PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN
Pengem Pengemban bangan gan perang perangkat kat pembel pembelajar ajaran an adalah adalah serang serangkai kaian an proses proses atau kegi kegiat atan an yang yang dila dilaku kuka kan n untu untuk k meng mengha hasi silk lkan an suat suatu u peran perangk gkat at pemb pembel elaj ajara aran n berdasarkan teori pengembangan yang telah ada. Menu Menuru rutt van van den den Akke Akkerr dan dan Plom Plomp p (Hadi (Hadi,, 2001 2001:: 4) mend mendes eskr krip ipsi sika kan n penelitian penelitian pengembangan pengembangan berdasarkan berdasarkan dua tujuan tujuan yaitu (1) pengembang pengembangan an untuk untuk mendap mendapatk atkan an protot prototipe ipe produk produk,, (2) perumu perumusan san saransaran-sar saran an metodo metodolog logis is untuk untuk pendesainan dan evaluasi prototipe tersebut. Richey Richey and Nelson (Hadi, (Hadi, 2001: 2001: 4) mendefinis mendefiniskan kan Penelitian Penelitian pengembang pengembangan an sebaga sebagaii suatu suatu pengka pengkajia jian n sistem sistematis atis terhada terhadap p pendes pendesain ainan, an, pengem pengemban bangan gan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, praktikalitas dan efektivitas. Suatu Suatu produk produk atau atau progra program m dikata dikatakan kan valid valid apabil apabilaa ia merefle merefleksi ksikan kan jiwa jiwa pengetahuan (state-of-the-art knowledge). Ini yang kita sebut sebagai validitas isi; sementara itu komponen-komponen produk tersebut harus konsisten satu sama lain (validitas (validitas konstruk). konstruk). Selanjutnya Selanjutnya suatu produk dikatakan dikatakan praktikal praktikal apabila apabila produk produk tersebut menganggap bahwa ia dapat digunakan (usable). Kemudian suatu produk dikata dikatakan kan efektif efektif apabil apabilaa ia member memberikan ikan hasil hasil sesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan yang yang telah telah ditetapkan oleh pengembang. Berikut akan diuraikan model-model pengembangan dari berbagai ahli sebagai berikut: a.
Model Pengembangan Perangkat menurut Kemp
Menu Menuru rutt Kemp Kemp (dal (dalam am,, Tria Triant nto, o, 2007 2007:: 53) 53) Peng Pengem emba bang ngan an peran perangk gkat at merupa merupakan kan suatu suatu lingka lingkaran ran yang yang kontin kontinum. um. Tiap-t Tiap-tiap iap langka langkah h pengem pengemban bangan gan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut. Pengem Pengemban bangan gan perang perangkat kat model model Kemp Kemp member memberii kesemp kesempata atan n kepada kepada para para pen penge gemb mban ang g untu untuk k dapa dapatt memu memula laii dari dari komp kompon onen en mana manapu pun. n. Namu Namun n karen karenaa kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan. Secara umum model pengembangan model Kemp ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2. Model pengembangan sistem pembelajaran ini memuat pengembangan perangkat pembelajaran. Terdapat sepuluh unsur rencana perancangan pembelajaran. Kesepuluh unsur tersebut adalah: 1. Iden Identi tifi fika kasi si masal asalah ah pemb embelaj elajar aran an,, tuju tujuan an dari ari taha tahap pan ini ini adal adalah ah mengidentifikasi antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru. 2. Analisis Analisis Siswa, Siswa, analisis analisis ini dilakuk dilakukan an untuk menget mengetahui ahui tingkah tingkah laku awal awal dan karateristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan dan pengalaan baik individu maupun kelompok. 3. Anali Analisis sis Tugas, Tugas, analisis analisis ini adalah adalah kumpul kumpulan an prosed prosedur ur untuk menentu menentukan kan isi suatu pengajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedur prosedural al yang digunakan digunakan untuk untuk memudahkan memudahkan pemahaman pemahaman dan penguasaan penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentu bentuk k Rencan Rencanaa Progra Program m Pembel Pembelajar ajaran an (RPP) (RPP) dan lembar lembar kegiata kegiatan n siswa siswa (LKS) 4. Meru Merumu musk skan an Indi Indika kato tor, r, Anal Analis isis is ini ini berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii (a) (a) alat alat untu untuk k mendesain kegiatan pembelajaran, (b) kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (c) panduan siswa dalam belajar. 5. Penyu Penyusun sunan an Instru Instrumen men Eval Evaluas uasi, i, Bertuju Bertujuan an untuk untuk menilai menilai hasi hasill belajar, belajar, kriteria kriteria penilaian penilaian yang digunakan digunakan adalah penilaian penilaian acuan patokan, hal ini dimaksudkan untuk mengukur ketuntasan pencapaian kompetensi dasar yang telah dirumuskan.
6. Strate Strategi gi Pembel Pembelaja ajaran ran,, Pada Pada tahap tahap ini pemi pemilih lihan an strateg strategii belajar belajar menga mengajar jar yang yang sesu sesuai ai deng dengan an tuju tujuan an.. Kegi Kegiat atan an ini ini meli melipu puti ti:: pemi pemili liha han n mode model, l, pendekatan, metode, pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajara n. 7. Pemi Pemili liha han n medi mediaa atau atau sumb sumber er bela belajar jar,, Kebe Keberh rhas asil ilan an pemb pembela elaja jara ran n sang sangat at tergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih, jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan disiapkan dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran. 8. Merinc Merincii pelaya pelayanan nan penunja penunjang ng yang diperluk diperlukan an untuk untuk mengemb mengembang angkan kan dan melaksanakan dan melaksanakan semua kegiatan dan untuk memperoleh atau membuat bahan. 9. Menyiapkan Menyiapkan evaluasi evaluasi hasil hasil belajar belajar dan hasil program. program. 10. Melakukan Melakukan kegiatan revisi perangkat pembelajaran, pembelajaran, setiap langkah langkah rancangan rancangan pembelajaran pembelajaran selalu dihubungk dihubungkan an dengan dengan revisi. revisi. Kegiatan Kegiatan ini dimaksudk dimaksudkan an untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. b.
Model Pengembangan Pembelajaran Menurut Dick & Carey
Peranc Perancang angan an pengaj pengajara aran n menuru menurutt sistem sistem pendek pendekata atan n model model Dick Dick & Cerey, Cerey, yang yang dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (dalam, Trianto, 2007: 61). Model pengembangan ini ada kemiripan dengan model yang dikembangkan Kemp, tetapi ditambah ditambah dengan dengan komponen komponen melaksanakan melaksanakan analisis analisis pembelajaran pembelajaran,, terdapat terdapat beberapa beberapa kompon komponen en yang yang akan akan dilewat dilewatii di dalam dalam proses proses pengem pengemban bangan gan dan perenc perencana anaan an tersebut. Urutan perencanaan dan pengembangan ditunjukkan pada gambar 4 berikut:
Gambar2. Model Perancangan dan Pengembangan Pengajaran Menurut Dick & Carey (dalam Trianto, 2007a: 62) Dari model di atas dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Identifikas Identifikasii Tujuan Tujuan (Identity (Identity Instruyc Instruyctiona tionall Goals). Tahap Tahap awal awal model ini ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar siswan dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pengajaran. Definisi tujuan pengajaran mungkin mengacu pada kurikulum tertentu ata u mungkin juga berasal dari daftar tujuan sebagai hasil hasil need assesment., atau dari pengalaman praktek dengan kesulitan belajar siswa di dalam kelas. 2. Melakukan Melakukan Analisis Analisis Instruk Instruksiona sionall (Conductin (Conducting g a goal Analysis Analysis). ). Setelah Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran, maka akan ditentukan apa tipe belajar yang dibutuhkan siswa. Tujuan yang dianalisis untuk mengidentifikasi keterampilan yang lebih khusus lagi yang harus dipelajari. Analisis ini akan menghasilkan carta atau diagram tentang keterampilan-keterampilan/ konsep dan menunjukkan keterkaitan antara keterampilan konsep tersebut. 3. Mengidenti Mengidentifikasi fikasi Tingka Tingkah h Laku Awal/ Awal/ Karakteris Karakteristik tik Siswa Siswa (Identity (Identity Entry Entry Behaviours, Characteristic) Ketika melakukan analisis terhadap keterampilanketerampilan yang perlu dilatihkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga harus dipertimbangkan keterampilan apa yang telah dimiliki siswa saat mulai mengikuti pengajaran. Yang penting juga untuk diidentifikasi adalah karakteristik khusus siswa yang mungkin ada hubungannya dengan rancangan aktivitas-aktivitas pengajaran 4. Merumuskan Merumuskan Tujuan Tujuan Kinerja Kinerja (Write (Write Performance Performance Objecti Objectives) ves) Berdasark Berdasarkan an analisis instruksional dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa, selanjutnya akan dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. 5. Pengemban Pengembangan gan Tes Tes Acuan Patokan Patokan (developin (developing g criterian-refer criterian-referenced enced test test items). Pengembangan Tes Acuan Patokan didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan, pengebangan butir assesmen untuk mengukur kemampuan siswa seperti yang diperkirakan dalam tujuan 6. Pengemban Pengembangan gan strategi strategi Pengajaran Pengajaran (develop (develop instruc instructiona tionall strategy). strategy). Informasi Informasi dari lima tahap sebelumnya, maka selanjutnya akan mengidentifikasi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Strategi akan meliputi aktivitas preinstruksional, penyampaian informasi, praktek dan balikan, testing, yang dilakukan lewat aktivitas. 7. Pengemban Pengembangan gan atau Memilih Memilih Pengaj Pengajaran aran (develop (develop and select instruct instructional ional materials). Tahap ini akan digunakan strategi pengajaran untuk menghasilkan pengajaran yang meliputi petunjuk untuk siswa, bahan pelajaran, tes dan panduan guru. 8. Merancang Merancang dan dan Melaksanak Melaksanakan an Evaluasi Evaluasi Formati Formatiff (design (design and conduct conduct formative evaluation). Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana meningkatkan pengajaran. 9. Menulis Menulis Perangkat Perangkat (design (design and and conduct conduct summati summative ve evaluation) evaluation).. Hasil-hasil Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di kelas. 10. Revisi Pengajaran (instructional revitions). Tahap Tahap ini mengulangi mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data dari evaluasi sumatif yang telah
dilakukan pada tahap sebelumnya diringkas dan dianalisis serta diinterpretasikan untuk diidentifikasi kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Begitu pula masukan dari hasil implementasi dari pakar/validator. c.
Model Pengembangan 4-D
Model Model pengemban pengembangan gan 4-D (Four D) merupakan merupakan model pengembangan pengembangan perangkat perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: (1) Define (Pembatasan), (2) Design (Perancangan), (3) Develop (Pengembangan) dan Diss Dissem emin inate ate (Pen (Penye yeba bara ran) n),, atau atau diad diadap apta tasi si Mode Modell 4-P, 4-P, yait yaitu u Pend Pendef efin inis isian ian,, Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran seperti pada gambar 5 berikut:
Gambar 3. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D Thigarajan (Trianto, 2007a: 66) Secara garis besar keempat tahap tersebut sebagai berikut (Trianto, 2007 : 65 – 68).
1. Tahap Pendefinis Pendefinisian ian (define). (define). Tujuan Tujuan tahap ini adalah adalah menentap menentapkan kan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran di awali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu: (a) Analisis ujung depan, (b) Analisis siswa, (c) Analisis tugas. (d) Analisis konsep, dan (e) Perumusan tujuan pembelajaran. 2. Tahap Perencan Perencanaan aan (Design (Design ). Tujuan Tujuan tahap tahap ini ini adalah menyiap menyiapkan kan prototipe prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari empat langkah yaitu, (a) Penyusunan tes acuan patokan, merupakan langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap design. Tes disusun berdasarkan hasil perumusan Tujuan Pembelajaran Khusus (Kompetensi Dasar dalam kurikukum KTSP). Tes ini merupakan suatu alat mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa setelah kegiatan belajar mengajar, (b) Pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi pelajaran, (c) Pemilihan format. Di dalam pemilihan format ini misalnya dapat dilakukan dengan mengkaji format-format perangkat yang sudah ada dan yang dikembangkan di negara-negara yang lebih maju. 3. Tahap Pengem Pengembanga bangan n (Develop). (Develop). Tujuan Tujuan tahap tahap ini adalah adalah untuk untuk menghasi menghasilkan lkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi: (a) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan revisi, (b) simulasi yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pengajaran, dan (c) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya. Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba lebih lanjut dengan siswa yang sesuai dengan kelas sesungguhnya. sesungguhnya. 4. Tahap penyeb penyebaran aran (Dissemi (Disseminate). nate). Pada Pada tahap ini ini merupakan merupakan tahap tahap penggunaa penggunaan n perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru yang lain. Tujuan lain adalah untuk menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam KBM. d.
Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Model pengembangan PPSI dilakukan untuk rancangan pembelajaran sebagaimana bagan berikut:
Gambar 8. Model pengembangan PPSI (Mudhofir dalam Sasongko, 2004:57) Secara garis besar, model pengembangan PPSI mengikuti pola dan siklus pengembangan yang mencakup: (1) perumusan tujuan, (2) pengembangan alat evaluasi, (3) kegiatan belajar, (4) pengembangan program kegiatan, (5) pelaksanaan pengembangan. Sesuai bagan di atas, perumusan tujuan menjadi dasar bagi penentuan alat evaluasi pembelajaran dan rumusan kegiatan belajar. Rumusan kegiatan belajar lebih lanjut menjadi dasar pengembangan program kegiatan, yang selanjutnya adalah pelaksanaan pengembangan. Hasil pelaksanaan tentunya dievaluasi, dan selanjutnya hasil evaluasi digunakan untuk merevisi pengembangan program kegiatan, rumusan kegiatan belajar, dan alat evaluasi. Dari ketiga model pengembangan sistem pembelajaran dan satu model pengembangan peran perangka gkatt pembel pembelajar ajaran an yang yang telah telah dibaha dibahas, s, menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa keempa keempatny tnyaa memiliki beberapa perbedaan, namun juga memiliki persamaan. Justru dengan adanya perbedaan itu menyebabkan menyebabkan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. kekurangan. Persamaan dari keempat model tersebut antara lain bahwa pada dasarnya ketiganya terdiri atas empat tahap pengembangan, yaitu: yaitu: (a) pendefinisian, (b) perancangan, (c) pengembangan dan (d) penyebaran. Kelebihan dari model Kemp antara lain: (a) Diagram pengembangannya berbentuk bul bulat at telu telurr yang yang tida tidak k memi memilik likii titi titik k awal awal terte tertent ntu, u, sehi sehing ngga ga dapa dapatt memu memula laii perancangan secara bebas, (b) Bentuk bulat telur itu juga menunjukkan adanya saling keterg ketergant antung ungan an di antara antara unsurunsur-uns unsur ur yang yang terliba terlibat, t, (c) Dalam Dalam setiap setiap unsur unsur ada kemungkinan untuk dilakukan revisi, sehingga memungkinkan terjadinya sejumlah perub perubaha ahan n dari dari segi segi isi maupun maupun perlak perlakuan uan terhada terhadap p semua semua unsur unsur tersebu tersebutt selama selama pelaksanaan program.
Keunggulan model Dick dan Carey ini terletak pada analisis tugas yang tersusun secara secara terperin terperinci ci dan tujuan tujuan pembel pembelajar ajaran an khusus khusus secara secara hirark hirarkis. is. Disamp Disamping ing itu adanya uji coba yang berulang kali menyebabkan hasil yang diperoleh sistem dapat diandalkan. Kelema Kelemahan han model model ini adalah adalah uji coba tidak tidak diurai diuraikan kan secara jelas kapan harus dilaku dilakukan kan dan kegiat kegiatan an revisi revisi baru baru dilaks dilaksana anakan kan setelah setelah diadak diadakan an tes format formatif. if. Sedangkan pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas ada tidaknya penilaian pakar (validasi) Kelebihan dari model 4-D dan PPSI antara lain: (a) lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bukan untuk mengembangkan sistem pembelajaran, (b) uraiannya tampak lebih lengkap dan sistematis, (c) dalam pengembangannya melibatkan penilaian ahli, sehingga sebelum dilakukan uji coba di lapangan perangkat pembelajaran telah dilakukan revisi berdasarkan penilaian, saran dan masukan para ahli. Kekura Kekuranga ngan n model model Kemp Kemp bila bila diband dibanding ingkan kan dengan dengan model model 4-D antara antara lain: lain: (1) Kedua model itu merupakan pengembangan sistem pembelajaran, (2) kedua model itu kurang lengkap dan kurang sistematis, terutama model Kemp dan (3) kedua model model itu tidak tidak melibat melibatkan kan penila penilaian ian ahli, ahli, sehing sehingga ga ada kemung kemungkin kinan an perang perangkat kat pembelajaran yang dilaksanakan terdapat kesalahan. Namun demikian pada model 4-D ini juga terdapat kekurangan, salah satunya adalah tidak ada kejelasan mana yang harus didahulukan antara analisis konsep dan analisis tugas. Modifikasi dilakukan antara lain dengan cara: (a) Memperjelas urutan kegiatan yang semula semula tidak jelas urutannya, urutannya, (b) Mengganti Mengganti istilah yang memiliki jangkauan jangkauan lebih luas dan biasa digunakan oleh guru di lapangan, (c) Menambahkan kegiatan yang dian diangg ggap ap perl perlu u dala dalam m peng pengem emba bang ngan an peran perangk gkat at pemb pembela elaja jara ran n dan dan inst instru rume men n penelitian yang akan dilakukan, (d) Mengurangi tahap atau kegiatan yang dianggap tidak perlu.