BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang semakin banyak dan bertambahnya laju pembangunan yang menjadikan intensitas perubahan penggunaan lahan yang semakin tinggi. Perubahan ini berdampak pada riparian sungai sebagaimana fungsi dari riparian ini untuk kelestarian dan pengaman lingkungan sungai. Daerah transisi antara ekosistem sungai dan ekosistem terrestrial merupakan zona riparian. Ekosistem ini mempunyai nilai penting yang berfungsi untuk melindungi makhluk hidup yang berada disekitar sungai. Averit et al (1994) mendefinisikan sebagai kawasan berbentuk pita tipis yang mengapit suatu saluran air. Didalam riparian, termasuk juga kawasan tempat hidup makhluk hidup yang menyatu dan dipengaruhi atau mempengaruhi badan air. Vegetasi ekosistem yang terdapat diriparian danau memiliki bebrapa fungsi diantaranya untuk mengontrol erosi, sebagai perangkat sedimen untuk melindungi permukaan lingkungan terutama untuk mencegah kenaikan suhu air, membantu persediaan air tanah, sebagai tempat hidup flora dan fauna, sebagai pembangunan, sebagai batas estetika pemukiman. Perkembangan suatu ekosistem danau berpengaruh dengan adanya vegetasi riparian. Diriparian ini termasuk daerah konservasi khusus yang perrlu dipertahankan vegetasi aslinya, karena vegetasi riparian ini berfungsi juga dalam masukan energi atau sebagai sumber energi bagi ekosistem danau, misalnya daun-daun kering, kayu atau buah-buahan. Sehingga perlu untuk dipelajari jenis-jenis vegetasi yang hidup disepanjang sekitaran danau dan sebagaian besar berperan dalam lingkungan sekitar. Sehingga dapat menjadi sumber informasi buat masyarakat tentang pentingnya melindungi daerah sepanjang sekitaran danau.
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui struktur vegetasi ekosistem dikawasan riparian danau Sipin
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana struktur vegetasi ekosistem dikawasan riparian danau Sipin
1
1.4 Manfaat
Dapat dibuat gambaran mengenai struktur vegetasi ekosistem riparian yang meliputi penyebaran, keanekaraman jenis maupun fungsinya secara ekologis bagi ekosistem secra keseluruhan bahkan dari segi ekonomi bagi masyarakat yang hidup disekitarnya.
2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Riparian
Riparian berasal dari bahasa latin yaitu riparius. Menurut kamus Webster, riparian artinya “milik tepi sungai”. Istilah riparian secara umum menggantikan bahasa latin tersebut. Riparian biasanya menggambarkan komunitas biotik yang menghuni tepian sungai, kolam,danau,dan lahan basah lainnya(naiman et al.2000 : naiman et al. 2005). Naiman et al (2005 menggunakan istilah riparian sebagai kata sifat dan istilah riparian sebagai kata benda tunggal atau majemuk. Istilah riparian untuk menekankan pada perpaduan biotik dari jurnal transisi aquatik terrestrial yang berasosiasi dengan air mengalir. Definisi lain tentang riparian juga telah disebutkan oleh berbagai peneliti. Definisi memang berfariasi tetapi pada dasarnya tetap menyebutkan bahwa riparian adalah ekosistem peralihan antara ekosistem aquatik dan terrestrial. Ekosistem peralihan antara daratan dan perairan ini disebut ekoton ( odum 1971:petts 1990). Vegetasi riparian adalah tumbuhan yang tumbuh di kanan kiri sungai/danau yang menyediakan habitat bagi kehidupan liar dan berperan memelihara kesehatan daerah tangkapan air (Decamps et al. 2004; Sabo et al. 2005; Bragdon 2008). Vegetasi riparian memiliki ciri morfologi, fisiologi, dan reproduksi yang beradaptasi dengan lingkungan basah. Banyak tumbuhan riparian yang mampu beradaptasi terhadap banjir, pengendapan, abrasi fisik, dan patahnya batang akibat banjir (Naiman et al. 2005). Riparian mempunyai komponen khusus dalam daratan. Zona yang berada pada tepian sungai atau badan air ini mempunyai kekhususan kharakteristik yang mampu menghubungkan kedua ekosistem tersebut. Kharakteristik khusus tersebut salah satu contohnya adalah posisi topografi dan struktur. Posisi topografi yang berada di tepian sungai yang notabene adalah sumber air atau makanan bagi tumbuhan dan struktur yang ada merupakan tempat habitat berbagai macam flora dan fauna. Jumlah dari habitat riparian untuk fauna daratan telah diteliti di berbagai benua dan hasilnya zona riparian dengan berbagai tumbuhan mempunyai habitat yang lebih beraneka ragam dan kaya daripada zona riparian kosong. Riparian terletak mulai zona banjir tetap didekat sungai kedaratan mesik (bosenling et al.1990:buffman dan forsythe 1991). Daratan mesik adalah tepian sungai yang lembab akibat kadang kala terkena banjir pada waktu singkat atau saat hujan deras (Langdong et al 1991). Malanson (1995) mendefinisikan zona riparian
3
sebagai ekosistem yang dipengaruhi sungai. Tumer et al. (2001) mendefinisikan riparian buffer adalah area vegetasi yang relatif tidak terganggu disepanjang sungai atau danau, mengetahui transfor nutrien dan sedimen dari area urban pertanian daratan atas ekosistem aquatik. Menurut Naiman et al (2005), zona riparian adalah area selemiterrestrial transisional atau peralihan yang secara reguler dipengaruhi oleh air tawar biasanya meluap dari tepian badan perairan ketepian komunitas daratan atas (upland). Secara umum, Mitsch dan Gosellink (1993) mendefinisikan riparian daratan yang berada didekat sungai atau badan air lainnya yang paling tidak secara periodik dioengaruhi oleh banjir. Ekosistem riparian ditemukan dimana ada sungai yang pada saat tertentu terkena menyebabkan banjir luapan melampaui badan atau saluran sungai. Riparian dapat berupa lembah alufial yang besar dengan lebar puluhan kilometer didaerah basah atau vegetasi tepian sungai dengan lebar sempit didaerah kering. Ekosistem riparian memiliki karakter khas yang membedakannya dengan ekosistem daratan adalah (upland). Karakteristik riparian yaitu air yang melimpah d an kaya akan tanah alufial (Brionshon et al.1981). Ekosistem riparian menurut Brinshon et al (1981) memiliki tiga karakter umum yang membedakannya dengan ekosistem yaitu : 1. Ekosistem riparian secara umum memiliki sutu bentuk linier sebagai akibat dari proksinitasnya sungai. 2. Energi dan materi yang berasal dari sekitar lanskap bergabung (konvergan) dan menuju ekosistem diriparian dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari pada ekosistem lahan basah lainnya. Oleh kaena itu sistem riparian dalah sistem terbuka. 3.
Ekosistem riparian secara fungsional berhubungan dengan sungai bagian hulu dan bagian hilir secara lateral berhubungan ekosistem lereng atas (daratan( dan lereng bawah (aquatik).
2.2 Fungsi Riparian
Riparian secara umum memiliki fungsi ganda dan karakteristik di kawasan danau sebagai akibat lingkungan fisik yang unik. Nilai riparian dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu : 1. Nilai ulitarian
Nilai pemanfaatan konsumtif
Nilai pemanfaatan produktif
4
Nilai jasa
Nilai pendidikan dan penelitian
Nilai budaya, eksperensial, spiritual dan eksistensi
2. Nilai intrinsik
Nilai ekosentris
Nilai biosentris
Vegetasi riparian memiliki nilai fungsi yang besar untuk keberlangsungan hidup organisme terrestrial dan akuatik. Riparian juga sangat penting untuk habitat ikandan pendukung rantai makanan, selain itu berfungsi untuk mempertahankan morfologi sungai atau danau serta mengendalikan banjir (Chang 2006). Gangguan yang terjadi diriparian merupakan penyebab utama penurunan struktur dan fungsi sungai. Vegetasi riparian danau sipin ini mempunyai banyak fungsi ekologis diantaranya adalah :
Sebagai penunjang kestabilan ekosistem karena berperan dalam siklus karbon, oksigen, nitrogen dan siklus air.
Sebagai habitat bagi banyak hewan, seperti burung, ikan, serangga.
Sebagai pengontrol erosi dengan sistem perakarannya yang kuat, mengurangi endapan dan mereduksi polutan yang masuk ke perairan.
sebagai peredam stress akibat banjir, sedimentasi, perubahan temperatur dan kekeringan.
Berperan dalam menjaga kualitas air, sumber bahan obat-obatan, pangan dan papan.
Sebagai salah satu indikator kualitas lingkungan dan berperan sebagai jalur hijau yang menahan keutuhan tebing sungai.
5
2.3
Kondisi Umum Gambar danau Sipin
Danau sipin merupakan sebuah danau yang terbentuk dari hasil kelokan sungai batanghari yang berbentuk seperti tapal kuda (oxbow lake). Didanau ini terdapat zona riparian yang membatasi antara perairan dan daratan. Vegetasi yang ada disekitar danau ini mempunyai karakteristik yang khas dan berbeda. Namun vegetasi ini dapat menghubungkan antara ekosistem perairan dan daratan. Hal ini dapat dilihat dari flora dan fauna yang terdapat pada zona riparian di Danau sipin yang mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang basah. Danau sipin atau yang disebut oleh masyarakat sana dengan nama “solok sipin” (Solok = Danau). Danau sipin ini sendiri terletak di pinggiran kota Jambi. Lokasi dari danau sipin ini terletak di Simpang Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi Atau lebih tepatnya di samping Fakultas Kedokteran Unja ( Universitas Negeri Jambi ). Danau Sipin ini memiliki panorama alami yang sangat indah. Di tengah-tengah danau terdapat beberapa keramba ikan yang memang sengaja di buat oleh para petani ikan, dan juga terdapat sebuah rumah panggung yang digunakan sebagai tempat peristirahatan para petani ikan tersebut, ikan-ikan yang dibudidayakan pun bermacam-macam mulai dari ikan mujair, hingga ikan mas dan nila.
6
2.4 Komposisi Tumbuhan Adapun komposisi tumbuhan yang menyusun zona riparian yang terdapat disekitar danau sipin beranekaragam mulai dari terna, semak sampai pohon. Keseluruhan tumbuhan tersebut membentuk ekosistem yang memiliki fungsi yang berhubungan dengan danau dan daratan yang dibatasinya.
No
Habitus
Jenis
1
Pohon
Mangga (Mangifera indica) Kopi ( Rubicae) Salam (Syzygium polyanthum) Akasia (Acacia sp) Chery ( Muntingia calabura L.) Pulai ( Alstonia sp)
Kapuk ( Ceiba pentandra) Kelapa ( Cocos nucifera) 2
Semak
Putri malu (Mimosa pudica) Paku-pakuan (Pterodophyta) Senduduk ( Melastoma malabathricum) Bambu (Bambusa Sp) Ilalang ( Imperata cylindrica) Rumput ( Cyperus rotundus)
7
3
Herba
Terong ( Solanum Sp) Jahe (Zingiber officinale) Kangkung ( Ipomoea aquatica)
Vegetasi riparian dalam morfologinya mempunyai pengaruh yang sangat besar dan kompleks. Pengaruh ini tidak terbatas pada variasi vegetasi namun juga berpengaruh pada polutan yang masuk ke badan air, pendangkalan, dan komposisi material. Danau dengan zona riparian yang ditumbuhi tanaman mampu berpengaruh lebih luas dalam artian efek dari adanya danau tersebut mempunyai zona yang lebih luas daripada zona riparian tanpa tanaman. Hutan riparian mengandung lebih banyak nutrien di permukaan kedua tepinya daripada riparian tanpa tanaman atau riparian yang ditumbuhi tanaman liar (rumput, ilalang dsb). Dalam hal ini riparian mampu menjaga stabilitas nutrien tanah sehingga kualitas tanah di sekitar riparian dapat terjaga. Kondisi komposisi riparian yang beragam juga berpengaruh terhadap tingkat kelentingan vegetasi riparian itu sendiri sehingga pada saat kondisi yang tidak menguntungkan akan tetap eksis dan akan tetap mempertahankan fungsinya. Untuk melindungi dan memelihara fungsi ekologi dari zona riparian terkadang diberlakukan larangan untuk memanen atau menebang pohon yang ada di riparian. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas dari air sungai, habitat dan vegetasi yang ada pada zona tersebut (riparian dan sungai) vegetasi riparian terhindar dari hitungan dan deskripsi secara umum karena variasi densitas, keberagaman spesies, kedewasan dan kecepatan tumbuh.
8
Namun kondisi yang terjadi disekitar zona riparian yang ada di Danau sipin ini sangat tidak diperhatikan dan tidak ada pemeliharaan khusus serta ketegasan dari pemerintah mengingat zona riparian yang ada semakin hari semakin habis. Selain itu, dapat dilihat dengan banyaknya sampah baik itu sampah organik maupun non organik yang secara tidak langsung akan memberikan dampak negative terhadap kondisi dan fungsi riparian tersebut. Peralihan fungsi ekosistem tumbuhan riparian berdampak pada munculnya abrasi, turunnya mutu air perairan Serta musnahnya sejumlah spesies yang hidup di lingkungan ini. Dampak ekologis akibat berkurang dan rusaknya ekosistem tumbuhan riparian adalah hilangnya berbagai spesies flora dan fauna yang berasosiasi dengan ekosistem tumbuhan riparian, yang dalam jangka panjang akan mengganggu keseimbangan ekosistem tumbuhan riparian khususnya dan ekosistem perairan umumnya. Berdasarkan kenyataan yang ada di sekitar danau sipin tersebut sangat diperlukannya perhatian penuh baik dari pemerintah maupun warga sekitar agar keseimbangan yang ada di riparian tersebut tetap terjaga.
9
BAB III KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari survei yang telah dilakukan tentang pengamatan ekosistem riparian makalah ini adalah:
Vegetasi riparian adalah tumbuhan yang tumbuh di kanan kiri sungai/danau yang menyediakan habitat bagi kehidupan liar dan berperan memelihara kesehatan daerah tangkapan air
Ekosistem riparian menurut Brinshon et al (1981) memiliki tiga karakter umum yang membedakannya dengan ekosistem yaitu : 1. Ekosistem riparian secara umum memiliki sutu bentuk linier sebagai akibat dari proksinitasnya sungai. 2. Energi dan materi yang berasal dari sekitar lanskap bergabung (konvergan) dan menuju ekosistem diriparian dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari pada ekosistem lahan basah lainnya. Oleh kaena itu sistem riparian dalah sistem terbuka. 3. Ekosistem riparian secara fungsional berhubungan dengan sungai bagian hulu dan bagian hilir secara lateral berhubungan ekosistem lereng atas (daratan( dan lereng bawah (aquatik).
Vegetasi riparian danau sipin ini mempunyai banyak fungsi ekologis diantaranya adalah : 1. Sebagai penunjang kestabilan ekosistem karena berperan dalam siklus karbon, oksigen, nitrogen dan siklus air. 2. Sebagai habitat bagi banyak hewan, seperti burung, ikan, serangga. 3. Sebagai pengontrol erosi dengan sistem perakarannya yang kuat, mengurangi endapan dan mereduksi polutan yang masuk ke perairan. 4. sebagai
peredam
stress
akibat
banjir,
sedimentasi,
perubahan
temperatur dan kekeringan. 5. Berperan dalam menjaga kualitas air, sumber bahan obat-obatan, pangan dan papan. 6. Sebagai salah satu indikator kualitas lingkungan dan berperan sebagai jalur hijau yang menahan keutuhan tebing sungai.
10
DAFTAR PUSTAKA
11