Laboratorium SIG dan Penginderaan Jauh ( Kampus 1 ITN
Malang )
I.PERENCANAAN I.PERENCANAAN JALUR TERBANG
Keberhasilan suatu proyek fotogrametri mungkin lebih dipengaruhi oleh foto yang kualitasnya baik. Bila suatu daerah digambarkan oleh foto udara maka fotonya dibuat sepanjang garis sejajar yang disebut garis terbang. Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan jalur terbang yaitu foto-foto tersebut pada umumnya dibuat sedemikian sehingga daerah yang digambarkan foto udara yang berurutan didalam satu jalur terbang yang disebut pertampalan. 1. Tampalan
1.1.Tampalan ke depan (overlap ( overlap). ). Tampalan ke depan ialah tampalan antara foto yang berurutan sepanjang jalur terbang.
Gambar 1.1. Tampalan ke Depan ( Overlap ).
G mencerminkan ukuran bujur sangkar medan yang terliput oleh sebuah foto tunggal , B ialah basis atau jarak antara stasiun pemotretan sebuah pasangan foto stereo. Besarnya pertampalan ke depan pada umumnya dinyatakan dalam persen (PE).
=( )∗100 1.2 Tampalan ke Samping ( Sidelap ). Tampalan ke samping ialah tampalan antara jalur terbang yang berdempetan secara berurutan.
Gambar 1.2 Tampalan ke Samping ( sidelap ).
W merupakan jarak antara jalur terbang yang berurutan atau jalur – jalur terbang yang berhimpitan. Besarnya tampalan samping ( PS ) dinyatakan dalam persen.
=( )∗100 2. Luas Liputan ( G )
Setelah memilih skala foto rata – rata dan dimensi format kamera , daerah permukaan lahan yang terliput dapat langsung dihitung dengan persamaan berikut
= Sr ∗
:
dimana: Sr = skala rata-rata df = dimensi foto 3. Tinggi Terbang
Berbicara tentang tinggi terbang sangat erat kaitan dengan skala. Untuk itu , setelah memilih panjang fokus kamera dan skala foto rata – rata yang dikehendaki , tinggi terbang rata – rata diatas permukaan tanah dapat ditetapkan secara otomatis sesuai dengan persamaan skala : s r
f
H hr
H ( sr * f ) hr dimana : H = Tinggi Terbang hr = Tinggi terbang terhadap tinggi tanah rata – rata sr = Skala rata – rata f
= Panjang fokus kamera
4. Jarak Antara Dua Jalur Terbang
= 100%∗∗ dimana : W = Adalah jarak antara dua jalur penerbangan PS = Pertampalan ke samping ( sidelap ) lf = Lebar sisi foto s
= Skala foto
5. Interval Waktu Pemotretan
Interval waktu pemotretan ( eksposur ) diset pada intervalometer sesuai dengan panjang basis udara ( B ) dan kecepatan pesawat terbang ( V km/jam ). Sedangkan panjang basis udara dihitung dari skala foto dan pertampalan kedepan ( overlap ) yang ditetapkan :
=⋯ = / 6. Menghitung Jumlah Foto / Strip ( Jalur Terbang )
dimana : p = Panjang daerah pf = Panjang sisi bingkai foto lf = Lebar sisi foto PE = Pertampalan ke depan s
= Skala foto
7. Jumlah Strip ( Jalur Terbang )
= 100%∗∗ +1 (1 = safety factor)
dimana :
l
= lebar daerah
pf = panjang sisi bingkai foto lf = lebar sisi foto Untuk foto metrik pf = lf = G = 23 cm , s = bilangan skala foto
8. Total Foto Yang Diperlukan = nf * ns
Cara ini hanya dapat digunakan untuk bentuk daerah yang mempunyai bentuk persegi panjang atau kombinasi bentuk persegi empat.
Contoh Peta Jalur Terbang
R R
Pola Pemotretan
Tugas 4 : Perencanaan Jalur Terbang
1. Apa yang alasannya sehingga overlap idealnya 60% dan sidelap idealnya 30%? 2. Apa yang dimaksud dengan nisbah,crab, drift? 3. Basis udara sebuah pasangan foto stereo tegak sebesar 7623,035 kaki dan tinggi terbang diatas permukaan lahan rata-rata sebesar 12000,035 kaki . Panjang fokusnya 154,035 mmdan format foto sebesar 23 cm bujur sangkar . Dan misalkan jarak antara jalur terbang yang berurutan sebesar 8231,035 kaki. Tentukan; a) Skala foto rata-rata b) Ukuran liputan medan rata-rata c) Berapa persenkah tampalan depannya dan tampalan sampingnya? 4. Diperlukan foto udara berskala rata-rata 1:6000 yang dibuat dengan kamera yang panjang fokusnya 154,035 mmbagi medan yang tinggi rata-ratanya sebesar 11400,035 kakidiatas permukaan laut rata-rata. Berapakah tinggi terbang diatas permukaan laut rata-rata yang di perlukan? 5. Suatu daerah proyek pemotretan panjangnya 250,035 kmpada arah barat ke timur dan lebarnya 160,035 kmpada arah utara ke selatan. Daerah ini harus diliputi oleh foto udara berskala 1:12000. Dengan overlap 60% dan sidelap 30%, maka tentukanlah: a). Jumlah Jalur terbang b). Jumlah foto untuk tiap jalur terbang c). Jumlah total foto
Jawaban: TUG AS 4(Perencanaan Jalur Terbang) 1. Agar semua area yang ingin di ambil datanya tidak terlewat. Selain tidak terjadi sidelap mencapai 30% atau overlap 60% maka data yang diambil tidak dapat diolah menjadi bentuk 3D. 2. Nisbah adalah keputusan kalibrasi kamera untuk mengaplikasi keadaan fotogrametri digital jarak dekat dalam pengukuran. Crab dan drift adalah pengaruh angin yang mendorong badan pesawat menyebabkan pemotretan dari rencana jalur terbang membuat variasi posisi dan dapat menimbulkan gap. 3. Diketahui : B = 7623.035 kaki = 232350.2896cm hr = 12000.035 kaki = 365761.0667cm f = 154.035 mm = 15.4041 cm = 0.505364174 kaki df = 23 cm w = 8231.035 kaki = 250881.9467 cm Ditanya :