BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Salah satu Hak Asasi Manusia adalah Kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan bangsa, oleh karena itu pembangunan dibidang kesehatan perlu diselenggarakan secara menyeluruh dan paripurna, agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, serta tercapainya Komitmen Global MDG’s bidang kesehatan pada Tahun 2015. Menurut Undang-Undang RI. No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara social dan ekonomi. Sedang, menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan jasmani, rohani, sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. (Depkes RI, 1992). Pengembangan
kesehatan
merupakan
bagian
integral
dari
pembangunan sumber daya manusia yaitu dalam rangka mewujudkan daerah yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin ingga dapat sejajar dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Proses pencapaian tujuan pembangunan kesehatan memerlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang akhirnya menjadi landasan dalam membentuk negara yang kuat. Negara kuat dari aspek kesehatan dapat diartikan sebagai negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan basis utamanya alam wujud semua rakyat sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktifitas yang tinggi.
1
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Penyelenggaraan Puskesmas di era desentralisasi dapat digolongkan menjadi program kesehatan esensial dan program kesehatan pengembangan.
(Permenkes
RI
Nomor
75
Tahun
2014
tentang
Puskesmas 2014). Kedokteran
komunitas
atau
kesehatan
komunitas
merupakan
perpaduan antara ilmu kesehatan masyarakat, kedokteran pencegahan dan kedokteran sosial dengan tujuan dan ruang lingkup yang lebih luas yaitu dengan cara mengorganisir seluruh kemampuan atau yang tersedia untuk
menjaga,
melindungi
dan
meningkatkan
status
kesehatan
masyarakat. Secara keseluruhan kedokteran komunitas merupakan suatu kesatuan yang seimbang antara kuratif, preventif, promotif, rehabilitatif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat (Chandra Budiman, 2009). Tujuan Puskesmas berdasarkan undang-undang Kesehatan Nasional seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan RI No 23 Tahun 1992, yaitu tercapainya derajat kesehatan secara optimal bagi seluruh penduduk. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu membangun suatu masyarakat atau manusia harus dipandang secara holistik sebagai manusia yang utuh untuk memenuhi berbagai aspek kebutuhannya agar tetap hidup secara seimbang lahir dan bathin. Tanpa ada keseimbangan maka akan berpengaruh terhadap interaksi hidupnya yang dapat mengakibatkan jatuh sakit. 2
Untuk menilai sejauh mana kualitas manusia Indonesia, Human Development Index tahun 1997 menempatkan Indonesia pada urutan 105 dari 174 negara. Indikator penilaian adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan pendapatan ekonomi masyarakat, dengan demikian masyarakat Indonesia sangat tertinggal jauh dari negara lain dalam membangun masyarakatnya sehingga dapat digambarkan bahwa masyarakat kita secara umum mempunyai Tingkat pendidikan yang rendah dengan status kesehatan masyarakat yang masih memprihatinkan dengan demikian akan berpengaruh pada tingkat produktifitas masyarakat yang tercermin pada angka kemiskinan yang masih tinggi. Fungsi UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) harus seimbang, agar upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Upaya Kesehatan Perorangan saja dengan program JKN yang diikuti oleh seluruh rakyat pun belum cukup untuk mengangkat derajat kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu perencanaan terpadu dengan menggunakan indikator index pembangunan manusia, yaitu mengutamakan pembangunan Pendidikan, kesehatan dan ekonomi tanpa mengabaikan pembangunan pada sektor lainnya. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di Kelurahan/Kecamatan diharapkan dapat melakukan upaya reformasi pelayanan dan berperan secara nyata sebagai: 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga. 3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
3
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengetahui prioritas masalah di Puskesmas Perumnas ? 1. Bagaimana mengetahui penyebab masalah dari prioritas masalah Puskesmas Perumnas ? 2. Bagaimana proses pemecahan masalah dari prioritas masalah Puskesmas Perumnas? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui prioritas masalah di Puskesmas Perumnas 2. Untuk
mengetahui
penyebab
masalah
dari
prioritas
masalah
Puskesmas Perumnas 3. Untuk mengetahui proses pemecahan masalah dari prioritas masalah Puskesmas Perumnas D. Manfaat 1. Untuk mahasiswa Sebagai tambahan ilmu dan literatur dalam mengidentifikasi masalah keseatan yang ada di wilayah kerja puskesmas tertentu dan cara pemecahan masalah tersebut. 2. Untuk perangkat Puskesmas Perumnas Sebagai literatur mengenai masalah yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Perumnas 3. Untuk masyarakat Sebagai tambahan pengetahuan mengenai masalah yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Perumnas.
4
BAB II ANALISIS SITUASI A.
Visi, Misi, dan Motto 1.
Visi Mewujudkan Pelayanan Kesehatan dasar yang bermutu dan bersinergis.
2.
Misi a. Menggerakan Pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Perumnas. b. Memelihara derajat kesehatan masyarakat yang optimal, melalui pemberdayaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. c. Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang bermutu melalui program Promosi Kesehatan, Pencegahan Penyakit dan Penanganan kasus / kejadian Kesehatan.
3.
Motto Pelayanan Bersinergis : Bersih, Sehat, Indah, Nyaman, Empati, Ramah, Giat, Inisiatif dan Standar.
B.
Upaya Kesehatan Untuk
mencapai
visi
yang
telah
disebutkan
sebelumnya,
puskesmas Perumnas Kadia bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang terdiri
dari
Upaya
kesehatan
Wajib
dan
Upaya
Kesehatan
Pengembangan. Selama ini Puskesmas Perumnas kadia telah menyelenggarakan semua upaya kesehatan wajib yang terdiri dari; 1. Upaya Promosi Kesehatan
5
2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Untuk
upaya
meningktakan
kesehatan
penyembangan
juga
dilaksanakan program tambahan berdasarkan proram pokok tersebut, yakni; 1. Upaya Kesehatan Sekolah 2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat 3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 4. Upaya Kesehatan Jiwa 5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut 6. Upaya Pengobatan Dari sekian kegiatan sistematis yang dilakukan oleh puskesmas perumnas kadia, salah satu fungsi menejemen yang harus ada adalah tanggung jawab. pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan peranggung jawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiata, eva;iasi kinerja berdasarkan hasil cakupan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan sumber daya termasuk keuangan. lapora ini akan menjadi tolak ukur efektifitas dan efisiensi kinerja puskesmas selama satu tahun kalender. hal ini akan menjadi acuan dalam mengambil kebijakan dan penyusunan Rencana Kinerja Operasional tahun berikutnya. laporan tersebut disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kota Kendari. C.
Tujuan Pokok dan Fungsi Puskesmas 1.
Tugas Pokok Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pelayanan, pemeliharaan wilayah kerjanya. 6
kesehatan
masyarakat
dalam
2.
Tujuan Puskesmas
kecamatan
poasia
tercapainya
kemampuan
untuk
hidup
penduduk
agardapat
mewujudkan
bertujuan sehat derajat
bagi
yakni setiap
kesehatan
masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. 3.
Fungsi a. Sebagai Pusat Pengembangan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya b. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
7
D.
Struktur Organisasi KEPALA PUSKESMAS dr. Patma ayunita
SEKRETARIS Anny Ilyas, SKM., M. Kes
KEUANGAN F. Winarsih, AMG Biwa, S.KM Nudzul Asmawiyah, S.Kep
SP2TP Irawati B, S. Farm Tegus Adhiyaksa
b LABORATORIUM Hj. Hermawati
PERKESMAS Esri Toding,S.Kep
KARTU Fitria, RM, SKM Haslinda Restu LM. Musrin, AMK Irwanto
P2M Rachel, AMK Sumartini Supiani Wa Sumi, SKM Novita, AMK Surviani
FARMASI Nur Hikma, S.Farm., Apt Hikmah Thalib, AMF Asniwati, AMF
PROMKES Rina, SKM. M.E Hetty, SKM, MKes
POLI UMUM dr. Nicolas Duma, M.Kes Rusnayanti S.Kep Tien Husaini Muuliana walasangi, AMK
UGD Hj. Walai, SKM Samawati, SKM
KESLING Nur. Insana, SKM Nur Rosa Ema, SKM, M.Si
GIZI Wa ode nursida, SKM Rusti, AMG Pitriani
Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Perumnas Kadia
8
POLI GIGI drg. Kardiani Latief, M.Kes Marlinda
KIA/KB Yulia N. Am. Keb Sri Hartati, S.St. Keb Yunita Hasan, Am.Keb Asnur Said, Am. Keb Devasmita, S.St. Keb Yulia Puspita Am. Keb
E.
Lingkungan 1. Keadaan Wilayah dan Letak Geografis Wilayah kelurahan
kerja
yaitu
Puskesmas
Kelurahan
Perumnas
Mandonga,
meliputi
Kelurahan
3
(tiga)
Korumba,
Kelurahan Bende dengan luas wilayah kerja 21.673km 2. Letak geografis wilayah kerja Puskesmas Perumnas secara administrasi berbatasan langsung - Utara
:Berbatasan
dengan
Kelurahan
Tobuha
Mandonga - Timur
: Berbatasan dengan Kelurahan Poasia
- Barat
: Berbatasan dengan Kelurahan Kadia
- Selatan
: Berbatasan dengan Kelurahan Bonggoeya
Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kadia
9
&
2. Kependudukan Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perumnas adalah sebanyak 44.616 jiwa, dengan rincian pada Tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Distribusi Jumlah Penduduk Per Kelurahan Σ PENDUDUK No.
L
P
PUSKES 8115 1No Bende
SASARAN
TOTAL
Ket
Bayi Bumil
Bulin
Anbal Balita
7954
16069
409
425
405
1428
1837
2
MAS Korumba
6728
6682
13410
341
354
338
1192
1533
3
Mandonga 7541
7596
15137
385
400
382
1345
1731
JUMLAH
22232 44616
1125
3965
5101
22384
1136 1179
Sumber : Data Sekunder
Tabel 2. Distribusi Jumlah Rumah Tangga Perkelurahan No.
Kelurahan
Jumlah Rumah Tangga
1.
Bende
2.253
2.
Korumba
2.138
3.
Mandonga
1.881
Jumlah
6.272
3. Sosial Ekonomi Pada umumnya penduduk yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Perumnas bermata pencaharian sebagai Pegawai Negeri sipil, TNI/Polri, pedagang dan buruh.
10
F.
Lingkungan Fisik dan Biologi 1. Lingkungan Fisik Puskesmas Perumnas terdiri dari beberapa ruangan diantaranya : a. Ruangan Kepala Puskesmas b. Kamar Kartu c. Poli KIA d. Poli Umum e. Ruangan Administrasi f. Poli Gigi g. Ruangan Apotik h. Gudang Obat i. Unit Gawat Darurat j. Pojok Gizi Secara umum kondisi semua ruangan dalam keadaan baik, namun ada ruangan yang tidak bisa berfungsi optimal karena ukurannya sangat sempit seperti Apotik , Pojok Gizi. Dengan keterbatasan di atas semua staf tetap berusaha untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. 2. Lingkungan Biologi Lingkungan Biologi yang berkaitan dengan beberapa penyakit menular seperti malaria dan
demam berdarah
sebagai vektor, sedangkan penyakit
adalah nyamuk
diare erat kaitannya dengan
tingginya indeks bakteriologis sejumlah sumber air minum di beberapa kelurahan yang sulit memperoleh air bersih. Untuk mengetahui angka bebas jentik (ABJ) dilakukan survai jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik dilakukan pada tempat – tempat perindukan vektor baik di dalam maupun diluar rumah seperti tempat penampungan air.
11
G.
Derajat Kesehatan Indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari keberhasilan atau hasil pencapaian program unggulan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas, yang terutama menjadi pusat perhatian adalah program kesehatan ibu dan anak (KIA) dan program Gizi masyarakat, yang meliputi unsur-unsur penilaian terhadap angka kematian ibu, angka kematian anak dan balita, angka kelahiran bayi, persentase status gizi balita. Program kesehatan lainnya tetap menjadi fokus pelayanan terutama untuk pencegahan penyakit menular (P2M) terhadap beberapa penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) seperti : diare, demam berdarah, malaria, infeksi saluran pernafasan karena disebabkan oleh bakteri maupun oleh virus yang tengah menjadi perhatian utama saat ini yaitu virus flu burung. Pelayanan kesehatan juga ditujukan untuk pengobatan terhadap kasus infeksi menular seksual akibat perilaku seksual yang tidak sehat maupun luka infeksi akibat dugaan gigitan anjing gila (rabies). Program P2M juga terwujudkan melalui pelayanan imunisasi dasar dan lanjutan secara rutin kepada sasaran bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kadia. Mencermati hal tersebut, derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Perumnas, dapat digambarkan dalam beberapa indikator utama, sesuai dengan hasil pencapaian standar program kesehatan, sebagai berikut : a. Jumlah Kelahiran Hidup
: 902
b. Jumlah Kematian Kasar
: -
c. Jumlah Kematian Bayi
: -
d. Jumlah Kematian Balita
: -
e. Jumlah Kematian Maternal
: 12
f. Persentase Balita Ditimbang ( D/S )
: 81,9%
g. Jumlah Balita dengan BGM
: 9
Menyimak hasil pencapaian program kesehatan yang menjadi tolak ukur utama dalam penilaian derajat kesehatan tersebut, tampaknya masih belum mencapai target yang diharapkan sesuai target nasional. H.
Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Perumnas adalah seperti yang terlihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 3. Jumlah dan jenis sarana kesehatan No.
Jenis sarana kesehatan
1.
Sarana kesehatan pemerintah :
2.
Jumlah
- Puskesmas Induk
1
- Puskesmas Pembantu
-
Sarana kesehatan bersumber daya masyarakat :
20
- Posyandu Balita
3
- Posyandu Lansia
0
- Bakesra
3
- Dokter Praktek Swasta
1
- Bidan praktek swasta
13
I.
Tenaga Kesehatan Data jenis dan jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Perumnas adalah seperti yang terlihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 4. Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Perumnas Kadia NO TENAGA
PNS KONTRAK
SUKARELA
JUMLAH
1
Dokter Umum
2
-
1
3
2
Dokter gigi
1
-
-
1
3
Apoteker
-
-
-
-
4
Perawat
12
-
5
16
5
Perawat gigi
1
-
2
3
6
Bidan
12
-
-
11
7
Gizi
4
-
1
5
8
Asisten Apoteker
4
-
-
4
9
Administrasi
3
-
-
4
10
Sopir
-
-
-
-
11
Kesling
3
-
-
3
1
-
-
1
1
-
-
1
Tenaga 12
Epidemiologi Tenaga Administrasi (SMA)
13
Tenaga
14
(AKK)
3
-
-
3
JUMLAH
47
-
12
59
SKM
14
BAB III ANALISIS MASALAH
A. Analisis Masalah Puskesmas Perumnas Analisis masalah di Puskesmas Perumnas pada bulan Januari – Oktober tahun 2017 terdiri dari 40 indikator dengan terbagi atas 5 upaya kesehatan wajib, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
(KIA/KB),
Promosi
Kesehatan
(Promkes),
Kesehatan
Lingkungan (Kesling), Gizi, dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M).
Tabel 5. Indikator Program Wajib Puskesmas Perumnas Kadia NO
INDIKATOR
TARGET
PENCAPAIAN
JAN-OKT 2017 (%)
SELISIH (%)
Kumulatif
Persen
KIA (KESEHATAN IBU & ANAK)
A 1
K1
83,3
1962
85
0
2
K4
83,3
1959
84,5
0
3
Cakupan KF3
83,3
1874
85
0
4
Cakupan Pelayanan
83,3
1865
89
0
83,3
7492
85
0
83,3
388
84
0
83,3
278
88
0
83,3
1874
89
0
Kesehatan Bayi 5
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
6
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri
7
Cakupan Penanganan Neonatal Resti
8
Cakupan KN1
15
9
Cakupan KN Lengkap
83,3
1874
89
0
10
Cakupan Pelayanan KB Aktif
83,3
13712
84
0
0
0
0
0
85
4933
90,4
0
90
4758
95,5
0
85
975
84,4
0,6
0
6
0
0
0
0
0
0
40
1828
46,9
0
80
939
85
0
83,3
939
85
0
83,3
4921
90,1
0
B 1
GIZI Persentase Kasus Gizi Buruk yang mendapat perawatan
2
Baduta dan Balita yang di timbang
3
Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita 6-59 bulan
4
Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
5
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat makanan tambahan
6
Balita kurus mendapat makanan tambahan
7
Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
8
Ibu Nifas mendapat kapsul Vitamin A
9
Bayi Baru Lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
10
Cakupan Balita yang ditimbang Berat Badannya (D/S)
16
C 1
P2M Penemuan Kasus Diare
83,3
296
52
31,3
Semua Umur 2
Penemuan Kasus ISPA
75
86
70
5
3
Penemuan Kasus DBD
83,3
0
83,3
0
4
Penemuan Kasus TB Paru
83,3
635
72
11,3
5
Penemuan Kasus Kusta
83,3
6
81
2,3
6
Penemuan Kasus Polio
83,3
0
83,3
0
7
Penemuan Kasus Filariasis
83,3
11
80
3,3
D
KESLING (KESEHATAN LINGKUNGAN)
1
Perumahan
67
4992
80
0
2
SPAL
67
4979
79
0
3
Jamban
67
5010
80
0
4
TPS
67
4992
79
0
5
Air Minum Berkualitas
53
5003
80
0
6
Survei Jentik
79
5023
80
0
7
TTU (Tempat-Tempat Umum)
71
164
75
0
8
TPM
62,5
197
72
0
E
PROMKES (PROMOSI KESEHATAN)
1
PHBS Rumah Tangga
66,7
2517
30,4
36,3
2
PHBS Institusi Pendidikan
54
23
56
0
3
PHBS Institusi Kesehatan
54
5
42
12
4
PHBS TTU
54
8
53
1
5
PHBS Tempat Kerja
54
26
52
2
Sumber. Data primer Puskesmas Perumnas Januari-Oktober Tahun 2017
17
B. Prioritas Masalah Dalam penentuan prioritas masalah kita harus melalui beberapa tahap yaitu menilai besar masalah, kegawatan masalah, kemudahan penanggulangan dan PEARL faktor. Kelas N = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 3,3 (1,6) = 1 + 5,28 =6 Interval = (Nilai tertinggi-Nilai terendah)/Jumlah kelas = (90-0)/6 = 15 1. Kuantitas Masalah (Kriteria A) Tabel 6. Kuantitas Masalah Terhadap Pencapaian Program NO
INDIKATOR
SELISIH
Besar Masalah Terhadap Pencapaian
(%)
Program
Nilai
Interval 0-15
15,1
30,2
45,3
60,4
75,5
–
–
–
–
–
30,1
45,2
60,3
75,4
100
8,34
10
Nilai
1,67 A 1
3,34
5,01
6,67
KIA (KESEHATAN IBU & ANAK) K1
0
X
18
1,67
2
K4
0
X
1,67
3
Cakupan KF3
0
X
1,67
4
Cakupan Pelayanan
0
X
1,67
0
X
1,67
0
X
1,67
0
X
1,67
Kesehatan Bayi 5
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
6
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri
7
Cakupan Penanganan Neonatal Resti
8
Cakupan KN1
0
X
1,67
9
Cakupan KN
0
X
1,67
0
X
1,67
Lengkap 10
Cakupan Pelayanan KB Aktif
B 1
GIZI Persentase Kasus
0
X
1,67
0
X
1,67
0
X
1,67
0,6
X
1,67
0
X
1,67
Gizi Buruk yang mendapat perawatan 2
Baduta dan Balita yang di timbang
3
Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita 6-59 bulan
4
Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
5
Ibu hamil Kurang
19
Energi Kronik (KEK) mendapat makanan tambahan 6
Balita kurus
0
X
1,67
0
X
1,67
0
X
1,67
0
X
1,67
0
X
1,67
mendapat makanan tambahan 7
Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
8
Ibu Nifas mendapat kapsul Vitamin A
9
Bayi Baru Lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
10
Cakupan Balita yang ditimbang Berat Badannya (D/S)
C 1
P2M Penemuan Kasus
31,3
X
5,01
Diare Semua Umur 2
Penemuan Kasus
5
X
1,67
0
X
1,67
11,3
X
1,67
2,3
X
1,67
ISPA 3
Penemuan Kasus DBD
4
Penemuan Kasus TB Paru
5
Penemuan Kasus
20
Kusta 6
Penemuan Kasus
0
X
1,67
3,3
X
1,67
Polio 7
Penemuan Kasus Filariasis
D
KESLING (KESEHATAN LINGKUNGAN)
1
Perumahan
0
X
1,67
2
SPAL
0
X
1,67
3
Jamban
0
X
1,67
4
TPS
0
X
1,67
5
Air Minum
0
X
1,67
Berkualitas 6
Survei Jentik
0
X
1,67
7
TTU (Tempat-
0
X
1,67
0
X
1,67
Tempat Umum) 8
TPM
E 1
PROMKES (PROMOSI KESEHATAN) PHBS Rumah
36,3
X
5,01
Tangga 2
PHBS Institusi
0
X
1,67
12
X
1,67
Pendidikan 3
PHBS Institusi Kesehatan
4
PHBS TTU
1
X
1,67
5
PHBS Tempat Kerja
2
X
1,67
21
2. Kegawatan Masalah (Kriteria B) Merupakan hasil rata-rata pengambilan suara dari 2 anggota kelompok mengenai 3 faktor tingkat kegawatan dengan bobot nilai : Keganasan
Biaya
Urgensi
Sangat ganas
:5
Sangat murah : 5
Sangat mendesak
:5
Ganas
:4
Murah
:4
Mendesak
:4
Cukup berpengaruh
:3
Cukup murah
:3
Cukup mendesak
:3
Kurang ganas
:2
Mahal
:2
Kurang mendesak
:2
Tidak ganas
:1
Sangat mahal : 1
Tidak mendesak
:1
Tabel 7. Kegawatan Masalah NO INDIKATOR KEGANASAN
A
TINGKAT
BIAYA
URGENSI
DIKELUARKAN
NILAI
KIA (KESEHATAN IBU & ANAK)
1
K1
1
3
5
9
2
K4
1
3
5
9
3
Cakupan KF3
3
3
3
9
4
Cakupan
4
4
3
11
4
3
3
10
5
5
2
12
4
4
2
10
Pelayanan Kesehatan Bayi 5
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
6
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri
7
Cakupan Penanganan
22
Neonatal Resti 8
Cakupan KN1
3
3
3
9
9
Cakupan KN
3
4
3
10
2
3
3
8
3
3
3
9
2
4
1
6
2
2
3
7
3
4
4
11
3
2
3
8
3
3
4
10
2
3
2
7
Lengkap 10
Cakupan Pelayanan KB Aktif
B 1
GIZI Persentase Kasus Gizi Buruk yang mendapat perawatan
2
Baduta dan Balita yang di timbang
3
Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita 6-59 bulan
4
Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
5
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat makanan tambahan
6
Balita kurus mendapat makanan tambahan
7
Remaja Putri mendapat Tablet
23
Tambah Darah (TTD) 8
Ibu Nifas mendapat
2
2
3
7
3
4
5
12
2
4
1
7
3
3
4
10
3
3
3
9
2
3
4
9
3
4
3
10
3
3
3
9
3
3
3
9
3
4
3
10
kapsul Vitamin A 9
Bayi Baru Lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
10
Cakupan Balita yang ditimbang Berat Badannya (D/S)
C 1
P2M Penemuan Kasus Diare Semua Umur
2
Penemuan Kasus ISPA
3
Penemuan Kasus DBD
4
Penemuan Kasus TB Paru
5
Penemuan Kasus Kusta
6
Penemuan Kasus Polio
7
Penemuan Kasus Filariasis
24
D
KESLING (KESEHATAN LINGKUNGAN)
1
Perumahan
4
4
4
12
2
SPAL
4
4
4
12
3
Jamban
4
4
4
12
4
TPS
4
4
4
12
5
Air Minum
4
4
4
12
Berkualitas 6
Survei Jentik
4
3
4
11
7
TTU (Tempat-
4
4
4
12
4
4
4
12
Tempat Umum) 8
TPM
E 1
PROMKES (PROMOSI KESEHATAN) PHBS Rumah
3
3
3
9
4
3
4
11
3
3
3
9
Tangga 2
PHBS Institusi Pendidikan
3
PHBS Institusi Kesehatan
4
PHBS TTU
3
3
3
9
5
PHBS Tempat
3
3
3
9
Kerja
25
3. Kemudahan Penanggulangan (Kriteria C) Sangat mudah
:1
Mudah
:2
Cukup mudah
:3
Agak mudah
:4
Tidak mudah
:5
Tabel 8. Kemudahan Penanggulangan NO
INDIKATOR
KEMUDAHAN PENANGGULANGAN
A
KIA (KESEHATAN IBU & ANAK)
1
K1
2
2
K4
4
3
Cakupan KF3
2
4
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
4
5
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
4
6
Cakupan Penanganan Komplikasi
4
Obstetri 7
Cakupan Penanganan Neonatal Resti
4
8
Cakupan KN1
2
9
Cakupan KN Lengkap
2
10
Cakupan Pelayanan KB Aktif
3
B 1
GIZI Persentase Kasus Gizi Buruk yang
1
mendapat perawatan 2
Baduta dan Balita yang di timbang
1
3
Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita
2
26
6-59 bulan 4
Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah
3
Darah (TTD) 5
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
3
mendapat makanan tambahan 6
Balita kurus mendapat makanan
3
tambahan 7
Remaja Putri mendapat Tablet Tambah
2
Darah (TTD) 8
Ibu Nifas mendapat kapsul Vitamin A
2
9
Bayi Baru Lahir mendapat Inisiasi
2
Menyusui Dini (IMD) 10
Cakupan Balita yang ditimbang Berat
1
Badannya (D/S) C
P2M
1
Penemuan Kasus Diare Semua Umur
2
2
Penemuan Kasus ISPA
2
3
Penemuan Kasus DBD
2
4
Penemuan Kasus TB Paru
2
5
Penemuan Kasus Kusta
2
6
Penemuan Kasus Polio
2
7
Penemuan Kasus Filariasis
2
D
KESLING (KESEHATAN LINGKUNGAN)
1
Perumahan
4
2
SPAL
4
3
Jamban
4
4
TPS
4
27
5
Air Minum Berkualitas
4
6
Survei Jentik
4
7
TTU (Tempat-Tempat Umum)
4
8
TPM
4
E
PROMKES (PROMOSI KESEHATAN)
1
PHBS Rumah Tangga
2
2
PHBS Institusi Pendidikan
2
3
PHBS Institusi Kesehatan
3
4
PHBS TTU
3
5
PHBS Tempat Kerja
3
4. Besar Masalah dengan PEARL Faktor (Kriteria D) Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan yaitu : a. Propriety
: Kesesuaian dengan program daerah/ nasional/ dunia
b. Economy
: Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya
c. Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan lembaga terkait d. Resources
: Tersedianya sumber daya
e. Legality
: Tidak melanggar hukum dan etika
Skor yang digunakan diambil melalui voting 2 anggota kelompok 1 = setuju dan 0 = tidak setuju
28
Tabel 9. PEARL Faktor NO
INDIKATOR
A
P
E
A
R
L
NILAI
KIA (KESEHATAN IBU & ANAK)
1
K1
1
1
1
1
1
1
2
K4
1
1
1
1
1
1
3
Cakupan KF3
1
1
1
1
1
1
4
Cakupan Pelayanan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Kesehatan Bayi 5
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
6
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri
7
Cakupan Penanganan Neonatal Resti
8
Cakupan KN1
1
1
1
1
1
1
9
Cakupan KN Lengkap
1
1
1
1
1
1
10
Cakupan Pelayanan KB
1
1
1
1
1
1
Aktif B 1
GIZI Persentase Kasus Gizi
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Buruk yang mendapat perawatan 2
Baduta dan Balita yang di timbang
3
Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita 6-
29
59 bulan 4
Ibu Hamil mendapat
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Tablet Tambah Darah (TTD) 5
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat makanan tambahan
6
Balita kurus mendapat makanan tambahan
7
Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
8
Ibu Nifas mendapat kapsul Vitamin A
9
Bayi Baru Lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
10
Cakupan Balita yang ditimbang Berat Badannya (D/S)
C 1
P2M Penemuan Kasus Diare
1
1
1
1
1
1
Semua Umur 2
Penemuan Kasus ISPA
1
1
1
1
1
1
3
Penemuan Kasus DBD
1
1
1
1
1
1
4
Penemuan Kasus TB
1
1
1
1
1
1
Paru
30
5
Penemuan Kasus Kusta
1
1
1
1
1
1
6
Penemuan Kasus Polio
1
1
1
1
1
1
7
Penemuan Kasus
1
1
1
1
1
1
Filariasis D
KESLING (KESEHATAN LINGKUNGAN)
1
Perumahan
1
1
1
1
1
1
2
SPAL
1
1
1
1
1
1
3
Jamban
1
1
1
1
1
1
4
TPS
1
1
1
1
1
1
5
Air Minum Berkualitas
1
1
1
1
1
1
6
Survei Jentik
1
1
1
1
1
1
7
TTU (Tempat-Tempat
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Umum) 8
TPM
E
PROMKES (PROMOSI KESEHATAN)
1
PHBS Rumah Tangga
1
1
1
1
1
1
2
PHBS Institusi
1
1
1
1
1
1
Pendidikan 3
PHBS Institusi Kesehatan
1
1
1
1
1
1
4
PHBS TTU
1
1
1
1
1
1
5
PHBS Tempat Kerja
1
1
1
1
1
1
31
5. Penilaian Prioritas Masalah Tabel 10. Nilai Prioritas Masalah NO
INDIKATOR
A
A
B
C
D
NPD
NPT
{ (A+B)
{ (A+B) X
XC}
CXD}
KIA (KESEHATAN IBU & ANAK)
1
K1
1,67
9
2
1
21,34
21,34
2
K4
1,67
9
4
1
42,68
42,68
3
Cakupan KF3
1,67
9
2
1
21,34
21,34
4
Cakupan Pelayanan
1,67
11
4
1
50,68
50,68
1,67
10
4
1
46,68
46,68
1,67
12
4
1
54,68
54,68
1,67
10
4
1
46,68
46,68
Kesehatan Bayi 5
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
6
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri
7
Cakupan Penanganan Neonatal Resti
8
Cakupan KN1
1,67
9
2
1
21,34
21,34
9
Cakupan KN
1,67
10
2
1
23,34
23,34
1,67
8
3
1
29,01
29,01
Lengkap 10
Cakupan Pelayanan KB Aktif
32
B 1
GIZI Persentase Kasus
1,67
9
1
1
10,67
10,67
1,67
6
1
1
7,67
7,67
1,67
7
2
1
17,34
17,34
1,67
11
3
1
38,01
38,01
1,67
8
3
1
29,01
29,01
1,67
10
3
1
35,01
35,01
1,67
7
2
1
17,34
17,34
1,67
7
2
1
17,34
17,34
1,67
12
2
1
27,34
27,34
Gizi Buruk yang mendapat perawatan 2
Baduta dan Balita yang di timbang
3
Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita 6-59 bulan
4
Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
5
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat makanan tambahan
6
Balita kurus mendapat makanan tambahan
7
Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
8
Ibu Nifas mendapat kapsul Vitamin A
9
Bayi Baru Lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
33
10
Cakupan Balita yang
1,67
7
1
1
8,67
8,67
ditimbang Berat Badannya (D/S) C 1
P2M Penemuan Kasus
5,01
10
2
1
30,02
30,02
1,67
9
2
1
21,34
21,34
1,67
9
2
1
21,34
21,34
1,67
10
2
1
23,34
23,34
1,67
9
2
1
21,34
21,34
1,67
9
2
1
21,34
21,34
1,67
10
2
1
23,34
23,34
Diare Semua Umur 2
Penemuan Kasus ISPA
3
Penemuan Kasus DBD
4
Penemuan Kasus TB Paru
5
Penemuan Kasus Kusta
6
Penemuan Kasus Polio
7
Penemuan Kasus Filariasis
D
KESLING (KESEHATAN LINGKUNGAN)
1
Perumahan
1,67
12
4
1
54,68
54,68
2
SPAL
1,67
12
4
1
54,68
54,68
3
Jamban
1,67
12
4
1
54,68
54,68
4
TPS
1,67
12
4
1
54,68
54,68
5
Air Minum Berkualitas 1,67
12
4
1
54,68
54,68
6
Survei Jentik
1,67
11
4
1
50,68
50,68
7
TTU (Tempat-Tempat
1,67
12
4
1
54,68
54,68
Umum)
34
8
TPM
E 1
1,67
12
4
1
54,68
54,68
PROMKES (PROMOSI KESEHATAN) PHBS Rumah
5,01
9
2
1
28,02
28,02
1,67
11
2
1
25,34
25,34
1,67
9
3
1
32,01
32,01
Tangga 2
PHBS Institusi Pendidikan
3
PHBS Institusi Kesehatan
4
PHBS TTU
1,67
9
3
1
32,01
32,01
5
PHBS Tempat Kerja
1,67
9
3
1
32,01
32,01
35
6. Urutan Prioritas Masalah Tabel 11. Urutan Prioritas Masalah NO
MASALAH KESEHATAN
1
Air Minum Berkualitas
2
Jamban
3
Perumahan
4
SPAL
5
TPS
6
TTU
7
TPM
8
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri
9
Survei Jentik
10
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
11
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
12
Cakupan Penanganan Neonatal Resti
13
K4
14
Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
15
Balita kurus mendapat makanan tambahan
16
PHBS Institusi Kesehatan
17
PHBS TTU
18
PHBS Tempat Kerja
19
Penemuan Kasus Diare Semua Umur
20
Cakupan Pelayanan KB Aktif
21
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat makanan tambahan
22
PHBS Rumah Tangga
23
Bayi Baru Lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
36
24
PHBS Institusi Pendidikan
25
Cakupan KN Lengkap
26
Penemuan Kasus TB Paru
27
Penemuan Kasus Filariasis
28
K1
29
Cakupan KF3
30
Cakupan KN1
31
Penemuan Kasus ISPA
32
Penemuan Kasus DBD
33
Penemuan Kasus Kusta
34
Penemuan Kasus Polio
35
Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita 6-59 bulan
36
Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
37
Ibu Nifas mendapat kapsul Vitamin A
38
Persentase Kasus Gizi Buruk yang mendapat perawatan
39
Cakupan Balita yang ditimbang Berat Badannya (D/S)
40
Baduta dan Balita yang di timbang Adapun yang menjadi prioritas masalah di Puskesmas Perumnas
bulan Januari-Oktober 2017 adalah cakupan air minum berkualitas C. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Analisis
masalah
dilakukan
untuk
menentukan
kemungkinan
penyebab masalah (cakupan air minum berkualitas) dengan metode pendekatan sistem (input, proses, lingkungan, dan output). Pendekatan input meliputi 5M (Man, Money, Methode, Material, Marketing) yang akan dibahas pada tabel 12.
37
Tabel 12. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah KOMPONEN INPUT
MAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH 1. Kurangnya tenaga petugas Kesling dalam melakukan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan jamban sehat. 2. Kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam cakupan air minum berkualitas
MONEY MATERIAL
1. Kurangnya dana untuk melakukan sosialisasi 1. Kurangnya
sarana
informasi
kepada
masyarakat akan pentingnya air minum yang berkualitas
dan
dampaknya
terhadap
kesehatan jika tidak menggunakan air minum yang berkualitas dalam keluarga METHOD
1. Kurangnya tentang
penyuluhan
pentingnya
dan
air
sosialisasi
minum
yang
berkualitas MARKETING 1. Masih minimnya media promosi kesehatan yang
beredar
dimasyarakat
tentang
pentingnya penggunaan air minum yang berkualitas serta sumber mata air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari LINGKUNGAN
1. Kurangnya pengetahuan
tingkat
kesadaran
masyarakat
tentang
dan air
minum berkualitas termasuk pentingnya konsumsi air minum yang berkualitas 2. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
tentang sumber air minum berkualitas yang
38
sehat. PROSES
P1
Tidak ada masalah
(Perencanaan) P2
Kurangnya koordinasi lintas sektor dalam
(Pelaksanaan)
pemantauan dan juga pemenuhan kebutuhan air minum berkualitas dimasyarakat.
P3
Kurangnya monitoring dan evaluasi terkait
(Pengawasan)
penggunaan dan kelayakan air minum dalam lingkungan masyarakat
Analisa penyebab masalah yang ditetapkan yaitu: A. Kurangnya tenaga petugas Kesling dalam melakukan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan jamban sehat. B. Kurangnya dana untuk melakukan sosialisasi C. Kurangnya sarana informasi kepada masyarakat akan pentingnya air minum yang berkualitas dan dampaknya terhadap kesehatan jika tidak menggunakan air minum yang berkualitas dalam keluarga D. Kurangnya penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya air minum yang berkualitas E. Masih minimnya media promosi kesehatan yang beredar dimasyarakat tentang pentingnya penggunaan air minum yang berkualitas serta sumber mata air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari F. Kurangnya tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang air minum berkualitas termasuk pentingnya konsumsi air minum yang berkualitas
39
Analisa prioritas penyebab masalah dengan menggunakan tabel paired comparison: Tabel 13. Analisa Prioritas Penyebab Masalah Dengan Menggunakan Tabel Paired Comparison A A
B
C
D
E
F
TOTAL
A
C
D
E
F
1
B
D
B
F
2
C
C
C
3
D
D
2
E
1
B C D E F TOTAL
1
1
2
1
1
2
3
2
1
1
3
4
4
2
VERTIKAL TOTAL HORIZONTAL TOTAL
40
2
2
16
Analisa prioritas penyebab masalah dengan menggunakan tabel Kumulatif penyebab masalah: Tabel 14. Prioritas Penyebab Masalah Dengan Menggunakan Tabel Kumulatif JENIS JUMLAH PERHITUNGAN PERHITUNGAN KUMULATIF MASALAH
(%)
(%)
C
4
4/16
25
25
D
4
4/16
25
50
B
3
3/16
18,75
68,75
E
2
2/16
12,5
80
F
2
2/16
12,5
92,5
A
1
1/16
6,25
100
JUMLAH
16
100%
Prioritas penyebab masalah yaitu : 1. Kurangnya penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya air minum yang berkualitas 2. Kurangnya sarana informasi kepada masyarakat akan pentingnya air minum yang berkualitas dan dampaknya terhadap kesehatan jika tidak menggunakan air minum yang berkualitas dalam keluarga 3. Masih minimnya media promosi kesehatan yang beredar dimasyarakat tentang pentingnya penggunaan air minum yang berkualitas serta sumber mata air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari 4. Kurangnya tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang air minum berkualitas termasuk pentingnya konsumsi air minum yang berkualitas
41
D. Alternatif Pemecahan Masalah 1. A = Melakukan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya air minum yang berkualitas untuk dikonsumsi 2. B = Melakukan pengecekkan air minum dirumah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Perumnas secara berkala setiap 3 bulan sekali 3. C = Membuat Stiker Air Minum Berkualitas untuk ditempelkan dirumah warga yang memiliki air minum yang berkualitas 4. D = Mengaktifkan kerja sama lintas sektor dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air minum berkualitas khususnya dirumah warga yang krisis air bersih 5. E = Mengadakan lomba kebersihan dan rumah sehat antar kelurahan diwilayah kerja puskesmas perumnas guna meningkatkan kepedulian masyarakat, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Berdasarkan alternatif pemecahan masalah diatas, maka dibuat kriteria mutlak yang dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 15. Kriteria Mutlak INPUT
KEGI ATAN
MAN
MONEY
METHOD
A
1
1
B
1
C
OUTPUT
1
MARKET ING 1
MANAGE MENT 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
D
1
1
1
1
1
1
E
1
1
1
1
1
1
42
1
KETERAN GAN Dapat dilakukan Dapat dilakukan Dapat dilakukan Dapat dilakukan Dapat dilakukan
Penyelesaian masalah A. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya air minum yang berkualitas untuk dikonsumsi B. Melakukan pengecekkan air minum dirumah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Perumnas secara berkala setiap 3 bulan sekali C. Membuat Stiker Air Minum Berkualitas untuk ditempelkan dirumah warga yang memiliki air minum yang berkualitas D. Mengaktifkan kerja sama lintas sektor dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air minum berkualitas khususnya dirumah warga yang krisis air bersih
43
E. Rencana Kerja (Plan of Action) Tabel 16. Plan of Action No
Tujuan
Kegiatan
1
Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya air minum yang berkualitas untuk dikonsumsi
Sosialisasi
2
Meningkatkan Partisipasi masyrakat untuk menggunakan air minum yang berkualitas
3
Untuk mengevaluasi dan menjaga agar
Sasaran
Variabel
Semua Petugas keluraha (Biaya n di transportas Wilayah i dan kerja konsumsi ) puskesm as Perumna s Pemasang Semua Petugas an stiker rumah (biaya air minum yang konsumsi berkualita sudah dan s di rumah menggun transportas yang akan air i) sudah minum Harga mengguna berkualit stiker kan air as minum berkualita s Melakuka Semua Petugas n survey KK di (biaya pengguna wilayah transportas
44
Tempat/Waktu
Volume
Biaya
Kantor keluran
Jumlah petugas x jumlah transportasi dan konsumsi x jumlah kelurahan
2x300.000x3 Rp. 1.800.000
Rumah masyarakat di 3 kelurahan
jumlah petugas x jumlah transportasi dan konsumsi
6 x 200.000 = Rp.1.200.000
stker x jumlah rumah
1.500,00 x 5003 = Rp.7.504.500
jumlah petugas x jumlah transportasi dan
4 x 200.000 = Rp. 800.000
Rumah masyarakat di 3 kelurahan
4
masyrakat tetap menjaga dan konsisten dalam menggunakan air minum yang berkualitas Membina kerjasama dengan berbagai sektor disetiap kelurahan
an air minum berkualita s di rumah warga
kerja puskesm as Perumna s
i dan konsumsi
Melakuka n rapat koodrdina si/ 3 bulan dengan berbagai elemen masyarakt disetiap kelurahan
Semua keluraha n
Petugas (konsumsi)
45
konsumsi
Di tiga kantor kelurahan
Jumlah petugas x jumlah konsumsi x jumlah kelurahan
2 x 200.000 x 3 =Rp.1.200.000
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 1. Setelah melakukan analisis masalah, didapatkan bahwa masalah kesehatan utama yang ada di wilayah Puskesmas Perumnas adalah cakupan air minum berkualitas. 2. Yang menjadi penyebab dari masalah kesehatan tersebut adalah : a. Kurangnya tenaga petugas Kesling dalam melakukan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan jamban sehat. b. Kurangnya dana untuk melakukan sosialisasi c. Kurangnya sarana informasi kepada masyarakat akan pentingnya air minum yang berkualitas dan dampaknya terhadap kesehatan jika tidak menggunakan air minum yang berkualitas dalam keluarga d. Kurangnya penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya air minum yang berkualitas e. Masih
minimnya
media
promosi
kesehatan
yang
beredar
dimasyarakat tentang pentingnya penggunaan air minum yang berkualitas serta sumber mata air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari f. Kurangnya tingkat kesadaran dan
pengetahuan masyarakat
tentang air minum berkualitas termasuk pentingnya konsumsi air minum yang berkualitas 3. Adapun penyelesaian masalah yang saya berikan adalah a. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya air minum yang berkualitas untuk dikonsumsi b. Melakukan pengecekkan air minum dirumah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Perumnas secara berkala setiap 3 bulan sekali 46
c. Membuat Stiker Air Minum Berkualitas untuk ditempelkan dirumah warga yang memiliki air minum yang berkualitas d. Mengaktifkan kerja sama lintas sektor dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air minum berkualitas khususnya dirumah warga yang krisis air bersih e. Mengadakan lomba kebersihan dan rumah sehat antar kelurahan diwilayah
kerja
puskesmas
perumnas
guna
meningkatkan
kepedulian masyarakat, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. B. Saran 1. Untuk Pemerintah Menjaga konsistensi dalam menjalankan program Air Minum Berkualitas dan lebih memantau kinerja puskesmas 2. Untuk Puskesmas Lebih aktif dalam mendata dan mengevaluasi program Air Minum Berkualitas demi kesejahteraan masyarakat setempat 3. Untuk Masyarakat Lebih aktif dalam berpartisipasi untuk menggunakan air minum berkualitas,mengajak kelurga lain untuk menggunakan air minum berkualitas serta aktif dalam kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh pihak Puskesmas.
47
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015. 2. Depkes. Kebijakan Dasar Puskesmas (Menuju Indonesia Sehat 2010). Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 2003. 3. Depkes. Kebijakan Dasar Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta. 6 Juni 2012. 4. Kemenkes. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016. 5. Data Primer dan Sekunder Profil Puskesmas Perumnas Kadia 2016
48
LAMPIRAN 1. PWS CAKUPAN AIR MINUM BERKUALITAS PUSKESMAS PERUMNAS
80 70 60 50 40 30 20 10 0
Target
Pencapaian
49
LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI 1. Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
50
2. Penimbangan Bayi
51
3. Imunisasi Polio
52
4. Penyuluhan kesehatan PHBS di Sekolah Dasar
53
5. Program BIAS di Sekolah Dasar
6. Pemeriksaan Jentik Nyamuk di dalam tempat air masyarakat
54
7. Pemeriksaan Ante Natal Care
55
8. Kunjungan ke rumah Gizi Buruk
9. Kunjungan ke rumah penderita Diare
56
10. Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia
57