Evaluasi Jaringan Distribusi
BAB I TEORI DASAR 1.1 Pendahuluan
Perenc Perencana anaan an sistem sistem distri distribus busii energ energii listrik listrik merupa merupakan kan bagian bagian yang yang esensial dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang cukup pesat. Perencanaan Perencanaan diperlukan diperlukan sebab berkaitan berkaitan dengan dengan tujuan tujuan pengembangan pengembangan sistem distribusi yang harus memenuhi beberapa kriteria teknis dan ekonomis. Perencanaan Perencanaan sistem distribusi distribusi ini harus dilakukan dilakukan secara sistemik sistemik dengan dengan pendekatan yang didasarkan pada peramalan beban untuk memperoleh suatu s uatu pola pelayanan yang optimal. Perencanaan yang sistemik tersebut akan memberikan sejumlah proposal alternatif yang dapat mengkaji akibatnya yang secara langsung berhubungan dengan aspek keandalan dan ekonomis. Tujuan umum perencanaan sistem distribusi ini adalah untuk mendapatkan suatu fleksibilitas pelayanan optimum yang mampu dengan cepat mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan energi elektrik dan kerapatan beban yang harus dilayani. Adapun faktor-faktor lain yang dapat menjadi input terkait dalam perencanaan sistem distribusi ini antara lain adalah : pola penggunaan lahan pada regional tertent tertentu, u, faktor faktor ekolog ekologii dan faktor faktor geogra geografi. fi. Perenc Perencanaa anaan n sistem sistem distri distribus busii ini harus harus mampu mampu memberi memberikan kan gambara gambaran n besarny besarnyaa beban beban pada pada lokasi lokasi geogra geografis fis tertentu, tertentu, sehingga sehingga dapat ditentukan ditentukan dengan dengan baik letak dan kapasitas gardu-gardu gardu-gardu distribusi yang akan melayani areal beban tersebut dengan mempertimbangkan minimisasi susut energi dan investasi konstruksi, tanpa mengurangi kriteria, teknis yang diperlukan. Perencanaan sistem distribusi ini dapat dilakukan dalam perioda jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perencanaan jangka panjang harus selalu diaktualisasi dan dikoordinasikan dengan perencanaan jangka menengah dan dikoreksi oleh perkembangan jaringan distribusi kondisi eksisting. Efektifitas perencanaan sistem distribusi ini makin diperlukan bula dikaitkan dengan makin tingginya investasi terhadap energi, peralatan dan tenaga kerja. i samping itu
1
Evaluasi Jaringan Distribusi
perencanaan
yang
baik
akan
memberikan
kontribusi
besar
terhadap
pengembangan sistem distribusi. !ondisi ini disebabkan pada kenyataan sistem distribusi merupakan ujung tombak dari pelayanan energi listrik karena langsung berhubungan dengan konsumen sehingga adanya gangguan pada sisi distribusi akan berakibat langsung pada konsumen. konsumen. "edangkan "edangkan adanya adanya gangguan gangguan pada sisi transmisi ataupun sisi pembangkit belum tentu menyebabkan terjadinya proses interupsi disisi konsumen. Perencanaan sistem distribusi dimulai dari sisi konsumen. Pola kebutuhan, tipe dan faktor beban dan karakteristik beban yang dilayani akan menentukan tipe sistem distribusi yang akan dipakai. !elompok-kelompok beban tersebut akan dilayani oleh jaringan sekunder. "ekelompok jaringan sekunder ini akan dilayani oleh trafo-trafo trafo-trafo distribusi distribusi yang selanjutny selanjutnyaa sejumlah trafo ini akan memberikan memberikan gamb gambara aran n pembeb pembeban anan an pada pada jarin jaringa gan n prim primer er.. #arin #aringa gan n distr distrib ibus usii ini ini akan akan mendap mendapat at masukan masukan energ energii dari dari trafo-t trafo-trafo rafo gardu gardu induk. induk. "istem "istem beban beban pada pada jaringan distribusi ini akan menentukan pula lintasan dan kapasitas saluran distribusi. distribusi. engan demikian demikian setiap langkah proses perencanaan perencanaan sistem distribusi distribusi merupakan input bagi langkah proses berikutnya.
2
Evaluasi Jaringan Distribusi
perencanaan
yang
baik
akan
memberikan
kontribusi
besar
terhadap
pengembangan sistem distribusi. !ondisi ini disebabkan pada kenyataan sistem distribusi merupakan ujung tombak dari pelayanan energi listrik karena langsung berhubungan dengan konsumen sehingga adanya gangguan pada sisi distribusi akan berakibat langsung pada konsumen. konsumen. "edangkan "edangkan adanya adanya gangguan gangguan pada sisi transmisi ataupun sisi pembangkit belum tentu menyebabkan terjadinya proses interupsi disisi konsumen. Perencanaan sistem distribusi dimulai dari sisi konsumen. Pola kebutuhan, tipe dan faktor beban dan karakteristik beban yang dilayani akan menentukan tipe sistem distribusi yang akan dipakai. !elompok-kelompok beban tersebut akan dilayani oleh jaringan sekunder. "ekelompok jaringan sekunder ini akan dilayani oleh trafo-trafo trafo-trafo distribusi distribusi yang selanjutny selanjutnyaa sejumlah trafo ini akan memberikan memberikan gamb gambara aran n pembeb pembeban anan an pada pada jarin jaringa gan n prim primer er.. #arin #aringa gan n distr distrib ibus usii ini ini akan akan mendap mendapat at masukan masukan energ energii dari dari trafo-t trafo-trafo rafo gardu gardu induk. induk. "istem "istem beban beban pada pada jaringan distribusi ini akan menentukan pula lintasan dan kapasitas saluran distribusi. distribusi. engan demikian demikian setiap langkah proses perencanaan perencanaan sistem distribusi distribusi merupakan input bagi langkah proses berikutnya.
2
Evaluasi Jaringan Distribusi
BAB II SISTEM DISTRIBUSI DAYA DAYA LISTRIK
"istem distribusi daya listrik meliputi semua #aringan Tegangan$enengah %#T$& '( !) dan semua #aringan Tegangan Tegangan *endah %#T*&+(''( )o )olt hingga ke meter-meter meter-meter pelanggan. pelanggan. Pendistribu Pendistribusian sian daya listrikdilak listrikdilakukan ukan dengan dengan menarik menarik kaat / kaat distribusi melalui penghantar udara.Penghantar baah tanah dari mulai gardu induk hingga ke pusat / pusatbeban. pada sistem di ranting 0alang ada terpasang jaringan baah tanah karenakeadaan kota atau daerahnya belum memung memungkin kinkan kan untuk untuk dibang dibangun un jaringa jaringanter nterseb sebut. ut. jadi jadi untuk untuk daerah daerah ini tetap tetap disuplai melalui hantaran udara + phasa +kaat. "etiap elemen jaringan distribusi pada lokasi lokasi tertentu tertentu dipasang dipasang trafo-trafo trafo-trafo distribusi, dimana tegangan distribusi '( !) diturunkan ke level tegangan yang lebih rendah menjadi +(''( )olt. ari trafo-trafo ini kemudian para pelanggan listrik listrik dilaya dilayani ni dengan dengan menarik menarik kabel-k kabel-kabel abel tegang tegangan an rendah rendah menjela menjelajah jah ke sepanjang pusatpusat pemukiman, baik itu komersial maupun beberapa industri yang ada disini. Tenaga listrik yang la1im digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengoperasikan peralatan-peralatan tersebut adalah listrik dengan tegangan yang rendah rendah %+(''( %+(''( )olt&. "edangkan "edangkan tenaga listrik yang bertegangan bertegangan menengah menengah %sistem '( !)& dan tegangan tinggi %sistem 23( !)& hanya dipergunakan sebagai sistem sistem penyalu penyaluran ran %distr %distribu ibusi si dan transmis transmisi& i& untuk untuk jarak jarak yang yang jauh. jauh. 4al ini bertujuan untuk kehandalan sistem karena dapat memperkecil rugirugi daya dan memliki tingkat kehandalan penyaluran yang tinggi, disalurkan melalui saluran transmisi ke berbagai ilayah menuju pusat-pusat pelanggan.
3
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.1 Diaram Sa!u Gari" Si"!em Pen#aluran Tenaa Li"!ri$
Ke!eranan dari ambar%
2. "aluran distribusi adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan dari gardu distribusi ke trafo distribusi ataupun trafo pemakaian sendiri bagi konsumen besar. '. Trafo distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan '( !) dari #aringan Tegangan $enengah %#T$& menjadi tegangan rendah +(''( )olt. Tegangan rendah inilah yang kemudian didistriibusikan ke pelanggan kecil melalui jaringan tegangan rendah %#T*& yang berupa sistem + phasa empat kaat. +. !onsumen besar adalah konsumen yang menggunakan energi yang besar yang biasanya langsung mengambil sumber listrik dari gardu terdekat untuk kemudian disalurkan ke 0ardu 5nduk %05 & pemakaian sendiri. 6. !onsumen biasa adalah konsumen-konsumen yang menggunakan tenaga istrik dengan level tegangan rendah %+(''( )olt& seperti rumah tangga, industri kecil, perkantoran, pertokoan dan sebagainya. 2.1 Penel&m'&$an (arinan Di"!ribu"i Tenaa Li"!ri$ 7ntuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan-pembatasan seperti gambar 2.' dibaah : aerah 5
4
: 8agian pembangkitan %0eneration&
Evaluasi Jaringan Distribusi
aerah 55
:
8agian
penyaluran
%Transmission&
,
bertegangan
tinggi
%4),74),E4)& aerah 555
: 8agian istribusi Primer, bertegangan menengah %9 atau '(k)&.
aerah 5)
:
%i
dalam
bertegangan
bangunan rendah
pada
bebankonsumen&,
8erdasarkan
5nstalasi,
pembatasan-pembatasan
tersebut, maka diketahui baha porsi materi "istem istribusi adalah aerah
555 dan
5), yang
pada
dasarnya
dapat
dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa kelasifikasi itu dibuat. engan demikian ruang lingkup #aringan istribusi adalah: a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan per-lengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus. b. SKTM, terdiri dari : !abel tanah, indoor dan outdoor termination, batu bata, pasir dan lain-lain. c. Gardu !ra)&* terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, ) panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding, dan lain-lain. d. SUTR terdiri dari: sama dengan perlengkapan material pada "7T$ dan "!T$. ;ang membedakan hanya dimensinya. "aluran ini merupakan penghantar yang ditempatkan di atas tiang%di udara&. Ada dua jenis penghantar yang digunakan, yaitu penghantar tak berisolasi%kaat& dan penghantar berisolasi%kabel&. e. SKTR* "aluran ini menempatkan kabel di baah tanah. Tujuan utama penempatan di baah tanah pada umumnya karena alasan estetika, sehingga penggunaan "!T* umumnya adalah kompleks perumahan dan daerah perindustrian.
5
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.2 Gambaran Umum Di"!ribu"i Tenaa Li"!ri$
2.2 Pembaian (arinan Di"!ribu"i
#aringan distribusi adalah kumpulan dari interkoneksi bagian-bagian rangkaian listrik dari sumber daya % Trafo aya pada 05 distribusi & yang besar sampai saklar-saklar pelayanan pelanggan. "ecara garis besar jaringan distribusi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : 2.2.1 Di"!ribu"i Primer
istribusi primer adalah jaringan distribusi daya listrik yang bertegangan menengah %'( !)&. #aringan distribusi primer tersebut merupakan jaringan penyulang. #aringan ini beraal dari sisi skunder trafo
6
Evaluasi Jaringan Distribusi
daya yang terpasang pada gardu induk hingga kesisi primer trafo distribusi yang terpasang pada tiang-tiang saluran. 2.2.2 Di"!ribu"i Se$under
istribusi skunder adalah jaringan daya listrik yang termasuk dalam kategori tegangan rendah %sistem +(''( )olt&, yaitu rating yang sama dengan tegangan peralatan yang dilayani. #aringan distribusi skunder bermula dari sisi skunder trafo distribusi dan berakhir hingga ke alat ukur %meteran& pelanggan. "istem jaringan distribusi skunder ini disalurkan kepada para pelanggan melalui kaat berisolasi.
2.+ Perala!an Si"!em Di"!ribu"i
#aringan distribusi yang baik adalah jaringan yang memiliki perlengkapan dan peralatan yang cukup lengkap, baik itu peralatan guna kontruksi maupun peralatan proteksi. 7ntuk jaringan distribusi sistem saluran udara, peratan peralatanm proteksi dipasangkan diatas tiang-tiang listrik berdekatan dekat letak pemasangan trafo, perlengkapan utama pada sistem distribusi tersebut antara lain: 1. Tian Ber)un"i : 7ntuk meletakkan penghantar serta perlengkapan system
seperti transformator,
7
Evaluasi Jaringan Distribusi
-. u"e : 8erfungsi untuk memutuskan saluran apabila terjadi gangguan beban
lebih maupun adanya gangguan hubung singkat. /. PMT : 8erfungsi untuk memutuskan saluran secara keseluruhan pada tiap output. Pemutusan dapat terjadi karena adanya gangguan sehingga secara otomatis P$T akan membuka ataupun secara manual diputuskan karena adanya pemeliharaan jaringan. 0. Tan")&rma!&r : 8erfungsi untuk menurunkan level tegangan sehingga sesuai dengan tegangan kerja yang diinginkan . . I"&la!&r : 8erfungsi untuk melindungi kebocoran arus dari penghantar ke tiang maupun ke penghantar lainnya . Perlengkapan / perlengkapan diatas sangat penting keberadaannya, terutama untuk peralatan proteksi. Agar dapat bekerja dengan baik dan terjaminnya kontinuitas pelayanan, maka harus dilakukan pemeliharaan secara rutin untuk mengetahui kerusakan dan kehandalan dari masing-masing peralatan tersebut. Pemeliharan peralatan yang rutin sangat penting dilakukan agar setiap saat dapat diaasi keadaannya apakah masih layak dipakai atau tidak.
2.- Gardu Di"!ribu"i
0ardu listrik pada dasarnya adalah rangkaian dari suatu perlengkapan hubung bagi = a& P48 tegangan menengah= b& P48 tegangan rendah. $asingmasing dilengkapi gaai-gaai kendali dengan komponen proteksinya. #enis jenis gardu listrik atau gardu distribusi didesain berdasarkan maksud dan tujuan penggunaannya sesuai dengan peraturan Pemda setempat, yaitu: 2& 0ardu istribusi konstruksi beton %0ardu 8eton&= '& 0ardu istribusi konstruksi metal clad %0ardu besi&= +a& 0ardu istribusi tipe tiang portal, +b& istribusi tipe tiang cantol %0ardu Tiang&= dan 6a& 0ardu istribusi mobil tipe kios, 6b& 0ardu istribusi mobil tipe trailer %0ardu $obil&. !omponen-komponen gardu: a& P48 sisi tegangan rendah= b& P48 pemisah saklar daya&= c& P48 pengaman transformator&= d& P48 sisi tegangan
8
Evaluasi Jaringan Distribusi
rendah= e& Pengaman tegangan rendah= f& "istem pembumian= g& alat-alat indikator. 5nstalasi perlengkapan hubung bagi tegangan rendah berupa P48 T* atau rak T* terdiri atas + bagian, yaitu : 2& "irkit masuk > sakelar= '& *el pembagi= +& "irkit keluar > pengaman lebur maksimum sirkit. "pesifikasi mengikuti kapasitas transformator distribusi yang dipakai. 5nstalasi kabel daya dan kabel kontrol, yaitu !4A kabel daya antara kubikel ke transformator minimal 2'3 ? arus beban nominal transformator. Pada beban konstruksi memakai kubikel T$ single core @u : + 2 '3 mm atau +2+3mm2. Antara transformator dengan *ak T* memakai kabel daya dengan !4A 2'3 ? arus nominal. Pada beberapa instalasi memakai kabel inti tunggal masingmasing kabel perfasa, @u ' + 2 '6( mm 2 > 2 '6( mm. 5nstalasi lain yang ada pada gardu distribusi adalah 5nstalasi penerangan, terdiri dari= 2& 5nstalasi alat pembatas dan pengukur= '& 5nststalasi kabel scada untuk kubikel dengan motor kontrol= +& 5nstalasi pengaman pelanggan untuk APP pelanggan tegangan menengah
2./ Tra)& Di"!ribu"i
Trafo distribusi yang digunakan di 5ndonesia saat ini pada umumnya adalah trafo produksi dalam negeri. Ada lima pabrik trafo di 5ndonesia yaitu:PT. 7B5BC, PT. T*A<5BC dan PT. A"ATA di #akarta= PT. $7*ADA di $edan : PT. 8ambang jaja di "urabaya. itinjau dari jumlah fasanya trafo distribusi ada dua macam, yaitu trafo satu fasa dan trafo tiga fasa. Trafo tiga fasa mempunyai dua tipe yaitu tipe tegangan sekunder ganda dan tipe tegangan sekunder tunggal. "edang trafo satu fasa juga mempunyai dua tipe yaitu tipe satu kumparan sekunder dan tipe dua kumparan sekunder saling bergantung, yang di kenal dengan trafo tipe BED #E@. 0ambar '-69 memperlihatkan sebuah trafo distribusi tiga fasa kelas '( k) produksi PT. 7B5BC #akarta menurut standarisasi 5B, #erman 8arat. 8ak trafo dapat diisi
9
Evaluasi Jaringan Distribusi
dengan minyak trafo biasa atau askarel %suatu bahan buatan& dan kelas ini untuk kapasitas daya lebih kecil dari 2((( k)A. Trafo distribusi yang umum digunakan adalah trafo step don '((,6 k), tegangan fasa-fasa sistem #T* adalah +( )olt, karena terjadi drop tegangan maka tegangan pada rak T* dibuat diatas +( )olt agar tegangan pada ujung beban menjadi +( )olt. Pada kumparan primer akan mengalir arus jika kumparan primer dihubungkan ke sumber listrik arus bolak-balik, sehingga pada inti transformator yang terbuat dari bahan ferromagnet akan terbentuk sejumlah garis-garis gaya magnet % flu FG&. !arena arus yang mengalir merupakan arus bolak-balik maka flu yang terbentuk pada inti akan mempunyai arah dan jumlah yang berubah-ubah. #ika arus yang mengalir berbentuk sinus maka flu yang terjadi akan berbentuk sinus pula. !arena flu tersebut mengalir melalui inti yang mana pada inti tersebut terdapat lilitan primer dan lilitan sekunder maka pada lilitan primer dan sekunder tersebut akan timbul ggl % gaya gerak listrik & induksi, tetapi arah dari ggl induksi primer berlaanan dengan arah ggl induksi sekunder sedangkan frekuensi masing-masing tegangan tersebut sama dengan frekuensi sumbernya. 4ubungan transformasi tegangan adalah sebagai berikut :
2.0 Tian Saluran Teanan Rendah a. (eni" Tian
Pada umumnya tiang listrik yang sekarang digunakan pada "7T* terbuat dari beton bertulang dan tiang besi. Tiang kayu sudah jarang digunakan karena daya tahannya %umumnya& relatif pendek dan memerlukan pemeliharaan khusus.
10
Evaluasi Jaringan Distribusi
"edang tiang besi jarang digunakan karena harganya relative mahal dibanding tiang beton, disamping itu juga memerlukan biaya pemeliharaan rutin. ilihat dari fungsinya, tiang listrik dibedakan menjadi dua yaitu tiang pemikul dan tiang tarik. Tiang pemikul berfungsi untuk memikul konduktor dan isolator, sedang tiang tarik fungsinya untuk menarik konduktor. "edang fungsi lainnya disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan posisi sudut tarikan konduktor nya. 8ahan baku pembuatan tiang beton untuk tiang tegangan menengah dan tegangan rendah adalah sama, hanya dimensinya yang berbeda. b. Menen!u$anmemilih Pan3an Tian
Gambar 2.+ K&n"!ru$"i Tian Be!&n
Tiang beton untuk saluran tegangan menengah dan tegangan rendah dipilih berdasarkan spesifikasi sebagai berikut:
11
Evaluasi Jaringan Distribusi
Tabel 2.1 Memilih Pan3an Tian
Gambar 2.- (ara$ Aman Yan Di'erlu$an Un!u$ Menen!u$an Pan3an Tian
Pada jaringan tegangan rendah yang menggunakan tiang bersama dengan jaringan tegangan menengah maka jarak gaang %"pan& harus di jaga agar tidak lebih dari 9( meter. i dalam menentukan panjang tiang beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah= 2& #arak aman antara saluran tegangan menengah dan tegangan rendah, '& Posisi trafo tiang, dan +& Tinggi rendahnya trafo dengan penyangga dua tiang. 0ambar 2.2( menunjukkan jarak aman yang diperlukan untuk menentukan panjang
12
Evaluasi Jaringan Distribusi
tiang. Pada gambar tersebut diperlihatkan baha panjang tiang minimum untuk tegangan menengah 22 meter %H,' meter diatas tanah& dan untuk tegangan rendah H meter % I,3 meter diatas tanah&.
,. (ara$ Aman Tian Teanan Rendah
ari tabel 2.2 disebutkan baha tiang H meter type '(( daB dapat digunakan sampai jarak tiang 9( meter, sedang tiang H meter type 2(( daB dapat digunakan terbatas sampai jarak tiang 6( meter, bahkan lebih pendek dengan pengurangan beban kaat, karena batas ketahanan momen hampir nol pada pada jarak%span& 6( meter, bila ekanan angin pada konduktor dan tiang mendekati momen ketahanan sebesar I'6 kgm. 4al ini dapat di rinci sebagai berikut: A: $omen pembengkok oleh tekanan angin pada konduktor F 3'' kgm untuk jarak tiang 6( meter. 8: $omen pembengkok oleh tekanan angin pada tiang F '26 kgm A > 8 F I+9 kgm -I'6 kgm. 5ni berarti batas momen ketahanan tidak terlampaui untuk penurunan kaat. Tabel 2.' menunjukkan batas minimum penggunaan tiang beton pada jaring "7T* /T5@ khusus.
Tabel 2.2 Ba!a" Minimum Penunaan Tian Be!&n Pada (arinan SUTR4 TI5 Khu"u"
13
Evaluasi Jaringan Distribusi
2. Saluran Teanan Rendah
"aluran Tegangan *endah terdiri dari +%tiga& macam, yaitu "aluran 7dara Tegangan *endah %"7T*&, "aluran !abel 7dara Tegangan rendah %"!7T*&, dan "aluran !abel Tanah Tegangan *endah. 2..1 Saluran Udara Teanan Rendah
"aluran
7dara
Tegangan
*endah
%"7T*&
dengan
LVTC
% LowVoltageTwistad Cable&, saat ini sudah dikembangkan, hal ini untuk mempertinggi keandalan, faktor keamanan dan lain-lain. 7ntuk kabel LVTC ini pemasangannya, 2& di baah "7T$ %Underbuilt & dan '& khusus LVTC %#T* murni&. "pesifikasi kabel LVTC seperti tercantum pada tabel 2.+. Accesoreis twisted cable terdiri dari :
1. 2. 3. . ". %. &.
14
Suspension assembly Large angle assembly Dead end assembly !nsulated tap connector berbagai ukuran !nsulated #ontension $oint !nsulated tension $oint. 'uy set ( stay set "7T*
Evaluasi Jaringan Distribusi
Pemakaian guy set pada "7T* digunakan type ringan, pada stayset "7T* ini tidak mempergunakan guy insulator. "pesifikasi material guy set sesuai dengan gambar standar, sedang kaat baja galvanisnya sbb. : 2. 7ltimate load : 2I kB '. Penampang : '' mm' +. $aterial : baja alam pemasangan "aluran 7dara, konduktor harus ditarik tidak terlalu kencang dan juga tidak boleh terlalu kendor, agar konduktor tidak menderita kerusakan mekanis maupun kelelahan akibat tarikan dan ayunan, dilain pihak dicapai penghematan pemakaian konduktor. alam pemasangan kabel udara setelah tiang berdiri, sambil menggelar kabel dari haspel terlebih dahulu dipasang perlengkapan bantu % )lem ser*ice&, pengikat, pemegang dan sebagainya. 7ntuk kabel penghantar berisolasi, bagian yang diikat pada pemegang di tiang adalah penghantar Bol, baik untuk dua kabel %sistem satu fasa& maupun empat kabel %sistem tiga fasa&. Penarikan kabel dimulai dari salah satu tiang ujung, kemudian ditarik dengan alat penegang % +and trac)er. "etelah tarikan dianggap cukup kuat, maka pada setiap tiang kabel Bol diikat dengan pemegang yang telah disiapkan. "ebagaimana diketahui baha harga konduktor berkisar 6(? dari harga perkilometer jaringan. 8atasan-batasannya adalah sebagai berikut: a& Tarikan AAA@ yang diijinkan maksimum +(? dari
tegangan putus
%7ltimate tensile strength&. b& Tarikan Tisted cable yang diijinkan maksimum +3? dari tegangan putus dari kaat penggantung. c& Andongan yang terjadi pada "7T* dengan jarak gaang +3-3( meter, tidak boleh lebih dari 2 meter.
Tabel 2.+. S'e"i)i$a"i $abel L6T5
15
Evaluasi Jaringan Distribusi
a. K&n"!ru$"i TR4.
!onstruksi T*-I merupakan konstruksi penyambungan "!7T* dengan eisting dengan menggunakan ,i-ed deadend assembly(strain clamp.
16
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gammbar 2.1/ K&n"!ru$"i 'en#ambunan $&ndu$!&r T5 dan AAA5 7TR8
Gambar 2.10 K&n"!ru$"i Gu# 9ire 7G98
Gambar 2.1 K&n"!ru$"i S!ru! P&le
17
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.1: K&n"!ru$"i ;&ri<&n!al Gu# 9ire 7G98
2..2 Saluran Udara Teanan Menenah a. K&n"!ru$"i Tian SUTM
8erikut ini adalah beberapa jenis konstruksi tiang "7T$ sesuai dengan kebutuhan lokasi di mana tiang tersebut akan dipasang, serta daftar $aterial istribusi !ecil %$!& yang diperlukan. b. K&n"!ru$"i TM41.
18
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.1= K&n"!ru$"i !ian 'en#ana 7TM418
!onstruksi tiang penyangga 0ambar 2.62, dipakai pada jaringan lurus dan jaringan dengan sudut belok maksimum 23 derajat. !onfigurasi tiang jenis T$-2 paling banyak digunakan dibandingkan konstruksi jenis lain. ,. K&n"!ru$"i TM42.
Gambar 2.2> K&n"!ru$"i !ian 'en#ana anda 7TM428
!onstruksi tiang penyangga ganda %T$-'& untuk jaringan dengan sudut belok 23-+(?. $aterial istribusi !ecil %$!& seperti tertera pada keterangan gambar 2.6'. d. K&n"!ru$"i TM4+.
!onstruksi T$-+ terpasang pada konstruksi tiang lurus, mempunyai double traves. 5solator yang digunakan enam buah isolator jenis suspention insulator dan
19
Evaluasi Jaringan Distribusi
tiga buah isolator jenis pin insulator. !onstruksi T$-+ ini tidak memakai treck schoor.
Gambar 2.21 K&n"!ru"i Tian Penean TM4+4 SUTM
!onstruksi T$-+. !onstruksi T$-+ sama dengan konstruksi T$-+, bedanya T$-+ digunakan untuk saluran ganda %double sirkuit&, empat buah traves, 2' isolator jenis suspension insulator, dan 9 isolator jenis pin insulator. e. K&n"!ru$"i TM4-.
!onstruksi tiang tarik akhir %T$-6&, sebagai tiang akhir dari suatu jaringan. $aterial istribusi !ecil %$!& seperti tertera pada keterangan gambar 2.66.
20
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.22 K&n"!ru$"i !ian !ari$ a$hir 7TM4-8
Gambar 2.2+
21
K&n"!ru$"i !ian 'enean denan ,u! &u! "@i!,h 'ada !ian a$hir lama 7TM4-58
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.2- De!ail ran$aian i"&la!&r !ari$ an!un
). K&n"!ru$"i TM4/.
!onstruksi T$-3. Terpasang pada konstruksi tiang T$ lurus dengan belokan antara 63
/ 9(
, menggunakan double traves dengan enam buah isolator jenis
suspension dan tiga buah isolator jenis pin insulator, dan memakai treck schoor.
Gambar 2.2/ K&n"!ru$"i !ian !ari$ anda 7TM4/8
22
Evaluasi Jaringan Distribusi
!onstruksi tiang tarik ganda %T$-3& dipasang di setiap panjang jaringan lurus 3((-I(( meter. $aterial istribusi !ecil %$!& untuk "7T$ ini seperti tertera pada keterangan gambar 3-2(.
Gambar 2.20 K&n"!ru$"i 'enean denan 5u! Ou! S@i!,h 7TM/58
!onstruksi penegang dengan @ut Cut "itch %T$3@&, maksudnya pada konduktor penghubung antara dua strain dipasang cut out sitch, sehingga dapat digunakan sebagai pemisah rangkaian
bila terjadi gangguan atau untuk
pemeliharaan. . K&n"!ru$"i TM40.
!onstruksi T$-9 ini terpasang pada konstruksi tiang T$ siku %9(
- H(
&.
$asing-masing double traves disilang 6. 5solator yang digunakan jenis suspension insulator sebanyak 9 buah dan satu isolator jenis pin insulator. !onstruksi ini memakai treck skoor ganda. !onstruksi T$-9 ini termasuk tiang sudut, yang merupakan tiang yang dipasang pada saluran listrik, dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kaat hori1ontal.
23
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.2 K&n"!ru$"i !ian bel&$an TM40 SUTM
h. K&n"!ru$"i TM4.
!onstruksi !onstruksi T$-I digunakan digunakan pada konstruksi konstruksi pencabangan pencabangan jaringan tegangan tegangan menengah dengan sudut siku %H( °&. $asing-masing double traves disilang 6. Pada T$ induk memakai isolator suspension, pada T$ percabangan juga memakai isolator suspension dan menggunakan isolator jenis pin. !onstruksi ini memakai treck skoor. !onstruksi !onstruksi T$-I T$-I terpasang terpasang pada konstruksi konstruksi percabangan percabangan #aringan #aringan Tegangan egangan $enengah %#T$& sudut siku %H( °&. $asing $asing-ma -masing sing satu satu travesd travesdisil isilang ang '. T$ induk induk memakai memakai isolator isolator tumpu tumpu dan pada TB percabangan percabangan juga memakai memakai isolator isolator tumpu. Type Type isolator tumpu. an memakai treck skoor.
24
Evaluasi Jaringan Distribusi
i. K&n"!ru$"i TM4:.
!onstr !onstruks uksii T$- T$- ini terpasan terpasang g pada pada konstru konstruksi ksi percab percabang angan an #T$ sudut sudut siku siku %H(°&. $asing-masing double traves disilang 6. T$ induk memakai isolator tumpu dan T$ percabangan memakai isolator suspension. Type isolator yang digunakan ada dua jenis. $emakai treck skoor. T$- hampir sama dengan T$-I hanya bedanya pada isolator T$ induknya. induknya. !onstr !onstruks uksii T$- T$- sama sama dengan dengan T$- T$- hanya hanya bedany bedanyaa T$- T$- mempun mempunya yaii double sirkuit.
Gambar 2.2: K&n"!ru$"i 'er,abanan !ian 'en#ana dan !ari$ 7TM:8
25
Evaluasi Jaringan Distribusi
3. K&n"!ru$"i K&n"!ru$"i TM4=.
!onstruksi T$-H terpasang pada konstruksi jaringan T$penyangga lurus. "atu traves. Type Type isolator tumpu. Tidak Tidak pakai treck skoor. T$-H biasanya lebih banyak digunakan pada daerah perkotaan yang banyak bangunan.
Gambar 2.2= K&n"!ru$"i !ian bel&$an TM4 = SUTM
!onstruksi T$-H ini termasuk konstruksi tiang penyangga yang merupakan tiang yang yang dipasan dipasang g pada pada saluran saluran listrik listrik yang yang lurus lurus dan hanya hanya berfun berfungsi gsi sebagai sebagai penyangga kaat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang adalah gaya karena beban kaat. $. K&n"!ru$"i TM41>.
!ons !onstr truk uksi si T$-2 T$-2( ( sama sama deng dengan an kons konstr truk uksi si T$-9 T$-9.. T$-2 T$-2( ( terp terpasa asang ng pada pada konstruksi konstruksi tiang tiang tikungan tikungan siku %sudut %sudut 9(° - H(°&. $asing-masing double traves disilang 6. 5solator type suspension. $emakai treck skoor ganda.
26
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.+> K&n"!ru$"i !ian "udu! 7TM1>8
engan konstruksi percabangan tiang penyangga dan tarik, diperlukan dua buah cross arm, yaitu satu cross arm tumpu untuk penghantar yang lurus, dan dua cross arm tarik untuk penghantar cabang. 7ntuk konstruksi tiang sudut diperlukan dua set @ross arm tarik dan kelengkapannya, serta dua atau tiga isolator Pin untuk penghantar penghubung.
27
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.+1 K&n"!ru$"i !ian "udu! dilen$a'i ,u! &u! "@i!,h 7TM1>58
l. K&n"!ru$"i TM411.
Gambar 2.+2 K&n"!ru$"i !ian a$hir denan 'ema"anan $abel !anah 7TM118
28
Evaluasi Jaringan Distribusi
!onstruksi tiang akhir dengan pemasangan kabel tanah %T$22&, diperlukan pada jaringan yang akan dihubungkan dengan gardu beton atau gardu besi, dan pada jaringan yang akan melintas di baah jaringan tegangan tinggi. $odel yang ke dua ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya interferensi magnetik dengan saluran diatasnya. m. K&n"!ru$"i P&r!al Dua Tian
Gambar 2.++ K&n"!ru$"i '&r!al dua !ian 7TMTP28
!onstruksi portal dua tiang diperuntukkan pada jaringan yang memerlukan gaang lebih jauh dari jarak maksimum yang diijinkan untuk jaringan normal. $isalnya "7T$ yang ditarik diatas sungai, terletak disampingnya jembatan pada sungai yang lebar. 7ntuk konstruksi ini diperlukan cross arm +((( type tarik, dan perlengkapan yang lain disesuaikan seperti tertera pada keterangan gambar 2.33.
29
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.+- '&r!al dua K&n"!ru$"i "udu! !ian 7TMTP2A8
n. K&n"!ru$"i P&r!al Tia Tian
Gambar 2.+/ K&n"!ru$"i '&r!al !ia !ian 7TMTP+8
30
Evaluasi Jaringan Distribusi
!onstruksi
portal
tiga
tiang
diperuntukkan
pada
jaringan
yang
memerlukan gaang lebih jauh dari konstruksi portal dua tiang. 7ntuk konstruksi ini diperlukan cross arm 9((( type tarik, dan perlengkapan yang lain disesuaikan seperti tertera pada keterangan gambar 2.3I.
Gambar 2.+0K&n"!ru$"i "udu! '&r!al !ia !ian 7TMTP+A8
!onstruksi sudut portal tiga tiang %T$TP+A& secara teknik hampir sama dengan konstruksi sudut portal dua tiang, yaitu merupakan kombinasi antara konstruksi portal dengan tarikan tiang akhir jaringan. 7ntuk tarikan tiang akhir bisa dari arah samping %konstruksi sudut& atau lurus dengan tarikan portal. alam hal ini tinggal melengkapi dengan guy ire atau strut pole.
31
Evaluasi Jaringan Distribusi
&. K&n"!ru$"i Gu# 9ire
Gambar 2.+ K&n"!ru$"i Gu# 9ire 7G98
'uy /ire diperlukan untuk konstruksi tiang akhir, dan lokasi %lahan& penempatan guy wire itu ada %tidak bermasalah&. #ika tidak dimungkinkan ada-nya lahan, maka dapat di-pasang guy ire dengan stut di tengah tiang, jadi jarak antara tiang dengan beton blok lebih pendek. ;ang perlu diperhatikan dalam pemasangan guy ire adalah besar sudut kemiringannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. !arena secara teknik hal ini menyangkut posisi tiang, dimana tiang harus bisa berdiri tegak. #ika sudut lebih kecil, maka tiang akan melengkung dan bisa patah.
32
Evaluasi Jaringan Distribusi
'. K&n"!ru$"i S!ru! P&le
Gambar 2.+: S!ru! '&le 7SP8
!onstruksi "trut pole dipasang, jika pada lokasi tersebut tidak bisa dipasang guy ire. etak strut pole berlaanan dengan guy ire, maksudnya posisi strut pole berada di baah tarikan penghantar, sedang guy ire di luar penghantar%arah berlaanan&. 4arga strut pole jauh lebih mahal daripada harga guy ire. Pemasangan strut pole tidak hanya di ujung, tetapi bisa di percabangan di tengah saluran, atau pada lokasi yang membutuhkan kekuatan mekanis cukup tinggi dan sangat strategis. Pemasangan 4ori1ontal 0uy Dire diperlukan jika pada lokasi tersebut tidak bisa di pasang guy ire, misalnya terhalang sungai atau jalan raya.
33
Evaluasi Jaringan Distribusi
. K&n"!ru$"i ;&ri<&n!al Gu# 9ire
Gambar 2.+= ;&ri<&n!al u# @ire 7;G98
r. K&n"!ru$"i Palan Sana 7Cross Arm, Travers8
8erkaitan dengan arah tarikan kaat yang harus mengikuti arah jalan%raya&, apakah lajur lurus atau berbelok dalam beberapa derajat, maka diperlukan palang sangga sesuai dengan kebutuhan perlengkapan dalam pemasangan "aluran 7dara Tegangan $enengah. 8erikut ini adalah beberapa modelbentuk palang sangga pada jaring "7T$.
34
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.-> Pema"anan ,r&"" arm d&uble !um'u 'ada !ian be!&n bula!.
35
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.-1 Pema"anan ,r&"" arm d&uble !um'u 'ada !ian be!&n ;
36
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.-2 Pema"anan ,r&"" arm !en!i&n "u''&r! 2>>> mm 'ada !ian be!&n bula!
37
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.-+ Pema"anan ,r&"" arm !en!i&n "u''&r! 2>>> mm 'ada !ian be!&n ;
38
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.-- Pema"anan ,r&"" arm !en!i&n "u''&r! 22>> mm d&uble '&le 'ada !ian be!&n bula!.
39
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.-/ Pema"anan ,r&"" arm !en!i&n "u''&r! 22>> mm d&uble '&le 'ada !ian be!&n ;.
40
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.-0 Pema"anan 2 !en!i&n "u''&r! 22>> mm dia!a" dua !ian.
41
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2.- Pema"anan 2 !en!i&n "u''&r! 22>> mm dia!a" dua !ian be!&n ;
42
Evaluasi Jaringan Distribusi
2
Gambar 2.-: Pema"anan 2 "udu! C =>?
43
'
!en!i&n "u''&r! 2>>> mm 'ada !ian be!&n bula!
Evaluasi Jaringan Distribusi
2
Gambar 2.-= Pema"anan 2 ;"udu! C =>?
44
'
!en!i&n "u''&r! 2>>> mm 'ada !ian be!&n
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar 2./> Pema"anan ,r&"" arm 2 T4&)) 'ada !ian be!&n bula!
45
Evaluasi Jaringan Distribusi
BAB III ;ASIL DA PEMBA;ASA
+.1 M&del Peren,anaan Si"!em Di"!ribu"i
0ambaran proses Evaluasi sistem distribusi diberikan pada diagram alir gambar 1.+.
Gambar +.1 Diaram alir 'r&"e" 'eren,anaan "i"!em di"!ribu"i
46
Evaluasi Jaringan Distribusi
+.2 Pr&"edur EFalua"i (arinan Di"!ribu"i
Prosedur pengerjaan pemasangan jaringan distribusi itu terdiri dari beberapa prosedur yaitu: 1. SurFe#. !egiatan pengumpulan data dan pemetaan ilayah, termasuk kondisi
topografi rute jaringan, posisi bangunan, jumlah bangunan, serta kemungkinan pelebaran jalan atau perombakan bangunan, 2. Pr&)il S!andar !ian dan 'ema"anan. engan adanya profil standar dapat disesuaikan standar tiang dan pemasangan bedasarkan standar dari buku PB yang menjadi acuannya +. Anali"i" denan 'erhi!unan em'iri". Analisis yang berupa perhitungan dimana data hasil survei diolah sehingga dapat hasil yang diinginkan -. EFalua"i ha"il "!udi iden!i)i$a"i ma"alah. Evaluasi ini yang menjadi kesimpulan dari suatu masalah dan dapat memperbaiki yang dimana kurang akurat kurang ekonomis dll. #adi dalam pekerjaan evaluasi pemasangan jaringan distribusi, secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu: 2. Pengumpulan data. '. Pembacaan alat ukur.
+.+ Pela$"anaan EFalua"i Pema"anan 1. SurFe#
"urvey yang dilakukan pada perencanaan ini adalah menetukan titiktitik tempat yang akan dipasang konstruksi serta jenis konstruksinya dengan menyesuaikan arah lintasan maupun kondisi geografis. 2. Pela$"anaan SurFe#
47
Evaluasi Jaringan Distribusi
intasan konstruksi jaringan dibuat dengan garis lurus dari titik aal
sampai titik ujung Permukaan tanah dipilih antara satu titik ke titik lainnya mempunyai
ketinggian yang sama atau berbeda dengan selisih sekecil-kecilnya. Titik - titik yang ditentukan berada dipinggir jalan. 4indarkan jaringan berdekatan dari benda-benda lain %bangunan,
pohon& hingga jarak amannya tidak terflalu kecil dari yang ditentukan. Pelaksanaan dilakukan oleh dua orang. Peralatan survey yang digunakan:
2& "peddo meter '& "top atch +& !amera +. Lan$ah4Lan$ah SurFe# #an dila$u$an un!u$ Peren,anaan a& Penentuan titik-titik arah lintasan
$enentukan titik - titik penting, yaitu titik yang satu dengan lainya merupakan garis lurus. Titik-titik tersebut dipasang patok. b& Pengukuran jarak lintasan $engukur jarak antara titik penting dan membaginya menjadi titik antara, dengan jarak tiang menggunkan speedo meter dan stopatch. 7ntuk jaringan "7T$ antara 6( m sampai dengan 3( m. 7ntuk jarak yang melebihi ketentuan tersebut maka akan dibuatkan konstruksi yang khusus. c& Pengukuran sudut lintasan jaringan Pengukuran sudut-sudut antar tiang jaringan dilakukan dengan menggunakan !ompas sehingga diperoleh "udut Titik Penting
48
Evaluasi Jaringan Distribusi
d& Pematokan Pematokan dilakukan untuk mengetahui titik-titik dimana akan dipasangditanam tiang jaringan distribusi. Pematokan ini menggunakan #alon. ata-data yang dihasilkan dari survey adalah : 0ambar lintasan, berupa garis-garis dengan sudut belokan-belokan dan
jarak yang di skala 0ambar dan catatan kondisi geografis lokasi lintasan jaringan @atatan kondisi lingkungan lokasi lintasan jaringan
49
Evaluasi Jaringan Distribusi
Gambar +.2GambarKa@a"an (arinan Di"!ribu"i 7(TM8 = re"iden,e
Evaluasi Jaringan Distribusi
Da!a ;a"il SurFei dari La'anan
Tiang (buah) !si !ton Ju"lah
Isolator (buah)
13 Tu"#u 3 Tari$ 16 Ju"lah
39 15 54
Tiang no"or
Jara$ tiang $! tiang (")
1 $! 2 2 $! 3 3 $! 4 4 $! 5 5 $! 6 rata rata
74%73 31%1136 46%1148 38%892 41%448 46
Da!a Pan3an Lin!a"an (arinan Teanan Menenah 7(TM8%
Evaluasi Jaringan Distribusi
Da!a ;a"il SurFei dari La'anan
Tiang (buah) !si !ton Ju"lah
Isolator (buah)
13 Tu"#u 3 Tari$ 16 Ju"lah
39 15 54
Tiang no"or
Jara$ tiang $! tiang (")
1 $! 2 2 $! 3 3 $! 4 4 $! 5 5 $! 6 rata rata
74%73 31%1136 46%1148 38%892 41%448 46
Da!a Pan3an Lin!a"an (arinan Teanan Menenah 7(TM8%
jarak antara gaang jumlah tiang terpasang setelah tiang pertama F 69 m 23 F 9H( m F (,9H km +.-.2 Te$anan anin
engan mengacu kecepatan angin maksimum ( kmjam atau '3 mdetik, temperatur minimum 6(J@, maka diasumsikan tekanan adalah: !onduktor tunggal
: 3( kg 'm
Tiang
: 3( kg'm
+.-.+ Teanan "i"!em
"7T$
: Bominal '(k), maksimum '6 k), + kaat
"7T*
: Bominal +() ''( ), 6 kaat
Evaluasi Jaringan Distribusi
*egulasi tegangan Pada sisi konsumen > 3?-2(?, #atuh tegangan Pada "7T$ 3?, Trafo +?, "7T* 6? dan pada "* yang disadap dari "7T* '?, bila disadap langsung dari trafo 2'? sesuai dengan "B5 (6-(''I-2HI dan "B5 (6-2H''-2HH(. +.-.- (ara$ beba" Ba!a"an 3ara$ beba" 3arinan #an di!era'$an adalah% "7T$ "7T*
ari permukaan tanah
9.( m
6,( m
$enyilang jaringan '( k)
'.( m
',( m
$enyilang jaringan ''( )
2.( m
2,( m
engan bangunan
+.( m
',( m
engan pohon
'.( m
(,+ m
+.-./ Pen!anahan #an di!era'$an 'ada 'eren,aaan% Pembumian dan penangkap petir harus dilakukan sesuai "B5 (6-
+33-2HH3 atau "PB 'I-2H(. Pentanahan pada "7T$ : "ebagai kelengkapan dari pemasangan Arester, Trafo, 8", *ecloser, A)" dan pada ujung jaringan. Pentanahan pada "7T*:ipasang pada setiap 3 gaang atau lebih, dan pada ujung jaringan. 8esarnya tahanan pentanahan maksimum 3 Chm. Pentanahan titik netral pada sistem '( k):engan tahanan 3(( Chm +.-.0 Tin$a! I"&la"i
Tingkat isolasi yang dipakai adalah: 5mpulse ithstand test voltage
: 2'3 k)
@rest Poer
: 3( k) rms
5solator crepage distance
: 3(( mm
Evaluasi Jaringan Distribusi
+.-. K&n)iura"i Saluran 2. #aringan distribusi primer: a& "aluran udara + kaat + fasa b& Tipe *adial ,8 "aklar untuk mengisolasi gangguan: 8", *ecloser, untuk
"ectionali1er '. #aringan distribusi sekunder: a& "aluran udara 6 kaat + fasa. b& "aluran udara ' kaat 2 fasa. c& Tipe *adial. d& Pengaman dengan
jaringan listrik pedesaan "PB. 18 Ka'a"i!a" Aru" #enis konduktor untuk "7T$ dipakai AAA@ % All Aluminium Alloy Conductor & , suatu campuran aluminium dengan silicium %(,6(,I?&, magnesium %(,+-(,+3?& dan ferum %(,'-(,+?&, mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada aluminium murni, tetapi kapasitas arusnya lebih rendah %AAA@&. !etentuan dan syaratsyarat penghantar AAA@ ini sesuai dengan "PB 62- : 2H2. 7ntuk "7T* dipakai kabel pilin udara % twisted cable& suatu kabel
dengan inti AA@ berisolasi LPE %Cross Lin)ed
polyt+ylene&, dilengkapi kaat netral AAA@ sebagai penggantung, dan dipilin. 28 Pemilihan U$uran
!onduktor AAA@ ukuran yang tersedia yaitu= #aringan Tegangan $enengah %#T$& : !onduktor AAA@ ukuran I(mm ' dan 23(mm' #aringan Tegangan *endah %#T*&
: !onduktor Twisted Cableukuran ++3mm' dan +3(mm '
+8 Pema"anan Saluran Udara
Evaluasi Jaringan Distribusi
8atasan-batasannya sebagai berikut: a& Tarikan AAA@ yang diijinkan maksimum +(? dari tegangan putus %Ultimate tensile strengt+&. b& Tarikan Twisted cable %T@& yang diijinkan maksimum +3? dari tegangan putus dari kaat penggantung. c& Andongan yang terjadi pada "7T$ dengan
jarak gaang 9(-(
meter, dan pada "7T* dengan jarak gaang +3-3( meter, tidak boleh lebih dari 2 meter. a8 And&nan $enghitung andongan dapat dipakai rumus : " F (,+ %6(& ' dimana:
"
: Andongan %m&
: #arak antar tiang kedua tiang %m&
iketahui :
: 69 meter
$aka :
" F (,+ %696(&' " F (,+HI meter
b8 (ara$ a@an
Penentuan jarak gaang dipengaruhi oleh: 2. '. +. 6.
!ondisi geografis dan lingkungan #arak aman konduktor dengan tanah Perhitungan tarikan dan andongan Efisiensi biaya
$engingat hal itu maka penentuan jarak gaang sesuai dengan "PB I2HH2adalah:
Evaluasi Jaringan Distribusi
Daera+ permu)iman : jarak gaang "7T$ murni, sebesar 3(-9(
meter, jarak gaang "7T* murni sebesar 6(-3( meter. Di luar permu)iman : jarak gaang "7T$ murni sebesar 9(-( meter. ,8 Perhi!unan 'an3an $&ndu$!&r
engan mendasarkan penentuan dan perhitungan tersebut diatas, maka jarak gaang adalah: AAA@
: panjang konduktor F jarak gaang > 2?
T@
: panjang konduktor F jarak gaang > '?
Perhitungan ini diperoleh dengan cara dan rumus sebagai berikut: "M F > %" '&%+& imana, "
: andongan %m&
: #arak gaang %m&
"M
: panjang konduktor %m&
iketahui :
" : (,+HI meter : 69 meter
$aka : "M F 69 > %(,+HI '&%+69& "M F 69,((H meter. +.-.= I"&la!&r
#enis Nisolator tonggak saluran N %line post , AB"5 3I-'& atau 0pin post %B0! @at. A / 9H((2A& untuk tiang topang dan belokan dengan sudut O+(J, sedangkan untuk belokan antara +(J/9(J dipergunakan ganda dengan isolator tonggak saluran atau ganda. #enis Nrenteng untuk
Evaluasi Jaringan Distribusi
belokan Q9(J dan tiang tariktegang. !arakteristik mekanik dan dimensi isolator ini, harus sesuai dengan "PB 2(-2 : 2HI, type 7 I( @ untuk isolator renteng dan tipe AB"5 3I-' untuk isolator tunggak saluran atau tiope B0! @at. A / ((2A yang setara AB"5 3I-'& untuk isolator 0pin post. +.-.1> Tran")&rma!&r. 18 Pemilihan !i'e dan $a'a"i!a". a& Tipe transformador dapat dipakai: 2. !onvensional tiga fasa '. @"P %completly sel, protection&, tiga fasa +. Tegangan primer '( k) antar fasa dan 22,36 k) fasa-netral, tegangan sekunder +( ) antara fasa dan ''( ) fasa-netral. 6. $odel cantol, yaitu dicantolkandigantungkan pada tiang "7T$. b& !apasitas trafo tiga fasa '3k)A dan trafo satu fasa 3(k)A. 28 Pa'an bai dan 'erlen$a'an. a& Papan bagi Pada trafo @"P fasa tiga tidak diperlukan papan bagi, "7T* langsung dihubungkan dengan terminal T* dari Trafo. 4al ini dimungkinkan karena pada @"P trafo sudah dilengkapi dengan saklar pengaman arus lebih. Tidak demikian halnya pada konvensional trafo, diperlukan pengaman arus lebih tegangan rendah berupa fusepengaman lebur, atau pemutus tegangan rendah %)@8lo voltage circuit breaker& sehingga diperlukan almari fuse, sekaligus sebagai papan bagi untuk keluaran lebih dari satu penyulang. $enyesuaikan dengan penyebaran konsumen, dapat dipilih papan bagi ' group dan 6 group. b& Pengaman untuk trafo konvensional Pemisah lebur '( k)
Evaluasi Jaringan Distribusi
Tra*erse: dibuat dari baja profil 7BP dan digalvanis. Panjang
tra*erse ' meter. Panjang tra*erse ni sudah diperhitungkan dengan batas aman antar penghantar dan kekuatannnya untuk sudut belokan sampai dengan 9(J. Peralatanpengaman percabangan : Pemisah lebur % ,use cutout sectionaliser atau pole top switc+ merujuk pada "PB 3'-+ Arrester kelas distribusi %"PB I @: 2HI& : '6 k), 3 kA !aat pengikat !aat topang tarik % guy wire dipergunakandipasang pada tiang ujung %aal maupun akhir&, pada belokan dan tiang untuk trafo. ibuat dari baja dengan mutu setara baja "T +I dengan arah pilinan ke kanan
+./ EFalua"i ;a"il SurFe# Pen#ambunan
ari data hasil survey dipertimbangkan dengan beberapa hal seperti: besarnya kapasitas listrik yang akan disalurkan, perkembangan beban dan lokasi lingkungan di masa yang akan datang dan dana yang tersedia untuk pembangunan
konstruksi
jaringan
distribusi,
maka
ditentukandipilih
konstruksin dan komponen jaringannya. a8 Da!a Pelanan 2. 5PE '. Bama Pelanggan
: Pasang 8aru : 0riya +. Alamat : #l. TalaMsalapang 55, kelurahan 0unung "ari, kecamatan *appocini. 6. Tarifaya Perunit %)A& 3. #umlah 7nit 9. #umlah aya %k)A&
: *-2 2+(()A : +6 *umah : 2+((
)A I. Pengukuran
: kDh Analog
b8 Da!a Te$ni$ GARDU IDUK % =RESIDE5E
2. !apasitas 05
: 9( $)A
Evaluasi Jaringan Distribusi
'. 8eban 05 +. !apasitas !5T 6. 8eban !5T
: 9( ? : 6(( $D : '( $D
PEYULAGEEDER% =RESIDE5E
2. !apasitas Penyulang '. 8eban Penyulang +. Teg.7jung Penyulang
: 6(( A : 29? : 2H,H( k)
TRAO DISTRIBUSI% BAGU BARU
2. !apasitas 0ardu istribusi '. 8eban 0ardu istribusi +. Tegangan 7jung
: 2(( k)A ::-
Penen!uan !ra)& #an !e'a! engan data yang ada statistik jumlah rumah dengan rata-rata
beban per-rumah yaitu : 2+(( k)A 8eban listrik : 8eban listrik F +6 rumah 2+(( D F 66'(( D 66,' kD jadi dikonversi menjadi 33,'3 k)A $aka pemilihan trafo yang layak untuk perumahan H recidence adalah : 2(( k)A. $aka dapat menekan harga pembelian trafo lebih murah karena tempat distribusi hanya untuk satu kompleks perumahan
Evaluasi Jaringan Distribusi
Perhi!unan bia#a 'eran,anan
!alkulasi 4arga
Bo
7raian $aterial
.
"atuan
Andongan dari kaat
'. +. 6.
"atuanmete
r %*upiah& #aringan Tegangan $enengah $eter +6923 '6.((( +(,((H2 '6.((( 3 8atang + 6.+((.((( 8atang 2+ +.3((.((( 8uah 2 6+.3((.(((
5. !aat A+@ 23( mm ' 2.
)olume
Tiang 8eton H m Tiang 8esi H m Trafo 2(( k)A
"ub Total
3. 9. I.
Arrester 5solator Tumpu 5solator Tarik
55. Proteksi #aringan 8uah + 2.9((.((( 8uah +H '((.((( 8uah 23 +H(.((( "ub Total Total
#umlah %*upiah&
6H.9(.((( HI'( 2'.H((.((( 63.3((.((( 6+.3((.((( 232.3H.I' ( 6.((.((( I.((.((( 3.3(.((( 2.63(.((( 2I(.(+H.I' (
Ke"im'ulan •
•
"ebaiknya dalam penggunaan Tiang diperkecil agar dapat mengurangi biaya anggaran. Tinggi tiang ditambah agar aman terhadap masyarakat.
LAMPIRA I Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) yang Terkait. Standar PLN
Evaluasi Jaringan Distribusi
2. "PB '-2HI mengenai Pentanahan netral sistem transmisi '. "PB I-2HI mengenai Pedoman pemilihan tingkat isolasi dan penangkap petir +. "PB '(-2H( mengenai Pedoman Penerapan untuk trans,ormator 6. "PB 36-2H+ mengenai "tandar tiang baja 9. "PB 39-2H6 mengenai "ambungan listrik 3. "PB I'-2HI mengenai
"pesifikasi
desain
jaringan
tegangan
menengah%#T$& dan #aringan tegangan rendah %#T*& 9. "PB I6-2HI mengenai "tandar listrik perumahan elite I. "PB I9-2HI mengenai arus 2(. "PB 'I-2HH( mengenai entanahan jaringan listrik pedesaan. . "PB 33-2HH( mengenai Alat pengukur pembatas dan perlengkapannya H. "PB +-2HH2 mengenai Tiang beton pratekan untuk jaringan distribusi 23. "PB I-2HH2 mengenai "tandar konstruksi listrik pedesaan 2(. "PB -2HH2 mengenai Pembumian netral sistem '(!) dengan lebih dari satu sumber 22. "PB 6'-'-2HH' mengenai !abel berisolasi dan berselubung P)@ teganganpengenal +((3(( %B;$& 2'. "PB 39-2-2HH+ mengenai "ambungan tegangan listrik tegangan rendah %"T*& 2+. "PB 39-'-2HH+ mengenai "ambungan tegangan listrik tegangan menengah %"T$& 26. "PB 2('-2HH+ mengenai Elektroda bumi jenis batang bulat berlapis tembaga 23. "PB 2-2HH3 mengenai Tegangan-tegangan standar 29. "PB 3(-2HHI mengenai "pesifikasi distribusi 2I. "PB I'-2HHI mengenai "pesifikasi desain #aringan Tegangan $enengah %#T$& dan #aringan Tegangan *endah %#T*& SNI
2. "B5 (6-(''I-2HI mengenai Tegangan standar +. "B5 (6-29+(-2HH '. +. 6. 3. 9.
mengenai Pengamanan tegangan kurang, persyaratanumum. "B5 (6-2I(I-2HH mengenai listrik pedesaan. "B5 (6-2I(3-2HH mengenai "istem distribusi, keandalan. "B5 (6-(3+'-2HH mengenai !otak hubung bagi arus bolak balik. "B5 (6-2H'9-2HH( mengenai jaringan distribusi listrik pedesaan. "B5 (6-+3+-2HH3 mengenai "pesifikasi desain untuk jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah.
Evaluasi Jaringan Distribusi
I. "B5 (6-+33-2HH3 mengenai Pembumian jaringan tegangan rendah dan instalasi tegangan rendah.
LAMPIRA II
Evaluasi Jaringan Distribusi
LAMPIRA II
Evaluasi Jaringan Distribusi
Evaluasi Jaringan Distribusi
Evaluasi Jaringan Distribusi