ppt.cp

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATHETOID

PROGRAM STUDY FISIOTERAPI D4 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

The world’s largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.











Nama Anggota : Riska Karina Putri J110100007 Ahmad Wahid Wahid J110100008 Rizki Margianawa Margianawati ti J110100009 Ria Nendisa VT









J110100032 J1 10100032











Pengertian Cerebral Palsy Cerebral Palsy merupakan sekelompok gangguan gerak atau postur yang yang disebabkan oleh lesi yang tidak progresif yang menyerang otak yang sedang berkembang atau immatur.

Kerusakan jaringan saraf yang tidak progresif











kerusakan otak secara garis besar

Prenatal Perinatal











Riwayat Prenatal 

   



Kelainan perkembangan dalam kandungan, faktor genetik, kelainan kromosom Usia ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 40 tahun. Infeksi intrauterin: TORCH dan sifilis. Radiasi saat masih dalam kandungan Asfiksia intrauterin (abrubsio plasenta, plasenta previa, anoksia maternal, kelainan umbilikus, perdarahan plasenta, ibu hipertensi, dan lain-lain). Keracunan saat kehamilan, kontaminasi air raksa pada makanan, rokok dan alkohol.











Riwayat Perintal Anoksia/hipoksia Anoksia/hipoksia atau cidera otak Perdarahan otak Perdarahan otak dan anoksia dapat terjadi bersama-sama Prematuritas atau Bayi kurang bulan Postmaturitase.

 

 













Riwayat Postnatal 1) Trauma kepala 2) Meningitis / ensefalitis yang terjadi 6 bulan











Peran Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy 

Memperbaiki Memperbaiki pola jalan dengan memperbaiki posture dan mobilitas











Klasifikasi Cerebral Palsy (CP) 1.

CP Spastik merupakan Kelainan dalam kontrol gerakan











2. Diskinetik atau CP athetoid : Kejang involunter, jerky arms dan pergerakan kaki, gangguan terletak pada Ganglia











Cerebral Palsy Spastik Athetoid Kerusakan pada sistem saraf pusat yang letak  kelainannya pada basal ganglion dan kortex cerbry

Merupakan ganglion













Manifestasi Klinis CP Spastik Athtetoid













Prognosis













Penatalaksanaan Fisioterapis













Tujuan Penatalaksanaan Neuro































































































































Lanjutan Gangguan Kemampuan Fungsional

Ganggguan Biomekanika

Abnormlitas Tonus Otot yang fluktuatif Inhibisi dan Fasilitasi serta Streching

Pola Spastisitas pada kedua lengan dan tungkai kearah ekstensi. Spasme Otot trapezius upper pada trunk sebelah sebelah kanan dan pemendekan pemendekan otot illiopsoas pada hip kanan dan dan hip kiri.

Gangguan merangkak, berguling, berguling, merayap, duduk, berdiri, dan berjalan berjalan

Latihan berguling, latihan pull to sit, latihan cobra, cobra, latihan merayap

Gangguan Vestibular

METODE BOBATH











a. Impairment Adanya abnormalitas abnormalitas tonus postural postural tubuh yang bersifat fluktuatif (bisa terjadi terjadi hipertonus hipertonus saat saat tegang tegang atau kaget dan bisa terjadi hipotonus saat rileks).



Adanya pola pola spastisitas pada kedua lengan lengan dan kedua tungkai ke arah ekstensi.



Adanya spasme spasme otot trapezius trapezius upper pada trunk sebelah kanan dan pemendekan otot illiopsoas pada hip kanan dan kiri.



Adanya gerak involunter involunter yang tidak terkontrol











c. Functional Limitation •

•

Belum mampu melakukan gerak fungsional dasar, dasar, seperti : merangkak, berguling, tengkurap, merayap, duduk dan berdiri. Belum mampu melakukan aktivitas fungsional seperti makan, mandi.











Program Fisioterapi 1. Tujuan a. Jangka Pendek 

Memperbaiki abnormalitas tonus yang bersifat fluktuatif



Mengontrol pola spastisitas pada kedua lengan dan kedua tungkai



Mengurangi spasme otot upper trapezius dan mengurangi pemendekan pada otot illiopsoas hip kanan dan hip kiri



Mengontrol gerak involunter. involunter.











2. Intervensi Fisioterapi 

Inhibisi dan fasilitasi spastis

 Latihan

ROM dan streching

 Latihan

berguling

Latihan

Pull to sit

Latihan

cobra













3. Edukasi  Memberikan

edukasi kepada keluarga untuk tetap memberikan motivasi kepada anak agar tetap bersemangat melakukan terapi.  Kadang sering diajak jalan keluar agar mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan dunia luar  Sering menyentuh wajah anak dan seluruh tubuh dengan tangan atau kain kasar  Cara menggendong dengan benar yaitu











4. RENCANA RENCANA EVALUASI EVALUASI ◦

◦

Pengukuran spastisitas dengan skala Asword Pengukuran reflek patoloogis dengan stimulus











4. Hasil Hasil Terapi erapi Terakhi erakhirr Pasien yang bernama Muhammad berusia 22 bulan diagnose CP Spastik Atetoid setelah setelah dilakukan dilakukan terapi terapi hasilnya :

ppt.cp

Recommend Documents