sop penggunaan alat pelindung diriDeskripsi lengkap
aaaDeskripsi lengkap
.Full description
Deskripsi lengkap
.Deskripsi lengkap
PUSKESMAS SAMBUNGMACAN IIFull description
SFull description
SDeskripsi lengkap
SOP Pemantauan Penggunaan Alat Pelindung DiriDeskripsi lengkap
alat pelindungDeskripsi lengkap
PUSKESMAS SAMBUNGMACAN II
SOP ALAT Pelindung Diri di Radiologi RSDeskripsi lengkap
7. Sop Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd)Deskripsi lengkap
Full description
Alat Pelindung Diri
aa
Panduan Alat Pelindung DiriDeskripsi lengkap
8.1.2.8. Sop Penggunaan Alat Pelindung Diri, PUSKESMAS TEUPAH BARAT
Full description
SOP Pemantauan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Full description
aa
SOP ALAT PELINDUNG DIRI NAMA INSTANSI
ALAT PELINDUNG DIRI No. Dokumen
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
0
/
Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Jatirejo Dr.WIWIK KUSNUL LATIFA NIP.1971.1104.2002.12.2003
Pengertian Tujuan Kebijakan
Prosedur
Adalah suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahayabahaya kecelakaan kerja mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata(pelindung wajah dan kaca mata), topi, gaun dan pelindung lainnya. Melindungi tenaga kerja dan juga merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja oleh bahaya potensial pada suatu perusahaan yang tidak dapat dihilangkan atau dikendalikan. a. Pemeliharaan ambulans adalah tanggungjawab bagian Sekretariat b. Peralatan penunjang medis dan obat-obatan emergency adalah tanggungjawab IGD c. Dalam menuju TKP sopir harus disertai perawat, sedang perawat IGD tidak harus dengan sopir d. Untuk kasus gawat darurat, jarak jangkau pelayanan ke TKP tidak boleh lebih dari 30 menit a. Parkir ambulans tidak jauh dari IGD b. Perawat IGD menerima panggilan darurat / kasus yang memerlukan pertolongan ambulans c. Identitas pelapor dicatat (nama, alamat, nomer telfon), data tersebut diserahkan ke TPIP d. Petugas TPIP memastikan laporan tersebut dengan menghubungi nomor telfon pelapor e. Perawat IGD menghubungi sopir ambulans, apabila sopir tidak ada ditempat, perawat IGD yang mengemudikan ambulans f. Kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam di jalan biasa dan 80 km/jam di jalan bebas hambatan/tol g. Sewaktu menuju TKP boleh menggunakan lampu sirine dan rotator. h. Pada saat sudah mengangkut penderita hanya boleh menggunakan lampu rotator. i. Sebisa mungkin mentaati peraturan lalu lintas yang ada j. Petugas membuat/mengisi laporan keadaan penderita selama transportasi,yang disebut adalah lembar catatan penderita yang mencakup identitas,waktu dan keadaan penderita.
k. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas. Unit Terkait