1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. TANGGUNG JAWAB
4. DEFINISI
5. DIAGRAM ALIR
6. RINCIAN
7. LAMPIRAN
8. REFERENSI
PENGESAHAN
"Dibuat Oleh "Mengetahui "Disetujui "
" " " " "
"TIM HSE "Yudha Karani "Hasmunandar "Daud Kala Bombang "
" "Kepala Teknik "Site Manager "Operation Manager "
" "Tambang " " "
TUJUAN
1. Untuk memberikan arahan pedoman dan arahan pengoperasian kendaraan
/unit bagi Personel PT.Prolindo Cipta Nusantara,Kontraktor,Sub
Kontraktor dan Tamu perusahaan.
2. Mencegah kemungkinan terjadinya kerugian akibat kecelakaan,kegagalan
kerja, hilangnya waktu kerja, dan penyakit akibat kelalaian
pengoperasian kendaraan /unit lainya dan melaksanakan peraturan
perundangan sehingga seluruh operasi kegiatan tambang dapat berjalan
dengan lancar dan efisien
RUANG LINGKUP
3. Prosedur ini mencakup pengoperasian kendaraan/unit di darat untuk
mendukung kegiatan operasional PT. Prolindo Cipta Nusantara, yang
meliputi kegiatan perencanaan,eksplorasi, proses penambangan, proses
reklamasi, proses hauling dan proses support,serta termasuk
pengoperasian kendaraan/u nit yang terkait dengan aktifitas
rutin,aktifitas baru, keadaan darurat ( emergency ), kondisi saat
pemeliharaan ( maintenance/overhaul), perubahan metode
operasi,penambahan.
TANGGUNG JAWAB
4. Kepala Teknik Tambang PT.Prolindo Cipta Nusantara
Memastikan prosedur ini terlaksana dan terpelihara sesuai dengan ruang
lingkup.
5. Site Manager PT.Prolindo Cipta Nusantara
Memantau dan mengontrol implementasi dari prosedur ini sesuai dengan
ruang lingkup.
6. HSE PT.Prolindo Cipta Nusantara
Melaksanakan inspeksi dan patrol terhadap ketaatan prosedur ini
7. Setiap Personil PT. Prolindo Cipta Nusantara
Setiap personil yang mengoperasikan kendaraan/unit ini wajib menaati
prosedur ini.
DEFINISI
8. Lalu lintas adalah gerak kendaraan / unit dan orang di ruang lalu
lintas jalan.
9. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan/ unit atau orang
yang secara langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar
atau yang sedang di tes mengemudikan kendaraan/unit
10. Kendaraan adalah alat transportasi yang memiliki fungsi utama sebagai
pengangkut orang atau alat support produksi berdasarkan ruang lingkup
prosedur ini atau alat support lainnya yang diizinkan oleh KTT
PT.Prolindo Cipta Nusantara, namun tidak terbatas pada kendaraan kecil
roda empat ( Light vehicle,), bus dan kendaraan pengangkut penumpang
lainnya yang dipergunakan sebagai sarana transportasi.
11. Unit di dalam prosedur ini adalah alat - alat yang dapat digunakan
sebagai alat transportasi Akan tetapi tidak memiliki fungsi utama
sebagai alat pengangkut orang termasuk didalamnya, namun tidak
terbatas pada (Coal Dump Truck, Water Truck, Fuel Truck, Service
Truck, Lub Truck, Excavator, Dozer, Wheel Dozer, Wheel Loader,
MotorGrader, Compactor, Low Buoy, dan Crane Truck).
12. Kendaraan PT. PCN adalah kendaraan yang menjadi asset P T.Prolindo
Cipta Nusantara atau kendaraan yang di sewa oleh PT.Prolindo Cipta
Nusantara dan berada di bawah pengawasan PT.Prolindo Cipta Nusantara.
13. Kendaraan Kontraktor /Subkontraktor adalah kendaraan yang menjadi
asset kontraktor./subkontraktor dan atau kendaraan yang di sewa oleh
kontraktor/ subkontraktor, dan berada dibawah pengawasan kontraktor/
sub kontraktor.
14. Surat lzin Mengemudi Perusahaan( SIMPER) adalah Suatu surat tanda
bukti yang sah yang dikeluarkan oleh PT.Prolindo Cipta Nusantara dalam
hal di izinkannya seseorang dalam mengoperasikan kendaraan/unit yang
berlaku sesuai dengan surat izin mengemudi ( SIM ) yang dikeluarkan
oleh kepolisian dan atau sesuai dengan jenis kendaraan /unit yang
dioperasikan.
15. Lokasi Kerja adalah seluruh daerah operasional PT.Prolindo Cipta
Nusantara sesuai ruang lingkup prosedur ini.
16. Jalan Tambang atau Jalan Produksi adalah jalan yang terdapat di area
pertambangan termasuk didalamnya dan tidak terbatas pada jalan hauling
batubara dan jalan di dalam pit yang digunakan dan dilalui oleh alat -
alat pemindah tanah mekanis dalam kegiatan mengambil, mengangkut dan
menimbun bahan galian tambang.
17. Jalan Proyek adalah jalan yang disediakan untuk kegiatan transportasi
barang maupun orang didalam area tambang sebagai sarana untuk
mendukung kegiatan operasi diarea tambang.
18. Area Tambang adalah area yang meliputi kegiatan teknis penambangan
seperti lokasi penambangan, dan area Hauling Road.
19. Lampu Hazard adalah lampu sein kanan dan kiri yang dihidupkan berarti
tanda bahaya pada saat kondisi bahaya.
20. Safety Cone/ Safety Triangle adalah alat yang berbentuk kerucut atau
segitiga yang memiliki warna reflektif yang dipasang dibelakang
kendaraan /unit saat mengalami masalah teknis dijalan.
21. Buggy Whip adalah bendera berbentuk segitiga dengan bagian tepi
berbahan reflektif dan memiliki ketianggaian tiang 3 meter dari
permukaan tanah, yang dipasang di setiap kendaraan jenis LV yang akan
memasuki daerah operasi yang mewajibkan buggy whip dipasang
1. RINCIAN
1. Kelayakan Kendaraan /Unit
1. Kendaraan/unit yang diizinkan digunakan didaerah operasional
PT.Prolindo Cipta Nusantara adalah kendaraan /unit yang memenuhi
Standar Kelayakan kendaraan/unit dan Standar Penomoran Kendaraan/
unit
2. Untuk kendaraan/unit yang tidak sesuai Standar Kelayakan
Kendaraan/unit atau Standar Penomoran Kendaraan/unit harus
dilakukan pengawalan.
3. Pemeriksaan Kendaraan /Unit Kendaraan/unit yang akan digunakan di
daerah operasi PT. Prolindo Cipta Nusantara harus dilakukan
pemeriksaan kelayakan kendaraan /unit rnenggunakan Form
Pemeriksaan Kelayakan Kendaraan/Unit
2. Pengangkutan Orang
1. Pengangkutan orang harus menggunakan kendaraan yang dirancang
untuk mengangkut Orang atau barang dari tempat kerja yang
ditandai dengan tersediannya: Tempat duduk yang layak digunakan,
dengan jok dilapisi busa, Sabuk pengaman yang berfungsi dengan
baik Pelindung berupa atap atau canopy yang berada dalam kondisi
baik dan kokoh Pintu masuk dan keluar yang mudah di akses saat
terjadi keadaan darurat.
2. Pengangkutan Barang adalah Kendaraan yang dipergunakan untuk
membawa barang,harus memperhatikan hal – hal Sebaga berikut:
1. Tidak diperkenankan membawa barang sehingga menyebabkan pintu
samping Kendaraan tidak dapat ditutup dengan sempurna.
2. Barang yang diletakkan di bak belakang sedapat mungkin diikat
kuat agar tidak bergeser,tidak terlempar, tidak berguling,
sehingga tidak merusak barang tersebut atau menimbulkan
potensi bahaya baru.
3. Barang yang dibawa dibagian bak belakang kendaraan yang
panjangnya melebihi isi bak belakang harus diberi pita berwarna
putih merah/ kuning hitam pada ujung barang yang lebih atau
Menonjol keluar.
4. Kendaraan yang dipergunakan untuk melakukan pengangkutan barang
yang panjangnya lebih dari 1 ( satu ) meter dari sisi bak
belakang kendaraan yang membawanya harus dilakukan pengawalan
5. Menaikkan/Menurunkan Orang/Barang adalah Kegiatan menaikkan/
menurunkan orang/barang harus dilakukan dilokasi yang tidak
dilarang untuk berhenti sesuai petunjuk rambu dan tidak menggangu
arus lalu lintas kecuali dalam keadaan darurat.
3. Penggunaan SIMPER
1. Pengemudi yang mengemudikan kendaraan/unit milik PT. Prolindo
Cipta Nusantara baik didalam lokasi kerja maupun diluar lokasi
kerja PT. Prolindo Cipta Nusantara wajib dilengkapi dengan
SIMPER sesuai dengan Prosedur SIMPER
2. Driver PT. Prolindo Cipta Nusantara Wajib dilengkapi dengan
SIMER( Suratl zin Mengemudi Perusahaan)
4. P2H ( Prosedur Pemeriksaan Harian )
1. Pengemudi wajib m elakukan Prosedur Pemeriksaan Harian( P2H )
terhadap kendaraan/unit sebelum dioperasikan.
2. Prosedur Pemeriksaan Harian( P2H ) dicatat dalam Form Inspeksi
P2H mengemudikan kendaraan/unit
3. Prosedur Pemeriksaan Harian ( P2H ) unit dicatat dalam Form
Inspeksi yang ada dimasing – masing unit dan dicatat masing masih
driver
5. Alat Pelindung Diri ( APD )
1. Pengemudi dan atau penumpang kendaraan/unit wajib menggunakan
helm pengaman,Rompi pantul/seragam kerja yang dilengkapi dengan
reflective yang sudah disetujui oleh PT.Prolindo Cipta Nusantara
dan sepatu pengaman selama diluar kendaraan/unit di area kerja
PT. Prolindo Cipta Nusantara
2. Operator yang mengoperasikan unit tanpa cabin yang tertutup (
kedap debu ) wajib Menggunakan kacamata pengaman dan masker.
3. Penggunaan Bendera ( Buggy whip ) Kendaraan yang dioperasikan di
daerah operasi PT. Prolindo Cipta Nusantara wajib dilengkapi
dengan buggy whip ( bendera ) sesuai Standar Buggy Whip.
6. Penyalaan Lampu
1. Selama memasuk diaerah operasi PT. Prolindo Cipta Nusantara semua
kendaraan/unit wajib Menyalakan lampu besar kendaraan/ unit,
lampu Flash Lamp, pada saat siang hari dan malam hari
2. Warnal ampu Flash Lamp yang wajib dipasang pada semua
kendaraan/unit berwarna Kuning orange kecuali unit ambulance dan
unit Fire harus berwarna merah
.
7. Disiplin Berkendara/ Mengoperasikan Unit
1. Pengemudi wajib m emperhatikan kesehatan tubuhnya dan tidak
diperkenankan untuk Mengoperasikan kendaraan /unit dalam keadaan
lelah, mengantuk dan dalam keadaan mabuk
2. Pengemudi dilarang bercanda yang dapat merusak konsentrasinya
sehingga dapat Menyebabkan kecelakaan terhadap dirinya maupun
orang lain.
3. Pengemudi dilarang mengemudikan kendaraan/ unit secara ugal -
ugalan atau diluar Control yang berpotensi menyebabkan terjadinya
kecelakaan.
4. Pengemudi wajib taat terhadap semua petunjuk rambu lalu lintas
yang terpasang Disemua jalan tambang,pit dan Jalan Lintas
Perusahaan lain.
5. Kecepatan kendaraan/unit dijalan hauling tidak boleh lebih dari
40 km/Jam, kecuali dinyatakan lain oleh rambu lalu lintas atau
dalam kondisi darurat dan kondisi jalan aman.Kecepatan kedaraan
/unit di daerah pit tidak boleh lebih dari 30 km/Jam,kecuali
dinyatakan lain oleh rambu lalu lintas.
6. Pengemudi kendaraan /unit di jalan tambang harus tetap menjaga
jarak aman kendaraan/unitnya tidak kurang dari 50 meter terhadap
kendaraan/unit didepannya.
7. Pengemudi kendaraan/ unit di area pit harus tetap menjaga jarak
aman kendaraan/unitnya tidak kurang dari 30 meter terhadap
kendaraan /unit didepannya
8. Pengemudi maupun penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman
selama berkendara/ mengoperasikan unit dan atau berada didalam
kendaraan/ unit
8. Gerakkan Memutar
Arah Kendaraan /Unit,Kendaraan/ unit pada saat akan memutar arah,
harusmemperhatikan hal - hal sebagai berikut:
1. Manuver pada tempat- tempat yang telah ditentukan, sesuai dengan
rambu yang telah disediakan Pengemudi harus menepikan
kendaraan/unit disebelah kirijalan yang aman
2. Pengemudi memastikan bahwa 100 meter didepan dan dibelakang
kendaraan /unitnya Tidak ada kendaraan/u nit lain y ang sedang
berjalan.
9. Mendahului kendaraan/Unit,
Mendahului kendaraan/ unit lain harus memperhatikan hal – hal sebagai
berikut:
1. Dilarang mendahului kendaraan /unit dalam jarak kurang atau sama
dengan 50 meter dari persimpangan jalan, tikungan jalan, tanjakan
dan jembatan,serta saat jarak pandang terbatas, dan atau diatur
lain oleh rambu.
2. Sebelum mendahului kendaraan/unit lain, pengemudi wajib
membunyikan klakson Sebagai isyarat dan menyalakan lampu sein
sebelah kanan.
3. Pengemudi kendaraan /unit dilarang mendahului kendaraan /unit
yang sedang Berjalan didepannya sebelum mendapat izin dari
pengemudi kendaraan/ unit yangakan didahului
4. Pengernudi wajib member ruang gerak di bagian sebelah kanan
kendaraan/unitnya Apabila telah memberi izin pada kendaraan/unit
dibelakangnya untuk mendahului.
5. Pengemudi kendaraan/unit wajib memprioritaskan unit ambulance,
unit fire dan unit team emergency response yang akan melakukan
pertolongan.
6. Dilarang mendahului kendaraan/unit lain bagi unit motor grader,
water truck, fuel truck.
7. Pengemudi yang menyusuri jalan menurun,harus mendahulukan
kendaraan/ unit yang sedang menanjak jika kedua kendaraan /unit
tersebut tidak memungkinkan saling berpapasan dan atau diatur
lain oleh rambu.
10. Parkir
1. K endaraan/unit dinyatakan parker ketika kendaraan/unit berhenti
atau tidak bergerak Untuk beberapa saat dan ditinggalkan
pengemudinya.
2. Parkir harus ditempat yang ditentukan untuk parkir atau ditempat
yang rata (datar),aman, sejajar dengan kontur dan diusahakan
parker mundur.
3. Jika parker harus dilakukan dilokasi yang menanjak /menurun,
aktifkan penuh rem tangan( full hand brake) dan aktifkan gigi
(persnelling) maju dilokasi yang menanjak dan gigi (persnelling)
mundur dilokasi yang menurun serta mengganjal rodakendaraan/u
nit dengan ganjal roda
4. Posisi parkir harus lebih dari 20 meter dari dinding tambang
dengan slope lebih besar 45 derajat.
5. Attachment (bucker, ripper, blade ) untuk alat - alat berat
dalam kondisi turun menyentuh tanah saat parker.
6. Unit harus diparkir pada dilokasi parker yang ditentukan untuk
parkir sesuai jenis unit Tersebut dan dilarang parkir depan
belakang( memanjang) melainkan harus parker Menyamping dengan
jarak antar unit minimal 3 meter.
7. Kendaraan dapat parker depan belakang( memanjang) maupun
menyamping dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jarak parkir depan elakang( memanjang) antar kendaraan
minimal 5 meter denganArah kendaraan seragam.
2. Jarak parkir menyamping antar kendaraan minimal 1.5 meter
dengan searah kendaraan
8. Semua kendaraan/unit dilarang parkir( kecuali rusak) , pada
tempat sebagai berikut:
1. Pada rambu atau tanda dilarang parker
2. Menutupi rambu- rambu lalulintas yang ada
3. Pengemudi dilarang memarkir kendaraan/unit yang menghalangi
kendaraan/ unit lain, menghalangi alat - alat tangggap
darurat( misalnya: Fire extinguisher ,fi re hydrant,
ambulance, fire truck) ditikungan dan dalam radius 100 meter
daritikungan
11. Menghentikan Kendaraan /Unit
1. Pengemudi dilarang menghentikan kendaraan /unit di daerah
terlarang atau berbahaya (ditikungan, daerah turunan, daerah
tanjakan, jembatan, daerah longsoran, maupun pada tempat - tempat
yang dilarang berhenti sesuai petunjuk rambu) kecuali keadaan
darurat.
2. Menghentikan kendaraan/ unit di tempat - tempat yang diwajibkan
berhenti harus memberikan jarak terhadap kendaraan/unit
didepannya tidak kurang dari 5 meter
3. Pengemudi wajib menghentikan kendaraan/unit yang dioperasikannya
apabila jarak pandang kurang dari 50 meter.
12. Kerusakan Kendaraan / Unit DiJalan
Apabila kendaraan/ unit berhenti di jalan akibat gangguan/
kerusakan,sampai kendaraan/unit tersebut selesai di perbaiki atau
dapat dipindahkan keluar dari area jalan maka harus melakukan hal- hal
sebagai berikut:
1. Menyalakan lampu hazard
2. Memasang segitiga pengaman ( safety triangle ) atau traffic cone
didepan dan belakang kendaraan/unit pada jarak 30 meter dan
mengganjal roda kendaraan/unit dengan ganjal roda.
13. Larangan Memberi Tumpangan
Dalam mengoperasikan unit, operator dilarang member tumpangan
kepada siapapun kecuali
1. apabila sedang dalam masa training sehingga didampingi oleh
trainerya dan mekanik sedang melakukan pemeriksaan terhadap unit.
14. Berhenti Pada Rambu STOP
Kendaraan/unit wajib berhenti sempurna di rambu STOP untuk memastikan
situasi aman.sebelum melanjutkan perjalanan kembali
15. Mobilisasi Unit
1. Semua kegiatan mobilisasi unit harus dilakukan pengawalan dengan
tetap memperhatikan factor keselamalan kerja dan dan dilakukan
pemeriksaan terhadap unit yang akan dilakukan mobilisasi.
2. Jika pihak kontraktor subkontraktor akan melakukan moblisasi unit
baik kewilayah PT Prolindo Cipata Nusantara atau jalan lintas
perusahaan lain wajib Menyampaikan pemberitahuan kepada PT.
Prolindo Cipta Nusantara
16. Mematuhi Rambu - Rambu Lalu Lintas
Setiap pengoperasian kendaraan/unit, pengemudi diwajibkan
memperhatikan dan mematuhi rambu - rambu lalu lintas yang ada.
17. Penggunaan Klakson
Klakson dibunyikan dengan cara dan pada kondisi sebagai berikut:
1. Bunyikan klakson 1 kali pada saat akan menghidupkan mesin
kendaraan/unit
2. Bunyikan klakson 2 kali pada saat kendaraan/unit akan bergerak
maju
3. Bunyikan klakson 3 kali pada saat kendaraan/unit akan bergerak
mundur
18. Berkendara Pada Persimpangan Jalan Negara
Pengemudi wajib mengutamakan kendaraan umum disetiap persimpangan jalan
Negara
19. Prioritas Jalan Bagi Keadaan Darurat
Pengemudi kendaraan/unit wajib memberikan prioritas jalan kepada:
1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang bertugas
2. Ambulance yang akan mengangkut atau menjemput orang sakit
3. Kendaraan pertolongan pertama( rescue)
4. Kendaraan jenazah
20. Mengoperasikan Kendaraan /Unit Dijalan Hauling Coal
1. Kendaraan/Unit dilarang parker disepanjang jalan Hauling kecuali
rusak.
2. Setiap kendaraan/unit yang rusak driver segera melaporkan ke
pengawas
3. Kendaraan /Unit yang rusak diparkir ,ditempat yang datar, posisi
mudah terlihat, dipasang ganjal ban, nyalakan lampu hazard, dan
pasang traffic cone /safety triangte Unit melakukan overshift di
lokasi rest area atau tempat - tempat yang sudah disediakan dan
disetujui oleh PT.Prolindo Cipta Nusantra.
4. Kendaraan /unit hanya boleh parkir dilokasi rest area yang sudah
disediakan disepanjang jalan hauling coal
5. Mengoperasikan Kendaraan/ Unit Dalam Kondisi Normal Kendaraan
wajib memprioritaskan unit Truck produksi muatan & kosongan
21. Meninggalkan Kendaraan / Unit
1. Pengemudi sebelum meninggalkan kendaraannya, harus meyakinkan
bahwa kendaraan/ unitnya sudah dimatikan dan terkunci serta aman
sehingga tidak dapat bergerak tanpa disengaja.
2. Ketentuan Lain Terhadap Pengoperasian Kendaraan / Unit Pengawas
Operasional wajib menghentikan kegiatan operasi kendaraan / unit
di area tambang jika terdapat kondisi - kondisi lain yang tidak
diatur didalm prosedur ini tetapi berpotensi menimbulkan bahaya.
2. LAMPIRAN
1. Formulir P2H Unit ( DT, LV, dan Heavy Equipment )
2. Formulir Commissioning Unit ( DT, LV, Dan Heavy Equipment )
3. REFERENSI
1. Undang - undang No. 11 tahun 1969 Tentang Pokok- Pokok
Pertambangan.
2. Undang- Undang No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Undang - Undang No- 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
4. PP No. 41 tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan.
5. PP No.4 4 tahun1 993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi
6. Kepmen No. 555.K26 M.PE/1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Pertambangan umum.