Materi MENGENAL KOMPONEN LISTRIK
Resistor dan Karakteristiknya.
Coding Warna Warna
Resistor.
Tipe-Tipe Resistor.
Kapasitor dan Karakteristiknya.
Tipe-Tipe Kapasitor.
Induktor dan Karakteristiknya.
Pengertian Resistor
Resisitor komponen elektronika yang sifatnya pasif.
Resisitor memiliki sifatnya resistif arus listrik dlm suatu rangkaian. Umumnya (bahan karbon). Hal ini terjadi karena resistor yang memiliki dua kutub akan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya.
Resistor memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm (Ω)
Dr hukum ohm : Resistensi berbanding terbalik dengan jml arus yang melaluinya
Dlm rangkaian Resistor = R
Fungsi Resistor Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik, resistor mempunyai kegunaan atau fungsi lainnya, diantara nya adalah sebagai berikut : Sebagai pembagi arus Sebagai pembagi tegangan Sebagai penurun tegangan Sebagai penghambat arus listrik Pengatur volume (potensiometer) Pengatur kecepatan motor (rheostat), dll.
Karakteristik Resistor
Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh bahan yang digunakan.
Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Sesuai tdk utk teg tinggi dn arus besar ?
Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif.
Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan
Resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif.
MACAM-MACAM DAN JENIS-JENIS RESISTOR 1. Fixed Resistor (resistor tetap) Merupakan resistor yang mempunyai nilai tetap. Ciri fisik dari resistor ini adalah bahan pembuat resistor terdapat ditengah – tengah dan pada pinggirnya terdapat 2 Conducting Metal, biasanya kemasan seperti ini disebut dengan Axial. Ukuran fisik fixed resistor bermacam – macam, tergantung pada daya resistor yang dimilikinya. Perkembangan = SMT (Surface Mount Technology). Single-In-Line
a. Precision Wirewound resistor Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi sampai 0.005% dan TCR (Temperature coeffisient of resistance) sangat rendah
b. Power Wirewound resistor Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang yang sangat besar.
c. Fuse Resistor Komponen ini selain berfungsi sebagai resistor, juga berfungsi sebagai sekering.
d. Carbon Film Resistor Ini merupakan salah satu tipe resistor yang banyak sekali dijual dipasaran. Dimana wirewound akan menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya tinggi.
e. Power Film Resistor Resistor ini banyak digunakan untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor. Biasanya komponen ini memiliki toleransi yang cukup lebar.
2. Resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah2 sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan a. Potensiometer
Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi
b. Trimpot
c. NTC dan PTC NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik
d. LDR
Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya
KODE WARNA RESISTOR
Warna
Hitam Coklat Merah Orange Kuning Hijau
Ukuran
0 1 2 3 4 5
Toleransi (%)
±1 ±2 -
Warna
Biru Ungu Abu-Abu Putih Emas Perak
Ukuran
6 7 8 9 10 11
Toleransi (%)
±5 ± 10
Contoh
Gelang pertama berwarna Orange, Gelang kedua berwarna Kuning, Gelang ketiga berwarna merah Gelang keempat berwarna emas maka dengan menyesuaikan warna dan nilainya. Orange = 3, Kuning = 4, Merah = 2 (dua digit nol), Emas = ± 5 %. Maka nilai tahanannya adalah 3400 Ω dengan toleransi ±5% (3400×5%=170) artinya nilai tahanannya berada pada 3230± 170 Ω. nilai toleransinya dapat ditentukan
Untuk menentukan nilai tahanan di bawah 10 Ω, jalur warna /strip ketiga adalah warna emas (gold) atau perak (silver) yang berarti sebagai perkalian seper sepuluhan. Apabila jalur warna ketiga emas berarti angka kesatu dan kedua dikalikan dengan 0,1 dan apabila berwarna perak angka kesatu dan kedua dikalikan 0,01. Contoh :
Strip 1 = merah
Strip 2 = Ungu/violet
Strip 3 = emas
Strip 4 = perak
Jadi nilai tahanannya adalah : 27 X 0,1 Ohm ± 10%.
Pada beberapa resistor lama, gelang kelima dengan warna merah ikan salem berarti HY STAB atau stabilitas tinggi, artinya resistor tersebut dijamin tidak akan melebihi toleransi untuk jangka waktu yang lama.
Kode warna lain yang dipakai untuk resistor yang menggunakan 5 gelang/strip bermakna prosentase kesalahan/kerusakan apabila telah digunakan selama 1000 jam
NO
Warna
Persentasi Kerusakan
1.
Coklat
1,0 % per 1000 jam
2.
Merah
0,1 % per 1000 jam
3.
Oranye
0,01 % per 1000 jam
4.
Kuning
0,001 % per 1000 jam
Latihan 1 1. Hitung beberapa nilai resistansi resistor 4 cincin dibawah ini.
a. coklat, hitam, coklat, emas b. biru, abu-abu, hijau, emas c. jingga, jingga, merah, perak d. jingga, putih, coklat, perak 2. Hitung beberapa nilai resistansi resistor 5 cincin dibawah ini.
a. coklat, abu-abu, hitam, hitam, coklat b. kuning, ungu, hitam, merah, coklat c. merah, merah, hitam, merah, merah d. jingga, biru, hitam, jingga, merah
3. sebutkan warna-warna urutan cincin resistor dengan nilai resistansi
a. 82 K Ω ± 1 % b. 100 K Ω ± 5 % c. 330 Ω ± 10 % d. 120 Ω ± 1 % (5 cincin) e. 27 K Ω ± 1 % (5 cincin)
RANGKAIAN RESISTOR
Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara seri.
Pada rangkaian resistor seri berlaku rumus: R Total = R 1 + R 2 + R 3
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara paralel.
PRAKTIK 1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini. 2. Ukurlah nilai resistansi pada masing-masing resistor. 3. Ukurlah besar resistansi total pada rangkaian ( R TOTAL ) 4. Berilah tegangan sebesar 10 Vdc kemudian ukur besar tegangan pada masing-masing resistor ( V R1 ,V R2, V R3 ). 5. Ukurlah besar arus yang mengalir pada rangkaian (I). 6. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB. 7. Cari nilai resistansi total (R TOTAL), tegangan pada masingmasing resistor ( V R1,V R2, V R3 ), arus yang mengalir pada rangkaian (I) dengan menggunakan rumus pada hukum Ohm. 8. Tuliskan data diatas pada tabel seperti di bawah ini.