RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK
Nama Sekolah : SMK Bethel Palangkaraya
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / II
Pertemuan : 9 (Sembilan)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit / 1 jam pelajaran
Standar Kompetensi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar
1.2 Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik
Tujuan
Siswa menjelaskan konsep tsunami. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Siswa mampu menggambarkan proses terjadinya tsunami. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Siswa mampu menjelaskan antisipasi bencana alam tsunami. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Karakter siswa yang di harapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan
Kewirausahaan / Ekonomi kreatif :
Percaya diri, Berorientasi pada tugas dan hasil
Indikator
Menjelaskan konsep tsunami
Menkan gambarkan proses terjadinya tsunami.
Menjelaskan fungsi sistem peringatan dini
Mendeskripsikan cara kerja alat pendeteksi tsunami
Menjelaskan cara mengadapi bencana pada saat pra- tsunami dan pasca- Tsunami.
Menjelaskan upaya penyelamatan diri pada saat terjadinya tsunami
Menjelaskan mitigasi bencana tsunami.
Materi Ajar
Materi pokok
Antisipasi Bencana Alam
Sub-sub materi
Antisipasi bencana alam tsunami
Model dan Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) tipe STAD
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi,pengamatan dan penugasan
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (1 jam pelajaran)
Kegiatan awal (10 menit)
Mengucapkan salam dan selamat siang kepada siswa, kemudian mengecek kehadiran siswa.
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
Memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan berikut :
"pernahkah kalian melihat atau mendengar tsunami aceh ?"
"Pernah."
" apa yang menyebabkan kerusakan dan korban pada tsunami di Aceh ?"
" Gelombang tsunami"
" Jadi apa itu tsunami menurut kalian ?"
"Tsunami (bahasa Jepang ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba."
Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang ingin dicapai dan rencana kegiatan.
Kegiatan inti (60 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi : (40 menit)
Siswa dengat alat proyektor media presentasi power point mengamati animasi terjadinya tsunami dan gambar alat pendeteksi tsunami. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Guru dan siswa berdiskusi tentang materi yang di sampaikan. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Guru membagikan LKS kepada siswa. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Siswa berkelompok mengerjakan LKS tentang konsep tsunami,terjadinya tsunami, cara kerja alat pendeteksi tsunami, fungsi sistem peringatan dini di Indonesia, cara menghadapi bencana pada saat pra tsunami dan pasca tsunami, upaya penyelamatan diri pada saat terjadinya tsunami dan mitigasi bencana tsunami. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi : (10 menit)
Guru memfasilitasi siswa dalam diskusi kelompok pada saat pengerjaan LKS. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Guru memfasilitasi siswa dalam penyajian hasil diskusi kelompok. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Konfirmasi.
Dalam kegiatan konfirmasi : (10 menit)
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Kegiatan akhir (20 menit)
Membimbing siswa, merangkum materi yang telah dipelajari, untuk menarik kesimpulan. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara mandiri. (Nilai yang di tanamkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung jawab, peduli lingkungan);
Guru menutup pembelajaran
Alat /Bahan / Sumber
Alat / Bahan
Alat tulis, Laptop, proyektor, LKS, tes tertulis (evaluasi)
Sumber
Buku IPA 1 Biologi untuk SMK Kelas X, PT. Galaxi Puspa Mega
Berbagai mahkluk hidup dan benda mati yang ada di sekitar sekolah
Berbagai informasi dari internet
Penilaian
Tes tertulis (evaluasi)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lampiran
Bahan Ajar
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Soal evaluasi
Kunci jawaban evaluasi
Kisi-kisi Penilaian LKS
Palangka Raya, 01 April 2014Mahasiswa PPL-IISlamet RiyadiACD 110 060
Palangka Raya, 01 April 2014
Mahasiswa PPL-II
Slamet Riyadi
ACD 110 060
Dosen Pembimbing PPL Guru Pamong PPLDr. Agus Haryono, M. Si Merete, S. Pd, M. PdNIP : 19640805 198903 1 004 NIP : 19680301 199003 2 008
Dosen Pembimbing PPL Guru Pamong PPL
Dr. Agus Haryono, M. Si Merete, S. Pd, M. Pd
NIP : 19640805 198903 1 004 NIP : 19680301 199003 2 008
MengetahuiKepala Sekolah SMK BETHELRasiman , S.Th
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK BETHEL
Rasiman , S.Th
BAHAN AJAR
Pengertian tsunami
Tsunami (bahasa Jepang ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut.
Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami. Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih. Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah lain. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami. Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi di masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".
Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebab terjadinya tsunami ini adalah:
Gempa bumi yang berpusat di bawah laut
Gempa bumi didasar laut ini merupakan penyebab utama terjadinya tsunami. Tsunami yang menghancurkan kota Banda Aceh tahun 2004 dan tsunami yang memporak-porandakan Pulau Mentawai pada tahun 2010 ini berasal dari adanya gempa bumi yang berpusat di bawah laut.
Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut dan samudera, Indonesia sangat berpotensi terkena tsunami. Meskipun demikian, tidak semua gempa bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat menjadi pernyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai berikut:
Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR
Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atau turun).
Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa akibat letusan gunung berapi). Tsunami besar yang terjadi pada tahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tanggal 10-11 April 1815 juga memicu terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur dan Maluku. Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di wilayah ring of fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.
Longsor Bawah Laut
Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine landslide. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menemukan adanya Palung Siberut yang membentang dari Pulau Siberut hingga pesisir pantai Bengkulu.
Hantaman Meteor di Laut
Jatuhnya meteor berukuran besar di laut juga merupakan penyebab terjadinya tsunami.
Tanda-Tanda Tsunami
Diawali adanya gempa bumi. Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan.
2. Dengarkan suara-suara gemuruh. Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.
Perhatikan penurunan air laut. Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.
Selalu waspada pada gelombang pertama. Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis pantai sampai keadaaan benar-benar aman. Jangan berasumsi bahwa karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut.
Selain tanda-tanda tersebut, alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah. Sebagai contoh prilaku hewan yang berubah yaitu: beberapa kelelawar, yang aktif di malam hari dan biasanya tidur di siang hari, menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang tsunami datang.
Daerah Persebaran Rawan Terkena Bencana Tsunami Di Indonesia
Gambar diatas adalah daerah-daerahyang rawan gterkena bencana Tsunami.Agar lebih spesifik berikut nama-nama daerah yang rawan terkena bencana Tsunami di Indonesia :
Nangroe Aceh Darussalam
Sumatra Utara
Sumatra barat
Bengkulu
Lampung
Banten
Jawa barat bagian tengah dan selatan
Jawa Timur bagian selatan
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi tengah
Sulawesi Selatan
Maluku Utara
Maluku selatan
Biak dan Yapen di Papua (Irian)
Balik Papan dan Sekurau (KalTim)
Palu (SulTeng)
Talaut (SulUt)
Kendari (SulTeng)
Sistem Peringatan Dini (Earli Warning System) di Indonesia
Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System – InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System – DSS).
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi(RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.
Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.
Cara Kerja Alat Pendeteksi Tsunami (BUOY)
Alat untuk mendeteksi bencana tsunami yaitu BUOY.prinsip kerja BUOY yang di pasang di dekat sumber tsunami dan gempa berdasarkan anomaly elevasi muka air laut atau gelombang tsunami terdeteksi oleh sensor yang di pasang di OBU di dasar laut. Setelah di ketahui adanya gejala gempa dan gelombang tsunami data dari sensor OBU di teruskan ke sensor BUOY yang ada di permukaan laut. Kemudian dari sensor BUOY di teruskan menuju satelit dan berujung atau berpusat di Pusat Warning Center yaitu stasiun penerima di Jakarta, yaitu BMKG. Lalu BMKG menyalurkan atau meneruskan informasi tersebut kepada seluruh masyarakat melalui media, lembga atau instansi terkait.
Sebuah Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah merupakan rangkaian sistem kerja yang rumit dan melibatkan banyak pihak secara internasional, regional, nasional, daerah dan bermuara di Masyarakat.
Apabila terjadi suatu Gempa, maka kejadian tersebut dicatat oleh alat Seismograf (pencatat gempa). Informasi gempa (kekuatan, lokasi, waktu kejadian) dikirimkan melalui satelit ke BMKG Jakarta. Selanjutnya BMKG akan mengeluarkan INFO GEMPA yang disampaikan melalui peralatan teknis secara simultan. Data gempa dimasukkan dalam DSS untuk memperhitungkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami. Perhitungan dilakukan berdasarkan jutaan skenario modelling yang sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian, BMKG dapat mengeluarkan INFO PERINGATAN TSUNAMI. Data gempa ini juga akan diintegrasikan dengan data dari peralatan sistem peringatan dini lainnya (GPS, BUOY, OBU, Tide Gauge) untuk memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami benar-benar sudah terbentuk. Informasi ini juga diteruskan oleh BMKG. BMKG menyampaikan info peringatan tsunami melalui beberapa institusi perantara, yang meliputi (Pemerintah Daerah dan Media). Institusi perantara inilah yang meneruskan informasi peringatan kepada masyarakat. BMKG juga menyampaikan info peringatan melalui SMS ke pengguna ponsel yang sudah terdaftar dalam database BMKG. Cara penyampaian Info Gempa tersebut untuk saat ini adalah melalui SMS, Facsimile, Telepon, Email, RANET (Radio Internet), FM RDS (Radio yang mempunyai fasilitas RDS/Radio Data System) dan melalui Website BMkG (www.bmg.go.id).
Pengalaman serta banyak kejadian dilapangan membuktikan bahwa meskipun banyak peralatan canggih yang digunakan, tetapi alat yang paling efektif hingga saat ini untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah RADIO. Oleh sebab itu, kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan Tsunami diminta untuk selalu siaga mempersiapkan RADIO FM untuk mendengarkan berita peringatan dini Tsunami. Alat lainnya yang juga dikenal ampuh adalah Radio Komunikasi Antar Penduduk. Organisasi yang mengurusnya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Mengapa Radio ? jawabannya sederhana, karena ketika gempa seringkali mati lampu tidak ada listrik. Radio dapat beroperasi dengan baterai. Selain itu karena ukurannya kecil, dapat dibawa-bawa (mobile). Radius komunikasinyapun relatif cukup memadai.
Menghadapai Tsunami
Pra- Tsunami
Mengetahui pusat informasi bencana, seperti Posko Bencana, Palang Merah Indonesia, Tim SAR. Kenali areal rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat lain yang beresiko. Mengetahui wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang beresiko terkena Tsunami.
Jika melakukan perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan carilah pusat pengungsian. Adalah penting mengetahui rute jalan keluar yang ditunjuk setelah peringatan dikeluarkan.
.Siapkan kotak Persediaan Pengungsian dalam suatu tempat yang mudah dibawa (ransel punggung), di dekat pintu.
Siapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
Membawa barang secukupnya saja untuk keperluan pengungsian.
Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak yang berwenang atas penyebaran informasi tentang tsunami.
Jika hanya ada sedikit waktu sebelum datng tsunami,segera mencari pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami,atau mengikuti rute dan tempat yang suah ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada,bila ingin menyelamatkan harta benda carilah yang mudah dan ringan dibawa.
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama.
Jika tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat keluar dan cari tempat yang tinggi dan aman.
Pasca- Tsunami
Periksa kesediaan makanan. Makanan apapun yang terkena air mungkin sudah tercemar dan harus dibuang.
Memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Berikan bantuan P3K dan panggil bantuan. Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali yang luka serius.
Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke rumah tidak memungkinkan.
Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum kembali ke rumah.Bila keadaan rumah tidak memungkinkan untuk ditempati carilah tempat tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke tempat pengungsian.
Upaya Penyelamatan Diri Saat Terjadinya Tsunami
Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat. Janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati pantai dan lautan.
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerahyang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
Mitigasi bencana tsunami
Mitigasi adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh dari suatu bahaya sebelum bencana itu terjadi. Mitigasi bencana tsunami yaitu ada 2 :
Mitigasi buatan, yaitu mitigasi dengan membuat batu-batu pemecah gelombang di pesisir pantai rawan tsunami.
Contoh mitigasi buatan
Mitigasi alami, yaitu mitigasi dengan menanam kembali hutan bakau/mangrove di pesisir pntai rawan tsunami.
Contoh mitigasi alami hutan bakau di pesisir pantai
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
………………………………………………………………………………………………………………Kelompok :
……………………………………
……………………………………
……………………………………
NamaAnggota :
Kelas / Semester :
Mata Pelajaran :
Hari / Tanggal :
Alokasi waktu : 60 menit
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan1.2 Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
1.2 Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik
Standar kompetensi :
Kompetensi dasar :
Siswa mampu menjelaskan konsep tsunamiSiswa mampu menggambarkan kan proses terjadinya tsunami.Siswa mampu menjelaskan antisipasi bencana alam tsunami.
Siswa mampu menjelaskan konsep tsunami
Siswa mampu menggambarkan kan proses terjadinya tsunami.
Siswa mampu menjelaskan antisipasi bencana alam tsunami.
Tujuan :
Alat tulis dan LKS
Alat tulis dan LKS
Alat / Bahan :
Jangan lupa tulis kelompok dan anggota kelompok, mata pelajaran serta hari/tanggal pada tempat yang telah di sediakan pada lembar LKSSiapkanlah alat tulis dan bacalah petunjuk pengrjaan LKS.Bacalah terlebih dahulu materi yang telah diberikan tentang antisipasi bencana alam tsunami.Diskusikan dengan teman kelompok dalam mengerjakan LKS.Isi dan lengkapilah tabel berikut di bawah ini.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas sesuai dengan bahasa kalian sendiri.Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Jangan lupa tulis kelompok dan anggota kelompok, mata pelajaran serta hari/tanggal pada tempat yang telah di sediakan pada lembar LKS
Siapkanlah alat tulis dan bacalah petunjuk pengrjaan LKS.
Bacalah terlebih dahulu materi yang telah diberikan tentang antisipasi bencana alam tsunami.
Diskusikan dengan teman kelompok dalam mengerjakan LKS.
Isi dan lengkapilah tabel berikut di bawah ini.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas sesuai dengan bahasa kalian sendiri.
Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Cara kerja :
Menurut pendapat kalian apa yang di maksud dengan tsunami ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Gambarkanlah proses terjadinya tsunami yang kalian ketahui !
Jawab :
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Diskusikan dan deskripsikanlah cara kerja alat sistem peringatan dini dibawah ini dengan teman satu kelompokmu ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Apakah fungsi sistem peringatan dini (Early Warning System) bagi masyarakat ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bagaimana cara menghadapi ketika terjadinya tsunami ?
Pra- tsunami
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………............................
Pasca– Tsunami
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Bagaimana upaya penyelamatan diri ketika terjadi bencana tsunami ?
Jawab :
Jika berada di sekitar pantai ……………………………………………………....
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut ……………………
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali ………………………
Jika gelombang telah benar-benar mereda lakukan pertolongan pertama pada korban.
Lengkapilah tabel di bawah ini !
No
Mitigasi Bencana Tsunami
Mitigasi
Bentuk Mitigasi
1
…………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2
…………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
………………………………………………………………………………………………………………Kelompok :
……………………………………
……………………………………
……………………………………
NamaAnggota :
Kelas / Semester :
Mata Pelajaran :
Hari / Tanggal :
Alokasi waktu : 60 menit
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan1.2 Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
1.2 Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik
Standar kompetensi :
Kompetensi dasar :
Siswa mampu menjelaskan konsep tsunamiSiswa mampu menggambarkan proses terjadinya tsunami.Siswa mampu menjelaskan antisipasi bencana alam tsunami.
Siswa mampu menjelaskan konsep tsunami
Siswa mampu menggambarkan proses terjadinya tsunami.
Siswa mampu menjelaskan antisipasi bencana alam tsunami.
Tujuan :
Alat tulis dan LKS
Alat tulis dan LKS
Alat / Bahan :
Jangan lupa tulis kelompok dan anggota kelompok, mata pelajaran serta hari/tanggal pada tempat yang telah di sediakan pada lembar LKSSiapkanlah alat tulis dan bacalah petunjuk pengrjaan LKS.Bacalah terlebih dahulu materi yang telah diberikan tentang antisipasi bencana alam tsunami.Diskusikan dengan teman kelompok dalam mengerjakan LKS.Isi dan lengkapilah tabel berikut di bawah ini.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas sesuai dengan bahasa kalian sendiri.Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.Cara kerja :
Jangan lupa tulis kelompok dan anggota kelompok, mata pelajaran serta hari/tanggal pada tempat yang telah di sediakan pada lembar LKS
Siapkanlah alat tulis dan bacalah petunjuk pengrjaan LKS.
Bacalah terlebih dahulu materi yang telah diberikan tentang antisipasi bencana alam tsunami.
Diskusikan dengan teman kelompok dalam mengerjakan LKS.
Isi dan lengkapilah tabel berikut di bawah ini.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas sesuai dengan bahasa kalian sendiri.
Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Menurut pendapat kalian apa yang di maksud dengan tsunami ?
Jawab :
Menurut pendapat kami yaitu tsunami (bahasa Jepang ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Gambarkanlah proses terjadinya tsunami yang kalian ketahui !
Jawab : jawaban relatif
Diskusikan dan deskripsikanlah cara kerja alat sistem peringatan dini dibawah ini dengan teman satu kelompokmu ?
Jawab :
Cara kerja atau prinsip kerja alat di atas (Buoy) : BUOY yang di pasang di dekat sumber tsunami dan gempa berdasarkan anomali elevasi muka air laut atau gelombang tsunami terdeteksi oleh sensor yang di pasang di OBU di dasar laut. Setelah di ketahui adanya gejala gempa dan gelombang tsunami data dari sensor OBU di teruskan ke sensor BUOY yang ada di permukaan laut. Kemudian dari sensor BUOY di teruskan menuju satelit dan berujung atau berpusat di Pusat Warning Center yaitu stasiun penerima di Jakarta, yaitu BMKG. Lalu BMKG menyalurkan atau meneruskan informasi tersebut kepada seluruh masyarakat melalui media, lembga atau instansi terkait.
Apakah fungsi sistem peringatan dini (Early Warning System) bagi masyarakat ?
Jawab :
Fungsi peringatan dini bagi masyarakat yitu sebagai pemberi/penyalur informasi bencana sedini dan secepat mungkin, agar masyarakat bersiap siaga melakukan pengamanan dan penyelamatan. Sehingga mengurangi resiko korban bencana tersebut.
Bagaimana cara menghadapi ketika terjadinya tsunami ?
Jawab :
Pra- tsunami
Mengetahui pusat informasi bencana
Jika melakukan perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan carilah pusat pengungsian.
Siapkan kotak Persediaan Pengungsian dalam suatu tempat yang mudah dibawa (ransel punggung), di dekat pintu.
Siapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
Membawa barang secukupnya saja untuk keperluan pengungsian.
Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak yang berwenang atas penyebaran informasi tentang tsunami.
Jika hanya ada sedikit waktu sebelum datng tsunami,segera mencari pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami
Utamakan keselamatan terlebih dahulu
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi.
Jika tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat keluar dan cari tempat yang tinggi dan aman.
Pasca– Tsunami
Periksa kesediaan makanan.
Memberikan bantuan kepada korban luka-luka.
Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali yang luka serius.
Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke rumah tidak memungkinkan.
Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum kembali ke rumah.
Bagaimana upaya penyelamatan diri ketika terjadi bencana tsunami ?
Jawab :
Jika berada di sekitar pantai Segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut Jangan mendekat ke pantai, arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali Jangan segera turun ke daerahyang rendah, biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda Lakukan pertolongan pertama pada korban.
Lengkapilah tabel di bawah ini !
No
Mitigasi Bencana Tsunami
Mitigasi
Bentuk Mitigasi
1
Buatan
Membuat batu-batu pemecah gelombang di pantai rawan Tsunami
2
Alami
Melakukan penanaman kembali hutan bakau/Mangrove di pesisir pantai rawan Tsunami
EVALUASI
Nama :
Kelas :
Hari / Tanggal :
Alokasi waktu : 15 menit
SOAL PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang tepat di bawah ini.
Tsunami berasal dari bahasa jepang dimana tsu = pelabuhan dan nami = gelombang,secara harafiah tsunami berarti….
gelombang yang besar
gelombang pasang
gelombang pelabuhan
ombak besar di pelabuhan
ombak besar akibat gempa bumi
Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar di atas merupakan proses terjadinya….
banjir
tsunami
bencana alam
gempa bumi
meletusnya gunung merapi
Instansi atau lembaga yang di ditunjuk bertanggung jawab oleh pemerintah untuk menginformasikan bencana alam adalah….
BMKG
BUOY
GPS
OBU
RISTEK
Yang bukan merupakan 4 komponen yang dimiliki peringatan dini, yaitu….
pengetahuan mengenai bahaya dan resiko
peramalan
reaksi
penyebab terjadinya bencana
peringatan
Perhatikan gambar di bawah ini !
Alat di atas di gunakan untuk….
mencatat debit air
memantau gerakan bumi
mengukur kecepatan angin
mendeteksi gelombang yang terdapat di laut dalam
mencatat gerakan tanah dan besarnya gempa
Cara menghadapi bencana tsunami pada saat pra tsunami, kecuali.…
mengetahui pusat informasi bencana, seperti Posko Bencana, Palang Merah Indonesia, Tim SAR.
jika melakukan perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan carilah pusat pengungsian.
mendekati pantai dan berenang dipantai
menyiapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
Tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh dari suatu bahaya sebelum bencana itu terjadi disebut….
mitigasi
Navigasi
observasi
antisipasi
rotasi
Perhatikan kegiatan berikut :
Periksa kesediaan makanan. Makanan apapun yang terkena air mungkin sudah tercemar dan harus dibuang.
Memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Berikan bantuan P3K dan panggil bantuan. Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali yang luka serius.
Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke rumah tidak memungkinkan.
Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum kembali ke rumah.Bila keadaan rumah tidak memungkinkan untuk ditempati carilah tempat tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke tempat pengungsian.
Kegitan di atas adalah kegiatan pada saat….
Pra- tsunami
Pasca- tsunami
Saat terjadinya tsunami
Pra- banjir
Pasca- banjir
9.Yang merupakan upaya penyelamatan diri pada saat terjadinya tsunami, yaitu….
jika berada di sekitar pantai, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut, jangan mendekat ke pantai, arahkan perahu ke laut.
jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerahyang rendah, biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
A, b, c, d semua benar
10. Perhatikan gambar di bawah ini !
Penanaman kembali hutan bakau/mangrove merupakan bentuk mitigasi….
buatan
disengaja
alami
nyata
a, b, c, d semua benar
KUNCI JAWABAN EVALUASI
Nama :
Kelas :
Hari / tanggal :
Alokasi waktu : 15 menit
No
Jawaban
Skor
1.
d. ombak besar di pelabuhan
1
2.
b. tsunami
1
3.
a. BMKG
1
4.
d. penyebab terjadinya bencana
1
5.
d. mendeteksi gelombang yang terdapat di laut dalam
1
6.
c. mendekati pantai dan berenang di pantai
1
7.
a. mitigasi
1
8.
a. pra- tsunami
1
9.
e. a, b, c, d semua benar
1
10.
c. alami
1
Nilai siswa = Jumlah skor siswaSkor Maksimalx 100
Nilai siswa =
Jumlah skor siswa
Skor Maksimal
x 100
= Nilai
Total SkorMaksimal
100
KISI-KISI PENILAIAN LKS
Indikator
Aspek
Butir soal
Skor
Menjelaskan konsep tsunami
C1
1
10
Menggambarkan proses terjadinya tsunami
C4
2
20
Menjelaskan fungsi sistem peringatan dini di Indonesia
C2
3
15
Mendeskripsikan cara kerja alat pendeteksi tsunami
C4
4
20
Menjelaskan cara mengahadapi bencana pada saat pra tsunami dan pasca tsunami
C2
5
15
Menjelaskan upaya penyelamatan diri pada saat terjadinya tsunami
C1
6
10
Menjelaskan mitigasi bencana tsunami
C1
7
10
Jumlah skor maksimum
100
No
Jawaban yang di capai siswa
Skor
1.
Siswa dapat menjelaskan konsep tsunami dengan lengkap dan tepat
siswa dapat menjelaskan konsep tsunami kurang tepat
siswa dapat menjelaskan konsep tsunami kurang lengkap
siswa tidak menjawab
10
7
5
0
2.
Siswa dapat menggambarkan proses terjadinya tsunami dengan lengkap dan tepat
Siswa dapat menggambarkan proses terjadinya tsunami kurang tepat
Siswa dapat menggambarkan proses terjadinya tsunami kurang lengkap
Siswa tidak menjawab
20
15
10
0
3.
Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem peringatan dini di Indonesia dengan lengkap dan tepat
Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem peringatan dini di Indonesia kurang tepat
Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem peringatan dini di Indonesia kurang lengkap
Siswa tidak menjawab
15
10
5
0
4.
Siswa dapat mendeskripsikan cara kerja alat pendeteksi tsunami dengan lengkap dan tepat
Siswa dapat mendeskripsikan cara kerja alat pendeteksi tsunami kurang tepat
Siswa dapat mendeskripsikan cara kerja alat pendeteksi tsunami kurang lengkap
Siswa tidak menjawab
20
10
5
0
5.
Siswa dapat menjelaskan cara menghadapi bencana tsuami pada saat pra tsunami dan pasca tsunami dengan lengkap dan tepat
Siswa dapat menjelaskan cara menghadapi bencana tsuami pada saat pra tsunami dan pasca tsunami kurang tepat
Siswa dapat menjelaskan cara menghadapi bencana tsuami pada saat pra tsunami dan pasca tsunami kurang lengkap
Siswa tidak menjawab
15
10
5
0
6
Siswa dapat menjelaskan upaya penyelamatan diri pada saat terjadinya tsunami dengan lengkap dan tepat
Siswa dapat menjelaskan upaya penyelamatan diri pada saat terjadinya tsunami kurang tepat
Siswa dapat menjelaskan upaya penyelamatan diri pada saat terjadinya tsunami kurang lengkap
Siswa tidak menjawab
10
7
5
0
7
Siswa dapat menjelaskan mitigasi bencana tsunami dengan lengkap dan tepat
Siswa dapat menjelaskan mitigasi bencana tsunami kurang tepat
Siswa dapat menjelaskan mitigasi bencana tsunami kurang lengkap
Siswa tidak menjawab
10
7
5
0