Pengertian Pemeruman adalah proses dan aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh gambaran (model) bentuk permukaan (topografi) dasar perairan (seabed surface) Proses penggambaran dasar perairan mulai dari pengukuran, pengolahan data, sampai ke penyajian disebut sebagai Survei Batimetry 2
Gambaran dasar perairan dapat disajikan dalam garis-garis kontur atau model permukaan digital.
3
4
PENGUKURAN KEDALAMAN Pengukuran kedalaman dilakukan pada titik-titik yang dipilih untuk mewakili keseluruhan daerah yang baru dipetakan. Garis-garis kontur model batimetri diperoleh dengan menginterpolasikan titik titik pengukuran kedalaman yang tersebar pada lokasi yang dikaji. Titik-titik pengukuran kedalaman berada pada lajur-lajur pengukuran kedalaman yang disebut sebagain lajur perum atau sounding line. Jarak antar titik-titik fiks perum pada suatu lajur pemeruman setidaktidaknya sama dengan atau lebih rapat dari interval lajur perum. Saat ini, teknik perekaman data kedalaman sudah dapat dilakukan secara digital. Laju perekaman data telah mencapai kecepatan yang lebih baik dari 1 titik per detik.
5
Desain Lajur Perum Pemeruman dilakukan dengan membuat profil (potongan) pengukuran kedalaman. Desain lajur lajur perum harus memperhatikan kecenderungan bentuk dan topografi pantai sekitar perairan yang akan disurvey. Agar mampu mendeteksi perubahan kedalaman yang lebih ekstrem lajur perum dipilih dengan arah yang tegak lurus terhadap kecenderungan arah garis pantai –
garis pantai
muka laut
lajur perum salah satu titik fix perum
profil dasar perairan 6
Dari pengukuran kedalaman dititik-titik fiks perum pada lajur-lajur perum yang telah didesain, akan didapatkan sebaran titik-titik fiks perum pada daerah survey yang nilai-nilai pengukuran kedalamanya dapat dipakai untuk menggambarkan batimetri yang diinginkan.
muka laut
garis pantai
10.5
7.5
12.0
15.5 salah satu titik fix perum
9.8
3.0
5.0
7.5
20.5
12.1
10.2
12.5
15.2
7
Prinsip Penarikan Garis kontur Teknik yang paling sederhana untuk menarik garis kontur adalah dengan teknik triangulasi menggunakan interpolasi linier. Grid dengan interval yang seragam dibangun di atas sebaran titik-titik tersebut. Nilai kedalaman disetiap titik-titik grid dihitung berdasarkan tiga titik kedalaman terdekat dengan pembobotan menurut jarak. Dari angka-angka kedalaman disetiap titik-titik grid, dapat dihubungkan dari titik-titik yang mempunyai nilai kedalaman yang sama.
titik grid titik fix perum S1 D S2
S3
8
Teknik Pengukuran Kedalaman 1. Metode Mekanik •
•
•
•
Metode mekanik merupakan metode yang paling awal yang pernah dilakukan manusia untuk melakukan pengukuran kedalaman. Metode ini sering disebut juga dengan metode pengukuran kedalaman secara langsung. Pada kondisi beberapa lapangan tertentu, misalnya daerah perairan yang sangat dangkal atau rawa, cara ini masih cukup efektif untuk digunakan instrument yang dipakai untuk melakukan pengukuran kedalaman dengan metode ini adalah tongkat ukur atau rantai ukur yang dilakukan dengan bantuan wahana apung. Pengukuran kedalaman dilakukan dengan menenggelamkan alat hingga menyentuh dasar perairan. Kedudukan alat diusahakan tegak lurus terhadap permukaan air.
Pengukuran kedalaman dengan metode optic merupakan cara terbaru yang digunakan untuk pemeruman. Metode ini memanfaatkan transmisi sinar laser dari pesawat terbang dan prinsip-prinsip optic untuk mengukur kedalaman perairan. Teknologi ini dikenal dengan sebutan laser airborne bathymetri (LAB) dan telah dikembangkan menjadi suatu system pemeruman oleh beberapa Negara Amerika dan Australia. Di Kanada dikenal system Light detecting and Ranging (LIDAR), di Amerika Serikat dikenal system airborne Oceanographic LIDAR (AOL), dan Hydrographic Airborne Laser Sounder (HALS), sedangkan di Australia dikenal sitem Laser Airborne Depth Sounder(LADS).
12
Teknik Pengukuran Kedalaman 2. Metode Optik
13
Teknik Pengukuran Kedalaman 3. Metode Akustik •
•
Penggunaan gelombang akustik untuk pengukuran-pengukuran bawah air (termasuk :pengukuran kedalaman, arus dan sedimen) merupakan teknik yang paling populer dalam hirografi hingga saat ini. Untuk pengukuran kedalaman, digunakan echousonder atau perum gema. Gelombang akustik tersebut merambat pada medium air dengan cepat rambat yang relative diketahui atau dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan kembali ke transduser.
14
Teknik Pengukuran Kedalaman 3. Metode Akustik
15
Teknik Pengukuran Kedalaman 3. Metode Akustik Hasil pengukuran kedalaman akan direkam sekaligus ditampilkan pada suatu gulungan kertas (roll paper) yang disebut sebagai echogram (kertas perum) atau direkam dan ditampilkan secara digital.