LOGO
PESTISIDA
www.themegallery.com
PENDAHULUAN
Pest = hama dan, sida= caedo= pembunuh Pengendali Pengendalian an vektor secara kimia FAO 1986 & PP RI No. 7, 1973 Campuran bahan kimia yang digunakan untuk mencegah, membasmi dan mengendalikakn hewan/tumbuhan pengganggu seperti binatang pengerat, termasuk serangga penyebar penyakit, dengan tujuan kesejahteraan manusia
PP RI No. 6, 1995 Zat atau senyawa kimia, zat pengatur tubuh dan perangsang tumbuh, bahan lain, serta mikroorganisme atau virus yang digunakan untuk perlindungan
US EPA Zat atau campuran zat yang digunakan untuk mencegah, memusnahkan, menolak atau memusuhi hama dalam bentuk hewan, tanaman dan mikroorganisme pengganggu
www.themegallery.com
www.themegallery.com
SYARAT PESTISIDA Membunuh
dgn cepat (efektif dan efisien) Tidak membahayakan binatang bertulang belakang Murah dan mudah diperoleh di pasaran Menguntungkan dalam pemakaian yg luas Susunan kimia stabil (mempunyai residual efek) Selektif Tidak mudah terbakar Mudah disiapkan Tidak merusak barang Bersih Tidak mengeluarkan bau yang taidak menyenangkan
www.themegallery.com
TOXISITAS PESTISIDA LD
Jumlah racun per unit berat badan yang dapat membunuh 50% populasi species binatang yang dipakai percobaan
LC
50
Konsentrasi racun dalam kondisi spesifik yang menyebabkan kematian 50% populasi specie hewan uji dalam suatu waktu tertentu (untuk populasi perairan)
LT
50
50
Lamanya waktu yang diperlukan untuk membunuh 50% populasi hewan uji pada suatu dosis atau konsentrasi tertentu
www.themegallery.com
KLASIFIKASI PESTISIDA Berdasarkan
cara masuk
Stomach poison
Contact poison
Residual poison
Fumigant (Respiratory Poison)
Dessicant
pencernaan
kontak kulit
kontak dengan sisa racun
pernafasan
menyerap cairan tubuh
www.themegallery.com
KLASIFIKASI PESTISIDA Berdasarkan
organisme target
Insektisida
: bunuh/kendali serangga
Herbisida
: bunuh gulma
Fungisida
: bunuh jamur/cendawan
Algasida
: bunuh alga
Avisida
: bunuh/kontrol pop burung
Akarisida
: bunuh tungau/kutu/pinjal/caplak
Bakterisida
: bunuh bakteri
Larvasida
: bunuh larva
Molusksisida
: bunuh siput
www.themegallery.com
KLASIFIKASI PESTISIDA Berdasarkan
organisme target (lanjutan)
Nematisida
: bunuh cacing
Ovisida
: bunuh telur
Pedukulisida
: bunuh kutu/tuma
Piscisida
: bunuh ikan
Rodentisida
: bunuh binatang pengerat
Predisida
: bunuh pemangsa/predator
Termisida
: bunuh rayap
Metisida
: bunuh tengu/caplak (mites)
Defoliant
: bunuh parasit tanaman
www.themegallery.com
KLASIFIKASI PESTISIDA Berdasarkan
organisme target (lanjutan)
Repellent
Attractant
Dessicant
Anti
transparant kehilangan air
: penolak serangga : penarik serangga : penyerap air : pembalut daun agar tak
Plant growth regulator: pengatur pertumbuhan tanaman
www.themegallery.com
KLASIFIKASI PESTISIDA Berdasarkan
Stadium Serangga
Ovisida
telur
Larvasida
larva
dewasa
Adultsida
www.themegallery.com
KLASIFIKASI PESTISIDA
Berdasarkan derajat toksisitas Highly toxic • • •
LD50 = 1-50 mg/kg brt bdn Pemakaian di luar rumah, pertanian Parathion: 6,8, TEPP (Tertra Ethyl Pyro Phosphate), Thimet Phosdrine, Endrin
Moderately toxic LD50 = 50 – 1000 mg/kg BB • •
Diazinon: 455, Dieldrin, DDVP (Dimethyl Dichlor Vynil Phosphate), Aldrine, Heptachlor, Nicotine Sulfate, Diazinon, Chlordane, Lindane
Slightly toxic • •
LD50 = 1000 – 6000 mg/kg BB malathion: 4445, chlorobenzilate, diphterex, lead arsenate, parisgreen, dichlori diphenil trichloretan, ronnel, malathion, dilan
www.themegallery.com
KLASIFIKASI INSEKTISIDA Berdasarkan
komposisi kimia
Insektisida Anorganik Insektisida Organik •
•
Organik Alami (Botanical) Organik Sintetis –
–
–
–
–
–
Chlorinated Hydrocarbon Insecticide (CHI) Organophosporus Insecticide (OPI) Carbamat Thyocyanate Minyak Bumi Pyretroid Sintetis
Anorganik
Organik
Cryolit Belerang Arsinikel (Sodium arsenit) Fluoride (Sodium Fluoride)
Chlorinated Hydrocarbon Insecticide (CHI) = organoklorin Dieldrin Lindane Aldrin Heptaklor Klordan Endosulfan Chlorobenzilate Dilan DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroethane)
Organophosporus Insecticide (OPI) = organofosfat Parathion Diazonin Fenthion Fenithrotion Malathion Abate Trichlorfon Dichlorfos Asephate Chlorpyrifos
Sintetis Alami Nikotin Phyretrum Deris Kampher Saba Ddilla
Carbamat Sevin Pyrolan Isolan dimethilan Propoxur Baygon Carbofuran Carbaryl Pirimicarb Phenithiazi ne
Thiocyanate
Minyak Bumi
Lethane Lauryl thiocyanate Thanite
Kerosine Solar Oli Bensin Parafin Tir
Piretroid Sintetis Fenvolerate Deltamethrin Cyphenothrin
www.themegallery.com
Inorganic Insecticide Sangat
beracun (umumnya racun perut) Residu persisten Menimbulkan resistensi (akibat pemakaian yang terus-menerus) Kurang efektif dibandingkan yg racun organik sintetis SO2: sbg fumigant, sangat beracun bagi manusia Cooper Sulfat: digunakan sebagai fungisida Kalsium arsenat, lead arsenat, cryolit Mercury: HgCl2, mercurial oit
www.themegallery.com
Botanical Insecticide Cukup efektif efek knock down Efek kurang terhadap binatang berdarah panas Pyrethrum: bunga tanaman chrisantheum cinerari aefolium terdapat dipeg. Dieng
Banyak digunakan dalam rumah, resataurant, pesawat udara dan ruang pengolah susu dg aman
Alletrine
Rotenone/derris: racun ikan Ryania: akar batang tanaman ryania racun perut & racun kontak Sabaddilla: biji tanaman sabaddilla (fam: lily) amerika selatan Nicotine: dari tembakau, menyebabkan paralyse dr susunan saraf
www.themegallery.com
Pyrethrum
Ryania
sabbadila
www.themegallery.com
Chlorinated Hydrocarbon Insecticide Broad Larut
spectrum
luas
dalam lemak, tdk larut dlm air
Susuna
kimia stabil (lambat terurai)s/d bbrp
bulan Residu
persisten
Menimbulkan Kurang
akumulasi di rantai makanan
selektif thd serangga yg berguna
Menimbulkan Menyerang
resistensi pd serangga
sistem saraf
www.themegallery.com
Chlorinated Hydrocarbon Insecticide (lanjutan) Hasil pabrik Derajat keracunan sama untuk semua macam racun CHI dpt diserap ml inhalasi, oral, kulit Bahaya keracunan terbesar akibat absorpsi mll kulit shg menimb. Akumulasi dl tubuh Dikenal dg Organiklorin
www.themegallery.com
Chlorinated Hydrocarbon Insecticide (contoh)
Highly toxic
Endrin
Moderately toxic
Dieldrin Heptachlor Lindane Alderin Chlordane
Slightly toxic
DDT DDD Dilan Chlorbenzilate Metoxychlor
www.themegallery.com
Organ Phosphorous Insecticide Racun
anti cholinesterase
Degradasi Derajat Gejala Dpt
lebh cepat dr pd CHI
keracunan berbeda-beda
keracunan cepat kelihatan (<6jam)
diserap mll oral, inhalasi maupun kulit sehat
www.themegallery.com
Organ Phosphorous Insecticide (contoh)
Highly toxic
Parathion Phosdrine TEPP
Moderately toxic
Diazinon DDVP Naled Dimethoate Methyl Parathion Fenthion Dichlorovos Fenithrothion
Slightly toxic
Malathion Ronnel Abate Gardona Diphterox Fenchlorphos Trichlorfon
www.themegallery.com
Carbamate Efektif
dan terdegradasi cepat Mrpk Insecticide yg plg banyak digunakan selain OPI Contoh:
Pyrolan, isolan, propoxur, sevin, demethilan, phenothiazine Karbaryl Baygon, Merusol, Zectran (plg efektif untk larva, nympha, serangga dewasa) Phenotiazine
www.themegallery.com
Thiocyanate Sering
dikombinasikan dg minyak bumi, malathion Biasa disemprotkan dr pesawat udara dg aerosol fogging & mist Mrpk racun kontak dg efek knock down thd serangga Menghasilkan bau yg tdk sedap, tdk cocok utk pnyemprotan di rmh Umumnya golongan Thiocyanate Contoh:
Loro, Thanite, lethane
www.themegallery.com
Minyak Bumi Sangat
efektif utk tungau di stadium telur Menghambat pertukaran gas yg berlangsung dl tubuh serangga Aplikasinya dlm bentuk emulsi (untuk mencegah kerusakan tanaman) Sebagai bahan pelarut untuk CHI dan OPI Menghasilkan efek knock down Keuntungan:
daya racun rendah thd manusia Serangga tdk resisten
Contoh:
kerosine, solar, bensin, paraffin, tir, oli
www.themegallery.com
Fumigant
Racun masuk dr dinding tubuh dan pernafasan Saat pemakaian ruangan tertutup Pemakaian jarang disebabkan:
Mudah terbakar Daya reaksi dan penetrasi tinggi menimbulkan residu bau pd makanan Komposisi kimia kurang stabil (cepat terurai) Harga mahal
Contoh
Padat: ClOH8, Para-dichlorbenzene Liquid & Gas: HCN, Methylbromida, Acrylonitrik, Sulfurdioksida, Carbondisulfide, Carbon tetrachloride, Chloriciplin, Phospin
www.themegallery.com
Desiccant Membunuh
serangga dg menyerap cairan & lemak tubuh melalui exoskleton, epicuticle
Kematian
terjadi krn serangga kehilangan cairan dg segera
Jarang
menimbulkan resistensi
Contoh:
Silica gels
Silica aero - gels
www.themegallery.com
Repellents Bahan
penolak serangga
Syarat:
Memberi perlindungan selama bbrp jam
Tdk beracun dan tdlk menimbulkan iritasi kulit
Tdk mengeluarkan bau tak sedap
Tdk merusak pakaian dan brg lain
Efektif thd hampir semua serangga
Mudah didapat dg harga murah
www.themegallery.com
FORMULASI PESTISIDA Pencampuran
bahan aktif (active inggrideinet) dengan bahan pembawa (inert carrier) = formulasi insektisida
Beberapa
formulasi dpt digunakan langsung atau dicampur dg air/minyak
Terbagi
2:
Formulasi cair (Liquid Formulation)
Formulasi Kering (Dry Formulation)
www.themegallery.com
FORMULASI CAIR Emulsi Solution
(larutan)
Konsentrasi tinggi
Konsentrasi Rendah
Suspension (minyak)
Flowable solids (aliran)
Sering menyebabkan nozzletip (pipa semprot tersumbat)
Perlu pengocokan terus menerus
www.themegallery.com
FORMULASI CAIR Aerosol
Non irritant, tdk berbau tak sedap, tdk ada residu berbahaya, tdk mudah terbakar, tdk keracunan utk pemberian berulang, spektrum luas, mudah menyebar keseluruh ruang Aturan aerosol meliputi:
Formulasi, container: jenis, bentuk, isi, kecepatan semprotan, ukuran partikel aerosol yg dihasilkan, tdk mudah terbakar, tdk berpengaruh buruk thd barang lain, acceptable biological performance standard Standar formulasi (Standars Reference Aerosol) WHO
www.themegallery.com
FORMULASI CAIR Liquid
Gases (gas yg dicairkan)
Disemprotkan pada tekanan tertentu
Dijumpai pada fumigant
Dikemas dlm tabung
Digunakan untuk: •
Disemprotkan di ruangan
•
Disuntikkan ke dlm tanah
•
Disemprotkan pada tumpukan, gudang dll
www.themegallery.com
FORMULASI KERING Bahan
debu (dust)
mengandung: •
Bahan aktif 1
•
Bahan pembawa (inert carrier)
Granula
–
10%
(Granules)
Partikel lebih besar dari debu
Bahan aktif 2
Wettable
–
40%
Powder
Sgt halus dan mudah larut dalam air
Bahan aktif 15
–
65%
www.themegallery.com
FORMULASI KERING Soluable
Powder
Bentuk kering, digunakan dengan melarutkan dlm air
Bahan aktif 50%
Umpan
(Baits)
Bentuk dapat dicerna/dimakan
Bahan aktif 5%