PEMBENTUKAN TIM ANESTESI Dasar Hukum 1. Undang – Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1441 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Republik Republik Indonesia Nomor Nomor 5072); 3. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
269/Menkes/per/III/2008
tentang kamar operasi; 4. Permenkes
519/Menkes/PER/III/2011
tentang
Pedoman
Penyelenggaran Pelayanan Anestesi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit; 5. Permenkes
779/Menkes/PER/III/2011
tentang
Anestesiologi
dan
Reanimasi di Rumah Sakit; 6. Permenkes RI nomor 31 tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pekerjaan Pekerjaa n Perawat Anestesi; 7. Keputusan Direktur Nomor 445/456 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Anestesi Dan Terapi Intensif RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali. 8. Keputusan Direktur Nomor 445/47 Tahun 2015 tentangPedoman Pelayanan Anestesi Dan Sedasi RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.
Ketua Tim Anestesi Tugas 1. Mengkoordinasi Tim Anestesi dalam kegiatan pelayanan anestesiologi sesuai dengan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan peralatan yang tersedia. tersedia. 2. Melakukan koordinasi dengan bagian atau SMF instalasi terkait.
Tanggung Jawab 1. Pengembangan, implementasi dan menegakan (maintening) kebijakan dan prosedur 2. Pengawasan administratif 3. Memelihara dan mempertahankan program pengendalian mutu yang penting. 4. Menjamin dapat terlaksananya pelayanan anestesiologi dan terapi intensif yang bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien. 5. Merekomendasikan sumber luar untuk pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) 6. Memantau dan menelaah seluruh pelayanan anestesi.
Ketua
: Dr. Farid Hasan Ishaq, SpAn
Anggota
:
1. Dr. Dzulfrida Kurniawan, SpAn 2. Basuki, Amk Jabatan: Penata Anestesi 3. Sisriyanto, SKep. Jabatan: Penata Anestesi 4. Yuli Sri Hastuti, Amk Jabatan: Penata Anestesi 5. S. Wahyu Utama. Amk Jabatan: Penata Anestesi 6. Nur Haryanti, SKep Jabatan: Penata Aestesi 7. Ratna Indah WS, Amk
Jabatan; Perawat Pulih Sadar 8. Esti Rahayu, Amk Jabatan: Perawat Pulih Sadar 9. Harsito, Amk Jabatan: Perawat Pulih Sadar
Penata Anestesi Tugas 1) Melakukan asuhan keperawatan pra-anestesi, yang meliputi : a) Pengkajian keperawatan pra-anestesi b) Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien c) Pemeriksaan tanda-tanda vital d) Persiapan administrasi pasien e) Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien f) Evaluasi tindakan keperawatan pra-anestesi, mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif g) Mendokumentasikan hasil anamnesis / pengkajian h) Persiapan mesin anestesi secara menyeluruh setiap kali akan digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan baik dan siap pakai i) Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anestesi maupun obat emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit. j) Memastikan
tersedianya
sarana
prasarana
anesthesia
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut.
2) Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anestesi, yang meliputi : a) Menyiapkan
peralatan
dan
obat-obatan
sesuai
dengan
perencanaan teknik anestesi b) Membantu pelaksanaan anestesi sesuai dengan instruksi dokter spesialis anestesi c) Membantu pemasangan alat monitoring non invasif d) Membantu dokter melakukan pemasangan alat monitoring invasif e) Pemberian obat anestesi f) Mengatasi penyulit yang timbul g) Pemeliharaan jalan napas h) Pemasangan alat ventilasi mekanik i) Pemasangan alat nebulisasi j) Pengakhiran tindakan anestesi k) Pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh tindakan tercatat baik dan benar
3) Melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi, yang meliputi : a) Merencanakan
tindakan
keperawatan
pasca
tindakan
anestesi b) Pelaksanaan tindakan dalam manajemen nyeri c) Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural dan pemberian obat anestetika regional d) Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan anestesi regional e) Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat f) Pendokumentasian
pemakaian
obat-obatan
dan
alat
kesehatan yang dipakai g) Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan anestesi selanjutnya.
a. Tanggung jawab
1) Perawat anestesi dan perawat bertanggung jawab langsung kepada dokter penanggung jawab pelayanan anestesi 2) Menjamin terlaksananya pelayanan / asuhan keperawatan anestesi di rumah sakit 3) Pelaksanaan asuhan keperawatan anestesi sesuai standar
Perawat Ruang Pulih Sadar
Uraian Tugas i.
Sebelum ada pasien Post operasi a. Menyiapkan ruangan pada suhu yang standart 20-22 o C b. Menyiapkan segala peralatan dan sarana termasuk, Oksigen, Suction set, emergency set, bedside monitor serta cairan infus dalam keadaan baik, lengkap dan siap pakai. c. Menyiapkan persediaan obat-obatan emergency dalam keadaan lengkap dan siap pakai. d. Menyiapkan persediaan form monitoring ruang pulih sadar dan serah terima pasien.
ii.
Selama Berlangsungnya Program/ ada Pasien a. Melakukan koordinasi dengan perawat sirkuler sehubungan dengan kedatangan dan persiapan pasien post operasi. b. Melakukan serah terima pasien post operasi dengan perawat anestesi atau sirkuler meliputi:
Keadaan umum
Kelengkapan dokumen dan instruksi pasca bedah
Obat-obatan dan resep baru
c. Memposisikan pasien sesuai dengan jenis opersi d. Monitoring pasien meliputi:
Monitoring jalan nafas
Monitoring sistem pernafasan
Monitoring Sirkulasi
Monitoring sistem Cardiovasculer
Monitoring sistem saraf pusat
Monitoring bagian yang telah dioperasi, meliputi tekanan gips,balutan,drainase, sirkulasi dan perdarahan.
Monitoring efek obat anestesi
Monitoring komplikasi pasca anestesi
e. Melakukan Penilaian derajat Kesadaran pada pasca Anestesi Umum dengan :
Aldrete Score untuk pasien dewasa
Steward Score untuk pasien anak
f. Melakukan Penilaian Bromage Score pada pasien post Epidural dan Spinal/ Regional Anestesi Sub Arachnoid Block. g. Manajemen Nyeri Pasca Operasi h. Melakukan koordinasi dengan dokter anestesi atau perawat anestesi tentang instruksi pasca anestesi/ bila ada kegawatan di ruang pulih sadar. i. Melakukan koordinasi dengan dokter operator atau perawat Assisten mengenai instruksi pasca bedah j. Mengisi serta memeriksa kelengkapan dokumen yang disertakan dengan pasien. k. Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan yang dipakai l. Melakukan serah terima dengan perawat ruang pengirim/ ruang tujuan perawatan pasca operasi. iii.
Setelah Program Operasi Selesai a. Membersihkan kembali semua sarana dan prasarana setelah pemakaian b. Menyiapkan kelengkapan alat dan obat emergency, ketersediaan form dokumen serta cairan agar siap pakai kembali.