URAIAN TUGAS Kepala Puskesmas, mempunyai tugas:
1. Mengkoordinir Mengkoordin ir penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas berdasarkan data program Dinas Kesehatan. 2. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat. 3. Memberikan tugas pada staf dan unit-unit, Puskesmas Pembantu, dan Ponkesdes. 4. Memimpin urusan Tata Usaha, unit-unit pelayanan, Puskesmas pembantu, Ponkesdes dan staf dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. 5. Menilai prestasi kerja staf sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier.
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan realisasi program kerja dan ketentuan perundang-undangan perundang-und angan yang berlaku sebagai bahan dalam menyusun program kerja berikutnya. 7. Mempunyai tugas pokok dan fungsi memimpin, mengawasi dan mengkoordinir. 8. Kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fyngsional. fyngsional . 9. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis Puskesmas. 10.Melaksanakan 10.Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi program/kegiatan Puskesmas. 11.Memimpin 11.Memimpin pelaksanaan kegiatan di Puskesmas penyelenggaraan pertemuan berkala (Mini Lokakarya bulanan dan tribulanan). 12.Bertanggung 12.Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) melalui analisis dan perumusan masalah masalah berdasarkan berdasarkan prioritas. prioritas. 13.Bertanggung 13.Bertanggung jawab atas Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) secara terinci dan lengkap. 14.Mendelegasikan 14.Mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan meninggalkan tugas. 15.Membina 15.Membina petugas Puskesmas. 16.Bertanggung 16.Bertanggung jawab mengenai pendidikan berkelanjutan, orientasi dan program pelatihan staf untuk menjaga kemampuan dan meningkatkan pelayanan sesuai kebutuhan. 17.Membangun 17.Membangun kerjasama dengan berbagai pihak terkait di kecamatan, Lintas Sektor, penyedia pelayanan kesehatan kesehatan tingkat pertama swasta, perorangan serta masyarakat masyarakat dalam pengembangan pengembangan UKBM. UKBM. 18.Bertanggung 18.Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelaksanaan program-program di Puskesmas. 19.Memberikan 19.Memberikan umpan balik hasil kegiatan kepada semua staf Puskesmas. 20.Melakukan 20.Melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala. 21.Membuat 21.Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas Kesehatan. 22.Mengolah 22.Mengolah dan menganalisa data, untuk selanjutnya diinformasikan atau dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta pihak yang berkepentingan lainnya. 23.Membuat 23.Membuat Surat Keputusan tentang pengelola keuangan, penanggung jawab barang inventaris, tim manajemen mutu Puskesmas, dll 24.Melaksanakan 24.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kepala Urusan Tata Usaha, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan urusan Tata Usaha berdasarkan data program Puskesmas. 2. Membagi tugas kepada staf agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan. 3. Mengkoordinasikan Mengkoordi nasikan para staf dalam menyusun program kerja Puskesmas agar terjalin kerjasama yang baik. 4. Memberi petunjuk kepada staf dengan petunjuk kerja yang diberikan agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja. 5. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan administratif dan manajemen di Puskesmas. Untuk mendukung Kepala Puskesmas menjalan tugas dan fungsinya mengelola Puskesmas. 6. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar. 7. Bertanggung jawab atas administrasi, membantu pengelolana keuangan, dan pengelolaan sumberdaya lainnya. a. Menyiapkan SK bendahara barang, SK penanggung jawab pengelola barang, SK penanggung penanggung jawab kendaraan. kendaraan. b. Membuat perencanaan kebutuhan dan Pemeliharaan Barang Unit. c. Membuat data stok barang. d. Menjaga kelengkapan alat-alat yang diperlukan. e. Membuat data asset di masing-masing ruangan. f. Melaksanakan up dating daftar daftar inventaris sebagai bahan laporan. g. Melakukan evaluasi perawatan alat kesehatan. h. Melaporkan fungsi dan kondisi alat kesehatan. i. Melaporkan seluruh inventarisasi alat kesehatan. 8. Melakukan evaluasi hasil kegiatan urusan Tata Usaha secara keseluruhan. 9. Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta data kesehatan yang diperlukan untuk kepentingan semua pihak yang membutuhkan: a. Data pencapaian cakupan kegiatan pokok tahun lalu dan visualisasi datanya. b. Data 10 penyakit terbanyak. c. Data RKBU (Rencana Kebutuhan Barang Unit) dan RPTBU (Rencana Pengadaan Triwulan Barang Unit). d. Data lain. 10.Membuat 10.Membuat laporan kegiatan dibidang di bidang tugasnya sebagai s ebagai bahan bah an informasi inf ormasi dan d an pertanggung jawaban kepada kepada Kepala Kepala Puskesmas. Puskesmas. 11.Melaksanakan 11.Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, hubungan masyarakat dan urusan umum, perencanaan serta pencatatan dan pelaporan. 12.Mempunyai 12.Mempunyai tugas pokok di bidang kepegawaian: a. Membuat struktur organisasi UPTD. b. Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas. c. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas. d. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab. e. Membuat penilaian DP3 tepat waktu berdasarkan konsultasi dengan Kepala Puskesmas. f. Melakukan file kepegawaian. 13.Melaksanakan 13.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Bendahara, mempunyai tugas: 1. Bendahara Penerimaan, mempunyai tugas: a. Membuat laporan harian penerimaan (DPD II 62). b. Membuat catatan harian uang masuk dalam buku kas umum. c. Memeriksa dan melaporkan kas sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
2. Bendahara Pengeluaran, mempunyai tugas:
a. b. c. d. e. f.
Menyusun rencana kegiatan bendahara berdasarkan data program Puskesmas. Membuat laporan harian pengeluaran. Membuat catatan bulanan uang masuk dan uang keluar dalam buku kas umum. Melakukan evaluasi hasil kegiatan keuangan. Memeriksa dan melaporkan kas sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
Petugas Loket, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan di loket berdasarkan data program Puskesmas. 2. Melaksanakan kegiatan pelayanan di loket dan koordinasi dengan lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan. 3. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan di loket secara keseluruhan. 4. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan pelayanan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas medis dan paramedis UGD, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kerja pelayanan gawat darurat. 2. Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat. 3. Melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan sesuai standar prosedur operasional, SPM, Standar Pelayanan Publik (SPP) tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas. 4. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan, termasuk memberi kode diagnosa menurut ICD X. 5. Membuat pelaporan dan visualisasi data pelayanan gawat darurat. 6. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan UGD. 7. Meningkatkan mutu pelayanan UGD Puskesmas. 8. Melaporkan pelaksanaan gadar secara berkala kepada penanggung jawab. 9. Melakukan rujukan kasus yang tidak dapat ditangani di Puskesmas. 10.Melaksanakan 10.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas Promosi Kesehatan, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan berdasarkan data program Puskesmas 2. Melakukan penyuluhan kesehatan, pengembangan UKBM, pengembangan Desa Siaga Aktif dan pemberdayaan masyarakat masyarakat dalam PHBS sesuai SOP serta mengkoordinasikan mengkoordi nasikan dengan lintas program terkait. 3. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data promosi kesehatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 4. Melakukan evaluasi hasil kegiatan promosi kesehatan secara keseluruhan. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
Petugas Kesehatan Lingkungan, mempunyai tugas:
1. Di dalam gedung a. Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Lingkungan berdasarkan data program Puskesmas. b. Melakukan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan yang meliputi pengawasan dan pembinaan SAB, pengawasan dan pembinaan JAGA, pegawasan dan pembinaan TTU (Tempat Tempat Umum)/TPM (TempatPengolahan Makanan) Pestisida, pelayanan klinik sanitasi, penyuluhan kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur/SOP. c. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan kesehatan lingkungan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. d. Melakukan evaluasi hasil kegiatan kesehatan lingkungan secara keseluruhan. e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. f. Menerima kartu rujukan status dari petugas poliklinik. g. Mempelajari kartu status/rujukan tentang diagnosis oleh petugas poliklinik. h. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan dan alamat, serta diagnosis penyakitnya kedalam buku register. i. Melakukan wawancara atau konseling dengan penderita/keluarga penderita, tentang kejadian penyakit, keadaan lingkungan, dan perilaku yang diduga berkaitan dengan kejadian penyakit. j. Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang berkaitan dengan kejadian penyakit yang diderita. k. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan. l. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya tentang jadwal kunjungan lapangan. 2. Luar Gedung Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita atau keluarganya dengan petugas, petugas kesehatan lingkungan melakukan kunjungan lapangan/rumah dan diharuskan melakukan langkah - langkah sebagai berikut: a. Mempelajari hasil wawancara atau konseling di dalam gedung (Puskesmas). b. Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang diperlukan seperti formulir kunjungan lapangan, media penyuluhan, dan alat sesuai dengan jenis penyakitnya. c. Memberitahu atau menginformasikan kedatangan kepada perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas kesehatan/ bidan di desa. d. Melakukan pemeriksaan/pengamatan lingkungan, pengamatan perilaku, serta konseling sesuai dengan penyakit/masalah yang ada. e. Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan. f. Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (keluarga penderita dan keluarga sekitar). g. Apabila permasalahan yang ditemukan menyangkut sekelompok keluarga atau kampung, informasikan hasilnya kepada petugas kesehatan di desa/ kelurahan, perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RT/RW) , kader kesehatan lingkungan serta lintas sektor terkait di tingkat Kecamatan untuk dapat ditindaklanjuti secara bersama.
Petugas KIA-KB, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kerja pelayanan KIA-KB berdasarkan data program. 2. Melaksanakan ANC ( Ante Natal Care), INC ( Intra Natal Care), PNC ( Post Natal Care), perawatan neonatus, pelayanan KB, penyuluhan KIA-KB dan koordinasi lintas program sesuai dengan prosedur/SOP. 3. Melaksanakan asuhan kebidanan. 4. Melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai standar prosedur operasional, SPM, Standar Pelayanan Publik (SPP) tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas. 5. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa menurut ICD X. 6. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan KIA-KB sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 7. Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan pelaksanaan kegiatan kebidanan secara berkala kepada penanggung jawab. 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas Petugas Imunisasi, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan Imunisasi berdasarkan data program Puskesmas 2. Melakukan pemberian imunisasi, sweeping imunisasi, penyuluhan imunisasi, penanganan KIPI dan koordinasi lintas program terkait sesuai prosedur dan ketentuan.. 3. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan imunisasi serta visualisasi data sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan imunisasi. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas Surveilans, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan surveilans berdasarkan data program Puskesmas 2. Melakukan, pengamatan penyakit yang berkesinambungan, meliputi pengumpulan data, pengolahan, analisis dan visualisasi data serta melakukan penyelidikan epidemiologi, penanggulangan KLB dan koordinasi lintas program terkait sesuai prosedur dan ketentuan. 3. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta visualisasi data sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan surveilans. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
Petugas Gizi, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat berdasarkan data program Puskesmas. 2. Melaksanakan pembinaan posyandu, PSG (Pemantauan Status Gizi), pemantauan konsumsi gizi (PKG), pemantauan penggunaan garam beryodium, ASI eksklusif, pemberian kapsul vitamin A, pemberian tablet Fe, penyuluhan gizi dan koordinasi lintas program sesuai dengan prosedur/SOP. 3. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta visualisasi data sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan surveilans.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas P2M, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan P2M (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular) berdasarkan data program Puskesmas. 2. Melaksanakan P2TB, P2 Kusta, P2 malaria, P2 DBD, P2 ISPA, P2 Diare, P2 HIV-AIDS, P2 filariasis, Imunisasi dan surveilans dan koordinasi lintas program sesuai dengan prosedur/SOP. 3. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta visualisasi data sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan surveilans. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas medis dan atau paramedis Pengobatan Dasar, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan dan memberikan upaya pengobatan dasar dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai standar profesi dan peraturan perundangan yang berlaku. 2. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pengobatan dasar di Puskesmas. 3. Melaksanakan pelayanan medik/asuhan keperawatan sesuai SOP, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas. 4. Memberikan penyuluhan kesehatan dengan pendekatan promotif dan edukatif. 5. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta dapat dipertanggung jawabkan termasuk memberi kode diagnosa penyakit menurut ICD X. 6. Melakukan pencatatan dan menyusun pelaporan serta visualisasi data kegiatan pengobatan dasar sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 7. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah dan melakukan evaluasi kinerja program pengobatan dasar. 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas medis dan atau paramedis Gigi dan Mulut, mempunyai tugas:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan tehnis pelayanan kesehatan gigi. Menentukan pola pelayanan dan tata kerja. Memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan gigi. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan mutu pelayanan kesehatan gigi. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan medik dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai standar profesi dan peraturan perundangan yang berlaku. 7. Memberikan penyuluhan kesehatan dengan pendekatan promotif dan preventif. 8. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa menurut ICD X. Petugas paramedik gigi, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pelayanan medik/asuhan keperawatan gigi dan mulut sesuai SOP, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas. 2. Melakukan pencatatan dan menyusun pelaporan serta visualisasi data kegiatan gigi dan mulut sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 3. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah, mengevaluasi kinerja program kesehatan/gigi dan mulut. 4. Melaksanakan dan menjaga keselamatan klinik pelayanan kesehatan gigi meliputi keamanan dan kebersihan alat, ruangan serta pencegahan pencemaran lingkungan. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas Kefarmasian Kamar Obat, mempunyai tugas:
1. Beserta Kepala Puskesmas menyusun perencanaan upaya pengelolaan dan pelayanan kefarmasian. 2. Menyusun rencana kegiatan pelayanan obat di kamar obat berdasarkan data program Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas. 3. Melaksanakan upaya pelayanan kefarmasian dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya. 4. Melaksanakan upaya pelayanan kefarmasian sesuai SOP, SPM, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Apoteker dan Kepala Puskesmas. 5. Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien. 6. Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien. 7. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat dalam bentuk buku catatan mutasi obat. 8. Melaksanakan pengelolaan obat termasuk pencatatan dan pelaporan secara baik, lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan. 9. Membuat pencatatan dan pelaporan pemakaian dan permintaan obat serta perbekalan kesehatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas, pencatatan dan pelaporan penggunaan obat secara rasional serta penggunaan obat generik. 10.Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan obat di kamar obat. 11.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas Gudang Obat, mempunyai tugas:
1. Penerimaan, penyimpanan, pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke unit pelayanan dan berkoordinasi dengan lintas program terkait. 2. Pengendalian penggunaan persediaan dan pencatatan pelaporan. 3. Menjaga mutu dan keamanan obat serta perbekalan kesehatan dan kebersihan ruangan. 4. Menyusun rencana kebutuhan obat dan kegiatan distribusi obat berdasarkan data program Puskesmas. 5. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 6. Melaksanakan stok opname obat minimal satu tahun sekali. 7. Melakukan evaluasi hasil kegiatan gudang obat secara keseluruhan. 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas Laboratorium, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai SOP, SPM, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan dan kepala Puskesmas. 2. Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas dengan melaksanakan upaya pelayanan Laboratorium dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian/standar profesi dan kewenangannya. 3. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data yang perlu secara baik, lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan beserta Kepala Puskesmas menyusun perencanaan upaya pelayanan laboratorium. 5. Melaksanakan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3 Laboratorium). 6. Menyiapkan bahan rujukan spesimen. 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Petugas Kebersihan Puskesmas, mempunyai tugas: 1. Mempunyai program kerja kebersihan lingkungan Puskesmas. 2. Melaksanakan kebersihan lingkungan sesuai program kerja. Petugas Pengelola Barang/Penanggung Jawab Barang Inventaris, mem punyai tugas:
1. Mempunyai arsip daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan maupun untuk penyelenggaraan program. 2. Menerima, menyimpan, memelihara barang/asset Puskesmas. 3. Melakukan pencatatan dan pelaporan barang inventaris. 4. Membuat perencanaan penyimpanan barang baru dan lama. 5. Perencana kebutuhan dan pemeliharaan barang unit. 6. Membuat program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas. 7. Melakukan pemeriksaan standar jumlah, jenis dan kondisi alat 8. Melakukan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program kerja 9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas Petugas penanggung jawab kendaraan, mempunyai tugas: 1. Mempunyai
program
kerja perawatan/pemeliharaan kendaraan, baik
roda empat
maupun roda dua. 2. Melaksanakan pemeliharaan kendaraan sesuai program kerja. Petugas UKS, mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana kegiatan UKS berdasarkan data program Puskesmas. 2. Melaksanakan kegiatan UKS dan berkoordinasi dengan lintas program terkait sesuai dengan prosedur. 3. Melakukan evaluasi hasil kegiatan UK S. 4. Membuat
pencatatan,
pelaporan
dan
visualisasi
data sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas. 5. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas. Koordinator Upaya Rawat Inap, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan Unit perawatan berdasarkan data program. 2. Membagi tugas kepada petugas rawat inap agar pelaksanaan tugas data dilaksanakan dengan baik. 3. Melaksanakan kegiatan perawatan, rawat inap dan perawatan kesehatan masyarakat. 4. Melakukan evaluasi hasil kegiatan unit rawat inap. 5. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data sebagai bahan .informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan o leh Kepala Puskesmas. Tenaga lainnya (tenaga teknis UKP dan UKM), mempunyai tugas: Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan untuk menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas dengan penuh tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
1. SOP Puskesmas Rawat Jalan
A. 1. 2.
Loket Pendaftaran Pelayanan Pemulangan Pasien
B. 1. 2. 3.
Tata Usaha Surat Masuk Surat Keluar Lokakarya Mini Bulanan Lokakarya Mini Tribulanan KIR Dokter (Surat Keterangan Sehat) Rujukan Prosedur Pelayanan Customer Service Prosedur Analisa Data untuk Diproses Menjadi Informasi Penilaian Kinerja Puskesmas
4. 5. 6. 7. 8.
9.
N. Poli Umum
V.
Pemberantasan
Penyakit
1. Rekam Medik 2. Pemeriksaan Pelayanan Poli Umum (Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Diagnosa dan Terapi) 3. Pengukuran Tekanan Darah, Nadi, Suhu dan Pernafasan. 4. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan 5. Pemberian Oksigen 6. Penatalaksanaan Diare 7. Penatalaksanaan Demam pada Anak 8. Penatalaksanaan ISPA dan Batuk/Asma 9. Penatalaksanaan Pasien TB Paru 10. Penatalaksanaan Hipertensi 11. Penatalaksanaan DM
TBC 1. Pelayanan TB 2. Diagnosis TB 3. Pencatatan dan Pelaporan Program P2 TB
Kusta
1. Pemeriksaan Penderita Kusta 2. Diagnosis Kusta 3. Pencatatan dan Pelaporan Program P2 Kusta
ISPA
1. Deteksi Dini ISPA 2. Penatalaksanaan ISPA 3. Pencatatan dan Pelaporan ISPA 4. Penyimpanan BHP
C. 1.
2.
Manajemen Ketenagaan Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian (Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Daftar Urutan Kepegawaian dll) Susunan/Peta Jabatan (Struktural dan Fungsional)
3. 4. 5.
D. 1. 2.
3. 4.
E.
1. 2. 3.
4.
Pemeliharaan File Kepegawaian Menghitung Kebutuhan Diklat Rekapitulasi Daftar Hadir
Manajemen Mutu Pengelolaan Pengaduan Pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat dan Indek Kepuasan Masyarakat Penilaian Standar Puskesmas Penilaian Kinerja Puskesmas
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Kebersihan Tangan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Penggunaan Peralatan Perawatan Pasien Pengendalian Lingkungan
12. Penanganan Kejang Demam 13. Penanganan Keracunan Makanan 14. Cuci Tangan 15. Pelayanan Rujukan 16. Penyimpanan BHP Medis dan Non Medis Poli Umum 17. Pencatatan dan Pelaporan Petugas Poli Umum
O. UGD 1. Rekam Medik 2. Pemeriksaan Pelayanan Poli Umum (Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Diagnosa dan Terapi) 3. Pengukuran Tekanan Darah, Nadi, Suhu dan Pernafasan. 4. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan 5. Triase 6. Managemen ABC 7. Resusitasi 8. Pembersihan Jalan Nafas dengan Suction 9. Pemberian Oksigen dengan Nasal Kanul 10. Penilaian Kesadaran Dengan Pemeriksaan GCS 11. Observasi Pasien Gawat 12. Cuci Tangan 13. Penatalaksanaan Luka dan Luka Bakar 14. Penatalaksanaan Hipoglikemi dan Hiperglikemi.
P2 ISPA
Pneumonia Deteksi
Dini
Pneumonia
Diare 1. Penatalaksanaan Diare 2. Pencatatan dan Pelaporan Program Diare
DBD 1. Pemeriksaan Penderita DBD 2. Penatalaksanaan DBD 3. Pencatatan dan Pelaporan Program DBD 4. Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi DBD dan Penanggulangan Fokus DBD bila memenuhi kriteria
HIV-AIDS 1. Penyuluhan 2. Rujukan/Penawara n Tes HIV bagi masyarakat yang dicurigai HIV 3. Pendampingan penderita 4. Sosialisasi kondom
5.
Pemrosesan Peralatan Pasien dan Penatalaksanaan Linen 6. Kesehatan Karyawan/ Perlindungan Petugas Kesehatan. 7. Penempatan Pasien. 8. Higiene Respirasi/Etika Batuk. 9. Praktek Menyuntik yang aman. 10. Pengelolaan Limbah Medis dan Non Medis. 11. Dekontaminasi, Pembersihan dan Sterilisasi Alat.
F. 1.
2.
3.
4.
Peralatan Inventarisasi Bahan Habis Pakai (BHP) Non Medis Loket Pendaftaran, Administrasi Rujukan, Kesehatan Lingkungan, Surveilans, Kesehatan Jiwa dan Perkesmas Inventaris Sarana dan Media Promosi Kesehatan. Inventarisasi BHP Medis dan Non Medis P2 TB, P2 Kusta, P2 ISPA, P2 Diare, Imunisasi. Inventarisasi BHP Medis dan Non Medis Poli Umum, Gawat Darurat, Kamar Obat, Barang Gizi, Gudang Obat
15. Pemasangan Infus dan Pemberian Cairan. 16. Pemberian Obat Secara Parenteral Termasuk Obat Anti Diabetes. 17. Pemberian Obat Suppositoria. 18. Penatalaksanaan Syok Anafilaktik. 19. Pemberian Injeksi Intra Muskular, Subkutan, Intra Vena melalui Infus. 20. Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube). 21. Pemasangan dan Pelepasan Kateter Urine. 22. Informed Concent. 23. Dekontaminasi dan Sterilisasi Alat. 24. Rujukan. 25. Penggunaan Alat Pelindung Diri. 26. Penggunaan Nebulizer, Sterilisator, Suction dan USG. 27. Penanganan Tanggap Darurat Bencana.
P. Ambulan 1. Pelayanan Ambulan. 2. Penanganan Korban. 3. Operasional Ambulan (Tata Tertib). 4. Komunikasi dan Informasi.
Q. Poli Gigi 1. Tumpatan Light
W. UKS/UKGS UKS 1. Penjaringan Siswa Baru. 2. Penyuluhan Siswa. 3. Pembinaan Guru. 4. Pencatatan dan Pelaporan UKS. 5. Pengelolaan BHP UKS/UKGS 6. Penjaringan Murid kelas I s/d III. 7. Promotif. Preventif Siswa 8. Pembinaan Guru. 9. Pengobatan Gigi Siswa yang Dirujuk. 10.Pencatatan dan Pelaporan UKGS.
X. Perkesmas 1. Pelayanan dalam Gedung dan Luar Gedung. 2. Pencatatan dan Pelaporan 3. Kunjungan Rumah. 4. Melaksanakan Asuhan Keperawatan.
Y. Kesehatan Jiwa 1. Penyuluhan 2. Deteksi Dini 3. Pengobatan Ganggguan Jiwa 4. Konseling 5. Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Jiwa
5.
G. 1.
2.
3. 4.
5.
H. 1.
2. 3.
4.
I. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
dan Laboratorium. Inventarisasi BHP Medis P2 DBD.
Keuangan Perencanaan (Persiapan, Analisa Situasi, RUK dan RPK). Bendahara BOK/Jampersal/Jam kesmas. Bendahara Penerimaan. Mekanisme Penggunaan Anggaran. Mekanisme Audit Penilaian Kinerja Keuanga.
Promosi Kesehatan Pemberian Penyuluhan Kesehatan. Pengembangan Desa Siaga Aktif. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS. Pengembangan UKBM.
Kesehatan Lingkungan Pemeriksaan Kualitas Air. Pengolahan Limbah Medis. Pelayanan Klinik Sanitasi. Pemeriksaan TTU dan TPM. Pemicuan STBM. Pengolahan IPAL
Curing. 2. Pencabutan Gigi Sulung dan Tetap. 3. Insisi Abses. 4. Open Boor. 5. Penatalaksanaan Gigi dengan Nekrose Pulpa. 6. Devitalisasi Pulpa. 7. Informed Concent. 8. Injeksi dengan Metode Infiltrasi. 9. Injeksi dengan Mandibular Anestesi. 10. Pencatatan dan Pelaporan Petugas Poli Gigi. 11. Penyimpanan Bhn Medis Poli Gigi. 12. Cuci Tangan. 13. Dekontaminasi, Pembersihan dan Sterilisasi Alat. 14. Pemakaian Alat Gigi.
R. Laboratorium 1. Penerimaan Pasien. 2. Pengambilan Spesimen Darah, Urin, Tinja, Sputum, Sampel Morbus Hansen dan Cairan Tubuh. 3. Penerimaan, Penyimpanan dan Pemusnahan Spesimen. 4. Pembuatan dan Pemeriksaan Slide Sediaan TB. 5. Pemeriksaan dan Pemakaian Alat Hematologi dan atau Kimia Klinik. 6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Z. Mata dan Telinga 1. Pemberian Tetes Mata, Salep dan Bebat Mata. 2. Irigasi/Mencuci Mata. 3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan. 4. Kompres Es pada Mata. 5. Skreening katarak 6. Pemeriksaan OMSK 7. Pemeriksaan serumen 8. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata. 9. Memberikan Pertolongan Pertama pada Kedaruratan Mata dan Telinga. 10.Perawatan Pasca Bedah Katarak dan Glaucoma. 11.Pemeriksaan dan Tindakan Medik Gangguan Pendengaran. 12.Pancatatan dan Pelaporan. 13.Rujukan.
II. SOP Rawat Inap 1. Rekam Medik. 2. Informed Concent. 3. Pengukuran Tekanan Darah, Nadi, Suhu dan Pernafasan. 4. Resusitasi. 5. Pembersihan Jalan
(untuk Rawat Inap).
J. 1. 2. 3. 4.
KIA Pelayanan ANC. Persalinan Normal. Episiotomi. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas. 5. Perdarahan Ante Partum. 6. Penanganan Gawat Janin. 7. Penanganan Gawat Darurat Bayi Baru Lahir. 8. Pelayanan Pemeriksaan Bayi , Balita dan Anak Pra Sekolah Sehat dan Sakit. 9. Pencegahan Infeksi . 10. Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KIA. 11. Pengelolaan BHP Medis Poli KIA. 12. Pemakaian Inkubator, Infant Warmer.
K. 1. 2. 3.
4.
5.
6.
KB Pelayanan Pap Smear . Pelayanan IVA. Pelayanan PPIA ( Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak). Pelayanan KB (Kondom, Pil, Suntik, Implant dan IUD). Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB. Pengelolaan BHP
(K3.) 7. Dekontaminasi, Pembersihan dan Sterilisasi Alat. 8. Pencatatan dan Pelaporan Hasil Pemeriksaan. 9. Prosedur Pembuangan Limbah.
R.
Pelayanan Kefarmasian
1. Pelayanan Obat di Kamar Obat. 2. Penerimaan dan Pengkajian Resep. 3. Pencatatan dan Penyimpanan Resep. 4. Peracikan dan Penyerahan Obat. 5. Pelayanan Informasi Obat. 6. Konseling Obat. 7. Penerimaan dan Penyimpanan Obat di Kamar Obat. 8. Pengelolaan dan Pengendalian Penggunaan Psikotropika. 9. Penanganan Obat Rusak dan Kadaluarsa. 10. Pencatatan dan Pelaporan Petugas di Kamar Obat. 11. Pengawasan Makanan dan Minuman. Untuk rawat inap ditambah: Farmasi.
Visite
Nafas dengan Suction. 6. Pemberian Oksigen dengan Nasal Kanul. 7. Penilaian Kesadaran dengan Pemeriksaan GCS. 8. Observasi Pasien Gawat. 9. Cuci Tangan. 10.Penatalaksanaan Luka dan Luka Bakar. 11.Pemasangan Infus dan Pemberian Cairan. 12.Pemberian Obat Secara Parenteral Termasuk Obat Anti Diabetes. 13.Penatalaksanaan Syok Anafilaktik. 14.Pemberian Injeksi Intra Muskular, Subkutan, Intra Vena melalui Infus. 15.Pemberian Obat Suppositoria. 16.Penatalaksanaan Hipoglikemi dan Hiperglikemi. 17.Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube). 18.Pemasangan dan Pelepasan Kateter Urine. 19.Dekontaminasi, Pembersihan dan Sterilisasi Alat. 20.Rujukan. 21.Penggunaan Alat Pelindung Diri. 22.Penggunaan Nebulizer, Sterilisator dan Suction.
7.
Medis Poli KB. Pelayanan KTP ( Kekerasan Terhadap Perempuan).
L. 1.
2.
3.
4. 5. 6.
M. 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
ARU Pelayanan Kesehatan Remaja Sekolah. Pelayanan Kesehatan Remaja Tidak Sekolah. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja. Pelayanan KTA. Pelayanan Kesehatan Usila. Pengelolaan BHP ARU. Klinik Gizi Penimbangan Balita. Pengukuran Tinggi Badan dan Panjang Badan. Prosedur Tata Laksana Gizi Buruk.. Penilaian Status Gizi Balita. Penyuluhan Gizi. Pengelolaan PMT Pemulihan. Pengelolaan PMT Penyuluhn. Pemberian Kapsul Vit. A. Pemberian Tablet Fe. Pelacakan Balita Gizi Buruk Monitoring Garam Beryodium. Pemetaan Kadarzi. Konseling Gizi dan Laktasi.
S. Gudang Obat 1. Perencanaan Kebutuhan Obat 2. Penerimaan dan Penyimpanan Obat di Gudang Obat. 3. Pendistribusian Obat. 4. Pencatatan dan Pelaporan Petugas Gudang Obat. 5. Pengendalian Kebersihan Gudang. 6. Stok Opname Gudang. 7. Pengawasan Makanan dan Minuman.
III. SOP Rawat Inap PONED 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
T. Pencegahan 9.
Penyakit Surveilans 10. 1. Pengamatan, Pengumpulan, Pengolahan, Análisa serta Visualisasi Data Surveilans Epidemiologi. 2. Penyelidikan Epidemiologi KLB. 3. Sistem Kewaspadaan Dini dan
11. 12.
13.
Tatalaksana Kegawatdarurata n Medik Maternal dan Neonatal Tatalaksana Perdarahan pada Kehamilan Muda Tatalaksana Perdarahan Post Partum Tatalaksana Hipertensi dalam Kehamilan, Pre Eklampsi dan Eklampsi. Tatalaksana Persalinan Macet. Tatalaksana Ketuban Pecah Sebelum Waktunya. Tatalaksana Infeksi Nifas. Tatalaksana Asfiksia pada Bayi Baru Lahir. Tatalaksana Gangguan Nafas pada Bayi Baru Lahir. Tatalaksana Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Tatalaksana Hipothermi. Tatalaksana Hipoglikemi pada Bayi Baru Lahir. Tatalaksana Ikterus/ Hiperbilirubinemi
14.
15.
Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi. Evaluasi Program Gizi.
Penanggulangan KLB. 4. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Surveilans.
Penyakit Tidak Menular Pelayanan
Gizi
di
Puskesmas Rawat Inap, ditambah: 1.
2.
Asuhan Gizi di Ruang Rawat Inap untuk Pasien dngan Diet Biasa. Asuhan Gizi di Ruang Rawat Inap untuk Pasien dengan Diet Khusus.
2. SOP Puskesmas Rawat Jalan
N. 3. 4.
Loket Pendaftaran Pelayanan Pemulangan Pasien
O. Tata Usaha 10. Surat Masuk
1. Penatalaksanaan Hipertensi. 2. Penatalaksanaan DM.
Imunisasi 1. Pemberian Imunisasi 2. Rantai Dingin Vaksin termasuk Penyimpanan Vaksin, Tatalaksana Membawa Vaksin ke Lapangan, Pemantauan Suhu Setiap Hari, dan Logistik Lainnya yang mendukung Vaksinasi. 3. Pemeliharaan Lemari Dingin. 4. Pencatatan, Pelaporan dan Visualisasi Data Program Imunisasi.
N. Poli Umum
a dan Neonatus. 14. Tatalaksana Kejang dan Infeksi pada Neonatus. 15. Tatalaksana Stabilisasi, Rujukan dan Transportasi Bayi Baru Lahir. 16. Tatalaksana Persiapan Umum sebelum Tindakan Kegawatdarurata n Obstetri Neonatal.
V.
Pemberantasan
Penyakit
18. Rekam Medik 19. Pemeriksaan Pelayanan Poli Umum (Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Diagnosa dan Terapi) 20. Pengukuran Tekanan Darah, Nadi,
TBC 4. Pelayanan TB 5. Diagnosis TB 6. Pencatatan dan Pelaporan Program P2 TB
11. Surat Keluar 12. Lokakarya Mini Bulanan 13. Lokakarya Mini Tribulanan 14. KIR Dokter (Surat Keterangan Sehat) 15. Rujukan 16. Prosedur Pelayanan Customer Service 17. Prosedur Analisa Data untuk Diproses Menjadi Informasi 18. Penilaian Kinerja Puskesmas
P. 6.
7.
Manajemen Ketenagaan Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian (Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Daftar Urutan Kepegawaian dll) Susunan/Peta Jabatan (Struktural dan Fungsional)
8.
Pemeliharaan File Kepegawaian 9. Menghitung Kebutuhan Diklat 10. Rekapitulasi Daftar Hadir
Q. 5. 6.
Manajemen Mutu Pengelolaan Pengaduan Pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat dan
Suhu dan Pernafasan. 21. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan 22. Pemberian Oksigen 23. Penatalaksanaan Diare 24. Penatalaksanaan Demam pada Anak 25. Penatalaksanaan ISPA dan Batuk/Asma 26. Penatalaksanaan Pasien TB Paru 27. Penatalaksanaan Hipertensi 28. Penatalaksanaan DM 29. Penanganan Kejang Demam 30. Penanganan Keracunan Makanan 31. Cuci Tangan 32. Pelayanan Rujukan 33. Penyimpanan BHP Medis dan Non Medis Poli Umum 34. Pencatatan dan Pelaporan Petugas Poli Umum
O. UGD 28. Rekam Medik 29. Pemeriksaan Pelayanan Poli Umum (Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Diagnosa dan Terapi) 30. Pengukuran Tekanan Darah, Nadi, Suhu dan Pernafasan. 31. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan 32. Triase
Kusta
4. Pemeriksaan Penderita Kusta 5. Diagnosis Kusta 6. Pencatatan dan Pelaporan Program P2 Kusta
ISPA
5. Deteksi Dini ISPA 6. Penatalaksanaan ISPA 7. Pencatatan dan Pelaporan ISPA 8. Penyimpanan BHP P2 ISPA
Pneumonia Deteksi
Dini
Pneumonia
Diare 3. Penatalaksanaan Diare 4. Pencatatan dan Pelaporan Program Diare
DBD 5. Pemeriksaan Penderita DBD 6. Penatalaksanaan DBD 7. Pencatatan dan Pelaporan Program DBD 8. Pelaksanaan
7. 8.
R.
12. 13. 14.
15. 16.
17.
18. 19.
20. 21.
22.
S. 6.
Indek Kepuasan Masyarakat Penilaian Standar Puskesmas Penilaian Kinerja Puskesmas
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Kebersihan Tangan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Penggunaan Peralatan Perawatan Pasien Pengendalian Lingkungan Pemrosesan Peralatan Pasien dan Penatalaksanaan Linen Kesehatan Karyawan/ Perlindungan Petugas Kesehatan. Penempatan Pasien. Higiene Respirasi/Etika Batuk. Praktek Menyuntik yang aman. Pengelolaan Limbah Medis dan Non Medis. Dekontaminasi, Pembersihan dan Sterilisasi Alat.
Peralatan Inventarisasi Bahan Habis Pakai (BHP) Non Medis Loket Pendaftaran, Administrasi
33. Managemen ABC 34. Resusitasi 35. Pembersihan Jalan Nafas dengan Suction 36. Pemberian Oksigen dengan Nasal Kanul 37. Penilaian Kesadaran Dengan Pemeriksaan GCS 38. Observasi Pasien Gawat 39. Cuci Tangan 40. Penatalaksanaan Luka dan Luka Bakar 41. Penatalaksanaan Hipoglikemi dan Hiperglikemi. 42. Pemasangan Infus dan Pemberian Cairan. 43. Pemberian Obat Secara Parenteral Termasuk Obat Anti Diabetes. 44. Pemberian Obat Suppositoria. 45. Penatalaksanaan Syok Anafilaktik. 46. Pemberian Injeksi Intra Muskular, Subkutan, Intra Vena melalui Infus. 47. Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube). 48. Pemasangan dan Pelepasan Kateter Urine. 49. Informed Concent. 50. Dekontaminasi dan Sterilisasi Alat. 51. Rujukan. 52. Penggunaan Alat Pelindung Diri. 53. Penggunaan Nebulizer, Sterilisator, Suction dan USG.
Penyelidikan Epidemiologi DBD dan Penanggulangan Fokus DBD bila memenuhi kriteria
HIV-AIDS 5. Penyuluhan 6. Rujukan/Penawara n Tes HIV bagi masyarakat yang dicurigai HIV 7. Pendampingan penderita 8. Sosialisasi kondom
W. UKS/UKGS UKS 11. Penjaringan Siswa Baru. 12. Penyuluhan Siswa. 13. Pembinaan Guru. 14. Pencatatan dan Pelaporan UKS. 15. Pengelolaan BHP UKS/UKGS 16. Penjaringan Murid kelas I s/d III. 17. Promotif. Preventif Siswa 18. Pembinaan Guru. 19. Pengobatan Gigi Siswa yang Dirujuk. 20.Pencatatan dan
Rujukan, Kesehatan Lingkungan, Surveilans, Kesehatan Jiwa dan Perkesmas 7. Inventaris Sarana dan Media Promosi Kesehatan. 8. Inventarisasi BHP Medis dan Non Medis P2 TB, P2 Kusta, P2 ISPA, P2 Diare, Imunisasi. 9. Inventarisasi BHP Medis dan Non Medis Poli Umum, Gawat Darurat, Kamar Obat, Barang Gizi, Gudang Obat dan Laboratorium. 10. Inventarisasi BHP Medis P2 DBD.
T. 6.
Keuangan Perencanaan (Persiapan, Analisa Situasi, RUK dan RPK). 7. Bendahara BOK/Jampersal/Jam kesmas. 8. Bendahara Penerimaan. 9. Mekanisme Penggunaan Anggaran. 10. Mekanisme Audit Penilaian Kinerja Keuanga.
U. 5.
6.
Promosi Kesehatan Pemberian Penyuluhan Kesehatan. Pengembangan Desa Siaga Aktif.
54. Penanganan Tanggap Darurat Bencana.
Pelaporan UKGS.
X. Perkesmas P. Ambulan 5. Pelayanan Ambulan. 6. Penanganan Korban. 7. Operasional Ambulan (Tata Tertib). 8. Komunikasi dan Informasi.
5. Pelayanan dalam Gedung dan Luar Gedung. 6. Pencatatan dan Pelaporan 7. Kunjungan Rumah. 8. Melaksanakan Asuhan Keperawatan.
Q. Poli Gigi Y. Kesehatan Jiwa 15. Tumpatan Light Curing. 16. Pencabutan Gigi Sulung dan Tetap. 17. Insisi Abses. 18. Open Boor. 19. Penatalaksanaan Gigi dengan Nekrose Pulpa. 20. Devitalisasi Pulpa. 21. Informed Concent. 22. Injeksi dengan Metode Infiltrasi. 23. Injeksi dengan Mandibular Anestesi. 24. Pencatatan dan Pelaporan Petugas Poli Gigi. 25. Penyimpanan Bhn Medis Poli Gigi. 26. Cuci Tangan. 27. Dekontaminasi, Pembersihan dan Sterilisasi Alat. 28. Pemakaian Alat Gigi.
R. Laboratorium 10. Penerimaan Pasien. 11. Pengambilan
6. Penyuluhan 7. Deteksi Dini 8. Pengobatan Ganggguan Jiwa 9. Konseling 10. Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Jiwa
Z. Mata dan Telinga 14.Pemberian Tetes Mata, Salep dan Bebat Mata. 15.Irigasi/Mencuci Mata. 16.Pemeriksaan Tajam Penglihatan. 17.Kompres Es pada Mata. 18.Skreening katarak 19.Pemeriksaan OMSK 20.Pemeriksaan serumen 21.Pemeriksaan Tekanan Bola Mata. 22.Memberikan
7.
8.
Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS. Pengembangan UKBM.
V.
Kesehatan Lingkungan 7. Pemeriksaan Kualitas Air. 8. Pengolahan Limbah Medis. 9. Pelayanan Klinik Sanitasi. 10. Pemeriksaan TTU dan TPM. 11. Pemicuan STBM. 12. Pengolahan IPAL (untuk Rawat Inap).
W. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
20.
21. 22.
23. 24.
KIA Pelayanan ANC. Persalinan Normal. Episiotomi. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas. Perdarahan Ante Partum. Penanganan Gawat Janin. Penanganan Gawat Darurat Bayi Baru Lahir. Pelayanan Pemeriksaan Bayi , Balita dan Anak Pra Sekolah Sehat dan Sakit. Pencegahan Infeksi . Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KIA. Pengelolaan BHP Medis Poli KIA. Pemakaian Inkubator, Infant
Spesimen Darah, Urin, Tinja, Sputum, Sampel Morbus Hansen dan Cairan Tubuh. 12. Penerimaan, Penyimpanan dan Pemusnahan Spesimen. 13. Pembuatan dan Pemeriksaan Slide Sediaan TB. 14. Pemeriksaan dan Pemakaian Alat Hematologi dan atau Kimia Klinik. 15. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3.) 16. Dekontaminasi, Pembersihan dan Sterilisasi Alat. 17. Pencatatan dan Pelaporan Hasil Pemeriksaan. 18. Prosedur Pembuangan Limbah.
R.
Pelayanan Kefarmasian
12. Pelayanan Obat di Kamar Obat. 13. Penerimaan dan Pengkajian Resep. 14. Pencatatan dan Penyimpanan Resep. 15. Peracikan dan Penyerahan Obat. 16. Pelayanan Informasi Obat. 17. Konseling Obat. 18. Penerimaan dan Penyimpanan Obat
Pertolongan Pertama pada Kedaruratan Mata dan Telinga. 23.Perawatan Pasca Bedah Katarak dan Glaucoma. 24.Pemeriksaan dan Tindakan Medik Gangguan Pendengaran. 25.Pancatatan dan Pelaporan. 26.Rujukan.
II. SOP Rawat Inap 23.Rekam Medik. 24.Informed Concent. 25.Pengukuran Tekanan Darah, Nadi, Suhu dan Pernafasan. 26.Resusitasi. 27.Pembersihan Jalan Nafas dengan Suction. 28.Pemberian Oksigen dengan Nasal Kanul. 29.Penilaian Kesadaran dengan Pemeriksaan GCS. 30.Observasi Pasien Gawat. 31.Cuci Tangan. 32.Penatalaksanaan Luka dan Luka Bakar. 33.Pemasangan Infus dan Pemberian Cairan. 34.Pemberian Obat Secara Parenteral Termasuk Obat Anti Diabetes. 35.Penatalaksanaan
Warmer.
X. 8. 9. 10.
11.
12.
13. 14.
KB Pelayanan Pap Smear . Pelayanan IVA. Pelayanan PPIA ( Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak). Pelayanan KB (Kondom, Pil, Suntik, Implant dan IUD). Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB. Pengelolaan BHP Medis Poli KB. Pelayanan KTP ( Kekerasan Terhadap Perempuan).
Y. 7.
ARU Pelayanan Kesehatan Remaja Sekolah. 8. Pelayanan Kesehatan Remaja Tidak Sekolah. 9. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja. 10. Pelayanan KTA. 11. Pelayanan Kesehatan Usila. 12. Pengelolaan BHP ARU. Z. Klinik Gizi 16. Penimbangan Balita. 17. Pengukuran Tinggi Badan dan Panjang Badan. 18. Prosedur Tata
di Kamar Obat. 19. Pengelolaan dan Pengendalian Penggunaan Psikotropika. 20. Penanganan Obat Rusak dan Kadaluarsa. 21. Pencatatan dan Pelaporan Petugas di Kamar Obat. 22. Pengawasan Makanan dan Minuman. Untuk rawat inap ditambah:
Visite
Farmasi.
S. Gudang Obat 8. Perencanaan Kebutuhan Obat 9. Penerimaan dan Penyimpanan Obat di Gudang Obat. 10. Pendistribusian Obat. 11. Pencatatan dan Pelaporan Petugas Gudang Obat. 12. Pengendalian Kebersihan Gudang. 13. Stok Opname Gudang. 14. Pengawasan Makanan dan Minuman.
Syok Anafilaktik. 36.Pemberian Injeksi Intra Muskular, Subkutan, Intra Vena melalui Infus. 37.Pemberian Obat Suppositoria. 38.Penatalaksanaan Hipoglikemi dan Hiperglikemi. 39.Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube). 40.Pemasangan dan Pelepasan Kateter Urine. 41.Dekontaminasi, Pembersihan dan Sterilisasi Alat. 42.Rujukan. 43.Penggunaan Alat Pelindung Diri. 44.Penggunaan Nebulizer, Sterilisator dan Suction.
III. SOP Rawat Inap PONED 17. Tatalaksana Kegawatdarurata n Medik Maternal dan Neonatal 18. Tatalaksana Perdarahan pada Kehamilan Muda 19. Tatalaksana Perdarahan Post Partum 20. Tatalaksana Hipertensi dalam Kehamilan, Pre Eklampsi dan Eklampsi. 21. Tatalaksana
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
30.
Laksana Gizi Buruk.. Penilaian Status Gizi Balita. Penyuluhan Gizi. Pengelolaan PMT Pemulihan. Pengelolaan PMT Penyuluhn. Pemberian Kapsul Vit. A. Pemberian Tablet Fe. Pelacakan Balita Gizi Buruk Monitoring Garam Beryodium. Pemetaan Kadarzi. Konseling Gizi dan Laktasi. Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi. Evaluasi Program Gizi.
Pelayanan
Gizi
di
Puskesmas Rawat Inap, ditambah: 3.
4.
Asuhan Gizi di Ruang Rawat Inap untuk Pasien dngan Diet Biasa. Asuhan Gizi di Ruang Rawat Inap untuk Pasien dengan Diet Khusus.
22.
T. Pencegahan Penyakit Surveilans 5. Pengamatan, Pengumpulan, Pengolahan, Análisa serta Visualisasi Data Surveilans Epidemiologi. 6. Penyelidikan Epidemiologi KLB. 7. Sistem Kewaspadaan Dini dan Penanggulangan KLB. 8. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Surveilans.
23. 24.
25.
26.
27. 28.
29.
Penyakit Tidak Menular 3. Penatalaksanaan Hipertensi. 4. Penatalaksanaan DM.
30.
31.
Imunisasi 5. Pemberian Imunisasi 6. Rantai Dingin Vaksin termasuk Penyimpanan Vaksin, Tatalaksana Membawa Vaksin ke Lapangan, Pemantauan Suhu Setiap Hari, dan Logistik Lainnya yang mendukung Vaksinasi. 7. Pemeliharaan Lemari
32.
Persalinan Macet. Tatalaksana Ketuban Pecah Sebelum Waktunya. Tatalaksana Infeksi Nifas. Tatalaksana Asfiksia pada Bayi Baru Lahir. Tatalaksana Gangguan Nafas pada Bayi Baru Lahir. Tatalaksana Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Tatalaksana Hipothermi. Tatalaksana Hipoglikemi pada Bayi Baru Lahir. Tatalaksana Ikterus/ Hiperbilirubinemi a dan Neonatus. Tatalaksana Kejang dan Infeksi pada Neonatus. Tatalaksana Stabilisasi, Rujukan dan Transportasi Bayi Baru Lahir. Tatalaksana Persiapan Umum sebelum Tindakan Kegawatdarurata n Obstetri Neonatal.
Dingin. 8. Pencatatan, Pelaporan dan Visualisasi Data Program Imunisasi.
No
Pencatatan
I
Manajemen dan Administrasi
A
Manajemen Operasional 1. Notulen Rapat Lokakarya Mini Bulanan. 2. Notulen Rapat Lokakarya Mini Tribulan. 3. Rencana Usulan Kegiatan. 4. Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
B
II A
Pelaporan
Visualisasi Data
1. Undangan Rapat Lokakarya Mini. 2. Daftar Hadir Lokakarya Mini. 3. Laporan Tahunan. 4. Analisa Data 10 Penyakit Potensial KLB. 5. POA 2 Tahun Terakhir.
1. Data Pencapaian Cakupan Kegiatan Pokok Tahun Lalu. 2. Data Cakupan Kegiatan Pokok Tahun Lalu dalam Bentuk PWS, Grafik, dll. 3. Data 10 Penyakit Terbanyak. 4. Data Pencapaian Cakupan Kegiatan Pokok Tahun Lalu dan Visualisasi Datanya. 5. Data 10 Penyakit Potensial KLB. 6. Peta Daerah Rawan Bencana.
Pengelolaan Pengaduan
Indek Kepuasan Masyarakat.
Manajemen Mutu 1. SK Tim Jaminan Mutu. 2. Alur Pengaduan. 3. Dokumen Survey Kepuasan Masyarakat. 4. Pencatatan/Pengelolaan Pengaduan. Sumber Daya
dan
Rencana
Tindak
Lanjut.
Ketenagaan 1. Daftar Hadir Pegawai 2. Data Bulanan Karyawan/Karyawati Puskesmas. 3. Daftar atau Catatan Kepegawaian Karyawan Puskesmas. 4. Penilaian DP3. 5. File Kepegawaian: Bukti Kompetensi, Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan dan Pengalaman. 6. Simpeg dan DUK. 7. Buku Tunggu (KP, KGB, Pensiun). 8. Buku Register Cuti. 9. Arsip Surat. 10. Rencana Kebutuhan Tenaga.
1. 2.
3. 4. 5.
Laporan Retribusi Puskesmas. Laporan Realisasi Penerimaan dan Persediaan Benda Berharga. Laporan Pelayanan di Puskesmas. Laporan Absensi PNS Tingkat Puskesmas. Laporan Rekapitulasi Absen.
6.
Laporan Kepesertaan, Pelayanan Kesehatan dan Pendanaan Peserta Jamkesmas di Puskesmas.
1. Struktur Organisasi UPTD. 2. Rencana Kerja Pengembangan Pegawai.
11. 12. 13. 14.
15.
16.
B 1
Rencana Pendidikan. Pedoman Penilaian untuk Pejabat. DP3 untuk setiap Pegawai. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Setiap Petugas. Rencana Kerja Bulanan bagi setiap Petugas sesuai dengan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab. Rencana Kerja/Program Kerja dan Rencana Pengembangan Program.
Puskesmas. 11. Laporan Askes. 12. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Program Jamkesmas. 13. Laporan Kematian Puskesmas. 14. Laporan Rekapitulasi Absen.
Bendahara Penerimaan Perda/Perbup Tarif. Buku Kas Umum. Surat Tanda Setor (STS). Buku Kas Bantu per Kode Rekening. e. Buku Kas Bantu per Jenis Pelayanan. f. Bukti/Tanda Setoran Retribusi ke Kasda.
a. Laporan Keadaan Kas (LKK). b. Laporan Persediaan Benda Berharga (DPD II 74). c. Laporan Harian Penerimaan (DPD II 62). d. Laporan Pelayanan Kesehatan Program Jamkesmas: Format PPKIA, IB, IC. e. Laporan Pertanggung Jawaban Fungsional. f. Buku Rekapitulasi Harian. g. Rincian per Obyek.
Tidak ada
a. Laporan Keadaan Kas (LKK). b. Laporan Pertanggung Jawaban Askes dan Jamkesmas. c. Laporan Pemungutan Penyetoran Pemungut Pajak. d. Buku Rekap Harian. e. Rincian per Obyek. Pelaporan
a. Rekapitulasi Pengeluaran Harian. b. Rekapitulasi Pengeluaran Bulanan. c. Flow Chart Realisasi Penyerapan Anggaran.
Bendahara Pengeluaran a. Buku Kas Umum. b. Buku Kas Bantu per Kode Rekening. c. Buku Pajak. d. Buku Panjar. e. Bukti/Tanda Setoran Pajak. f. Bukti Setor Penyerapan Anggaran ke Kasda.
No
Laporan Jumlah, Asal dan Jenis Penanganan Keluhan Peserta Jamkesmas di Puskesmas. 8. Laporan Keuangan Program Jamkesmas. 9. Laporan Data Kunjungan Puskesmas. 10. Laporan Realisasi Penerimaan dan Persediaan Kwitansi Biaya Pelayanan
Keuangan
a. b. c. d.
2
7.
Pencatatan
Visualisasi Data
Peralatan (Pengelolaan Barang dan Asset (Alat, Obat))
C
a. Daftar/Kartu Inventaris Barang. b. Usulan Petugas Pengelola Barang/Asset. c. SK Bendahara Barang dan Pengurus Barang/Asset. d. Buku Kendali Data Stok Barang. e. Buku Data Terima Barang dan Pengeluaran Barang. f. Penerimaan Barang dan Stok Barang.
No
Uraian
a. Laporan Inventaris Alat Kesehatan. b. Laporan Asset /Seluruh Inventaris Alat Kesehatan Setiap Semester. c. Laporan Asset /Seluruh Inventaris Alat Kesehatan Setiap Akhir Tahun. d. Laporan Fungsi dan Kondisi Alat Kesehatan.
a. Data Asset di masing masing Ruangan. b. Data RKBU (Rencana Kebutuhan Barang Unit) dan RPTBU (Rencana Pengadaan Triwulan Arang Unit) . c. Data RPTBU. d. Data Stok Barang. e. KIR. f. KIB.
Lokakarya Mini Bulanan
Lokakarya Mini Bulanan
Pertama
Rutin
1
Tujuan
2
Penyelenggara
a. Diketahuinya hasil kegiatan a. Puskesmas bulan lalu b. Disampaikannya hasil rapat b. dari Kab/Kota, Kecamatan, berbagai kebijakan dan program c. Diketahuinya hambatan/ masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu c. d. Dirumuskannya cara pemecahan masalah e. Tersusunnya rencana kerja d. bulan berikutnya Puskesmas
3
Pelaksanaan
Bulan I
Teratur, setiap bulan
4
Masukan
a. Penggalangan Tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran, tanggung jawab staf dan kewenangan Puskesmas b. Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru berkaitan dengan Puskesmas c. Informasi tentang tata cara penyusunan POA Lokakarya Mini Bulanan
a. Laporan hasil kegiatan bulan lalu b. Informasi tentang hasil rapat di Kabupaten/Kota c. Informasi tentang hasil rapat di Kecamatan d. Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
No 5
Uraian Proses
Memantau pelaksanaan POA Puskesmas Pemantauan hasil kerja petugas Puskesmas dengan membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya Membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya Tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
Lokakarya Mini Bulanan
Pertama
Rutin
a. Inventarisasi kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan lapangan/daerah binaan. b. Analisis beban kerja tiap petugas. c. Pembagian tugas baru termasuk tanggung jawab
a. Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan mempergunakan PWS. b. Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan
6
Keluaran
No
daerah binaan d. Penyusunan rencana kegiatan (POA) tahunan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) a. POA tahunan b. Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai POA c. Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
Uraian
Lokakarya Mini Tri
kepatuhan terhadap standar pelayanan c. Merumuskan alternatif pemecahan masalah. Kesepakatan melaksanakan
untuk kegiatan
Rencana kerja bulan yang baru
Lokakarya Mini Tri bulanan Rutin
bulanan Pertama 1
Tujuan
a. Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral masalah dan hambatan yang dihadapi. b. Tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.
a. Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. b. Mengkaji hasil kegiatan kerjasama lintas sektoral. c. Tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya. Teratur, setiap 3 ( tiga) bulan.
2
Pelaksanaan
Tribulan I.
3
Penyelenggara
Camat dan Puskesmas , dibantu sektor terkait di Kecamatan.
4
Dipimpin
5
Peserta
Camat a. b. c. d. e. f.
Dinas Kesehatan Kab/Kota. Tim Penggerak PKK Kecamatan. Puskesmas di wilayah Kecamatan. Staf Kecamatan (Sekcam, unit terkait). Lintas Sektor: Pertanian, Agama, Pendidikan, Sosial,BKKBN. Lembaga Kemasyarakatan (TP PKK Kecamatan, BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan)
Tugas Tim PPI: 1. 2. 3. 4. 5.
Melakukan sosialisasi PPI agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas Puskesmas. Membuat SOP PPI. Menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan PPI dan program diklatnya. Memberikan konsultasi pada petugas Puskesmas. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI. 6. Melakukan pengawasan terhadap tindakan yang menyimpang dari standar prosedur/monitoring surveilans proses. 7. Melakukan pengamatan PPI Puskesmas dengan menggunakan Daftar Tilik Pemantauan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Kewaspadaan Standar untuk pelayanan semua pasien, m eliputi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kebersihan tangan/Hand hygiene. Alat Pelindung Diri (APD) set, terdiri dari sarung tangan, masker, kaca mata goggle (kaca mata pelindung), face shield (pelindung wajah), respirator , gaun/apron, sepatu tertutup. Peralatan perawatan pasien. Pengendalian lingkungan. Penatalaksanaan linen. Kesehatan karyawan. Penempatan pasien. Higiene respirasi/etika batuk dan bersin. Praktek menyuntik yang aman.
Tabel 2.8. Daftar Kewaspadaan Standar 1. Kebersihan
tangan
2. Alat
Pelindung
Diri (APD) : a. Sarung tangan b. Masker c. Kaca mata pelindung d. Pelindung wajah e. Gaun f. Sepatu tertutup
Kuku harus selalu terpotong pendek, tidak memakai perhiasan dan tidak boleh memakai kuku palsu, saat merawat pasien. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus dilakukan dengan 6 (enam) langkah pada saat: - Sebelum dan setelah melepas sarung tangan. - Sebelum tindakan aseptis: pemasangan kateter intravena, kateter urin dan vaskuler perifer. - Sebelum dan setelah kontak langsung dengan kulit pasien saat merawat. - Bila tangan beralih dari area tubuh terkontaminasi menuju area bersih, termasuk perawatan pasien yang sama. - Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, walaupun telah memakai sarung tangan. - Bila tangan tampak kotor, mengandung bahan berprotein, cairan tubuh, cuci tangan dengan sabun biasa/antimikroba dengan air mengalir . - Setelah kontak dengan lingkungan dan benda mati (alat medik, tempat tidur, meja, saklar lampu) di area pasien. - Setelah makan, minum dan menggunakan toilet. - Setelah menyentuh cairan tubuh pasien. - Bila kontak dengan diduga spora, karena Alkohol, Klorhexidin, Iodofor aktifitasnya lemah terhadap spora - Sebelum keluar ruangan pasien, setelah melepas dan membuang APD Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air mengalir atau dengan alkohol handrub . (Bila tangan tidak tampak kotor) Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan Gunakan APD yang sesuai, bila ada kemungkinan terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan terkontaminasi, mukus membran dan kulit yang tidak utuh, kulit utuh yang potensial terkontaminasi Pakai sarung tangan sekali pakai, saat merawat pasien langsung. Pakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk membersihkan lingkungan (bila daur ulang, harus ada tes fungsi sebelum digunakan). Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai, sebelum menyentuh benda dan permukaan yang tidak terkontaminasi, sebelum beralih ke pasien lain. Jangan memakai sarung tangan yang sama untuk pasien yang berbeda.
3.Peralatan perawatan pasien (kategori IB )
Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh terkontaminasi ke area bersih Pakailah kaca mata goggle untuk melindungi konjungtiva, mukus membran mata, hidung, mulut selama melaksanakan prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang berisiko terjadi cipratan/semprotan dari darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi Secara umum, dapat digunakan masker bedah untuk mencegah transmisi melalui partikel besar dari droplet saat kontak erat (<3 m) dari pasien saat batuk/bersin. Pakailah selama tindakan yang menimbulkan aerosol walaupun pada pasien tidak diduga infeksi Kenakan gaun (bersih, tidak steril ) untuk melindungi kulit, mencegah baju menjadi kotor, kulit terkontaminasi selama prosedur/merawat pasien yang memungkinkan terjadinya percikan/semprotan cairan tubuh pasien Bila gaun tembus cairan, perlu dilapisi apron tahan cairan mengantisipasi semprotan/cipratan cairan infeksius. Pakailah sepatu boot untuk melindungi kaki dari cipratan/semprotan dari darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi. Buat Standar Prosedur Operasional untuk menampung, transportasi, pengelolaan peralatan yang mungkin terkontaminasi darah atau cairan tubuh. Lepaskan bahan organik dari peralatan dengan bahan pembersih yang sesuai sebelum di Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) atau disterilkan. Tangani peralatan pasien yang terkena darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dengan benar sehingga kulit dan mukus membran terlindungi, cegah baju terkontaminasi, cegah transfer mikroba ke pasien lain dan lingkungan. Pastikan peralatan yang telah dipakai untuk pasien infeksius telah dibersihkan dan tidak dipakai untuk pasien lain. Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan dimusnahkan dengan cara yang benar dan peralatan pakai ulang, diproses dengan benar. Peralatan yang terkontaminasi didisinfeksi setelah dipakai dan selanjutnya di DTT atau sterilisasi sesuai kebutuhan. Permukaan peralatan yang besar ( X ray ), di lap dengan cairan disinfektan, setelah keluar dari ruangan isolasi meskipun tidak tampak kotor. Bersihkan dan desinfeksi yang benar peralatan terapi pernapasan terutama setelah dipakai pasien infeksi saluran napas, bila perlu memakai sungkup disposable Alat makan dicuci dengan detergen tiap setelah makan. Benda disposable dibuang ketempat sampah
4.Pengendalian lingkungan
Fasilitas kesehatan harus membuat dan melaksanakan prosedur rutin untuk pembersihan, desinfeksi permukaan lingkungan, tempat tidur, peralatan disamping tempat tidur dan pinggirannya, permukaan yang sering tersentuh dan pastikan kegiatan ini dimonitor (diawasi secara rutin dan berkala). Pembersihan harus mengawali desinfeksi. Benda dan permukaan tidak dapat didesinfeksi sebelum dibersihkan dari bahan organik (ekskresi, sekresi pasien, kotoran). Pembersihan ditujukan untuk mencegah aerosolisasi, sehingga menurunkan pencemaran lingkungan. Fasilitas kesehatan harus mempunyai desinfektan standar untuk menghilangkan patogen secara signifikan, pada permukaan terkontaminasi, sehingga memutuskan rantai penularan penyakit. Desinfeksi adalah membunuh secara fisikal dan kimiawi mikroorganisme, tidak termasuk spora. Disinfektan yang biasa dipakai:
Na Hipoklorit (Pemutih), Alkohol, komponen Fenol, komponen Ammonium Quarternary, komponen Peroksigen. Ikuti aturan pakai pabrik cairan desinfektan, waktu kontak, dan cara pengencerannya. Pembersihan area sekitar pasien: Pembersihan permukaan horisontal sekitar pasien harus dilakukan secara rutin setiap hari dan lebih teliti setiap pasien pulang. Untuk mencegah aerosolisasi patogen infeksi saluran napas, hindari sapu, tapi gunakan cara basah (kain basah). Ganti cairan pembersih, lap kain, kepala mop setelah dipakai (terkontaminasi) Peralatan pembersih harus dibersihkan, dikeringkan tiap kali setelah pakai. Mop dicuci, dikeringkan tiap hari sebelum disimpan dan dipakai kembali. Untuk mempermudah pembersihan bebaskan area pasien dari bendabenda/peralatan yang tidak perlu. Jangan lakukan fogging dengan disinfektan, tidak terbukti mengendalikan infeksi, dan bisa berbahaya. Pembersihan dapat dibantu dengan vacuum cleaner (pakai filter, HEPA). Jangan memasang karpet. Penanganan, transportasi dan proses linen yang terkena darah, cairan
5. Penatalaksana-
tubuh, sekresi, ekskresi harus dilakukan dengan prosedur yang benar untuk an Linen
mencegah kulit, mukus membran terekspos dan terkontaminasi linen, atau terjadi transfer mikroba ke pasien lain, petugas dan lingkungan. Buang terlebih dahulu kotoran (misal: faeces), ke toilet dan letakkan linen dalam kantong linen. Hindari menyortir linen di ruang rawat pasien. Jangan memanipulasi linen terkontaminasi untuk hindari kontaminasi terhadap udara, permukaan dan orang. Cuci dan keringkan linen sesuai SOP. Dengan air panas 70oC, minimal 25 menit. Bila dipakai suhu < 70oC pilih zat kimia yang sesuai. Pastikan kantong tidak bocor dan lepas ikatan selama transportasi. Kantong tidak perlu ganda.
Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD yang sesuai.