Discussion on Internet of Things (IoT) from the Perspective of Technology, Regulatory, Business and Ecosystem
Regulasi dan Standardisasi Perangkat IoT Dr. Ismail Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informa9ka Kementerian Komunikasi dan Informa9ka Jakarta, 17 Oktober 2017
MENGAPA INTERNET OF THINGS PENTING
Amerika Serikat:
•
•
Internet of Things memiliki dampak substansial terhadap semua aspek untuk ekonomi dan masyarakat. (Center for Data Innovation) Jumlah perangkat & layanan IoT yang meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir mempengaruhi aspek kehidupan.
•
Strategi nasional IoT jika didesain dan diimplementasikan dengan benar akan memaksimalkan peluang IoT dalam memberikan manfaat substansial pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
•
Amerika Serikat tidak akan berhasil untuk mendapatkan keuntungan tersebut dengan hanya melepas pengembangan IoT ke pasar, sama halnya pemerintah tidak akan memperoleh semua manfaat potensial tanpa sektor swasta yang kuat yang mampu berinovasi dengan tak terbebani oleh regulasi yang sangat ketat.
POTENSI IOT DI INDONESIA Indonesia dapat memanfaatkan IoT untuk memperoleh total produktivitas senilaiRp 1638.9 Triliun pada 2025 (121.4 Milyar USD, 1 USD= Rp13500). PDB Indonesia 2016 sebesar Rp 9433 Triliun. Sektor
Dampak terhadap Dampak terhadap Dampak terhadap Prediksi Total Dampak IoT Peningkatan Produk-vitas pengembangan produk dan Op-masi Operasional Terhadap PDB Manusia penjualan (triliyun rupiah) (triliyun rupiah) (triliyun rupiah) (triliyun rupiah)
Industri pengolahan
396.9
40.5
27
464.4
Perdagangan besar dan eceran
168.75
90.45
71.55
330.75
Transportasi
183.6
25.65
0
209.25
Pertambangan
189
6.75
4.05
199.8
Pertanian kehutanan, dan perikanan
143.1
4.05
0
148.5
Informasi dan Komunikasi
76.95
22.95
6.75
106.65
Jasa Kesehatan
29.7
58.05
0
89.1
Sarana dan prasarana umum
63.45
1.35
0
64.8
Jasa keuangan
14.85
1.35
8.1
24.3
Total
1266.3
252.45
120.15
1638.9
Sumber: Unlocking Indonesia’s digital opportunity oleh McKinsey&Company (2016). Data berasal dari Kajian McKinsey Global Institute “Unlocking the Potential of the Internet of Things” yang perhitungannya telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia oleh Tim Analis McKinsey&Company
KONDISI EKSISTING EKOSISTEM INDUSTRI IOT NASIONAL Lapisan Perangkat
Kondisi Ekosistem • Masih belum ada industri perangkat lokal dalam skala besar yang menjadi pemain utama • Sangat perlu untuk dikembangkan karena bisa menyerap banyak tenaga kerja dan membangun rantai nilai lapisan lain • Importasi Modul dan chipset menjadi kendala industri skala kecil yang akan melakukan riset/pembuatan prototype • Industri perangkat lokal belum ada yang melakukan produksi berskala massal untuk perangkat IoT. J a r i n g a n • Terdapat beberapa macam penggunaan jaringan untuk LPWA baik yang berlisensi atau 9dak berlisensi. Telekomuni • Layanan jaringan oleh operator yang berbasis IoT masih belum masif (kebanyakan B2B) kasi • Transisi IPv4 menuju IPv6 masih belum menentu PlaVorm • Kebanyakan pembuat IoT terutama start-up menggunakan plaVorm dari luar negeri (cloud, data analy9cs, dll.) karena per9mbangan ekonomi A p l i k a s i / • Terdapat banyak pengembang mulai dari start-up hingga akademisi layanan • Pengembangan lapisan ini perlu didukung oleh pemerintah dan juga kolaborasi dengan mul9-sektor • Lapisan ini yang paling menggeliat dan dinamis serta bisa menjadi pemicu untuk keberlanjutan lapisan lain • Sebagian masih terkendala pada proses pengembangan yang mahal – prototyping, impor modul Keamanan • Sangat perlu untuk dikembangkan karena menjadi isu utama dalam pengembangan IoT • Keberhasilan pengembangan lapis ini akan memas9kan satu langkah untuk memaksimalkan pengembangan IoT nasional • Industri IoT di Indonesia masih belum menjadikan prioritas keamanan sebagai hal yang utama, kebanyakan dari industri menjadikan layanan dan fitur adalah ujung tombak dari IoT mereka masing2
ISU YANG TERKAIT DENGAN EKOSISTEM Isu
Deskripsi
Frekuensi
• Pemain Industri skala besar sudah menetapkan frekuensi dari produk mereka
Pasar
• Hal utama dalam keberlangsungan hidup suatu industri adalah adanya pasar, namun apakah pasar IoT di Indonesia sudah cukup banyak? (kebanyakan masih berbasis B2B) • Produk luar yang sudah siap masuk pasar • Rendahnya 9ngkat kepercayaan pengguna terhadap produk dalam negeri Startup iot • Edukasi pemasaran adalah hal yang utama dalam keberlangsungan survive start up, kebanyakan dari start up hanya bertahan 2 -3 tahun tanpa adanya pemasukan yang seimbang dari pasar, oleh karena itu pembelajaran akan strategi pemasaran dan hal teknis marke9ng lainnya diperlukan untuk bersaing di Indonesia ataupun untuk expansi ke luar negeri • Start up IoT masih merasa berat untuk melakukan ser9fikasi perangkat telekomunikasi (keterbatasan modal dan life cycle produk yang cepat) Pendanaan • Masih terbatasnya akses ke capital/investor • Terbatasnya ruang pengembangan komunitas • Terbatasnya dana untuk modal Biaya 9nggi untuk • Pajak impor yang masih 9nggi untuk modul riset p e n g e m b a n g a n • Kesulitan dalam realisasi proto9pe ke standar industri produk • Pengembangan perangkat keras butuh biaya 9nggi • Harga komponen dalam negeri mahal • Biaya produksi lebih murah jika beberapa step dilakukan di luar negeri
Isu-isu Regulasi IoT Compe99on Landscape
Ketersediaan Spektrum
Model Perizinan
Standardisasi
QoS / QoE
Kerjasama Lintas Sektor
Numbering / Adressing
Privasi Data
Keamanan
Cloud & Data Center
Kandungan Lokal
Perlindungan Konsumen, dll
Yang menjadi domain Ditjen SDPPI saat ini adalah pengaturan untuk frekuensi, standar, dan kandungan lokal
7
STANDAR UNTUK DEVICE DAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI LPWA
SRD
PENERAPAN STANDAR DALAM BENTUK PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT IOT Sertifikasi Regulatori vs Sertifikasi Voluntari
Contoh parameter teknis regulatori yang digunakan oleh FCC dalam menilai kesesuaian perangkat IoT jenis Bluetooth Low Energy:
Parameter yang diuji adalah parameter power (outut power & power density), frekuensi dan EMC (EMI konduksi dan EMI radiasi) Parameter-paremeter teknis untuk sertifikasi regulatori dapat diadopsi atau diadaptasi dari standar internasional atau standar regional atau diadopsi dari SNI
Parameter teknis lainnya bisa digunakan secara sukarela oleh industri
SUCCESS STORY KEBIJAKAN TKDN PERANGKAT 4G
Sumber data: Kemenperin
POTENSI PERANGKAT DAN LAYANAN IOT
Mana yang dapat dikembangkan di dalam negeri? Device? Gateway? Perangkat jaringan komunikasi? Service platform? Aplikasi? Atau gabungan sebagian atau seluruhnya? Pola penghitungan TKDNnya seperti apa?
Perlu dibicarakan dengan seluruh pemangku kepentingan
SEKILAS ROAD MAP IoT
VISI MISI TUJUAN TARGET
STRATEGI
Mendorong transformasi Indonesia menjadi negara yang mandiri dan maju melalui pengembangan IoT yang berkelanjutan Mengembangkan industri IoT nasional dari hulu ke hilir
Meningkatkan implementasi IoT oleh pemerintah dan masyarakat
Mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing nasional Pertumbuhan ekonomi …% Peningkatan GDP ...
Memberdayakan UMKM dengan implementasi IoT
Menjaga kedaulatan bangsa melalui pengembangan ekosistem IoT nasional yang berkelanjutan
Tumbuhnya industri IoT domestik dari hulu ke hilir …
Meningkatnya penggunaan IoT sebesar … perangkat
• Optimalisasi Frekuensi (licensed dan unlicensed) • Memanfaatkan & mengembangkan komunitas/ gerakan untuk industri IoT yang sudah ada • Regulasi TKDN yang spesifik dan disesuaikan dengan kondisi eksisting • Proyek rintisan kolaborasi antar pemangku kepentingan • Pendanaan dengan berbagai skema untuk setiap lapisan* • Dukungan dari perpajakan untuk hobbyist dan start-up* • Optimalisasi bandwidth untuk Industrial IoT
Living Document Roadmap
Melakukan pembaruan di bidang industri dengan industrial IoT
Pengembangan sektor prioritas
Mendukung peningkatan kualitas SDM Indonesia Peningkatan kualitas SDM Indonesia …
Penyusunan regulasi keamanan dan privasi konsumen IoT Mendorong tingkat literasi IoT untuk pemerintah dan masyarakat Pemerintah sebagai pengguna produk IoT dalam negeri Pengembangan daerah pintar Pengembangan sistem pintar berbasis IoT UMKM sebagai pengguna produk IoT dalam negeri Menjembatani industri IoT dengan UMKM dan K/L terkait Menjalin kemitraan dengan gerakan pengembangan UMKM eksisting untuk edukasi UMKM terkait IoT • Memperkuat dan mengembangkan kemitraan yang telah terjalin untuk industrial IoT • Memperbanyak kerjasama kemitraan dengan industri untuk industrial IoT • • • • • • • •
DR. ISMAIL
Dirjen SDPPI Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos & Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Email:
[email protected]