Metode Penambangan Open Pit/Open Cast
Disusun oleh: RIFQY FARHAN MULKI GEMPI MALINDO M. ARIF REVANI REYZA GAYO
Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Metode Penambangan Opet pit/Open Cast”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari tentang Metode Penambangan berupa Open Pit/Open Cast Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat
Banda Aceh, Februari 2016
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .......................................................... .......................... i Kata Pengantar ..................................................................................... ii Daftar Isi ................................................... ............................................. iii Bab I Pendahuluan ...................................................... .......................... 1 I.1 Latar Belakang ....................................................... .......................... 1 I.2 Rumusan Masalah ........................................................................... . 1 I.3 Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 2 Bab II Pembahasan ...................................................... .......................... 3 II. 1 Pengertian Open Pit ....................................................... ................. 3 II. 2 Aktifitas Pertambangan Pada Tambang Terbuka Open Pit ........... 5 II. 3 Alat Yang Digunakan Pada Penambangan Metode Open Pit ........ 11 II. 4 Reklamasi pada Open Pit ........................................................ ....... 11 II. 5 Keuntungan dan kerugian metode penambangan open pit .......... 14 Bab III Penutup .................................................. ..................................... 16 III.1 Kesimpulan ................................................. ..................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang fokus pada eksplorasi dan eksploitasi mineral serta batubara. Pertambangan bertujuan untuk mengambil dan mengolah mineral dan batubara dalam bumi agara memiliki nilai jual yang ekonomis. Dalam dunia pertambangan, ada beberapa metode dalam menambang (ekploitasi) mineral maupun batubara. Secara garis besar metode penambangan dibagi menjadi 3 yaitu, tambang permukaan, tambang bawah tanah dan tambang bawah air. Metode-metode ini digunakan berdasarkan letak bijih. Dari semua jenis metode penambangan, yang umumnya digunakan adalah open pit. Open pit adalah salah satu jenis tambang permukaan yang digunakan untuk menambang bijih. Open pit umumnya dipergunakan pada bijih yang letaknya tidak terlalu dalam dari permukaan bumi. Oleh karena itu melalui makalah ini kami menyajikan informasi tentang hal di atas. Jika dalam penyusunannya terdapat kesalahan mohon kritik dan saran yang membangun sehingga kedepannya kami dapat menjadi lebih baik lagi.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan open pit ? 2. Bagaimana proses pembuatan dan pit ?
penambangan pada open
3. Alat berat apa saja yang umum digunakan pada tambang open pit ? 4. Apa saja kelebihan dan kekurangan open pit ? 1
1.3 Tujuan dan Manfaat 1. 3.1 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian open pit 2. Menjelaskan proses pembuatan dan penambangan pada open pit 3. Menjelaskan Alat berat yang umum digunakan pada tambang open pit 4. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari open pit
1.3.2 Manfaat 1.Untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan metode penambangan open pit 2. Meningkatkan kemampuan penulis dalam menyusun makalah
2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Open Pit Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar dan iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cast mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan permukaan. Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun “stripping” dan “quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi nonmetallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll. Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah, bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah (USA). Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka (open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang “economic cut off limitnya”, hingga dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground (tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat menjamin. Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil 3
(<30°). Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan tambang dalam(bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis. Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batasbatas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih. Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan underground mining , terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat jelas. Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka adalah “stripping ratio” , yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit ore yang diperoleh. Dalam penambangan open pit , perlu dihitung ongkos untuk pembuangan waste over burden dan waste dari country rock.(lihat gambar 1)
4
Perbandingan antara waste dan ore oleh karenanya merupakan faktor kontrol dalam membandingkan ongkos penambangan ore b erdasar open pit dengan metode underground
PT.Freefort open pit
II.2 Aktifitas Pertambangan Pada Tambang Terbuka Open Pit A. Tahap Persiapan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada awal proses pengambilan atau penambangan bahan galian terdiri dari tahap persiapan (pra penambangan), Kegiatan tersebut meliputi : 1. Pembuatan Jalan Rintasan
5
Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat berat ke lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan diguna-kan dengan memakai Bulldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan penutup. 2. Pembersihan Lahan Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup dimulai. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan tetumbuhan yang ada didaerah penambangan.
Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer. Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang mempunyai ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan Bulldozer dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah penutup.Dalam pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk setempat.
6
3. Pengupasan Tanah Penutup
Pembuangan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan batu gamping yang akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi permukaanya, sehingga akan mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping juga hasilnya akan relatif lebih bersih. Lapisan tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top soil dan lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top soil terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi nantinya. Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan pengupasan pada lapisan overburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan bulldozer, dimana tahap pengupasan awal dilakukan untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan berikutnya dapat dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola yang diterapkan adalah seri dan paralel yang bertujuan untuk :
Menghemat investasi dan biaya persiapan. Menghindari pengotoran endapan batu gamping dari lapisan penutup, sehingga mempermudah dalam pekerjaan penggalian. Menghindari terjadinya longsoran dan bahaya angin.
7
4. Persiapan Peralatan Penambangan Penambangan yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan peralatan mekanis. Adapun alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang kegiatan penambangan, yaitu :
Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan lapisan tanah penutup. Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari pembongkaran keatas alat angkut. Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke tempat pabrik peremukan/penggerusan. Crushing Plant/processing plant, yaitu suatu unit pengolahan mineral/waste yang berfungsi untuk pengecilan ukuran atau ekstraksi mineral dari ganguenya,sehingga didapatkan hasil mineral yang diinginkan. Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan dipakai sebagai penerangan, untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat – alat yang bekerja didalam pabrik. Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air guna memenuhi kebutuhan peralatan dan karyawan.
5. Persiapan Pabrik Peremukan Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung material hasil penambangan sebelum proses peremukan. B. Operasi Penambangan
Tujuan utama dari kegiatan penambangan adalah pengambilan endapan dari batuan induknya, sehingga mudah untuk diangkut dan di proses pada proses selanjutnya selanjutnya. Setelah operasi persiapan penambangan selesai dan pengupasan lapisan tanah penutup pada bagian atas cadangan batugamping terlaksana (arah kemajuan penambangan dari kontur atas ke bawah). Maka dapat dimulai kegiatan operasi penambangan. Kegiatan penambangan terbagi atas tiga kegiatan, yaitu pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Adapun rincian dari ketiga kegiatan tersebut adalah: 8
1. Pembongkaran
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk memisahkan antara endapan bahan galian dengan batuan induk yang dilakukan setelah pengupasan lapisan tanah penutup endapan tersebut selesai. Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan non mekanis. Untuk kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran yang kemudian dilakukan peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur menggunakan alat bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi jalan tambang tiap blok.
2. Pemuatan
9
Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat Wheel Loader dan diisikan ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan material hasil pembongkaran kedalam alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi penambangan untuk dimuati kembali. 3. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih lanjut. Kegiatan pengangkutan menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari banyaknya material material hasil peledakan yang akan diangkut.
10
II.3 Alat Yang Digunakan Pada Penambangan Metode Open Pit Penambangan yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan peralatan mekanis. Adapun alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang kegiatan penambangan, yaitu :
Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan lapisan tanah penutup. Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari pembongkaran keatas alat angkut. Dump Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke tempat pabrik peremukan/penggerusan. Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat preparasi batuan dari front penambangan guna mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan oleh pasar. Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan dipakai sebagai penerangan, untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat – alat yang bekerja didalam pabrik. Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air guna memenuhi kebutuhan peralatan dan karyawan. Power shovel, digunakan untuk menggali bahan tambang dengan sekop ke arah depan Back hoe, digunakan untuk menggali bahan tambang ke arah belakang.
II. 4 Reklamasi pada Open Pit Dengan metode tambang terbuka (open pit) yang dilakukan PT. Berau Coal sampai sekarang, lahan bekas penambangan yang sudah selesai di tambang segera dilakukan reklamasi dan revegetasi. Reklamasi merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang telah rusak baik itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya. Rehabilitasi ini dilakukan dengan cara penanaman kembali atau penghijauan suatu kawasan yang rusak akibat kegiatan penambangan 11
tersebut. Pelaksanaan reklamasi dan revegetasi , dapat dilakukan pula secara bersamaan sejauh dengan kemajuan aktifitas penambangan. Untuk bekas tambang yang tidak dapat ditutup kembali, pemanfaatan dapat dilakukan dengan berbagai cara serta tetap memperhatikan aspek lingkungan, seperti untuk pemanfaatan sebagai kolam cadangan air, pengembangan ke sektor wisata air, pembudidayaan ikan. Kegiatan pengelolaan pengupasan tanah dan penimbunan tanah, tidak dapat dilepaskan dari proses bagaimana tanah yang diangkut dibawa ke lokasi penimbunan tanah (soil stockpile).
Penyelamatan Soil
Kadang tanah hasil pengupasan segera digunakan sebagai pelapis tanah yang telah ditentukan elevasi dan kemiringannya. Selanjutnya, dilakukan proses perapian dan pembuatan drainase serta jalan untuk memudahkan penanaman dan pemeliharaan tanaman reklamasi. Untuk mengurangi proses terjadinya erosi dan untuk meningkatkan kesuburan tanah di daerah penimbunan dan reklamasi permanen, lapisan tanah penutup ini diperlukan penanaman dengan menggunakan tanaman penutup tanah (cover crops) jenis polongan. Untuk keperluan tanaman reklamasi, pembibitan menjadi bagian yang sangat penting. Fasilitas pembibitan untuk memproduksi semai atau bibit yang diperluan untuk revegetasi, diperlukan beberapa jenis tanaman yang menjadi pilihan antara lain sengon, kaliandra, johar, trembesi, ketapang, angsana, mahoni, meranti, gaharu, sungkei, sawit, dan kakao. 12
PT KEM, Kaltim 2013
Tambang emas di urug, Halmahera Utara
13
II.5 Keuntungan dan kerugian metode penambangan open pit A. Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka diantaranya yaitu :
1. Produksi tinggi 2. Relatif lebih aman 3.Ongkos penambangan per ton atau endapan mineral/bijh lebi murah karena adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan.
per tidak
bcm perlu
4.Kondisi kerjanya baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan sinar matahari. 5.Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, sehingga produksi bisa lebih besar. 6.Pemakaian bahan peledak bisa lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik, karena di daerah yang terbuka. B. Kerugian metode penambangan open pit :
1.Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat atau suhu yang tinggi mengakibatkan efisiensi kerja menurun, sehingga hasil kerja juga menurun. 2.Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan semakin banyak tanah penutup (overburden) yang harus digali. 3.Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan yang jumlahnya cukup banyak.
tanah
4.Alat-alat mekanis letaknya menyebar. 5.Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar. Perbedaan antara open pit dengan open cut/open mine/open cast dicirikan oleh arah penggalian/arah penambangan. Disebut open pit 14
apabila penambangannya dilakukan dari permukaan yang relatif mendatar menuju ke arah bawah dimana endapan bijih tersebut berada. Disebut open cut/open cast/open mine apabila penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng bukit. Jadi penerapan open pit atau open cut sangat tergantung pada letak atau bentuk endapan bijih yang akan ditambang. Salah satu contoh metode open pit/open cast adalah seperti yang diterapkan di PT. Freeport Indonesia dan PT. Kelian Equatorial Mining . Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari pemindahan tanah penutupnya. Pada open pit tanah penutup dikupas dan dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan di bawahnya, sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang berbatasan.
15
BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan 1. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cast mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan permukaan. 2. Alat berat digunakan berdasarkan medan dan jarak tempuh serta fungsi dari masing-masing alat 3. Proses pembentukan open pit hingga reklamasi mengubah bentang alam dan memiliki nilay yang positif
16
hanya
DAFTAR PUSTAKA http://gandaa.blogspot.com/2013/04/reklamasi-lahan-tambang.html diakses pada tanggal 20 Februari 2016 http://duniatambang2012.blogspot.com/2012/04/prinsip-reklamasi.html diakses pada tanggal 20 Februari 2016 http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=articl &id=609&It diakses pada tanggal 20 Februari 2016 http://dynosidiq.blogspot.com/p/tambang-terbuka.htm diakses pada tanggal 20 Februari 2016
17