CREATIVE PROBLEM SOLVING PENERAPAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE
DENGAN VIDEO COMPACT DISK UNTUK MENINGKATKAN MENINGK ATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Oleh: Ikhrom, M.Ag Sam!a!"o, S.P#., M.S$
A. LAT LATAR BEL BELAKA AKANG NG
Berdasarkan informasi yang diperoleh melaui pertemuan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) bidang studi matematika SMP dan MTs. pada umumnya mereka mengeluhkan mengeluhkan siswanya siswanya berada jauh pada kenyataan kenyataan yang diharapkan. diharapkan. ebih jauh berdiskusi dengan guru SMP dan MTs baik swasta dan negeri di !ota Semarang menge mengenai nai keada keadaan an sisw siswany anyaa dala dalam m bela belaja jarr mate matema mati tika ka"" meny menyat ataka akan n bahwa bahwa minat#semangat siswa dalam melaksanakan tugas guru" daya tangkap siswa dalam menerima menerima pelajaran" pelajaran" kemampuan kemampuan siswa siswa dalam menghubungkan menghubungkan materi materi pelajaran pelajaran dengan dunia nyata" kemampuan siswa dalam belajar mandiri" kemampuan siswa dalam dalam menuli menuliska skan n ide" ide" kemamp kemampuan uan siswa siswa dalam dalam mengerj mengerjaka akan n tugas tugas mandir mandiri" i" keberanian keberanian siswa siswa dalam menyajikan menyajikan temuan" temuan" ketrampila ketrampilan n siswa siswa menulis menulis dipapan dipapan tulis" tulis" dirasa masih rendah rendah belum sesuai dengan kompetensi kompetensi yang diharapkan diharapkan dan belum sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh matematika itu sendiri yaitu siswa mamp mampu u bela belaja jarr mand mandir iri" i" meng mengem emban bangk gkan an sense of mathematics" mathematics" dan dan memi memili liki ki kemampuan berpikir tinggi (higher (higher level thinking ). ). $al ini lebih khusus khusus pada siswa siswa belaja belajarr dan memaham memahamii konsep konsep perseg persegii panjang dan persegi di kelas %&& ' semester MTs MTs * !ota Semarang" siswa banyak menga mengalam lamii kesu kesuli lita tan n dala dalam m meme memeham hamii kons konsep ep pers persegi egi panj panjang ang dan dan perse persegi gi.. !egiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan siswa se+ara indi,idu" masih sangat ditentukan dan bergantung oleh guru. $al ini juga ditunjukan dari hasil belajar pada tes tes suma sumati tiff mate materi ri ters tersebu ebutt rata rata-r -rat ataa dari dari tahu tahun n keta ketahun hun sela selalu lu dibaw dibawah ah hasi hasill ketuntasan belajar minimal yang ditentukan yaitu /. Mode Modell
Pemb Pembel elaj ajar aran an
0rea 0reati ti,e ,e
Prob Proble lem m
Sol, Sol,in ing g
adal adalah ah
suat suatu u
model odel
pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan ketrampilan peme+ahan masalah" yang diikuti dengan penguatan ketrampilan (!.. Pepkin" //12*). 3engan meng menggun gunak akan an mode modell pemb pembel elaj ajar aran an ini ini diha dihara rapk pkan an dapa dapatt meni menimb mbul ulkan kan minat minat sekaligus kreati,itas dan moti,asi siswa dalam mempelajari matematika" sehingga siswa siswa dapat dapat memper memperole oleh h manfaa manfaatt yang yang maksi maksimal mal baik baik dari dari proses proses maupun maupun hasil hasil belajarnya. Pemilihan media pembelajaran dengan menggunakan %03 dikarenakan akhirakhir ini di lingkungan akademis atau pendidikan penggunaan media pembelajaran yang yang berben berbentuk tuk %03 bukan bukan merupa merupakan kan hal yang yang baru baru lagi. lagi. Penggun Penggunaan aan media media pembelajaran matematika yang berbentuk %03 memungkinkan digunakan dalam berbagai keadaan tempat" baik di sekolah maupun di rumah4 serta yang paling utama adal adalah ah dapat dapat meme memenuh nuhii nila nilaii atau atau fung fungsi si medi mediaa pembel pembelaj ajar aran an se+ar se+araa umum umum.. Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
/
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas" maka judul yang dipilih dalam makalah ini adalah 5Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving 3engan Media Video Compact Disk untuk meningkatkan pemahaman konsep persegi dan persegi panjang6.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas" maka dapat dimun+ulkan rumusan masalah sebagai berikut 2 *. Bagaimana skenario pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi kelas %&& ' semester di MTs * !ota Semarang yang lebih operasional7 . Bagaimana keaktifan siswa dalampenerapan pembelajaran creative problem solving dengan video compact disk 8. 9pakah penerapan model pembelajaran creative problem solving dengan video compact disk dapat meningkatkan pemahaman konsep tentang persegi panjang dan persegi7
%. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini diharapkan dapat2 *. Menemukan format skenario membelajarkan matematika +reative problem solving dengan media ,ideo compact disk pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi kelas %&& ' semester di MTs * !ota Semarang yang lebih operasional. . Meningkatkan keaktifan siswa dengan menggunakan model +reative problem solving dengan media ,ideo compact disk pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi 8. Mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran matematika +reative problem solving dengan media ,ideo compact disk dapat meningkatkan pemahaman konsep.
D. MAN&AAT PENELITIAN
$asil penelitian ini dapat memberi manfaat4 *. Bagi siswa" Memberikan nuansa baru suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep tentang persegi panjang dan persegi" keaktifan" dan hasil belajar siswa. . Bagi guru" diperolehnya suatu kreati,itas ,ariasi pembelajaran yang lebih menekankan pada tuntutan kurikulum satuan pendidikan (!SP //) yang berakarkan kurikulum //1" yakni memberi banyak keaktifan pada siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran demi ter+apainya kompetensi dasar dalam pembelajaran matematika. 8. Bagi sekolah" diperolehnya ketepatan implementasi pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi. Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
*
1. Peneliti" khususnya :urusan Tadris Prodi Matematika ;akultas Tarbiyah &9&
'. KAJIAN PUSTAKA '. Teor Bela(ar Ma"ema"ka
Menurut :. Bruner dalam $idayat (//12=) belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya. Pengetahuan perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif) manusia yang mempelajarinya. Proses internalisasi akan terjadi se+ara sungguh-sungguh (yang berarti proses belajar mengajar terjadi se+ara optimal) jika pengetahuan itu dipelajari dalam tahap-tahap sebagai berikut2 a. Tahap 'naktif Suatu tahap pembelajaran di mana pengetahuan dipelajari se+ara aktif dengan menggunakan benda-benda konkret atau situasi yang nyata. b. Tahap &konik Suatu
tahap
pembelajaran
di
mana
pengetahuan
direpresentasikan
(diwujudkan) dalam bentuk bayangan ,isual (,isual imagery)" gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan konkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif. +. Tahap Simbolik Suatu tahap pembelajaran di mana pengetahuan itu direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak" baik si mbol-simbol ,erbal (misalkan hurufhuruf" kata-kata atau kalimat-kalimat)" lambang-lambang matematika maupun lambang-lambang abstrak lainnya ($idayat" //12>) Suatu proses belajar akan berlangsung se+ara optimal jika pembelajaran diawali dengan tahap enaktif" dan kemudian jika tahap belajar yang pertama ini dirasa +ukup" siswa beralih ke tahap belajar yang kedua" yaitu tahap belajar dengan menggunakan modus representasi ikonik. Selanjutnya kegiatan belajar itu dilanjutkan pada tahap ketiga" yaitu tahap belajar dengan menggunakan modus representasi simbolik.
). Pem*ela(ara! Ma"ema"ka
Pembelajaran adalah upaya untuk men+iptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan" potensi" minat" bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyitno" //12*). 9gar tujuan pengajaran dapat ter+apai" guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingga antara komponen yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi se+ara harmonis( Suhito" ///2*). Salah satu Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
komponen dalam pembelajaran adalah pemanfaatan berbagai ma+am strategi dan metode pembelajaran se+ara dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi" siswa dan konteks pembelajaran (3epdiknas" //82*). Sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat memilih model pembelajaran serta media yang +o+ok dengan materi atau bahan ajaran. 3alam pembelajaran matematika salah satu upaya yang dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berbasis masalah (Problem Sol,ing) karena dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat memberikan siswa kesempatan seluas-luasnya untuk meme+ahkan masalah matematika dengan strateginya sendiri. Sedangkan penggunaan media dalam pembelajaran matematika sangat menunjang" karena dengan menggunakan media pembelajaran siswa lebih mudah memahami konsep matematika yang abstrak. !urikulum Tingkat Satuan Pendidikan( !urikulum // ) yang berakarkan pada !urikulum Berbasis !ompetensi (!urikulum //1) (3epdiknas" //82=) menyatakan bahwa potensi siswa harus dapat dikembangkan se+ara optimal dan di dalam proses belajar matematika siswa dituntut untuk mampu2 a.
Melakukan kegiatan penelusuran pola dan hubungan"
b.
Mengembangkan kreatifitas dengan imajinasi" intuisi dan penemuannya"
+.
Melakukan kegiatan peme+ahan masalah"
d.
Mengkomunikasikan
pemikiran
matematisnya
kepada
orang
lain.
?ntuk men+apai kemampuan tersebut perlu dikembangkannya proses belajar matematika yang menyenangkan" memperhatikan keinginan siswa" membangun pengetahuan dari apa yang diketahui siswa" men+iptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan belajar" memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran" memberikan kegiatan yang menantang" memberikan kegiatan yang memberi harapan keberhasilan" menghargai setiap pen+apaian siswa (3epdiknas" //82@). Selain itu di dalam mempelajari matematika siswa memerlukan konteks dan situasi yang berbeda-beda sehingga diperlukan usaha guru untuk2 a. Menyediakan
dan
menggunakan
berbagai
alat
peraga
atau
media
pembelajaran yang menarik perhatian siswa" b. Memberikan kesempatan belajar matematika di berbagai tempat dan keadaan" +. Memberikan
kesempatan
menggunakan
metematika
untuk
berbagai
keperluan" d. Mengembangkan
sikap
menggunakan matematika sebagai alat untuk
meme+ahkan matematika baik di sekolah maupun di rumah" e. Menghargai sumbangan tradisi" budaya dan seni di dalam pengembangan matematika" f. Membantu siswa menilai sendiri kegiatan matematikanya. ( 3epdiknas" //82) Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
8
3ari kurikulum di atas dapat dikatakan bahwa guru dalam melakukan pembelajaran matematika harus bisa membuat situasi yang menyenangkan" memberikan alternatif penggunaan alat peraga atau media pembelajaran yang bisa digunakan pada berbagai tempat dan keadaan" baik di sekolah maupun di rumah.
+. %rea"e Pro*lem Sol!g #alam Pem*ela(ara! Ma"ema"ka
Model
50reati,e
Problem
Sol,ing6
(0PS)
adalah
suatu
model
pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan peme+ahan masalah" yang diikuti dengan penguatan ketrampilan. !etika dihadapkan dengan suatu pertanyaan" siswa dapat melakukan keterampilan meme+ahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan +ara menghafal tanpa dipikir" keterampilan meme+ahkan masalah memperluas proses berpikir (Pepkin" //12*) Suatu soal yang dianggap sebagai 5masalah6 adalah soal yang memerlukan keaslian berpikir tanpa adanya +ontoh penyelesaian sebelumnya. Masalah berbeda dengan soal
latihan.
Pada soal
latihan" siswa telah mengetahui
+ara
menyelesaikannya" karena telah jelas antara hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan" dan biasanya telah ada +ontoh soal. Pada masalah siswa tidak tahu bagaimana +ara menyelesaikannya" tetapi siswa tertarik dan tertantang untuk menyelesaikannya. Siswa menggunakan segenap pemikiran" memilih strategi peme+ahannya" dan memproses hingga menemukan penyelesaian dari suatu masalah (Suyitno" ///281). 9dapaun proses dari model pembelajaran :PS" terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut2 a. !larifikasi masalah !larifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan" agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan. b. Pengungkapan pendapat Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai ma+am strategi penyelesaian masalah. +. ',aluasi dan Pemilihan Pada tahap e,aluasi dan pemilihan ini" setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat
atau
strategi-strategi
mana
yang
+o+ok
untuk
menyelesaikan masalah. d. &mplementasi. Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah" kemudian menerapkannya samapai menemukan penyelesaian dari masalah tersebut (Pepkin" //12). 3engan membiasakan siswa menggunakan langkah-langkah yang kreatif dalam meme+ahkan masalah" diharapkan dapat membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari matematika. Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
1
-. Me#a Pem*ela(ara! Ma"ema"ka
Menurut $.<. ;owler (Suyitno" ///2*) matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan dan ruang yang bersifat abstrak. Sehingga untuk menunjang kelan+aran pembelajaran disamping pemilihan metode yang tepat juga perlu digunakan suatu media pembelajaran yang sangat berperan dalam membimbing abstraksi siswa (Suyitno" ///28A). Menurut 3arhim(*>>82*/) adapun nilai atau fungsi khusus media pendidikan matematika antara lain2 *. ?ntuk mengurangi atau menghindari terjadinya salah komunikasi" . ?ntuk membangkitkan minat atau moti,asi belajar siswa" 8. ?ntuk membuat konsep matematika yang abstrak" dapat disajikan dalam bentuk konkret sehingga lebih dapat dipahami" dimengerti dan dapat disajikan sesuai dengan tingkat-tingkat berpikir siswa. :adi salah satu fungsi media pembelajaran matematika adalah untuk meningkatkan moti,asi belajar siswa. Sedangkan moti,asi dapat mengarahkan kegiatan belajar" membesarkan semangat belajar juga menyadarkan siswa tentang proses belajar dan hasil akhir. Sehingga dengan meningkatnya moti,asi belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya pula (3imyati" *>>12A=-A>).
. Pe!gg/!aa! 0%D 1 #eo %om2a$" D3$ 4 #alam Pem*ela(ara! ma"ema"aka
Seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi"
berkembang pula jenis-jenis media pembelajaran yang lebih menarik dan dapat digunakan baik di sekolah maupun di rumah. Salah satunya adalah media pembelajaran yang berbentuk %03 (%ideo 0ompa+t 3is+). Penggunaan %03 (%ideo 0ompa+t 3is+) dapat digunakan sebagai alternatif pemilihan media pembelajaran matematika yang +ukup mudah untuk dilaksanakan. $al ini dikarenakan akhir-akhir ini di lingkungan akademis atau pendidikan penggunaan media pembelajaran yang berbentuk %03 bukan merupakan hal yang baru lagi dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Penggunaan media pembelajaran matematika yang berbentuk %03 memungkinkan digunakan di rumah karena %03 player sekarang ini sudah bukan merupakan barang mewah lagi dan dapat ditemukan hampir disetiap rumah siswa.
. Pem*ela(ara! 5a!g Berore!"a3 Pa#a Ak""a3 Menurut Sardiman" yang dimaksud akti,itas belajar adalah keaktifan yang bersifat fisik maupun mental. 3alam kegiatan pembelajaran" kedua akti,itas tersebut harus saling menunjang agar diperolehasil yang maksimal" sehubungan dengan hal tersebut Piaget mengemukakan pendapat" 5bahwa seseorang berpikir sepanjang ia berbuat sesuatu karena tanpa berbuat ia tidak akan mau berpikir
Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
@
kreatif6.* Sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik harus diberikan kesempatan berbuat sendiri sebagai stimulus untuk membangkitkan pemikiran bertaraf ,erbal setelah peserta didik melakukan kegiatan (berpikir menggunakan taraf perbuatan). !arena akti,itas tersebut sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam men+ari pengalaman dan mengalami sendiri" sehingga pembelajaran lebih berhasil dan menarik. 9sumsi yang timbul bahwa pembelajaran yang berorientasi pada akti,itas peserta didik adalah2 a)
9sumsi filosofi tentang pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan" baik kedewasaan intelektual" soaial" maupun kedewasaan moral. !arena proses pendidikan bukan hanya mengembangkan intelektual saja" tapi men+akup seluruh potensi yang dimiliki peserta didik sehingga memun+ulkan hakekat pendidikan dasar diantaranya2 (a) interaksi manusia4 (b) pembinaan dan pengembangan potensi manusia4 (+) berlangsung sepanjang hayat4 (d) kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat perkembangan peserta didik4 (e) keseimbangan antara kebebasan subjek (terdidik) dan kewibawaan guru (pendidik)4 dan (f) peningkatan kualitas hidup manusia.
b)
9sumsi tentang peserta didik sebagai subjek pendidikan" yaitu2 Pertama, peserta didik bukanlah manusia dalam ukuran mini" akan tetapi manusia yang sedang dalam tahap perkembanagan. Kedua, setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda. Ketiga, peserta didik pada dasarnya adalah insan yang aktif" kreatif" dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya. Keempat, peserta didik mempunyai moti,asi untuk memenuhi kebutuhannya.8
+)
9sumsi tentang guru adalah2 Pertama, guru bertanggung jawab atas ter+apainya hasil belajar peserta didik. Kedua, guru memiliki kemampuan professional dalam mengajar. Ketiga, guru mempunyai kode etik keguruan. Keempat,
guru
memiliki
peran
sebagai
sumber
belajar"
pemimpin
(organisator) dalam belajar yang memungkinkan ter+iptanya kondisi yang baik bagi peserta didik dalam belajar. d)
9sumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran adalah2 Pertama" bahwa proses pengajaran diren+anakan dan dilaksanakan sebagai suatu system. Kedua" peristiwa belajar akan terjadi manakala peserta didik berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru. Ketiga, proses pengajaran akan lebih aktif apabila menggunakan metode dan teknik yang tepat dan berdaya guna. Keempat, pengajaran memberi takanan kepada proses dan produk se+ara seimbang. Kelima, inti proses pengajaran adalah adanya kegiatan belajar peserta didik se+ara optimal.
*
ustini usuf" 6?paya Meningkatkan 9kti,itas Belajar6" http2##www.fkip.unri.a+.id#@#@#//> .
Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
6. Ha3l Bela(ar #a! &ak"or7&ak"or 8a!g Mem2e!gar/h
3ari beberapa pendapat baik menurut Mulyono 9bdurrahm" !eller" ana Sudjana" dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar yang diperoleh melalui usaha dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar. 9dapun hasil belajar#kompetisi dalam pembelajaran matematika yang harus di+apai sebagai berikut ( 'rman Suherman //82*A) a. Menunjukan permasalahan dan keterkaitan antara konsep matematika yang dipelajari" serta mengaplikasikan konsep algoritma se+ara luwes" akurat" efesien dan tepat dalam peme+ahan masalah. b. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol" tabel" grafik atau diagram untuk menjelaskan keadaan atau masalah. +. Mengguanakan penalaran pada pola" sifat atau melakukan manipulasi metematika dan membuat generalisasi" menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pertanyaan matematika. d. !emampuan berpikir tinggi diperlukan agar siswa memiliki kemampuan untuk menemukan#discovery penyelesaian problem-problem matematika di jenjangnya e. Menunjukan
kemampuan
strategi
dalam
membuat
(merumuskan)"
menafsirkan dan menyelesaikan metode matematika dalam peme+ahan masalah. f. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. $asil belajar akan dipengaruhi oleh banyak faktor. 3ari sekian banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar Slamet"
Sumardi
Suryabrata"
dapat
baik itu menurut Muhibbin Syah"
digolongkan
menjadi
tiga
ma+am"
sebagaiamana yang dikatakan oleh 9bu 9hmadi yaitu2 a. ;aktor-faktor stimulasi belajar. Segala sesuatu di luar indi,idu yang merangsang indi,idu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar dikelompokkan dalam faktor stimuli belajar antar lain4 Panjangnya bahan pelajaran" kesulitan bahan pelajaran" berartinya bahan pelajaran" berat ringannya tugas" suasana lingkungan eksternal. b. ;aktor-faktor metode balajar. Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar" faktor-faktor metode belajar menyangkut hal-hal berikut4 kegiatan berlatih atau praktek" o,erlearning dan drill, resitasi belajar" pengenalan tentang hasil-hasil belajar" belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian" penggunaan modalitet indera" bimbingan dalam belajar" kondisi-kondisi intensif. +. ;aktor-faktor indi,idual.
Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
A
;aktor-faktor indi,idu meliputi4 kematangan" faktor usia kronologis" perbedaan jenis kelamin" pengalaman sebelumnya" kapasitas mental" kondisi kesehatan jasmani" kondisi kesehatan rohani" dan moti,asi.
9. Ka(a! Pe!el"a! Pe!#/k/!g.
Penelitian Saminanto" // yang melakukan penelitian tindakan kelas pembelajaran matematika berbasis 3isko,ery-'ksperimen "//A yang melakukan penelitian tentang model
pembelajaran turnamen matematika"
ternyata
menunjukkan semangat siswa untuk mempelajari materi yang sedang dipelajari se+ara aktif dan mandiri. Semangat tersebut terjadi karena siswa dihadapkan pada model pembelajaran yang mereka anggap baru" yang menuntut mereka untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa membutuhkan prasarat pengetahuan
seperti yang akan dihadapi sekarang. Penelitian yang dilakukan
&. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan uraian di atas dapatlah dimun+ulkan suatu hipotesis
tindakan
sebagai berikut 2 *. Skenario pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi kelas %&& ' semester MTs * !ota Semarang yang operasional adalah langkah-langkah pembelajan yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman ko nsep. . Pembelajaran dengan model creative problem solving dengan media video compact disk pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi kelas %&& semester MTs * !ota Semarang dapat meningkatkan keaktifan. 8. Penggunaan model pembelajaran creative problem solving dengan video compact disk pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi kelas %&& semester MTs * !ota Semarang dapat meningkatkan pemahaman.
G. INDIKATOR PENELITIAN
&ndikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya pemahaman konsep persegi panjang dan persegi yang ditandai dengan perolehan nilai diatas "@ dan ketuntasan klasikal A@D.
H. METODOLOGI PENELITIAN '. Ma"er 5a!g aka! #"el"
Materi yang akan diteliti adalah persegi dan persegi panjang
Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
=
). Tem2a" #a! ak"/
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di kelas %&& ' semester, MTs * di !ota Semarang.
+. Kola*ora"or
ang melaksanakan pembelajaran adalah guru matematika kelas %&& ' Bapak $arjoko" S.Pd" sedangkan sebagai kolaborator adalah Bapak 3rs. Purwito dan Saminanto selaku peneliti.
-. Ra!$a!ga! Pe!el"a!.
!egiatan diran+ang dengan penelitian tindakan kelas. !egiatan diterapkan dalam upaya menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebagai langkah untuk memahamkan konsep persegi panjang dan persegi demi ter+apainya kompetensi dasar yang diharapkan. Tahapan langkah disusun siklus *" dan siklus . Setiap siklus terdiri atas peren+anaan" pelaksanaan" pengamatan" dan refleksi. Sebagai langkah-langkah besar yang akan dilakukan adalah sebagai berikut2 a. Siklus *2 angkah-langkah besar dalam siklus * ini mulai dari peren+anaan" pelaksanaan" pengamatan dan refleksi akan dijelaskan sebagai berikut2 *) Peren+anaan a) Meninjau kembali ran+angan pembelajaran yang telah disiapkan dalam bentuk prototype#modul( CPP" lembar kerja" soal e,aluasi" soal tugas rumah). Selain itu peren+anaan disini juga menyiapkan siswa benar benar berada
pada suasana penyadaran
diri untuk melakukan
peme+ahan masalah# problem solving yang menekankan pada keaktifan siswa dalam setiap proses pembelajaran dengan menggunakan vedio compact disk . Persiapan ini akan ditemukan terlebih dahulu antara guru dan siswa di luar jam. b) CPP
harus
menggambarkan
pelaksanaan
pembelajaran
yang
menggunakan model creative problem solving dengan media video compact disk . +) embar kerja yang isinya berupa soal dan prosedur untuk alur pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk.. ) Pelaksanaan Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan CPP yang telah disiapkan oleh peneliti. 9dapun langkahlangkah pembelajaran persegi panjang dan persegi dengan menggunakan model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk pada siklus * ini se+ara garis besar adalah sebagai berikut2 Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
>
a) Guru memberikan apersepsi tentang persegi panjang dan persegi se+ara kontekstual yang ada pada lingkungan siswa. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. +) Guru memutarkan 03 pembelajaran tentang persegi panjang dan persegi. d) Guru memberikan soal#masalah yang berhubungan dengan konsep persegi panjang dan persegi. e) 3engan langkah problem sol,ing siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. f) Menyamakan persepsi dipandu oleh guru. g) Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. h) Guru melakukan tes formatif se+ara indi,idual. 8) Pengamatan Guru dan peneliti melakukan pengamatan2 a)
Selama proses pembelajaran untuk mengetahui tentang keaktifan siswa dalam melakukan kegiatan problen sol,ing.
b) Pemahaman konsep dan hasil e,aluasi#tes akhir. +) 3engan men+atat keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian. 1) Cefleksi a) Se+ara kolaboratif guru mitra dan peneliti
menganalisis dan
mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki untuk siklus ke nantinya.. b) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus *. b. Siklus 2 ?ntuk pelaksanaan siklus se+ara teknis sama dengan pelaksanaan siklus *. angkah-langkah besar dalam siklus ini yang perlu ditekankan mulai dari peren+anaan" pelaksanaan" pengamatan dan refleksi akan dijelaskan sebagai berikut2 *) Peren+anaan Meninjau kembali ran+angan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus dengan melakukan re,isi sesuai hasil refleksi siklus *. ) Pelaksanaan Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan CPP yang telah disiapkan oleh peneliti dan direfisi berdasarkan e,aluasi pada siklus *. 9dapun langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk sama dengan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus*.. 8) Pengamatan Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
*/
Guru dan peneliti melakukan pengamatan yang sama pada siklus *.
1) Cefleksi Cefleksi pada siklus kedua ini dilakukan untuk melakukan penyempurnaan prototype#modul pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk yang diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran" meningkatkan pemahaman konsep persegi panjang dan persegi" serta meningkatkan hasil belajar siswa.
. Me"o#e Pe!5/3/!a! I!3"r/me! a. Re!$a!a Pelak3a!aa! Pem*ela(ara! 1RPP4
Cen+ana Pelaksanaan Pembelajaran(CPP) pada siklus * dan siklus dibuat berdasarkan format yang disyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. 3i dalam CPP tertuang skenario pembelajaran matematika dengan pokok bahasan persegi panjang dan persegi yang menggunakan model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk . *. Lem*ar Ker(a;mo#/l
embar kerja dibuat berdasarkan langkah-langkah untuk memahami konsep persegi panjang dan persegi dengan model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk.. . $. T/ga3 R/mah
Tugas rumah diberikan soal-soal yang bertujuan untuk mendalami konsep persegi panjang dan persegi serta kontekstualnya dalam kehidupan sehari-hari. #. I!3"r/me! Pe!gama"a!
&nstrumen pengamatan disusun dengan indikator-indikator yang bisa mengukur ter+apainya kompetensi dasar pokok bahasan persegi panjang dan persegi. 3alam hal ini terutama untuk mengukur selama proses pelaksanaan pembelajarannya" baik mengamati keaktifan siswa" dan pemahaman konsep. e. Te3 &orma"<
Tes formatif dilakukan pada akhir siklus * dan siklus . Tes formatif pada siklus * dipakai untuk melihat keberhasilan sementara pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk " yang akan di bandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus(tahun-tahun sebelumnya) dan sebagai e,aluasi untuk refleksi pada siklus . Sedangkan tes formatif pada siklus untuk melihat keberhasilan model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk . Soal tes diambil dari soal-saol ebtanas khusus pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi.
Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
**
=. Me"o#e Pe!g/m2/la! Da"a #a! Pe!golaha! Da"a
a. 0ara Pengumpulan 3ata *) 3okumenter Metode dokumenter digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama siswa dari kelas %&& ' MTs * !ota Semarang. ) Tes Tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah melakukan pembelajaran matematika pokok bahasan persegi panjang
dan persegi
dengan model model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk " baik pada siklus * dan siklus . 8) embar kerja embar kerja berupa langkah-langkah untuk memahami konsep persegi panjang dan persegi dengan model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk yang diberikan siswa pada siklus * dan siklus . 1) Pengamatan Pengamatan dilakukan pada tiap siklus. Pengamatan siklus
* dipakai
untuk direfleksikan pada siklus . b. 0ara pengolahan 3ata 3ata hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis kualitatif deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pen+apaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan model creative problem solving dengan media video compact disk yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep persegi panjang dan persegi. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran matematika creative problem solving dengan media video compact disk pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi terhadap hasil belajar akan diuji regresi dengan menggunakan SPSS.
Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
*
DA&TAR PUSTAKA
3arhim. *>>8. Work Shop atematika. !akarta2 3epdikbud 3irektorat :enderal Pendidikan 3asar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru STP Setara 3&&&. 3epartemen Pendidikan asional 3irektorat :enderal Pendidikan 3asar dan Menengah 3irektorat Pendidikan anjutan Pertama. //8. !urikulum //1 Sekolah Menengah
Pertama. Pedoman
Khusus
Pengembangan
Silabus
"erbasis
Kompetensi Sekolah enengah Pertama ata Pela#aran atematika. :akarta2 3irektorat :enderal Perguruan Tinggi 3epdiknas. 3imyati" Mudjiono. *>>1. "ela#ar dan Pembela#aran. :akarta23irektorat :enderal Perguruan Tinggi 3epdikbud. $idayat. //1. Diktat Kuliah $eori Pembela#aran atematika. Semarang2;M&P9 ?'S. Pandoyo. *>>. Strategi "ela#ar enga#ar . Semarang2&!&P Semarang Press. Permen E tahun //@ tentang S! dan !3. Pepkin
!..
//1.
Creative
Problem
Solving
%n
ath.
Tersedia
di2
http2##www.uh.edu#hti#+u#//1#,/#/1.htm F@ :anuari //@. Suhito. *>>/. Strategi Pembela#aran atematika. Semarang2;PM&P9 &!&P Semarang. Suyitno 9min" Pandoyo" $idayah &sti" Suhito" Suparyan. ///. Dasar&dasar dan Proses Pembela#aran atematika % . Semarang2Pendidikan Matematika ;M&P9 ?'S HHHHHHHHHHHH. //1. Pemilihan odel&model Pembela#aran dan Penerapannya di Sekolah. Semarang2Pendidikan Matematika ;M&P9 ?'S
Diklat PTK Kabupaten TEMANGGUNG diselenggarakan oleh ISMI Jateng
*8