9/6/2012
Civil Engineering Diploma Program Vocational Vocational School Gadjah Mada University
K ERANGKA
DASAR PEMETAAN
Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Ph.D.
HEODOLIT T HEODOLIT S e p t 2 0 1 1
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang di unak unakan an unt untuk uk mene menentu ntukan kan tin i tana tanah h den an sudut mendatar dan sudut tegak.
Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.
Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).
2
1
9/6/2012
THEODOLIT S e p t 2 0 1 1
Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering di unakan dalam bentuk en ukuran ol on pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º.
3
POLIGON S e p t 2 0 1 1
Poli = banyak
Gon = sudut
4
2
9/6/2012
KEGUNAAN POLIGON S e p t 2 0 1 1
Sebagai kerangka horisontal pada daerah
Kontrol jarak dan sudut
Basis titik untuk pengukuran selanjutnya
Memudahkan dalam perhitungan dan ploting peta
5
SYARAT POLIGON S e p t 2 0 1 1
Jurusan awal
Semua sudut diukur
Semua jarak diukur
6
3
9/6/2012
MACAM-MACAM POLIGON S e p t 2 0 1 1
7
POLIGON TERBUKA
Jalur lintas jalan raya
Saluran irigasi
Kabel SUTET
Kabel telephon
Jaringan jalan KA
S e p t 2 0 1 1
8
4
9/6/2012
POLIGON T ERTUTUP
Pengukuran titik kontur
Waduk, bendungan
Jembatan
Kepemilikan tanah
dll
S e p t 2 0 1 1
9
POLIGON BERCABANG
DAN
KOMBINASI S e p t 2 0 1 1
10
5
9/6/2012
PEMBAGIAN T YPE POLIGON
BERDASAR
GEOMETRIS-NYA
Poligon terikat sempurna
Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarn a sehingga terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir. Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui.
S e p t 2 0 1 1
Poligon terikat sebagian
Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja
Poligon tidak terikat
Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya. Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut.
11
POLIGON TERBUKA Poligon terbuka tanpa ikatan
S e p t 2 0 1 1
koordinatnya maupun sudut azimuthnya.
terjadi pada daerah yang tidak memiliki titik tetap dan sulit untuk melakukan pengamatan astronomis.
12
6
9/6/2012
POLIGON TERBUKA
Poligon terbuka salah satu ujung terikat azimuth
Pada poligon ini salah satu titik pengukuran diketahui sudut , pengukuran. Sudut Azimuth setiap poligon dapat dihitung dari azimuth awal yang telah diketahui sudut azimuthnya. Koordinat masih merupakan koordinat lokal karena tidak ada satu titik pun yang diketahui koordinatnya.
S e p t 2 0 1 1
13
POLIGON TERBUKA Poligon terbuka salah satu ujung terikat koordinat
,
S e p t 2 0 1 1
sedangkan titik lain tidak diketahui baik koordinat maupun azimuthnya
Pada poligon ini dapat dilakukan apabila salah satu ujung poligon diukur azimuthnya (dengan kompas atau azimuth matahari), dengan diketahuinya azimuth dan koordinat pada salah satu titik maka azimuth pada . , koreksi koordinat pada poligon jenis ini. Pada dasarnya poligon ini sama saja dengan jenis poligon terbuka tanpa ikatan. Relatif sulit dalam pengukuran.
14
7
9/6/2012
POLIGON TERBUKA
Poligon terbuka salah satu ujung terikat azimuth dan koordinat
Poligon terbuka kedua ujung terikat azimuth
Poligon terbuka, salah satu ujung terikat azimuth sedang ujung lain terikat koordinat
Poligon terbuka, salah satu ujung terikat koordinat dan azimuth sedangkan ujung lainnya hanya terikat azimuth.
Poli on terbuka satu u un terikat azimuth dan koordinat sedangkan ujung lainnya hanya terikat koordinat.
Poligon terbuka kedua ujung terikat azimuth dan koordinat.
S e p t 2 0 1 1
15
ALAT UKUR POLIGON Pesawat theodolit
S e p t 2 0 1 1
Unting-unting
Patok
Rambu ukur
Payung
Pita ukur/meteran
16
8
9/6/2012
PATOK S e p t 2 0 1 1
17
PENGATURAN ALAT 1.
Pasang statif alat kira-kira diatas titik poligon
S e p t 2 0 1 1
usahakan dasar alat statif sedatar mungkin untuk memudahkan mengatur nivo mendatar
2.
Pasang alat theodolite di atas statif, keraskan sekrup pengencang alat
3.
Pasang unting-unting pada sekrup pengencang di bawah alat.
4.
Jika ujung-ujung belum tepat di atas paku aturlah dengan menggeser atau menaik turunkan kaki alat dengan bantuan sekrup kaki sehingga unting-unting tepat di atas paku, kaki alat diinjak kuat-kuat sehingga masuk ke dalam tanah.
18
9
9/6/2012
PENGATURAN ALAT 5.
Ketengahkan gelembung nivo kotak dengan bantuan
6.
Atur nivo tabung dengan 3 sekrup penyetel A, B, C.
S e p t 2 0 1 1
19
PROSEDUR PENGUKURAN POLIGON 1.
Dirikan alat theodolite pada titik (patok) awal pengukuran. Pada pengukuran poligon, alat didirikan di atas patok, berbeda dengan pengukuran sipat datar kerangka dasar vertikal dengan alat yang berdiri di antara 2 buah titik (patok)
2.
Target diletakkan di atas patok-patok yang mengapit tempat alat sipat datar berdiri. Gelembung nivo tabung diketengahkan dengan cara memutar dua buah sekrup memutar sekrup kaki kiap kearah kanan atau kiri. Teropong diarahkan ke target belakang dan dibaca sudut horizontalnya pada posisi biasa. Teropong kemudian diputar ke arah target muka dibaca pula sudut horizontalnya pada posisi biasa.
S e p t 2 0 1 1
20
10
9/6/2012
PROSEDUR PENGUKURAN POLIGON Teropong diubah posisinya menjadi luar biasa dan diarahkan ke target muka serta dibaca sudut horizontalnya. a eo o e p n a an e pa o se an u nya an dilakukan hal yang sama seperti pada patok sebelumnya. Pengukuran dilanjutkan sampai seluruh patok didirikan alat theodolite. Data diperoleh dari lapangan kemudian diolah secara manual atau tabelaris dengan menggunakan bantuan teknologi digital komputer.
3. 4.
5.
a)
b)
S e p t 2 0 1 1
Pengolahan data poligon dapat diselesaikan dengan metode . , dan ordinat diperoleh dari perbandingan jarak resultante dengan total jarak pengukuran poligon, Metode Transit bobot koreksi absis / ordinat diperoleh jarak pada arah absis dibandingkan dengan total jarak pada arah absis / ordinat.
21
REFERENCES Basuki, S. 2006. Ilmu Ukur Tanah, Gadjah Mada Universit Press
S e p t 2 0 1 1
Wongsocitro, S. 1974. Ilmu Ukur Tanah, Penerbit Swada, Jakarta
Disarikan dari berbagai sumber di internet
22
11