1. DEFINISI Tenosi enosinov noviti itiss adalah adalah suatu suatu perada peradanga ngan n yang yang meliba melibatka tkan n tendon tendon dan selubungny selubungnyaa (tendon tendon sheath – sinovi sinovial al yang yang menyeb menyebabk abkan an pemben pembentuk tukan an !ibrosis sehingga ter"adi penyempitan pada sinovial dan menimbulkan nyeri. #eny #enyeb ebab ab pemb pemben engk gkak akan an belu belum m "elas$ "elas$ dapa dapatt dise diseba babk bkan an oleh oleh trau trauma ma$$ penggunaan yang berlebihan dan repetiti! trauma$ strain atau in!eksi. %. &N&T'I
Gambar 1. Anatomi tangan – struktur yang terlibat pada keadaan tenosinovitis
). *+& *+&SIF SIFI*&S I*&SII ,i-a ,i-all hai haidi dirr
meny menyeb ebut utka kan n
bebe bebera rapa pa
"eni "eniss
teno tenosi sino novi viti tiss
dala dalam m
penelitiannya tentang /tenosynovitis0 yaitu De uervain2s$ uervain2s$ tenosinovitis !leksor volar (trigger (trigger finger $ $ dan tenosinovitis !leksor akut. 3erikut akan dibahas satu4persatu "enis tenosinovitis.
).1.
Tenosinovitis De uervain *elainan ini pertama kali dikemukakan oleh De uervain pada tahun 1567 kemudian dilalaporkan pada tahun 156) dalam edisi 8rays &natomy dengan nama /washer /washer woman sprain0 sprain 0 yang disebabkan oleh penebalan selubu selubung ng tendon tendon pada pada kompa kompartem rtemen en satu eksten ekstensor sor polisi polisiss brevis brevis dan
Tenos nosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 1
abduktor polisis longus$ dapat ter"adi akibat penggunaan yang berlebihan tetapi dapat "uga ter"adi se9ara spontan$ terutama pada :anita usia pertengahan dan kadang4kadang selama kehamilan. *elainan ini ter"adi ketika tendon di sekitar dasar digiti I mengalami iritasi atau konstriksi yang menyebabkan pembengkakan pada tendon dan selubung tendon sehingga menimbulkan nyeri sepan"ang digiti I dan pergelangan tangan. &natomi
Gambar 2. Kompartemen I dan retinakulum
Dua tendon utama pada digiti I yang mele:ati tero:ongan yang terdapat pada daerah digiti I. Tendon merupakan struktur yang menghubungakan otot dengan tulang. Tendon dibungkus oleh lapisan tipis "aringan lunak yang disebut sinovium. +apisan ini memudahkan pergerakan tendon pada tero:ongan berupa !ibrosa yang merupakan selubung tendon.
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 2
#embengkakan pada tendon dan;atau penebalan selubung tendon menyebabkan peningkatan !riksi dan nyeri. #atologi #roses ter"adinya patologi ini dikarenakan gerakan abduksi dari ibu "ari yang sering disertai dengan deviasi ulnar pergelangan tangan. ,egangan tendon dari kompartemen 1 ekstensor yang berulang diduga menyebabkan
!riksi pada selubung retinakular
yang
kaku dapat
menyebabkan ter"adinya pembengkakan dan atau penyempitan kanal !ibrosseus.
Gambar 3. es !inklestein
8e"ala dan Tanda 4 Nyeri pada ibu "ari atau pergelangan tangan yang makin memburuk bila dilakukan gerakan berulang pada digiti I$ memutar pergelangan 4
tangan atau gerakan men9engkeram (gambar ). 3iasanya terdapat pembengkakan sekitar 1 – % 9m proksimal dari
4
styloid radius. #embengkakan dan nyeri mengakibatkan kesulitan menggerakkan ibu
"ari dan pergelangan tangan. 4 Iritasi pada nervus di atas selubung tendon menyebabkan rasa baal pada dorsal "ari I dan "ari II (gambar <.
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 3
8ambar <. Distribusi sensoris N. edianus Diagnosis Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan khusus yang disebut Finklestein2s test dengan 9ara membengkokan ibu "ari ke arah palmar (!leksi digiti I kemudian pergelangan tangan (wrist "oint ditekuk dalam posisi deviasi ulnar$ bila positi! makan akan mun9ul nyeri yang ta"a m pada pergelangan tangan.
Gambar #. $%ray de &uervain
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 4
#ada pemeriksaan =4ray harus dibedakan dengan artritis pada digiti I – karpal metakarpal$ dan !raktur ska!oid. #ada De uervain didapatkan osteopenia lokal dan spur pada styloid radius (gambar 7. S. S. Suresh$ >osam ?aki @ &ti! &li menulisakan dalam sebuah artikel yang ber"udul /Does ,adial Styloid &bnormality in de uervain2s Disease &!!e9t the 'ut9ome o! anagementA0 yang dipublikasi tahun %B1B bah:a abnormalitas pada styloid tidak signi!ikan se9ara statistik dan pengobatan de uervain
tidak memberikan e!ek
apa
pun pada
abnormalitas yang ter"adi. Terapi Tu"uan terapi adalah untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri yang diakibatkan oleh peradangan. 1. >indari gerakan berlebihan pada digiti I dan pergelangan tangan$ seperti membuka botol selai$ mengetik di komputer$ menggunting$ men"ahit dan menra"ut. %. engistirahatkan ibu
"ari
dan
pergelangan
tangan
dengan
menggunakan thum spi'a. ). edikamentosa dengan menggunakan anti4in!lamasi nonsteroid. <. In"eksi kortikosteroid (gambar C dan lidokain pada selubung tendon.
Gambar (. In"eksi kortikosteroid pada sinovial
'perasi
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 5
'perasi dengan menggunakan tourniuet untuk men"aga lapangan operasi tetap bersih sehingga struktur yang harus dipreservasi dapat teridenti!ikasi dengan "elas. &nestesi dengan menggunakan anestesi lokal$ dibuat insisi sepan"ang % 9m di bagian dorsal kompartemen 1 9m dari proksimal
tip prosessus
styloideus
radii.
abang nervus
radialis
diidenti!ikasi dengan gentle diretraksi dengan menggunakan retraktor yang tumpul. +igamen anulare yang sudah terekspos kemudian diinsisi dengan menggunakan skalpel$ hindari pemotongan seluruh anular karena dapat mengakibatkan subluksasi tendon post4operati! yang menimbulkan nyeri.
Gambar ). indakan operatif pada de &uervain
).%.
Tenosinovitis Fleksor olar (rigger !inger rigger !inger (gambar 5 merupakan salah satu keluhan tersering yang menyebabkan pasien datang berobat. *elainan ini lebih sering mengenai perempuan dibanding laki4laki dengan perbandingan C1. *elainan ini menyebabkan "ari /terkun9i0 dalam posisi !leksi dan memerlukan ekstensi pasi! untuk meluruskan kembali. *elainan ini dapat ter"adi pada beberapa "ari sekaligus.
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 6
Gambar *. rigger finger
#atologi Ter"adinya disproporsi antara tendon !leksor (gambar 6 dan retinakulum pulleynya (gambar 1B. #roses patologinya terdapat pada pulley
yang
menampakan
ter"adinya
hipertropi
yang
luas.
#ada
pemeriksaan mikroskopis ditemukan degenerasi$ pembentukan kista dan in!iltrasi sel4sel lim!osit dan selm plasma$ terdapat kolagen tipe III dan proli!erasi kondrosit.
Gambar +. endon fleksor digitorum superfisialis dan tendon fleksor digitorum profuda
Stadium trigger !inger
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 7
1. Stadium I (pre4triggering ri:ayat "ari /terkun9i0 tetapi pada pemeriksaan tidak ditemukan adanya nyeri pada daerah di atas &1 pulley.
Gambar 1,. -ulley pada tendon fleksor
%. Staidum II (akti! terdapat pengun9ian "ari tetapi pasien masih dapat se9ara akti! mengekstensikan "arinya. ). Stadium III (pasi! terdapat pengun9ian "ari yang memerlukan ekstensi pasi! untuk meluruskan "ari. <. Stadium I (kontraktur terdapat pengun9ian "ari dengan kontraktur yang menetap pada #I# "oint. Terapi *ebanyakan pasien dengan trigger !inger berhasil diterapi dengan menggunakan splinting dan in"eksi kortikosteroid. #etel dan 3asini melaporkan$ penggunaan splinting pada posisi !leksi # 17 dera"at CCG dari pasien bebas nyeri dibandingkan dengan 5
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 8
!inger dan 6%G dengan trigger thumb berhasil diobati menggunakan in"eksi triamsinolon. 'perasi #enggunaan tourniuet dan anestesi lokal (lidokain diin"eksi pada kulit di atas pulley &1. *emudian dibuat insisi sepan"ang 1$7 9m transversal atau longitudinal di atas head meta'arpal $ diseksi se9ara tumpul untuk menyisihkan "aringan subkutis dan !asia palmar untuk mengekspos selubung !leksor$ arteri dan nervus digitalis diretraksi dengan menggunakan retraksor ke9il yang tumpul. Selubung !leksor yang menebal (bagian
proksimal
pulley &1 diidenti!ikasi dan
diinsisi dengan
menggunakan skalpel. #erlu kehati4hatian agar pulley &% tidak terkena.
Gambar 11. a/ anestesi dengan menggunakan lidokain dan insisi di atas head meta'arpal b/ insisi se'ara longitudinal pada pulley A1 '/ pulley A1 yang sudah terinsisi d/ keluarkan tendon untuk memastikan tidak ada lagi yang men"epit tendon
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 9
).).
Tenosinovitis Fleksor &kut Tenosinovitis !leksor merupakan
keadaan
dimana
ter"adi
ketidaknormalan pada tendon !leksor di tangan. *asus akut disebabkan oleh in!eksi sedang in!eksi kronik disebabkan oleh diabetes mellitus$ artritis$ dan over%use. 8e"ala dan Tanda #ada pasien yang datang dengan luka penetrasi disertai nyeri$ kemerahan$ dan demam$ pada pemeriksaan !isik dapat ditemukan < tanda *anavel (gambar 1%$ yaitu 4 Hari dalam posisi sedikit !leksi 4 3engkak dalam bentuk !usi!orm 4 Nyeri tekan sepan"ang selubung tendon !leksor 4 Nyeri pada saat dilakukan !leksi "ari se9ara pasi!
Gambar 12. anda Kanavel
Tanda *anavel bisa sa"a tidak ditemukan dalam keadaan berikut 4 4 4 4
#emberian antibiotik yang segera *ondisi yang sangat dini Status immuno'ompromi0ed In!eksi kronik
Etiologi #enyebab utama tenosinovitis tendon !leksor yaitu trauma penetrasi$ in!eksi (penyebab tersering yaitu !lora normal kulit – taphulo'o''us dan trepto'o''us paling sering taphylo'o''us aureus. #enyebab lain
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 10
4 4 4
+uka gigitan spesies aemophyllus$ bakteri anaerob dan gram negati! >ematogenous 4y'oba'terium tuber'ulosis$ 5eisseria gonorrhoe is9elaneus -seudomonas aeruginosa.
#ato!isiologi In!eksi tendon !leksor adalah suatu in!eksi pada bagian selubung yang tertutup dan digiti II$ digiti III$ digiti I yang ber"alan di atas 'arpal ne'k pada level annular pertama. In!eksi pada "ari dapat menyebar ke ruang !asia tangan$ struktur tulang yang berdekatan atau
pada level
annular pertama. In!eksi pada "ari dapat menyebar ke ruang !asia tangan$ struktur tulang yang berdekatan atau ruang synovial "oint dan dapat menembus hingga ke lapisan kulit. #emeriksaan +aboratorium +eukosit +eukosit dapat meningkat pada keadaan in!eksi proksial atau adanya keterlibatan sistemik. +eukosit tidak meningkat pada in!eksi non4supurati!. #ada !ase akut akan ter"adi pergeseran ke kiri untuk pemeriksaan hitung leukosit. Sedang pada pasien dengan immuno'ompromi0ed tidak akan ter"adi peningkatan leukosit. +ED +a"u endap darah (+ED pada kasus tenosinovitis dapat ditemukan meningkat dan dapat menetap pada kasus non4supurati!. >istologi #ada pemeriksaan histopatologi dan biopsi sinovial dapat ditemukan adanya tanda4tanda in!lamasi baik akut maupun kronik. Terapi #ada kasus dini pemberian antibiotik intravena sangat berpengaruh. &ntibiotik yang diberikan antara lain 4 4
e!a-olin 1 – % gram I tiap C – 5 "am lindamy9in CBB – 6BB mg I tiap 5 "am
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 11
4
&mpi9ilin surba9tan 1$7 – ) gram I tiap 5 "am
Dapat dilakukan splinting pada posisi aman. Elevasi segera setelah in!eksi terkontrol. +akukan rehabilitasi dengan digital range of motion e6er'ise segera setelah in!eksi terkontrol.
Gambar 13. Irigasi dengan kateter
#enatalaksaan berdasarkan stadium menurut i9hon ditampilkan dalam tabel berikut. Status In!eksi Stadium I
Stadium II
*arakteristik #eningkatan 9airan pada
Terapi Irigasi
selubung tendon terutama
(gambar 1)
eksudat serous. airan yang meningkat
Drainase invasi! minimal
berupa
9airan
Page 12
kateter
purulen$ dengan indwelling irigasi
granulomatous sinovium.
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
dengan
kateter
Stadium III
Nekrosis neksrosis
tendon$ pulley
atau
nekrosis selubung tendon.
Debridemen
ekstensi!
terbuka (open e6tensive debridement
dengan
kemungkinan amputasi
DAFTAR PUSTAKA
1. haidir ,. Tenosynovitis. #etang Ilmiah I*&3I 1666. %. *rames. >and surgery !or tenosynovitis. ). Suresh SS$ ?aki >$ &li &. 7oes 8adial tyloid Abnormality in de &uervain9s 7isease Affe't the :ut'ome of 4anagement . %B1B 7)J<–)JJ. <. &!at D&$ Dayi9iouglu D$ 'et"en H$ 8arrison . !ishing%In"ury%8elated !le6or enosynovitis of the and; A
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 13
7. ullet >$ >ausman . ingle side hole irrigation – a simple method of 'atheter irrigation of the tendon sheath. %BBC J% 5J456. C. 8ri!!in +K. 7e &uervain9s tendinosis. &meri9an a9ademy o! othopaedi9 surgeon. %BB7. J. 8raham H3$ >ulko:er SD$ 3os:orth . Are steroid in"e'tions effe'tive for tenosynovitis of the hand= %BBJ 7C (1% 1B<74 and urg %BBC)1&1)7–1
Tenosynovitis – Mandasari Barmawi
Page 14