capital lease dari lessor kepada
lessee adalah penyerahan jasa yang terutang PPN, karena lessor sebagai sebagai perusahaan perusahaan jasa jasa persewaan barang dengan demikian adalah pengusaha kena pajak. 2) Pengalihan barang dalam transaksi operating lease bukan merupakan penyerahan barang kena pajak karena pengalihan barang tersebut adalah dalam rangka persewaan biasa. 3) Besarnya PPN yang terutang adalah 10% dari Nilai Penggantian. 4) PPN sebagaimana dimaksud dalam angka 3) merupakan PPN Keluaran bagi lessor dan merupakan PPN Masukan bagi lessee dalam hal lessee adalah Pengusaha Kena Pajak. PPN yang dibayar atas perolehan barang kena pajak (BKP) yang dilease merupakan PPN Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dengan PPN Pajak Keluaran lessor. b. Dalam hal transaksi sale and lease back tanpa hak opsi, PPN masukan atas perolehan barang tidak boleh dikreditkan oleh lessee. Dalam hal lessee kemudian melease kembali barang tersebut, maka lessor harus mengenakan PPN yang terutang atas jasa persewaan barang yang dilakukan.
Lease : Suatu kontrak sewa atas penggunaan harta untuk suatu periode tertentu dengan sewa tertentu. Lessee : Pemakai aktiva yang akan di lease. Perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang
modal dengan pembiayaan dari pihak perusahaan leasing. Lessor : Pemilik dari aktiva yang akan di lease. Lease term: Jangka waktu lease yang tetap dan tidak dapat dibatalkan, termasuk:
a.
Periode yang mencakup hak opsi untuk memperbarui memperbarui kontrak leasing.
b.
Periode yang mencakup digunakannya hak opsi untuk membeli aktiva yang dilease.
c.
Periode dimana lessor mempunyai hak untuk memperbarui memperbarui atau memperpanjang memperpanjang masa lease.
d. Periode dimana denda dikenakan bagi lessee atas kegagalannya untuk memperbarui memperbarui lease dan jumlah denda tersebut dijamin pada permulaan lease. lease. e.
Periode yang mencakup hak opsi pembaruan yang biasa yaitu diberikan jaminan oleh lessee atas
utang lessor yang mungkin terjadi. Residual Value: Nilai leased asset yang diperkirakan dapat direalisasi pada akhir periode sewa. Security Deposit (SD): Jaminan kas yang diminta lessor dari sewa lessee untuk menjamin pembayaran
sewa atau kewajiban sewa lainnya.
Daftar Pustaka : Ø Adhiprabawa, M.V. Manfaat transaksi lease dalam kaitannya dengan perlakuan akuntansi serta perpajakan, Kursus Leasing Angkatan IV, Departemen Keuangan, Jakarta, 1986
Ø Husnan, Suad,Manajemen Keuangan,Teori dan Penerapan . Yogyakarta; BPFE,1988. Ø Keppres No. 61 Tahun 1988 Ø Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 Ø Kasmir, S.E., M.M., Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RajaGrafindo RajaGrafindo Persada, Jakarta. 1999
Diposkan 1st January 2014 oleh agoes mujie Lihat komentar
4. Jan 1
AKUISISI DAN DISPOSISI
A.
AKTIVA
Aktiva tetap adalah aktiva yang bersifat tahan lama. Aktiva Aktiva seperti ini umumnya umumnya berupa property, property, pabrik, dan peralatan (property, plant,and plant,and equipmen). Istilah lain yang digunakan dalam masyarakat adalah aktiva pabrik (plant assets). Properti , pabrik, dan peralatan meliputi tanah, struktur bangunan (kantor,pabrik,gudang), dan peralatan (mesin , perabotan, perkakas). Karakteristik utama dari property, pabrik , dan peralatan adalah: 1. Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi , bukan untuk dijual dijual kembali. Sebagai contoh, mesin jahit dalam perusahaan konveksi yang digunakan untuk membuat pakain merupakan aktiva tetap.sebaliknya tetap.sebaliknya pembelian tanah atau bangunan yang tidak digunakan bukan merupakan aktiva aktiva tetap tetapi merupakan investasi.
2. Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subyek penyusutan. Aktiva tetap dalam parusahaan digunakan digunakan beberapa tahun. Perusahaan Perusahaan mengalokasian biaya biaya investasi dalam aktiva ini pada periode masa depan melalui biaya penyusutan periodik. Namun biaya penyusutan ini tidak berlaku untuk tanah kecuali, terjadi penurunan nilai material, seperti hilangnya kesuburan tanah pertanian akibat rotasi tanah yang jelek, kekeringan, kekeringan, atau erosi. 3.
Aktiva tersebut memiliki substansi fisik.properti, fisik.properti, pabrik ,dan peralatan peralatan merupakan aktiva berwujud
yang mempunyai karakteristik eksistensi atau substansi fisik.
B.
AKUISISIS DAN PENILAIAN PROPERTI, PROPERTI , PABRIK, DAN PERALATAN
Sebagian banyak perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasar untuk menilai properti, pabrik, dan peralatan. Biaya historis historis (historical cost) diukur oeh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh aktiva dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaannya. Yang biasanya termasuk dalam biaya aktiva adalah, harga beli, ongkos angkut, pajak penjualan, biaya instalasi aktiva produktif. Selain Selain biaya tersebut juga sering ditambahkan setiap biaya terkait yang muncul setelah akuisisi aktiva seperti penambahan, perbaikan , atau penggantian, jika hal itu memberikan jasa potensial di masa depan. Jika tidak, maka biaya-biaya tersebut dianggap sebagai beban. Alasan utama digunakannya digunakannya biaya historis dalam perhitungan perhitungan akuisisi aktiva tetap adalah: adalah: 1.
Pada tanggal akuisisi, biaya merefleksikan merefleksikan nilai wajar.
2.
Biaya historis melibatkan biaya actual, actual, bukan bukan transaksi transaksi hipotetis, sehingga merupakan hal yang
paling dapat diandalkan . 3.
Keuntungan Keuntungan serta serta kerugian kerugian sebaiknya tidak diantisipasi diantisipasi tetapi harus diakui ketika ketika aktiva aktiva dijual. dijual.
1.
Biaya tanah
Adalah sema pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatnya siap digunakan. Biaya tanah mencakup : a.
Harga beli
b.
Biaya penutupan, seperti sertifiat hak milik, honor pengacara dan honor pencatatan.
c.
Biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan mempersiapkan tanah hingga siap digunakan, seperti meratakan ,
menimbun, mengosongkan dan membersihkan. d.
Asumsi mengenai hak gadai beban atau hipotik.
e.
Setiap perbaikan perbaika n tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas.
2.
Biaya Bangunan
Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran pengeluaran yang berhubungan langsung dengan dengan akuisisi dan konstruksinya. Biaya bangunan meliputi: a.
Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi .
b.
Honor professional serta ijin mendirikan bangunan.
Jika tanah bibeli beserta bangunan lama diatasnya, maka biaya penghancuran penghancuran bangunan tersebut dikurangi dengan nilai sisanya merupakan biaya penyiapan agar dapat digunakan sesuai tujuan dan berkaitan dengan tanah ketimbang bangunan. 3.
Biaya peralatan
Istilah peralatan dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesin-mesin ,perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralan pabrik, dan aktiva sejenis lainnya.biaya aktiva seperti ini meliputi: a.
Harga beli.
b.
Biaya pengangkutan pengangkutan dan penanganan.
c.
Asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan.
d.
Biaya fondasi khusus jika diperlukan
e.
Biaya pemasangan dan perakitan.
f.
Biaya untuk menjalankan uji coba.
4.
Aktiva yang dibuat sendiri (self constructed assets)
Perusahaan dapat menangani biaya tidak langsung dngan salah satu dari dua cara berikut: a. Tidak membebankan overhead tetap ke pembuatan aktiva. Argumentasi Argumentasi utama atas perlakuan ini adalah bahwa overhead tidak langsung biasanya bersifat tetap dan tidak meningkat akibat pembangunan suatu abrik atau peralatan. b.
Membebankan bagian dari total overhead ke proses proses konstruksi . pendekatan ini disebut
pendekatan biaya penuh (full costing approach), akan sesuai jika pengusaha percaya bahwa biaya melekat pada semua produk dan aktiva yang dibuat. 5.
Biaya bunga selama konstruksi .
Tiga pendekatan yang diusulkan untuk memperlakukan bunga yang muncul dalam pembiayaan konstruksiproperti, konstruksiproperti, pabrik, dan peralatan:
a. Tidak mengkapitalisasi beban bunga selama periode konstuksi. Menurut pendekatan ini, bunga dianggap biaya pembiayaan dan bukan sebagai biaya konstruksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan menggunakan pembiayaan pembiayaan dengan saham alih-alih dengan hutang, maka biaya bunga tidak akan muncul. b.
Membebankan biaya konstruksi atas semua biaya dana yang digunakan, baik yang dapat
diidentifikasi maupun yang tidak. Metode ini menyatakan bahwa konstruksiharus menyertakan biaya pembiayaan,apakah berupa berupa kas, utang, atau saham. Suatu aktiva harus dibebankan dengan semua biaya yang diperlukan untuk membuat aktiva tersebut siap digunakan. Bunga, baik actual maupun terkait (imputed), merupakan biaya bangunan, bangunan, seperti halnya dengan biaya tenaga kerja dan bahan. c. Hanya mengkapitalisasi mengkapitalisasi biaya bunga aktual yang terjadi selama konstruksi. Pendekatan ini sebagian sesuai dengan logika yang dipakai dalam pendekatan kedua bahwa bunga merupakan biaya, tidak ubahnya seperti tenaga kerja dan bahan baku. Namun pendekatan ini hanya mengkapitalisasi mengkapitalisasi biaya bunga yang muncul melalui pembiayaan dengan hutang. (Yang berarti bahwa pendekatan ini tidak mencoba menentukan menentukan biaya pembiayaan dengan saham). Menerburut pendekataan pendekataan ini. Perusahaan yang menggunakan pembiayaan dengan hutang akan memiliki aktiva berbiaya lebih tinggi dari pada perusahaan lainnya yang menggunakan pembiayaan dengan saham. Hasil yang diperoleh dari pendekatan ini akan dianggap tidak memuaskan karena biaya aktiva harus sama tanpa bergantung apakah yang digunakan adalah pembiayaan dengan kas, hutang atau saham. Pengkapitalisasian Pengkapitalisasian bunga aktual (dengan modifikasi) adalah pendekatan yang disarankan dalam prinsipprinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP). (GAAP). Metode ini sesuai dengan konsep bahwa biaya historis perolehan aktiva melibatkan semua biaya (termasuk bunga) yang dikeluarkan untuk membuat aktiva tersebut berada dalam kondisi serta lokasi yang diperlukan untuk digunakan. Untuk menerapkan pendekat pendekatan an umum ini, tiga item harus dipertimbangkan dipertimbangkan : 1.
Aktiva yang memenuhi memenuhi kualifikasi. kualifikasi.
2.
Periode kapitalisasi.
3.
Jumlah yang dikapitalisasi.
Aktiva yang Memenuhi Kualifikasi. Untuk memenuhi kualifikasi sebagian kapitalisasi bunga, aktiva
harus memiliki periode waktu untuk menyiapkannya agar dapat digunakan. Pengkapitalisasian biaya bunga dimulai dari pengeluaran pertama yang berhubungan dengan aktiva. Kapitalisasi ini akan terus berlanjut hingga aktiva selesai dan siap digunakan. Aktiva yang memenuhi kualifikasi sebagai kapitalisasi biaya bunga mencakup aktiva yang dibuat untuk digunakan sendiri (seperti bangunan, pabrik, dan mesin-mesin besar) serta aktiva yang ditujukan untuk dijual atau dilease yang dibuat atau diproduksi sebagai proyek diskrit (misalnya,kapal laut atau pengembang real estat).
Contoh aktiva yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai kapitalisasi bunga adalah (1) aktiva yang sedang digunakan atau siap digunakan, dan (2) aktiva yang digunakan dalam aktivas perusahaan untuk menghasilkan laba dan tidak digunakan dalam aktivas yang diperlukan untuk membuatnya siap digunakan (seperti tanah yang tidak dikembangkan dan aktiva yang y ang tidak digunakan karena usang, kelebihan kapasitas, atau perlu direparasi). Periode Kapitalisasi (capitalization period) adalah periode waktu dimana bunga harus dikapitalisasi.
Yang dimulai apabila ketiga komdisi berikut terjadi : 1.
Pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan.
2.
Aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapakan mempersiapakan aktiva agar dapat digunakan sedang berjalan.
3.
Biaya bunga telah terjadi.
Kapitalisasi bunga akan terus berlangsung selama ketiga kondisi tersebut ada, sementara periode kapitalisasi akan berakhir apabila aktiva telah selesai dan siap untuk digunakan.
Jumlah yang Harus Dikapitalisasi
Jumlah bunga yang akan dikapitalisasi dibatasi hingga biaya bunga aktual terendah yang terjadi selama periode berjalan atau bunga yang dapat dihindarkan. Bunga yang dapat dihindarkan (avoidable interest) adalah jumlah biaya bunga selama periode berjalan yang secara teoritis dapat dihindarkan jika pengeluaran untuk membeli aktiva tidak dilakukan. Dalam situasi apapun , biaya bunga tidak boleh mencakup biaya modal yang dibebankan ke ekuitas pemegang saham. Untuk menerapkan konsep bunga yang dapat dihindarkan , sebuah perusahaan menentukan jumlah bunga potensial yang yang dapat dikapitalisasi dikapitalisasi selama periode periode akuntansi dengan mengalikan suku suku bunga dengan akumulasi pengeluaran rata-ratatertimbang dari aktiva (weighted-average accumulated expenditures).yang expenditures).yang memenuhi kualifikasi selama periode berjalan. Dalam menghitung akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang, sebuah perusahaan menimbang pengeluaran konstruksi dengan jumlah waktu (bagian dari tahun atau periode akuntansi) dimana terdapat biaya bunga dari pengeluaran tersebut. Suku bunga
Prinsip yang digunakan dalam memilih suku bunga yang tepat untuk diaplikasikan pada akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang adalah: 1. Untuk bagian akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang yang kurang kurang dari dari atau sama dengan dengan jumlah yang secara khusus dipinjam untuk untuk membiayai membiayai pembuatan pembuatan aktiva, gunakan gunakan suku bunga bunga yang terjadi atas pinjaman khusus tersebut.
2. Untuk bagian pengeluaran rata-rata tertimbang yang lebih lebih besar besar dari dari hutang hutang yang dipinjam khusus untuk membiayai pembuatan aktiva , guakan suku bunga rata-rata tertimbang yang terjadi atas semua hutang lainnya yang beredar selama periode berjalan. Dua masalah yang berhubungan berhubungan denag kapitlisasi bunga yang memerlukan perhatian perhatian khusus adalah: 1. Pengeluaran untuk tanah.ketika tanah.ketik a sebuah perusahaan membeli tanah untuk tujuan mengembangkannya mengembangkannya untuk kegunaan tertentu, maka biaya bunga yang berhubungan berhubungan dengan pengeluaran tersebut dapat dikualifikasi sebagai kapitalisasi bunga.jika tanh dibeli untuk dijadikan lokasi suatu bangunan (seperti lokasi pabrik), maka maka biaya bunga yang dikapitalisasi selama periode konstruksi merupakan bagian dari biaya pabrik, bukan tanah. Sebaliknya apabila tanah dikembangkan untuk dijual maka setiap biaya bunga yang dikapitalisasi dikapitalisasi harus menjadi biaya akuisisi akuisisi tanah yang sedang dikembangkan itu. Tetapi jika pembelian tanah itu untuk spekulasi, maka biaya bunga tidak perlu dikapitalisasi, karena aktiva tersebut telah siap untuk digunakan. 2.
Pendapatan bunga. Perusahaan sering kali meminjam uang untuk membiayai pembuatan aktiva.
Perusahaan secara temporer meginvestasikan meginvestasikan kelebihan dana pinjaman dalam sekuritas berbunga hingga dana tersebut dibutuhkan untuk dana konstruksi. Selama tahap awal konstruksi, pendapatan bunga yang dihasilkan dapat melebihi biaya bunga atas dana pinjaman. pinjaman. 6.
Observasi
Persyaratan kapitalisasi bunga, meski telah deberlakukan secara meluas di seluruh dunia, sekarang masih diperdebatkan. Dari sudut pandang konseptual, banyak yang meyakini bahwa, karena alasanalasan yang disebutkan sebelumnya, perusahaan seharusnya tidak mengkapitalisasi biaya bunga atau seluruh biaya bunga, bunga, aktual atau tertangguh. tertangguh.
C.
PENILAIAN
Seperti aktiva lainnya, perusahaan sebaiknya mencatat mencatat properti, pabrik, dan bangunan bangunan pada nilai pasar wajar yang diberikan pada saat akuisisi atau nilai wajar aktiva yang diterima, bergantung bergantung pada mana yang memiliki bukti lebih jelas. 1.
Diskon Tunai
Terdapat dua sudut pandang dalam hal ini. Menurut pendekatan pertama, diskon-baik diskon-baik diambil atau tidak – tidak –dianggap dianggap sebagai pengurang pengurang biaya aktiva. Alasannya adalah bahwa biaya riil dari aktiva merupakan kas atau harga ekuivalenkas aktiva. Disamping itu, beberapa pihak berpendapat berpendapat bahwa syarat diskon tunai ini sangat menarik sehingga kegagalan untuk mengambilnya mengambilnya menunjukan kesalahan manajemen atau inefisiensi. inefisiensi. Pendukung pendekatan lainnya berpendapat bahwa diskon tunai tidak selalu harus dianggap sebagai kerugian karena syaratnya mungkin tidak menguntungkan menguntungkan atau tidak mungkin tidak bijaksana
bagi perusahaan untuk mengambil diskon itu.saat ini metode masih digunakan, dalam prakteknya, yang ya ng lebih disukai adalah metode pertama. 2.
Kontrak Pembayaran yang ditangguhkan
Aktiva tetap sering kali dibeli atas dasar kontrak kredit jangka panjang dengan menggunakan wesel, hipotik, obligasi, atau kewajiban kewajiban peralatan. Agar merefleksikan merefleksikan biaya secara tepat, aktiva yang dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus diperhitungkan diperhitungkan pada nilai sekarang dari pertimbangan yang dipertukarkan antara pihak-pihak yang melakukan kontrak pada tanggal transaksi. Jika tidak ada suku bunga yan gditetapkan, gditetapkan, atau jika suku bunga yang dinyatakan tidak layak, maka suku bunga yang y ang tepat harus diperkirakan. Tujuannya adalah untuk mendekati suku bunga yang akan dinegosiasikan antara pembeli dan penjual pada transaksi peminjaman sejenis. sejenis. Factor-faktor yang harus dipertimbangkan dipertimbangkan perusahaan dalam dalam memperkirakan memperkirakan suku bangsa adalah peringkat peringkat kredit peminjam,jumlah peminjam,jumlah dan tanggal jatuh tempo wesel,serta wesel,serta suku bunga yang berlaku sekarang. Perusahaan menggunakan harga pertukaran kas dari aktiva yang diperoleh (jika dapat ditentukan) sebagai dasar untuk mencatat aktiva dan mengukur unsur bunga. 3.
Pembelian lump sum
Permasalahan khusus dalam penentuan harga aktiva tetap muncul ketika perusahaan membeli sekelompok aktiva tetap pada harga lump sum (lump sum price)tunggal. price)tunggal. Apabila situasi semacam ini terjadi,perusahaan terjadi,perusahaan mengalokasikan total biaya diantara diantara berbagai aktiva berdasarkan nilai pasar wajar relatifnya. Asumsinya adalah bahwa biaya-biaya ini akan bervariasi dalam proporsi langsung terhadap nilai wajar. Prinsip yang sama juga diaplikasian untuk mengalokasikan biaya lump sum di antara pos-pos persediaan yang berbeda. Contoh ; Perusahaan ABC memutuskan untuk untuk membeli beberapa aktiva yaitu yaitu beberapa aktiva aktiva berupa, tanah bangunan , mobil dari PT CDE seharga Rp500.000.000,00. PT CDE sedang dalam proses likuidasi dan aktiva yang dijual adalah: Harga Buku
Harga Pasar
Tanah
Rp 200.000.000,-
Rp 250.000.000,00
Bangunan Hotel
Rp 200.000.000,-
Rp 210.000.000,00
Mobil
Rp100.000.000,-
Rp 90.000.000,00
Rp 500.000.000,-
RP 550.000.000,00
Harga beli sebesar Rp 500.000.000,00 akan dialokasikan Perusahaan ABC atas dasar nilai pasar wajar relative( Dengan asumsi identifikasi khusus terhadap biaya adalah tidak praktis) dengan cara :
Persediaan 250.000.000,00 250.000.000,00 (c0ntoh e belom selesai_) 4. Penerbitan Saham
Apabila property di peroleh perusahaan melalui penerbitan sekuritas seperti saham biasa, maka biaya property itu tidak dapat diukur secara tepat dengan nilai pari atau nilai ditetapkan saham tersebut.Jika tersebut.Jika saham itu sedang diperdangangkan secara aktif, maka nilai pasar saham yang diterbitkan merupakan indikasi yang wajar atas biaya property yang diperoleh. Saham merupakan ukuran yang baik atas harga ekuivalen kas berjalan. 5. Pertukaran Aktiva Non Moneter ( Nonmonetary assets)
Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas nilai wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang y ang diterima, mana yang memiliki bukti lebih jelas. Jadi, semua keuntungan atau kerugian dari pertukaran harus diakui. Dasar pemikiran untuk pengakuan segera ini adalah bahwa sebagian transaksi menpunyai substansi komersial, dan karena itu, suatu keuntungan atau kerugian harus segera diakui. Arti dari substansi komersial. Seperti yang telah disebutkan di atas,nilai wajar adalah dasar untuk
mengukur sebuah aktiva aktiva yang diperoleh dalam sebuah pertukaran pertukaran nonmoneter nonmoneter jika transaksi transaksi tersebut tersebut mempunyai subtansi komersial. Sebuah pertukaran mempunyai substansi komersial ( commercial substance) jika arus kas masa depan berubah sebagai akibat dari transaksi tersebut. tersebut. Hal ini berarti bahwa, jika posisi ekonomi kedua belah pihak pihak yang bertransaksi berubah, berubah, transaksi tersebut tersebut mempunyai substansi komersial. dipertukarkan dan menghasilkan Pertukaran-Situasi Kerugian. Apabila aktiva nonmoneter yang sama dipertukarkan kerugian, maka kerugian kerugian itu harus harus diakui dengan segera. segera. Pemikiran Pemikiran yang mendasarinya mendasarinya : Perusahaan seharusnya tidak menilai aktiva lebih daripada harga kasnya yang setara : jika kerugian ditangguhkan, aktiva akan dinilai terlalu tinggi daripada yang seharusnya (overstate). (overstate). Oleh karena itu, perusahaaan mengakui kerugian dengan segera terlepas apakah pertukaran itu mempunyai substansi komersial atau tidak. Pertukaran-situasi Keuntungan. Mempunyai substansi komersial. Sekarang pertimbangkan dimana
pertukaran nonmoneter mempunyai mempunyai substansi komersial dan keuntungan diperoleh. diperoleh. Dalam hal ini, perusahaan mencatat biaya aktiva nonmoneter nonmoneter yang diterima untuk ditukar dengan aktiva nonmoneter yang lain pada nilai wajar dari aktiva yang diberikan, dan dengan segera mengakui keuntungan. Perusahaan dapat memakai nilai wajar dari aktiva yang diterima hanya jika nilai wajar itu terbukti lebih jelas daripada nilai nilai wajar yang diberikan. diberikan. (belum selesai selesai ) 6. Akuntansi untuk Kontribusi
Perusahaan kadang-kadang dapat menjadi penerima atau pembeli kontribusi (donasi atau hadiah ). Kontribusi semacam itu disebut sebagai transfer tanpa timbal balik atau ( nonreciprocal transfers) karena mereka menstransfer menstransfer aktiva pada satu arah. Kontribusi ini selain dapat berubah berbagai jenis
aktiva (seperti kas, sekuritas, tanah, bangunan, atau penggunaan fasilitas), tetapi juga dapat berupa penghapusan hutang. 7. Metode Penilaian Aktiva Lainnya
Pengecualian dari prinsip biaya historis untuk akuisisi aktiva tetap tetap melalui donasi adalah didasarkan atas nilai wajar. Pengecualian lainnya adalah konsep biaya penghematan ( prudent cost). Konsep ini menyatakan bahwa jika karena beberapa alasan perusahaan mengabaikan harga harga tertentu dan pada awalnya membayar terlalu banyak untuk suatu aktiva, maka secra teoritis membebankan membebankan suatu kerugian.
D.
BIAYA SETELAH AKUISISI
Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa depan yang lebih besar harus dikapitalisasi, sementara pengeluaran pengeluaran yang hanya ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus dianggap sebagai beban. Agar biaya-biaya ini dapat dikapitalisasi, tiga kondisi berikut harus dipenuhi : 1.
Umur manfaat aktiva harus meningkat.
2.
Kuantitas unit yang diproduksi oleh aktiva harus meningkat.
3.
Kualitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan.
Jenis-jenis pengeluaran utama : 1.
Penambahan
Penambahan ( additions) umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar. Menurut definisi setiap penambahan pada aktiva tetap akan dikapitalisasikan dikapitalisasikan karena aktiva baru telah diciptakan. Sebagai contoh, penambahan suatu bangunan sayap pada rumah sakit, atau penambahan system pendingin pada sebuah kantor, akan meningkatkan potensi pelayanan dari fasilitas tersebut. Pengeluaran semacam itu harus dikapitalisasi dan ditandingkan dengan pendapatan yang akan dihasilkan di periode masa depan. 2.
Perbaikan dan Penggantian
Perusahaan mengganti aktiva ke aktiva lainnya melelui perbaikan dan pergantian. Perbaikan (betterment) (betterment) adalah penggantian aktiva yang yang sekarang sedang digunakan dengan aktiva lain yang lebih baik. Penggantian adalah(replacement) adalah(replacement) adalah subtitusi yang lama dengan aktiva yang sama. Untuk mengetahui apakah aktiva yang baru itu meningkatkan potensi atau hanya meningkatkan pelayanan saja maka kita bisa melihat melalui pendekatan. a.
Menggunakan pendekatan substitusi
Pendekatan substitusi merupakan prosedur yang benar jika jumlah tercatat dari aktiva lama tersedia. Jika nilai tercatat lama tidak diketahui cukup dengan menghapus biaya aktiva lama dengan aktiva baru. b.
Mengapitalisasi biaya baru
Mengkapitulasi perbaiakn dan mencatat jumlah aktiva lama ke dalam buku. c.
Embebankan ke akumulasi penyusutan
Sewakttu-waktu Sewakttu-waktu kuntitas atau kualitas aktiva itu tidak bisa ditingkatkan tetapi dapat diperpanjang diperpanjang usianya dalm hal ini perusahaan dapat mendebet pengeluaran pengeluaran ke akumulasi penyusustan dan bukan keakun aktiva. 3.
Penyusanan Kembali dan Pemasangan kembali
Biaya penyusunan kembali dan pemasangan kembali merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memberikan manfaat diperiode masa depan. 4.
Reparasi
a.
Reparasi biasa
Adalah pengeluaran biaya untuk mempertahankan aktiva tetap agar aktiva tetap dalam kondisi siap operasi b.
Reparasi besar
Jika terjadi reparasi besar maka beberapa periode akan menerima manfaat dan biaya itu harus diperlukan sebagai penambahan perbaikan atau penggantian penggantian
Ikhtisar Biaya Setelah Akuisisis
Jenis Pengeluaran
Perlakuan Akuntansi Normal
Penambahan
Mengkapitulasi biaya penambahan ke akun aktiva.
Perbaikan dan
a. Nilai tercetak diketahui : hilangkan hilangkan biaya biaya dan akumulasi penyusutan aktiva lama, dengan mengakui setiap keuntungan
penggantian
dan kerugian. Kapitalisasi biaya perbaikan/penggantian. perbaikan/penggantian. b. Nilai tercatat tidak diketahui : 1)
Jika umur manfaat aktiva diperpanjang maka debet
akumulasi penyusustan untuk biaya perbaikan/penggantian. perbaikan/penggantian. 2)
Jika kuantitas atau kualitas aktiva ditingkatkan maka
kapitulasi biaya perbaikan/penggantian perbaikan/penggantian ke akun aktiva.
a. Jika biaya penyusunan awal diketahui perlakuan biaya penyusunan kembali/pemasangan kembali/pemasangan kembali sebagai penggantian(nilai penggantian(nilai tercatat diketahui) b. Jika biaya biaya pemasangan pemasangan awal tidak tidak diketahui dan biaya penyususnan kembali/pemasanhgan kembali berjumlah berjumlah Penyususnan kembali
material dan bermanfaat pada peride masa depan maka
dan pemasangan
kapitulasi sebagai aktiva.
kembali
c. Jika biaya biaya pemasangan pemasangan awaql tidak diketahui diketahui dan biaya biaya penyusunan/pemasangan penyusunan/pemasangan kembali tidak material jumlah atau manfaat periode masa depan diragukan maka bebankan biayajika terjadi.
a.
Biasa : bebankan biaya reparasi ketika terjadi
b.
Besar : jika layak perlakukan sebagai penambahan, penambahan,
perbaikan atau penggantian penggantian
Reparasi
E. DISPOISISI AKTIVA TETAP TETAP
Sebuah perusahaan mungkin dapat menarik aktiva tetap atau melepas sebagai penjualan, pertukaran,konvensi pertukaran,konvensi terpaksa atau pembuangan. pembuangan. Tanpa memperhatikan memperhatikan waktu pelepasan, penyusutan harus dihitung hingga tanggal dispoisisi. Kemudian semua akun yang berhubungan dengan aktiva yang ditarik itu harus dihilangkan. Umumnya nilai buku aktiva tetap tertentutidak tertentutidak sama dengan nilai pelepasannya. Akibatnya timbul keuntungan atau kerugian. Penyebabnya adalah penyusutan
merupakan estimasi atas alokasi biaya bukan proses penilaian keuntungan atau kerugian merupakan koreksi laba bersih untuk tahun-tahun selama aktiva tetap digunakan. 1.
Penjualan Aktiva Tetap
Penyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan terakhir dibuat dan tanggal penjualan. Dalam hal ini akan terjadi penjurnalan sebagai berikut Bebab Penyusutan
XXX
Akumulasai Akumulasa i penyusutan
XXX
Ayat jurnal untuk penjualan aktiva Kas
XXX
Akumulasi penyusutan
2.
XXX
Mesin
XXX
Keuntungan atas pelepasan
XXX
Konversi Terpaksa
Kadang-kadang pelayanan suatu aktiva berakhir karena konversi terpaksa dengan jenis seperti kebakaran,kebanjiran,pencur kebakaran,kebanjiran,pencurian ian atau pembebasan. Selisih yang dipulihkan dan nilai buku aktiva tersebut jika ada dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian akan diperlakukan dengan cara yang tidak berbeda dengan jenis dispoisisi lainnya. Dalam beberapa kasus, keuntungan atau kerugian sering kali dilaporkan dalam bagian pos luarbiasa pada laporan laba-rugi. 3.
Masalah Lainnya
Jika suatu aktiva dibuang tanpa ada pemulihan kas, maka kerugian harus diakui dalam jumlah yang sama dengan nilai buku aktiva. Jika terdapat nilai sisa maka keuntungan atau kerugian yang terjadi merupakan selisish antara nilai sisa dan nilai bukunya.jika aktiva masih dapat digunakan namun telah disusutkan secara penuh maka aktiva tersebut dapat dicatat dalam pembukuan pada biaya historis dikurangi penyusutan.
Diposkan 1st January 2014 oleh agoes mujie
Lihat komentar
5. Jan 1
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
A.
Pengertian
Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan terhadap pihak lain yang pelunasannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Perusahaan untuk memperoleh sumber ekonomi yang akan digunakan membelanjahi kegitan khususnya yang bersifat jangka panjang, perusahaan dapat mengeluarkan sertifikat berarti membuat perjanjian hutang, menyatakan pembuat bersedia membayar bunga atas pinjaman tersebut secara periodik selama jangka waktunya. Jenis-jenis Kewajiban Jangka Panjang 1.
Hutang Obligasi
2.
Wesel bayar jangka panjang
3.
Pelaporan dan analisis hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan ak ibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama. Contoh kewajiban jangka panjang: - Hutang Obligasi
- Kewajiban pensiun
- Wesel bayar jangka panjang
- Kewajiban lease
- Hutang hipotik
Hutang jangka panjang memiliki berbagai ketentuan untuk melindungi melindungi baik peminjam maupun pemberi pinjaman yang dinyatakan dalam indenture obligasi (perjanjian wesel). Item-item dalam
indenture harus dijelaskan dalam laporan keuangan atau catatan yang menyertainya, item-item ini meliputi: 1. Jumlah yang diotorisasi untuk diterbitkan . 2. Suku bunga. 3. Tanggal jatuh tempo. 4. Provisi penarikan. 5. Properti yang digadaikan. 6. Persyaratan dana pelunasan. 7. Modal kerja dan pembatasan pembatasan dividen.
B.
PENERBITAN OBLIGASI
Obligasi adalah jenis hutang jangka panjang yang sering dilaporkan dalam neraca perusahaan. Tujuannya adalah untuk meminjam dalam jangka panjang apabila jumlah modal yang diperlukan terlalu besar untuk disediakan oleh satu pemberi pinjaman. Setiap obligasi dinyatakan dinyatakan dalam sertifikat dan mempunyai nilai nominsl $1.000 dan pembayaran bunganya dilakukan setengahtahunan walaupun suku bunga dinyatakan secara tahunan. Indenture obligasi adalah obligasi yang timbul dari suatu kontrak yang merupakan janji untuk membayar: ·
Sejumlah uang yang sudah dititipkan pada tanggal jatuh tempo.
·
Bunga periodic pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh tempo.
C. JENIS DAN PERINGKAT OBLIGASI
1. Dilihat dari sisi penerbit: a.
Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha
milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. b.
Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c.
Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-
proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga: a.
Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun,
bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. b.
Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan
ketentuan penerbitnya. c.
Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum
masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. d.
Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang y ang ditentukan sebelum jangka
waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3. Dilihat dari hak penukaran/opsi: a.
Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversikan mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. b.
Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar
saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. penerbitnya. c.
Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi
pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. d.
mengharuskan emiten Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan
untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya: a.
tertentu dari penerbitnya atau dengan Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu
jaminan lain dari dari pihak ketiga. ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya didalamnya adalah: adalah: 1)
Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga 2)
Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. 3)
Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang
dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. b.
Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan
kekayaan penerbitnya secara umum. Dilihat dari segi nilai nominal:
a. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot. b. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga. b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: 1)
Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. 2)
Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan. diterbitkan.
Peringkat Obligasi adalah peringkat kualitas yang ditetapkan pada setiap terbitan obligasi baru kepada public dan merupakan penilaian atas kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya serta dapat berubah atau turun selama umur obligasi terus menerus dipantau. Sebagai illustrasi:
Monroe’s Service dan rich corporation mengeluarkan peringkat kualitas obligasi yang diterbitkan ke public. Peringkat obligasi kedua perusahaan ini adalah sebagai berikut:
Simbol Kualitas Sangat baik
Monroe’s
Rich corp
Aaa
AAA
Menengah keatas
Aa
AA
Menengah kebawah
A
BBB
Spekulatif marjinal
Baa
BB
Sangat spekulatif
Ba
B
D. PENILAIAN PENILAIAN HUTANG OBLIGASI-DISKONTO OBLIGASI-DISKONTO DAN PREMI
Persyaratan dalam indenture ditetapkan jauh sebelum penjualan obligasi dilakukan karena antara tanggal penetapan syarat dan penerbitan obligasi, kondisi pasar serta posisi keuangan korporasi yang menerbitkan dapat berubah secara signifikan dan perubahan tersebut dapat mempengaruhi mempengaruhi daya pemasaran obligasi serta harga jualnya. Suku bunga untuk menghitung nilai dari arus kaas adalah suku bunga yang memberikan pengembalian atas investasi yang dapat diterima, sebanding dengan risiko penerbitnya. Suku bunga dalam persyaratan indenture obligasi dikenal sebagai suku bunga ditetapkan, kupon, atau nominal. Jika suku bunga yang digunakan oleh pembeli berbeda dengan suku bunga ditetapkan, maka nilai sekarang obligasi yang dihitung pembeli akan berbeda dengan nilai nominal obligasi. Jika obligasi dijual lebih rendah dari nilai nominalnya maka obligasi dijual dengan diskonto, sedangkan jika dijual lebih tinggi maka obligasi o bligasi dijual dengan premi. Pada saat obligasi beredar harganya dipengaruhi oleh suku bunga pasar. Untuk illustrasi perhitungan nilai sekarang penerbitan obligasi: JO Service menerbitkan obligasi senilai $100.000, jatuh tempo 5 tahun, bunga 9% dibayar secara tahunan pada akhir tahun. Ketika diterbitkan suku bunga pasar obligasi 11%. Perhitungan arus kas pokok dan bunga actual didiskontokan 11% selama 5 Tahun adalah:
Nilai sekarang dari pokok: $100.000 X 0,59345
$59.345,00
Nilai sekarang pembayaran bunga: $9.000 X 3,69590
$33.263,10
Nilai sekarang (harga jual) obligasi
$92.608,10
Harga obligasi yang dijual biasanya ditetapkan sebagai persentase dari nilai pari atau nominal obligasi tersebut. Apabila obligasi dijual dibawah nilai nominal, maka investor menuntut suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga ditetapkan. Mereka tidak dapat mengubah suku bunga ditetapkan, sehingga menolak untuk membayar sebesar nilai nominal obligasi. Jadi, dengan mengubah jumlah yang diinvestasikan mereka dapat mengubah suku bunga efektif.
Obligasi yang diterbitkan pada Nilai Pari pada Tanggal Bunga
Apabila obligasi diterbitkan pada tanggal pembayaran bunga nilai pari maka tidak ada bunga akrual dan premi yang diakui. Ayat jurnalpun dibuat untuk mencatat hasil kas dan nilai nominal obligasi tersebut. Contoh: Jika obligasi berjangka 10 tahun nilai pari $800.000, Tertanggal 1 januari 2001, dan membayar suku bunga tahunan sebesar 10% secara setengah tahunan, tanggal 1 januari dan 1 juli. Diterbitkan pada tanggal 1 Januari pada tanggal nilai pari. Ayat jurnalnya adalah: Kas
800.000 Hutang Obligasi
800.000
Ayat jurnal untuk 31 Desember Adalah: Beban bunga Obligasi Hutang bunga Obligasi
40.000 40.000
Obligasi yang diterbitkan dengan diskonto pada t anggal bunga
Jika obligasi senilai $800.000 diterbitkan pada tanggal 1 Januari 2001, pada 97 (97% dari nilai pari) maka penerbitan itu akan dicatat: Kas
776.000
Diskonto atas Hutang Obligasi Hutang Obligasi
24.000 800.000
Sebagai contoh: Dengan menggunakan diskonto obligasi sebesar $24.000, jumlah yang diamortisasi ke beban bunga setiap tahun selama 10 tahun adalah $2.400 ($24.000: 10 tahun).Ayat jurnalnya: Beban bunga obligasi Diskonto atas Hutang obligasi
2.400 2.400
Jika obligasi itu dijual pada tanggal 1 Oktober 2001 jika tahun perusahaan berakhir 31 Desember, bunga akrual selama tiga bulan harus dicatat pada tanggal 31 Desember. Ayat jurnal untuk mengamortisasi premi pada akhir tahun 2001: Premi atas Hutang Obligasi
2.400
Beban bunga Obligasi
2.400
Obligasi yang diterbitkan di antara tanggal bunga
Pembayaran bunga obligasi biasanya dilakukan setiap setengahtahunan pada tanggal yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.Apabila diterbitkan selain tanggal pembayaran bunga maka pembeli obligasi membayar dimuka kepada penerbit obligasi untuk bagian dari pembayaran bunga 6 bulan penuh yang bukan haknya dan menerima pembayaran bunga 6 bulan penuh pada tanggal pembayaran bunga seetengahtahunan berikutnya. Untuk Illustrasi:
Jika Obligasi 10 tahun dengan nilai pari $800.000 tertanggal 1 Januari 2001, membayar bunga pada tingkat tahunan sebesar10% dibayar setengah tahunan pada 1 Januari dan 1 Juli diterbitkan pada 1 Maret 2001 pada nilai pari ditambah bunga akrual. Ayat jurnalnya:
Kas
813.333 Hutang obligasi
800.000
Beban bunga Obligasi ($800.000 X 0.10 X 2/12)
13.333
(Hutang bunga juga dapat dikredit)
Pembeli membayar dimuka bunga 2 bulan, yaitu 4 bulan setelah tanggal pembelian, bunga 6 bulan akan diterima dari perusahaan yang menerbitkan. Ayat jurnalnya pada ! Juli 2001:
Beban bunga obligasi
40.000
Kas
40.000
Jika Obligasi 10% diterbitkan pada 102, maka ayat jurnal pada 1 maret : Kas
829.333
($800.000 X 1,02) + ($800.000 X 0,10 X 2/12) Hutang obligasi
800.000
Premi atas Hutang obligasi
16.000
Beban bunga obligasi
13.333
Jadi premi akan diamortisasi dari tanggal penjualan yaitu 1 maret 2001 bukan tanggal obligasi yaitu 1 januari 2001. 2001.
E.
METODE BUNGA EFEKTIF
Prosedur untuk amortisasi diskonto adalah metode bunga efektif yaitu: ·
Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai tercatat obligasi dengan suku
bunga efektif. ·
Amortisasi diskonto dan premi obligasi ditentukan dengan membandingkan membandingkan beban bunga obligasi
terhadap bunga yang dibayarkan. Metode bunga efektif menghasilkan penandingan penandingan beban yang lebih baik terhadap pendapatan daripada metode garis lurus karena keduanya menghasilkan jumlah total beban bunga yang sama selama jangka waktu obligasi dan jumlah tahunan beban bunganya juga sama, tetapi apabila jumlah tahunan berbeda secara material maka metode bunga efektiflah yang diterima umum.
Obligasi Diterbitkan pada diskonto
Berikut ini contoh untuk amortisasi diskonto: Evan’s corporation menerbitkan obligasi 8% senilai $100.000 pada tanggal 1 Januari 2001 jatuh tempo 1 januari 2006, 2006, bunga dibayarkan dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Januari. Investor Investor menuntut menuntut suku bunga bunga efektif sebesar 10%, dengan membayar $92.278 untuk obligasi senilai $100.000. Skedul amortisasi 5 tahunnya adalah:
Skedul Amortisasi Diskonto Obligasi Metode Bunga Efektif – Efektif – Pembayaran Pembayaran Bunga Setengah Tahunan, Obligasi 5 Tahun, 8%, Dijual Untuk Hasil 10% Kas yang Tanggal
dibayarkan
Beban Amortisasi Bunga
Jumlah Tercatat
Diskonto
1/1/01
Obligasi $ 92.278
1/7/01
$ 4.000
$ 4.614
$ 614
$ 92.892
1/1/02
$ 4.000
$ 4.645
$ 645
$ 93.537
1/7/02
$ 4.000
$ 4.677
$ 677
$ 94.214
1/1/03
$ 4.000
$ 4.711
$ 711
$ 94.925
1/7/03
$ 4.000
$ 4.746
$ 746
$ 95.671
1/1/04
$ 4.000
$ 4.783
$ 783
$ 96.454
1/7/04
$ 4.000
$ 4.823
$ 823
$ 97.277
1/1/05
$ 4.000
$ 4.864
$ 864
$ 98.141
1/7/05
$ 4.000
$ 4.907
$ 907
$ 99.048
1/1/06
$ 4.000
$ 4.952
$ 952
$100.000
$40.000
$47.722
$7.722
Ayat jurnal pada 1 Januari 2001: Kas
92.278
Diskonto atas Hutang obligasi
7.722
Hutang obligasi
100.000
Ayat jurnal untuk pembayaran bunga pertama: Beban bunga obligasi
4.614
Diskonto atas hutang obligasi
614
Kas
4.000
Ayat jurnal untuk mencatat beban bunga akrual, 31 Desember 2001: Beban bunga obligasi Hutang bunga obligasi Dikonto atas hutang obligasi Obligasi diterbitkan pada premi
4.645 4.000 645
Jika investor ingin menerima suku bunga 6% atas terbitan obligasi , maka mereka akan membayar $108.530 atau premi sebesar $8.530. Skedul Amortisasinya adalah:
Skedul Amortisasi Premi Obligasi Metode Bunga Efektif – Efektif – Pembayaran Pembayaran Bunga secara Setengah Tahunan Obligasi 5 Tahun, 8%, Dijual dengan hasil 6% Kas yang Tanggal
dibayarkan dibayarka n
Beban Amortisasi
Jumlah Tercatat
Bunga Premi
Obligasi
1/1/01
$108.530
1/7/01
$ 4.000
$ 3.256 $ 744
$107.786
1/1/02
$ 4.000
$ 3.234 $ 766
$107.020
1/7/02
$ 4.000
$ 3.211 $ 789
$106.231
1/1/03
$ 4.000 $ 3.187 $ 813
$105.418
1/7/03
$ 4.000
$ 3.162 $ 838
1/1/04
$ 4.000
$ 3.137 $ 863
$103.717
1/7/04
$ 4.000
$ 3.112 $ 888
$102.829
1/1/05
$ 4.000
$ 3.085
1/7/05
$ 4.000
$ 3.057 $ 943
1/1/06
$ 4.000
$ 3.029 $ 971
$40.000
$31.470
$ 915
108.530 Premi atas Hutang Obligasi
8.530
$101.914 $100.971 $100.000
$8.530
Ayat jurnal untuk mencatat penerbitan pada 1 Januari 2001: Kas
$104.580
Hutang Obligasi
100.000
Ayat Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga pertama: Beban bunga obligasi
3.256
Premi atas Hutang obligasi
744
Kas
4.000
Diskonto atau premi harus diamortisasi terhadap beban bunga selama umur obligasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan suku bunga yang konstan pada nilai tercatat hutang yang beredar pada awal periode tertentu.
Mengakrualkan bunga
Sebagai Contoh: Hio Corporation menjual obligasi dengan premi, kedua tanggal pembayaran bunga bersamaan dengan tanggal laporan keuangan. JIka Hio corporation corporation ingin melaporkan laporan keuangan pada akhir Februari 2001, maka premi akan diproratakan. diproratakan. Untuk mendapatkan bunga yang tepat, Perhitungannya adalah:
Akrual bunga ($ 4.000X 2/6)
$1.333,33
Amortisasi premi ($ 744 X 2/6)
$ (248,00)
Beban bunga (Jan-Feb)
$1.085,33
Ayat jurnalnya: Beban bunga obligasi Premi atas hutang obligasi Hutang Bunga obligasi
1.085,33 248,00 1.333,33
Jika perusahaan menyusun laporan keuangan 6 bulan kemudian maka premi akan diamortisasi sebagai berikut:
Premi yang diamortisasi diamortisas i (Maret-juni) (Maret-jun i) ($744 X 4/6)
$496,00
Premi yang diamortisasi diamortisas i (Juli-Agust) (Juli-Agust ) ($766 X 2/6)
253,33
Premi yang diamortisasi diamortisas i (Maret-Agust) (Maret-Agus t)
$751,33
Klasifikasi diskonto dan premi
Diskonto obligasi berarti perusahaan meminjam meminjam lebih kecil dari nilai nominal dan karenanya menghadapi suku bunga actual yang lebih tinggi daripada suku bunga ditetapkan (nominal). Diskonto hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban yaitu pengurangan dari jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan, yang disebut akun kontra. Premi hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban yakni penambahan pada jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan, yang disebut sebagai akun ajun (akun pengimbang) yang berakibat profesi mensyaratkan agar diskonto obligasi dan premi obligasi dilaporkan sebagai pengurangan langsung dari atau penambahan pada jumlah nominal obligasi.
F.
BIAYA PENERBITAN OBLIGASI
Biaya penerbitan obligasi berdampak mengurangi hasil dari penerbitan obligasi dan menaikkan suku bunga efektif sehinga dapat diperhitungkan sebagai diskonto yang belum diamortisasi. Untuk biaya penerbitan obligasi, memperlakukannya sebagai beban yang ditangguhkan dan mengamortisasikannya mengamortisasikannya selama umur hutang tersebut.
Berikut ini adalah illustrasi akuntansi untuk biaya penerbitan obligasi:
Radit Corporation menjual obligasi surat hutang senilai $20.000.000, berjangka 10 tahun, harga $20.795.000 pada tanggal 1 januari 2002. Biaya penerbitan obligasi $245.000. Ayat jurnalnya untuk 1 Januari 2002:
Kas Biaya penerbitan obligasi yang belum
20.550.000 245.000
Diamortisasi Premi atas hutang obligasi Hutang obligasi
795.000 20.000.000
(untuk mencatat penerbitan obligasi)
Ayat jurnal untuk 31 Desember @002: Beban penerbitan obligasi
24.500
Biaya penerbitan obligasi
24.500
Yang belum diamortisasi
G. OBLIGASI TREASURI
Obligasi treasuri adalah hutang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang menerbitkannya menerbitkannya dan belum dibatalkan. Obligasi Obligasi ini diperlihatkan diperlihatkan dalam neraca pada nilai pari sebagai pengurangan dari hutang obligasi yang diterbitkan untuk memperoleh angka bersih yang merupakan hutang obligasi yang beredar. Apabila obligasi itu dijual atau dibatalkan maka akun harus dikredit.
H. PELUNASAN HUTANG LEBIH AWAL
Setiap premi dan setiap penerbitan akan diamortisasi sepenuhnya pada tanggal obligasi jatuh tempo. Akibatnya jumlah tercatat akan sama dengan nilai jatuh tempo obligasi tersebut maka tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihitung. Harga reakuisisi adalah
Jumlah yang dibayarkan atas
pelunasan lebih awal atau sebelum jatuh tempo yang mencakup setiap premi penarikan dan beban reakuisisi. Setiap kelebihan dari jumlah bersih diatas harga direakuisisi merupakan keuntungan dari reakuisisi, Sedangkan kerugian dari pelunasan lebih awal adalah kelebihan harga reakuisisi diatas jumlah tercatat bersih. Sebagai illustrasi: Pada 1 Januari 1991 Gobel Corp. menerbitkan obligasi dengan dengan nilai pari sebesar $800.000 $800.000 yang jatuh tempo dalam 20 tahun pada 97. Biaya penerbitan sebesar $16.000 telah dikeluarkan. Delapan tahun
setelah penerbitan keseluruhannya ditebus pada 101 dan dibatalkan. Perhitungan Perhitungan kerugian atas penarikannya adalah:
Harga reakuisisi ($800.000 X 1.01)
$808.000
Jumlah tercatat bersih dari obligasi yang ditarik: Nilai nominal
$800.000
Diskonto yang belum diamortisasi diamortisas i
$ (14.400)
($24.000 X 12/20) Biaya penerbitan yang belum diamortisasi ($16.000 X 12/20)
$ (9.600)
Kerugian atas penarikan
$776.000 $ 32.000
Ayat jurnal untuk mencatat reakuisisi dan pembatalan obligasi: Hutang obligasi
0
Kerugian atas penarikan obligasi (Luar biasa) Diskonto atas hutang obligasi
800.000 32.000 14.400
Biaya penerbitan obligasi yang belum Diamortisasi Kas
9.600 808.000
Pendanaan kembali adalah penggantian terbitan obligasi yang masih beredar dengan yang baru. Selisih antara harga reakuisisi dan jumlah tercatat bersih obligasi yang ditarik harus diakui sebagai laba periode penarikan.
Diposkan 1st January 2014 oleh agoes mujie Lihat komentar
Memuat Template Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger Blogger..