BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penuaan Jaringan Rongga Mulut 2.1.1 Defnisi Penuaan
Pros Proses es menu menua a adal adalah ah suat suatu u pros proses es meng menghi hila lang ngny nya a seca secara ra perlah lahan-lah lahan
kemampuan
jar jaringan
untuk
memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat dapat bertaha bertahan n terhada terhadap p infeksi infeksi dan memperba memperbaiki iki kerusa kerusakan kan yang diderita (Nugroho,2000) 2.1.2 Pengaruh penuaan paa !aringan "ulut a.!aringan gigi
igi-gigi biasanya menunjukkan tanda-tanda perubahan dengan bertambahnya usia perubahan ini bukanlah sebagai akibat dari usia tetapi disebabkan oleh re!eks, keausan, penyakit, kebersihan mulut, dan kebiasaan" #mail mengalami perubahan pada yang nyata karena pertanbahan usia, termasuk kenaikan konsetrasi nitrogen dan !uoride sejalan usia" Pembentukan dentin yang berlanjut sejalan dengan usia menye menyebab babka kan n reduk reduksi si secar secara a berta bertahap hap pada pada ukura ukuran n kama kamarr pulpa pulpa ($inayanti,200%)"
&mur &mur meng mengak akib ibat atka kan n peru peruba baha han n pent pentin ing g pada pada pulp pulpa" a" Pulpa, seperti halnya jaringan ikat lain, juga akan berubah sesuai dengan dengan perjal perjalana anan n usiany usianya" a" $eposi $eposisi si terus terus meneru menerus s jaringa jaringan n dentin selama kehidupan pulpa dan deposisi dentin reparati'e terhadap stimuli mengurangi ukuran kamar pulpa dan saluran akar, disamping itu mengurangi 'olume pulpa" Penyusutan pulpa ini disebut atro pulpa ($inayanti,200%)"
oeno menunjukan bah*a jarak atara dasar pulpa dengan atap pulpa pada umur +0-+% tahun adalah +,2 mm, sedangkan
.
pada pada umur umur 0- 0-% % tahu tahun n adal adalah ah 0,2 0,2 mm" mm" seca secara ra rata rata-r -rat ata a menyempit sampai 0" $ari penelitian histology, ternyata hal ini terjadi terjadi disebabk disebabkan an oleh pembentukan pembentukan dentin dentin skunder skunder pada dasar kamar pulpa ($inayanti,200%)"
Perub erubah ahan an
pada ada
pulp pulpa a
ada ada
yan yang
bers ersifat ifat
alam alamia ia
( kron kronol olog ogik ik ) ada ada pula pula yang yang akib akibat at cede cedera ra ( pato patos sio iolo logi gik k ) seperti akibat karies dan penyakit lainnya" 1al ini sesuai dengan yang diutarakan armasse (+%.) mengenai skema menurunya atap pulpa yang umumnya dimulai pada usia . tahun, namun pros proses es penu penuaa aan n pulp pulpa a dapa dapatt terj terjad adii juga juga pada pada oran orang g muda muda karena atrisi yang berat dan karies ($inayanti,200%)" #.Jaringan Perioontiu"
3aringan periodontal meliputi gingi'a (epitel dan jaringan ikat ikat), ), liga ligame men n perio periodo dont ntal, al, tula tulang ng al'e al'eol olar ar dan dan seme sement ntum um"" 3aringan ini secara keseluruhan keseluruhan dipengaruhi oleh perubahan usia" $ingi%al ephiteliu"
4erjadi 4erjadi penipisan dan penurunan keratinisasi ( penurunan pemben pembentuk tukan an keratin eratin,, sehing sehingga ga bagian bagian permuk permukaan aan jaring jaringan an menjadi tidak bisa keras dan bertanduk)pada gingi'a epithelium sesu sesuai ai bert bertam amba bahn hnya ya umur umur"" Penem enemua uan n sign signi ika kan n ini ini dapa dapatt diartik diartikan an sebag sebagai ai penamb penambaha ahan n permea permeabil bilita itas s epitel epitel terhad terhadal al anti antige gen n bakt bakter erii (b"d (b"den enti tico cola la,,
b" ing ingi' i'al alis is,, b" 5nte 5nterm rmed ediu ius, s,
b"loeische b"loeischeii), ii), penurunan penurunan resistens resistensii terhadap terhadap fungsional fungsional trauma trauma maupun keduanya yang berpengaruh pada terjadinya penyakit perio eriodo dont ntal al""
elai elain n
itu, itu,
jug juga
men menyebab ebabk kan
perp perpin inda dah han
epithelium gingi'a dari posisi normal lebih ke apikal mendekati permukaan akar bersamaan dengan resesi gingi'al( 6arran7a , 2008)"
&iga"en perioontal
9ompone omponen n jaring jaringan an ikat ikat pada pada ligame ligamen n period periodont ontal al juga juga mengalami perubahan akibat usia" 9omponen serabut dan sel menurun sementara struktur ligamen menjadi lebih tidak teratur" Perubahan lain pada struktur ini termasuk penurunan kepadatan sel dan akti'itas mitosis, penurunan produksi matriks organik, dan hilangnya asam mukopolisakarida mukopolisakarida (:arnes dkk, 2008)" Namun penemuan lebih lanjut tentang efek dari usia pada lebar lebar ligame ligamen n period periodont ontal al ternya ternyata ta berten bertentan tangan gan"" :ebera :eberapa pa penel enelit itia ian n
melap elapo orkan rkan
peni penin ngkat gkatan an
sejal ejalan an
sementara sementara yang yang lain melapo melaporkan rkan penurun penurunan" an"
den dengan gan
usia usia
:agaimanap :agaimanapun, un,
sekarang telah dipastikan bah*a lebar dari ligamen periodontal berhubungan dengan fungsi yang dibutuhkan oleh gigi" ;aktor perbedaan perbedaan beban oklusal mungkin mungkin merupakan merupakan penyebab hasil penelitian yang saling bertentangan ini"
Pembentukan sementum, terutama aselular, terjadi terusmene meneru rus s sepa sepanj njan ang g hidu hidup p dan dan peni pening ngka kata tan n keteb etebal alan an yang yang sejala sejalan n denga dengan n usia usia terlih terlihat at paling paling jelas jelas didaer didaerah ah apika apikall gigi" gigi" 4emuan 4emuan yang terakhir tersebut diperkirakan merupakan respons terhad terhadap ap erupsi erupsi pasif pasif"" ediki edikitt penamb penambaha ahan n pada pada remod remodeli eling ng sementum juga terjadi sejalan dengan usia dan ditandai dengan area area resor resorpsi psi serta serta aposi aposisi, si, yang yang mungki mungkin n ikut ikut menyeb menyebabk abkan an
8
terjadinya
peningkatan
ketidakteraturan
dari
permukaan
semental gigi lansia(:arnes dkk, 2008)" 2.1.' (a)tor*(a)tor +ang "e"pengaruhi proses penuaan rongga "ulut
;aktor- faktor yang mempengaruhi proses menua Proses penuaan dipicu oleh laju peningkatan radikal bebas dan sistem pena*aran racun yang semakin berubah seiiring dengan berjalannya usia" ;aktor yang mempercepat proses penuaan = +" ;aktor genetik ecara genetik, perempuan ditentukan oleh sepasang kromosom
>" 9romosom > ini ternyata memba*a unsur
kehidupan sehingga perempuan berumur lebih panjang daripada laki ? laki" $isamping itu juga ditemukan gen khusus
yang
bertanggung ja*ab mengaktualkan proses penuaan"
:agi
indi'idu yang mengemban gen tersebut, cenderung cepat menjadi 9alainan
tua (berusia ini
0-an
dikenal
tampak
seperti
usia
@0-an)"
sebagai indrom Aerner ($amayanti,
200)" 2" ;aktor endogenik •
Perubahan stuktural dan fungsional
•
9emampuan / skill menurun
•
9apasitas kulit untuk mensintesis 'itamin $
($amayanti,
200)" " ;aktor eksogenik (factor lingkungan dan gaya hidup) •
$iet / asupan 7at gi7i " 6ontohnya protein ikat
yang
gingi'a,
seperti
kekurangan
dapat menyebabkan degenerasi jaringan membran
periodontal
dan
mukosa"
9ekurangan protein juga dikaitkan dengan percepatan kemuduran tulang al'eolus" •
erokok
•
•
Penyinaran <ra 'iolet
•
Polusi ($amayanti, 200)"
2.1., -a)tor +ang "engha"#at proses penuaan
Bntioksidan, merupakan 7at kimia yang dapat memberikan sebuah elektron pada radikal bebas sehingga memperlambat proses penuaan ($amayanti, 200)" 2.2 A#rasi 2.2.1 Defnisi A#rasi
Bbrasi adalah hilangnya struktur gigi secara patologis akibat dari keausan mekanis yang abnormal" :erbagai hal dapat menyebabkan abrasi, tetapi bentuk yang paling umum adalahCC abrasi sikat gigiCC yang membuat lekuk berbentukCC DCC dibagian ser'ikal dari permukaan 'asial suatu gigi" $aerah abrasi biasanya mengkilat dan kuning karena dentin yang terbuka sering kali bagian yang terdalam dari alur peka terhadap ujung sonde"
ebagai
tambahan
pada
kepekaan
dentin,
maka
komplikasi ?komplikasi abrasi pada akhirnya adalah terbukanya atau patahnya gigi (Eanglais, 2000)" 4akik abrasi pada gigi dapat terjadi karena gigi tiruan sebagian, jepitan atau kuku atau pipa rokok yang digigit diantara gigi-gigi" Bbrasi dari permukaan insisal dan oklusal sering kali berakibat dari terpajan bahan bahan abrasi'e dalam diet dan keausan oklusal dari restorasi porselen yang terletak di oklusal" Proses abrasi adalah lambat dan kronis, memerlukan bertahun
@
tahun sebelum menimbulkan gejala gejala" Festorasi dari kontur gigi yang normal mungkin tidak berasil jika pasien tidak di beri tahu factor ? factor penyebanya (Eanglais, 2000)" 2.2.2 Peraatan
Pera*atan
untuk
gigi
abrasi
tergantung
pada
keparahannya" 4idak semua keadaan abrasi membutuhkan pera*atan" :ila jaringan gigi yang hilang masih sangat sedikit namun terasa keluhan seperti ngilu atau sensitif, dokter gigi akan memberikan pera*atan !uor yang dapat digunakan sendiri oleh pasien di rumah, bisa dalam bentuk gel atau obat kumur" Btau bisa berupa !uor yang dioleskan langsung pada gigi oleh dokter gigi (Eanglais, 2000)" :ila jaringan keras gigi sudah banyak yang hilang, dapat dilakukan penambalan dengan bahan tambal se*arna gigi seperti resin komposit" $okter gigi juga memberikan semacam purnis yang mengandung !uor untuk menutupi bagian tersebut, sehingga rasa ngilu akan berkurang dan hilang" Pemilihan pasta gigi yang tepat juga dapat memberi dampak yang signikan terhadap berkurangnya rasa ngilu" $ari penelitian diketahui bah*a pasta gigi yang mengandung potassium sulfat dapat menutup tubuli dentin sehingga rangsang dari luar dapat dihambat (Eanglais, 2000)" 2.' Atrisi 2.'.1 Defnisi Atrisi
Btrisi adalah hilangnya substansi gigi secara bertahap pada permukaan atas gigi karena proses mekanis yang terjadi secara siologis akibat pengunyahan" 5ni terjadi pada permukaan atas gigi akibat kebiasaan mengunyah yang salah dan kebiasaan menggerakkan gigi berulang-ulang, serta kebiasaan menggeser-
%
geser gigi saat tidur (bruGism)" Btrisi juga merupakan suatu keadaan dimana terbukanya jaringan gigi yang secara kronis berlangsung terus" Pertama-tama yang kena adalah email, dentin,kemudian sementum, disebabkan karena saling kontak dengan
benda asing
dan sebagai akibat
dari
kebiasaan-
kebiasaan yang persisten" Btrisi juga merupakan salah satu gejala ketuaan" 3ika keausan dapat menyebabkan sakit, jarena terbukanya tulang gigi, atau menyebabkan gangguan fungsi, baru dikatakan tentang patologi" Pada keadaan khusus, keauasan dapat berjalan lebih cepat daripada normal, yang menambah besarnya kemungkinan sakit atau gangguan fungsi" 9eausan (atrisi) dapat dibagi menurut sebabnya sebagai berikut= a" Btrisi siologis= keausan karena pengunyahan b" Btrisi patologis= keausan tidak
siologis karena
pengunyahan ,terjadi pada gigi geligi yang rusak c" Bbrasi= keausan sebgai akibat mengunyah/ menggigit benda asing" (chuurs ,+%%2)" 2.'.2 Keausan /atrisi0 se#agai a)i#at pengun+ahan
engunyah dan menggigit menyebabkan keausan pada gigi geligi sulung dan tetap yang berbeda pada tiap indi'idu" +" :entuk rupa a" igi geligi sulung :ila pergantian gigi geligi terjadi terlambat, akan terjadi keausan sampai ke tulang gigi"ejala ini dapat dijumpai pada tepi incisal gigi-gigi depan yang letaknya ortognat, yang disebabkan karena gigitan end to end dan selanjutnya pada permukaan pengunyahan gigi-gigi molar" b" igi geligi tetap 5ncisal/oklusal
•
+0
9eausan
pertama-tama
dapat
dilihat
pada
elemen yang paling dulu bererupsi pada gigi-gigi tetap" #lemen tersebut biasanya adalah molar pertama ba*ah, yang pada mulanya sebagian berkontak dengan molar kedua atas sulung dan kemudian dengan molar pertama tetap"
:ila pada tepi potong tepi insisi'us pertama
bagian ba*ah yang aus bentuknya, maka gigi-gigi tersebut yang mula-mula menghalami keausan yang paling banyak,keausan disini sering tidak mengesankan karena centric stop ini mempunyai bidang byang relatif luas"
:ila
proses
perubahan
mencapai
*arna
coklat
dentin,
dapat
sekunder
terjadi karena
menembusnya agensia dari minuman dan makanan" Pada gigi-gigi depan terjadi suatu pusat coklat yang dikelilingi noleh lapisan tipis email yang ber*arna normal" :aik didepan dimana pertbedaan tinggi incisal hilang, maupun di daerah premolar dan molar dimana pengikisan tonjol-tonjol menyebabkan terjadinya suatu bidang datar, maka keausan karena pengaruh diet (sayur dan buah nentah , faktor-faktor erosi) akhirnya bentuknya menjadi besar (chuurs,+%%2)" Bproksimal
•
9arena elemen-elemen gigi-geligi yang tertanam dalam soket gigi dapat bergerak, maka akan slaing menggosok
pada
bagian
aproksimal,
yang
menyebabkan keausan interstitial" 4empat kontak yang pada mulanya runcing akan menjadi mendatar, karena kecenderungan-kecenderungan elemen-elemen untuk migrasi
kearah
mesial,
gigi
depanya
akan
tetap
tersentuh" 9eauasan aproksimal pada mulanya berjalan sangat
cepat
kemudian
semakin
lambat
karena
++
perla*anan yang semakin meningkat sebagai akibat menjadi besarnya permukaan yang slaing menggosok (chuurs,+%%2)" 2" #pidemiologi 4iap
gigi-geligi
menunjukan
keausan,
tetapi
untuk
menentukan ukurannya sulit" engenai keausan oklusal, tidak adanya puncak-puncak yang dapt dijadikan petunjuk,merupakan hambatan" &ntuk mendaftar tingkat keausan oklusal disediakan beberapa petunjuk yakni= salah satu petunjuk yang biasa digunakan adalah klasikasi yang disusun oleh :roca pada tahun +@%, yakni= 0 H tidak ada keausan, + H keausan dengan tonjoltonjol yang masih dapat dilihat, 2H bagian-bagian dentin oklusal terbuka, H hanya email perifer dan . H keausan sampai dekat dengan batas email-sementum (chuurs,+%%2)" " $eterminan 9eausan $apat dibedakan menjadi beberapa faktor, meskipun tidak bebas yang menentukan keausan gigi-geligi meliputi = a" akanan 9ualitas dan cara memasak turut menetukan ukuran keausan" akanan yang keras dan kasar tidak menaikan keausan oklusal, tetapi juga aproksimal" eskipun
makan
makanan
yang
tidak
dimasak
dinyatakan sebagai penyebab keausan, cara memasak makanan jga turut mentukan (chuurs,+%%2)" b" $aya Pengunyahan Pria mungkin lebih nkuat mengunyah daripada *anita" esuai dengan perkembangan "masseteryang lebih kuat, pria memang lebih banyak menunjukan keausan pada gigi-geliginya" Eamanya pengunyahan,
+2
tergantung diet tentuh saja mempunyai peran dalam keausan gigi (chuurs,+%%2)" c" Eudah 3umlah ludah dan kadar musinnya mempengarui keausan" 9urangnya musin atau ludah dalam pelumuran makanan dapat meningkatkan keausan" &ji coba yang dilakukan pada he*an coba,yakni= pengikatan atau pemotongan saluran pengangkutan ludah pada tikus menghasilkan lebih banyak keausan daripada kelompok kontrol dengan diet identik (chuurs,+%%2)" d" 9erusakan pada igi-geligi 9erusakan pada gigi-geligi seperti= erosi, karies, amelogenesis dan dentinogenesis imperfekta, elemenelemen
yang
memadai,
tidak
antara
mkuncul,restorasi
lain
tumpahan
yang
tidak
porselin
yang
kasar,meningkatkan keausan (chuurs,+%%2)" ." $ampak dan akibatnya dari keausan $ampak atau konsekuensinya adalah menyamngkut email, tulang gigi, pulpa, persendian rahang, lengkung gigi-geligi dan sementum akar" a" Eengkung gigi geligi 9eausan menstabilisasi
dianggap lengkung
disebabkan gigi"
oleh
Periodonsium
efek yang
yang
denngan
bertambahnya umur sering mengalami perubahan yang regresif dan karenanya kurang tahan terhadap daya pengunyahan hori7ontal, sebagai akibat keausan bebannya akan berkurang (chuurs,+%%2)" b" #mail
+
isa emaol setelah mengalami keausan yang kuat dapat rontok karena daya pengunyahan yang besar (chuurs,+%%2)" c" $entin Pada tulang gigi reaksi yang biasanya timbul terhadap rangsangan dapat diamati" Pada gii kaninus ternyata dentin peritubular
menjadi lebih
kaya
akan mineral
dan tubulu
mengalami sklerotisasi" 9arena proses-proses ini tulang gigi menjadi lebih keras" elain itu, terjadi dead tracts" Iang lain menunjukan dentin tersier juga sebagai reaksi terhadap keausan" :ila dimana pun pembentukan dentin tersier karena pengaruh karies dapat diterima (chuurs,+%%2)" d" Pulpa Perubahan didaloam pulpa ada dua sifat" $isitu terbentuk dentin tersier, tetapi yidak pada semua elemen, sedangkan J dari elemen-elemen yang terkena keausan didalam pulpa membentuk dentin reparatif" Perubahan pulpa yang kedua terdiri atas gangguan deret odontoblas dan radang yang disebabkan oleh masuknya toksin dan semacamnya le*at tubuli dari rongga mulut (chuurs,+%%2)" e" endi Fahang endi
rahang
dan
otot-otot
pengunyahan
harus
menyesuiakan dengan menjadi rendahnya gigitan" Pada keausan yang tidak begitu besar, yang berlangsung perlahan-lahan dan hal ini mungkin tidak menjadi persoalan" 4idak dapat disangkal bah*a keausan normal elemen yang menuntut adaptasi sendi rahang, memba*a ke gangguan sendi yang degeneratif"
+.
bah*a baru pada beban yang melampaui batas terjadi disfungsi kraniomandibular (chuurs,+%%2)" 2.'.2 Penegahan an Peraatan
9eausan
normal
tidak
memerlukan
tindakan,
kecuali
berlangsung cepat dan sangat kuat sehingga incisal dan oklusal mencapai ntulang gigi" Pera*atan kuratif dengan demikian mempunyai pengaruh pencegahan" Pera*atan pada keausan yang cukup berat dapat dilakukan dengan membuatkan gigi tiruan penuh atau sebagian, mahkota emas atau emas-porselin asal tidak memerlukan pengurangan banyak jarinngan mahkota (dan bersangkutan tidak kerot) (chuurs,+%%2)" 2., rosi 2.,.1 Defnisi erosi gigi
#rosi
gigi
merupakan
suatu
penyakit
kronik
yang
disebabkan berkontak gigi dengan asam yang berulang-ulang" Bsam tersebut dapat berasal dari luar tubuh (ekstrinsik) maupun dari dalam tubuh (intrinsik) (andara, +%%%)" Bsam intrinsik berasal dari asam lambung yang mencapai rongga mulut dan gigi yang dihasilkan dari gastroesophageal refux, vomitus dan rumination" Gastroesophageal refux (#F$)
adalah suatu kondisi dimana isi lambung (makanan dan asam lambung) secara tidak sadar sering mengalir kembali ke esofagus
setelah
itu
masuk
ke
dalam
rongga
mulut"
Gastroesophageal refux dapat terjadi karena meningkatnya
tekanan abdominal, tidak mampunya sphincter esofagus bagian ba*ah berrelaksasi, meningkatnya produksi asam lambung" Vomitus dapat terjadi secara spontan atau distimulasi sendiri dan
dapat berhubungan dengan berbagai masalah medis seperti psikosomatik,
metabolik,
endokrin,
ganguan
pada
gastrointestinal, di- induksi oleh obat-obatan" Vomitus yang
+
distimulasi sendiri terjadi pada pasien yang menderita anorexia nervosa dan bulimia, sedangkan vomitus yang spontan terdapat
pada pada penderita gangguan gastrointestinal seperti ulcus peptikum (tukak lambung) atau gastritis, *anita hamil, efek
samping
obat,
diabetes
atau
gangguan
sistem
ner'osa"
Rumination adalah kondisi yang tidak umum pada seseorang
yang sengaja menstimulasi isi dalam lambungnya dalam jumlah yang sedikit dan mengunyahnya sebelum ditelan kembali (andara, +%%%)" Bsam ekstrinsik berasal dari makanan, minuman, obatobatan, lingkungan dan pekerjaan"
ekstasi,
obat-obatan
dengan
minuman
biasanya ini
penderita
mengkompensasi
berkarbonat
yang keadaan
sehingga
dapat
menyebabkan erosi gigi yang parah"
+8
#rosi gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan karena asam (bukan asam dari proses kimia yang dihasilkan oleh bakteri) atau bahan erosif lain (ion selain 6a2K, P<.-, dan <1-) yang kontak dengan email" 9erusakan ini menyerang email yang merupakan jaringan paling luar dari sebuah gigi (andara, +%%%)" #rosi gigi dan karies gigi mempunyai kesamaan dalam jenis kerusakannya yaitu terjadinya proses demineralisasi jaringan keras yang disebabkan oleh asam" Namun demikian, asam penyebab erosi berbeda dengan asam penyebab karies gigi" #rosi gigi berasal dari asam yang bukan sebagai hasil fermentasi bakteri,
sedangkan
karies
gigi
berasal
dari
asam
yang
merupakan hasil fermentasi karbohidrat oleh bakteri kariogenik dalam mulut" #rosi terjadi secara merata di permukaan gigi, hal ini mungkin karena larutnya elemen anorganik email gigi secara kronis" akanan yang memiliki kuah atau cairan yang asam (p1 L ), misalnya acar atau pempek dapat menyebabkan erosi pada gigi (chuurs,+%%2)" Proses erosi gigi dimulai dari adanya pelepasan kalsium email gigi, bila hal ini terus berlanjut maka akan menyebabkan kehilangan sebagian elemen email dan apabila telah sampai ke dentin
maka
penderita
akan
merasa
ngilu"
ebagaimana
diketahui bah*a email sebagian besar terdiri dari hidroksiapatit (6a+0(P<.)8(<1)2) atau !uoroapatit (6a+0(P<.)8;2), kedua unsur tersebut dalam suasana asam akan larut menjadi 6a2K, P<.-%, ;-, dan <1-" 5on 1K akan bereaksi dengan gugus P<.-%, ;-, atau <1 membentuk 1<.-, 12<.-, 1;, atau 12<, sedangkan yang kompleks terbentuk 6a1<., 6aP<., dan 6a1P<." 9ecepatan melarutnya email dipengaruhi oleh derajat keasaman (p1), konsentrasi asam, *aktu melarut, dan ada tidaknya kalsium atau fosfat (chuurs,+%%2)"
+
Feaksi kimia terlepasnya kalsium dari email gigi pada medium yang bersifat asam, yaitu pada p1 .,-8 merupakan reaksi orde nol" Bdapun pengaruh p1 terhadap koesien laju reaksi menunjukkan bah*a semakin kecil atau semakin asam suatu media maka semakin cepat laju reaksi terlepasnya kalsium dari permukaan email gigi" Feaksi kimia terlepasnya kalsium dari email gigi dalam suasana asam ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut (chuurs,+%%2)" Ca10(PO4)6F2
M Ca10(PO4)6F2 + 2n H + M N Ca2+ + Ca10 – nH20 – 2n(PO4)6F2
padat
terlarut
terlepas
padat
Reaksi kimia pelepasan kalsium dari email gigi !um"er# (chuurs,+%%2)"
engingat bah*a kalsium merupakan komponen utama dalam struktur gigi dan proses demineralisasi email terjadi akibat lepasan ion kalsium dari email gigi maka pengaruh asam pada email gigi merupakan reaksi penguraian" $emineralisasi yang terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan terjadinya porositas pada permukaan email (chuurs,+%%2)" Proses demineralisasi dapat terjadi apabila email berada dalam suatu lingkungan p1 di ba*ah ," $erajat keasaman berperan pada proses demineralisasi karena p1 yang rendah akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen selanjutnya akan merusak kristal hidroksiapatit email gigi" 4erdapat beberapa hal yang mempengaruhi proses demineralisasi yaitu jenis dan konsentrasi asam minuman yang tidak berdisosiasi, kandungan karbohidrat dalam minuman, p1 dan kapasitas dapar minuman serta kandungan fosfat dan f+uor yang ada dalam minuman (chuurs,+%%2)" 2.,.2 Pen+e#a# Ter!ain+a rosi paa $igi
B" inuman Iang :ersifat Bsam
+@
inuman yang bersifat asam dianggap sebagai faktor utama terjadinya erosi gigi" 1asil penelitian membuktikan bah*a kadar dan jumlah pelepasan kalsium dari permukaan enamel dipengaruhi oleh p1 minuman" emakin rendah p1 suatu minuman semakin tinggi kadar dan jumlah pelepasan kalsium" 1asil penelitian ;athilah dan ubaidar yang menunjukkan bah*a coca cola yang memiliki p1 paling rendah (2,8) adalah minuman yang paling banyak melepaskan kalsium dari permukaan enamel gigi dibanding minuman yang bersifat asam lainnya (andara, +%%%)" Penelitian-penelitian yang terdahulu menyatakan bah*a erosi gigi tidak hanya tergantung pada p1 minuman saja tetapi juga dipengaruhi kandungan titratable acid, jenis asam, kadar asam, kandungan fosfor, kalsium dan !uor dalam minuman" p1 dan titratable acid pada minuman ditetapkan untuk mengetahui derajat kejenuhan yang masih diterima oleh mineral gigi dan sampai terlarutnya mineral gigi" $alam menge'aluasi tingkat erosif minuman yang bersifat asam, titratable acid diperkirakan lebih penting dari le'el p1 karena dapat ditetapkan ion 1K yang tersedia untuk berinteraksi dengan permukaan gigi" inuman yang memiliki p1 yang tinggi, titratable acid yang rendah dan konsentarasi
kalsium,
fosfat
dan
!uor
yang
tinggi
akan
mengurangi daya potensi erosif suatu minuman" Penelitian yang telah dilakukan untuk membandingkan antara minuman ringan blackcurrent yang ditambahkan kalsium dengan orange drink
yang masing-masing disediakan dalam 20 ml dan dikonsumsi . kali selama 20 hari" etelah dilakukan pengukuran kehilangan enamel dengan menggunakan prolometry pada sampel gigi tersebut, hasilnya menunjukkan minuman ringan blackcurrent yang ditambahkan kalsium menyebabkan kehilangan permukaan gigi yang lebih sedikit (andara, +%%%)"
+%
2.3 Degenerasi paa ena"el atau e"ail
$engan bertambahnya umur, email menjadi lebih tipis karena abrasi atau erosi, dan dentin menjadi lebih tebal karena deposisi dentin sekunder dan reparatif, yang menghasilkan perubahan *arna pada gigi selama hidup seseorang" igi orang ? orang tua biasanya lebih kuning atau keabu ? abuan atau abu ? abu kekuning ? kuningan daripada gigi orang muda ( rossman, +%% )" 2.3.1 Dentin an Sensiti%itas paa Penuaan
$entin atap bagi
merupakan rongga
struktur
pulpa,
penyusun
menyerupai
gigi
terbesar,
struktur
tulang,
komposisinya adalah mineral 8%,, organik +,, air +,2 (Bbidin, 20++) " $entin
mempunyai
macam
yaitu primer
dentine,
sekunder dentine, dan tertier dentine" Primery Dentine dibentuk
secara cepat selama proses pertumbuhan dan perkembangan gigi, dan dibentuk sebelum foramen apical sempurna" ineral yang terdapat di dalam primary dentine lebih banyak dibanding pada scondary dentine" Eetaknya berada di tepi atau disekeliling runag
pulpa"
Eapisan
terluar
dari
primary
dentine
yang
tersintesis pada a*al pembentukan disebut mantle dentin" Pada mantle
dentin
hanya
sedikit
sekali
mengandung
mineral
dibandingkan lapisan lain dari primary dentin, yang dibentuk setelah mantle dentin (Bbidin, 20++)" econdary dentine adalah dentin yang terbentuk karena pacuan-pacuan
yang
dialami
oleh
odontoblas
misalnya
rangsangan mekanis, panas, kimia, atau yang paling utama rangsangan oleh karies gigi" emiliki struktur yang tidak teratur, dan hanya sedikit mengandung mineral" :entuknya lebih keras dan opaOue sehingga kuman/bakteri tidak dapat masuk atau dapat dimineralisasi" ecara siologis didepositkan megelilingi tepi pulpa selama pulpa masih 'ital, sehingga kamar pulpa
20
secara progresif akan menyempit sesuai dengan bertambahnya umur (1enry, +%%)" Tertier dentine atau disebut reactionary atau reparative atau irregular secondary dentine" 4erbentuk pada pada ujung
pulpa pada tubulus yang berhubungan dengan irirtasi seperti atrisi pada struktur gigi dan karies gigi" :ukti menunjukkan bah*a dentin sekunder iregular melindungi pulpa dengan mengurangi masuknya iritan (:ergento , Feit 6, +%%0) " igi sensiti'e disebabkan berkurangnya atau menipisnya lapisan email gigi" $alam kondisi normal dentin ditutupi oleh email atau gingi'a, dentin memiliki pori-pori kecil (tubulus dentin) yang pada permukaannya mengarah pada pulpa" 3ika gigi mengalami keausan atau terjadinya resesi gingi'a, dentin akan terangsang oleh makanan panas, manis atau asam" Fangsangan tersebut akan diteruskan tubulus dentin menuju pulpa gigi dan memicu sakit (alma, 20++)" Penyebab sensiti'itas pada umumnya karen penurunan gusi,
buruknya
oral
hygien,
bleaching"
terkikisnya
email,
penyikatan yang terlalu kuat" Penurunan gusi dan pengikisan email merupakan penyebab utama sensiti'itas pada orang lanjut usia" 1al tersebut terjadi karena pada usia yang telah lanjut, proses keausan akan terus berjalan hal ini menyebabkan jaringan lunak dan jaringan keras gigi ikut mengalami keausan (alma, 20++)" 2.4 Degenerasi paa Pulpa
$egenarasi pulpa ini jarang ditemukan namun perlu diikutkan pada suatu deskripsi penyakit pulpa" $egenerasi pulpa pada umunya ditemui pada penderita usia lanjut yang dapat disebabkan oleh iritasi ringan yang persisten" 9adang-kadang dapat juga ditemukan pada penderita muda seperti pengapuran"
2+
$egenerasi pulpa ini tidak perlu berhubungan dengan infeksi atau karies, meskipun suatu ka'itas atau tumpatan mungkin dijumpai pada gigi yang terpengaruh" 4ingkat a*al degenerasi pulpa biasanya tidak menyebabkan gejala klinis yang nyata" igi tidak berubah *arna, dan pulpa bereaksi secara normal tehadap tes listrik dan tes termal" Bda beberapa macam degenerasi pulpa yaitu degenerasi kalsik, degenerasi atrok, degenerasi brous" Perubahan pulpa 'olume ruang pulpa menyempit oleh karena dentin reparati'e jumlah sel berkurang, jumlah saraf bertambah secara histologis, jaringan pulpa terlihat lebih padat dapat terjadi pengapuran yang tidak teratur (pulp stones) tjd pengurangan jumlah dan penurunan kualitas dinding pembuluh Qreaktitas berkurang +" $egenerasi 9lasik Pada
degenerasi
kalsik,
sebagian
jaringan
pulpa
digantikan oleh bahan mengapurR yaitu terbentuk batu pulpa atau dentikel" 9alsikasi ini dapat terjadi baik di dalam kamar pulpa ataupun saluran akar tapi umumnya dijumpai pada kamar pulpa" :ahan mengapur mempunyai struktur berlamina seperti kulit ba*angdan terletak tidak terikat di dalam badan pulpa" $entikel atau batu pulpa demikian dapat menjadi cukup besar untuk memberikan suatu bekas pada ka'itas pulpa bila massa mengapur tersebut dihilangkan" Pada jenis kalsikasi lain, bahan mengapur terikat pada dinding ka'itas pulpa dan merupakan suatu bagian utuh darinya" 4idak selalu mungkin membedakan satu jenis dari jenis lain pada radiograf $iduga bah*a batu pulpa dijumpai pada lebih dari 80 gigi orang de*asa" :atu pulpa dianggap sebagai pengerasan yang tidak berbahaya, meskipun rasa sakit yang menyebar pada beberapa pasien dianggap berasal dari kalsikasi ini pada pulpa" igi dengan batu pulpa
22
juga dicurigai sebagai focus infeksi oleh beberapa klinisi" 4idak ditemukan
perbedaan
dalam
insidensi
batu
pulpa
antara
kelompok pasien yang menderita encok dan kelompok control normal dengan umur yang kira-kira sama" 9alsik
dapat
Pada $egenerasi
ditemukan
=
ebagian / beberapa bagian jaringan pulpa yang mengalami pengalaman 4erbentuk batu pulpa / dentikel $apat terjadi di kamar pulpa atau saluran akar :entuk pengapuran =
Euas S tidak padat (diTuse)
→
9ecil S padat (batu pulpa/dentikel)
→
1anya dapat dilihat melalui rontgen foto Penyebab = 4erjadi setelah pulpitis, keradangan U jaringan ikat melokalisir radang U jaringan brosa mengalami pengapuran U diTuse Pada orang muda ? krn rangsang terus menerus Pada orang tua ? dapat terjadi tanpa penyebab 4eori terjadinya dentikel :ersama dengan pembentukan gigi dimana = esudah gigi erupsi U nyeri tanpa ada tanda-tanda radang U rontgen foto Pembentukan $entikel
¬
elapis demi selapis ( konsentris )
2
¬
truktur berlamina seperti kulit ba*ang
V $apat terikat / tidak dengan dentin V $apat membesar S menyumbat saluran akar" acam $entikel yaitu = +" 4rue $enticle U dibentuk oleh odontoblos U seperti dentin sekunder 2" ;alse $enticle U dari jaringan pulpa yang mengalami pengapuran 2" $egenerasi Btrok $egenerasi atrok, tidak ada diagnosis kliniknya, pada jenis degenerasi ini sering terjadi pada penderita usia lanjut" ecara histopatologis dijumpai lebih sedikit sel-sel skelat, dan cairan interselular meningkat" 3aringan pulpa kurang sensitif daripada normal" Iang disebut Watro retikulerW adalah suatu artiak (artifact) dihasilkan oleh penundaan bahan ksatif dalam mencapai pulpa" :iasanya terlihat saluran akarnya sempit dan seringkali menyulitkan bila dilakukan pera*atan saluran akar " Pada
degenerasi
atrok
sering
a)" Btrophia pulpae/pengecilan pulpa Penyebab tidak jelas
ditemukan
adanya
=
2.
4erdapat pada gigi yang tidak berfungsi, misal = pada
gigi yang tertana 4erjadi pada orang tua U atrok siologis / atrok senilis 1istopatologis = sel stelat menurun, cairan intersellular meningkat, jaringan pulpa kurang sensitif ejala = tidak ada keluhan Pemeriksaan Disual
= normal
#P4
= hampir tidak bereaksi / lebih besar dari
4ermis
= hampir tidak bereaksi
normal G-ray ;oto = pulpa dan saluran akar mengecil (rossman, +%%@)" " $egenerasi ;ibrous $egenerasi brous, bentuk degenerasi pulpa ini ditandai dengan pergantian elemen selular oleh jaringan penghubung brus" $apat terlihat jelas pada saat pengambilan jaringan pulpa berupa jaringan keras" Penyakit ini tidak menyebabkan gejala khusus untuk membantu dalam diagnosa klinik" Pada degenerasi;ibrous,seringterjadi= 4erdapat pada gigi dg al'eolus socket yg dalam S pulpitis kronis ejala= tidak ada keluhan Pemeriksaan FX foto Disual
= 4es termis, #P4 U hampir tidak bereaksi = normal, kadang-kadang resorpsi tl" Bl'eolar = sulit untuk mendiagnosa
1istopatologis = proses deg" brosa (rossman, +%%@)" ." Brtifak Pulpa Pernah diperkirakan bah*a 'akuolisasi odontoblas adalah suatu jenis degenerasi pulpa ditandai dengan ruang kosong yang sebelumnya diisi oleh odontoblas" 9emungkinan ini adalah suatu
2
artifak yang disebabkan karena ksasi jelek specimen jaringan" $egenerasi lemak pulpa, bersama-sama dengan atro reticular dan 'akuolasasi, semuanya mungkin artifak dengan sebab sama, yaitu ksasi yang tidak memuaskan"ering ditemukannya gambaran = Fuang kosong U 'akuolisasi odontoblas 9arena = ? ksasi spesimen jaringan U jelek ? $egenerasi lemak K atro retikuler (rossman, +%%@)" " etastasis sel-sel tumor etastasis sel-sel tumor ke pulpa gigi jarang terjadi, kecuali mungkin pada tingkat akhir" ekanisme terjadinya keterlibatan pulpa demikian pada kebanyakan kasus adalah perluasan local langsung dari rahang" atu laporan mencatat keterlibatan pulpa gigi molar pada pasien berusia ++ tahun dengan kondromiksosarkoma rahang ba*ah" $ari % pasien yang diperiksa dengan tumor maligna di dalam mulut, hanya satu di mana ditemuka sel-sel tumor di dalam pulpa (rossman, +%%@)" 2.5 Seni Te"poro"ani#ula
endi temporomandibula terdiri atas artikulasi (persendian) yang terbentuk dari fossa mandibularis ossis temporalis dan processus condylaris mandibula"
Permukaan artikuler
yang
cekung dari temporal dibatasi dibagian anterior oleh eminentia articularis yang cembung" $iantara struktur tulang tersebut terdapat discus articularis yang melekat erat pada kutub lateral dan medial processus condylaris, sementara bagian posterior dari perlekatan tersebut bersifat elastis untuk memungkinkan pergeseran kedepan bersama dengan processus condylaris" Pada bagian anterior,
discus
articularis
bersambung
dengan
28
fascia
pterygoideus lateralis dan kapsula sendi" 9apsula sendi
ini
dibagian
lateral
diperkuat
oleh
ligamentum
temporomandibularis lateralis, yang berfungsi untuk membatasi gerak satuan discus articularis-processus condylaris" Fongga sendi superior dan inferior, yang dipisahkan discus articularis dan berada dalam kapsula sendi, dilapisi oleh jaringan syno'ial yang menghasilkan
cairan
yang
dibutuhkan
untuk
pelumasan
permukaan persendian (Pedersen, +%%8)
ambar += Bnatomi sendi temporomandibula= B" saat posisi rahang terutup, processus condylaris mandibula menempati posisis sentral dari fossa mandibularis ossis temporalisR :" saat
2
membuka rahang, processus condylaris mandibula bergerak menuju eminentia articularis (6ohen-6arneiro ;, 20++)" 2""+ ;isiologi 5nterface antara processus condylaris dan discus articularis merupakan tempat gerak engsel, yang dimungkinkan terutama oleh perlekatan discus articularis pada processus condylaris melalui ligamen diskus" " pterigoideus lateralis pars superior pada prinsipnya bersifat pasif, dan berkontraksi hanya pada penutupan paksa saja" 9ontraksi m" pterigoideus lateralis inferior terjadi selama pergerakan membuka mulut dan mengakibatkan pergeseran processus condylaris ke anterior" elain itu m" pterigoideus
lateralis
pars
inferior
juga
berfungsi
dalam
pergerakan mandibula ke lateral dan protusi dari mandibula" 9erjasama
antara
sendi
pada
kedua
sisi
memungkinkan
diperolehnya rentang gerakan mandibula yang menyeluruh (Pedersen, +%%8)" "
masseter menyebabkan ele'asi dan
protusi dari
mandibula serta berperan dalam proses mengunyah yang efektif" " temporalis memiliki fungsi utama untuk ele'asi dan retrusi dari mandibula" " pterigoideus medialis berfungsi untuk ele'asi, protusi dan pergerakan mandibula ke lateral" edangkan m" digastricus berperan dalam gerakan mandibula ke belakang dan dalam proses mengunyah (Pedersen, +%%8)"
2@
ambar 2" Bnatomi sendi temporomandibula (lade $, +%%)
2""2 Penuaan endi 4emporomandibula Penuaan merupakan proses intrinsik yang dipengaruhi oleh banyak mastikasi,
faktor?faktor
ekstrinsik"
penuaan menyebabkan
Pada
otot
dari
otot,
atro
pengurangan yang signikan dari ketegangan maksimal otot, dan kehilangan isometrik serta kekuatan dinamik otot (ioche E, 200.)" Pada
sendi
tempormandibula,
gangguan
yang
ada
kemungkinan terjadi karena tekanan yang melampaui batas sehingga sendi temporomandibula tidak mampu untuk menahan tekanan yang ada dan keadaan ini diperberat oleh proses degenerasi sendi (Pedersen, +%%8)" Pada proses degenerasi sendi akan terjadi pendataran dari processus penyempitan
condylaris
dan
eminentia
articularis,
rongga sendi, pembentukan tepian tulang pada
bagian tepi permukaan sendi, dan pembentukan 7ona tulang sklerosis pada permukaan artikular" Pada discus articularis terjadi pembentukan retakan dan sura dengan kemungkinan terjadi hialinisasi dan kalsikasi" Proses degenerasi sendi ini paling sering ditemukan dan cukup banyak mengenai indi'idu diatas .0 tahun (Pedersen, +%%8)"
2%
4ekanan
yang
melampaui
batas
pada
sendi
temporomandibula dapat disebabkan karena gangguan oklusi" 9ehilangan gigi dalam jumlah banyak akan meningkatkan kerentanan
terhadap
temporomandibula, perubahan
perubahan
yang
bentuk
beban
fungsional
sendi
akan
memba*a
pada
nantinya
persendian
dan
artrosis
(proses
degenerasi tanpa peradangan) (Pedersen, +%%8)" 2"" $ampak Penuaan pada 43 B" Proses Penuaan 4erhadap 4empuro andibula 3oint Eansia adalah kelompok lanjut usia yang mengalami proses menua yang terjadi secara bertahap
dan merupakan proses
alami
Proses
yang
didenisikan
tidak
dapat
sebagai
dihindari"
suatu
proses
menua
menghilangnya
dapat secara
perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga lebih rentan mengalami infeksi dan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang dideritanya ($imitroulis, +%%@)" Proses menua merupakan proses alamiah yang terjadi secara terus ? menerus dalam kehidupan yang ditandai adanya perubahan anatomik,siologik, dan biomekanik dalam sel tubuh, sehingga mempengaruhi fungsi sel dan organ tubuh" Proses menua akan menyebabkan temporo mandibula joint mengalami keadaan sebagai berikut= +"
4erjadi kemunduran biologis , yang akan mengakibatkan gangguan yaitu mulut mulai mengendor, dan kehilangan gigi"
0
2" 4erjadi kemunduran
kemampuan kognitif
,
misalnya
penurunan fungsi stogmatonathi sehingga mengakibatkan daya mengunyah tidak baik ($imitroulis, +%%@)" angguan temporomandibular adalah istilah yang dipakai untuk
sekelompok
gangguan
yang
mengganggu
sendi
temporomandibular, otot pengunyah, dan struktur terkait yang mengakibatkan gejala umum berupa nyeri dan keterbatasan membuka
mulut"
:iasanya
pada
praktek
umum
( general
practitioner ) pasien dengan gangguan ini mengeluhkan gejala
yang persisten atau nyeri *ajah yang kronik" :iasanya nyeri pada gangguan temporomandibular disertai suara click pada sendi rahang dan keterbatasan membuka mulut ($imitroulis, +%%@)" ekitar 80-0 populasi lansia mempunyai setidaknya satu gejala
gangguan
temporomadibular
"4etapi,
hanya
seperempatnya yang menyadari adanya gangguan tersebut" Eebih jauh lagi, hanya dari kelompok orang dengan satu atau dua gejala gangguan temporomandibular yang pergi ke dokter" 9elainan ini paling banyak dialami perempuan (+=.), dan sering terjadi pada a*al masa de*asa ($imitroulis, +%%@)" B.
#tiologi gangguan temporomandibular joint yang terjadi pada lansia" Persendian pada temperomandibular ini sama seperti
persendian di daerah tubuh lainnya, dimana dapat juga terjadi hal-hal seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan jenis-jenis in!amasi
lainnya
didaerah
persendian
ini
yang
menimbulkan sensasi nyeri juga"
akan kondisi
in!amasi yang diakibatkan
gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi"
+
kerusakan kartilago sendi" edangkan rheumatoid arthritis (FB) merupakan
suatu
penyakit
autoimun
dengan
karakteristik
sino'itis erosif simetris sebagian besar pasien menunjukkan gejala penyakit kronik hilang timbul dan apabila tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan persendian dan deformitas sendi progresif yang berakhir pada disabilitas ($imitroulis, +%%@)" 6"
;aktor Fisiko angguan 4emporomandibular 9elainan 43 paling sering pada *anita dengan usia
berkisar 0-0 tahun" ;aktor resiko lain= •
3a* clenching
•
4eeth grinding (bruGism)
•
Fheumatoid arthritis
•
;ibromialgia
•
•
4rauma *ajah dan rahang 9elainan congenital pada tulang *ajah ($imitroulis, +%%@)"
2"". Pera*atan angguan endi 4emporomandibula :erbagai
terminologi
dalam
melakukan
pera*atan
gangguan sendi temporo mandibula, antara lain terapi ;ase 5 dan fase 55" ;ase 5 yaitu pera*atan simptomatik, teramsuk pera*atan yang re'ersible seperti pera*atan dengan obat, terapi sik, psikologik, dan pera*atan dengan splin" ;ase 55 yaitu pera*atan irre'ersible, termasuk pera*atan ortodontik, pemakaian gigi tiruan cekat, penyesuaian oklusal, dan pembedahan (#rna" 200)" Pera*atan fase 5 terdiri dari= a"
Pera*atan terapi sik,Pasien dapat melakukan sendiri kompresdengan lap panas" erta pemijatan sekitar sendi,sebelumnya dengan krim mengandung metil salisilat
2
b"
;isioterapi dengan alat= •
5nfrared berguna untuk menghilangkan nyeri, relaksasi otot
•
supersial, menaikan aliran darah supercial 4#N4 (4ranscutaneous #lectrical Ner'e timulationY, untuk
•
mengurangi nyeri" # (#lectro al'anie timulation) mencegah perlekatan jaringan, menaikans irkulasi darah, stimulasi saraf sensorik
•
dan motorik, serta mengurangi spasme" Pera*atan dengan
•
5buprofen" emakai alat di dalam mulut plin oklusal" plin ini terpasangdengan cekat pada seluruh permukaan oklusal gigi gigi rahang atas atau rahang ba*ah"Permukaan yang berkontak
dengan
gigi
la*an
datar
dan
halus"+.
Permukaan oklusal splinsesuai dengan gigi la*an, dengan maksud untuk menghindari hipermobilitas rahangba*ah plin oklusal berfungsi = • • • • • •
enghilangkan gangguan oklusi enstabilkan hubungan gigi dan sendiR erelaksasi otot enghilangkan kebiasaanparafungsi elindungi abrasi terhadap gigi engurangi beban sendi temporomandibula engurangi rasa nyeri akibat disfungsi sendi temporomandibula
Pera*atan fase 55 terdiri dari • •
• •
Pera*atan ortodontik Pembuatan gigi tiruan cekat atau pembuatan gigi tiruan lepasan Penyesuaian oklusal 4indakan bedah tergantung kebutuhan pasien (#rna" 200)"
2.6 Peru#ahan Rongga Mulut paa 7anita Menopouse
Perubahan rongga mulut dilaporkan dapat terjadi pada pada *anita menopause (20-%0), termasuk ketidaknyamanan oral (rasa sakit dan sensasi terbakar), mulut kering (Gerostomia) dan persepsi rasa berubah" #tiologi dari ketidaknyamanan oral ini berhubungan dengan perubahan pada kuantitas dan kualitas sali'a" Perubahan mukosa mulut karena berkurangnya tingkat estrogen pada epitel berkeratin bersama dengan penurunan sekresi sali'a pada *anita menopause dapat terjadi ber'ariasi dari *arna yang menjadi pucat sampai ke kondisi yang dikenal sebagai gingivostomatitis menopause, ditandai dengan gingi'a kering, mengkilap dan mudah berdarah pada probing dan saat menyikat gigi, serta berkurangnya laju sali'a" 2.8
Peru#ahan )linis paa rongga "ulut a)i#at proses
penuaan
ambaran klinis yang dapat dilihat adalah mukosa tampak licin mengkilap (tidakada stippling pada gingi'a), pucat, kering, mudah mengalami iritasi dan pembengkakan,mudah terjadi pendarahan bila terkena trauma (lebih parah jika terdapat kelainansistemik) serta elastisitasnya berkurang" 5ni karena pertambahan usia menyebabkan sel epitel pada mukosa mulut mengalami penipisan, berkurangnya keratinisasi, berkurangnya 'askularisasi, serta penebalan serabut kolagen pada lamina propia" Bntara perubahan klinis yang dapat terjadi adalah = ! 3aringan fabby
Pada kasus resorbsi tulang al'eolar, sering terjadi pada pasien
yang
sudah
lama
kehilangan
gigi
sehingga
mengakibatkan linggir al'eolar menjadi datar atau jaringan lunak sekitarnya menjadi fabby " enurut :oucher (cit" $amayanti) jaringan fabby merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperplasia yang a*alnyadiakibatkan oleh trauma
.
atau luka yang tidak dapat ditoleransi yang terjadi pada residualridge" akin tebal jaringan hiperplastik yang terbentuk, makin besar pula derajat jaringan fabby " :iasanya terjadi pada penderita yang lama tidak memakai gigitiruan atau dapatjuga terjadi pada penderita yang menggunakan gigitiruan yang tidak pas (Fachma*ati, 2008)" :" 9elenjar sali'a ;ungsi merupakan
kelenjar suatu
sali'a
keadaan
yang normal
mengalami pada
proses
penurunan penuaan
manusia" anula mengeluarkan jumlah sali'a yang lebihsedikit pada keadaan istirehat, saat berbicara, maupun saat makan" 9eadaan inidisebabkan oleh adanya perubahan atropi pada kelenjar sali'a sesuai dengan pertambahanumur yang akan menurunkan produksi sali'a dan mengubah komposisinya sedikit (Fachma*ati, 2008)" "erostomia merupakan simtom, bukan suatu penyakit"
alah satu penyebab xerostomia adalah kelainan dalam produksi sali'a, adanya penyumbatan atau gangguanpada kelenjar sali'a sehingga menghambat pengaliran sali'a ke rongga mulut, #$ogren%s#yndrome dan efek negatif dari radioterapi akibat
pengobatan kanker" elain itu,penyakit-penyakit sistemis yang diderita pada usia lanjut dan obat-obatan yang digunakanuntuk pera*atannya dapat menyebabkan xerostomia pada manula" "erostomia
adalahsalah
satu
faktor
yang
penyebab
berkurangnya sensititas taste buds, pasien tidak dapatmemakai gigitiruan sebagian / gigitiruan penuh, serta mengakibatkan sensasi mulutterbakar pada manula (Fachma*ati, 2008)" ;ungsi utama dari sali'a adalah pelumasan, buTer, dan perlindungan untukjaringan lunak dan keras pada rongga mulut" 3adi, penurunan aliran sali'a akan fungsi bicara dan penelanan,
serta
menaikkan
jumlah
karies
gigi,
danmeningkatkan
kerentanan mukosa terhadap trauma mekanis dan infeksi mikrobial (Fachma*ati, 2008)" 6" Eidah dan pengecapan
dapat
disebabkan
bertambahnya
usia
mempengaruhi
kepekaan rasa akibat berkurangnya jumlah pengecap pada lidah" Permukaan lidah ditutupi oleh banyak papilla pengecap dimana terdapatempat tipe papilla yaitu papilla liformis, fungiformis, sirkum'alata, dan foliate"ebagian papilla pengecap terletak dilidah dan beberapa ditemukan pada palatum,epiglottis, laring dan faring" Pada manusia terdapat sekitar +0,000 putik kecap, danjumlahnya berkurang secara drastis dengan bertambahnya usia (Fachma*ati, 2008)" 9esulitan untuk menelan ( Dysphagia) biasanya muncul pada manula dan perlu diberikan perhatian karena populasi manula
semakin
meningkat
setiap
tahun"
$alam
sistempencernaan, terdapat beberapa fase penting yang berkait erat dengan rongga mulut yaitpengunyahan, pergerakan lidah dan kebolehan membuka serta menutup mulut (bibir)"istem pencernaan di rongga mulut menunjukkan penurunan fungsi denganmeningkatnya
umur"
Fobbins
dkk
(cit"
Bl-$rees)
menyatakan bah*a fungsi penelanan(berkaitan dengan tekanan) menurun dengan meningkatnya umur sehingga manulaterpaksa bekerja lebih keras untuk menghasilkan efek tekanan yang adekuat
dan
dapatmenelan
makanan,
seterusnya
akan
meningkatkan resiko untuk berkembangnya dysphagia" ;ungsi penelanan pasti akan mengalami penurunan pada manula *alaupunmempunyai rongga mulut yang sehat" Bksi pergerakan lidah akan berubah denganmeningkatnya umur" Perubahan yang terjadi adalah perlambatan dalam mencapai tekananotot dan
8
pergerakan yang efektif pada lidah, gangguan pada ketepatan *aktu
kontraksi
pencernaan
di
otot rongga
lidah
sehingga
mulut
menganggu
fungsi
secarakeseluruhannya"Bkibat
gangguan pada sistem pencernaan dan kehilangan sensori pengecapansehingga menyebabkan kehilangan selera makan, manula kehilangan berat badan merupakan keadaan umum yang sering terjadi (Fachma*ati, 2008)" $" :entuk bibir Penna dkk (cit" Bl-$rees) menyatakan bah*a terdapat penurunan massa dari otot bibir yaitu m! &rbicularis oris pada manula dengan menggunakan analisa secara histomorphometric" enyuman manula kelihatan lebih lebar secara trans'ersal dan mengecil secara 'ertikal" 5ni menunjukkan bah*a memang berlaku penurunan massa dari otot
berkurangnya
'askularisasi"
Bkibatnya
secara
klinis
menyebabkan mukosa mulut menjadi lebih pucat, tipis, kering, dengan
proses
penyembuhan
yang
melambat"
1al
ini
menyebabkan mukosa mulut lebih mudah mengalami iritasi terhadap
gesekan
atau
trauma,
yang
diperparah
dengan
berkurangnya aliran sali'a" Pada mukosa gingi'a yang sehat karakteristiknya berupa stippling yang menghilang dengan bertambahnya usia, akibatnya mukosa gingi'a menjadi licin (Fachma*ati, 2008)" 2.8.1 Faktor- faktor yang mempengaruhi proses menua
Pr$ses penuaan dipi%u $le& la'u peningkatan radikal "e"as dan sistem penaaran ra%un ang semakin "eru"a& seiiring dengan "er'alanna usia Faktor yang mempercepat proses penuaan :
1 Fakt$r genetik !e%ara genetik* perempuan ditentukan $le& sepasang kr$m$s$m ,r$m$s$m ini ternata mem"aa unsur ke&idupan se&ingga perempuan "erumur le"i& pan'ang daripada laki – laki -isamping itu 'uga ditemukan gen k&usus ang "ertanggung 'aa" mengaktualkan pr$ses penuaan .agi indi/idu ang mengem"an gen terse"ut* %enderung %epat men'adi tua ("erusia 0an tampak seperti usia 0an) ,alainan ini dikenal se"agai !indr$m 3erner 2 Fakt$r end$genik Peru"a&an stuktural dan 5ungsi$nal ,emampuan skill menurun ,apasitas kulit untuk mensintesis /itamin Fakt$r eks$genik (5a%t$r lingkungan dan gaa &idup) -iet asupan 7at gi7i C$nt$&na seperti kekurangan pr$tein ang dapat mene"a"kan degenerasi 'aringan ikat gingi/a* mem"ran peri$d$ntal dan muk$sa ,ekurangan pr$tein 'uga dikaitkan dengan per%epatan kemuduran tulang al/e$lus 8er$k$k O"at Peninaran 9ltra /i$let P$lusi Faktor yang menghambat proses penuaan :nti$ksidan* merupakan 7atkimia ang dapat mem"erikan se"ua& elektr$n pada radikal "e"as se&ingga memperlam"at pr$ses penuaan
2.8.2 MKANISM PNUAAN
Proses
penuaan
ditandai
penurunan
energi
seluler
yang
menurunkan kemampuan sel untuk memperbaiki diri" 4erjadi dua fenomena, yaitu penurunan siologik (kehilangan fungsi tubuh dan sistem organnya) dan peningkatan penyakit (;o*ler, 200)"
@
enurut ;o*ler (200), aging adalah suatu penyakit dengan karakteristik yang terbagi menjadi fase yaitu = +) ;ase subklinik (usia 2- tahun) 9ebanyakan hormon mulai menurun = testosteron, gro*th hormone (1), dan estrogen" Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan $NB mulai mempengaruhi tubuh, seperti diet yang buruk, stress, polusi, paparan berlebihan radiasi ultra'iolet dari matahari" 9erusakan ini biasanya tidak tampak dari luar" 5ndi'idu akan tampak dan merasa ZnormalW tanpa tanda dan gejala dari aging atau penyakit" :ahkan, pada umumnya rentang usia ini dianggap usia muda dan normal" 2) ;ase transisi (usia -. tahun) elama tahap ini kadar hormon menurun sampai 2 persen" 9ehilangan massa otot yang mengakibatkan kehilangan kekuatan dan meninggi"
energi
9eadaan
serta ini
komposisi
menyebabkan
lemak
tubuh yang
resistensi
insulin,
meningkatnya resiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas" Pada tahap ini mulai mncul gejala klinis, seperti penurunan ketajaman penglihatan- pendengaran, rambut putih mulai
tumbuh,
elastisitan
dan
pigmentasi
kulit
menurun,
dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun" 4ergantung dari gaya hidup, radikal bebas merusak sel dengan cepat sehingga indi'idu mulai merasa dan tampak tua" Fadikal bebas mulai mempengaruhi ekspresi gen, yang menjadi penyebab dari banyak penyakit aging, termasuk kanker, arthritis, kehilangan daya ingat, penyakit arteri koronaria dan diabetes" ) ;ase 9linik (usia . tahun keatas)
%
$1#B
testosteron,
(dehydroepiandrosterone),
estrogen,
dan
hormon
tiroid"
melatonin,
1,
4erdapat
juga
kehilangan kemampuan penyerapan nutrisi, 'itamin, dan mineral sehingga terjadi penurunan densitas tulang, kehilangan massa otot sekitar + kilogram setiap tahun, peningkatan lemak tubuh dan berat badan" $i antara usia .0 tahun dan 0 tahun, seorang pria kemungkinan dapat kehilangan 20 pon ototnya, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk membakar @00-+"000 kalori perhari" Penyakit kronis menjadi sangat jelas terlihat, akibat
sistem
organ
yang
mengalami
kegagalan"
9etidakmampuan menjadi faktor utama untuk menikmati Ztahun emasW dan seringkali adanya ketidakmampuan untuk melakukan akti'itas sederhana dalam kehidupan sehari-harinya" Pre'alensi penyakit kronis akan meningkat secara dramatik sebagai akibat peningkatan usia (;o*ler, 200)" 2.8.' T9RI PNUAAN
Bda . teori aging, yaitu(oldman dan 9lat7, 200)= +)
4eori Z*ear and tearW 4ubuh dan selnya mengalami kerusakan karena sering
digunakan dan disalahgunakan (o'eruse and abuse)"
4eori neuroendokrin
.0
4eori ini berdasarkan peranan berbagai hormon bagi fungsi organ tubuh" 1ormon dikeluarkan oleh beberapa organ yang dikendalikan oleh hipotalamus,sebuah kelenjar yang terletak di otak" 1ipotalamus membentuk poros dengan hipose dan organ tertentu yang kemudian mengeluarkan hormonnya" $engan bertambahnya usia tubuh memproduksi hormon dalam jumlah kecil, yang akhirnya mengganggu berbagai sistem tubuh" )
4eori 9ontrol enetik 4eori ini fokus pada genetik memprogram sandi sepanjang
$NB, dimana kita dilahirkan dengan kode genetik yang unik, yang memungkinkan fungsi sik dan mental tertentu" $an penurunan genetik tersebut menentukan seberapa cepat kita menjadi tua dan berapa lama kita hidup" .)
4eori Fadikal :ebas 4eori ini menjelaskan bah*a suatu organisme menjadi tua
karena terjadi akumulasi kerusakan oleh radikal bebas dalam sel sepanjang *aktu" Fadikal bebas sendiri merupakan suatu molekul yang memilkiki elektron yang tidak berpasangan"Fadikal bebas memiliki sifat reaktitas tinggi, karena kecenderungan menarik elektron dan dapat mengubah suatu molekul menjadi suatu radikal oleh karena hilangnya atau bertambahnya satu elektron pada pada molekul lain" Fadikal bebas akan merusak molekul yang elektronnya ditarik oleh radikal bebas tersebut sehingga menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel (uryohudoyo, 2000)" Feaktif radikal nitrogen (nitrat oksida dan turunannya seperti peroGynitrite) dan oksigen (superoksida anion, hidrogen peroksida, hidroksil ) radikal dapat menimbulkan kerusakan besar pada makromolekul (protein, asam nukleat, lipid kompleks), menimbulkan karsinogen