RSUD DAERAH LANDAK Jl.Raya Ngabang - Sanggau No. 109
No. Dokumen
No. Revisi 0
Halaman 1/ 1
RSUDL/PPI.001/IX/2017 Ditetapkan, STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Tanggal terbit
Direktur RSUD Daerah Landak
11 September 2017 dr. Pius Edwin Wiwin
NIP. 1974 1107 1107 200604 1 003 003
PENGERTIAN
Manajemen Linen adalah suatu pengelolaan yang dimulai dari pengumpulan linen kotor dari masing – masing masing ruangan, pengangkutan, pencucian, penyetrikaan, penyiapan dan penggunaan kembali linen yang sudah bersih.
TUJUAN
Untuk mendapatkan kualitas linen yang baik, nyaman, siap pakai dan mengantisipasi terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan bahan – bahan kimia.
KEBIJAKAN
Untuk Perncegahan dan Pengendalian Penyakit Rumah Sakit melaksankan sterilisasi dan linen laundry sesuai dengan perundangundangan yang berlaku. 1.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Perawat mengumpulkan linen kotor dari masing-masing ruangan ruang linen 2. Linen kotor dari ruangan diambil dan dibawa ke ruang kotor menggunakan troli. 3. Pisahkan linen infeksius dan non infeksiuss 4. Linen infeksius masuk ke ember tutup warna merah dan yang non infeksius masuk kedalam ember warna biru 5. Menghitung dan mencatat linen kotor dan menyerahkan ke petugas laundry 1 ( satu ) kali sehari setiap pagi. 6. Linen non infeksius ditimbang lalu direndam dengan r inso. 7. Linen yang infeksius direndam dengan Bayclean 8. Linen yang sudah rapi dan disetrika dicocokan dengan linen pada waktu penyerahan linen kotor, jika tidak sesuai harus dicari penyebabnya. 9. Memasukkan linen ke lemari sesuai masing- masing ruangan. Unit Rawat Inap Unit Rawat Jalan Unit IGD
PENGAMBILAN LINEN KOTOR DI RUANGAN
RSUD DAERAH LANDAK Jl.Raya Ngabang - Sanggau No. 109
No. Dokumen
No. Revisi 0
Halaman 1/ 1
RSUDL/PPI.001/IX/2017 Ditetapkan, STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Tanggal terbit
Direktur RSUD Daerah Landak
11 September 2017 dr. Pius Edwin Wiwin
NIP. 1974 1107 200604 1 003 PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Linen Kotor adalah linen yang dipakai oleh pasien dan terkomtaminasi / tidak terkomtaminasi dengan darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien
Untuk mencegah penularan penyakit dari pasien ke pasien lain.
Untuk Perncegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit melaksankan sterilisasi dan linen laundry sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.
1.
2. 3.
PROSEDUR 4. 5.
6. 7.
UNIT TERKAIT
Perawat mencuci tangan dengan sabun 10 – 15 detik sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan. Gunakan APD : sarung tangan , masker, apron. Linen kotor terinfeksi lipat bagian yang terinfeksi kedalam , lalu masukkan ke plastic tertutup dan dimasukkan ke ember tertutup warna merah. Untuk linen non infeksius lipat masukan ember warna biru. Noda darah atau feses dimasukkan dalam ember , basahkan dengan air diberi deterjen. Linen kotor dihitung dan diserahkan ke londry setiap pagi. Serah terima linen kotor perawat dan petugas londry.
Unit Rawat Inap Unit Rawat Jalan Unit IGD
PENERIMAAN LINEN KOTOR DAN PENIMBANGAN
RSUD DAERAH LANDAK Jl.Raya Ngabang - Sanggau No. 109
No. Dokumen
No. Revisi 0
Halaman 1/ 1
RSUDL/PPI.001/IX/2017 Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Direktur RSUD Daerah Landak Tanggal terbit 11 September 2017 dr. Pius Edwin Wiwin
NIP. 1974 1107 200604 1 003 PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Linen Kotor adalah linen yang terkomtaminasi / tidak terkomtaminasi dengan darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi melaksanakan penimbangan untuk menentukan pembersih dan anti sptik dalam pencucian.
Rumah Sakit jumlah bahan
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit melaksanakan sterelisasi dan linen Laundry sesuai dengan uandangundang yang berlaku.
1. Petugas mencuci tangan dengan sabun 10 – 15 detik sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan. 2. Gunakan APD 3. Lakukan pemilahan berdasarkan kreteria: - Linen infeksius berwarna - Linen tidak infeksius tidak berwarna - Linen tidak infeksi - Linen asal OK 4. Upayakan tidak melakukan penyortiran untuk linen yang terinfeksi. 5. Penimbangan sesuai kapasitas dan kreteria poin 4. 6. Keluarkan linen infeksius dari ember merah tanpa membuka kantong plastik. Unit Rawat Inap Unit Rawat Jalan Unit IGD
PENCUCIAN LINEN KOTOR
RSUD DAERAH LANDAK Jl.Raya Ngabang - Sanggau No. 109
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RSUDL/PPI.001/IX/2015
0
1/ 2
Ditetapkan, STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Tanggal terbit
Direktur RSUD Daerah Landak
11 September 2017 dr. Pius Edwin Wiwin
NIP. 1974 1107 200604 1 003 PENGERTIAN
Pencucian Linen Kotor adalah proses untuk menghilangkan noda dan bebas dari mikroorganisme patogen .
TUJUAN
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan resiko penularan dari pasien ke pasien lain melaksanakan pencucian Linen sesuai standar.
KEBIJAKAN
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit melaksanakan sterelisasi dan linen Laundry sesuai dengan uandangundang yang berlaku.
PROSEDUR
Sebelum melakukan pencucian setiap harinya lakukan pemanasandesinfeksi untuk membunuh microorganism. Persyaratan pemanasan-desinfeksi untuk pencucian adalah 65 °C selama 10 menit atau 70 °C dengan bahan kimia baiklin. Untuk dapat mencapai tujuan pencucian harus mengikuti persyaratan teknis pencucian.
UNIT TERKAIT
Unit Rawat Inap Unit Rawat Jalan Unit IGD
PENYETRIKAAN DAN PELIPATAN LINEN
RSUD DAERAH LANDAK Jl.Raya Ngabang - Sanggau No. 109
No. Dokumen RSUDL/PPI.001/IX/2015
No. Revisi 0
Halaman 2/ 2 Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Direktur RSUD Daerah Landak Tanggal terbit 11 September 2017 dr. Pius Edwin Wiwin
NIP. 1974 1107 200604 1 003 PENGERTIAN
Penyetrikaan dan Pelipatan Linen adalah proses untuk mendapatkan Linen yang rapi dan bebas dari mikroorganisme patogen .
TUJUAN
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan resiko penularan dari pasien ke pasien lain melaksanakan penyetrikaan dan pelipatan linen.
KEBIJAKAN
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit melaksanakan sterelisasi dan linen Laundry sesuai dengan uandangundang yang berlaku. PENYETRIKAAN Penyerikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapat disetel sampai dengan suhu 120°C. Namun perlu diingat bahwa li nen mempunyI keterbatasan terhadap suhu antara 70-80°C.
PROSEDUR
PELIPATAN Tujuan selain kerapian juga mudah digunakan pada saat penggantian linen di tempat tidur pasien. Prosedur pelipatan: 1. Laken - Dibutuhkan tempat luas yang dilakukan 2 orang petugas. -Tiap orang memegang ujung linen posisi memanjang dengan jahitan terbalik. -Pertemukan antara ujung linen menjadi ½ bagian. -Lipat kembali pegang pertengahan lipatan,temukan kedua ujung menjadi ¼ bagian. -Pinggir jahitan posisinya dibawah. -Keempat ujung linen dipertemukan menjadi 2 bagian. -Selanjutnya sampai dengan 1/8 bagian,posisi label harus diatas.
.
2. Steek laken - Dibutuhkan cukup satu orang - Posisi jahitan terbalik - Pegang ujung linen arah panjang pertemukan - Lipat ½ bagian - Lipat kembali menjadi ¼ bagian perhatikan posisi label. - Lipat kembali menjadi dua arah lebar sampai 1/8 bagian. 3. Sarung bantal - Dilakukan satu orang - Posisi jahitan di dalam - lipat menjadi ½ bagian arah labeldi luar lipat menjadi 1/3 bagian. 4.Sarung guling -Posisi jahitan didalam. -Lipat menjadi ½ memanjang, label diluar lipat lagi menjadi1/4. 5.Selimut - Dilakukan satu orang - Posisi jahitan diluar, posisi label dikanan. - Lipat menjadi ½ bagian arah lebar selimut - Lipat lagi menjadi ¼ bagian - Lipat arah panjang selimut menjadi ½ bagian - Lipat menjadi ¼ bagian - Lipat menjadi 1/8 bagian. PENYIMPANAN Penyimpanan linen bertujuan selain melindungi linen dari kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti mikroorganisme juga untuk mengontrol linen tetap setebil dan rapi.Linen dimasukan ke dalam map plastic sesuai kamar dan no bed lalu di masukkan ke lemari penyimpanan.